SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Sejak awal harus dikatakan bahwa meskipun aborsi kini merupakan topic yang sangat 
kontrovensional, tetapi aborsi telah lama dikenal dalam sejarah. Sebenarnya, selama berabad-abad, 
telah ada kelompok masyarakat yang membolehkanya dan kelompok masyarakat yang 
membolehkannya dan kelompok masyarakat cina secara bebas menggunakan obat-obatan 
untuk melakukan aborsi, sementara itu, undang-undang Assyria 1500 SM mengutuk aborsi 
dalam kalimat berikut : 
“Setiap wanita yang menyebabkan jatuhnya sesuatu yang ditahan oleh rahimnya .harus 
diperiksa ,dihukum dan ditembak pada tiang pancang , dan tidak boleh dikubur” . 
Dari hasil penggalian nash dalam Al Quraan dan Hadits, ustadz Abdul Qadim Zallum 
menetapkan batas umur kehamilan kurang dari 40 hari untuk kebolehan melakukan aborsi, 
tentunya atas indikasi medis yaitu mengancam nyawa ibu. Hasil ijtihad ini dapat menjadi 
dasar bolehnya melakukan aborsi bagi korban perkosaan dengan ketentuan batas umur 
kehamilan tadi. Adapun upaya legalisasi aborsi dengan alasan menurunkan angka kematian 
ibu dan menyelamatkan masa depan remaja yang hamil akibat free sex haruslah ditolak. 
Solusi yang tepat pada kasus ini adalah mencegah terjadinya free sex itu sendiri, bukan 
melegalisasi aborsi, yang malah ‘menjamin’ menjamurnya free sex. 
Angka aborsi di Indonesia saat ini cukup tinggi. Tak kurang dari dua juta kasus per 
tahun. Hal ini terjadi karena liberalisme telah melahirkan kehidupan masyarakat serba bebas. 
Tidak hanya bebas dalam memiliki sesuatu, bebas berpendapat, bebas memilih agama, juga 
kebebasan bertingkah laku (baca: free sex). Tingginya free sex mengakibatkan tingginya 
angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), yang ujung-ujungnya berakhir pada tingginya 
angka aborsi. Liberalisme juga telah membuat masyarakat ini dekat dengan pornografi dan 
pornoaksi sehingga tak heran timbul kasus-kasus pelecehan seksual bahkan perkosaan. Kasus 
perkosaan pun tak jarang berujung pada aborsi bila terjadi kehamilan. Aborsi juga dapat 
terjadi pada kegagalan kontrasepsi. Selama ini aborsi oleh tenaga medis dilakukan bilamana 
ada indikasi medis misalnya ibu dengan penyakit berat yang mengancam nyawa. Sebagai 
seorang Muslim yang seluruh perbuatannya harus terikat dengan hukum syara, akan timbul 
pertanyaan bagaimanakah hukum aborsi dalam pandangan Islam?
B. Rumsan Masalah 
1. Apa itu Aborsi? 
2. Apa hukumnya aborsi dalam pandangan Islam? 
3. Jenis jenis aborsi/abortus ? 
C. Tujuan 
Agar masyarakat bisa memahami bahaya aborsi, baik secara hokum dan syariah. Serta 
memberikan pembelajaran dan info kepada pembaca dan penulis.
BAB II 
PEMBAHASAN 
1. Pengertian Aborsi/Abortus 
Aborsi adalah berakhirnya kehamilan dapat terjadi secara spontan akibat kelainan fisik 
wanita atau akibat kelainan fisik wanita atau mungkin disengaja melalui campur tangan 
manusia . hal ini bisa dilakukan dengan cara meminum obat-obatan tertentu dengan tujuan 
mengakhiri kehamilan atau mengunjungi dokter dengan tujuan meminta pertolonganannya 
untuk mengakhiri kehamilan baik mengosongkan isi rahim melalui proses penyedotan atau 
dengan melebarkan 
Setiap aborsi spontab yang terjadi karena faktor-faktor biomedis internal disebut sebagai 
keguguran . yang demikian ini tidak menjadi kontrovensi. 
Karena itu, dari definisi di atas , harus dipahami bahwa aborsi, sebenarnya,adalah setiap 
tindakan yang diambil dengan tujuan meniadakan janin dari rahim wanita sebelum akhir 
masa alamiah kehamilan. 
Kesucian kehidupan. 
Islam,seperti agama lain,menjunjung tinggi kesucian kehidupan.Terdapat sejumlah ayat-ayat 
dalam Al-Quran yang bersaksi terhadap ini.sebagai contoh , 
 “Dan sesungguhnya kami telah memuliakan umat manusia” (QS 17:70) 
 “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang 
mewajibkan hokum qishah,atau bukan karena membuat kerusuhan di muka bumi , 
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya . 
 Dan juga , terdapat ayat-ayat lain yang secara empati mengingatkan manusia agar 
tidak melakukan pembunuhan: 
 C.”Dan janganlah kamu membunuh nyawa seseorang yang dilarang Allah kecuali 
dengan alas an yang benar” (QS 17:33). 
 D.”Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat . kamilah 
yang member rezeki kepada mereka dan kepadamu juga . 
 Dan AL-Quran mengingatkan : 
 E . “Dan bila perkara anak perempuan yang dikubur hidup-hidup sudah diperiksa 
karena dosa apa dia dibunuh” (QS.818) . 
 Lebih jauh lagi Al-quran menyesalkan bunuh diri : 
 F.”Janganlah kamu membunuh dirimu,sesunguhnya Allah Maha pengasih kepadamu” 
(QS 4:29) 
 Kini marilah kita menganalisis implikasi ayat-ayat yang disebutkan di atas.Ayat (b) 
dan (c)secara ekspilit menyatakan bahwa kehidupan manusia itu suci sehinga tidak
dapat diakhiri kecuali bila dilkukan untuk suatu sebab , seperti dalam eksekusi 
hukuman mati atau dalam perang , atau dalam pem belaan diri dibenarkan . 
Diceritakan bahwa nabi muhamad menjelaskan ayat di atas dengan kalimat berikut : 
“ambilah dariku . sesungguhnya allah telah mencatatkan satu jalan bagi mereka . 
Abortus dapat dibagi sebagai berikut: 
I. Abortus spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran, miscarriage) : merupakan 20 % 
dari semua abortus ini dapat dibedakan menjadi : 
 Abortus imminens (keguguran mengancam), Abortus ini baru mengancam dan 
masih ada harapan untuk mempertahankannya. Hasil konsepsi masih dalam 
uterus/rahim, dan tidak ada dilatasi serviks (pelebaran leher rahim) 
 Abortus incipiens (keguguran berlangsung), abortus ini sudah berlangsung dan 
tidak dapat dicegah lagi.2 Perdarahan disertai adanya dilatasi serviks uteri yang 
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. 
 Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap), keluarnya sebagian hasil 
konsepsi dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. 
 Abortus completus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. 
 Missed Abortion (keguguran tertunda), keadaan di mana janin telah meninggal 
sebelum minggu ke-22, tetapi tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih 
setelah janin meninggal. 
 Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang), abortus yang telah berulang dan 
berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3x berturut-turut. 
II. Abortus provocatus (disengaja, digugurkan) : 80 % dari semua abortus. 
a. Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeuticus ialah pengguguran 
kehamilan, biasanya dengan alat-alat dengan alasan bahwa kehamilan 
membahayakan/membawa maut bagi ibu misalnya ibu memiliki penyakit jantung 
(rheuma), hipertensi essentialis, karcinoma serviks. 
Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan 
nyawa ibu. Syarat-syaratnya: 
 Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk 
melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) 
sesuai dengan tanggung jawab profesi. 
 Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi). 
 Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. 
 Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai, 
yang ditunjuk oleh pemerintah.
 Prosedur tidak dirahasiakan. 
 Dokumen medik harus lengkap. 
b. Abortus provocatus criminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan yang sah 
dan dilarang oleh hukum. Abortus provocatus disebut juga Induced abortion atau 
procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya 
adalah: 
1. Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut 
mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan 
sesudah pemerkosaan. 
2. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat. 
3. Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain. 
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous 
abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion. 
Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam 
Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah 
ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 
(empat) bulan masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan 
keharamannya. Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum 
ditiupkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkannya. 
Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli 
(w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena belum ada makhluk yang 
bernyawa. Ada pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang 
mengalami pertumbuhan. 
Siapa saja dari mereka yang melakukan pengguguran kandungan, berarti telah berbuat dosa 
dan telah melakukan tindak kriminal yang mewajibkan pembayaran diyat bagi janin yang 
gugur, yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan, atau sepersepuluh diyat manusia 
sempurna (10 ekor onta), sebagaimana telah diterangkan dalam hadits shahih dalam masalah 
tersebut. Rasulullah Saw bersabda : 
“Rasulullah Saw memberi keputusan dalam masalah janin dari seorang perempuan Bani 
Lihyan yang gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah, yaitu seorang budak laki-laki 
atau perempuan…” [HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah r.a.] (Abdul Qadim 
Zallum, 1998). 
Sedangkan aborsi pada janin yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh 
(ja’iz) dan tidak apa-apa. Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam rahim belum menjadi
janin karena dia masih berada dalam tahapan sebagai nutfah (gumpalan darah), belum sampai 
pada fase penciptaan yang menunjukkan ciri-ciri minimal sebagai manusia. 
Di samping itu, pengguguran nutfah sebelum menjadi janin, dari segi hukum dapat 
disamakan dengan ‘azl (coitus interruptus) yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya 
kehamilan. ‘Azl dilakukan oleh seorang laki-laki yang tidak menghendaki kehamilan 
perempuan yang digaulinya, sebab ‘azl merupakan tindakan mengeluarkan sperma di luar 
vagina perem¬puan. Tindakan ini akan mengakibatkan kematian sel sperma, sebagaimana 
akan mengakibatkan matinya sel telur, sehingga akan mengakibatkan tiadanya pertemuan sel 
sperma dengan sel telur yang tentu tidak akan menimbulkan kehamilan. 
Rasulullah Saw telah membolehkan ‘azl kepada seorang laki-laki yang bertanya kepada 
beliau mengenai tindakannya menggauli budak perempuannya, sementara dia tidak 
mengingin¬kan budak perempuannya hamil. Rasulullah Saw bersabda kepa¬danya: 
“Lakukanlah ‘azl padanya jika kamu suka!” [HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud]. 
Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap penciptaan janin, ataupun 
setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa keberadaan 
janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus. Dalam 
kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan penyelamatan 
kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran 
Islam, sesuai firman Allah SWT: 
“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah 
memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Qs. al-Maa’idah [5]: 32) . 
Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan. Sedangkan 
Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk berobat. Rasulullah Saw bersabda: 
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia ciptakan pula 
obatnya. Maka berobatlah kalian!” [HR. Ahmad]. 
Kaidah fiqih dalam masalah ini menyebutkan: 
“Idza ta’aradha mafsadatani ru’iya a’zhamuha dhararan birtikabi akhaffihima” 
“Jika berkumpul dua madharat (bahaya) dalam satu hukum, maka dipilih yang lebih ringan 
