Minat dapat dikatakan sebagai pondasi utama untuk dapat menciptakan masyarakat yang cinta atau rasa dengan perpustakaan, membaca bisa menjadi budaya jika lingkungan sekolah selalu mempromosikan bahwa buku adalah teman kita, dengan membaca kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang kemajuan dunia
Minat dapat dikatakan sebagai pondasi utama untuk dapat menciptakan masyarakat yang cinta atau rasa dengan perpustakaan, membaca bisa menjadi budaya jika lingkungan sekolah selalu mempromosikan bahwa buku adalah teman kita, dengan membaca kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang kemajuan dunia
Karakter Administrasi Kelas X APK 1 SMKN 2 PALANGKARAYAFadil Gates
Karakter Administrasi adalah materi dari Bab 3 yang terdapat tugas Karakter Administrasi dalam suatu organisasi.
PERHATIAN !!! SEGALA SESUATU YANG TERDAPAT DALAM SLIDE INI BUKAN BERMAKSUD MENYINGGUNG SIAPAPUN,DAN APABILA TERDAPAT KESAMAAN HANYALAH SUATU KEBETULAN SEMATA.
Karakter Administrasi Kelas X APK 1 SMKN 2 PALANGKARAYAFadil Gates
Karakter Administrasi adalah materi dari Bab 3 yang terdapat tugas Karakter Administrasi dalam suatu organisasi.
PERHATIAN !!! SEGALA SESUATU YANG TERDAPAT DALAM SLIDE INI BUKAN BERMAKSUD MENYINGGUNG SIAPAPUN,DAN APABILA TERDAPAT KESAMAAN HANYALAH SUATU KEBETULAN SEMATA.
asupan gizi yang baik untuk bayi dan balitanovieRD
bayi dan balita harus sangat diperhatikan. terlebih lagi dalam asupan makanan yang mereka konsumsi harus memenuhi standar gizi. apabila kekurangan dan kelebihan gizi akan menimbulkan beberapa penyakit.
Organisasi Forum Ikatan Kadang Temanggungan (FIKT) , sebagai wadah masyarakat Temanggungan di perantauan yang terdiri dari beragam latar belakang, tingkat sosial dan kompetensi namun mempunyai kesamaan cita-cita untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi tanah kelahiran atau kampung halamannya.
Agar kegiataan lebih berarti, lebih terarah dan lebih mengena sasaran, maka tercetuslah semangat kebersamaan untuk mengintegrasikan kegiatan “Cinta Kampung Halaman” tersebut dengan nama “Kadang Peduli”.
Misi ini pun sesuai dengan tujuan organisasi FIKT yang tertuang dalam AD/ART yakni Pembinaan Keguyuban, Kepedulian, dan Kemitraan
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY “Y” ASFIKSIA BERAT DI RUANG TERATAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA
TANGGAL 31 MEI S.D 2 JUNI 2014
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan
dalam rangka
meningkatkan
kecerdasan
kehidupan bangsa, perlu
ditumbuhkan budaya
gemar membaca
melalui pengembangan
dan pendayagunaan
perpustakaan
5. Banyak Upaya yang Bisa Dilakukan
1. Memotivasi keluarga untuk suka membaca
2. Guru menekankan pentingnya membaca
3. Meningkatkan ketersediaan buku
4. Memperbanyak taman bacaan masyarakat
5. Meningkatkan promosi dan sosialisasi membaca
6. Apresiasi kelompok/personal yang suka membaca
7. Menyediakan buku murah dan berkualitas
6. “Karanganyar Maju dan Cerdas dengan „Kaca Tungguku‟
(Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)”
7. 1. Apa Maksud
2. Faktor Pendukung, Hambatan, dan Solusi
3. Cara Pelaksanaan
“Kaca Tungguku” dalam mewujudkan Karanganyar
Maju dan Cerdas?
