SlideShare a Scribd company logo
SOAL LATIHAN
Mekanika Rekayasa 1, NIM Genap, Kelompok A
Reaksi Perletakan
Jusuf J. S. Pah, MSc
LatihanSoal_REAKSIPERLETAKAN.pdf
ii
Daftar Isi
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
1. Soal – Soal Latihan................................................................................................................1
1.1. Contoh Soal dan Penyelesaian........................................................................................1
1.2. Soal – Soal Latihan..........................................................................................................7
Daftar Isi
1
1. Soal – Soal Latihan
Dalam bab ini disampaikan sejumlah soal mengenai reaksi perletakan, yaitu mengenai menentukan atribut –
atribut gaya reaksi yang dilakukan bumi melalui perletakan struktur. Kepada empat soal pertama, telah saya
berikan penyelesaiannya. Pelajarilah cara penyelesaian ini! Kepada empat soal yang terakhir tidak saya
berikan penyelesaian maupun jawabannya. Keempat soal ini dimaksudkan untuk sarana berlatih bagi kalian.
1.1. Contoh Soal dan Penyelesaian
1. Soal 1
Gambar 1-1. Struktur untuk Soal no. 1.
Gambar 1-1 menunjukkan suatu struktur berupa balok yang didukung dengan perletakan sendi di A dan rol
di B. Beberapa gaya (beban) bekerja padanya. Di D bekerja momen terpusat 14 Nm, di G bekerja gaya
terpusat 20 N (←), dan sepanjang EF bekerja beban merata 10 N/m’. Hendak ditentukan reaksi – reaksi
perletakannya, yaitu atribut yang belum diketahui dari reaksi yang dikerjakan sendi di A dan rol di B.
Di A terdapat sendi, maka reaksi perletakan yang dilakukannya adalah satu gaya terpusat. Karena adalah
sendi maka yang hanya diketahui tentang gaya terpusat tersebut adalah titik tanggapnya, yaitu di A.
Orientasi garis kerja, besar dan arah belum diketahui, maka hendak ditentukan menggunakan hukum
kesetimbangan. Di B terdapat rol maka reaksi perletakan yang dilakukannya adalah satu gaya terpusat.
Karena adalah rol maka titik tanggap dan orientasi gaya tersebut telah diketahui. Titik tanggap gaya tersebut
adalah di B, dan orientasi garis kerjanya adalah tegak lurus lantai rol. Karena lantai rol mendatar
(horizontal), maka orientasi garis kerja reaksi di B adalah vertikal. Yang belum diketahui mengenai reaksi rol
di B adalah besar dan arahnya, maka hendak ditentukan dengan menggunakan hukum kesetimbangan.
Akan tetapi, sebelum menerapkan hukum kesetimbangan, perlu terlebih dahulu;
Mengenai reaksi perletakan sendi di A:
1. Mengasumsikan orientasi gaya terpusat di A. Gaya terpusat di A akan diasumsi sebagai berorientasi θ
(di kwadran I) terhadap horizontal.
2. Mengasumsikan arah gaya di A. Arah gaya di A akan diasumsikan sebagai berarah ke kanan atas.
BAB-1
SOAL – SOAL LATIHAN
2
3. Menjadikan variabel RA sebagai besar gaya di A.
4. Karena RA tidak berorientasi horizontal, tidak pula vertikal maka perlu diuraikan menjadi komponen-
komponennya yang berorientasi horizontal dan vertikal. Komponen RA yang horizontal kita namai HA
sedangkan yang vertikal kita namai VA.
Mengenai reaksi perletakan rol di B:
1. Menjadikan besar gaya sebagai variabel VB;
2. Mengasumsikan arah gaya sebagai ke atas.
Sekarang, barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk mencaritahu atribut-atribut yang belum
diketahui dari reaksi perletakan di A dan B.
Menerapkan hukum kesetimbangan:
N
V
V
V
V
M
B
B
B
B
A
_
75
.
29
4
119
119
105
14
4
0
4
105
14
0
)
4
(
)
5
.
3
(
30
14
;
0
=
=
⇒
=
+
=
=
−
+
⇒
=
−
+
=
∑
75
.
29
=
B
V N (↑). [jawaban]
N
V
V
V
V
M
A
A
A
A
B
_
25
.
0
4
1
1
14
15
4
0
15
4
14
0
)
5
.
0
(
30
)
4
(
14
;
0
=
=
⇒
=
−
=
=
−
+
⇒
=
−
+
=
∑
25
.
0
=
A
V N (↑). [jawaban]
N
H
H
H
A
A
A
_
20
0
20
;
0
=
⇒
=
−
=
∑
20
=
A
H N (→). [ jawaban]
Setelah ini seharusnya dilanjutkan dengan menentukan RA dan orientasinya, tetap pada kebanyakan kasus,
hal ini tidak dilakukan dan reaksi sendi di A dibiarkan dalam komponen horizontal dan vertikalnya. Ini
biasanya dilakukan jika kita hendak melanjutkan perhitungan dengan penentuan gaya dalam
1
RA dan
orientasinya tidak perlu ditentukan tetapi dibiarkan tetap dalam komponen – komponen ortogonalnya, HA =
20 N (→) dan VA = 0.25 N (↑).
1
Tentang gaya-dalam akan kalian pelajari di paruh terakhir kuliah MR1
3
Gambar 1-2. Reaksi Perletakan dari Struktur untuk Soal No. 1. [jawaban]
3. Soal 2
Gambar 1-3. Struktur untuk Soal no. 3.
Hendak ditentukan reaksi – reaksi perletakan dari balok yang ditunjukkan Gambar 1-3, dengan
menggunakan hukum kesetimbangan.
Perhatikan bahwa pada struktur terdapat gaya terpusat 100 N di D yang berorientasi tidak vertikal, tidak pula
horizontal. Karena demikian maka perlu terlebih dahulu gaya ini diuraikan menjadi komponen-komponen
ortogonalnya (yang vertikal dan horizontal) (resolusi tipe 3). Komponen horizontal gaya di D akan kita namai
HD sedangkan yang vertikal VD. Menguraikan gaya tersebut menjadi komponen-komponen ortogonalnya
memberikan:
60
5
3
100 =






