SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 13 :
҉ Ade Irmayani ( 2009210013)
҉ Anis Hadi Rosadi ( 2012110021)
҉ Wenny Aztriyani P ( 2012120015)
 Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaklah yang
bertamu terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan
salam kepada tuan rumah. Sebagaimana Firman Allah
SWT (QS.An-Nur :27)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta
izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”
1. Mengetuk pintu
2. Mengucapkan salam
3. Berjabat tangan kepada tuan rumah
4. Berperilaku sopan santun
5. Jangan bertamu sembarang waktu. Bertamulah
pada saat yang kiranya tuan rumah tidak akan
terganggu.
6. Jangan terlalu lama bertamu sehingga merepotkan tuan
rumah. Segeralah pulang jika urusansudah selesai.
7. Jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan
rumah terganggu. Diizinkan masuk rumah bukan
berarti diizinkan segala-galanya.
8. Kalau disuguhi minuman atau makanan, hormatilah
jamuan itu. Bahkan Rasulullah saw menganjurkan
kepada orang yang berpuasa sunah sebaiknya
membukai puasanya untuk jamuan (HR. Baihaqi).
9. Hendaklah pamit ketika akan pulang.
Rasulullah saw mengaitkan sifat memuliakan tamu
itu dengan keimanan terhadap Allah SWT dan Hari
Akhir. Beliau bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Memuliakan tamu dilakukan antara lain
dengan menyambut kedatangannya dengan
muka manis dan tutur kata yang lemah
lembut, mempersilakan duduk di tempat
yang baik. Kalau perlu disediakan ruangan
khusus menerima tamu yang dijaga
kerapihannya.
Kalau tamu datang dari tempat yang jauh
dan ingin menginap, tuan rumah wajib
menerima dan menjamunya maksimal tiga
hari tiga malam. Lebih dari itu terserah tuan
rumah tetap menjamunya atau tidak. Menurut
Rasulullah saw, menjamu tamu lebih dari tiga
hari nilainya sedekah, bukan lagi kewajiban.
Rasulullah saw bersabda:
“Menjamu tamu itu hanya tiga hari. Jaizahnya
sehari semalam. Apa yang dibelanjakan untuk
tamu diatas tiga hari adalah sedekah. Dan
tidak boleh bagi tamu tetap menginap (lebih
dari tiga hari) Karena hal itu akan
memberatkan tuan rumah.” (HR. Tirmidzi)
Sesudah anggota keluarga sendiri, orang
yang paling dekat dengan kita adalah
tetangga. Merekalah yang diharapkan paling
dahulu memberikan bantuan jika kita
membutuhkannya. Jika kita tiba-tiba ditimpa
musibah kematian misalnya, tetanggalah yang
paling dahulu datang takziah. Begitu juga
apabila kita mengadakan suatu acara maka
tetanggalah yang pertama datang membantu
dibandingkan keluarga kita yang rumahnya
lebih jauh. Kepada tetangga pulalah kita
menitipkan rumah kita disaat kita sedang
bepergian jauh ke luar kota.
tetangga yang punya satu hak,
yaitu hak sebagai tetangga
tetangga yang punya dua hak,
yaitu hak tetangga dan hak
seagama.
yang punya tiga hak, yaitu
hak tetangga, seagama dan
famili
Rasulullah saw menjadikan sikap baik dengan tetangga
sebagai ukuran keimanan seseorang kepada Allah SWT dan
Hari Akhir. Beliau bersabda:
“Demi Allah, dia tidak beriman!” “Demi Allah, dia tidak
beriman!” “Demi Allah, dia tidak beriman!” Seorang sahabat
bertanya: “Siapa dia (yang tidak beriman itu) ya Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya.” (H. Mutafaqun ‘Alaih)
“Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya.” (HR. Muslim)
Semakin kuat iman seseorang, semakin baik dia dengan
tetangganya, begitu pula sebaliknya.
Minimal hubungan baik dengan tetangga
diwujudkan dalam bentuk tidak mengganggu atau
menyusahkan mereka. Yang lebih baik lagi tidak
hanya sekedar menjaga jangan sampai tetangga
terganggu, tapi secara aktif berbuat baik kepada
mereka. Misalnya dapat dengan bertegur sapa,
memberikan pertolongan disaat tetangga butuh
pertolongan dan lain sebagainya.
Rasulullah saw bersabda:
“Hak tetangga itu ialah, apabila ia sakit. kamu menjenguknya,
apabila ia meninggal, kamu mengiringi jenazahnya, apabila ia
membutuhkan sesuatu, kamu meminjaminya, apabila ia tidak
memiliki pakaian kamu memberinya pakaian, apabila dia
mendapat kebajikan kamu mengucapkan selamat kepadanya,
apabila ia mendapat musibah, kamu bertakziah kepadanya,
jangan engkau meninggikan rumahmu atas rumahnya
sehingga angin terhalang masuk rumahnya, dan janganlah
kamu menyakitinya dengan bau periukmu kecuali kamu
memberikan sebagian dari masakan itu.” (HR. Thabrani)
Selain dengan tamu dan tetangga, seorang
Muslim harus dapat berhubungan baik
dengan masyarakat yang lebih luas, baik di
lingkungan pendidikannya, lingkungan
kerjanya, baik dengan sesama Muslim
maupun dengan non-muslim.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw menyebutkan
ada lima kewajiban seorang Muslim atas Muslim
lainnya. Beliau bersabda:

“Kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya ada
lima: Menjawab salam, mengunjungi orang sakit,
mengiringkan jenazah, memenuhi undangan, dan
menjawab orang bersin.” (HR. Khamsah)
Mengucapkan dan menjawab salam hukumnya
berbeda. Mengucapkannya sunnah, menjawabnya wajib,
karena tidak menjawab salam yang diucapkan, tidak hanya
dapat mengecewakan orang yang mengucapkannya tetapi
juga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Allah SWT
berfirman:
“Apabila kamu dihormati dengansuatu penghormatan,
balaslah penghormatan itu denganyang lebihbaik, atau
balaslah (denganyang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungkan segala sesuatu.” (QS An-Nisa)
Menurut Rasulullah saw, orang-
orang yang beriman itu ibarat satu
batang tubuh, apabila salah satu
anggota tubuh sakit, yang lain ikut
prihatin. Kunjungan teman,
saudara, adalah ‘obat yang
mujarab’ bagi si sakit. Dia merasa
senang karena masih ada
Apabila seseorang meninggal dunia, masyarakat
secara kifayah wajib memandikan, mengkafani,
menyalatkan, dan menguburkannya. Rasulullah
saw sangat menganjurkan kepada masyarakat
untuk dapat menyalatkan dan mengantarkan
jenazah ke kuburan bersama-sama. Beliau
bersabda:
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah lalu ikut
menyalatkannya, baginya satu qirath. Dan
barangsiapa yang menyaksikannya sampai
dikuburkan, baginya dua qirath.” Ditanyakan
orang: “Apa itu dua qirath?” Beliau bersabda:
Seorang muslim sangat
dianjurkan memenuhi berbagai
undangan yang diterimanya
selama tidak ada halangan,
dan acara tersebut tidak
bertentangan dengan syariat
islam.
Orang yang bersin disunnahkan membaca Alhamdulillah,
bersyukur kepada Allah, karena biasanya bersin merupakan
pertanda badan ringan dari penyakit. Bagi yang mendengar
seseorang bersin, diwajibkan menyahutinya dengan
membaca yarhamukallah (mendo’akan semoga Allah
mengasihinya). Orang yang tadi bersin menjawab pula,
yahdikumullah wa yushlih balakum (semoga Allah
menunjuki dan memperbaiki keadaanmu). Namun jika yang
bersin tidak mengucapkan Alhamdulillah, kita tidak boleh
menyahutinya.
Dalam pergaulan sehari-hari di tengah
masyarakat, terutama antar muda-mudi,
ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian khusus yaitu tentang
mengucapkan dan menjawab salam,
berjabatan tangan, dan khalwah.
aa. Islam mengajarkan kepada sesama Muslim
untuk saling bertukar salam apabila bertemu atau
bertamu. Rasulullah saw bersabda:
“Kamu tidak akan masuk sorga sebelum beriman,
dan tidak akan beriman sebelum berkasih sayang.
Maukah kamu aku tunjukkan suatu amalan yang
akan dapat memupuk rasa kasih sayang
sesamamu? Yaitu senantiasalah mengucapkan
salam sesamamu.” (HR. Muslim)
b. Salam yang diucapkan minimal adalah
“Assalamu’alaikum”. Namun akan lebih baik dan
lebih besar pahalanya apabila diucapkan secara
c. Mengucapkan salam hukumnya sunat, tetapi
menjawabnya wajib, minimal dengan salam yang
seimbang.
d. Bila bertamu, yang mengucapkan salam terlebih
dahulu adalah si tamu, tetapi apabila bertemu, yang
terlebih dahulu mengucapkan salam adalah yang
berada diatas kendaraan kepada yang berjalan kaki,
yang berjalan kaki kepada yang duduk, yang sedikit
kepada yang banyak, dan yanh lebih muda kepada
yang lebih tua. Namun hal tersebut tidaklah berlaku
mengikat, bahkan Rasulullah saw ,memberikan
catatan bahwa yang paling utama adalah yang
paling dahulu memberikan salam. Sebagaimana
beliau bersabda:
e. Salam tidak hanya diucapkan saat bertemu,
tetapi juga tatkala mau berpisah.
f. Jika dalam rombongan, baik yang mengucapkan
maupun yang menjawab salam boleh hanya salah
