SlideShare a Scribd company logo
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN 
MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 
Oleh 
Tiur Natalia Manalu 
120302028 
II/Genap 
Manajemen Sumberdaya Perairan 
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN 
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 
MEDAN 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya sehingga terselesaikannya laporan praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang berjudul “Digitasi Peta Jawa Barat dengan MapInfo 6.0”. Laporan ini membahas tentang sistem informasi geografis dengan menggunakan salah satu programnya yaitu ArcView, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktikum. 
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulham Apandi Harahap, S.Kel, M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Sc dan Bapak Ahmad Muhtadi Rangkuti, M.Si, sebagai Dosen mata kuliah Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dan kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang telah memberikan bimbingannya dalam penyusunan laporan ini. 
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk penulisan laporan yang lebih sempurna untuk praktikum selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya sebagai sumber informasi. 
Medan, Mei 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
Halaman 
KATA PENGANTAR ............................................................................. i 
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang ............................................................................. 1 
Tujuan Praktikum ......................................................................... 2 
Manfaat Praktikum ........................................................................ 3 
TINJAUAN PUSTAKA 
Sistem Informasi Geografis ........................................................... 4 
Digitasi Peta .................................................................................. 6 
MapInfo 6.0 .................................................................................. 6 
METODOLOGI 
Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 9 
Alat dan Bahan Praktikum ............................................................ 9 
Langkah Kerja Praktikum ............................................................. 9 
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Selvi, 2011). 
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi, serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008). 
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan
unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur- unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009). 
Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik- karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008). 
Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi. Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup
diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011). 
Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. 
Tujuan Praktikum 
1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis beserta komponen-komponennya. 
2. Dapat melakukan cara kerja penginstalan MapInfo 6.0 
3. Mampu secara langsung menjalankan aplikasi MapInfo 6.0 
4. Mampu membuat digitasi peta pulau Jawa Barat dengan MapInfo 6.0.
TINJAUAN PUSTAKA 
Sistem Informasi Geografis 
Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen (subsistem) yang berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan. Sumber sistem informasi adalah data. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laoran yang dibutuhkan. Definisi dari Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilakan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan suaru kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terletak di permukaan bumi (Supriyanto dan Eny, 2010). 
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan dan analisis juga suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mengkorelasikan data spasial dari fenomena geografis untuk dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data, bagi keperluan pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen yang saling berkaitan. Komponen - komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu perangkat keras (hardware), aplikasi perangkat lunak (software), dan kemampuan mengorganisasikan sistem termasuk unsure keterampilan manusia (brainware) (Wijaya, dkk., 2012).
Digitasi Peta 
Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data pendidikan (Sukarsa, 2009). 
Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi ((Wijaya, dkk., 2013).) 
Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi
untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat terbatas. Untuk jangka panjang, kondisi ini akan menjadi salah satu faktor penghambat dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Masalah yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna dan tepat waktu (Sukarsa, 2009). 
Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen, yakni blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi dan blok basis data. Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Untuk menghasilkan informasi dari data- data yang relevan harus melalui suatu sistem yang disebut sebagai sistem pengolahan data. Sistem pengolahan data meliputi sejumlah proses, peralatan dan tenaga pelaksanaan yang saling berhubungan dan berkaitan. Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsur-unsur dalam pengolahan data yaitu kegiatan membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan sampai pada menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi (Alan, 2011). 
MapInfo 6.0 
MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di- customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir
bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo (Supriyanto dan Eny, 2010). 
MapInfo bekerja mengelola tabel yang berisi data tekstual dan data spasial yang saling terkait satu sama lain, contohnya adalah table World. Jika tabel World ditampilkan oleh MapInfo pada layar monitor, maka dapat terlihat sekaligus tampilan grafik spasialnya dan juga tampilan tabular data tekstualnya. Hal ini dimungkinkan karena secara fisik tabel World terdiri dari lima file unsur tabel, yaitu: 1) world.tab: adalah unsur tabel yang berisi pointer-pointer penghubung kepada unsur tabel lainnya (map, dat) dan sekaligus menampung spesifikasi table, 2) world.map: adalah unsur tabel yang berisi objek-objek grafis berikut spesifikasi geografisnya, 3) world.id: adalah unsur tabel yang merupakann index dari file objek grafik (map), 4) world.dat: adalah unsur tabel yang berisi data tekstual, 5) world.ind: adalah unsur tabel yang merupakan index file dari file data tekstual (dat) (Omen, 2010). 
Suatu peta dalam Mapinfo yang yang sudah terpampang di layar, sering kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar (Fatmawati, 2010). 
MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data
dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file- file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan. MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela seperti yang telah dijelaskan di atas misalnnya jendela peta, jendela tabular dan jendela grafik dari tabel world. Selanjutnya, tampilan apapun yang ada pada layar monitor dapatlah disebut sebagai tampilan kerja yang dikenal oleh MapInfo sebagai workspace (Omen, 2010). 
Data Map Info dikelola dan disimpan dalam bentuk tabel. Setiap tabel menggambarkan satu jenis data. Secara logika, data Map Info terdiri dari 2 bagian, yaitu data grafis, yang menyimpan object gambar (area, garis, titik, label, dan lain- lain) dan data tabular atau atribut yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut. Data Grafis Map Info membagi data grafis menjadi 3 bagian, yaitu titik, garis dan 
area. Objek titik terdiri dari satu pasangan koordinat (x,y) sedangkan garis terdiri dari posisi (x,y) awal dan posisi (x,y) akhir. Sementara objek area terdiri dari beberapa pasangan (x,y). Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, garis digunakan mewakili jalan, dan area digunakan untuk mewakili wilayah tertentu. Data Tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis yang diterangkan yang membedakan data grafis yang satu dengan yang lain, bentuk titik, garis dan area yang satu dengan lainnya. Data ini biasanya berbentuk tabel terdiri dari kolom dan baris (Wijaya, dkk., 2012).
METODOLOGI 
Waktu dan Tempat 
Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 
Alat dan Bahan 
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung 
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software MapInfo 6.0 dan gambar peta yang telah di scan. 
Langkah Kerja 
1. Open software MapInfo 6.0 maka akan muncul kotak dialog Quick Start seperti gambar seperti dibawah ini. 
2. Pada kotak dialog Quick Start klik Close, pilih menu File dan klik Open Table.
3. Pada kotak Files of type, ubah MapInfo (*.tab) menjadi Raster Image (*.bil; *.tif; *.grc; *.bmp; *.gif; *.tga; *.jpg; *.pcx; *.wmf; *.png; *.psd. 
4. Lalu pada kotak File name, cari lokasi tersimpannya peta yang telah di scan, lalu Open. 
5. Pada kotak dialog MapInfo yang muncul klik Register.
6. Selanjutnya pilih 3 titik koordinat pada peta yang berlainan yang menghubungkan sumbu X dan Y. Pada Pt 1, kotak Map X diisi dengan angka 106 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok. 
7. Pada Pt 2, kotak Map X diisi dengan angka 106.5 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok. 
8. Selanjutnya pada Pt 3, kotak Map X diisi dengan angka 107 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok.
9. Setelah 3 titik koordinat dipilih, maka akan terlihat tampilan semua Error (pixels) akan bernilai 0. 
10. Kemudian klik Projection, lalu pada Category pilih Longitude/Latitude dan pada Category Members pilih Longitude/Latitude [WGS 84], lalu klik Ok. 
11. Setelah muncul peta dalam MapInfo 6.0, lalu Maximize ukurannya.
12. Pada bagian bawah sebelah kiri pilih Cursor Location. 
13. Kemudian klik File, Pilih New Table. 
14. Selanjutnya pada kotak New Table, hilangkan tanda ceklis pada Open New Mapper dan ceklis Add to Current Mapper, lalu Create.
15. Pada kotak New Table Stucture, isi Name lalu Create. 
16. Pada kotak Create New Table , isi File Name, lalu Save nama ‘’jalan’’. 
17. Selanjutnya perbesar peta dengan Zoom Out hingga tampak jelas garis-garis merah.
18. Lalu pilih Polyline, buat garis-garis pada garis warna merah. Setelah selesai diberi garis, pilih Select, lalu klik 2 kali pada garis hingga muncul kotak seperti berikut 
19. Pilih Style, ubah warna pada colour menjadi merah dan Pixels menjadi tebal. 
20. Tampilan peta menjadi sebagai berikut.
21. Klik icon Polyline pada Toolbar. Kemudian gambar garis pada peta mengikuti pola garis pantai pada peta. Klik Style untuk menentukan warna pada garis pantai.
DAFTAR PUSTAKA 
Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan indonesia, Jakarta. 
Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya, Palembang. 
Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis) Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri Semarang, Semarang. 
Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu. 
Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor. Universitas Gunadarma, Depok. 
Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar. 
Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis Spatial. Universitas Udayana, Bali. 
Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta. 
Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.

More Related Content

What's hot

Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PUPerkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
bramantiyo marjuki
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
bramantiyo marjuki
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
bramantiyo marjuki
 
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi GeografisSistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis
Nurhaida Hafni Dian Suciati
 
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography PracticesCrowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
bramantiyo marjuki
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
bramantiyo marjuki
 
SIG kuliah 1
SIG kuliah 1SIG kuliah 1
SIG kuliah 1
haryb
 
Materi pelatihan gis
Materi pelatihan gisMateri pelatihan gis
Materi pelatihan gis
abiko79
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
bramantiyo marjuki
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografifathinuddin
 
Presentasi sidang
Presentasi sidangPresentasi sidang
Presentasi sidang
Irsan Widyawan
 
Pengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi GeografisPengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi Geografisbramantiyo marjuki
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisAgus Candra
 
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
azzahradilla12
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
jackson lavigne
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1Dian Oktafia
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUMgs Zulfikar Rasyidi
 
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) U...
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM  (SIGI-PU) U...APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM  (SIGI-PU) U...
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) U...
bramantiyo marjuki
 

What's hot (19)

Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PUPerkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
 
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi GeografisSistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis
 
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography PracticesCrowsource Mapping, Captures Neography Practices
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
 
SIG kuliah 1
SIG kuliah 1SIG kuliah 1
SIG kuliah 1
 
Materi pelatihan gis
Materi pelatihan gisMateri pelatihan gis
Materi pelatihan gis
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Presentasi sidang
Presentasi sidangPresentasi sidang
Presentasi sidang
 
Pengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi GeografisPengantar Sistem Informasi Geografis
Pengantar Sistem Informasi Geografis
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
 
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) U...
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM  (SIGI-PU) U...APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM  (SIGI-PU) U...
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) U...
 

Similar to DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

Unlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografisUnlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografis
luki36
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
Muklysh Rohmadi
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1
Cv. Ainayya
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
'Oke Aflatun'
 
Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan
Dany Ramadhan
 
Kelompok 2 XII IPS A SIG
Kelompok 2 XII IPS A SIGKelompok 2 XII IPS A SIG
Kelompok 2 XII IPS A SIG
hadriannormubaraq
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
darisfa
 
Sistem Infomasi Geografis ...
Sistem Infomasi Geografis                                                    ...Sistem Infomasi Geografis                                                    ...
Sistem Infomasi Geografis ...NOVI AMRIANI
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
ekan candra
 
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
PanjiMuhammad3
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
hrgv125
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)January YunGky
 
1 konsep dasar_sig
1 konsep dasar_sig1 konsep dasar_sig
1 konsep dasar_sig
aiiniR
 
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Bayu Ajhi
 
203 669-1-pb
203 669-1-pb203 669-1-pb
203 669-1-pb
xxxoneaziz
 
Tugas ii sig isp2 akhir
Tugas ii sig   isp2 akhirTugas ii sig   isp2 akhir
Tugas ii sig isp2 akhirSepli Umbase
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Mega Yasma Adha
 
Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografifebbykania
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
Mohd. Yunus
 

Similar to DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 (20)

Unlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografisUnlock sistem informasi-geografis
Unlock sistem informasi-geografis
 
Sistem informasi geografis 1
Sistem informasi geografis   1Sistem informasi geografis   1
Sistem informasi geografis 1
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis   1Sistem Informasi Geografis   1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Kelompok 2 XII IPS A SIG
Kelompok 2 XII IPS A SIGKelompok 2 XII IPS A SIG
Kelompok 2 XII IPS A SIG
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
Sistem Infomasi Geografis ...
Sistem Infomasi Geografis                                                    ...Sistem Infomasi Geografis                                                    ...
Sistem Infomasi Geografis ...
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
Konsep Sistem Informasi Geografis ( SIG )
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
 
1 konsep dasar_sig
1 konsep dasar_sig1 konsep dasar_sig
1 konsep dasar_sig
 
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
 
203 669-1-pb
203 669-1-pb203 669-1-pb
203 669-1-pb
 
Tugas ii sig isp2 akhir
Tugas ii sig   isp2 akhirTugas ii sig   isp2 akhir
Tugas ii sig isp2 akhir
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
 

More from Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat

Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
 

More from Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat (18)

PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio) PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP  IKAN MAS (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN PERGERAKAN SIRIP-SIRIP IKAN MAS (Cyprinus carpio)
 
Rasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan GuppyRasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan Guppy
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang VanamePengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
 
Bab i udangku
Bab i udangkuBab i udangku
Bab i udangku
 

DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0

  • 1. DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0 Oleh Tiur Natalia Manalu 120302028 II/Genap Manajemen Sumberdaya Perairan LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya sehingga terselesaikannya laporan praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang berjudul “Digitasi Peta Jawa Barat dengan MapInfo 6.0”. Laporan ini membahas tentang sistem informasi geografis dengan menggunakan salah satu programnya yaitu ArcView, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktikum. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulham Apandi Harahap, S.Kel, M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Sc dan Bapak Ahmad Muhtadi Rangkuti, M.Si, sebagai Dosen mata kuliah Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dan kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Sistem Informasi Sumberdaya Perairan yang telah memberikan bimbingannya dalam penyusunan laporan ini. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk penulisan laporan yang lebih sempurna untuk praktikum selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya sebagai sumber informasi. Medan, Mei 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................. 1 Tujuan Praktikum ......................................................................... 2 Manfaat Praktikum ........................................................................ 3 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis ........................................................... 4 Digitasi Peta .................................................................................. 6 MapInfo 6.0 .................................................................................. 6 METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 9 Alat dan Bahan Praktikum ............................................................ 9 Langkah Kerja Praktikum ............................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Selvi, 2011). Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi, serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008). SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan
  • 5. unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur- unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009). Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik- karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008). Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi. Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup
  • 6. diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011). Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E- 7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis beserta komponen-komponennya. 2. Dapat melakukan cara kerja penginstalan MapInfo 6.0 3. Mampu secara langsung menjalankan aplikasi MapInfo 6.0 4. Mampu membuat digitasi peta pulau Jawa Barat dengan MapInfo 6.0.
  • 7. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen (subsistem) yang berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan. Sumber sistem informasi adalah data. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laoran yang dibutuhkan. Definisi dari Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilakan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan suaru kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terletak di permukaan bumi (Supriyanto dan Eny, 2010). Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan dan analisis juga suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mengkorelasikan data spasial dari fenomena geografis untuk dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data, bagi keperluan pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen yang saling berkaitan. Komponen - komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu perangkat keras (hardware), aplikasi perangkat lunak (software), dan kemampuan mengorganisasikan sistem termasuk unsure keterampilan manusia (brainware) (Wijaya, dkk., 2012).
  • 8. Digitasi Peta Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data pendidikan (Sukarsa, 2009). Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi ((Wijaya, dkk., 2013).) Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi
  • 9. untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat terbatas. Untuk jangka panjang, kondisi ini akan menjadi salah satu faktor penghambat dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Masalah yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna dan tepat waktu (Sukarsa, 2009). Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen, yakni blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi dan blok basis data. Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Untuk menghasilkan informasi dari data- data yang relevan harus melalui suatu sistem yang disebut sebagai sistem pengolahan data. Sistem pengolahan data meliputi sejumlah proses, peralatan dan tenaga pelaksanaan yang saling berhubungan dan berkaitan. Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsur-unsur dalam pengolahan data yaitu kegiatan membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan sampai pada menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi (Alan, 2011). MapInfo 6.0 MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di- customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir
  • 10. bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo (Supriyanto dan Eny, 2010). MapInfo bekerja mengelola tabel yang berisi data tekstual dan data spasial yang saling terkait satu sama lain, contohnya adalah table World. Jika tabel World ditampilkan oleh MapInfo pada layar monitor, maka dapat terlihat sekaligus tampilan grafik spasialnya dan juga tampilan tabular data tekstualnya. Hal ini dimungkinkan karena secara fisik tabel World terdiri dari lima file unsur tabel, yaitu: 1) world.tab: adalah unsur tabel yang berisi pointer-pointer penghubung kepada unsur tabel lainnya (map, dat) dan sekaligus menampung spesifikasi table, 2) world.map: adalah unsur tabel yang berisi objek-objek grafis berikut spesifikasi geografisnya, 3) world.id: adalah unsur tabel yang merupakann index dari file objek grafik (map), 4) world.dat: adalah unsur tabel yang berisi data tekstual, 5) world.ind: adalah unsur tabel yang merupakan index file dari file data tekstual (dat) (Omen, 2010). Suatu peta dalam Mapinfo yang yang sudah terpampang di layar, sering kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar (Fatmawati, 2010). MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data
  • 11. dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file- file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan. MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela seperti yang telah dijelaskan di atas misalnnya jendela peta, jendela tabular dan jendela grafik dari tabel world. Selanjutnya, tampilan apapun yang ada pada layar monitor dapatlah disebut sebagai tampilan kerja yang dikenal oleh MapInfo sebagai workspace (Omen, 2010). Data Map Info dikelola dan disimpan dalam bentuk tabel. Setiap tabel menggambarkan satu jenis data. Secara logika, data Map Info terdiri dari 2 bagian, yaitu data grafis, yang menyimpan object gambar (area, garis, titik, label, dan lain- lain) dan data tabular atau atribut yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut. Data Grafis Map Info membagi data grafis menjadi 3 bagian, yaitu titik, garis dan area. Objek titik terdiri dari satu pasangan koordinat (x,y) sedangkan garis terdiri dari posisi (x,y) awal dan posisi (x,y) akhir. Sementara objek area terdiri dari beberapa pasangan (x,y). Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, garis digunakan mewakili jalan, dan area digunakan untuk mewakili wilayah tertentu. Data Tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis yang diterangkan yang membedakan data grafis yang satu dengan yang lain, bentuk titik, garis dan area yang satu dengan lainnya. Data ini biasanya berbentuk tabel terdiri dari kolom dan baris (Wijaya, dkk., 2012).
  • 12. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software MapInfo 6.0 dan gambar peta yang telah di scan. Langkah Kerja 1. Open software MapInfo 6.0 maka akan muncul kotak dialog Quick Start seperti gambar seperti dibawah ini. 2. Pada kotak dialog Quick Start klik Close, pilih menu File dan klik Open Table.
  • 13. 3. Pada kotak Files of type, ubah MapInfo (*.tab) menjadi Raster Image (*.bil; *.tif; *.grc; *.bmp; *.gif; *.tga; *.jpg; *.pcx; *.wmf; *.png; *.psd. 4. Lalu pada kotak File name, cari lokasi tersimpannya peta yang telah di scan, lalu Open. 5. Pada kotak dialog MapInfo yang muncul klik Register.
  • 14. 6. Selanjutnya pilih 3 titik koordinat pada peta yang berlainan yang menghubungkan sumbu X dan Y. Pada Pt 1, kotak Map X diisi dengan angka 106 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok. 7. Pada Pt 2, kotak Map X diisi dengan angka 106.5 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok. 8. Selanjutnya pada Pt 3, kotak Map X diisi dengan angka 107 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok.
  • 15. 9. Setelah 3 titik koordinat dipilih, maka akan terlihat tampilan semua Error (pixels) akan bernilai 0. 10. Kemudian klik Projection, lalu pada Category pilih Longitude/Latitude dan pada Category Members pilih Longitude/Latitude [WGS 84], lalu klik Ok. 11. Setelah muncul peta dalam MapInfo 6.0, lalu Maximize ukurannya.
  • 16. 12. Pada bagian bawah sebelah kiri pilih Cursor Location. 13. Kemudian klik File, Pilih New Table. 14. Selanjutnya pada kotak New Table, hilangkan tanda ceklis pada Open New Mapper dan ceklis Add to Current Mapper, lalu Create.
  • 17. 15. Pada kotak New Table Stucture, isi Name lalu Create. 16. Pada kotak Create New Table , isi File Name, lalu Save nama ‘’jalan’’. 17. Selanjutnya perbesar peta dengan Zoom Out hingga tampak jelas garis-garis merah.
  • 18. 18. Lalu pilih Polyline, buat garis-garis pada garis warna merah. Setelah selesai diberi garis, pilih Select, lalu klik 2 kali pada garis hingga muncul kotak seperti berikut 19. Pilih Style, ubah warna pada colour menjadi merah dan Pixels menjadi tebal. 20. Tampilan peta menjadi sebagai berikut.
  • 19. 21. Klik icon Polyline pada Toolbar. Kemudian gambar garis pada peta mengikuti pola garis pantai pada peta. Klik Style untuk menentukan warna pada garis pantai.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan indonesia, Jakarta. Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya, Palembang. Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis) Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri Semarang, Semarang. Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu. Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor. Universitas Gunadarma, Depok. Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar. Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis Spatial. Universitas Udayana, Bali. Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta. Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.