madharatnya.” (Abdul Hamid Hakim, 1927, Mabadi` Awaliyah fi Ushul Al Fiqh wa Al 
Qawa’id Al Fiqhiyah, halaman 35). 
Berdasarkan kaidah ini, seorang wanita dibolehkan menggugurkan kandungannya jika 
keberadaan kandungan itu akan mengancam hidupnya, meskipun ini berarti membunuh 
janinnya. Memang mengggugurkan kandungan adalah suatu mafsadat. Begitu pula hilangnya 
nyawa sang ibu jika tetap mempertahankan kandungannya juga suatu mafsadat. Namun tak 
syak lagi bahwa menggugurkan kandungan janin itu lebih ringan madharatnya daripada 
menghilangkan nyawa ibunya, atau membiarkan kehidupan ibunya terancam dengan 
keberadaan janin tersebut (Dr. Abdurrahman Al Baghdadi, 1998).
Pendapat yang menyatakan bahwa aborsi diharamkan sejak pertemuan sel telur 
dengan sel sperma dengan alasan karena sudah ada kehidupan pada kandungan, adalah 
pendapat yang tidak kuat. Sebab kehidupan sebenarnya tidak hanya wujud setelah pertemuan 
sel telur dengan sel sperma, tetapi bahkan dalam sel sperma itu sendiri sudah ada kehidupan, 
begitu pula dalam sel telur, meski kedua sel itu belum bertemu. Kehidupan (al hayah) 
menurut Ghanim Abduh dalam kitabnya Naqdh Al Isytirakiyah Al Marksiyah (1963) 
halaman 85 adalah “sesuatu yang ada pada organisme hidup.” (asy syai` al qa`im fi al ka`in al 
hayyi). Ciri-ciri adanya kehidupan adalah adanya pertumbuhan, gerak, iritabilita, 
membutuhkan nutrisi, perkembangbiakan, dan sebagainya. Dengan pengertian kehidupan ini, 
maka dalam sel telur dan sel sperma (yang masih baik, belum rusak) sebenarnya sudah 
terdapat kehidupan, sebab jika dalam sel sperma dan sel telur tidak ada kehidupan, niscaya 
tidak akan dapat terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma. Jadi, kehidupan (al hayah) 
sebenarnya terdapat dalam sel telur dan sel sperma sebelum terjadinya pembuahan, bukan 
hanya ada setelah pembuahan. 
Berdasarkan penjelasan ini, maka pendapat yang mengharamkan aborsi setelah 
pertemuan sel telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, adalah pendapat 
yang lemah, sebab tidak didasarkan pada pemahaman fakta yang tepat akan pengertian 
kehidupan (al hayah). Pendapat tersebut secara implisit menyatakan bahwa sebelum 
terjadinya pertemuan sel telur dan sel sperma, berarti tidak ada kehidupan pada sel telur dan 
sel sperma. Padahal faktanya tidak demikian. Andaikata katakanlah pendapat itu diterima, 
niscaya segala sesuatu aktivitas yang menghilangkan kehidupan adalah haram, termasuk ‘azl. 
Sebab dalam aktivitas ‘azl terdapat upaya untuk mencegah terjadinya kehidupan, yaitu 
maksudnya kehidupan pada sel sperma dan sel telur (sebelum bertemu). Padahal ‘azl telah 
dibolehkan oleh Rasulullah Saw. Dengan kata lain, pendapat yang menyatakan haramnya 
aborsi setelah pertemuan sel telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, 
akan bertentangan dengan hadits-hadits yang membolehkan ‘azl. 
ح ما نِم ن اَلمَ نلَ الَ نلال اَلُ تَق تلا “ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan 
dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ) 
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, terutama para pelajar 
dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya 
nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya mass media yang 
menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan generasi muda 
terseret dalam jurang kehancuran. 
Pacaran sudah menjadi aktivitas yang lumrah, bahkan sebagian orang tua mlinder dan merasa 
malu jika anaknya tidak mempunyai pacar, karena menurut pandangan mereka orang yang 
tidak pacaran, adalah orang yang tidak bisa bergaul dan masa depannya suram,serta susah
mencari jodoh. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar 
pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguran kandungan dengan paksa. 
Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menunjukkan bahwa 
sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar 
negeri – khususnya di Amerika – data-datanya telah dikumpulkan oleh dua badan utama, 
yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang 
menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih banyak dari 
jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu. 
Begitu juga lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan, maupun akibat penyakit . 
Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan 
dan bertentangan hukum dan ajaran agama. 
Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus perlu dikaji secara lebih mendalam, karena 
Aborsi bukanlah dalam satu bentuk, tetapi mempunyai berbagai macam. Sementara itu Islam 
bukanlah agama yang kaku, tetapi agama yang memandang kehidupan manusia ini dari 
berbagai sudut, sehingga ditemukan di dalamnya solusi ats segala problematika yang 
dihadapi oleh manusia. 
2 . Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan 
Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih dahulu perlu dijelaskan 
tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan pembunuhan, yaitu sebagai 
berikut : 
Pertama: Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik dengan 
merubah ciptaan tersebut, maupun mengranginya dengan cara memotong sebagiananggota 
tubuhnya, maupun dengan cara memperjual belikannya, maupun dengan cara 
menghilangkannya sama sekali yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman firman Allah swt : . 
ا م نلَماا ق ت اَ قَ “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia “ ( Qs. al-Isra’:70) 
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. 
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. 
ل قَ اَم ا مرأَ ي ن م ا ق ت اَ اَمب ن يَْ أ ا لق ا ه أ مَقََ تَ إمي مَك ا مِّ ن قَكق نَ نل مجأَ ن 
ي ق ن اَلق أ ر يََهَقه أ ن اَلق أ ر يََهَق ام ا ماي ق عق ن ل قَ ا ما 
“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah membunuh 
manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang 
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” 
(Qs. Al Maidah:32) 
Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih dalam 
kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman Allah swt :
نت ال ه مِ لمت نق قَمنََْ ن ي نََ ح ما نِم ا مِّقُ نمت قميْ اَماكَخ لمت مَ ه لمت اَلالق 
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi 
rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa 
yang besar.” (Qs al Isra’ : 31) 
Keempat : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt, sebagaimana 
firman Allah swt 
اَشَ نَ نمل مج اق اق قْ اَ ا ركأ شا اَ لت مر ر مت رَمَ “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur 
kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS al Hajj : 5) 
Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : 
ح ما نِم ن اَلمَ نلَ الَ نلال اَلُ تَق تلا “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang 
benar “ ( Qs al Isra’ : 33 ) 
3.Hukum Aborsi Dalam Islam. 
Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus hukum aborsi, tetapi 
yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak, sebagaimana firman Allah 
swt : 
ق ا لا ما مأ امَاَاَق شا ه لَا ن ن وا ر لال ت قق ن نَي لق نلال ميقَ ه ا ق ا ل مٍ نتَق بٍَي قََ 
“ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya 
adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan 
melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An Nisa’ : 93 ) 
Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rosulullah saw 
bersabda : 
اَل ل ا ا نمت لا م قمَّا ق نَ ت م ا لَااقَ ا مجت هَي لا مِاَق لت لا نَ ي ا اَدم أ ي لت لا نَ ي امإَ اَدم أ ي لت لا مَ ب أ نمَ ن ي ما نَيقَ نشََ م لا مَ ا تَ مجت ن قَكس تَ مِ جَمْهَقَ ا ر قَََّ قََََّ راَت ا مِّ بهَي “ Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya 
selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah 
beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. 
Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk 
menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik 
yang celaka, maupun yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim )
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Sudah jelas disebutkan dalam undang-undang Assyria 1500 SM mengutuk aborsi dalam 
kalimat berikut : 
Setiap wanita yang menyebabkan jatuhnya sesuatu yang ditahan oleh rahimnya .harus 
diperiksa ,dihukum dan ditembak pada tiang pancang , dan tidak boleh dikubur . 
Maka Abosri sangat tidak dibenarkan dalam hokum islam, begitu pula dengan hokum 
Negara, bng melakukan aborsi bila tetap melakukan praktek aborsi maka yang melakukan 
aborsi serta dokter yang membantu akan mendapatkan sangsi tindak pidana serta perdata. 
B. Saran 
Pengaplikasian Agama Islam dalam bidang social, budaya,ekonomi dan pendidikan sangat 
penting dan sebaiknya di pahami dan di mengerti dengan baik. Apa lagi mengenai masalah 
yang mugkin sudah biasa dikalangan remaja saat ini yaitu aborsi/abortus. Sebaiknya orang 
tua lebih memberikan pendidikan khusus kepada anak mengenai pergaulan remaja , serta 
membimbing anak dalam pergaulan agar bisa menjaga jarak, sehingga dapat memudahkan 
kita dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat pula menambah wawasan kita dalam 
beragama.
DAFTAR PUSTAKA 
 http://www.google.com 
 http://www.wikipedia.org.com 
 http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsi-dalam-islam/. 
2008:Jakarta. puskfi (pusat kajian ilmu fiqih dan kajian ilmu islam) 
 Ebrahim, adbul fadl mohsin. Cetakan 1 Ramadhan 1417/febuari 1988. Aborsi 
Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan. A.S. noordeen: Kuala lumpur,Malaysia 
 http://quran.ittelkom.ac.id/?sid=4&aid=93&pid=arabicid 
 http://quran.com/4/93 
 http://www.muftisays.com/blog/Seifeddine-M/2764_05-04-2012/surah-annisa- 
9293.html
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya 
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan 
kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain 
yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang aborsi ini. 
Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan 
menjadi dasar dalam Kebidanan. 
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu 
kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga 
tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia 
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam 
teknik penyusunannya. 
Raha, November 2013 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar..................................................................................................................... i 
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1 
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................ 2 
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
1. Pengertian Aborsi.............................................................................................................. 3 
2. pandangan islam terhadap nyawa...................................................................................... 8 
3. Hukum Aborsi dalam islam.............................................................................................. 9 
BAB III PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................10 
3.2 SARAN............................................................................................................................10 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................1
MAKALAH 
PANDANGAN ISLAM TENTANG ABORSI 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : WA ODE MINARTIN 
NIM : 2013.IB.0047 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013 / 2014
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin

More Related Content

What's hot

Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
Iqbal Tambunan
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Marhamah Saleh
 
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatanAborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatanNenell 'kovalen' Miraldy
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
RulHas SulTra
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islammahreza
 
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiPendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiliehaning
 
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyah
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyahRingkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyah
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyahAryiyza El-bariz
 
Hukum penggantian kelamin
Hukum penggantian kelaminHukum penggantian kelamin
Hukum penggantian kelaminMarhamah Saleh
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
bagussanjaya38
 

What's hot (13)

Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
 
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatanAborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Aborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islamAborsi sudut pandang agama islam
Aborsi sudut pandang agama islam
 
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiPendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyah
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyahRingkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyah
Ringkasan materi perkuliahan masail fiqhiyyah
 
Hukum penggantian kelamin
Hukum penggantian kelaminHukum penggantian kelamin
Hukum penggantian kelamin
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
 

Viewers also liked

Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
Septian Muna Barakati
 
Makalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomiMakalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomi
Septian Muna Barakati
 
Statistik wa ode husni
Statistik wa ode husniStatistik wa ode husni
Statistik wa ode husni
Septian Muna Barakati
 
Makalah simbiosis nur lianti
Makalah simbiosis  nur liantiMakalah simbiosis  nur lianti
Makalah simbiosis nur lianti
Septian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiSeptian Muna Barakati
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
Septian Muna Barakati
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
Septian Muna Barakati
 
Siklus asam sitrat
Siklus asam sitratSiklus asam sitrat
Siklus asam sitrat
Septian Muna Barakati
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
Septian Muna Barakati
 
Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah shalat 2
Makalah shalat 2Makalah shalat 2
Makalah shalat 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah perangkat keras
Makalah perangkat kerasMakalah perangkat keras
Makalah perangkat keras
Septian Muna Barakati
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
Septian Muna Barakati
 
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesiaMakalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
Septian Muna Barakati
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Septian Muna Barakati
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungMakalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
Septian Muna Barakati
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Septian Muna Barakati
 

Viewers also liked (18)

Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Makalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomiMakalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomi
 
Statistik wa ode husni
Statistik wa ode husniStatistik wa ode husni
Statistik wa ode husni
 
Makalah simbiosis nur lianti
Makalah simbiosis  nur liantiMakalah simbiosis  nur lianti
Makalah simbiosis nur lianti
 
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawatiMakalah macam macam imunoglobulin risnawati
Makalah macam macam imunoglobulin risnawati
 
Imuna makalah pkn
Imuna makalah pknImuna makalah pkn
Imuna makalah pkn
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Siklus asam sitrat
Siklus asam sitratSiklus asam sitrat
Siklus asam sitrat
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2Makalah simbiosis 2
Makalah simbiosis 2
 
Makalah shalat 2
Makalah shalat 2Makalah shalat 2
Makalah shalat 2
 
Makalah perangkat keras
Makalah perangkat kerasMakalah perangkat keras
Makalah perangkat keras
 
Makalah swaludin
Makalah  swaludinMakalah  swaludin
Makalah swaludin
 
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesiaMakalah aku bangga jadi anak indonesia
Makalah aku bangga jadi anak indonesia
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantungMakalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 

Similar to Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin

Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinSeptian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Warnet Raha
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Septian Muna Barakati
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
IlhamKholik3
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Warnet Raha
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)Septian Muna Barakati
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniSeptian Muna Barakati
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
salmairmasuryani1203
 
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
sudartomuiz
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsiBayu aji
 
Hukum seputar aborsi
Hukum seputar aborsiHukum seputar aborsi
Hukum seputar aborsi
Rikza Adhia
 

Similar to Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (20)

Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani (2)
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
 
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Hukum seputar aborsi
Hukum seputar aborsiHukum seputar aborsi
Hukum seputar aborsi
 
Kb dalam islam
Kb dalam islamKb dalam islam
Kb dalam islam
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak awal harus dikatakan bahwa meskipun aborsi kini merupakan topic yang sangat kontrovensional, tetapi aborsi telah lama dikenal dalam sejarah. Sebenarnya, selama berabad-abad, telah ada kelompok masyarakat yang membolehkanya dan kelompok masyarakat yang membolehkannya dan kelompok masyarakat cina secara bebas menggunakan obat-obatan untuk melakukan aborsi, sementara itu, undang-undang Assyria 1500 SM mengutuk aborsi dalam kalimat berikut : “Setiap wanita yang menyebabkan jatuhnya sesuatu yang ditahan oleh rahimnya .harus diperiksa ,dihukum dan ditembak pada tiang pancang , dan tidak boleh dikubur” . Dari hasil penggalian nash dalam Al Quraan dan Hadits, ustadz Abdul Qadim Zallum menetapkan batas umur kehamilan kurang dari 40 hari untuk kebolehan melakukan aborsi, tentunya atas indikasi medis yaitu mengancam nyawa ibu. Hasil ijtihad ini dapat menjadi dasar bolehnya melakukan aborsi bagi korban perkosaan dengan ketentuan batas umur kehamilan tadi. Adapun upaya legalisasi aborsi dengan alasan menurunkan angka kematian ibu dan menyelamatkan masa depan remaja yang hamil akibat free sex haruslah ditolak. Solusi yang tepat pada kasus ini adalah mencegah terjadinya free sex itu sendiri, bukan melegalisasi aborsi, yang malah ‘menjamin’ menjamurnya free sex. Angka aborsi di Indonesia saat ini cukup tinggi. Tak kurang dari dua juta kasus per tahun. Hal ini terjadi karena liberalisme telah melahirkan kehidupan masyarakat serba bebas. Tidak hanya bebas dalam memiliki sesuatu, bebas berpendapat, bebas memilih agama, juga kebebasan bertingkah laku (baca: free sex). Tingginya free sex mengakibatkan tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), yang ujung-ujungnya berakhir pada tingginya angka aborsi. Liberalisme juga telah membuat masyarakat ini dekat dengan pornografi dan pornoaksi sehingga tak heran timbul kasus-kasus pelecehan seksual bahkan perkosaan. Kasus perkosaan pun tak jarang berujung pada aborsi bila terjadi kehamilan. Aborsi juga dapat terjadi pada kegagalan kontrasepsi. Selama ini aborsi oleh tenaga medis dilakukan bilamana ada indikasi medis misalnya ibu dengan penyakit berat yang mengancam nyawa. Sebagai seorang Muslim yang seluruh perbuatannya harus terikat dengan hukum syara, akan timbul pertanyaan bagaimanakah hukum aborsi dalam pandangan Islam?
  • 2. B. Rumsan Masalah 1. Apa itu Aborsi? 2. Apa hukumnya aborsi dalam pandangan Islam? 3. Jenis jenis aborsi/abortus ? C. Tujuan Agar masyarakat bisa memahami bahaya aborsi, baik secara hokum dan syariah. Serta memberikan pembelajaran dan info kepada pembaca dan penulis.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Aborsi/Abortus Aborsi adalah berakhirnya kehamilan dapat terjadi secara spontan akibat kelainan fisik wanita atau akibat kelainan fisik wanita atau mungkin disengaja melalui campur tangan manusia . hal ini bisa dilakukan dengan cara meminum obat-obatan tertentu dengan tujuan mengakhiri kehamilan atau mengunjungi dokter dengan tujuan meminta pertolonganannya untuk mengakhiri kehamilan baik mengosongkan isi rahim melalui proses penyedotan atau dengan melebarkan Setiap aborsi spontab yang terjadi karena faktor-faktor biomedis internal disebut sebagai keguguran . yang demikian ini tidak menjadi kontrovensi. Karena itu, dari definisi di atas , harus dipahami bahwa aborsi, sebenarnya,adalah setiap tindakan yang diambil dengan tujuan meniadakan janin dari rahim wanita sebelum akhir masa alamiah kehamilan. Kesucian kehidupan. Islam,seperti agama lain,menjunjung tinggi kesucian kehidupan.Terdapat sejumlah ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi terhadap ini.sebagai contoh ,  “Dan sesungguhnya kami telah memuliakan umat manusia” (QS 17:70)  “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hokum qishah,atau bukan karena membuat kerusuhan di muka bumi , maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya .  Dan juga , terdapat ayat-ayat lain yang secara empati mengingatkan manusia agar tidak melakukan pembunuhan:  C.”Dan janganlah kamu membunuh nyawa seseorang yang dilarang Allah kecuali dengan alas an yang benar” (QS 17:33).  D.”Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat . kamilah yang member rezeki kepada mereka dan kepadamu juga .  Dan AL-Quran mengingatkan :  E . “Dan bila perkara anak perempuan yang dikubur hidup-hidup sudah diperiksa karena dosa apa dia dibunuh” (QS.818) .  Lebih jauh lagi Al-quran menyesalkan bunuh diri :  F.”Janganlah kamu membunuh dirimu,sesunguhnya Allah Maha pengasih kepadamu” (QS 4:29)  Kini marilah kita menganalisis implikasi ayat-ayat yang disebutkan di atas.Ayat (b) dan (c)secara ekspilit menyatakan bahwa kehidupan manusia itu suci sehinga tidak
  • 4. dapat diakhiri kecuali bila dilkukan untuk suatu sebab , seperti dalam eksekusi hukuman mati atau dalam perang , atau dalam pem belaan diri dibenarkan . Diceritakan bahwa nabi muhamad menjelaskan ayat di atas dengan kalimat berikut : “ambilah dariku . sesungguhnya allah telah mencatatkan satu jalan bagi mereka . Abortus dapat dibagi sebagai berikut: I. Abortus spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran, miscarriage) : merupakan 20 % dari semua abortus ini dapat dibedakan menjadi :  Abortus imminens (keguguran mengancam), Abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk mempertahankannya. Hasil konsepsi masih dalam uterus/rahim, dan tidak ada dilatasi serviks (pelebaran leher rahim)  Abortus incipiens (keguguran berlangsung), abortus ini sudah berlangsung dan tidak dapat dicegah lagi.2 Perdarahan disertai adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.  Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap), keluarnya sebagian hasil konsepsi dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.  Abortus completus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.  Missed Abortion (keguguran tertunda), keadaan di mana janin telah meninggal sebelum minggu ke-22, tetapi tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin meninggal.  Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang), abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3x berturut-turut. II. Abortus provocatus (disengaja, digugurkan) : 80 % dari semua abortus. a. Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeuticus ialah pengguguran kehamilan, biasanya dengan alat-alat dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan/membawa maut bagi ibu misalnya ibu memiliki penyakit jantung (rheuma), hipertensi essentialis, karcinoma serviks. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya:  Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.  Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi).  Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.  Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.
