1. Dokumen membahas konsep-konsep dasar vektor dan skalar serta operasi-operasi pada vektor seperti penjumlahan, perkalian, proyeksi, dan turunan vektor.
2. Terdapat pembahasan tentang perbedaan besaran skalar dan vektor, notasi vektor, hukum-hukum operasi penjumlahan vektor, perkalian vektor dengan skalar dan vektor lainnya.
3. Dokumen juga membahas konsep vektor satuan,
Vektor dan skalar adalah dua jenis besaran yang umum ditemui dalam fisika. Vektor memiliki besar dan arah sedangkan skalar hanya memiliki besar. Dokumen ini menjelaskan pengertian, operasi penjumlahan dan perkalian vektor, serta contoh penerapannya dalam menentukan besar dan arah hasil vektor dari beberapa vektor lainnya.
Besaran fisika dan satuan merupakan topik yang membahas tentang besaran skalar dan vektor, besaran pokok dan turunan, sistem satuan dan SI, analisis dimensi, vektor posisi dan operasi aljabar vektor. Topik ini juga membahas tentang pengukuran besaran fisika, model pengamatan, dan penentuan angka penting hasil pengukuran.
Vektor dan skalar adalah dua jenis besaran yang umum ditemui dalam fisika. Vektor memiliki besar dan arah sedangkan skalar hanya memiliki besar. Dokumen ini menjelaskan pengertian, operasi penjumlahan dan perkalian vektor, serta contoh penerapannya dalam menentukan besar dan arah hasil vektor dari beberapa vektor lainnya.
Besaran fisika dan satuan merupakan topik yang membahas tentang besaran skalar dan vektor, besaran pokok dan turunan, sistem satuan dan SI, analisis dimensi, vektor posisi dan operasi aljabar vektor. Topik ini juga membahas tentang pengukuran besaran fisika, model pengamatan, dan penentuan angka penting hasil pengukuran.
1. Vektor dapat diwakili secara matematis dan grafis dengan panah. Panjang panah menunjukkan besar vektor dan arahnya menunjukkan arah vektor.
2. Vektor-vektor dikatakan kolinear jika sejajar dan dalam satu garis, koplanar jika dalam satu bidang, dan sama jika memiliki besar dan arah yang sama. Perkalian vektor dengan skalar akan menghasilkan vektor baru dengan besar berbed
Vektor gaya dapat dijumlahkan menggunakan hukum paralelogram atau segitiga. Hukum paralelogram menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan dua vektor akan sejajar dengan sisi diagonal paralelogram yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Hukum segitiga menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan akan sejajar dengan sisi yang menghubungkan ujung belakang vektor pertama dengan uj
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Buku ajar ini membahas analisis vektor yang bermanfaat bagi mahasiswa teknik untuk melatih kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Buku ini menyajikan konsep-konsep dasar analisis vektor seperti vektor konstan, fungsi vektor, diferensial vektor, dan integral vektor beserta contoh soal latihan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan skalar, termasuk pendefinisian, penggambaran, penulisan, penjumlahan, pengurangan, perkalian vektor dan vektor satuan.
1. Vektor dapat diwakili secara matematis dan grafis dengan panah. Panjang panah menunjukkan besar vektor dan arahnya menunjukkan arah vektor.
2. Vektor-vektor dikatakan kolinear jika sejajar dan dalam satu garis, koplanar jika dalam satu bidang, dan sama jika memiliki besar dan arah yang sama. Perkalian vektor dengan skalar akan menghasilkan vektor baru dengan besar berbed
Vektor gaya dapat dijumlahkan menggunakan hukum paralelogram atau segitiga. Hukum paralelogram menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan dua vektor akan sejajar dengan sisi diagonal paralelogram yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Hukum segitiga menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan akan sejajar dengan sisi yang menghubungkan ujung belakang vektor pertama dengan uj
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Buku ajar ini membahas analisis vektor yang bermanfaat bagi mahasiswa teknik untuk melatih kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Buku ini menyajikan konsep-konsep dasar analisis vektor seperti vektor konstan, fungsi vektor, diferensial vektor, dan integral vektor beserta contoh soal latihan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan skalar, termasuk pendefinisian, penggambaran, penulisan, penjumlahan, pengurangan, perkalian vektor dan vektor satuan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Anvek-pert-1-7.pptx
1. Pertemuan 1 : Vektor dan Skalar
Pertemuan 2 : Operasi kali antar Vektor
Pertemuan 3 : Vektor Satuan
Pertemuan 4 : Hasil kali titik (dot product) dua vektor
Pertemuan 5 : Hasil kali silang (cross product dua
vektor
Pertemuan 6 : Hasil kali tripel dan proyeksi vektor
Pertemuan 7 : Kekontinuan, limit dan turunan
Pertemuan 8 : UTS
2. VEKTOR DAN SKALAR
Beberapa besaran fisika seperti massa, waktu dan
suhu sudah cukup jika dinyatakan dengan suatu
bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan
besarnya nilai besaran tersebut. Tetapi banyak
besaran lain yang harus menyertakan persoalan
arah untuk mendeskripsikan secara lengkap makna
besaran tersebut. Sebagai misal kecepatan sebuah
kereta api, untuk mendeskripsikan gerak tersebut,
kita belum cukup hanya mengatakan seberapa cepat
kereta api berjalan, namun pada saat bersamaan
kita harus mengatakan ke arah mana kereta
bergerak. Tanpa menyebutkan arah gerak kereta,
kita belum memperoleh informasi yang bermakna
tentang gerak tersebut.
3. Berdasarkan informasi di atas, besaran-besaran fisika
jika ditinjau dari pengaruh arah terhadap besaran
tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
Besaran Skalar : besaran yang cukup dinyatakan
besarnya saja (tidak tergantung pada arah). Misalnya:
massa, waktu, suhu dsb.
Besaran Vektor : besaran yang tergantung pada arah.
Misalnya: kecepatan, gaya, momentum dsb.
4. NOTASI VEKTOR
Kita akan mulai mendalami vektor dari sebuah
besaran vektor yang paling sederhana, yaitu
perpindahan (dicplacment). Perpindahan
didefinisikan sebagai perubahan posisi dari
suatu titik. Deskripsi berikut ini akan lebih
memperjelas pemahaman kita tentang vektor.
Sebuah benda bergerak dari titik A ke titik B
melewati sebuah lintasan lengkung (gambar
1.2a). Vektor perpindahan gerak tersebut
ditunjukan oleh garis terpendek (lurus) dari A
ke B (gambar 1.2b) yang berikutnya kita beri
nama sebagai vektor perpindahan R (gambar
1.2c).
5.
6.
7.
8.
9.
10. OPERASI VEKTOR
Besaran vektor, sebagaimana besaran skalar dapat
dioperasikan secara matematis, baik operasi
penjumlahan maupun perkalian. Namun demikian
operasi vektor memiliki beberapa perbedaan dengan
operasi skalar karena dalam operasi vektor kita tidak
hanya memperhitungkan besar namun juga sekaligus
arahnya. Simaklah uraian di bawah ini untuk melihat
perbedaan-perbedaannya!
11.
12.
13.
14. Berikut akan disajikan beberapa hukum dalam
operasipenjumlahan vektor :
Hukum komutatif
Sebuah partikel mengalmi perpindahan A,
dilanjutkan dengan perpindahan B. Hasil akhirnya
adalah perpindahan C. Seandainya partikel tersebut
terlebih dahulu mengalami perpindahan B,
dilanjutkan dengan melakukan perpindahan A, maka
hasil akhirnyapun perpindahan C. Amati kenyataan
tersebut pada gambar di bawah ini :
15. Hukum komutatif dalam operasi penjumlahan vektor menyatakan bahwa:
A + B = B + A.................................................................................... 1.4
Kenyataan ini menunjukan bahwa urutan suku dalam penjumlahan vector
tidaklah berpengaruh.
20. Perkalian Vektor dengan Vektor
Perkalian vektor dengan vektor dapat
diklasifikasi menjadi dua macam, yaitu
perkalian vektor yang akan menghasilkan
skalar dan perkalian vektor yang akan
menghasilkan vektor lain.
28. PERKALIAN TITIK (DOT PRODUCT)
Perkalian dot atau titik disebut juga perkalian skalar
(scalar product). Hal itu dikarenakan perkalian
tersebut akan menghasilkan skalar meskipun kedua
pengalinya merupakan vektor. Perkalian skalar dari
dua vektor A dan B dinyatakan dengan A• B, karena
notasi ini maka perkalian tersebut dinamakan juga
sebagai perkalian titik (dot product). Kita akan
mendefinisikan A• B dengan cara menggambarkan
kedua vektor dengan ekor-ekornya terletak pada titik
yang sama. Setelah itu kita cari komponen vektor yang
sejajar di antara keduanya. A• B didefinisikan sebagai
besar vektor A yang dikalikan dengan komponen B
yang sejajar dengan A.
29.
30. PERKALIAN SILANG (CROSS
PRODUCT)
Perkalian silang (cross product) disebut juga sebagai
perkalian vektor (vector product), karena perkalian ini
akan menghasilkan vektor lain. Perkalian vector antara
A dan B dinyatakan dengan A x B. Kita akan
mendefinisikan A x B dengan cara menggambarkan
kedua vector dengan ekor-ekornya terletak pada titik
yang sama. Setelah itu kita cari komponen vektor yang
tegak lurus di antara keduanya. A x B didefinisikan
sebagai besar vektor A yang dikalikan dengan
komponen B yang tegak lurus dengan A.
48. TURUNAN PARSIAL
Turunan parsial untuk fungsi vektor
dua variabel atau lebih, prinsipnya
sama dengan definisi turunan fungsi
vektor satu variabel, dimana semua
variabel dianggap konstan, kecuali satu
yaitu variabel terhadap apa fungsi
vektor itu diturunkan.