Zaman yang terus berubah menuntut kita mengembangkan skillset yang berbeda. Computational thinking merupakan salah satu skill yang sangat diperlukan untuk menyusun kemungkinan solusi bagi permasalahan yang ada.
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan@rtNya
Â
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Komplek Slipi Jakarta Barat
1. Surat
2. Proposal
3. Denah Ruang
4. 3D design ruang
5. Anggaran
Zaman yang terus berubah menuntut kita mengembangkan skillset yang berbeda. Computational thinking merupakan salah satu skill yang sangat diperlukan untuk menyusun kemungkinan solusi bagi permasalahan yang ada.
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan@rtNya
Â
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Komplek Slipi Jakarta Barat
1. Surat
2. Proposal
3. Denah Ruang
4. 3D design ruang
5. Anggaran
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hariWidiastutiwiwi
Â
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai penyimpangan (deviasi) dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Walaupun seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering di sifatkan bukan ini dan bukan itu. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara. Dinamika aktualisasi nilai Pancasila bagaikan bandul jam yang selalu bergerak ke kanan dan ke kiri secara seimbang tanpa pernah berhenti tepat di tengah.
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hariWidiastutiwiwi
Â
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai penyimpangan (deviasi) dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Walaupun seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering di sifatkan bukan ini dan bukan itu. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara. Dinamika aktualisasi nilai Pancasila bagaikan bandul jam yang selalu bergerak ke kanan dan ke kiri secara seimbang tanpa pernah berhenti tepat di tengah.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain : laporan penelitian, makalah seminar dan artikel jurnal.
Tujuan Karya Ilmiah
Sebagai wahan melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitianya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusanya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
. Manfaat Karya Ilmiah
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
Memperoleh kepuasan intelektual.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya penulisan karya ilmiah terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir
Bagian awal karya ilmiah :
Cover
Berisi halaman judul keterangan dan data diri penulis
BCA Syariah Jobs: Micro Marketing Staff | Legal Funding Section Head
BCA Syariah JobsThe development of Islamic banking is growing quite rapidly in recent years show public interest increasing on Islamic economics. To meet customers' needs for sharia services, PT Bank Syariah BCA operates in order to realize the vision and mission of BCA Syariah, funding a variety of products, services and financing have been developed and marketed to the public. For business development that will support the future expansion of PT Bank BCA Syariah, we open career opportunity for young and potential professionals to develop themselves and build their career with us.
Staf Penjualan Mikro (PJM) - Jabodetabek
Job Description
Carry out Mikro BUR (Bina Usaha Rakyat) - BCA Syariah explanation and product offering to prospective customer of small and medium-sized enterprises (self-employed) segment both using canvassing and referral methods, and other method
Maintain good relationships with existing micro segment customers
Placement: Jabodetabek
Requirements
Minimum possess Associate degree (Diploma 3)
Maximum 35 years old for experienced candidates or 26 years old for fresh graduate candidates
Minimum 1 year working experience in the direct sales field, such as in the consumer goods, micro banking, etc. for experienced candidates
Have marketing and target oriented passions
Have extensive network
Have SIM C and two-wheel motor vehicles
Mastery the local language and know the local community
Computer literated minimum in Microsoft Office
Closing date: May 28, 2015
Kepala Bagian Legal Pembiayaan (Perbankan) - Jatinegara, Jakarta Timur
Job Description
Check the documentation requirements, in particular the legality of prospective customers
Examine the legal subjects of prospective customers
Create and coordinate the letters / documents related to the provision of financing
Examine the quality of letters / documents related to the provision of financing in the legal aspects
Secure the collateral in accordance with the provisions and procedures
Check the completed notarized deed
Check the documents completeness before the signing of financing and collateral binding agreements
Requirement
Possess Bachelor degree majoring in Law from reputable university
Preferably for those who understand the Sharia System
Have 4 years experience in banking
Closing date: May 8, 2015
For those who are interested and meet the requirements above please send your complete application to:
Human Capital BCA Syariah
Jl. Jatinegara Timur No. 72
Jakarta Timur
Or to email addresses below.
Ini dibuat oleh Bayu Fitri Sopyan dari Universitas Komputer Indonesia.
Saya share ulang di slideshare untuk kepentingan tugas mata kuliah Teknologi Informasi Komunikasi.