  • 5.  Prosedur tidak dirahasiakan.  Dokumen medik harus lengkap. b. Abortus provocatus criminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan yang sah dan dilarang oleh hukum. Abortus provocatus disebut juga Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah: 1. Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan. 2. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat. 3. Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain. Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion. Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkannya. Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan. Siapa saja dari mereka yang melakukan pengguguran kandungan, berarti telah berbuat dosa dan telah melakukan tindak kriminal yang mewajibkan pembayaran diyat bagi janin yang gugur, yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan, atau sepersepuluh diyat manusia sempurna (10 ekor onta), sebagaimana telah diterangkan dalam hadits shahih dalam masalah tersebut. Rasulullah Saw bersabda : “Rasulullah Saw memberi keputusan dalam masalah janin dari seorang perempuan Bani Lihyan yang gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah, yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan…” [HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah r.a.] (Abdul Qadim Zallum, 1998). Sedangkan aborsi pada janin yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa. Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam rahim belum menjadi
  • 6. janin karena dia masih berada dalam tahapan sebagai nutfah (gumpalan darah), belum sampai pada fase penciptaan yang menunjukkan ciri-ciri minimal sebagai manusia. Di samping itu, pengguguran nutfah sebelum menjadi janin, dari segi hukum dapat disamakan dengan ‘azl (coitus interruptus) yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kehamilan. ‘Azl dilakukan oleh seorang laki-laki yang tidak menghendaki kehamilan perempuan yang digaulinya, sebab ‘azl merupakan tindakan mengeluarkan sperma di luar vagina perem¬puan. Tindakan ini akan mengakibatkan kematian sel sperma, sebagaimana akan mengakibatkan matinya sel telur, sehingga akan mengakibatkan tiadanya pertemuan sel sperma dengan sel telur yang tentu tidak akan menimbulkan kehamilan. Rasulullah Saw telah membolehkan ‘azl kepada seorang laki-laki yang bertanya kepada beliau mengenai tindakannya menggauli budak perempuannya, sementara dia tidak mengingin¬kan budak perempuannya hamil. Rasulullah Saw bersabda kepa¬danya: “Lakukanlah ‘azl padanya jika kamu suka!” [HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud]. Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap penciptaan janin, ataupun setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan penyelamatan kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT: “Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Qs. al-Maa’idah [5]: 32) . Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan. Sedangkan Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk berobat. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia ciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian!” [HR. Ahmad]. Kaidah fiqih dalam masalah ini menyebutkan: “Idza ta’aradha mafsadatani ru’iya a’zhamuha dhararan birtikabi akhaffihima” “Jika berkumpul dua madharat (bahaya) dalam satu hukum, maka dipilih yang lebih ringan madharatnya.” (Abdul Hamid Hakim, 1927, Mabadi` Awaliyah fi Ushul Al Fiqh wa Al Qawa’id Al Fiqhiyah, halaman 35). Berdasarkan kaidah ini, seorang wanita dibolehkan menggugurkan kandungannya jika keberadaan kandungan itu akan mengancam hidupnya, meskipun ini berarti membunuh janinnya. Memang mengggugurkan kandungan adalah suatu mafsadat. Begitu pula hilangnya nyawa sang ibu jika tetap mempertahankan kandungannya juga suatu mafsadat. Namun tak syak lagi bahwa menggugurkan kandungan janin itu lebih ringan madharatnya daripada menghilangkan nyawa ibunya, atau membiarkan kehidupan ibunya terancam dengan keberadaan janin tersebut (Dr. Abdurrahman Al Baghdadi, 1998).
  • 7. Pendapat yang menyatakan bahwa aborsi diharamkan sejak pertemuan sel telur dengan sel sperma dengan alasan karena sudah ada kehidupan pada kandungan, adalah pendapat yang tidak kuat. Sebab kehidupan sebenarnya tidak hanya wujud setelah pertemuan sel telur dengan sel sperma, tetapi bahkan dalam sel sperma itu sendiri sudah ada kehidupan, begitu pula dalam sel telur, meski kedua sel itu belum bertemu. Kehidupan (al hayah) menurut Ghanim Abduh dalam kitabnya Naqdh Al Isytirakiyah Al Marksiyah (1963) halaman 85 adalah “sesuatu yang ada pada organisme hidup.” (asy syai` al qa`im fi al ka`in al hayyi). Ciri-ciri adanya kehidupan adalah adanya pertumbuhan, gerak, iritabilita, membutuhkan nutrisi, perkembangbiakan, dan sebagainya. Dengan pengertian kehidupan ini, maka dalam sel telur dan sel sperma (yang masih baik, belum rusak) sebenarnya sudah terdapat kehidupan, sebab jika dalam sel sperma dan sel telur tidak ada kehidupan, niscaya tidak akan dapat terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma. Jadi, kehidupan (al hayah) sebenarnya terdapat dalam sel telur dan sel sperma sebelum terjadinya pembuahan, bukan hanya ada setelah pembuahan. Berdasarkan penjelasan ini, maka pendapat yang mengharamkan aborsi setelah pertemuan sel telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, adalah pendapat yang lemah, sebab tidak didasarkan pada pemahaman fakta yang tepat akan pengertian kehidupan (al hayah). Pendapat tersebut secara implisit menyatakan bahwa sebelum terjadinya pertemuan sel telur dan sel sperma, berarti tidak ada kehidupan pada sel telur dan sel sperma. Padahal faktanya tidak demikian. Andaikata katakanlah pendapat itu diterima, niscaya segala sesuatu aktivitas yang menghilangkan kehidupan adalah haram, termasuk ‘azl. Sebab dalam aktivitas ‘azl terdapat upaya untuk mencegah terjadinya kehidupan, yaitu maksudnya kehidupan pada sel sperma dan sel telur (sebelum bertemu). Padahal ‘azl telah dibolehkan oleh Rasulullah Saw. Dengan kata lain, pendapat yang menyatakan haramnya aborsi setelah pertemuan sel telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, akan bertentangan dengan hadits-hadits yang membolehkan ‘azl. ح ما نِم ن اَلمَ نلَ الَ نلال اَلُ تَق تلا “ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 ) Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, terutama para pelajar dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya mass media yang menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan generasi muda terseret dalam jurang kehancuran. Pacaran sudah menjadi aktivitas yang lumrah, bahkan sebagian orang tua mlinder dan merasa malu jika anaknya tidak mempunyai pacar, karena menurut pandangan mereka orang yang tidak pacaran, adalah orang yang tidak bisa bergaul dan masa depannya suram,serta susah
  • 8. mencari jodoh. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguran kandungan dengan paksa. Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menunjukkan bahwa sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika – data-datanya telah dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih banyak dari jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu. Begitu juga lebih banyak dari kematian akibat kecelakaan, maupun akibat penyakit . Dengan demikian, aborsi secara umum merupakan perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan dan bertentangan hukum dan ajaran agama. Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus perlu dikaji secara lebih mendalam, karena Aborsi bukanlah dalam satu bentuk, tetapi mempunyai berbagai macam. Sementara itu Islam bukanlah agama yang kaku, tetapi agama yang memandang kehidupan manusia ini dari berbagai sudut, sehingga ditemukan di dalamnya solusi ats segala problematika yang dihadapi oleh manusia. 2 . Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih dahulu perlu dijelaskan tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan pembunuhan, yaitu sebagai berikut : Pertama: Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik dengan merubah ciptaan tersebut, maupun mengranginya dengan cara memotong sebagiananggota tubuhnya, maupun dengan cara memperjual belikannya, maupun dengan cara menghilangkannya sama sekali yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman firman Allah swt : . ا م نلَماا ق ت اَ قَ “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia “ ( Qs. al-Isra’:70) Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. ل قَ اَم ا مرأَ ي ن م ا ق ت اَ اَمب ن يَْ أ ا لق ا ه أ مَقََ تَ إمي مَك ا مِّ ن قَكق نَ نل مجأَ ن ي ق ن اَلق أ ر يََهَقه أ ن اَلق أ ر يََهَق ام ا ماي ق عق ن ل قَ ا ما “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (Qs. Al Maidah:32) Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih dalam kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman Allah swt :
  • 9. نت ال ه مِ لمت نق قَمنََْ ن ي نََ ح ما نِم ا مِّقُ نمت قميْ اَماكَخ لمت مَ ه لمت اَلالق “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (Qs al Isra’ : 31) Keempat : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt, sebagaimana firman Allah swt اَشَ نَ نمل مج اق اق قْ اَ ا ركأ شا اَ لت مر ر مت رَمَ “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS al Hajj : 5) Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : ح ما نِم ن اَلمَ نلَ الَ نلال اَلُ تَق تلا “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang benar “ ( Qs al Isra’ : 33 ) 3.Hukum Aborsi Dalam Islam. Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus hukum aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt : ق ا لا ما مأ امَاَاَق شا ه لَا ن ن وا ر لال ت قق ن نَي لق نلال ميقَ ه ا ق ا ل مٍ نتَق بٍَي قََ “ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An Nisa’ : 93 ) Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rosulullah saw bersabda : اَل ل ا ا نمت لا م قمَّا ق نَ ت م ا لَااقَ ا مجت هَي لا مِاَق لت لا نَ ي ا اَدم أ ي لت لا نَ ي امإَ اَدم أ ي لت لا مَ ب أ نمَ ن ي ما نَيقَ نشََ م لا مَ ا تَ مجت ن قَكس تَ مِ جَمْهَقَ ا ر قَََّ قََََّ راَت ا مِّ بهَي “ Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim )
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sudah jelas disebutkan dalam undang-undang Assyria 1500 SM mengutuk aborsi dalam kalimat berikut : Setiap wanita yang menyebabkan jatuhnya sesuatu yang ditahan oleh rahimnya .harus diperiksa ,dihukum dan ditembak pada tiang pancang , dan tidak boleh dikubur . Maka Abosri sangat tidak dibenarkan dalam hokum islam, begitu pula dengan hokum Negara, bng melakukan aborsi bila tetap melakukan praktek aborsi maka yang melakukan aborsi serta dokter yang membantu akan mendapatkan sangsi tindak pidana serta perdata. B. Saran Pengaplikasian Agama Islam dalam bidang social, budaya,ekonomi dan pendidikan sangat penting dan sebaiknya di pahami dan di mengerti dengan baik. Apa lagi mengenai masalah yang mugkin sudah biasa dikalangan remaja saat ini yaitu aborsi/abortus. Sebaiknya orang tua lebih memberikan pendidikan khusus kepada anak mengenai pergaulan remaja , serta membimbing anak dalam pergaulan agar bisa menjaga jarak, sehingga dapat memudahkan kita dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat pula menambah wawasan kita dalam beragama.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA  http://www.google.com  http://www.wikipedia.org.com  http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsi-dalam-islam/. 2008:Jakarta. puskfi (pusat kajian ilmu fiqih dan kajian ilmu islam)  Ebrahim, adbul fadl mohsin. Cetakan 1 Ramadhan 1417/febuari 1988. Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan. A.S. noordeen: Kuala lumpur,Malaysia  http://quran.ittelkom.ac.id/?sid=4&aid=93&pid=arabicid  http://quran.com/4/93  http://www.muftisays.com/blog/Seifeddine-M/2764_05-04-2012/surah-annisa- 9293.html
  • 12. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang aborsi ini. Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan menjadi dasar dalam Kebidanan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya. Raha, November 2013 Penyusun
  • 13. DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................... i Daftar Isi.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan masalah............................................................................................................ 2 1.3 Tujuan............................................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Aborsi.............................................................................................................. 3 2. pandangan islam terhadap nyawa...................................................................................... 8 3. Hukum Aborsi dalam islam.............................................................................................. 9 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN................................................................................................................10 3.2 SARAN............................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................1
  • 14. MAKALAH PANDANGAN ISLAM TENTANG ABORSI DI SUSUN OLEH: NAMA : WA ODE MINARTIN NIM : 2013.IB.0047 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 / 2014