seorang dari anggota rombongan tersebut.
g. Rasulullah saw melarang orang islam mengucapkan
dan menjawab salam Ahlul Kitab (Yahudi dan
Nasrani).
“Jika Ahlul Kitab member salam kepadamu, jawablah
dengan “Wa’alaikum”. (H. Mutafaqun ‘alaihi)
Namun bila Ahlul Kitab itu berada satu majelis
dengan orang-orang Islam, kita boleh mengucapkan
salam kepada majelis itu.
h. Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan
begitu pula sebaliknya.
Salam yang diajarkan Islam adalah salam yang bernilai
tinggi, universal, dan tidak terikat dengan waktu. Disebut
bernilai tinggi karena mengandung do’a untuk
mendapatkan keselamatan, berkah dan rahmat dari
Allah SWT. Universal karena berlaku untuk seluruh umat
Islam dimanapun berada.
Rasulullah saw mengajarkan bahwa untuk lebih
menyempurnakan salam dan manguatkan tali ukhuwah
islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti dengan
berjabatan tangan jika memungkinkan. Rasulullah
bersabda:
“Tidaklahdua orang muslimbertemu, lalubersalaman,
melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosa keduanya
sebelummereka berpisah.”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan lain-lain)
khalwah adalah berdua-duan antara pria dan
wanita yang tidak punya hubungan suami isteri
dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga.
Mengapa Rasulullah saw melarang berkhalwah?
Apa bahayanya? Apakah tetap dilarang apabila
masing-masing saling mempercayai? Beliau
bersabda:
“Jauhilah berkhalwah dengan wanita. Demi
(Allah) yang diriku berada dalam genggaman-
Nya, tidaklah berkhalwah seorang laki-laki dengan
seorang wanita kecuali syaitan akan masuk di
antara keduanya.”
(HR. Thabrani)
Ukhuwah islamiyah adalah istilah yang menunjukkan
persaudaraan antar sesama Muslim di seluruh dunia
tanpa melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku,
bangsa, dan kewarganegaraan. Persaudaraan seiman itu
ditegaskan Allah SWT dalam Surat Al-Hujurat ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang mukminituadalah
bersaudara, oleh karena itu damaikanlahantar dua
saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat:10)
Supaya ukhuwah islamiyah dapat tegak dan berdiri
kokoh diperlukan empat tiang penyangga, yaitu
ta’aruf, tafahum, ta’awun, dan tafakul.
a. Ta’aruf
Saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf fisik
atau identitas belaka, tapi lebih jauh lagi juga
ta’aruf latar belakang, pendidikan, budaya,
keagamaan; ta’aruf pemikiran, ide, cita-cita; dan
ta’aruf problem kehidupan yang dihadapi.
b. Tafahum
Saling memahami kelebihan dan kekurangan,
kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga
c. Ta’awun
Tolong menolong atau ta’awun adalah
kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat
dipungkiri. Kenyataan membuktikan, bahwa
suatu pekerjaan atau apa saja yang
membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat
dilakukan sendirian oleh seseorang meski dia
memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang
hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-
menolong dan saling membantu adalah
keharusan dalam hidup manusia.Allah Ta’ala
telah berfirman,”Dan tolong-menoolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al-Maidah:
d. Takaful
Saling memikul resiko diantara sesama muslim
sehingga antara satu dengan yang lainnya
menjadi penanggung atas resiko yang lainnya.
Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar
saling tolong menolong dalam kebaikan
dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana
kebajikan (baca ; tabarru’) yang ditujukan
untuk menanggung resiko tersebut.
Akhlak bermasyarakat