PERMASALAHAN
8. Untuk mengetahui
1. Maksud
2. Faktor Pendukung, Hambatan dan Solusi
3. Cara Pelaksanaan
“Kaca Tungguku” dalam Mewujudkan Karanganyar
Maju dan Cerdas.
TUJUAN
9. Maju Cerdas
Karanganyar Maju dan Cerdas
= Karanganyar mempunyai peradaban tinggi & sempurna
perkembangan akal budinya.
27. SMK Negeri 1
Sidoarjo (2016)
SMPN 1
Warungkiara
Sukabumi (2014)
TBM di Lombok
Tengah (2014)
SMA N 1
Karanganyar (2015)
SATU MINGGU
SATU BUKU
28. Indikator Keterangan
Sasaran
Kelompok tertentu
: masyarakat, siswa SMP, SMA, SMK
Tempat Terbatas : Dusun, sekolah
Sifat Anjuran, Wajib/Memaksa
Evaluasi Membuat resume, tanpa resume
ANALISIS PROGRAM
35. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya”.
(QS. Al-Alaq:1-5)
36. Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2015
Program 15 menit
membaca buku
non-pelajaran
sebelum memulai
pelajaran di sekolah
52. SARANA & PRASARANA
1. Memperbanyak jumlah perpustakaan
2. Memperbanyak TBM
5. Membentuk “kader taman bacaan”
6. Memperbanyak jumlah buku
53. PELAYANAN
3. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dengan
fasilitas yang nyaman
4. Meningkatkan pelayanan yang profesional
54. KEBIJAKAN
7. Meningkatkan kualitas Jam Wajib Belajar warga
8. Mendukung Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 yaitu
program 15 menit membaca buku sebelum pelajaran
9. Menghimbau karyawan/karyawati mendukung
program 15 menit membaca buku sebelum bekerja
10. Seluruh siswa dan masyarakat diwajibkan membaca buku
satu minggu satu buku
55. PROMOSI & SOSIALISASI4
11. Meningkatkan promosi dan sosialisasi gerakan
„Kaca Tungguku‟ (Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)
57. KESIMPULAN
1. “Kaca Tungguku” = pembiasaan suka membaca pada seluruh
lapisan masyarakat di manapun tempatnya dengan membaca
satu minggu satu buku;
2. Faktor pendukung:
(1) Mayoritas penduduk beragama Islam
(2) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015
(3) Himbauan Bupati untuk menyukseskan Jam Wajib Belajar.
Hambatannya:
(1) Jumlah perpustakaan masih sedikit
(2) Jumlah buku masih terbatas.
58. SARAN
1. Alokasi anggaran untuk meningkatkan jumlah fasilitas tempat
mendapatkan sumber bacaan yaitu perpustakaan & TBM
2. Menuangkan gerakan “Kaca Tungguku” dalam peraturan atau
surat edaran Bupati
3. Seluruh lapisan masyarakat mendukung gerakan “Kaca
Tungguku” dalam rangka mewujudkan Karanganyar Maju dan
Cerdas.
60. Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,
61. Ketika berjalan di gang diantara rak-rak yang panjang,
di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu judul buku
dan cahaya lampunya terang benderang,
kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan,
dan aku bertanya di perpustakaan negeri mana gerangan
aku sekarang,
62. Ketika bertandang di sebuah toko,
warna-warni produk yang dipajang terbentang,
orang-orang memborong itu barang
dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran,
dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku
sekarang,
63. Ketika singgah di sebuah rumah,
kulihat ada seorang anak kecil bertanya kepada mamanya,
Dia bertanya tentang kupu-kupu kepada mamanya,
dan mamanya tidak bisa menjawab keinginan-tahu puterinya itu,
kemudian katanya,
“tunggu, tunggu, tunggu, mama buka ensiklopedia dulu,
yang tahu tentang kupu-kupu,”
dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,
64. Agaknya inilah yang kita rindukan bersama,
di setasiun bis dan ruang tunggu kereta-api negeri ini buku dibaca,
di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan buku laris dibeli,
dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu
karena memang dibaca.