Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
Best Practice untuk menerapakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan motivasi dan Keaktifan peserta didik dalam Pembejaran Mapel PJOK pada Materi Keterampilan Rangkaian Gerak Melompat pada kelas x TKJ 1 SMK Negeri kintap
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
Best Practice untuk menerapakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan motivasi dan Keaktifan peserta didik dalam Pembejaran Mapel PJOK pada Materi Keterampilan Rangkaian Gerak Melompat pada kelas x TKJ 1 SMK Negeri kintap
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice Anton Nugraha 2.pdfAntonNugraha9
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Best Practice kegiatan PPG daljab kategori1 tahun 2022 di UNY .
Berisi pengalaman meningkatakan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran inovatif
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice Anton Nugraha 2.pdfAntonNugraha9
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Best Practice kegiatan PPG daljab kategori1 tahun 2022 di UNY .
Berisi pengalaman meningkatakan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran inovatif
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Similar to LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMP NEGERI 2 PAKIS AJI JEPARA
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi dan semangat belajar
peserta didik pada pelajaran Prakarya melalui
penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dan penggunaan media pembelajaran
berupa video
Penulis Wulandari, S.Pd
Tanggal PPL siklus 1 tanggal 31 Agustus 2022
PPL siklus 2 tanggal 17 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah pada
PPL siklus 1 dan 2:
1. Berdasarkan observasi dan wawancara dari
rekan sejawat peserta didik kurang bersemangat
dan kurang aktif dalam pembelajaran akibatnya
kegiatan pembelajaran menjadi membosankan
2. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara
dengan teman sejawat pembelajaran masih
berpusat pada guru dan belum menggunakan
media pembelajaran yang menarik akibatnya
peserta didik masih pasif
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena
banyak guru yang mengalami permasalahan seperti
saya, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat
memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa
menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah
sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan proses pembelajaran secara efektif
dengan menggunakan model pembelajaran yang
tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai yang diharapkan serta
semangat belajar peserta didik menjadi meningkat.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Dari dua siklus PPL dengan permasalahan yang
sama dengan pendekatan yang berbeda maka
didapatkan beberapa tantangan yang dihadapi
untuk mencapai tujuan yaitu:
1. Masih ada peserta didik yang kurang aktif yaitu
pada saat mempresentasikan hasil laporannya
yang memaparkan dan menjawab pertanyaan
hanya satu orang saja
2. 2. Kegiatan diskusi kelompok masih didominasi oleh
peserta didik yang dominan lebih pintar yang
banyak menyelesaikan diskusi kelompok
Pada PPL siklus 1 menggunakan video
pembelajaran yang diambil dari sumber lain
sedangkan untuk PPL siklus 2 menggunakan video
pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru.
Yang terlibat dalam proses ini adalah:
1. Peserta didik sebagai peserta dalam proses
pembelajaran
2. Guru sebagai fasilitator
3. Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai
pembimbing dalam proses pelaksanaan PPL
siklus 1 dan 2
4. Observer dari rekan sejawat peserta PPG
5. Rekan sejawat yang membantu menyiapkan
peralatan dan merekam kegiatan PPL
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus
melewatinya dengan berbagai cara seperti
menerapkan media pembelajaran yang menarik dan
sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model
pembelajaran yang mendukung.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
*Langkah-langkah umum:
1. Mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah
2. Melakukan wawancara kepada teman sejawat
3. Membuat RPP, menyiapkan media
pembelajaran berupa video, dan LKPD
4. Melakukan kegiatan yang sudah dirancang
5. Menghadirkan dosen pembimbing, guru
pamong dan observer pada saat PPL
6. Observer mengamati dan mencatat hal-hal
penting dalam pelaksanaan PPL
7. Dosen pembimbing, guru pamong, observer
dan guru PPL melakukan refleksi
8. Observer memberikan tanggapan dan
masukkan untuk guru PPL
*Langkah-langkah khusus:
Masih ada peserta didik yang kurang aktif yaitu
pada saat mempresentasikan hasil laporannya
yang memaparkan dan menjawab pertanyaan
hanya satu orang saja
Saya mendampingi peserta didik serta
memberikan contoh bagaimana cara
mempresentasikan hasil diskusi dan
memberikan reward kepada peserta didik yang
berani mempresentasikan hasil laporannya.
3. Kegiatan diskusi kelompok masih didominasi
oleh peserta didik yang dominan lebih pintar
yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok
Saya harus lebih memperhatikan dalam
pembimbingan peserta didik yang belum
memahami tentang materi dan tugas yang akan
dilakukan. Selain itu memberi arahan kepada
peserta didik untuk dapat mencari referensi tidak
hanya dari buku saja tetapi bisa dari internet
dengan begitu peserta didik menjadi lebih aktif
dalam diskusi kelompok.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Penggunaan media pembelajaran berupa video
yang berbeda antara di PPL siklus 1 dan siklus 2
memberikan dampak dan hasil sebagai berikut:
Hasil dan dampak pada PPL siklus 1
1. Penggunaan media berbasis TPACK yang
diimplementasikan dalam bentuk video yang
diambil dari sumber lain yaitu guru harus lebih
teliti dan seksama dalam pemilihan video
disesuaikan dengan KD dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
2. Ada peningkatan motivasi dan semangat
belajar dari peserta didik tetapi masih belum
100%
Hasil dan dampak pada PPL siklus 2:
1. Penggunaan media pembelajaran berupa video
yang dibuat sendiri oleh guru menjadikan
peserta didik lebih semangat dan termotivasi
jika dibandingkan pada PPL siklus 1, hal
tersebut dapat dilihat ketika video ditayangkan
peserta didik tidak hanya mengamati saja
tetapi peserta didik sangat antusias untuk
mencatat hal-hal penting yang ada divideo.
2. Penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning dan pemberian reward
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk
belajar dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional yang selama ini sering
digunakan. Hal ini terlihat dari adanya
peningkatan keaktifan peserta didik
dibandingkan dengan pembelajaran yang
sebelumnya.
Respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik,
teman sejawat dan kepala sekolah memberikan
respon positif diantaranya sebagai berikut:
1. Dari peserta didik mereka senang dengan
proses pembelajaran karena mereka dapat
terlibat langsung dan kegiatannya menarik.
2. Dari teman sejawat dan kepala sekolah:
sebagian besar peserta didik sudah terlibat
aktif dan untuk cara pembuatan video
4. pembelajaran dapat dibagikan kepada teman
sejawat.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh
penguasaan guru terhadap model pembelajaran yang
digunaka, media pembelajaran dan langkah-langkah
pelaksanaan rencana pembelajaran yang dibuat
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah dilakukan guru yaitu guru
menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan
mengembangkan model dan media pembelajaran agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.