More Related Content

What's hot

H u ku m s y i r k a h
H u ku m  s y i r k a hH u ku m  s y i r k a h
H u ku m s y i r k a hRendra Visual
 
Ceramah maulid nabi
Ceramah maulid nabiCeramah maulid nabi
Ceramah maulid nabiAffan Dhafir
 
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Maskuri Nurul Aini
 
Ta'aruf Menurut Agama Islam
Ta'aruf Menurut Agama IslamTa'aruf Menurut Agama Islam
Ta'aruf Menurut Agama Islam
bagask_25
 
Ppt sujud sahwi
Ppt sujud sahwiPpt sujud sahwi
Ppt sujud sahwi
falahnurul96
 
Seven Dangerous Traps of the Accursed Devil
Seven Dangerous Traps of the Accursed DevilSeven Dangerous Traps of the Accursed Devil
Seven Dangerous Traps of the Accursed Devilrisaalatulislam
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
ikafia maulidia
 
Nikmat allah dan cara mensyukurinya
Nikmat allah dan cara mensyukurinyaNikmat allah dan cara mensyukurinya
Nikmat allah dan cara mensyukurinyaDemanda Green
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
Nurlinda Ummu Ridho
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Khusnul Kotimah
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahAgie Abdissalam
 
Umar bin abdul aziz
Umar bin abdul azizUmar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz
ahfa42
 
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu MantiqDallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Islamic Studies
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
Lia Lia
 
Fikih jinayah
Fikih jinayahFikih jinayah
Fikih jinayah
Rahmat Ramadhani
 
Fiqh wakaf
Fiqh wakafFiqh wakaf

What's hot (20)

Fi’il muta’addi
Fi’il muta’addiFi’il muta’addi
Fi’il muta’addi
 
H u ku m s y i r k a h
H u ku m  s y i r k a hH u ku m  s y i r k a h
H u ku m s y i r k a h
 
Ceramah maulid nabi
Ceramah maulid nabiCeramah maulid nabi
Ceramah maulid nabi
 
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
 
Ta'aruf Menurut Agama Islam
Ta'aruf Menurut Agama IslamTa'aruf Menurut Agama Islam
Ta'aruf Menurut Agama Islam
 
Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9
 
Ppt sujud sahwi
Ppt sujud sahwiPpt sujud sahwi
Ppt sujud sahwi
 
Seven Dangerous Traps of the Accursed Devil
Seven Dangerous Traps of the Accursed DevilSeven Dangerous Traps of the Accursed Devil
Seven Dangerous Traps of the Accursed Devil
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
 
Tetap istiqamah
Tetap istiqamahTetap istiqamah
Tetap istiqamah
 
Afsyus salam
Afsyus salamAfsyus salam
Afsyus salam
 
Nikmat allah dan cara mensyukurinya
Nikmat allah dan cara mensyukurinyaNikmat allah dan cara mensyukurinya
Nikmat allah dan cara mensyukurinya
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
 
Umar bin abdul aziz
Umar bin abdul azizUmar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz
 
Dallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu MantiqDallah dalam Ilmu Mantiq
Dallah dalam Ilmu Mantiq
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Fikih jinayah
Fikih jinayahFikih jinayah
Fikih jinayah
 
Fiqh wakaf
Fiqh wakafFiqh wakaf
Fiqh wakaf
 

Similar to Akhlak bermasyarakat

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
 
Enam hak seorang muslim
Enam  hak  seorang  muslimEnam  hak  seorang  muslim
Enam hak seorang muslimnuruluyun
 
Enam hak seorang muslim
Enam  hak  seorang  muslimEnam  hak  seorang  muslim
Enam hak seorang muslimnuruluyun
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copy
andreanapulu
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
andreanapulu
 
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Naili Ajja
 
Hak muslimin 021119 final1
Hak muslimin 021119 final1Hak muslimin 021119 final1
Hak muslimin 021119 final1
Wan Mohd
 
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...Wiznu Sanjaya
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUibmn
 
Hasni adab dalam islam
Hasni   adab dalam islamHasni   adab dalam islam
Hasni adab dalam islam
dianadzar
 
Adab bertetangga dalam islam
Adab bertetangga dalam islamAdab bertetangga dalam islam
Adab bertetangga dalam islamsyahidqudsi
 
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialLmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Nurul Nadhirah Mohd Noor
 
Pembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islamPembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islam
IZWANIKZ
 
KHUTBAH.docx
KHUTBAH.docxKHUTBAH.docx
KHUTBAH.docx
ariscrovozt
 
Akhlak sesama muslim
Akhlak sesama muslimAkhlak sesama muslim
Akhlak sesama muslim
Azy lia An-nadwi
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
Moenica
 

Similar to Akhlak bermasyarakat (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Enam hak seorang muslim
Enam  hak  seorang  muslimEnam  hak  seorang  muslim
Enam hak seorang muslim
 
Enam hak seorang muslim
Enam  hak  seorang  muslimEnam  hak  seorang  muslim
Enam hak seorang muslim
 
Id keistimewaan agama_islam
Id keistimewaan agama_islamId keistimewaan agama_islam
Id keistimewaan agama_islam
 
Menyebarluaskan salam
Menyebarluaskan salamMenyebarluaskan salam
Menyebarluaskan salam
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copy
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
 
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
 
Budaya salam
Budaya salamBudaya salam
Budaya salam
 
Persaudaraan dlm islam
Persaudaraan dlm islamPersaudaraan dlm islam
Persaudaraan dlm islam
 
Hak muslimin 021119 final1
Hak muslimin 021119 final1Hak muslimin 021119 final1
Hak muslimin 021119 final1
 
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...
Presentasi agama islam birrul walidain,akhlaq bertamu dan menerima tamu,akhla...
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
 
Hasni adab dalam islam
Hasni   adab dalam islamHasni   adab dalam islam
Hasni adab dalam islam
 
Adab bertetangga dalam islam
Adab bertetangga dalam islamAdab bertetangga dalam islam
Adab bertetangga dalam islam
 
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan SosialLmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Lmcp 1552 Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
 
Pembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islamPembangunan mapan dalam islam
Pembangunan mapan dalam islam
 
KHUTBAH.docx
KHUTBAH.docxKHUTBAH.docx
KHUTBAH.docx
 
Akhlak sesama muslim
Akhlak sesama muslimAkhlak sesama muslim
Akhlak sesama muslim
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 

Akhlak bermasyarakat

  • 1. Kelompok 13 : ҉ Ade Irmayani ( 2009210013) ҉ Anis Hadi Rosadi ( 2012110021) ҉ Wenny Aztriyani P ( 2012120015)
  • 2.  Bertamu Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaklah yang bertamu terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada tuan rumah. Sebagaimana Firman Allah SWT (QS.An-Nur :27)  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat”
  • 3. 1. Mengetuk pintu 2. Mengucapkan salam 3. Berjabat tangan kepada tuan rumah 4. Berperilaku sopan santun 5. Jangan bertamu sembarang waktu. Bertamulah pada saat yang kiranya tuan rumah tidak akan terganggu.
  • 4. 6. Jangan terlalu lama bertamu sehingga merepotkan tuan rumah. Segeralah pulang jika urusansudah selesai. 7. Jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah terganggu. Diizinkan masuk rumah bukan berarti diizinkan segala-galanya. 8. Kalau disuguhi minuman atau makanan, hormatilah jamuan itu. Bahkan Rasulullah saw menganjurkan kepada orang yang berpuasa sunah sebaiknya membukai puasanya untuk jamuan (HR. Baihaqi). 9. Hendaklah pamit ketika akan pulang.
  • 5. Rasulullah saw mengaitkan sifat memuliakan tamu itu dengan keimanan terhadap Allah SWT dan Hari Akhir. Beliau bersabda:  “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 6. Memuliakan tamu dilakukan antara lain dengan menyambut kedatangannya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut, mempersilakan duduk di tempat yang baik. Kalau perlu disediakan ruangan khusus menerima tamu yang dijaga kerapihannya.
  • 7. Kalau tamu datang dari tempat yang jauh dan ingin menginap, tuan rumah wajib menerima dan menjamunya maksimal tiga hari tiga malam. Lebih dari itu terserah tuan rumah tetap menjamunya atau tidak. Menurut Rasulullah saw, menjamu tamu lebih dari tiga hari nilainya sedekah, bukan lagi kewajiban. Rasulullah saw bersabda: “Menjamu tamu itu hanya tiga hari. Jaizahnya sehari semalam. Apa yang dibelanjakan untuk tamu diatas tiga hari adalah sedekah. Dan tidak boleh bagi tamu tetap menginap (lebih dari tiga hari) Karena hal itu akan memberatkan tuan rumah.” (HR. Tirmidzi)
  • 8. Sesudah anggota keluarga sendiri, orang yang paling dekat dengan kita adalah tetangga. Merekalah yang diharapkan paling dahulu memberikan bantuan jika kita membutuhkannya. Jika kita tiba-tiba ditimpa musibah kematian misalnya, tetanggalah yang paling dahulu datang takziah. Begitu juga apabila kita mengadakan suatu acara maka tetanggalah yang pertama datang membantu dibandingkan keluarga kita yang rumahnya lebih jauh. Kepada tetangga pulalah kita menitipkan rumah kita disaat kita sedang bepergian jauh ke luar kota.
  • 9. tetangga yang punya satu hak, yaitu hak sebagai tetangga tetangga yang punya dua hak, yaitu hak tetangga dan hak seagama. yang punya tiga hak, yaitu hak tetangga, seagama dan famili
  • 10. Rasulullah saw menjadikan sikap baik dengan tetangga sebagai ukuran keimanan seseorang kepada Allah SWT dan Hari Akhir. Beliau bersabda: “Demi Allah, dia tidak beriman!” “Demi Allah, dia tidak beriman!” “Demi Allah, dia tidak beriman!” Seorang sahabat bertanya: “Siapa dia (yang tidak beriman itu) ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya.” (H. Mutafaqun ‘Alaih) “Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya.” (HR. Muslim) Semakin kuat iman seseorang, semakin baik dia dengan tetangganya, begitu pula sebaliknya.
  • 11. Minimal hubungan baik dengan tetangga diwujudkan dalam bentuk tidak mengganggu atau menyusahkan mereka. Yang lebih baik lagi tidak hanya sekedar menjaga jangan sampai tetangga terganggu, tapi secara aktif berbuat baik kepada mereka. Misalnya dapat dengan bertegur sapa, memberikan pertolongan disaat tetangga butuh pertolongan dan lain sebagainya.
  • 12. Rasulullah saw bersabda: “Hak tetangga itu ialah, apabila ia sakit. kamu menjenguknya, apabila ia meninggal, kamu mengiringi jenazahnya, apabila ia membutuhkan sesuatu, kamu meminjaminya, apabila ia tidak memiliki pakaian kamu memberinya pakaian, apabila dia mendapat kebajikan kamu mengucapkan selamat kepadanya, apabila ia mendapat musibah, kamu bertakziah kepadanya, jangan engkau meninggikan rumahmu atas rumahnya sehingga angin terhalang masuk rumahnya, dan janganlah kamu menyakitinya dengan bau periukmu kecuali kamu memberikan sebagian dari masakan itu.” (HR. Thabrani)
  • 13. Selain dengan tamu dan tetangga, seorang Muslim harus dapat berhubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas, baik di lingkungan pendidikannya, lingkungan kerjanya, baik dengan sesama Muslim maupun dengan non-muslim.
  • 14. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw menyebutkan ada lima kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya. Beliau bersabda:  “Kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab orang bersin.” (HR. Khamsah)
  • 15. Mengucapkan dan menjawab salam hukumnya berbeda. Mengucapkannya sunnah, menjawabnya wajib, karena tidak menjawab salam yang diucapkan, tidak hanya dapat mengecewakan orang yang mengucapkannya tetapi juga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Allah SWT berfirman: “Apabila kamu dihormati dengansuatu penghormatan, balaslah penghormatan itu denganyang lebihbaik, atau balaslah (denganyang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS An-Nisa)
  • 16. Menurut Rasulullah saw, orang- orang yang beriman itu ibarat satu batang tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit, yang lain ikut prihatin. Kunjungan teman, saudara, adalah ‘obat yang mujarab’ bagi si sakit. Dia merasa senang karena masih ada
  • 17. Apabila seseorang meninggal dunia, masyarakat secara kifayah wajib memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya. Rasulullah saw sangat menganjurkan kepada masyarakat untuk dapat menyalatkan dan mengantarkan jenazah ke kuburan bersama-sama. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang menyaksikan jenazah lalu ikut menyalatkannya, baginya satu qirath. Dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikuburkan, baginya dua qirath.” Ditanyakan orang: “Apa itu dua qirath?” Beliau bersabda:
  • 18. Seorang muslim sangat dianjurkan memenuhi berbagai undangan yang diterimanya selama tidak ada halangan, dan acara tersebut tidak bertentangan dengan syariat islam.
  • 19. Orang yang bersin disunnahkan membaca Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah, karena biasanya bersin merupakan pertanda badan ringan dari penyakit. Bagi yang mendengar seseorang bersin, diwajibkan menyahutinya dengan membaca yarhamukallah (mendo’akan semoga Allah mengasihinya). Orang yang tadi bersin menjawab pula, yahdikumullah wa yushlih balakum (semoga Allah menunjuki dan memperbaiki keadaanmu). Namun jika yang bersin tidak mengucapkan Alhamdulillah, kita tidak boleh menyahutinya.
  • 20. Dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat, terutama antar muda-mudi, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu tentang mengucapkan dan menjawab salam, berjabatan tangan, dan khalwah.
  • 21. aa. Islam mengajarkan kepada sesama Muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu atau bertamu. Rasulullah saw bersabda: “Kamu tidak akan masuk sorga sebelum beriman, dan tidak akan beriman sebelum berkasih sayang. Maukah kamu aku tunjukkan suatu amalan yang akan dapat memupuk rasa kasih sayang sesamamu? Yaitu senantiasalah mengucapkan salam sesamamu.” (HR. Muslim) b. Salam yang diucapkan minimal adalah “Assalamu’alaikum”. Namun akan lebih baik dan lebih besar pahalanya apabila diucapkan secara
