Melawan hoaks dengan berpikir kritis

1. BERPIKIR KRITIS
DI ERA DIGITAL
Indriyatno Banyumurti / banyumurti@ictwatch.id

2. Indriyatno Banyumurti
banyumurti@ictwatch.id
IG/TW: @banyumurti
banyumurti.my.id
2

3. Sebutkan Platform Media Sosial yang
Teman-Teman Gunakan
dan Jumlah Akunnya!

4. Jumlah pengguna internet Indonesia hampir
mencapai 200 juta orang
APJII, 2020

5. 5

6. Chatting, browsing dan medsos
jadi aktivitas utama warganet Indonesia
6

7. 18,7% menggunakan WhatsApp
lebih dari 8 jam/hari
7

8. Media Sosial masih menjadi sumber utama
untuk mendapatkan informasi
8

9. 9
Apakah kamu pernah menyebarkan hoaks?
Jika Ya, kenapa?

10. Banyak orang meneruskan informasi hoaks
karena tidak terlalu memikirkan apakah itu
benar atau tidak
10

11. Masih banyak yang belum dapat berpikir kritis
di dunia digital
11

12. Media Sosial: Mempersempit atau Memperluas Wawasan?
“Algoritma media sosial untuk menyaring rujukan bacaan / informasi disesuaikan dengan riwayat aktifitas kita di Internet. Positifnya,
kita akan mendapatkan teman dan informasi yang relevan dengan peminatan. Negatifnya, kita rentan membatasi diri untuk menerima
informasi alternatif yang berbeda dengan kita”
Sumber: https://arstechnica.com/science/2017/03/the-social-media-echo-chamber-is-real

13. Hidup di Media Sosial = Ruang Bergema
13

14. Kita hidup dalam era pasca-kebenaran
(post-truth era)
14
era di mana pendapat masyarakat tidak lagi dibentuk oleh fakta dan rasio,
melainkan oleh sentimen dan kepercayaan.

15. 15
KERANGKA LITERASI DIGITAL
1. Literasi Data dan Informasi
2. Komunikasi dan Kolaborasi
3. Pembuatan Konten Digital
4. Keamanan Digital
5. Pemecahan Masalah
UNESCO / DigComp 2.0 - EC

16. informasi yang
sesungguhnya tidak
benar, tetapi dibuat
seolah-olah benar
adanya.
16
HOAKS

17. Hoaks terkait Virus Corona di Indonesia
17
KOMINFO telah memverifikasi
1234 hoaks terkait COVID-19
sampai tanggal 21 November 2020

18. Disinfodemi sama bahayanya dengan pandemi
itu sendiri
18
Tidak hanya pandemic penyakit,
COVID-19 juga menyebabkan
pandemic disinformasi (disinfodemi)
yang secara langsung berdampak
pada kehidupan banyak orang.
Kebohongan dan kesalahan informasi
telah terbukti mematikan dan
menyebarkan keresahan dan
kepanikan di masyarakat.
Sumber: UNESCO

19. Contoh Disinfodemi
19

20. Mengapa kita mudah percaya hoaks?
Iming-iming dengan
imbalan “pahala”
Percaya pada
“Sumber”-nya
Malas Membaca
dan Verifikasi
Sesuai dengan
Perasaan/Keyakinan Kita
Sering muncul di
timeline kita
Tidak bisa bedakan
Satire dan Hoaks

21. Dis-informasi Punya Niat Merugikan
21

22. Bagaimana cara mendeteksi hoaks?
22
1. Pemilihan kata yang janggal dan cenderung
provokatif, dan juga terdapat ajakan untuk
disebarkan
2. Mengutip Lembaga/Orang terkenal, dengan susunan
kalimat yang kadang tidak terstruktur
3. Cari kata kunci terkait info yang akan dicari
kebenarannya, kemudian cek di Google dengan
menuliskan kata kunci tersebut atau buka
turnbackhoax.id atau Cekfakta.com
4. Selalu kritis atas informasi yang diterima

23. Kirim WA ke 085921600500 Buka cekfakta.com
Tanya Hoaks ke Saluran Berikut

24. Cek Hoaks Gambar/Video
24

25. Saring
sebelum
Sharing

26. 26

27. 27
Kunjungi
http://galeri.privasi.id
Belajar Literasi Digital lewat Seni

28. Ikuti Kelas Belajar Online LITERASI DIGITAL di
http://belajar.ictwatch.id
banyumurti.my.id
@banyumurti
banyumurti@ictwatch.id
0819800666
Follow IG @internetsehat.id