SlideShare a Scribd company logo
Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat
Indah Ayu Septriyaningrum/J1F111024
#

Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 3,8 , Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
1

indah.septriya@gmail.com

Abstrak— Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan
mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan
menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara
yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan
memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang
sama. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan
seseorang dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut
mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam
menelaah suatu informasi yang diberikan dosen serta
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dirasakan mahasiswa
tersebut jika gaya belajar mereka diubah. Jenis penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey yang
termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang
berasal dari 7 Program Studi yang berbeda. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode sampel
probabilitas cluster sampling. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah melalui kuesioner yang akan dibagikan
kepada responden untuk mendukung hasil penelitian.

Kata Kunci— Gaya Belajar, Efektif, Efisien, Dampak, Prestasi,
Mahasiswa.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu mempunyai gaya belajar yang alami dan
nyaman, ketika dipaksa untuk belajar dengan cara yang lain
kemungkinan akan timbul rasa frustasi. Pembelajaran akan
menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh gaya atau cara
belajar yang tidak sesuai. Setiap individu tidak hanya belajar
dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses
informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses
informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan
konsentrasi, dimana kondisi dan situasi untuk berkonsesntrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar, jika setiap individu
mampu mengelola kondisi dan situasi bagaimana gaya
belajarnya maka proses belajar tersebut akan efektif dan akan
mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Setiap individu
memiliki cara yang berbeda dalam pendekatan terhadap situasi
belajar, menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan

pengalaman-pengalaman mereka, serta dalam cara merespon
metode pengajaran tertentu.
Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan
mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan
menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar
adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara
mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang
mengikuti cara yang sama.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh
mahasiswa dalam mempelajari ilmu atau pengetahuan serta
interaksi terhadap lingkungannya sehingga memperoleh nilai
yang berupa angka dari tes belajar serta tingkah laku yang
relative permanen. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat
penting dalam proses belajar, karena dengan prestasi belajar
dapat diketahui berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan
dan sejauh mana keberhasilan mahasiswa dalam belajar.
Tak jarang kita temui beberapa kasus banyaknya
mahasiswa yang belum menemukan gaya belajar yang tepat
atau cocok untuk dirinya. Sehingga berpengaruh terhadap
keinginan belajar dan juga prestasinya. Padahal gaya
belajar Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan
seseorang dalam belajar. Sehubungan dengan pemaparan
tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih
lanjut gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh
mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam
menelaah suatu informasi atau materi yang diberikan dosen..
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien
menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat ?
2. Bagaimana dampak yang dirasakan mahasiswa yang
bersangkutan jika gaya belajar mereka diubah dari gaya
belajar biasanya?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gaya belajar yang paling efektik dan efisien
menurut sebagian besar mahasiswa FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat sekaligus mengetahui dampak yang
ditimbulkan terhadap mahasiswa yang menjadi objek penelitian
jika gaya belajar mereka dirubah dari gaya belajar yang biasa
mereka lakukan. Sehingga dari hasil penelitian ini pada
akhirnya diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau referensi
gaya belajar yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa pada
umumnya, selain itu dapat memberikan gambaran sekaligus
menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin merubah gaya
belajar yang sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
D. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya mengacu kepada gaya belajar yang
menjadi kebiasaan mahasiswa FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat, dengan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7
Program Studi yang berbeda
II. TINJAUAN PUSTAKA
Belajar merupakan proses kegiatan yang dapat membawa
perubahan individu. Dalam kenyataan belajar adalah
perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.
Hamalik (1983 : 28) mengatakan bahwa: “Belajar adalah suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru berkat
pengalaman dan latihan” (Gerung, 2012).
Muhammad (1999 : 37) mengatakan bahwa belajar adalah
pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri, diusahakan sendiri
dan tidak dapat menugaskan orang lain untuk
mengerjakannya. Belajar merupakan jenis pekerjaan yang
harus melibatkan diri secara langsung kedalam pekerjaan itu.
Hal ini berarti bahwa apabila seseorang mau belajar atau ingin
mempelajari sesuatu, maka dia sendirilah yang harus
mempelajarinya. Dia tidak dapat memerintah atau menyewa
orang lain untuk kepentingannya, melainkan harus terlibat
langsung dalam proses belajar ini (Gerung, 2012).
Menurut arti secara psikologis, belajar sebagai suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku seseorang
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut dapat
diwujudkan dalam seluruh aspek tingkah laku. Sehubungan
dengan hal tersebut, Soeyanto (1981 : 12) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus
pada diri manusia karena usaha untuk mencapai kehidupan
atas bimbingan dan sesuai dengan cita-cita dan falsafah
hidupnya (Gerung, 2012).
Pada uraian terdahulu telah diketahui pengertian dan
definisi belajar yang diberikan oleh para ahli. Kegiatan
tersebut dilakukan dengan bantuan berbagai fasilitas dan
sarana pendukung. Agar kegiatan belajar mengajar
berlangsung dengan baik, maka harus dilaksanakan secara
efisien. Menurut Hamalik (1983 : 23) mengatakan bahwa
efisiensi kegiatan belajar terlihat pada waktu penggunaan
waktu belajar dengan baik oleh peserta didik dalam pengajar
juga memaksimalkan pemakaian berbagai sarana pendukung
belajar yang tersedia (Gerung, 2012).
Terdapat beberapa teori dan model tentang gaya
pembelajaran atau learning style dan faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya belajar seseorang. Secara umum model
gaya pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam tiga ruang
lingkup,
yaitu information
processing,
environment,
dan personality(Hickocx, 1995).

Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empat jenis gaya
belajar,
yakni accomodator,
diverger,
assimilator dan converger :
Gaya belajar accomodator/activist.
Gaya belajar accomodator adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pengalaman
(concentrate experience) dan aktif bereksperimen
(active experimentation). Seseorang lebih menyukai
mendapatkan
informasi
dari
feeling dan
memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau
melakukannya.
Gaya belajar diverger/refflector.
Gaya belajar diverger adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pengalaman
(concentrate
experiencing)
dan
mengamati
(reflectiveobservation). Peserta didik divergerlebih
menyukai memperoleh informasi dengan feeling dan
memrosesnya dengan cara melihat dan mendengar.
Gaya belajar converger/pragmatis.
Gaya belajar converger adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai sesuatu yang abstrak
(abstract conceptualization) dan aktif bereksperimen
(active experimentation). Peserta didik memperoleh
informasi dengan cara memikirkan (thinking) dan
kemudian melakukannya (doing)
Gaya belajar Assimilator/Theorist
Gaya belajar assimilator adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pada sesuatu yang
abstrak (abstract conceptualization) dan mengamati
(reflective observation), yaitu gaya belajar seseorang
yang menyukai belajar dengan berfikir, melihat atau
mendengar (Prastiti, 2009).
Pada MBTI, preferensi gaya belajar seseorang dibedakan
menjadi lima dimensi, yaitu:
Introvert menemukan
kekuatan
dalam inner
world dari ide konsep dan abstraksi., peserta didik ini
cenderung lebih banyak berfikir dibandingkan
berbicara. Introvert leaner dalam mengembangkan
kerangka kerja dengan cara menyatukan dan
menghubungkan informasi yang mereka pelajari.
Pengetahuan yang diperolehnya kemudian saling
dihubungkan untuk melihat sesuatu tersebut secara
menyeluruh.
Extrovert learner menemukan kekuatan pada benda
dan orang. Mereka lebih suka berinteraksi dengan
orang lain. Mereka lebih suka berbicara dibandingkan
mendengarkan. Secara umum mereka tidak dapat
memahami pelajaran sampai mereka dapat
menjelaskan pada diri mereka sendiri atau pada orang
lain
(bekerja
kelompok). Problem
based
learningdan collaborative learning cocok untuk
model pembelajaran dengan karakteristik gaya
belajar ini.
Sensing learner adalah peserta didik yang lebih
menyukai belajar dengan menggunakan kelima
pancaindra mereka. Mereka menyukai sesuatu
dengan rinci dan menginginkan fakta. Mereka lebih
menyukai segala sesuatu ditata dengan teratur,
pengajaran dilakukan secara terstruktur setahap demi
setahap. Berbeda dengan intuitive learner, mereka
adalah peserta didik yang lebih suka berimajinasi dan
berinovasi.
Thinking learner adalah peserta didik yang dalam
memutuskan sesuatu berdasarkan pada analisis,
logika dan prinsip. Dengan kata lain mereka dalam
melihat sesautu lebih kritis dan objektif. Berbeda
dengan feeling learner mereka lebih menggunakan
pertimbangan nilai-lilai kemanusiaan (human values)
dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung
menjaga keharmonisan hubungan sosial dalam suatu
kelompok. Mereka lebih menyukai bekerja dalam
kelompok kecil
Judging learner adalah peserta didik yang cenderung
melakukan semua tugas lebih cepat dari batas waktu
yang ditentukan. Mereka menyukai tips atau panduan
bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan cepat.
Berbeda
dengan perceptive
learner,
mereka
cenderung menunda tugas sampai menjelang batas
akhir waktu yang ditentukan.
Adapun hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai
kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi
untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang
telah dicapai siswa dalam segala aspek meliputi ranah cipta
(prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah
karsa (prestasi psikomotorik) (Prastiti, 2009).
De Porte dkk menyebutkan bahwa macam-macam gaya
belajar dibagi ke dalam tiga tipe gaya belajar, diantaranya :
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan
ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret
harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mahasiswa
paham. Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki gaya
belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk
melihat dan menangkap informasi secara visual
sebelum ia memahaminya.
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk
bisa
memahami
sekaligus
mengingatnya.
Karakteristik model belajar ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk
menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk
bisa mengingat dan memahami informasi tertentu,
yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih
dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini
umumnya susah menyerap secara langsung informasi
dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan
menulis ataupun membaca
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan
informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu
saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti
ini yang tak semua orang bisa melakukannya.
Karakter pertama adalah menempatkan tangan

sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja,
seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa
menyerap informasi tanpa harus membaca
penjelasannya (Mulyono, 2007).
III. METODE PENELITIAN
Desain penelitian menggunakan penelitian survei yang
termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk
meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
melalui
kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk
mendukung hasil penelitian. Dalam hal ini yang menjadi
responden sekaligus sampel dari penelitian ini melibatkan
mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program
Studi yang berbeda yaitu Program Studi Matematika, Kimia,
Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer dan D3 Analis
Farmasi dan Makanan.
Kuesioner yang akan dibagikan itu sendiri berisikan
beberapa bagian pertanyaan yang mengacu kepada tujuan
dilakukannya penelitian ini dan sekaligus dirancang agar dapat
memenuhi jawaban dari rumusan masalah yang mendasari
penelitian ini. Identifikasi dan pengenalan gaya belajar masingmasing responden dengan menggunakan instrument modalitas
De Porte dkk yang akan mendapatkan tipe modalitas Visual,
Auditorial dan Kinestetik, selain itu juga dapat diidentifikasi
dengan menggunakan teori gaya belajar Kolb.

More Related Content

What's hot

Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Isna Dwi Setianingsih
 
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas PembelajaranMATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
STKIP Bina Bangsa Getsempena
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Endah Rizkiani
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
Ermayana Megawati
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaDiar Dee
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranheri sulistiowati
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Andina Aulia Rachma
 
Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
 Andrew hidayat   121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara Andrew hidayat   121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
Andrew Hidayat
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Uhthi Solekhah
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
Nana Citra
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranMha AMha Aathifah
 
Kondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah BesarKondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah Besar
tbpck
 
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas PembelajaranKelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
Arif Wicaksono
 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
safran hasibuan
 
Laporan sujarwo
Laporan sujarwoLaporan sujarwo
Laporan sujarwo
Hera Rahmaliani
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Fiqran Haruna
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
Muhammad Munandar
 

What's hot (20)

Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas PembelajaranMATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 
Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
 Andrew hidayat   121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara Andrew hidayat   121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
 
Kondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah BesarKondisi dan Masalah Besar
Kondisi dan Masalah Besar
 
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas PembelajaranKelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran
 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
 
Laporan sujarwo
Laporan sujarwoLaporan sujarwo
Laporan sujarwo
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
4.1 hakikat belajar, pembelajaran dan prinsip prinsipnya
 

Similar to Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlitIrman Maxi
 
Ppt
PptPpt
Ppt
herlinn
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
sintaroyani
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
Coryna Siregar
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
VinaOktaviani17
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaran
ahmadfwzzy
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Alfan Fazan Jr.
 
LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
IkaKurnia17
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajaragusloveridha
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&pNurul Nadia
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
Universiti selangor
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
Esra Shehomebink
 
A
AA
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptxppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
ssuser03a9f9
 
teori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaranteori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaran
Rahmatullah Muhammad
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Muhammad Syafrullah
 

Similar to Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat (20)

Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlit
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaran
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
 
A
AA
A
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikan
 
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptxppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
ppt karya tulis jenis metode belajar.pptx
 
teori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaranteori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaran
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Pkp ut raha
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 

Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

  • 1. Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Indah Ayu Septriyaningrum/J1F111024 # Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km. 3,8 , Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia 1 indah.septriya@gmail.com Abstrak— Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam menelaah suatu informasi yang diberikan dosen serta mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dirasakan mahasiswa tersebut jika gaya belajar mereka diubah. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey yang termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program Studi yang berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sampel probabilitas cluster sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk mendukung hasil penelitian. Kata Kunci— Gaya Belajar, Efektif, Efisien, Dampak, Prestasi, Mahasiswa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai gaya belajar yang alami dan nyaman, ketika dipaksa untuk belajar dengan cara yang lain kemungkinan akan timbul rasa frustasi. Pembelajaran akan menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh gaya atau cara belajar yang tidak sesuai. Setiap individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan konsentrasi, dimana kondisi dan situasi untuk berkonsesntrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar, jika setiap individu mampu mengelola kondisi dan situasi bagaimana gaya belajarnya maka proses belajar tersebut akan efektif dan akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam pendekatan terhadap situasi belajar, menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka, serta dalam cara merespon metode pengajaran tertentu. Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam mempelajari ilmu atau pengetahuan serta interaksi terhadap lingkungannya sehingga memperoleh nilai yang berupa angka dari tes belajar serta tingkah laku yang relative permanen. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena dengan prestasi belajar dapat diketahui berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan dan sejauh mana keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Tak jarang kita temui beberapa kasus banyaknya mahasiswa yang belum menemukan gaya belajar yang tepat atau cocok untuk dirinya. Sehingga berpengaruh terhadap keinginan belajar dan juga prestasinya. Padahal gaya belajar Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar. Sehubungan dengan pemaparan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam menelaah suatu informasi atau materi yang diberikan dosen.. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat ? 2. Bagaimana dampak yang dirasakan mahasiswa yang bersangkutan jika gaya belajar mereka diubah dari gaya belajar biasanya? C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar yang paling efektik dan efisien menurut sebagian besar mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat sekaligus mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap mahasiswa yang menjadi objek penelitian jika gaya belajar mereka dirubah dari gaya belajar yang biasa mereka lakukan. Sehingga dari hasil penelitian ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau referensi
  • 2. gaya belajar yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa pada umumnya, selain itu dapat memberikan gambaran sekaligus menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin merubah gaya belajar yang sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari. D. Batasan Penelitian Penelitian ini hanya mengacu kepada gaya belajar yang menjadi kebiasaan mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, dengan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program Studi yang berbeda II. TINJAUAN PUSTAKA Belajar merupakan proses kegiatan yang dapat membawa perubahan individu. Dalam kenyataan belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Hamalik (1983 : 28) mengatakan bahwa: “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru berkat pengalaman dan latihan” (Gerung, 2012). Muhammad (1999 : 37) mengatakan bahwa belajar adalah pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri, diusahakan sendiri dan tidak dapat menugaskan orang lain untuk mengerjakannya. Belajar merupakan jenis pekerjaan yang harus melibatkan diri secara langsung kedalam pekerjaan itu. Hal ini berarti bahwa apabila seseorang mau belajar atau ingin mempelajari sesuatu, maka dia sendirilah yang harus mempelajarinya. Dia tidak dapat memerintah atau menyewa orang lain untuk kepentingannya, melainkan harus terlibat langsung dalam proses belajar ini (Gerung, 2012). Menurut arti secara psikologis, belajar sebagai suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut dapat diwujudkan dalam seluruh aspek tingkah laku. Sehubungan dengan hal tersebut, Soeyanto (1981 : 12) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk mencapai kehidupan atas bimbingan dan sesuai dengan cita-cita dan falsafah hidupnya (Gerung, 2012). Pada uraian terdahulu telah diketahui pengertian dan definisi belajar yang diberikan oleh para ahli. Kegiatan tersebut dilakukan dengan bantuan berbagai fasilitas dan sarana pendukung. Agar kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik, maka harus dilaksanakan secara efisien. Menurut Hamalik (1983 : 23) mengatakan bahwa efisiensi kegiatan belajar terlihat pada waktu penggunaan waktu belajar dengan baik oleh peserta didik dalam pengajar juga memaksimalkan pemakaian berbagai sarana pendukung belajar yang tersedia (Gerung, 2012). Terdapat beberapa teori dan model tentang gaya pembelajaran atau learning style dan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar seseorang. Secara umum model gaya pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam tiga ruang lingkup, yaitu information processing, environment, dan personality(Hickocx, 1995). Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empat jenis gaya belajar, yakni accomodator, diverger, assimilator dan converger : Gaya belajar accomodator/activist. Gaya belajar accomodator adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai pengalaman (concentrate experience) dan aktif bereksperimen (active experimentation). Seseorang lebih menyukai mendapatkan informasi dari feeling dan memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau melakukannya. Gaya belajar diverger/refflector. Gaya belajar diverger adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai pengalaman (concentrate experiencing) dan mengamati (reflectiveobservation). Peserta didik divergerlebih menyukai memperoleh informasi dengan feeling dan memrosesnya dengan cara melihat dan mendengar. Gaya belajar converger/pragmatis. Gaya belajar converger adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai sesuatu yang abstrak (abstract conceptualization) dan aktif bereksperimen (active experimentation). Peserta didik memperoleh informasi dengan cara memikirkan (thinking) dan kemudian melakukannya (doing) Gaya belajar Assimilator/Theorist Gaya belajar assimilator adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai pada sesuatu yang abstrak (abstract conceptualization) dan mengamati (reflective observation), yaitu gaya belajar seseorang yang menyukai belajar dengan berfikir, melihat atau mendengar (Prastiti, 2009). Pada MBTI, preferensi gaya belajar seseorang dibedakan menjadi lima dimensi, yaitu: Introvert menemukan kekuatan dalam inner world dari ide konsep dan abstraksi., peserta didik ini cenderung lebih banyak berfikir dibandingkan berbicara. Introvert leaner dalam mengembangkan kerangka kerja dengan cara menyatukan dan menghubungkan informasi yang mereka pelajari. Pengetahuan yang diperolehnya kemudian saling dihubungkan untuk melihat sesuatu tersebut secara menyeluruh. Extrovert learner menemukan kekuatan pada benda dan orang. Mereka lebih suka berinteraksi dengan orang lain. Mereka lebih suka berbicara dibandingkan mendengarkan. Secara umum mereka tidak dapat memahami pelajaran sampai mereka dapat menjelaskan pada diri mereka sendiri atau pada orang lain (bekerja kelompok). Problem based learningdan collaborative learning cocok untuk model pembelajaran dengan karakteristik gaya belajar ini. Sensing learner adalah peserta didik yang lebih menyukai belajar dengan menggunakan kelima
  • 3. pancaindra mereka. Mereka menyukai sesuatu dengan rinci dan menginginkan fakta. Mereka lebih menyukai segala sesuatu ditata dengan teratur, pengajaran dilakukan secara terstruktur setahap demi setahap. Berbeda dengan intuitive learner, mereka adalah peserta didik yang lebih suka berimajinasi dan berinovasi. Thinking learner adalah peserta didik yang dalam memutuskan sesuatu berdasarkan pada analisis, logika dan prinsip. Dengan kata lain mereka dalam melihat sesautu lebih kritis dan objektif. Berbeda dengan feeling learner mereka lebih menggunakan pertimbangan nilai-lilai kemanusiaan (human values) dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung menjaga keharmonisan hubungan sosial dalam suatu kelompok. Mereka lebih menyukai bekerja dalam kelompok kecil Judging learner adalah peserta didik yang cenderung melakukan semua tugas lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan. Mereka menyukai tips atau panduan bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan cepat. Berbeda dengan perceptive learner, mereka cenderung menunda tugas sampai menjelang batas akhir waktu yang ditentukan. Adapun hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang telah dicapai siswa dalam segala aspek meliputi ranah cipta (prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah karsa (prestasi psikomotorik) (Prastiti, 2009). De Porte dkk menyebutkan bahwa macam-macam gaya belajar dibagi ke dalam tiga tipe gaya belajar, diantaranya : 1. Gaya Belajar Visual Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mahasiswa paham. Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya. 2. Gaya Belajar Auditorial Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca 3. Gaya Belajar Kinestetik Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya (Mulyono, 2007). III. METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan penelitian survei yang termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk mendukung hasil penelitian. Dalam hal ini yang menjadi responden sekaligus sampel dari penelitian ini melibatkan mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program Studi yang berbeda yaitu Program Studi Matematika, Kimia, Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer dan D3 Analis Farmasi dan Makanan. Kuesioner yang akan dibagikan itu sendiri berisikan beberapa bagian pertanyaan yang mengacu kepada tujuan dilakukannya penelitian ini dan sekaligus dirancang agar dapat memenuhi jawaban dari rumusan masalah yang mendasari penelitian ini. Identifikasi dan pengenalan gaya belajar masingmasing responden dengan menggunakan instrument modalitas De Porte dkk yang akan mendapatkan tipe modalitas Visual, Auditorial dan Kinestetik, selain itu juga dapat diidentifikasi dengan menggunakan teori gaya belajar Kolb.