1. i
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
MESIN PENGONTROL PENGANGKAT PETI MATI
PT ATMI SOLO
SURAKARTA
Disusun guna menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Elektronika
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Leonardo Klaten 2018 / 2019
Oleh :
Nama : Ajik Nugroho
Kelas : XI ELIN
No. Induk/No.absen : 5721/02
Program Keahlian : Teknik Elektro
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Leonardo
Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 30
Klaten
2019
2. ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri SMK Leonardo Klaten Tahun 2019 PT ATMI
Solo, disusun oleh :
Nama : Ajik Nugroho
Kelas : XI ELIN
NISN : 5721
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika
Program Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Disahkan oleh
Pembimbing Isi Pembimbing Penyusunan Laporan
Alexander Krisna Kurniawan, S.T. Eduardus Joko Susilo, S.Pd.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Leonardo Klaten
Br.Yohanes Bosko Purwanto, S.T. FIC
3. iii
MOTTO PERSEMBAHAN
MOTTO :
1. Sukses adalah pikiran yang terwujud.
2. Sabar adalah kunci dari keberhasilan.
3. Kegagalan itu bukan menjatuhkan tetapi membangkitkan sifat asli dari
seseorang.
4. Pandai bukan berarti jago matematika, fisika ataupun yang lainnya
melainkan pandai mengatur waktu dan memanfaatkan kesempatan yang
ada.
5. Kesuksesan yang besar tidak lepas dari pengorbanan yang besar pula.
PERSEMBAHAN :
Adapun Laporan Praktik Kerja Industri ini saya persembahkan kepada yang
terhormat :
1. Br. Yohanes Bosko Purwanto, S.T. selaku kepala sekolah SMK PL
Leonardo Klaten yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan Praktik Kerja Industri,
2. Direktur PT ATMI Solo, Bpk. Hermawan,
3. Bpk. Nurhadi Kusumo .Y. selaku Kepala Bagian MDC Electric sekaligus
pembimbing lapangan,
4. Bpk. Joko Riyadi dan Bpk. Aris Lelana selaku Electric Engineering
perusahaan,
5. Bpk. Subarno selaku Teknisi Electrik perusahaan,
6. Bpk. Leonardus Agus Setyawan, S.Pd. selaku wali kelas XI ELIN,
7. Bpk. Alexsander Krisna, S.T. selaku pembimbing isi laporan dari sekolah,
8. Bpk. Eduardus Joko Susilo, S.Pd. selaku pembimbing penyusunan
laporan,
9. Keluarga saya yang telah berusaha membantu baik moril maupun material,
dan
10. Teman-teman seangkatan saya yang telah mendorong dan telah
memotivasi saya.
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan penulisan laporan Praktik Kerja Industri dengan selamat. Adapun
maksud dan tujuan pembuatan Laporan Praktik Kerja Industri ini untuk
mendapatkan nilai, melaksanakan ujian dan juga memenuhi persyaratan mengikuti
ujian akhir semester di SMK PL Leonardo Klaten tahun pelajaran 2018/ 2019.
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Br. Y.B. Purwanto, S.T. selaku kepala sekolah SMK PL Leonardo Klaten
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
Praktik Kerja Industri,
2. Direktur PT. ATMI Solo, Bpk. Hermawan,
3. Bpk. Nurhadi Kusumo. Y selaku Kepala Bagian MDC Electric sekaligus
pembimbing lapangan,
4. Bpk. Joko Riyadi dan Bpk. Aris Lelana selaku Electric Engineering
perusahaan,
5. Bpk. Subarno selaku Teknisi Electrik perusahaan,
6. Bpk. Leonardus Agus Setyawan, S.Pd. selaku wali kelas XI ELIN yang
telah membimbing penulis dalam penyusunan laporan ini dan
7. Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan, atas dukungan dan doa
restunya dalam melakukan Praktik Kerja Industri.
penyusunan laporan ini. Besar harapan semoga laporan ini menambah
perbendaharaan perpustakaan dan berguna bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis
Ajik Nugroho
5. v
DAFTAR GAMBAR
No. Nomor Gambar Nama Gambar Halaman
1. Gambar 2.0. PT ATMI Solo 4
2.
Gambar 2.1. Lokasi PT ATMI Solo dan QR
Code
9
3. Gambar 2.2. Denah PT ATMI Solo 9
4. Gambar 2.1. Mesin Pengangkat Peti Mati 11
5. Gambar 3.2. Printer 11
6. Gambar 3.3. Tang Potong 12
7. Gambar 3.4. Tang Skun 12
9. Gambar 3.5. Tang Lancip 13
11. Gambar 3.6. Marking Printer 13
12. Gambar 3.7. Obeng 14
13. Gambar 3.8. Tang Rivet 14
14. Gambar 3.9. Multimeter 15
15. Gambar 3.10. Twist Drill 15
16. Gambar 3.11. Countersink 16
17. Gambar 3.12. Penitik 16
18. Gambar 3.13. Penggaris Siku 17
19. Gambar 3.14. Blind rivet 17
20. Gambar 3.15. Meteran 18
21. Gambar 3.16. Selongsong Bakar 18
22. Gambar 3.17. Skun 19
23. Gambar 3.18. Push Button 19
24. Gambar 3.19. Pilot Lamp 20
25. Gambar 3.20. Kabel NYAF 20
26.
Gambar 3.21. MCB (Magnetic Circuit
Breaker)
21
27. Gambar 3.22. MC (Magnetic Contractor) 21
6. vi
28. Gambar 3.23. Relay 22
29. Gambar 3.24. Inverter 23
30. Gambar 3.25. Safety Shoes 23
31. Gambar 3.26. Kacamata Kerja 24
32. Gambar 3.27. Masker 24
33. Gambar 3.28. Helmet Safety 25
34. Gambar 3.29. Sarung Tangan Kerja 25
7. vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................ii
MOTTO PERSEMBAHAN....................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI..........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri ........................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri......................................................1
C. Tujuan Penyusunan Laporan.......................................................1
D. Cara Mempeleh Data...................................................................2
E. Sistematika Laporan....................................................................2
BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .....................................4
A. Sejarah Pendirian Perusahaan .....................................................4
B. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................4
C. Disiplin Kerja ..............................................................................5
D. Keselamatan Kerja ......................................................................5
E. Bidang Usaha dan Sistem Pemasaran .........................................6
F. Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja/Lingkungan.....................7
G. Pengendalian Mutu......................................................................8
H. Denah dan Lokasi Perusahaan.....................................................9
BAB III. ISI...........................................................................................10
A. Pandangan Umum ....................................................................10
B. Alat dan Perlengkapan yang digunakan...................................11
1. Dasar Teori Alat.................................................................11
2. Dasar Teori Komponen......................................................17
3. Perlengkapan......................................................................22
C. Proses Pembuatan.....................................................................25
1. Persiapan Kerja ..................................................................25
2. Proses Kerja........................................................................26
8. viii
BAB IV. PENUTUP .............................................................................28
A. Kesimpulan................................................................................28
B. Saran – Saran.............................................................................28
KATA PENUTUP.................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 31
LAMPIRAN.......................................................................................... 32
9. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Demi meningkatkan kualitas dan kinerja siswa serta untuk
memajukan pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya di
SMK PL Leonardo Klaten, dilakukan latihan kerja di dunia kerja yang
sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk membuka wawasan baru bagi siswa
dalam bidang kejuruan yang ditekuninya. Praktik Kerja Industri umumnya
dilakukan selama 3 bulan atau lebih. Kegiatan ini merupakan latihan dasar
bagi siswa dalam menghadapi tekanan di dunia kerja, sehingga melalui
kegiatan tersebut dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas
unggul di segala aspek dunia kerja.
B. Tujuan Praktik Kerja Industri
1. Untuk menambah pengalaman siswa di dunia industri,
2. Untuk mengetahui proses kerja di perusahaan,
3. Untuk menambah keterampilan siswa sebelum memasuki dunia kerja
yang sebenarnya,
4. Dapat mewakili sekolah untuk menjalin relasi baru dengan perusahaan
yang bersangkutan, dan
5. Mengetahui keselamatan kerja di perusahaan yang bersangkutan.
C. Tujuan Penyusunan Laporan
1. Sebagai syarat pelaksanaan UKK bulan Mei Tahun Ajaran 2018/2019,
2. Sebagai bahan pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan sekolah,
3. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan Praktek Kerja
Industri ( Prakerind ),
4. Sebagai sumber pustaka bagi adik – adik kelas yang nantinya juga
akan melaksanakan Praktik Kerja Industri dan membuat laporan, dan
5. Dapat meningkatkan kreativitas dalam hal penulisan.
10. 2
D. Cara Memperoleh Data
Adapun cara – cara siswa memperoleh data adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Penyusun melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan yang
bersangkutan.
2. Interview atau bertanya langsung kepada pembimbing laporan
Penyusun melakukan tanya jawab langsung kepada pembimbing
lapangan sehingga penyusun mampu membuat laporan dengan
lengkap.
3. Literasi
Penyusun mengambil informasi langsung dari website perusahaan
yang bersangkutan.
E. Sistematika Laporan
Untuk memperoleh laporan ini maka sistematiak yang diguankan di
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang praktik kerja industri,
tujuan praktik kerja industri, tujuan penulisan laporan, cara
memperoleh data, dan sistematika laporan.
2. BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang sejarah PT ATMI Solo, struktur
organisasi, bidang usaha, disiplin kerja, dan keselamatan kerja.
3. BAB III. MESIN PENGONTROL PENGANGKAT PETI MATI
Bab ini membahas tentang penegertian mesin secara umum dan
kesluruhan, alat dan bahan yang dibutuhkan, dan proses kerja.
4. BAB IV. PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dan saran-saran untuk dapat
menambah atau menyempurnakan dalam penyusunan laporan.
11. 3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
PT ATMI SOLO
Gambar 2.0. PT ATMI Solo
A. Sejarah Pendirian Perusahaan
Politeknik ATMI merupakan institusi pendidikan tinggi yang
bernaung dibawah Yayasan Karya Bakti yang berkonsentrasi di bidang
mesin industri yang mengadopsi pendidikan dari Jerman dan Swiss.
Politeknik ATMI berdiri pada tahun 1968 dengan pendirinya ialah
Romo Casutt, S.J. Pendidikan di Politeknik ATMI berbasis produksi
yaitu belajar sambil bekerja. Sehingga lulusan ATMI nantinya akan
siap bekerja saat lulus. Politeknik ATMI adalah institusi pendidikan di
Indonesia yang sudah menjamin sertifikat mutu ISO dalam bidang
edukasi dan produksi. Penjamin mutu ISO 9001:2000 ini didapatkan
sejak 21 Sepember 2001 dalam penerapannya selalu di audit setiap
tahunnya hingga sekarang. Pembaharuan ISO 9001:2008 telah
dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2010 dengan nomor sertifikat 01
100 075858 dan 01 100 075859. Dikarenakan keputusan yang tidak
memperbolehkan adanya perusahaan dalam institusi maka ATMI
Surakarta mendirikan PT ATMI Surakarta yang fokus dalam proses
produksi.
12. 4
PT ATMI Solo adalah perusahaan fabrikasi dalam satu naungan
ATMI Group. PT ATMI Solo bergerak dalam bidang precision parts,
machinery,dan sheet metal fabrication. Produk PT ATMI Solo
dikerjakan oleh professional di bidangnya, dengan selalu
menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan proses produksi yang
efisien, sehingga akan menjamin produk yang berkualitas dan tahan
lama. PT ATMI Solo berdiri sebagai support pendidikan yang ada di
Politeknik ATMI sekaligus sebagai tempat berlatih bagi mahasiswa
Politeknik ATMI Surakarta., yang menjamin bahwa lulusan Politeknik
ATMI benar – benar siap bekerja di Industri.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun bagan organisasi PT ATMI Solo adalah sebagai berikut.
Job desk :
1. Direktur Produksi MDC PT ATMI Solo : Memberikan perintah atau
job yang didapatkan dari klien kepada karyawan atau karyawati.
2. Manager Produksi MDC PT ATMI Solo : Mengawasi jalannya
proses produksi yang ada pada bagian MDC PT ATMI Solo.
3. Kepala Bagian Produksi MDC PT ATMI Solo : Merancang diagram
elektrik dan mengelola serta mengawasi pekerjaan engineer electric.
DirekturProduksi MDC
Manajer Produksi MDC
KepalaBagianMDC ELECTRIC
Electric Engineering 1 Electric Engineering 2
Teknisi BagianMDC ELECTRIC
13. 5
4. Electric Engineering 1 MDC PT ATMI Solo : Merancang diagram
elektrik.
5. Electric Engineering 2 MDC PT ATMI Solo : Merancang diagram
elektrik.
6. Teknisi Bagian MDC PT ATMI Solo : Merakit komponen-
komponen elektrik sesuai perintah engineer.
C. Disiplin Kerja
Disiplin Kerja di PT. ATMI adalah sebagai berikut.
1. Siapapun wajib hadir 5 menit sebelum bel masuk 5 menit.
2. Siapapun wajib absen saat masuk kerja maupun saat akan istirahat.
3. Siapapun wajib hadir di lab. pukul 08.00 WIB.
4. Siapapun terlambat dianggap jam minus dan potong gaji.
5. Siapapun yang mengalami kecelakaan kerja baik pelaku maupun
korban, kompensasi 100 jam.
6. Siapapun ijin atau tidak masuk akan mendapatkan kompensasi dan
harus mengganti dengan lembur.
7. Wajib menggunakan workpack.
8. Siapapun wajib memperhatikan keselamatan kerja.
D. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja di PT ATMI Solo adalah sebagai berikut.
1. Wajib menggunakan workpack,
2. Menggunakan kacamata kerja atau safety glasses,
3. Menggunakan masker,
4. Menggunakan sarung tangan kerja, dan
5. Wajib menggunakan safety shoes.
14. 6
E. Bidang Usaha Dan Sistem Pemasaran
1. Bidang Usaha
PT ATMI Solo adalah perusahaan fabrikasi dalam satu naungan
ATMI Group. PT ATMI Solo bergerak dalam bidang precision parts,
machinery, dan sheet metal fabrication. Produk PT ATMI Solo
dikerjakan oleh professional di bidangnya, dengan selalu
menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan proses produksi yang
efisien, sehingga akan menjamin produk yang berkualitas dan tahan
lama. PT ATMI Solo berdiri sebagai support pendidikan yang ada di
Politeknik ATMI sekaligus sebagai tempat berlatih bagi mahasiswa
Politeknik ATMI Surakarta, yang menjamin bahwa lulusan Politeknik
ATMI benar – benar siap bekerja di Industri.
Berikut beberapa contoh produksi dari PT ATMI Solo :
a. Produk Standar
Mould Hosti
Punch Hosti
b. Single Purpose Machine
Hot Punch
Tong Tjie
2. Sistem Pemasaran
PT ATMI Solo dalam hal pemasaran dan kerja sama telah
mencakup wilayah yang sangat luas di Indonesia. Tidak hanya di
Nusantara, PT ATMI Solo juga memasarkan dan juga bekerjasama
dengan banyak perusahaan di wilayah Internasional termasuk
Swiss, Jepang, dan masih banyak lagi.
Adapun beberapa contoh perusahaan yang bekerjasama
dengan PT ATMI Solo di Indonesia : DJARUM, AHM, TRIAS,
INDOSPRING, PT Tong Tjie, ASTRA INTERNASIONAL, dan
lain sebagainya.
15. 7
Sementara di Internasional, perusahaan yang bekerjasama
dengan PT ATMI Solo adalah : Stanley, Swiss Jerman University,
Sanwell Austindo, dan lain sebagainya.
F. Pemeliharaan Alat Dan Tempat Kerja atau Lingkungan
Di PT ATMI Solo kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Setiap pagi dan sore (sebelum dan sesudah) praktek dilakukan
cleaning, dan
2. Setiap hari Jumat ada 5R ( kegiatan bersih – bersih laboratorium
atau bengkel tempat bekerja).
Sementara kepanjangan dan arti dari 5R sendiri adalah :
Ringkas : Memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan
menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Rapi : Menyimpan barang sesuai dengan tempatnya.
Resik : Membersihkan tempat ataulingkungan kerja, mesin
atauperalatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu
dan kotoran.
Rawat : Mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R
sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).
Rajin : Terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk
menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN
di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di
tempat kerja.
16. 8
G. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah segala fungsi atau kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam hal untuk barang
atau jasa yang diproduksi.
1. Requirement list
2. Standart pengukuran
3. Standart proses, berikut peralatan atau perlengkapannya
4. Pengawasan proses
5. Umpan balik dari costumer
6. Koreksi desain
Metode yang digunakan di produksi listrik dan elektronika yaitu :
1. Definisi awal (Scope of Work) yang jelas, detail, dan terukur.
2. Standart proses mulai dari gambar, wiring, instalasi, dan
comunisionis.
3. Pengawasan proses.
4. Uji coba sistem dan dilihat kesesuaian dengan requirement list.
5. Dokumentasi proses.
H. Denah dan Lokasi Perusahaan
PT ATMI Solo beralamat di Jl. Mojo 1 atau Adisucipto, KM 9,5 ,
Karangasem, Laweyan Surakarta.
Adapun batas- batas PT ATMI Solo :
Utara: : Jalan Matoa Raya
Selatan : Jalan Duwet Raya
Timur : Jalan Mojo
Barat : Jalan Duwet 1
18. 10
BAB III
MESIN PENGONTROL PENGANGKAT PETI MATI
A. Pengertian
1) Pandangan Umum
Mesin Pengontrol Pengangkat Peti Mati diciptakan untuk
mempermudah dalam upaya mengebumikamn jasad para Romo yang
sudah meninggal dan mesin ini digunakan di wilayah pegunungan
yang pada dasarnya jika ada yang meninggal jasad dikebumikan
dengan cara tidak dikubur akan tetapi diletakkan di tebing – tebing
dengan mesin tersebut untuk mempermudah dalam kekhasan daerah
tersebut yaitu dengan cara mengebumikan orang yang meninggal,
mesin pengangkat peti mati ini mempunyai torsi (beban angkatan) 300
kg untuk mengangkat peti mati yang ingin dikebumikan
2) Cara Kerja Mesin
Cara kerja dari mesin ini adalah :
Mesin ini dijalankan menggunakan tegangan listrik 1 phase
(220) pertama – tama colokan kabel steker ke stopkontak listrik 1
phase, lalu buka box panel, setelah itu hidupkan MCB yang
sebelumnya dalam kondisi OFF ke kondisi ON, setelah itu mesin
sudah dapat digunakan, jika ingin menaikkan tekan tombol NAIK dan
jika ingin menurunkan tekan tombol TURUN
19. 11
Gambar 3.1 Mesin Pengangkat Peti Mati
3) Spesifikasi Mesin
Mesin pengangkat bed peti mati adalah hidrolik dan menggunakan
motor 3 phase dengan spesifikasi berikut :
Berat : 3,5 Kg
Daya : 1494 Watt
Tegangan : 380 Volt
Arus : 2 Ampere
Panel kelistrikan / Pengontrolan pengangkatan menggunakan
inverter 1 phase ke 3 phase atau tegangan 220 Volt – 380 Volt
B. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan
1. Dasar Teori Alat
a. Printer
Gambar 3.2. Printer
Printer adalah alat yang digunakan untuk mencetak suatu
hasil penulisan. Seperti mencetak gambar kerja, mencetak
20. 12
gambar rangkaian, mencetak manual book, dan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan cetak mencetak.
b. Tang Potong
Gambar 3.3. Tang Potong
Tang potong adalah tang yang memiliki fungsi sesuai
dengan namanya yaitu untuk memotong kabel atau filamen.
Tang ini sering kita jumpai di bengkel-bengkel kelistrikan dan
sangat dibutuhkan dalam proses wiring.
c. Tang Skun
Gambar 3.4. Tang Skun
Tang skun adalah tang yang digunakan untuk memipihkan
skun agar menyatu dengan tembaga. Cara kerja dari tang skun
ini sendiri adalah menjepit bagian belakang skun dan
memipihkannya. Tang skun memiliki jenis yang bermacam-
macam disesuaikan dengan jenis skun yang digunakan. Ada
tang skun bulat, tang skun kotak, dan sebagainya.
21. 13
d. Tang Lancip
Gambar 3.5. Tang Lancip
Tang Lancip adalah tang yang digunakan untuk mengambil
suatu alat atau benda kecil yang tidak dapat dijangkau dengan
tangan kosong. Karena ujungnya yang lancip, tang ini cocok
digunakan pada pengerjaan wiring di terminal box yang kecil
atau pada panel yang membutuhkan banyak kabel dan jaraknya
berdekatan.
e. Marking Printer
Gambar 3.6. Marking Printer
Marking Printer adalah alat yang digunakan untuk
mencetak nama atau alamat komponen pada selongsong atau
tubing yang nantinya dipasang di kabel. Cara penggunaannya
pun mudah hanya tinggal mengatur di layar monitor. Sehingga,
kita bisa menagutr besar huruf, panjang tube, dan berapa kali
tercetak..
22. 14
f. Obeng
Gambar 3.7. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup
untuk mengencangkan atau mengendurkan berbagai
komponen. Selanjutnya, jenis obeng yang banyak digunakan
terbagi menjadi tiga jenis , yaitu:
1. Obeng kembang bermata sekrup silang,
2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih, dan
3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.
g. Tang Rivet
Gambar 3.8. Tang Rivet
Alat ini dapat digunakan untuk memasang berbagai ukuran
paku keling mula dari yang kecil hingga paku keling yang
paling besar baik dari yang berdiameter 2 mm sampai 50 mm.
23. 15
h. Multimeter
Gambar 3.9. Multimeter
Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tegangan, arus, hambatan, dan lainnya. Multimeter juga bisa
digunakan untuk mengecek apakah wiring sudah benar atau
belum. Mulitimeter sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu
multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaannya
hanyalah pada cara pembacaan yaitu secara manual denga
jarum dan langsung ditampilkan hasilnya.
i. Twist Drill
Gambar 3.10. Twist Drill
Twist Drill atau yang sering kita sebut pisau bor adalah alat
yang digunakan untuk membuat lubang berbentuk silindris.
Twist Drill ini memiliki berbagai ukuran mulai dari yang kecil
sampai yang besar baik dari 1 mm – 12 mm.
24. 16
j. Countersink
Gambar 3.11. Countersink
Countersink adalah alat yang digunakan untuk membuat
pangkal lubang berbentuk konis sebagai tempat kepala baut
yang berbentuk konis juga.
k. Penitik
Gambar 3.12. Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang
pada benda kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi
yang dikeraskan. Cara menggunakannya adalah pegang penitik
dengan tangan kiri, tempatkan pada benda kerja. Penitik harus
tegak lurus dengan banda kerja. Dipukul dengan menggunakan
palu satu kali dengan pemukul yang ringan, Serta periksa
posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar
didapatkan titik yang jelas, dengan syarat jangan terlalu keras.
25. 17
l. Penggaris Siku
Gambar 3.13. Penggaris Siku
Penggaris siku merupakan alat yang digunakan untuk
membuat bentuk sikuan pada benda kerja
m. Blind rivet
Gambar 3.14. Blind rivet
Blind rivet adalah paku yang digunakan untuk memasang
terminal rel pada panel box dan juga digunakan untuk memasang
komponen lainnya
26. 18
n. Meteran
Gambar 3.15. Meteran
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa
disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang
bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter.
2. Dasar Teori Komponen
a. Selongsong Bakar
Gambar 3.16. Selongsong bakar
Selongsong ini adalah jenis selongsong bakar yang
digunakan dalam suatu pemasangan kabel. Selongsong ini
digunakan sebagai penutup jika terdapat sayatan atau saat
memotong kabel terlalu berlebihan sehingga tembaganya masih
terlihat. Cara penggunaanya pun sangat sederhana yaitu dengan
memasang selongsong bakar pada kabel lalu dibakar sampai
selongsong benar-benar menempel.
27. 19
b. Skun
Gambar 3.17. Skun
Skun ini dipasangkan pada tembaga kabel supaya dalam
memasangkan kabel ke komponen akan lebih mudah dan lebih
rapi. Skun ini memiliki bermacam-macam ukuran dari 1,5 mm
– 630 mm.
c. Push Button
Gambar 3.18. Push Button
Normally Open (NO) biasa digunakan untuk tombol start
atau yang lain yang memberikan catuan saat ditekan dan
terputus kembali saat di lepas.
Normally Close (NC) biasa digunakan untuk tombol stop
atau yang lain yang memberikan catuan pada saat dilepas dan
memutus catuan saat di tekan.
28. 20
d. Pilot Lamp
Gambar 3.19. Pilot Lamp
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot
merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai
lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin.
e. Kabel NYAF
Gambar 3.20. Kabel NYAF
Kabel NYAF mempunyai isolator tebal dari bahan PVC.
Kabel ini cukup lentur karena di dalamnya terdiri dari kabel
serabut yang disusun per kelompok. Kabel NYAF digunakan
untuk instalasi perangkat-perangkat elektronik dan listrik yang
membutuhkan fleksibilitas tinggi.
29. 21
f. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Gambar 3.21. MCB ( Miniature Circuit Breaker )
MCB ( Miniature Circuit Breaker ) atau Miniatur Pemutus
Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang
berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus
listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB
tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam
kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa
menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.
g. Magnetic Contactor
Gambar 3.22. Magnetic Contactor
Magnetic Contactor ( MC ) adalah sebuah komponen yang
berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang
besar dengan menggunakan daya minimal. Sebuah kontaktor
30. 22
terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor
normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja,
NO akan menutup. Begitu juga sebaliknya. Koil adalah lilitan
yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi.
h. Relay
Gambar 3.23. Relay
Fungsi relay adalah sebagai berikut :
Sebagai kontrol untuk komponen yang menggunakan
tegangan tinggi, yang ada pada rangkaian kontrol yang
memakai tegangan rendah.
Sebagai kontrol untuk rangkaian listrik arus tinggi
dengan menggunakan arus rendah.
Sebagai pendeteksi dan pengisolasian kesalahan yang
terjadi pada jalur transmisi distribusi dengan membuka
serta menutup rangkaian listrik.
31. 23
i. Inverter
Gambar 3.29. Inverter
Gambar 3.24. Inverter
Inverter memiliki fungsi mengubah tegangan searah ( DC )
menjadi tegangan bolak-balik ( AC ). Perubahan tersebut
dilakukan dengan mengubah kecepatan motor AC dengan cara
mengubah frekuensi outputnya. Jadi bisa dibilang inverter ini
multifungsi, dapat mengubah arus AC ke DC, lalu
mengembalikannya lagi ke AC.
3. Perlengkapan
a. Safety Shoes
Gambar 3.25. Safety Shoes
Dengan menggunakan safety shoes ini pekerja terlindung
dari resiko kecelakaan kerja fatal, dari benda tajam dan
berbahaya, memberi perlindungan dari benda panas dan juga
bahan kimia.
32. 24
b. Kacamata Kerja
Gambar 3.26. Kacamata kerja
Melindungi mata dari bahan-bahan kimia, serbuk besi, dan
juga serbuk besi hasil dari proses menggerinda. Kacamata kerja
ini sangat penting dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja,
karena mata juga merupakan bagian tubuh yang sangat vital
bagi tubuh kita.
c. Masker
Gambar 3.27. Masker
Masker ini digunakan agar tidak ada benda-benda kecil
berbahaya yang masuk ke dalam hidung dan mulut kita. Selain
itu, untuk menghindari bau yang menyengat.
33. 25
d. Helmet Safety
Gambar 3.28. Helmet Safety
Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari benturan
benda-benda yang keras ataupun kejatuhan benda barang dan
yang lain.
e. Sarung Tangan Kerja
Gambar 3.29. Sarung tangan kerja
Sarung tangan kerja digunakan untuk melindungi tangan
kita dari serbuk besi panas dan juga benda-benda tajam lainnya.
34. 26
C. Proses Pembuatan
1. Persiapan Kerja
a. Komponen yang harus disiapkan :
1) Panel box
2) Marking kabel
3) Kabel rel
4) Terminal rel
5) Blind rivet
6) Relay socket
7) Magnetic Contactor
8) Komponen pendukung sesuai pada partlist:
MCB 1 Phase
Magnet Contactor
Relay
Push Button ON atau OFF
Inverter
Motor 3 Phase
Kabel NYAF
Skun
Selongsong Kabel
b. Alat yang Harus Disiapkan :
Meteran
Penggaris siku
Palu
Bor tangan beserta Twist Drill
Counter Sink
Obeng
Tang potong
Tang skun
Tang rivet
35. 27
2. Proses pengerjaan
1) Pertama, buat desain panel box untuk pengontrolan pengangkat
peti mati menggunakan 500mm x 200mm.
2) Setelah itu, beri lubang panel box yang ingin dipasang terminal
rel pada panel box.
3) Pasang terminal rel dengan paku rivet (blind rivet) dan tang
rivet.
4) Pasang komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian
kontrol pada mesin pengangkat peti mati.
5) Jika sudah terpasang semuanya dilanjutkan ke proses wiring /
perangkaian komponen – komponen menjadi satu kesatuan.
6) Setelah selesai merangkai semua komponen lanjut ke proses
pengecekan apakah semua komponen berfungsi dengan baik.
7) Jika semua sudah tidak ada yang bermasalah , rangkaian
kontrol sudah selesai di buat.
8) Setelah itu lanjut ke pemasangan panel box ke mesin
pengangkat peti mati tersebut ( mekanik dari mesin).
9) Setelah semua selesai lanjutkan ke tahap pengujian tanpa beban
dan dengan beban sampai 300kg.
10) Jika ada kendala coba cek ulang apa yang salah
11) Jika tidak ada kendala lanjut ke proses wreping semua sampai
tertutup plastik wreping supaya awet tahan lama dan mesin
tidak kotor.
12) Mesin siap dikirim.
13) Selesai
3. Hasil Kerja
a. Skema Rangkaian
b. Cara Kerja
c. Dokumentasi
36. 28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari ulasan mengenai pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Industri di
atas, tentu banyak hal – hal yang dapat penulis ambil manfaatnya sebagai
pengalaman. Sehubungan dengan itu, dapat disimpulkan beberapa pokok
sebagai berikut :
1. Setelah saya melakukan Kegiatan Praktik Kerja Industri, dapat
menambah suatu pengalaman tentang situasi kerja di industri yang
sesungguhnya.
2. Memberikan inspirasi untuk menghadapi pelaksanaan kerja yang akan
datang.
3. Menjalin relasi yang baik antara perusahaan dengan sekolah.
4. Mempererat hubungan kekeluargaan antara siswa maupun guru
pendamping lapangan.
5. Menjadi tolak ukur kemampuan yang dimiliki untuk kesiapan saat
bekerja.
6. Selain itu, mendapatkan banyak kemampuan baru yang belum diajarkan
di sekolah seperti troubleshooting, inverter, sensor reed switch, plc,
penerapan pneumatik secara langsung pada mesin pabrik, dan masih
banyak lagi.
B. SARAN
Untuk Sekolah :
1. Lebih dipersiapkan lagi murid yang akan melaksanakan prakerind baik
dari segi materi maupun mental,
2. Guru pembimbing lebih sering melakukan kunjungan agar mengetahui
perkembangan dari siswa secara nyata,
3. Sekolah lebih mempererat hubungan industri dengan PT ATMI Solo.
37. 29
Untuk PT ATMI Solo :
1. Supaya lebih mempererat kerjasama dengan SMK Leonardo Klaten,
2. Lebih mengutamakan kedisiplinan kerja karyawan,
3. Menambah alat alat kerja yang lebih memadahi.
Untuk Adik Kelas :
1. Lebih mejaga sopan santun kepada intruktur atau karyawan,
2. Selalu tertib dan disiplin seperti yang telah diajarkan di sekolah,
3. Hormati sesama teman yang melakukan kegiatan prakerin
38. 30
KATA PENUTUP
Demikian laporan saya buat guna melengkapi persyaratan untuk
menghadapi UKK pada bulan Mei mendatang. Laporan ini juga telah saya buat
untuk bukti pertanggungjawaban saya setelah melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Industri ( PRAKERIND ). Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dan juga mendukung
kegiatan ini. Termasuk pihak sekolah SMK Leonardo Klaten dan PT ATMI Solo
yang juga telah mendukung kegiatan Praktek Kerja Industri ini.
Dan juga pihak PT ATMI Solo yang telah menerima saya untuk
melaksanakan Praktek Kerja Industri di PT ATMI Solo. PT ATMI Solo juga
memiliki alat – alat yang sangat lengkap yang beberapa di antaranya belum
pernah saya ketahui di sekolah. Dengan ketersediaan alat – alat yang lengkap ini,
mampu menunjang kegiatan produksi siswa – siswa SMK yang melaksanakan
Training atau PKL disana.
Kegiatan Prakerind ini telah menambah ilmu pengetahuan dan menambah
wawasan saya tentang proses kerja, keselamatan kerja, kedisiplinan kerja dan
aturan – aturan di dalam sebuah pabrik termasuk PT ATMI Solo.
Klaten, 10 Mei 2019
Penulis
Ajik Nugroho