menerangkan tentang sistem yang ada pada engine secara umum, dengan adanya sistem ini, maka engine bisa bekerja dengan maksimal sesuai dengan kerja mesin tanpa adanya gangguan-gangguan yang serius yang membahayakan
Motor diesel merupakan motor yang berbeda dengan motor bensin, krn proses penyalaan motor diesel bukan dgn loncatan api listrik.
Perbedaan lainnya adalah pada motor diesel saat langkah pemasukan/hisap yang hanyalah udara segar saja yang masuk kedalam silinder.
Sedangkan penyalaannya bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar kedalam silider yang udaranya panas karena dikompresi/tekan pada tekanan yang tinggi.
Sistem propeller shaft meruakan bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke differential dengan demikian, tenaga dari mesin bisa diteruskan ke peggerak roda menggerakkan kendaraan
menerangkan tentang sistem yang ada pada engine secara umum, dengan adanya sistem ini, maka engine bisa bekerja dengan maksimal sesuai dengan kerja mesin tanpa adanya gangguan-gangguan yang serius yang membahayakan
Motor diesel merupakan motor yang berbeda dengan motor bensin, krn proses penyalaan motor diesel bukan dgn loncatan api listrik.
Perbedaan lainnya adalah pada motor diesel saat langkah pemasukan/hisap yang hanyalah udara segar saja yang masuk kedalam silinder.
Sedangkan penyalaannya bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar kedalam silider yang udaranya panas karena dikompresi/tekan pada tekanan yang tinggi.
Sistem propeller shaft meruakan bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke differential dengan demikian, tenaga dari mesin bisa diteruskan ke peggerak roda menggerakkan kendaraan
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin.
1. 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III TRANSMISI OTOMATIS 3 KECEPATAN 200 menit
No. JST/OTO/OTO 321/012 Tgl. : 26 Desember 2016 Kelompok 1 / A2
I. Kompetensi
Memelihara/sevis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada
kendaraan ringan.
II. Sub Kompetensi
1. Mengidentifikasi unit transmisi otomatis 3 kecepatan dan komponen-
komponennya.
2. Melepas dan memasang unit transmisi otomatis 3 kecepatan dengan cara
yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja pemindahan tenaga transmisi otomatis 3 kecepatan.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan
serta cara mengatasinya.
III. Alat dan Bahan
1. Unit transmisi otomatis 3 kecepatan A130 series.
2. Oli dan grease.
3. Tool box set, kunci T10, T12 dan tracker bearing.
4. Feller gauge, DTI dan jangka sorong.
IV. Keselamatan Kerja
1. Mempergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Saat membongkar bak transmissi, tidak mencongkel dengan obeng pada sisi
perpak. Melainkan mencongkel pada tempat yang disediakan.
3. Mengurutkan posisi komponen-komponen yang telah dibongkar.
4. Melakukan pekerjaan dengan hati-hati.
V. Dasar Teori
Transmisi otomatis (A/T) adalah kopling dan transmisi yang bekerja
secara otomatis dan terdiri dari tiga bagian utama yaitu; Torque Converter,
Planetary Gear dan Hidraulic Control Unit.
Torque Converter
Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis, selain itu juga
berfungsi untuk memperbesar momen mesin. Torque converter terdiri dari
pump impeller, turbine runner dan stator. Stator terletak diantara impeller dan
2. 2
turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmission Fluid)
dan momen mesin dipindahkan melalui aliran fluida.
Fungsi torque converter
Memperbesar momen yang dihasilkan mesin.
Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau
memutuskan) momen mesin ke transmisi.
Meredam getaran (torsional vibration) akibat momen dari mesin
pada pemindahan daya.
Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlambat putaran mesin.
Menggerakkan pompa oli dari hidrolik control unit.
Roda Gigi Planetary
Roda planetary (planetary gear) menerima tenaga gerak dari turbin runner
di dalam torque coverter dan berfungsi sebagai pembantu transmisi,
fungsinya untuk merubah output rpm transmisi dan atau merubah arah
putaran output serta meneruskan putaran transmisi ke final drive unit. Roda
gigi planetary terdiri dari tiga buah roda gigi (ring gear, pinion gear dan sun
gear) dan planetary carier. Roda-roda gigi input, output, dan stasionary
dibuat untuk memindahkan dan membalikkan momen mesin. Umumnya dua
pasang roda gigi planetary digunakan untuk tipe kendaraan dengan transmisi
otomatis tiga kecepatan dan tiga pasang roda gigi planetary digunakan pada
transmisi otomatis empat kecepatan.
Planetary gear unit terdiri dari planetary gear yang merubah besarnya
putaran, kopling dan rem dioperasikan oleh tekanan hidrolik (fluida) untuk
mengendalikan operasi planetary gear, poros poros untuk meneruskan tenaga
mesin dan bearing untuk memperhalus potaran poros.
Fungsi planetary gear unit
3. 3
Menghasilkan beberapa perbandingan gigi untuk memperoleh
momen dan kecepatan putar yang sesuai dengan kondisi
pengendaraan dan keinginan pengemudi.
Memberikan gigi mundur untuk arah mundur.
Memberikan posisi gigi netral yang memungkinkan kendaraan
berputar idle pada saat berhenti.
Rem
Ada dua tipe rem/brake yang diterapkan pada transmisi otomatis yaitu :
Tipe wet multiple disc brake
Plate diikat dengan rumah transmisi dan disc berputar dengan
planetary gear set ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu
bagian gear agar tidak bergerak.
Tipe band brake
Jika tekanan hidrolik bekerja pada piston, makan brake band akan
mencengkam brake drum untuk memegang salah satu bagian
planetary gear set agar tidak bergerak.
4. 4
Kopling dan kopling satu arah
Kopling menghubungkan torque converter untuk memindahkan momen
mesin ke intermediate shaft dan memutuskan hubungan torque converter dari
planetsry gear untuk menghentikan pemindahan momen.
Ada 2 kopling yang digunakan pada transmisi otomatis yang kedua nya
saling melengkapi :
Kolping tipe multiple-disc
Kopling satu arah / one way clutch
5. 5
Sistem Pengontrol Hidraulis
Sistim pengontrol hidraulik (hydraulic control system) direncanakan
untuk memindahkan secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi
input, output dan stasionary dari roda gigi planetary carrier sesuai dengan
kondisi jalannya kendaraan, membukanya throttle dan lain-lain.
Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai
reservoir fluida, pompa oli untuk membangkitkan tekanan, katup katup dan
pipa saluran fluida untuk mengalirkan fluida ke bagian bagian transmisi
otomatis.
Fungsi hydraulic control system
Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.
Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik
“signal”.
Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem untuk mengatur
operasi planetary gear unit.
6. 6
Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.
Mendinginkan torque converter dan unit transmisi dengan
minyak.
Shifting control
Hydraulic control unit merubah beban mesin dan kecepatan
kendaraan menjadi hidrolik “signal”. Signal inilah yang
mengatur tekanan aliran hidrolik ke kopling, rem dan planetary
gear unit untuk merubah gear ratio secara otomatis sesuai
pengemudian.
Oil pump
Bagian ini dirancang untuk mengirimkan minyak ke torque
converter, melumasi planetery gear unit dan mengoperasikan
tekanan kerja pada hidrolik kontrol unit. Drive gear atau gigi
penggerak dari oil pump digerakkan oleh mesin melalui torque
converter.
7. 7
Keterangan :
1. Retaining ring
2. Shaft seal
3. Round seal
4. Pump housing
5. Pump ring gear
6. Needle bearing
7. Impeller
8. Centering pin
9. Corrugated washer
8. 8
VI. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibongkar.