=
D
H N 60
=
⇒ D
H N(→)
80
5
4
100 =






=
D
V N 80
=
⇒ D
V N (↓)
Hasil penguraian ini ditunjukkan dalam Gambar 1-4. Selanjutnya:
Mengenai reaksi perletakan sendi di A:
1. Mengasumsikan orientasi gaya terpusat di A. Gaya terpusat di A akan diasumsi sebagai berorientasi θ
(di kwadran I) terhadap horizontal.
2. Mengasumsikan arah gaya di A. Arah gaya di A akan diasumsikan sebagai berarah ke kanan atas.
4
3. Menjadikan variabel RA sebagai besar gaya di A.
4. Karena RA tidak berorientasi horizontal, tidak pula vertikal maka perlu diuraikan menjadi komponen-
komponennya yang berorientasi horizontal dan vertikal. Komponen RA yang horizontal kita namai HA
sedangkan yang vertikal kita namai VA.
Mengenai reaksi perletakan rol di B:
1. Menjadikan besar gaya sebagai variabel VB;
2. Mengasumsikan arah gaya sebagai ke atas.
Sekarang, barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk mencaritahu atribut-atribut yang belum
diketahui dari reaksi perletakan di A dan B
Menerapkan hukum kesetimbangan untuk memperoleh reaksi perletakkan:
N
V
V
V
V
V
M
B
B
B
B
B
A
_
5
.
47
4
190
190
4
0
4
190
0
4
105
80
5
0
4
)
5
.
3
(
30
80
5
;
0
=
=
⇒
=
=
−
⇒
=
−
+
+
⇒
=
−
+
+
=
∑
5
.
47
=
B
V N (↑). [jawaban]
5
.
62
4
250
4
250
4
0
250
4
0
15
240
4
5
0
)
5
.
0
(
30
)
3
(
80
)
4
(
5
;
0
=
=
=
⇒
=
−
⇒
=
−
−
+
⇒
=
−
−
+
=
∑
A
A
A
A
A
B
V
V
V
V
V
M
5
.
62
=
A
V N (↑). [jawaban]
N
H
H
H
H
A
A
A _
40
0
40
0
20
60
;
0
−
=
⇒
=
+
⇒
=
−
+
=
∑
40
=
A
H N (←). [jawaban]
Gambar 1-4. Reaksi Perletakan untuk Balok pada Soal no. 3.[jawaban]
5
3. Soal 3
Gambar 1-5. Struktur untuk Soal no. 3.
Gambar 1-5 menunjukkan sebuah balok yang berperletakan pendel di A dan sendi di B. Hendak ditentukan
reaksi – reaksi perletakannya! Balok dibebani beban merata 30 N/m’ sepanjang CB.
Reaksi yang dikerjakan pendel di A adalah gaya terpusat yang telah diketahui orientasinya yaitu berorientasi
yang sama dengan orientasi sumbu pendel. Reaksi ini dinamai RA. Karena sumbu pendel berorientasi 600
(kuadaran I) terhadap horizontal maka orientasi RA adalah juga 600
terhadap horizontal seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 1-5. Reaksi yang dikerjakan sendi di B belum diketahui orientasi, besar dan arah.
Komponen ortogonal reaksi di B adalah VB dan HB.
Sebelum mulai menghitung menggunakan hukum kesetimbangan, karena RA tidak vertikal maupun
horizontal, lebih dahulu reaksi RA digantikan dengan komponen - komponen ortogonalnya (HA dan VA). Kita
mengasumsikan arah RA ke kanan-atas. Karena arahnya diasumsikan ke kanan atas, dan orientasi RA
diketahui yaitu 60
0
di kuadran I terhadap horizontal, arah HA dan VA pun diketahui yaitu masing – masing ke
kanan dan ke atas. Besar HA dan VA dapat dinyatakan dalam RA sebagai berikut:
A
A
A R
R
H 5
.
0
60
cos =
=
A
A
A
A
A V
V
R
R
V 155
.
1
60
sin
60
sin =
=
⇒
=
Setelah ini barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk memperoleh besar dan arah reaksi –
reaksi perletakkan.
N
V
V
V
V
M
B
B
B
B
A
_
90
8
720
720
8
0
8
720
0
)
8
(
)
2
4
)(
4
(
30
;
0
=
=
⇒
=
⇒
=
−
⇒
=
−
+
=
∑
90
=
B
V N (↑) [jawaban].
N
V
V
V
V
M
A
A
A
A
B
_
30
8
240
240
8
0
240
8
0
)
2
)(
4
(
30
)
8
(
;
0
=
=
⇒
=
⇒
=
−
⇒
=
−
=
∑
30
=
A
V N (↑) [jawaban]
6
Selanjutnya;
64
.
34
)
30
(
115
.
1
155
.
1 =
=
= A
A V
R , sehingga
N
R
H A
A _
32
.
17
)
64
.
34
(
5
.
0
5
.
0 =
=
=
32
.
17
=
A
H N (→). [jawaban]
N
H
H
H
H
H
B
B
B
A _
32
.
17
0
32
.
17
0
;
0
=
⇒
=
−
⇒
=
−
=
∑
32
.
17
=
B
H N (←) [jawaban]
Gambar 1-6 menunjukkan reaksi – reaksi perletakan balok soal 3 ini.
Gambar 1-6. Reaksi Perletakan Balok Soal 3. [jawaban]
4. Soal 4
Gambar 1-7. Balok Kantilever untuk Soal No. 4.
Gambar 1-7 menunjukkan suatu struktur berupa balok kantilever yang dibebani beban merata segitiga 32
kN/m’. Ujung A balok ini berperletakan jepit. Tentukanlah reaksi perletakannya!
Mengganti perletakan jepit dengan gaya – gaya luar yang dikerjakannya yaitu satu momen terpusat MA yang
belum diketahui besar dan arahnya, dan satu gaya terpusat RA yang belum diketahui orientasi, besar dan
arahnya. Mari kita mengasumsikan orientasi RA sebagai bersudut θ (di kw I) terhadap horizontal, dan
arahnya sebagai ke kanan-atas. Selanjutnya, RA perlu digantikan dengan komponen horizontal dan
7
vertikalnya, yaitu HA dan VA. Karena RA kita asumsikan ke kanan-atas maka HA terasumsikan ke kanan, dan
VA terasumsikan ke atas. Sekarang jika pada balok ini diterapkan hukum kesetimbangan, akan diperoleh:
0
0
0
;
0
=
⇒
=
+
=
∑
A
A H
H
H
kN
V
V
V
A
A _
64
0
64
;
0
=
⇒
=
−
=
∑
64
=
A
V kN (↑) [jawaban]
kNm
M
M
M
M
A
A
A
A
_
128
0
128
0
)
2
(
64
;
0
−
=
⇒
=
+
⇒
=
+
=
∑
128
=
A
M kNm ( ) [jawaban]
Reaksi – reaksi perletakan ditunjukkan dalam Gambar 1-8
Gambar 1-8. Reaksi Perletakan Soal no. 4.[jawaban]
1.2. Soal – Soal Latihan
Untuk struktur – struktur yang ditunjukkan gambar – gambar berikut ini, tentukanlah reaksi – reaksi
perletakannya!
Gambar 1-9. Balok untuk Soal No. 5
8
Gambar 1-10. Balok untuk Soal No. 6
Gambar 1-11. Kantilever untuk Soal No. 7
Gambar 1-12. Kantilever untuk Soal No. 8

More Related Content

What's hot

RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
Saedi Saputra Siagian
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
Komunitas Teknik Sipil & Arsitek
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
MOSES HADUN
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
Dyah Rahmawati
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Lala Sgl
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
Balok gerber
Balok gerberBalok gerber
Balok gerber
Dony Saputra
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre
rosidahmad
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Indah Rosa
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPGHybrid1
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
Shaleh Afif Hasibuan
 

What's hot (20)

RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Balok gerber
Balok gerberBalok gerber
Balok gerber
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 

Similar to Latihan soal reaksi perletakan

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
Ferdinandus9
 
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
rakhaafiansyah
 
Penjelasan Vektor
Penjelasan VektorPenjelasan Vektor
Penjelasan Vektor
Hendro Yohanes
 
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptxTRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
RichadWF
 
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisikaSoal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
fiqihnurhakiki
 
Laporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwoodLaporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwood
RadenRamadhanSyaidin
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
Feri Chandra
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
yosevinaMsc
 
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.pptMateri Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
yosevinaMsc
 
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPGHybrid1
 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometri
renna yavin
 
Machine Learning Diskusi 4.docx
Machine Learning Diskusi 4.docxMachine Learning Diskusi 4.docx
Machine Learning Diskusi 4.docx
HendroGunawan8
 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
ssuser03a9f9
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
yayadimas31
 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
TengkuEmrinaldi19700
 
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
AdeliaHasna1
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Aris Prasetyo
 
FIX PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
FIX  PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptxFIX  PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
FIX PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
SintyaAsiah1
 

Similar to Latihan soal reaksi perletakan (20)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
Transformasi Geometri SMA Global Prestasi (Rakha, XI SC 2)
 
Penjelasan Vektor
Penjelasan VektorPenjelasan Vektor
Penjelasan Vektor
 
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptxTRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
TRANSFORMASI GEOMETRI FIX.pptx
 
Un fisika 2008
Un fisika 2008Un fisika 2008
Un fisika 2008
 
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisikaSoal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
Soal jawab pembahasan_un_2008_pakarfisika
 
Laporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwoodLaporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwood
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
 
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.pptMateri Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
Materi Mekaniknnnnnnnnnnnnnnnnnna Teknik Universitas.ppt
 
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
Modul TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
 
Makalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi GeometriMakalah Transformasi Geometri
Makalah Transformasi Geometri
 
Machine Learning Diskusi 4.docx
Machine Learning Diskusi 4.docxMachine Learning Diskusi 4.docx
Machine Learning Diskusi 4.docx
 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
 
Anvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptxAnvek-pert-1-7.pptx
Anvek-pert-1-7.pptx
 
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
1 ASST ATW Bahan Serahan 1 Gasal 2021-22 sd Balok Kantilever.pdf
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
FIX PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
FIX  PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptxFIX  PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
FIX PPT KELOMPOK 3_ MEKANIKA KUANTUM FINAL.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 

Recently uploaded (8)

Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 

Latihan soal reaksi perletakan

  • 1. SOAL LATIHAN Mekanika Rekayasa 1, NIM Genap, Kelompok A Reaksi Perletakan Jusuf J. S. Pah, MSc LatihanSoal_REAKSIPERLETAKAN.pdf
  • 2. ii Daftar Isi Daftar Isi.........................................................................................................................................ii 1. Soal – Soal Latihan................................................................................................................1 1.1. Contoh Soal dan Penyelesaian........................................................................................1 1.2. Soal – Soal Latihan..........................................................................................................7 Daftar Isi
  • 3. 1 1. Soal – Soal Latihan Dalam bab ini disampaikan sejumlah soal mengenai reaksi perletakan, yaitu mengenai menentukan atribut – atribut gaya reaksi yang dilakukan bumi melalui perletakan struktur. Kepada empat soal pertama, telah saya berikan penyelesaiannya. Pelajarilah cara penyelesaian ini! Kepada empat soal yang terakhir tidak saya berikan penyelesaian maupun jawabannya. Keempat soal ini dimaksudkan untuk sarana berlatih bagi kalian. 1.1. Contoh Soal dan Penyelesaian 1. Soal 1 Gambar 1-1. Struktur untuk Soal no. 1. Gambar 1-1 menunjukkan suatu struktur berupa balok yang didukung dengan perletakan sendi di A dan rol di B. Beberapa gaya (beban) bekerja padanya. Di D bekerja momen terpusat 14 Nm, di G bekerja gaya terpusat 20 N (←), dan sepanjang EF bekerja beban merata 10 N/m’. Hendak ditentukan reaksi – reaksi perletakannya, yaitu atribut yang belum diketahui dari reaksi yang dikerjakan sendi di A dan rol di B. Di A terdapat sendi, maka reaksi perletakan yang dilakukannya adalah satu gaya terpusat. Karena adalah sendi maka yang hanya diketahui tentang gaya terpusat tersebut adalah titik tanggapnya, yaitu di A. Orientasi garis kerja, besar dan arah belum diketahui, maka hendak ditentukan menggunakan hukum kesetimbangan. Di B terdapat rol maka reaksi perletakan yang dilakukannya adalah satu gaya terpusat. Karena adalah rol maka titik tanggap dan orientasi gaya tersebut telah diketahui. Titik tanggap gaya tersebut adalah di B, dan orientasi garis kerjanya adalah tegak lurus lantai rol. Karena lantai rol mendatar (horizontal), maka orientasi garis kerja reaksi di B adalah vertikal. Yang belum diketahui mengenai reaksi rol di B adalah besar dan arahnya, maka hendak ditentukan dengan menggunakan hukum kesetimbangan. Akan tetapi, sebelum menerapkan hukum kesetimbangan, perlu terlebih dahulu; Mengenai reaksi perletakan sendi di A: 1. Mengasumsikan orientasi gaya terpusat di A. Gaya terpusat di A akan diasumsi sebagai berorientasi θ (di kwadran I) terhadap horizontal. 2. Mengasumsikan arah gaya di A. Arah gaya di A akan diasumsikan sebagai berarah ke kanan atas. BAB-1 SOAL – SOAL LATIHAN
  • 4. 2 3. Menjadikan variabel RA sebagai besar gaya di A. 4. Karena RA tidak berorientasi horizontal, tidak pula vertikal maka perlu diuraikan menjadi komponen- komponennya yang berorientasi horizontal dan vertikal. Komponen RA yang horizontal kita namai HA sedangkan yang vertikal kita namai VA. Mengenai reaksi perletakan rol di B: 1. Menjadikan besar gaya sebagai variabel VB; 2. Mengasumsikan arah gaya sebagai ke atas. Sekarang, barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk mencaritahu atribut-atribut yang belum diketahui dari reaksi perletakan di A dan B. Menerapkan hukum kesetimbangan: N V V V V M B B B B A _ 75 . 29 4 119 119 105 14 4 0 4 105 14 0 ) 4 ( ) 5 . 3 ( 30 14 ; 0 = = ⇒ = + = = − + ⇒ = − + = ∑ 75 . 29 = B V N (↑). [jawaban] N V V V V M A A A A B _ 25 . 0 4 1 1 14 15 4 0 15 4 14 0 ) 5 . 0 ( 30 ) 4 ( 14 ; 0 = = ⇒ = − = = − + ⇒ = − + = ∑ 25 . 0 = A V N (↑). [jawaban] N H H H A A A _ 20 0 20 ; 0 = ⇒ = − = ∑ 20 = A H N (→). [ jawaban] Setelah ini seharusnya dilanjutkan dengan menentukan RA dan orientasinya, tetap pada kebanyakan kasus, hal ini tidak dilakukan dan reaksi sendi di A dibiarkan dalam komponen horizontal dan vertikalnya. Ini biasanya dilakukan jika kita hendak melanjutkan perhitungan dengan penentuan gaya dalam 1 RA dan orientasinya tidak perlu ditentukan tetapi dibiarkan tetap dalam komponen – komponen ortogonalnya, HA = 20 N (→) dan VA = 0.25 N (↑). 1 Tentang gaya-dalam akan kalian pelajari di paruh terakhir kuliah MR1
  • 5. 3 Gambar 1-2. Reaksi Perletakan dari Struktur untuk Soal No. 1. [jawaban] 3. Soal 2 Gambar 1-3. Struktur untuk Soal no. 3. Hendak ditentukan reaksi – reaksi perletakan dari balok yang ditunjukkan Gambar 1-3, dengan menggunakan hukum kesetimbangan. Perhatikan bahwa pada struktur terdapat gaya terpusat 100 N di D yang berorientasi tidak vertikal, tidak pula horizontal. Karena demikian maka perlu terlebih dahulu gaya ini diuraikan menjadi komponen-komponen ortogonalnya (yang vertikal dan horizontal) (resolusi tipe 3). Komponen horizontal gaya di D akan kita namai HD sedangkan yang vertikal VD. Menguraikan gaya tersebut menjadi komponen-komponen ortogonalnya memberikan: 60 5 3 100 =       = D H N 60 = ⇒ D H N(→) 80 5 4 100 =       = D V N 80 = ⇒ D V N (↓) Hasil penguraian ini ditunjukkan dalam Gambar 1-4. Selanjutnya: Mengenai reaksi perletakan sendi di A: 1. Mengasumsikan orientasi gaya terpusat di A. Gaya terpusat di A akan diasumsi sebagai berorientasi θ (di kwadran I) terhadap horizontal. 2. Mengasumsikan arah gaya di A. Arah gaya di A akan diasumsikan sebagai berarah ke kanan atas.
  • 6. 4 3. Menjadikan variabel RA sebagai besar gaya di A. 4. Karena RA tidak berorientasi horizontal, tidak pula vertikal maka perlu diuraikan menjadi komponen- komponennya yang berorientasi horizontal dan vertikal. Komponen RA yang horizontal kita namai HA sedangkan yang vertikal kita namai VA. Mengenai reaksi perletakan rol di B: 1. Menjadikan besar gaya sebagai variabel VB; 2. Mengasumsikan arah gaya sebagai ke atas. Sekarang, barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk mencaritahu atribut-atribut yang belum diketahui dari reaksi perletakan di A dan B Menerapkan hukum kesetimbangan untuk memperoleh reaksi perletakkan: N V V V V V M B B B B B A _ 5 . 47 4 190 190 4 0 4 190 0 4 105 80 5 0 4 ) 5 . 3 ( 30 80 5 ; 0 = = ⇒ = = − ⇒ = − + + ⇒ = − + + = ∑ 5 . 47 = B V N (↑). [jawaban] 5 . 62 4 250 4 250 4 0 250 4 0 15 240 4 5 0 ) 5 . 0 ( 30 ) 3 ( 80 ) 4 ( 5 ; 0 = = = ⇒ = − ⇒ = − − + ⇒ = − − + = ∑ A A A A A B V V V V V M 5 . 62 = A V N (↑). [jawaban] N H H H H A A A _ 40 0 40 0 20 60 ; 0 − = ⇒ = + ⇒ = − + = ∑ 40 = A H N (←). [jawaban] Gambar 1-4. Reaksi Perletakan untuk Balok pada Soal no. 3.[jawaban]
  • 7. 5 3. Soal 3 Gambar 1-5. Struktur untuk Soal no. 3. Gambar 1-5 menunjukkan sebuah balok yang berperletakan pendel di A dan sendi di B. Hendak ditentukan reaksi – reaksi perletakannya! Balok dibebani beban merata 30 N/m’ sepanjang CB. Reaksi yang dikerjakan pendel di A adalah gaya terpusat yang telah diketahui orientasinya yaitu berorientasi yang sama dengan orientasi sumbu pendel. Reaksi ini dinamai RA. Karena sumbu pendel berorientasi 600 (kuadaran I) terhadap horizontal maka orientasi RA adalah juga 600 terhadap horizontal seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1-5. Reaksi yang dikerjakan sendi di B belum diketahui orientasi, besar dan arah. Komponen ortogonal reaksi di B adalah VB dan HB. Sebelum mulai menghitung menggunakan hukum kesetimbangan, karena RA tidak vertikal maupun horizontal, lebih dahulu reaksi RA digantikan dengan komponen - komponen ortogonalnya (HA dan VA). Kita mengasumsikan arah RA ke kanan-atas. Karena arahnya diasumsikan ke kanan atas, dan orientasi RA diketahui yaitu 60 0 di kuadran I terhadap horizontal, arah HA dan VA pun diketahui yaitu masing – masing ke kanan dan ke atas. Besar HA dan VA dapat dinyatakan dalam RA sebagai berikut: A A A R R H 5 . 0 60 cos = = A A A A A V V R R V 155 . 1 60 sin 60 sin = = ⇒ = Setelah ini barulah hukum kesetimbangan dapat diterapkan untuk memperoleh besar dan arah reaksi – reaksi perletakkan. N V V V V M B B B B A _ 90 8 720 720 8 0 8 720 0 ) 8 ( ) 2 4 )( 4 ( 30 ; 0 = = ⇒ = ⇒ = − ⇒ = − + = ∑ 90 = B V N (↑) [jawaban]. N V V V V M A A A A B _ 30 8 240 240 8 0 240 8 0 ) 2 )( 4 ( 30 ) 8 ( ; 0 = = ⇒ = ⇒ = − ⇒ = − = ∑ 30 = A V N (↑) [jawaban]
  • 8. 6 Selanjutnya; 64 . 34 ) 30 ( 115 . 1 155 . 1 = = = A A V R , sehingga N R H A A _ 32 . 17 ) 64 . 34 ( 5 . 0 5 . 0 = = = 32 . 17 = A H N (→). [jawaban] N H H H H H B B B A _ 32 . 17 0 32 . 17 0 ; 0 = ⇒ = − ⇒ = − = ∑ 32 . 17 = B H N (←) [jawaban] Gambar 1-6 menunjukkan reaksi – reaksi perletakan balok soal 3 ini. Gambar 1-6. Reaksi Perletakan Balok Soal 3. [jawaban] 4. Soal 4 Gambar 1-7. Balok Kantilever untuk Soal No. 4. Gambar 1-7 menunjukkan suatu struktur berupa balok kantilever yang dibebani beban merata segitiga 32 kN/m’. Ujung A balok ini berperletakan jepit. Tentukanlah reaksi perletakannya! Mengganti perletakan jepit dengan gaya – gaya luar yang dikerjakannya yaitu satu momen terpusat MA yang belum diketahui besar dan arahnya, dan satu gaya terpusat RA yang belum diketahui orientasi, besar dan arahnya. Mari kita mengasumsikan orientasi RA sebagai bersudut θ (di kw I) terhadap horizontal, dan arahnya sebagai ke kanan-atas. Selanjutnya, RA perlu digantikan dengan komponen horizontal dan
  • 9. 7 vertikalnya, yaitu HA dan VA. Karena RA kita asumsikan ke kanan-atas maka HA terasumsikan ke kanan, dan VA terasumsikan ke atas. Sekarang jika pada balok ini diterapkan hukum kesetimbangan, akan diperoleh: 0 0 0 ; 0 = ⇒ = + = ∑ A A H H H kN V V V A A _ 64 0 64 ; 0 = ⇒ = − = ∑ 64 = A V kN (↑) [jawaban] kNm M M M M A A A A _ 128 0 128 0 ) 2 ( 64 ; 0 − = ⇒ = + ⇒ = + = ∑ 128 = A M kNm ( ) [jawaban] Reaksi – reaksi perletakan ditunjukkan dalam Gambar 1-8 Gambar 1-8. Reaksi Perletakan Soal no. 4.[jawaban] 1.2. Soal – Soal Latihan Untuk struktur – struktur yang ditunjukkan gambar – gambar berikut ini, tentukanlah reaksi – reaksi perletakannya! Gambar 1-9. Balok untuk Soal No. 5
  • 10. 8 Gambar 1-10. Balok untuk Soal No. 6 Gambar 1-11. Kantilever untuk Soal No. 7 Gambar 1-12. Kantilever untuk Soal No. 8