  • 22. c. Mengucapkan salam hukumnya sunat, tetapi menjawabnya wajib, minimal dengan salam yang seimbang. d. Bila bertamu, yang mengucapkan salam terlebih dahulu adalah si tamu, tetapi apabila bertemu, yang terlebih dahulu mengucapkan salam adalah yang berada diatas kendaraan kepada yang berjalan kaki, yang berjalan kaki kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang banyak, dan yanh lebih muda kepada yang lebih tua. Namun hal tersebut tidaklah berlaku mengikat, bahkan Rasulullah saw ,memberikan catatan bahwa yang paling utama adalah yang paling dahulu memberikan salam. Sebagaimana beliau bersabda:
  • 23. e. Salam tidak hanya diucapkan saat bertemu, tetapi juga tatkala mau berpisah. f. Jika dalam rombongan, baik yang mengucapkan maupun yang menjawab salam boleh hanya salah seorang dari anggota rombongan tersebut. g. Rasulullah saw melarang orang islam mengucapkan dan menjawab salam Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani). “Jika Ahlul Kitab member salam kepadamu, jawablah dengan “Wa’alaikum”. (H. Mutafaqun ‘alaihi) Namun bila Ahlul Kitab itu berada satu majelis dengan orang-orang Islam, kita boleh mengucapkan salam kepada majelis itu.
  • 24. h. Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan begitu pula sebaliknya. Salam yang diajarkan Islam adalah salam yang bernilai tinggi, universal, dan tidak terikat dengan waktu. Disebut bernilai tinggi karena mengandung do’a untuk mendapatkan keselamatan, berkah dan rahmat dari Allah SWT. Universal karena berlaku untuk seluruh umat Islam dimanapun berada.
  • 25. Rasulullah saw mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam dan manguatkan tali ukhuwah islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabatan tangan jika memungkinkan. Rasulullah bersabda: “Tidaklahdua orang muslimbertemu, lalubersalaman, melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosa keduanya sebelummereka berpisah.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan lain-lain)
  • 26. khalwah adalah berdua-duan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami isteri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga. Mengapa Rasulullah saw melarang berkhalwah? Apa bahayanya? Apakah tetap dilarang apabila masing-masing saling mempercayai? Beliau bersabda: “Jauhilah berkhalwah dengan wanita. Demi (Allah) yang diriku berada dalam genggaman- Nya, tidaklah berkhalwah seorang laki-laki dengan seorang wanita kecuali syaitan akan masuk di antara keduanya.” (HR. Thabrani)
  • 27. Ukhuwah islamiyah adalah istilah yang menunjukkan persaudaraan antar sesama Muslim di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan. Persaudaraan seiman itu ditegaskan Allah SWT dalam Surat Al-Hujurat ayat 10: “Sesungguhnya orang-orang mukminituadalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlahantar dua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat:10)
  • 28. Supaya ukhuwah islamiyah dapat tegak dan berdiri kokoh diperlukan empat tiang penyangga, yaitu ta’aruf, tafahum, ta’awun, dan tafakul. a. Ta’aruf Saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf fisik atau identitas belaka, tapi lebih jauh lagi juga ta’aruf latar belakang, pendidikan, budaya, keagamaan; ta’aruf pemikiran, ide, cita-cita; dan ta’aruf problem kehidupan yang dihadapi. b. Tafahum Saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga
  • 29. c. Ta’awun Tolong menolong atau ta’awun adalah kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan sendirian oleh seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong- menolong dan saling membantu adalah keharusan dalam hidup manusia.Allah Ta’ala telah berfirman,”Dan tolong-menoolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al-Maidah:
  • 30. d. Takaful Saling memikul resiko diantara sesama muslim sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (baca ; tabarru’) yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut.