2. Syaiful Anshari,
M.Pd
Ahmad Fadli Harahap,
M.Hum
Lola Permata
Bunda, S.Pd
Kepala Sekolah Guru Guru
Dr. Rasmin
Simbolon, M.Pd
Pengawas
3. Pada suatu senin, Lidia terlambat bangun dan terburu-buru
untuk sampai di sekolah. Sesampainya di sekolah dan
bersiap untuk ikut upacara bendera, ia baru menyadari
kalau ia lupa membawa topi. Bu Dina, wali kelasnya,
menyadari hal tersebut dan memanggil Lidia. Lidia
berusaha menjelaskan bahwa ia terburu-buru sehingga
lupa membawa topi. Bu Dina tampak tidak mempedulikan
alasan Lidia.
Bu Dina menegur Lidia sabil menunjukkan wajah kecewa,
“Ibu capek mendengar alasan kamu. Sepertinya memang
kamu tidak menghargai Ibu. Padahal Ibu selalu ingatkan
untuk berpakaian yang rapih dan sesuai peraturan
sekolah.” Lidia meminta maaf dan berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi. Namun, Bu Dina tidak menanggapi
permintaan maaf Lidia. Ia meminta Lidia untuk tetap
berdiri di lapangan selama 30 menit setelah upacara
selesai. Lidia pun dengan berat hati melakukannya. Ia
merasa malu karena diperhatikan oleh anak-anak lain
yang berdiri di pinggir lapangan.
4. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil
oleh Bu Dina? Jelaskan, apa indikatornya?
1.
Guru menyatakan hal-hal yang merasa kesalahan
ada pada murid dan guru merasa menderita; “
Sepertinya memang kamu tidak menghargai Ibu......
Pembuat merasa bersalah:
Memberi hukuman fisik ; “Berdiri selama 30 menit”
Penghukum
5. Jika Bu Dina mengambil posisi seorang manajer, apa yang akan
dikatakannya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang
akan diajukan ke Lidia? Jelaskan.
Fifi dan Natali sepakat dan berencana untuk melakukan
diskusi dengan teman sekelasnya membahas
Penerapanan Keyakinan Kelas, yang membahas
tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah.
Menanyakan Keyakinan
6. Jika Bu Dina mengambil posisi seorang manajer, apa yang akan
dikatakannya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang
akan diajukan ke Lidia? Jelaskan.
Melakukan segitiga restitusi : 1. Menstabilkan identitas , 2.
Validasi tindakan yang salah, 3. Mananyakan keyakinan
kelas/sekolah
Pertanyaan yang diajukan:
. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan
begitu juga dengan kamu. Tidak ada manusia yang
sempurna.
1.
. Kamu pasti punya alasan kenapa kamu lupa
membawa topi?
2.
Menurut kamu, keyakinan sekolah mana yang perlu
kamu tingkatkan?
3.
7. Jika Bu Dina mengambil posisi seorang manajer, apa yang akan
dikatakannya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang
akan diajukan ke Lidia? Jelaskan.
Pertanyaan yang diajukan:
4. Apakah meyakini keyakinan sekolah tersebut?
. Apakah kamu bersedia memperbaiki bahwa kamu
lupa membawa topi?
6. Bagaimana kamu memperbaikinya?
7. Apakah ada hal yang bisa memantau rencana yang
akan kamu lakukan agar kamu tidak lupa membawa
topi lagi?
8. Bila anda adalah kepala sekolah di sekolah tersebut,
Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus
memakai topi?
Tanggung jawab dan keteraturan
9. Bila anda adalah kepala sekolah di sekolah tersebut,
Bagaimana anda menyikapi Langkah yang diambil oleh Bu
Dina mengenai kasus tersebut?
Langkah yang dilakukan oleh Bu Dina tidak sesuai
dengan keyakinan sekolah, visa dan misi sekolah yang
sudah disepakati bersama. Oleh karena itu, selaku
kepala sekolah, saya akan melakukan coaching
dengan Ibu Dina dengan melakukan tahap TIRTA :
Tujuan Umum, Identifikasi Masalah, Rencana tindak
lanjut dan Tanggung jawab
10. Suatu siang saat jam istirahat, tiba-tiba terdengar bunyi
yang sangat keras dari arah koridor. Bu Indri yang menjadi
guru piket pada hari itu terkejut dan berlari menuju sumber
suara. Ia mendapati salah satu pot bunga pecah dan
berserakan di koridor. Saat menanyakan pada murid-
murid yang berkumpul, ternyata yang melakukannya
adalah Andi, Indro, dan Bayu.
Bu Indri pun memanggil ketiganya ke meja piket. Bu Indri
dapat melihat ekspresi takut di wajah ketiganya, dan ia
menyadari bahwa ketiganya mulai berbisik dan saling
menyikut. Melihat hal itu, Bu Indri tidak langsung
membicarakan tentang pot yang pecah. Ia menenangkan
ketiganya dan mempersilahkan mereka untuk duduk. Bu
Indri melanjutkan bahwa melakukan kesalahan adalah hal
yang wajar, karena tidak ada manusia yang sempurna.
11. Setelah ketiganya tampak mulai tenang, Bu Indri kemudian
bertanya tentang apa yang terjadi. Andi pun menjelaskan
bahwa mereka tadi sedang asyik bercanda dan tidak
sengaja menyenggol pot tersebut. Bu Indri lalu bertanya
tentang keyakinan sekolah yang telah disepakati dan
apakah mereka bersedia memperbaiki kesalahan yang
telah dilakukan. Mereka pun mengangguk. Bu Indri pun
bertanya lagi, apa yang dapat mereka lakukan untuk
memperbaiki masalah. Bayu menjawab, “dengan
mengganti pot yang pecah Bu?” Bu Indri pun Kembali
bertanya apa yang akan mereka lakukan untuk mengganti
pot yang pecah tersebut.
Mereka terdiam sejenak, lalu Indro menjawab, “kalau pot
tadi kami rekatkan dengan lem bagaimana Bu?” Bu Indri
mengizinkan mereka untuk meminjam peralatan dari guru
prakarya untuk memperbaiki pot yang pecah tersebut.
Bayu bahkan meminta izin untuk melukis pot tersebut agar
terlihat lebih cantik.
12. Sikap posisi apakah yang diambil oleh Bu Indri? Apa saja yang
dilakukannya sehingga anda menyimpulkan demikian?
Posisi Bu Indri dalam situasi ini bertindak sebagai
seorang “Manajer” karena beliau bersifat netral dan
tidak emosional, tidak terlalu ramah dan tidak barnada
tinggi. Kemudian identitas positif siswa berhasil
terbentuk. Beliau juga dengan tulus mengajukan
pertanyaan bermakna agar membuka pikiran murid.
Beliau juga membimbing murid untuk memecahkan
masalahnya secara mandiri.
13. Dalam kasus tersebut, bagaimana Andi, Indro, dan Bayu
dikuatkan oleh Bu Indri?
Murid dikuatkan dengan melakakun refleksi secara
mandiri melalui kegiatan restitusi yang dilakukan oleh
guru sehingga murid dapat belajar dari kesalahan
yang dibuatnya untuk dapat menyelsaikan masalah
tersebut
14. Kira-kira, nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang ingin dituju
pada kasus tersebut? Jelaskan.
Nilai yang ingin dituju adalah tanggung jawab dan
integritas. Hal ini terlihat dari guru membimbing siswa
melalui pertanyaan terbuka agar siswa jujur dan
bertanggung jawab terhadap masalah yang dibuat
oleh mereka
15. Bu Nika sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di
depan kelas Ketika ia melihat Runi dan Anggi sedang
tertawa cekikikan. Bu Nika mendekati keduanya dan
bertanya hal seru apa yang sedang mereka bicarakan.
Runi dan Anggi langsung mengatakan, “tidak ada apa-apa
Bu.”
Karena Bu Nika sudah sering melihat Runi dan Anggi
mengobrol selama pelajarannya, dan tidak pernah
mengindahkan tegurannya. Kali ini ia meminta keduanya
untuk menjawab pertanyaan yang ada di papan tulis.
Keduanya pun terdiam dan bingung karena tidak bisa
menjawab. Melihat hal itu, Bu Nika kesal dan meminta
keduanya berdiri di depan kelas.
16. Bu Nika kemudian lanjut menjelaskan pelajaran, seentara
Runi dan Anggi tetap berdiri hingga kelas selesai. Saat bel
pergantian jam berbunyi, keduanya diperbolehkan duduk
Kembali. Bu Nika mengingatkan mereka, “jika sekali lagi
kalian melakukannya, akan Ibu laporkan ke kepala
sekolah.”
17. Posisi apa yang diambil oleh Bu Nika dalam pendekatannya pada
Runi dan Anggi?
Ibu Nika memposisikan dirinya sebagai
Penghukum. Hal ini tertera sesuai apa yang yang
dilakukan Bu Nika yaitu memberi hukuman berdiri
kepada kedua murid tersebut
18. Membaca sikap Runi dan Anggi, kebutuhan apa yang kira-kira
mereka perlukan?
Memereka membutuhkan kesenangan/Fun. Hal ini
terlihat ketika mereka tertawa kecikikan ketika Bu
Nika menjelaskan
19. Bila Ibu Nika mengambil posisi pemantau, apa yang akan
dikatakan atau dilakukan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Runi dan Anggi, Apa yang kamu lakukan disitu?
yang akan dilakukan atau dikatakan oleh Ibu Nika
adalah:
apa konsekuensi jika siswa tidak mampu menjawab
pertanyaan Ibu?” / Apa konsekuesninya jika tidak
memperhatikan Ibu?
Kedepannya Ibu akan awasi kamu masih malas-
malasan lagi atau tidak.
Guru tersebut akan mengarahkan murid sesuai
dengan konsekuensi atau aturan yang ada di
sekolah.
20. Apabila anda adalah kepala sekolah di sekolah tersebut dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut anda?
Selaku kepala sekolah akan melakukan coaching
dengan Ibu Dina dengan melakukan tahap TIRTA :
Tujuan Umum, Identifikasi Masalah, Rencana tindak
lanjut dan Tanggung jawab
yang akan kami lakukan adalah
21. Pak Doni adalah wali kelas 11. Suatu hari ia mendapat
laporan dari Pak Jupri, guru Matematika bahwa salah satu
muridnya, Fino, kedapatan tidak mengikuti pelajaran
dengan baik. Selama jam pelajaran Matematika, Fino
sering tidur dan mengacuhkan perintah Pak Jufri. Ia tetap
mengulanginya meskipun telah berkali-kali ditegur.
Mengetahui hal ini, Pak Doni memanggil Fino dan
menanyakan apa yang menyebabkannya tidak mengikuti
pelajaran Pak Jupri dengan baik. Pak Doni juga
menanyakan apakah Fino bersedia memperbaiki
kesalahannya. Fino sempat ragu-ragu dan berusaha
membela diri, namun akhirnya mengatakan akan meminta
maaf. Namun, Pak Doni Kembali menanyakan apa yang
dapat Fino lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihargai Pak Jupri.
22. Setelah terdiam sejenak, Fino mengatakan akan mengajak
teman-temannya untuk menerapkan budaya disiplin. Ia
berencana untuk membuat sebuah diskusi Bersama saat
jam pulang sekolah, agar ia dan teman-temannya dapat
menguatkan Kembali pemahaman tentang keyakinan
kelas. Mereka pun memberitahu Kepala Sekolah bahwa
kegiatan ini akan dilakukan setelah jam pulang sekolah
keesokan harinya.
23. Dalam kasus di atas, langka-langkah restitusi apa saja yantelah
dilakukan oleh Pak Doni?
Validasi tindakan yang salah
. Apakah vino bersedia memperbaiki kesalahan
1.
Menanyakan keyakinan kelas.1. apa yang dapat
1. Fino lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihargai Pak Jupri
2. mengajak teman-temannya untuk menerapkan
budaya disiplin
24. Menurut anda, apakah Langkah-langkah restitusi yang diusulkan Fino
sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah Langkah-langkah
restitusi yang telah diusulkannya?
Menyampaikan kebutuhan yang belum terpenuhi
sehingga melanggar kesalahan tersebut
Langkah-langkah Restitusi yang dilakuka oleh Fino
Kesedian memperbaiki kesalahan
Validasi tindakan yang salah
25. Menurut anda, apakah Langkah-langkah restitusi yang diusulkan Fino
sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah Langkah-langkah
restitusi yang telah diusulkannya?
Fino ingin meningkatkan keyakinan untuk saling
menghargai
Langkah-langkah Restitusi yang dilakuka oleh Fino
Kembali ke kelompoknya dalam kondisi yang positif :
Membuat projek dengan teman sekelas untuk
mensosialisaikan budaya positif
Menyampaikan keyakinan kelas yang perlu
ditingkatkan
26. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh
Pak Doni dalam menangani Fino? Jelaskan jawaban anda.
Pak Doni menerapkan pendekatan restitusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut
Manajer
Beliau juga dengan tulus mengajukan pertanyaan bermakna
agar membuka pikiran murid. Beliau juga membimbing
murid untuk memecahkan masalahnya secara mandiri.
27. Jika anda adalah kepala sekolah, bagaimana anda
menyikapi Langkah yang ditempuh Pak Doni?
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Doni
sudah mencerminkan disiplin positif di sekolah
sehingga apa yang dilakukan oleh Pak Doni
harus menjadi budaya di sekolah