2. Melakukan pengamatan secara global tentang kondisi dan fungsi kerjanya.
3. Melakukan pembongkaran unit roda gigi transmisi 3 kecepatan dengan
langkah yang efektif dan efisien (unit kontrol tidak perlu dibongkar).
Membongkar tutup transmissi
Membongkar unit torque converter
Membongkar oil pump
Membongkar planetary gear unit dan membongkar unit kopling
9. 9
4. Mempelajari kerja penyaluran tenaga dan membuat sketsa kerja.
5. Menghitung jumlah gigi pada planetary gear dan menghitung gear ratio
pada setiap percepatannya.
6. Memeriksa kondisi komponen.
7. Melakukan pemasangan kembali unit transmisi otomatis 3 kecepatan.
8. Mengembalikan dan membersihkan alat, bahan dan tempat praktik.
VII. Analisa Data dan Pembahasan
1. Cara kerja pada planetary gearset
a. Perlambatan
b. Percepatan
Cara kerja roda gigi
Ring gear
Sun gear
Carrier
- penggerak
- ditahan
- digerakkan
Cara kerja roda gigi
Ring gear
Sun gear
Carrier
- digerakkan
- ditahan
- penggerak
10. 10
c. Mundur
2. Cara kerja pada kopling dan rem
Cara kerja roda gigi
Ring gear
Sun gear
Carrier
- digerakkan
- penggerak
- ditahan
12. 12
a. D atau 2 [gigi pertama]
Input Shaft - C1 - Front Planetary Ring Gear - Front Planetary Pinion
Gears -
Front And Rear Sun Gears – Rear Planetary Pinion Gears -
Front Planetary Carrier – F2
Rear Planetary Ring Gear - Intermediate Shaft- Counter Drive
Gear
Front Planetary Carrier – Intermediate Shaft- Counter Drive Gear
13. 13
b. D [gigi kedua]
Input Shaft - C1 - Front Planetary Ring Gear - Front Planetary Pinion
Gears –
Front Planetary Carrier – Intermediate Shaft - Counter Drive Gear
Front And Rear Sun Gears – F1 – B2
14. 14
c. D [gigi ketiga]
Input Shaft -
C1 – Front Planetary Ring Gear –
C2 – Front & Rear Sun Gears -
Front Planetary Pinion Gears - Front Planetary Carrier –
Intermediate Shaft - Counter Drive Gear
15. 15
d. 2 [second gear]
Counter Drive Gear – Intermediate Shaft - Front Planetary Carrier –
Front Planetary Pinion Gears – Front Plantary Ring
Gear – C1 – Input Shaft
Rear Planetary Carrier – B1
16. 16
e. L [first gear]
Counter Drive Gear – Intermediate Shaft –
Rear Planetary Ring Gear -
Rear Planetary Carrier – B3
Rear Planetary Pinion Gears – Front & Rear Sun Gears -
Front Planetary Carrier –
Front Planetary Pinion Gears – Front Plantary Ring Gear – C1 – Input
Shaft
17. 17
f. R
Input Shaft – C2 – Front & Rear Sun Gear – Front Planetary Pinion Gears
Rear Planetary Ring Gear – Intermediate Shaft – Counter Drive
Gear
Rear Planetary Carrier – B3
4. Kondisi komponen pada transmisi otomatis
Oil pump : baik
One way clutch : masih bekerja normal
Plantary gear unit : gigi-giginya masih baik
Torque converter : masih baik
18. 18
Kanvas kopling : masih tebal
Sabuk band brake : tidak terikat pada piston rod
hidrolik control unit
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktik diatas dapat disimpulkan bahwa transmissi otomatis 3
kecepatan , hampir semua komponennya masih baik. Namun ada komponen
yang rusak yaitu sabuk band brake yang sudah lepas.
IX. Saran
Sebaiknya disediakan buku manual tentang transmisi otomatis 3 kecepatan