Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Ekologi merupakan disiplin ilmu biologi yang menyetujui proses biologi antara ilmu alam dan sosial.
Ruang lingkupnya dapat dilihat dari sekumpulan individu dari jenis sama dalam suatu tempat dan juga waktu tertentu.
Ekologi berubungan erat dengan tingkatan organisme makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan menunjukkan kesatuan.
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
1. LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN
EKOSISTEM DARAT, PERAIRAN, DAN HUTAN
DI NAGARI MALALO
Oleh :
RAMADHAN FITRIA
CYNDI NANDA UTARI
REZI KURNIA
EKO DHARMA SATRIA
Dosen Pembimbing:
Drs. IRWAN HANAFI, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2015
2. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi
merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif,
yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis
dari fenomena-fenomena ekologis (Campbell,2000).
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas 2 macam yaitu
ekosistem yang terbentuk secara alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terbentuk secara alaimi tanpa campur tangan manusia. Misalnya laut,
hutan, dan sungai. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia, missal aquarium, waduk, dan kolam (Saktiyono, 1999).
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
organisme hidup dengan lingkungan meraka. Istilah tersebut pada mulanya
diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Di dalam ekosistem itu sendiri
terdapat dua komponen penyusun berupa komponen biotik (hidup) dan komponen
abiotik (tak hidup). Dalam komponen abiotik yaitu berupa : suhu, temperatur, angin, air,
sinar matahari, tanah, ketinggian, garis lintang, iklim, dan kelembaban. Sedangkan
komponen biotik berupa : produsen, konsumen, dekomposer, dan detrivora.
Ekosistem berdasarkan cara terjadinya dapat secara alami dan buatan. Dimana
ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur
tangan manusia. Dalam ekosistem alami dapat dibedakan menjadi dua, ekosistem darat
dan ekosistem perairan. Sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk
karena ada campur tangan manusia. Dimana dalam ekosistem terjadi interaksi antara
komponen biotik dengan biotik, abiotik dengan abiotik, dan abiotik dengan biotik.
Sehingga munculah pertanyaan dari mana tumbuhan hijau dapat memperoleh
makanan ? Dan bagaimanakah interaksi yang terjadi dalam ekosistem tersebut ?
Tumbuhan mempunyai zat hijau daun (klorofil) sehingga bersifat autotrof, sehingga
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, ini termasuk ke dalam
interaksi abiotik dan biotik, dimana tumbuhan termasuk ke dalam komponen biotik
sedangkan sinar matahari adalah komponen abiotik. Dalam proses fotosisntesis
tumbuhan memerlukan sinar matahari, CO2, dan air sehingga menghasilkan glukosa dan
O2. Berikut persamaan reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis :
3. 2
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Untuk lebih memahami lebih jelas tentang ekosistem darat, ekosistem perairan,
dan ekosistem buatan, komponen apa saja yang terdapat dalam ekosistem, dan interaksi
apa saja yang terjadi di dalam ekosistem, maka diperlukan pengkajian lebih dalam
dengan melakukan praktikum tentang ekosistem darat, ekosistem perairan dan
ekosistem buatan.
B. PERMASALAHAN
a. Apakah konsep ekosistem itu ?
b. Apakah komponen dalam ekosistem yang berupa abiotik dan biotik ?
c. Adakah perbedaan antara ekosistem darat, perairan, dan buatan ?
d. Adakah interaksi antar komponen pada masing-masing ekosistem ?
C. TUJUAN
a. Praktikan mampu memahami konsep ekosistem.
b. Praktikan mampu mendeskripsikan komponen ekosistem baik abiotik dan biotik.
c. Praktikan mampu membedakan komponen ekosistem darat, perairan, dan buatan.
d. Praktikan mampu menjelaskan interaksi antar komponen pada masing-masing
ekosistem.
D. MANFAAT
a. Praktikan dapat memahami konsep ekosistem itu sendiri.
b. Praktikan dapat mendeskripsikan komponen ekosistem baik abiotik dan biotik yang
berada di lingkungan sekitarnya.
c. Praktikan dapat membedakan komponen ekosistem darat, perairan, dan buatan.
d. Praktikan dapat menjelaskan interaksi antar komponen pada masing-masing
ekosistem yang ada di lingkungan sekitarnya.
4. 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi
merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif,
yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis
dari fenomena-fenomena ekologis (Campbell,2000).
Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu komunitas
dan juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme tersebut.
Seperti populasi dan komunitas, batas ekosistem umumnya tidak jelas. Ekosistem dapat
berkisar dari suatu mikrokosmos laboratorium, seperti terrarium, hingga danau dan
hutan. Sesungguhnya, banyak ahli ekologi menganggap keseluruhan biosfer sebagai
suatu ekosistem global, suatu gabungan semua ekosistem lokal di Bumi (Campbell 2004
: 388).
