Minat dapat dikatakan sebagai pondasi utama untuk dapat menciptakan masyarakat yang cinta atau rasa dengan perpustakaan, membaca bisa menjadi budaya jika lingkungan sekolah selalu mempromosikan bahwa buku adalah teman kita, dengan membaca kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang kemajuan dunia

1. KONTRIBUSI PERPUSTAKAAN YANG
MANDIRI DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA SISWA AL-HIKMAH
Viki Iswanto. S.IP
Pustakawan Al-Hikmah Petukangan Selatan

2. Latar Belakang
 Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20
tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

3. Pengertian Minat Baca
 Menurut Kamus Besar Bahasa adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu atau bergairah. Jadi
minat baca itu dapat disimpulkan bahwa suatu proses
berpikir seseorang yang memiliki keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu, termasuk didalamnya
menceritakan, menafsirkan arti dan lambang-lambang
tertulis dengan melibatkan penglihatan gerak mata,
pembicaraan batin, dan ingatan.
 Makshefel: Minat bukan pembawaan manusia, tetapi
dapat dibentuk dan diusahakan, dipelajari dan
dikembangkan.

4. Faktor Penghambat Minat Baca
A. Faktor Internal (Individu)
 Tidak menjadi kebiasaan sejak kanak-kanak
 Tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari membaca
B. Faktor Eksternal
 Kurangnya promosi perpustakaan atau taman baca
 Kurangnya fasilitas pendukung
 Tata ruang perpustakaan yang kurang menarik
 Terjalinnya kerjasama yang masih sedikit antara pustakawan dengan guru dan
kepala sekolah
 Akses buku yang sulit (manual)
 Krisis akan idola dalam membaca buku (tokoh yang ditiru dalam membaca
buku)
 Tayangan televisi yang bersifat sekedar menghibur, dan tidak memberikan
motivasi terhadap minat baca
 Mahalnya harga buku

5. Motivasi Minat Baca
A. Motivasi Internal (Pustakawan & Perpustakaan):
1.
Promosi; pembuatan poster, liflet, pameran buku, penataan ruang
perpustakaan yang baik. Hal ini sudah berjalan di perpustakaan AlHikmah Petukangan Selatan
2. Program yang kreatif dan inovatif; perlombaan penulisan karya
ilmiah mengenai tokoh atau hari peringatan, memberikan
penghargaan kepada siswa/siswi yang paling banyak membaca buku.
( penghargaan diberikan setiap semester kepada peminjam
terbanyak.
3. Digital Library; mencari buku melalui software yang terdapat dalam
komputer yang telah disediakan, sehingga memudahkan dalam
mengakses buku-buku yang dinginkan siswa/siswi
4. Menjalin kerjasama yang intens dengan kepala sekolah dan guru
dalam memotivasi murid untuk membaca buku
5. Pustakawan menjadi seorang figur atau tokoh yang dapat
memotivasi siswa/siswi dalam membaca

6. B. Motivasi Eksternal
1. Dukungan dari pihak Yayasan yang memberikan anggaran khusus
untuk perpustakaan dalam melengkapi koleksi sesuai dengan
kebutuhan civitas akademika Al-Hikmah.
2. Kepala sekolah mengeluarkan kebijakan untuk para guru, murid, dan
pegawai sekolah; memotivasi guru untuk selalu berkunjung ke
perpustakaan, meminta kepada pustakawan untuk mengatur semua
sarana perpustakaan yang ada agar menarik perhatian siswa/i untuk
datang ke perpustakaan; menganjurkan siswa/i untuk aktif
menggunakan dan memanfaatkan jasa yang diberikan oleh pegawai
perpustakaan sekolah.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa/i untuk membaca buku yang
ada di perpustakaan sekolah sesuai bidang yang dipelajari, seperti
membaca buku-buku berkaitan dengan pelajaran yang akan
didiskusikan di kelas; meminta para siswa membuat synopsis dengan
menggunakan buku yang ada di perpustakaan; memberikan
pekerjaan rumah (PR) yang bahan bukunya ada di perpustakaan.
4. Pemerintah melalui berbagai program yang dikembangkan, seperti
adanya bulan buku nasional pada setiap bulan Mei, hari Aksara
Internasional pada bulan September, dan sebagainya yang bisa
dikaitkan dengan pembinaan minat dan kegemaran membaca.

7.  Ada beberapa unsur lagi yang memberikan sumbangsih
terhadap peningkatan minat baca antara lain; orangtua,
lingkungan masyarakat di luar sekolah, lembaga-lembaga
masyarakat yang berminat terhadap pengembangan minat
baca.
 Keikutsertaan media cetak dan elektronik dalam
mempromosikan perpustakaan dan taman baca.

8. Kesimpulan
 Minat dapat dikatakan sebagai pondasi utama untuk
dapat menciptakan masyarakat yang cinta atau rasa
dengan perpustakaan.
 Pada dasarnya perpustakaan itu memiliki dua tubuh
yakni tubuh jasmaninya minat baca, dan rohnya
adalah buku sehingga semuanya dapat bersinergi.
 Kendala yang menjadi permasalahan perpustakaan
perlu adanya motivasi dan dukungan dari pemerintah,
LSM, Pustakawan, dan Toko buku dan Sekolah agar
minat baca menjadi pondasi utama untuk menjadikan
masyarakat cinta terhadap Perpustakaan

9. SARAN
 Mensosialisasikan koleksi terbaru melalui pameran
buku, dan mendukung para penerbit dalam
pengadaan buku murah.
 Melakukan promosi melalui media baik televisi, radio,
maupun surat kabar.
 Menampilkan sosok figur yang cinta dengan buku dan
ilmu pengetahuan.
 Membuat taman bacaan (perpustakaan mini), disetiap
kecamatan, tempat ibadah, puskesmas, pasar
tradisional, dsb. Dimana koleksi(bacaaan) disesuikan
dengan minat masyarakat setempat.

10. Membaca Buku Bersama

11. Storytelling

12. DISKUSI

13. RUANG BACA PERPUSTAKAAN

14. Daftar Pustaka
 Darmono, Perpustakaan Sekolah; Pendekatan Aspek
Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: Grasindo)
 Listariono, Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam
Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa; Diklat
Pengelolaan Perpustakaan Bagi Guru dan Pustakawan
di Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten
Malang, 19 Desember 2009
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Citra Umbara