Pandemi diiringi dengan hadirnya infodemi alias hoaks yang terkait dengan pandemi. PBB menyebutkan bahwa infodemi ini sama berbahayanya dengan virus pandemi itu sendiri.
Presentasi ini mencoba memperlihatkan fenomena infodemi dan dampaknya di masa pandemi ini
Pandemi diiringi dengan hadirnya infodemi alias hoaks yang terkait dengan pandemi. PBB menyebutkan bahwa infodemi ini sama berbahayanya dengan virus pandemi itu sendiri.
Presentasi ini mencoba memperlihatkan fenomena infodemi dan dampaknya di masa pandemi ini
bahan sederhana yang mengambil banyak sumber penting ini sengaja dipersiapkan untuk sahabat-sahabat saya temen-temen saya di komunitas GKI ( Gereja Kristen Injili) se Papua. Bahan ini disampaikan dalam Webinar dengan judul yang sama pada tanggal 25 Agustus 2020
Keamanan Siber dan Demokrasi: Hacking, Leaking, and DoxingIsmail Fahmi
Misi untuk menyerang pribadi sering terjadi dan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi di ranah digital.
Metode yang paling sering digunakan untuk misi ini adalah:
Doxing, yaitu mencari informasi private tentang seseorang, lalu dibuka di kanal media sosial atau media online, dengan tujuan yang jahat untuk menyerang orang tersebut. Informasinya bisa benar, namun jika dibuka di Internet akan merugikan korban.
Disinformasi, yaitu membuat dan menyebarkan informasi yang tidak benar tentang seseorang dengan tujuan untuk meneror atau membangun opini negatif publik terhadap korban.
Peretasan (biasanya bukan oleh buzzer), yaitu mendapatkan akses terhadap akun media sosial korban, dengan tujuan untuk meneror, membungkam korban, mengirim pesan melalui akun korban, atau mengetahui informasi private yang dimiliki korban lalu kadang membukanya di Internet.
RAS (Report as Spam), yaitu ramai-ramai melaporkan sebuah akun agar disuspend oleh platform.
Untuk serangan dengan konten yang mengandung disinformasi, biasanya dilakukan menggunakan akun bot atau anonim, dengan tujuan tidak bisa dilacak atau dikenai hukuman. Setelah pesan mulai viral, postingan asli dihapus, lalu bot atau akun anonim tersebut ditutup atau diganti namanya.
bahan sederhana yang mengambil banyak sumber penting ini sengaja dipersiapkan untuk sahabat-sahabat saya temen-temen saya di komunitas GKI ( Gereja Kristen Injili) se Papua. Bahan ini disampaikan dalam Webinar dengan judul yang sama pada tanggal 25 Agustus 2020
Keamanan Siber dan Demokrasi: Hacking, Leaking, and DoxingIsmail Fahmi
Misi untuk menyerang pribadi sering terjadi dan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi di ranah digital.
Metode yang paling sering digunakan untuk misi ini adalah:
Doxing, yaitu mencari informasi private tentang seseorang, lalu dibuka di kanal media sosial atau media online, dengan tujuan yang jahat untuk menyerang orang tersebut. Informasinya bisa benar, namun jika dibuka di Internet akan merugikan korban.
Disinformasi, yaitu membuat dan menyebarkan informasi yang tidak benar tentang seseorang dengan tujuan untuk meneror atau membangun opini negatif publik terhadap korban.
Peretasan (biasanya bukan oleh buzzer), yaitu mendapatkan akses terhadap akun media sosial korban, dengan tujuan untuk meneror, membungkam korban, mengirim pesan melalui akun korban, atau mengetahui informasi private yang dimiliki korban lalu kadang membukanya di Internet.
RAS (Report as Spam), yaitu ramai-ramai melaporkan sebuah akun agar disuspend oleh platform.
Untuk serangan dengan konten yang mengandung disinformasi, biasanya dilakukan menggunakan akun bot atau anonim, dengan tujuan tidak bisa dilacak atau dikenai hukuman. Setelah pesan mulai viral, postingan asli dihapus, lalu bot atau akun anonim tersebut ditutup atau diganti namanya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. TOPIK
• Di masa pandemi Covid-19, hingga bulan April 2021 kementerian
komunikasi dan informatika mencatat 1.733 hoax terkait Covid-19
dan vaksin (Agustiani, 2021). Beberapa berita hoax terkait vaksin
dan covid bahkan berujung pada kehilangan nyawa karena orang
mempercayai berita yang tidak benar sehingga mengambil
keputusan yang keliru ketika terpapar (Kurnia, 2019). Kita dapat
menemukan pula berita tentang para remaja yang membahayakan
nyawa dengan menghadang truk demi bisa menghasilkan konten
yang disukai orang di media sosial (Detikcom, 2021). Kasus lain
yang juga dapat kita jumpai adalah tentamg pencurian data-data
pribadi, yang terekam secara digital, untuk kejahatan (Annur,
2021).
3. 1. Mengapa berbagai peristiwa diatas
dapat terjadi?
• Peristiwa-peristiwa tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, yaitu :
• 1. Peristiwa maraknya berita hoax
• - Terbatasnya pengetahuan, terutama tentang dunia luar.
• - Minimnya minat membaca atau literasi.
• 2. Peristiwa remaja yang membahayakan nyawa demi konten media sosial
• - Adanya proses belajar yang salah saat remaja dalam tahap perkembangan dan belum
sepenuhnya “matang” atau belum mengenali dan membentuk identitas dirinya.
• 3. Peristiwa pencurian data-data pribadi
• - Human error.
• - Serangan malware (malicious software).
• - Manipulasi psikologis melalui social engineering.
4. 2. Apa yang menyebabkan orang lain
mudah mempercayai berita dan
mengikutinya?
• Ada beberapa hal yang menyebabkan hal-hal diatas dapat terjadi, yaitu :
• 1. Terbatasnya pengetahuan.
• 2. Minimnya minat membaca atau literasi.
• 3. Lebih senang mendengar berita yang diinginkan.
• 4. Merasa memiliki pandangan yang paling kuat.
5. 3. Apa yang harus dilakukan orang agar
peristiwa itu tidak terjadi?
• 1. cara menghindari berita hoax
• - memeriksa fakta berita/keaslian foto ataupun video.
• - berhati-hati dengan judul provokatif.
• 2. cara menghindari pergaulan tak sehat
• - mencari lingkungan yang sehat.
• - mengisi kegiatan dengan hal-hal positif.
• 3. cara menghindari pencurian data
• - tidak memposting informasi pribadi di media sosial.
• - tidak meng-klik tautan di media sosial sembarangan.