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas 2 macam yaitu
ekosistem yang terbentuk secara alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terbentuk secara alaimi tanpa campur tangan manusia. Misalnya laut,
hutan, dan sungai. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia, missal aquarium, waduk, dan kolam (Saktiyono, 1999).
Dalam komponen biotik dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan
melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri
maupun makhluk hidup lainnya.
2. Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga disebut
heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen,
atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya,
konsumen dikelompokkan sebagai: herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora
(pemakan daging), dan omnivora (pemakan daging dan tumbuhan).
3. Pengurai (dekomposer)
Kelompok ini berperan penting dalam proses ekosistem. Jika kelompok ini tidak
ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati
5. 4
tetap utuh selamanya. Decomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan
zat-zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organic penyusunnya.
(Kimball, 1994)
Sedangkan bagian dari komponen abiotik antara lain:
1. Tanah
Sifat-sifat tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan
kemampuan menahan air. Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis
tanah yang berbeda menyebabkan organisme di dalamnya juga berbeda.
2. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan
sebagai air minum dan sarana hidup lain. Bagi unsur abiotik lain dapat dijadikan
sebagai pelapuk dan pelarut.
3. Udara
Beberapa gas seperti oksigen, karbin dioksida, dan nitrogen yang penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
4. Suhu
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
5. Cahaya matahari
Sinar matahari memengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan
suhu. Sinar matahari merupakan unsure vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan
sebagai produsen untuk berfotosintesis.
(Rusmendro, 2003)
Suatu ekosistem meliputi populasi, komunitas, habitat dan lingkungan dan
dengan khusus menunjukkan pada interaksi dinamis dari semua bagian dari lingkungan
dan dengan khusus menunjukkan pada interaksi dinamis dari semua bagian dari
lingkungan, terutama terfokus pada interaksi dinamis dari semua bagian dari lingkungan
dan dengan khusus menunjukkan pada interaksi dinamis dari semua bagian dari
lingkungan, terutama terfokus pada pertukaran materi antara bagian hidup dan tidak
hidup (Southwick, 1972).
6. 5
Altough the term ecosystem is quite recent, it is now part of the mainstream of
ecologycal science. An ecosystem is defined as “ a spatially explicit unit of earth that
includes all of the organisms, along with all the components of the abiotic environment
whitin its boundaries”. This is definition remains vague of ecosystem have no apparent
boundaries and lack the short of clear objective or purpose that can be ascribed to other,
more tractable, biologycal or ecologycal entities (cell, individual or population). A marine
ecosystem contain detritus, hundreds of kinds organisms including bacteria, phytoplankton,
zooplankton, fishes, mammals, birds, etc. All these components are connected in complex
food web by evolving interactions. (Cury, 2001)
Kebanyakan sungai di Indonesia telah mengalami penurunan fungsi akibat berbagai
macam atifitas manusia yang tidak sejalan dengan aturan, seperti membuang sampah
sembarangan dan membuang limbah berbahaya ke sungai. Padahal tindakan demikian
dapat merusak ekosistem perairan khususnya sungai, karena didalmnya terhadapa
klangsungan hidup makhluk hidup lainnya seperti ikan, dan mikroorganisme. Kehiduupan
di air tidak hanya dijumpai di badan air, tapi juga ada di dasar air yang padat. Namun,
didasar air jumlah kehidupan sangat terbatas karena ketersediaan nutrien yang terbatas.
Oleh karena itu, hewan yang hidup di air dalam hanyalah hewan – hewan yang mempu
hidup dengan jumlah dan jenis nutrient terbatas, sekaligus bersifat toleran. (Rakhmanda,
2011)
7. 6
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) 1 buah Pipet 5 cc
2) 1 buah Alat dokumentasi (Camera Digital)
3) 1 buah Indikator pH
4) 1 buah Alat pengukur kelembapan dan suhu udara (termohigrometer)
B. CARA KERJA
Ekosistem Darat
a. Ekosistem darat lokasi di H u t a n Nagari Malalo, sedangkan ekosistem air
dapat dilakukan di .Danau Singkarak.
b. Invertaris komponen biotik dan abiotik pada kedua ekosistem.
c. Melakukan pengamatan visual pada ketiga ekosistem darat, ekosistem perairan,
dan ekosistem buatan.
C. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Pada praktikum latihan I tentang ekosistem darat, ekosistem perairan, dan
ekosistem buatan pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif,
dan deskripsi.
1. Metode kuantitatif itu sendiri menekankan analisisnya pada pendekatan numerical
(angka) yang diolah dengan metode statistik.
2. Metode kualitatif itu sendiri menekankan analisisnya pada dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati.
3. Metode deskriptif suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang.
8. 7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel
a. Ekosistem Darat
Biotik
Abiotik
Tumbuhan Hewan
1. Rumput Dan Perdu
a. Cynodon L.C. Rich
(Bermuda grass)
b. Axonopus beauv
(Carpetgrass)
c. Mimosa pudica
(putri malu)
1. Kumbang
2. Belalang
3. Semut
4. Kupu-kupu
5. Burung
1. Tanah
2. Kelembapan tanah (26%)
3. pH (7)
4. Suhu (290
C)
5. Kelembapan udara
(29%)
6. Batu
7. Udara
8. Sinar Matahari
2. Bunga
-
3. Pohon Berkayu
a. Anthocephalus
cadamba (jabon)
b. Swietenia mahagoni
(mahoni)
b. Ekosistem Perairan
Biotik
Abiotik
Tumbuhan Hewan
1. Bryophyta
(Lumut)
1. Siput air
2. Ikan
3. Kepiting
1. Batu
2. Air
3. Suhu (290
C)
4. pH (8,2)
5. Sinar Matahari
6. Kelembapan
7. Tanah
9. 8
c. Ekosistem Buatan
Biotik
Abiotik
Tunmbuhan Hewan
1. Pisang Sorga
(Heliconia rostrata)
2. Penawar Jambe
(Cycas revolute tunb)
3. Kemuning (Murraya
paniculata)
4. Oleander (Nerium
oleander, L)
5. Kacangan (Arachis
pintoi)
6. Avage Foetida
(Furcraea
7. Zamioculcas
zamifolia (Zamio)
8. Inacorpus edulis fors
(Gayam)
1. Kumbang
2. Semut
3. Burung
4. Kupu-kupu
1. Tanah
2. Kelembapan tanah (0%)
3. pH (7)
4. Suhu (290
C)
5. Kelembapan udara (26%)
6. Batu
7. Udara
8. Sinar Matahari
2. Pembahasan
a. Komponen penyusun ekosistem di Malalo
1) Komponen Ekosistem Darat
Pada ekosistem darat terdapat dua komponen penyusun, yaitu
berupa komponen abiotik (tak hidup) dan komponen biotik (hidup). Dalam
ekosistem darat ditemukam komponen abiotik berupa : suhu, batu, tanah,
cahaya matahari, kelembapan, dan pH. Sedangkan komponen biotik berupa
: produsen, konsumen, dan dekomposer, seperti kumbang, belalang, semut,
kupu-kupu, dan burung.
2) Komponen Ekosistem Perairan
Pada ekosistem perairan terdapat dua komponen penyusun, yaitu
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik (tak hidup), berupa : batu,
tanah, air, cahaya matahari, pH, dan kelembapan. Sedangkan komponen
biotik (hidup), berupa : bryophyte (lumut), siput air, ikan, dan kepiting.
10. 9
3). Komponen Ekosistem Buatan
Terdapat dua komponen penyusun, yaitu komponen biotikdan
komponen abiotik. Komponen abiotik (tak hidup) berupa : batu, tanah,
suhu, kelembapan, dan cahaya matahari. Sedangkan komponen biotik
(hidup), berupa : Helicona rostrata (Pisang sorga), Cycas revolute, Tumb.
(Penawar jambe), Murraya paniculata (kemuning), Nerium oleander
(Olleander), Arachis pintoi (kacangan), Furcraea foetida (Avage foetida),
Zamioeulcaf zamifdia (Zamio), Inacarpus edulis fors (gayam), kumbang,
burung, semut, dan kupu-kupu.
b. Interaksi yang terjadi dalam ekosistem di Edupark
1) Interaksi biotik-biotik
Interaksi yang terjadi antara komponen hidup. Seperti pada bunga dengan
kumbang. Dimana kumbang mendapatkan makanan dari bunga, sedangkan
bunga dibantu oleh kumbang untuk melakukan penyerbukan.
2). Interaksi abiotik-biotik
Interaksi yang terjadi antara komponen tak hidup dengan komponen hidup.
Seperti cahaya matahari dengan tumbuhan hijau. Dimana tumbuhan hujau
dapat melakukan fotosintesis karena ada bantuan dari cahaya matahari,
dimana cahaya matahari merupakan salah satu faktor untuk terjadinya proses
fotosintesis.
3). Interaksi abiotik-abiotik
Interaksi yang terjadi antara komponen tak hidup dengan komponen tak
hidup. Seperti pada tanah dengan air, dimana air akan mempengaruhi
kelembapan tanah.
c. Perbedaan ekosistem perairan dan ekosistem darat
Perbedaan ekosistem darat dan perairan dapat dilihat dari komponen
penyususnnya. Dilihat dari komponen biotik, pada ekosistem air yang berperan
sebagai produsen adalah plankton, komsumen adalah ikan, siput, dan kepiting.
Sedangkan pada ekosistem darat yang berperan sebagai produsen adalah
tumbuhan hijau dan konsumen berupa hewan, seperti : serangga, burung dan
lebah. Dilihat dari komponen abiotiknya pun lebih beragam pada ekosistem darat
dibandingkan ekosistem perairan.
11. 10
d. Jaring-jaring makanan
1). Ekosistem Darat
Tumbuhan
Lebah
Belalang Burung
Serangga
Mati
Dekomposer
2). Ekosistem Perairan
Fitoplankton Siput air
Ikan kecil Kepiting
Dekomposer
e. Aliran Energi dan Aliran Materi
1). Aliran Energi dan Aliran Materi Ekosistem Darat dan Buatan
Cahaya C6H12O6 + O2 Aliran
Matahari Tumbuhan Hijau
Energi energi
Konsumen 1,2,3,…
Mati Dekomposer Aliran
Organik Anorganik Materi
2). Aliran Energi dan Aliran Materi Ekosistem Perairan
Cahaya C6H12O6 + O2 Aliran
Matahari Zooplankton
Energi energi
Konsumen 1,2,3,…
Mati Dekomposer Aliran
Organik Anorganik Materi
12. 11
3. Pembahasan
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbetuk oleh adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
berdasarkan cara terjadinya dapat secara alami dan buatan. Ekosistem alami
merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan
manusia sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk karena ada
campur tangan manusia.
Dalam ekosistem, baik ekosistem darat, ekosistem perairan, maupun
ekosistem buatan terdapat komponen penyusun ekosistem itu sendiri. Komponen
penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi : komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik merupakan komponen yang melibatkan semua jenis
makhluk hidup yang ada pada suatu ekosistem. Dan komponen biotik itu sendiri
dapat dibedakan menjadi 3 golongan : produsen, konsumen, dan pengurai.
Sementara komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari benda-benda tidak hidup. Bisa dikatakan merupakan keadaan fisik dan
kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Seperti, sinar matahari, temperatur,
tanah, udara, dan iklim. Komponen ini saling berinteraksi satu sama lain, sehingga
terjadilah rantai makan yang menyebabkan adanya aliran energi dan aliran materi.
Apabila ada salah satu komponen yang dihilangkan maka akan terjadi ketidak
seimbangan antar komponen yang lainnya, produsen -> konsumen I -> konsumen II
-> konsumen III -> dekomposer.
Terdapat perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan. Salah satu
perbedaan dapat dilihat dari komponen penyusun ekosistem itu sendiri. Komponen
penyusun lebih beragam pada ekosistem darat dibandingkan ekosistem perairan.
Seperti pada ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah plankton,
konsumen adalah ikan, siput air, dan kepiting. Pada ekosistem darat yang berperan
sebagai produsen adalah tumbuhan hijau dan konsumen berupa hewan seperti
serangga, lebah, dan burung.
13. 12
BAB V
SIMPULAN
1. Ekosistem berdasarkan terjadinya dapat secara alami yang disebut ekosistem alami
dan secara buatan yang disebut ekosistem buatan.
2. Terdapat perbedaan komponen penyusun antara ekosistem darat, ekosistem
perairan, dan ekosistem buatan.
3. Komponen penyusun suatu ekosistem dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup).
4. Terdapat interaksi di dalam masing-masing ekosistem, berupa biotik dengan biotik,
biotik dengan abiotik, dan abiotik dengan abiotik.
5. Dalam ekosistem terjadi perpindahan materi dan perpindahan energi.
6. Fungsi setiap komponen adalah saling ketergantungan. Karena apabila ada salah
satu komponen yang dihilangkan maka akan terjadi ketidak seimbangan antar
komponen yang lainnya. Produsen -> konsumen I -> konsumen II -> konsumen III
-> dekomposer.
7. Iklim merupakan kombinasi berbagai abiotik pada suatu tempat, seperti
kelembapan udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lainnya.
8. Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi
tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam
mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
9. Cahaya matahari dapat mempengaruhi proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.
14. 13
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. dkk. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Campbell, N.A. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta : v + 436 hlm.
Cury,Philippe.2001.”The Funtioning of Marine Ecosystem”.International Journal.
Reykjavik:Iceland.
Kimbal, John W. 1994. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Rakhmanda, Andhika. 2011. “Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan
Yogyakarta”.Jurnal. Yogyakarta : Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Saktiyono. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Southwick, C. H. 1972. Ekology and The Quality of Our Environment. Van Nostrand
Reinhold Company. New York
16. 16
Mahoni kupu-kupu belalang
(Swietenia mahagoni ) (Delias fruhstorferi) (Melanoplus
differentialis)
b. Abiotik
Tanah, kelembapan dan PH Batu
B. Ekosistem Perairan
a. Biotik
Ikan kecil Siput air
b. Abiotik
Air, batu dan
suhu