Untuk makalah asli bisa diakses https://www.academia.edu/9189945/MAKALAH_PERANAN_TEKNOLOGI_INFORMASI
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Â
Laporan Permasalahan Teknologi Dalam Bidang Pendidikan dan Kaitannya dengan Pancasila
1. LAPORAN
PERMASALAHAN TEKNOLOGI
DALAM BIDANG PENDIDIKAN
DAN KAITANNYA DENGAN PANCASILA
Oleh:
Nama : Sri Pratiwi Ratnaningrum
NIM : (J1A014121)
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, inayahnya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan Pancasila ini dengan baik.
Adapun laporan Pancasila ini tentang permasalahan teknologi dalam bidang
pendidikan dan kaitannya dengan Pancasila ini telah saya usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik, sehingga saya dapat memperbaiki
laporan Pancasila ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan Pancasila tentang
permasalahan teknologi dalam bidang pendidikan dan kaitannya dengan Pancasila
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Identifikasi Masalah ............................................................. 2
B. Survei Masalah..................................................................... 2
C. Definisi Masalah .................................................................. 3
D. Fokus Masalah...................................................................... 3
BAB II. PEMECAHAN MASALAH................................................... 4
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 6
B. Daftar Fustaka ...................................................................... 7
C. Lampiran .............................................................................. 8
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi pada kenyataannya teknologi telah menimbulkan
keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan
oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran
akan adanya penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Berbicara tentang dampak dari perkembangan IPTEK, maka kita
dihadapkan pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek dalam kehidupan
di dunia ini dapat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK. Seperti yang
kita lihat sekarang ini, semua orang dalam kehidupannya sehari-hari hampir tidak
bisa lepas dari teknologi, contohnya, seorang dosen yang akan mengajar tidak
lupa membawa laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP,
saat jam istirahat di rumah, selalu ditemani dengan tayangan Televisi, dll.
Semuanya itu hanya sebagian kecil dari pengaruh perkembangan yang
ditimbulkan oleh IPTEK.
Dengan adanya perkembangan IPTEK manusia mendapatkan berbagai
kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang
ini hampir setiap orang itu tidak bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap orang
memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti HP untuk berhubungan
dengan orang lain yang berjauhan. Orang kalau ingin bepergian ke luar negeri
tidak lagi memerlukan waktu yang lama, karena mereka tinggal naik pesawat
terbang, dengan beberapa menit saja mereka sudah sampai ditempat tujuan. Selain
itu berbagai kegiatan yang awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak
tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan
IPTEK semuanya itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang relatif lebih cepat.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa adanya perkembangan IPTEK,
manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
5. 2
hari, tetapi disisi lain manusia juga harus sadar akan adanya berbagai macam
ancaman yang dapat ditimbulkan oleh adanya perkembangan IPTEK tersebut,
yang akan dapat membahayakan bagi manusia itu sendiri.
Diantara bidang yang dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK adalah bidang
pendidikan, bidang pertanian, bidang kesehatan, bidang transportasi, dll.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, saya dapat mengajukan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan perkembangan teknologi, sebagai
berikut:
1. Menurut pendapat anda, bagaimanakah perkembangan teknologi yang
digunakan dalam bidang pendidikan pada saat ini?
2. Apakah perkembangan teknologi tersebut berdampak positif terhadap
cara belajar siswa?
3. Adakah dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut bagi
para siswa?
4. Bagaimanakah cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan
teknologi tersebut?
B. Survei Masalah
Perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan pada saat ini bisa
dikatakan lebih maju dari yang sebelumnya. Perkembangan teknologi
tersebut berdampak positif seperti, siswa dapat lebih cepat mengakses
pelajaran baik melalui internet ataupun yang lainnya, guru dapat
menjelaskan secara langsung dengan adanya LCD tanpa harus menulis di
papan. Tidak hanya dampak positif yang didapatkan dari perkembangan
teknologi, adapula dampak negatif seperti, siswa akan menjadi lebih malas
belajar, apabila ada tugas, mereka malas mencari literatur atau buku-buku
yang berkaitan dengan tugas tersebut, mereka hanya mengandalkan internet
yang lebih mudah untuk dipakai membuat tugas, kemudian mereka hanya
mengkopy-paste yang ada di internet. Munculnya media massa/ media
elektronik yang seharusnya sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan
disalahgunakan oleh siswa, terkadang banyak diantara mereka yang
6. 3
menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan
kesenangan semata, seperti main facebook, chating, frienster, dll. Semuanya
itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Tidak hanya itu,
sering kita mendengar berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila
yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti
terjadinya tawuran antar pelajar, terjadinya priseks, dll. Mereka semua dapat
mencontoh hal-hal tersebut dari media elektronik yang mereka tonton.
Adapun solusi-solusi untuk mengatasi dampak negatif tersebut, orang tua
harus lebih mengawasi anaknya dalam penggunaan teknologi dengan cara
memberikan bimbingan moral, para guru harus mengajarkan menggunakan
teknologi dengan baik dan tidak disalahgunakan, media elektronik
seharusnya menayangkan hal-hal yang bersifat positif yang apabila ditonton
oleh anak-anak, siswa-siswi ataupun masyarakat pada umumnya dapat
dijadikan pedoman/contoh teladan. Pemerintah dapat bermusyawarah
dengan pemilik media elektronik, agar hal-hal yang ditayangkan tidak hanya
bersifat menghibur tetapi juga mendidik.
C. Definisi Masalah
Berdasarkan data-data dari narasumber, saya mengambil salah satu
permasalahan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dalam bidang
pendidikan, yaitu siswa menjadi malas belajar. Berikut ini definisi dari
permasalahan tersebut.
1. Menurut Slameto (2003:2) “pengertian belajar menurut psikologis
adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.
2. “Pengertian rasa malas secara luas yakni suatu perasaan dimana
seseorang akan enggan melakukan sesuatu karena dalam pikirannya
sudah terdapat tidak adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut”.
Jadi, pengertian malas belajar adalah perasaan seseorang yang enggan
untuk belajar, entah itu disebabkan oleh rasa malas ataupun faktor
lainnya, seperti faktor teknologi.
D. Fokus Masalah
7. 4
Yang menjadi fokus masalah dalam laporan ini adalah salah satu
dampak negatif dari perkembangan teknologi di bidang pendidikan yakni
siswa menjadi lebih malas belajar.
BAB II
PEMECAHAN MASALAH
Setelah melakukan wawancara, saya mendapatkan data-data dari
narasumber tentang permasalahan perkembangan teknologi dalam bidang
pendidikan dan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi dampak negatif
tersebut.
Adapun solusi yang telah diberikan atau dipaparkan oleh narasumber
sebagai berikut:
1. Orang tua harus lebih mengawasi anaknya dalam penggunaan teknologi
dengan cara memberikan bimbingan moral yang seimbang dengan
pendidikan teknologi.
2. Para guru harus mengajarkan kepada anak didik untuk menggunakan
teknologi dengan baik/hal-hal positif dan tidak disalahgunakan.
3. Media elektronik seharusnya menayangkan hal-hal yang bersifat positif
yang apabila ditonton oleh anak-anak, siswa-siswi ataupun masyarakat pada
umumnya dapat dijadikan pedoman/contoh teladan.
4. Pemerintah dapat bermusyawarah dengan pemilik media elektronik, agar
hal-hal yang ditayangkan tidak hanya bersifat menghibur tetapi juga
mendidik.
Dari semua solusi yang telah diberikan, ada satu solusi yang sekiranya
mudah untuk dilakukan atau wajib untuk dilakukan, yaitu orang tua harus lebih
mengawasi anaknya dalam penggunaan teknologi dengan cara memberikan
bimbingan moral yang seimbang dengan pendidikan teknologi.
Orang tua merupakan solusi awal untuk mengurangi berbagai permasalahan
yang melibatkan anak. Dengan adanya bimbingan orang tua dalam berbagai
kegiatan anak, mungkin dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang
8. 5
terjadi. Bimbingan orang tua harus dilakukan sejak anak masih kecil, sehingga
pada waktu dewasa anak telah terbiasa tidak melakukan hal-hal negatif.
Jika orang tua tidak mendidik anaknya sejak kecil, konsekuensinya anak
tersebut bisa melakukan tindakan di luar batas, misalnya: jika anak tersebut di
didik sejak kecil, maka pada saat ia menggunakan teknologi anak tersebut akan
menggunakannya untuk hal-hal positif, orang tua juga harus mengawasinya. Jika
anak tersebut tidak di didik, maka ia akan menyalahgunakan teknologi tersebut,
contohnya apabila ada tugas, mereka malas mencari literatur atau buku-buku yang
berkaitan dengan tugas tersebut, mereka hanya mengandalkan internet yang lebih
mudah untuk dipakai membuat tugas, kemudian mereka hanya mengkopy-paste
yang ada di internet. Terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan
waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata,
seperti main facebook, chating, frienster, dll. Semuanya itu tentu akan
berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
Dari permasalahan maupun solusi yang saya dapatkan memiliki keterkaitan
dengan sila-sila dalam Pancasila, seperti:
1. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Para orang tua harus membimbing anaknya dengan bimbingan moral
dan agama dan selalu mengawasinya pada saat menggunakan teknologi
sehingga tidak terjadi penyalahgunaan.
2. Sila Ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”
Pemerintah dapat bermusyawarah dengan pemilik media elektronik,
agar menayangkan hal-hal yang bersifat mendidik bagi para peserta didik.
9. 6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya teknologi dapat memudahkan kita untuk belajar dan
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi
mulai dirasa mempunyai dampak positif. Akan tetapi semua itu tidak
terlepas dari sisi negatifnya seperti yang telah dijelaskan di atas.
10. 7
DAFTAR PUSTAKA
Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA
https://azenismail.wordpress.com/2010/05/26/dampak-perkembangan-teknologi-
iptek/
http://d2bnuhatama.blogspot.com/2012/06/dampak-teknologi-informasi-
dan.html?m=1
http://-jo.blogspot.com/2011/03/pengertian-malas.html
http://masgembel.blogspot.com/2011/02/mengenai-sifat-malas.html
11. 8
Lampiran
HASIL WAWANCARA DAN DOKUMENTASI
TOPIK : Permasalahan Teknologi
JUDUL : Permasalahan Teknologi dalam Bidang Pendidikan
PEWAWANCARA : Sri Pratiwi Ratnaningrum
NARASUMBER : Sri Khurnia Fatma Setiawati, S.Pd.
PROFESI : Guru
ISI WAWANCARA :
Pewawancara : Menurut pendapat anda, bagaimanakah perkembangan teknologi
yang digunakan dalam bidang pendidikan pada saat ini?
Narasumber : Sebagaimana yang kita lihat saat ini, perkembangan teknologi
sudah semakin maju, siswa-siswi banyak yang membawa alat-alat
elektronik ke sekolah.
Pewawancara : Apakah perkembangan teknologi di negara Indonesia ini sudah
mampu menyamai teknologi di negara Jepang, Korea, ataupun
negara-negara maju lainnya?
Narasumber : Teknologi di negara kita ini memang sudah berkembang dengan
pesat, tetapi teknologi kita belum bisa menyaingi teknologi
negara-negara maju, hal ini dikarenakan kurangnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM), negara kita hanya bisa mengimpor
barang-barang elektronik dari luar negeri.
Pewawancara : Apakah perkembangan teknologi tersebut berdampak positif
terhadap cara belajar siswa?
Narasumber : Betul sekali, dengan adanya teknologi ini, siswa semakin mudah
untuk mengakses pelajaran, terutama dari internet. Para guru juga
tidak kerepotan lagi dalam mengajar, karena tidak perlu susah-
susah untuk menulis di papan, hanya dengan menggunakan LCD
para guru bisa langsung menjelaskan.
12. 9
Pewawancara : Adakah dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut
bagi cara belajar siswa?
Narasumber : Tidak bisa dipungkiri lagi, banyak fakta yang kita dapatkan
bahwa, dengan adanya teknologi terutama internet, akan membuat
siswa-siswi menjadi lebih malas belajar. Apabila ada tugas,
mereka malas mencari literatur atau buku-buku yang berkaitan
dengan tugas tersebut, mereka hanya mengandalkan internet yang
lebih mudah untuk dipakai membuat tugas, kemudian mereka
hanya mengkopy-paste yang ada di internet. Munculnya media
massa/ media elektronik yang seharusnya sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan disalahgunakan oleh siswa, terkadang
banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk
berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata,
seperti main facebook, chating, frienster, dll. Semuanya itu tentu
akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Tidak hanya itu,
sering kita mendengar berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran
asusila yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya,
seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
Mereka semua dapat mencontoh hal-hal tersebut dari media
elektronik yang mereka tonton.
Pewawancara : Bagaimanakah cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan
teknologi tersebut?
Narasumber : Menurut pendapat saya, semua itu dikembalikan lagi kepada
orang yang lebih dewasa, entah itu orang tua siswa, guru, maupun
masyarakat disekitarnya. Solusinya, orang tua harus lebih
mengawasi anaknya dalam penggunaan teknologi dengan cara
memberikan bimbingan moral, para guru harus mengajarkan
menggunakan teknologi dengan baik dan tidak disalahgunakan,
media elektronik seharusnya menayangkan hal-hal yang bersifat
positif yang apabila ditonton oleh anak-anak, siswa-siswi ataupun
masyarakat pada umumnya dapat dijadikan pedoman/contoh
13. 10
teladan. Pemerintah dapat bermusyawarah dengan pemilik media
elektronik, agar hal-hal yang ditayangkan tidak hanya bersifat
menghibur tetapi juga mendidik.
Foto dengan narasumber: