Dokumen tersebut memberikan hasil penelitian tentang laju umpan penggilingan dan karakteristik partikel dari beberapa jenis bahan baku seperti beras putih dan beras ketan hitam dengan berbagai variasi ukuran umpan. Terdapat data laju umpan, fraksi massa, diameter partikel, dan perhitungan nilai Kk serta Kr untuk menentukan karakteristik aliran bubur hasil penggilingan.
9. 1.593049 0.003746 0.003813 6.761E-05 0.98227 0.01789
Grafik Penentuan Kr
2
1.5
P/m
1
0.5
0
0 5E-05 0.0001 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0004
1/Dsb-1/Dsa
Grafik Penentuan kk
2
1.5
P/m
1
0.5
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
In Dsa/Dsb
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
10. Dalam semua bidang industri pengecilan ukuran partikel dari yang besar menjadi
lebih kecil merupakan masalah yang cukup penting, karena pengecilan ukuran ini
ditujukan untuk mereduksi ukuran suatu padatan agar diperoleh luas permukaan yang
lebih besar. Perbesaran luas permukaan ini dimaksudkan antara lain untuk
mempercepat pelarutan, mempercepat reaksi kimia, mempertinggi kemampuan
penyerapan dan menambah kekuatan warna. Jika dalam suatu indutri, bahan baku
yang diolah tidak dilakukan pengecilan dahulu maka akan sangat sulit ditangani dan
memakan proses yang lebih lama, karena kapasitas alat yang digunakan untuk
memproses bahan baku tersebut sangatlah terbatas dan ini tentunya akan memakan
penggunaan daya energi yang cukup banyak. Maka dari itu sebelum bahan baku
tersebut dijadikan umpan sebaiknya dilakukan proses penggilingan terlebih dahulu
supaya bias dihasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan yang kita inginkan dan
tidak memakan waktu yang lama dan yang terpenting adalah tidak memakan biaya
yang mahal yang bisa merugikan suatu industri.
1.2Tujuan Percobaan
Menentukan tetapan rittinger dan tetapan kick dari hasil percobaan dan
membandingkan hokum mana yang sesuai dengan alat penggilingan tersebut
Menentukan daya penggunaan energi untuk penggilingan
Menentukan efisiensi alat
Menentukan orde n
1.3Ruang Lingkup
Mengecilkan ukuran berarti membagi suatu bahan padat menjadi bagian – bagian
yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis. Tergantung dari besarnya bahan
padat yang dihasilkan, pengecilan ukuran dibedakan atas pengecilan kasar (memecah)
dan pengecilan halus (menggiling). Untuk pengecilan secara kasar pada umumnya
11. digunakan alat pemecah, alat pemecah ini berupa mesin dengan konstruki yang
sangat massif, potongan bahan dikecilkan dengan cara ditekan. Berbeda dengan
pengecilan kasar, penggilingan halus digunakan alat penggiling dimana dalam hal ini
metode mekanis dasar seperti memukul dan menumbuk digunakan secara bersama –
sama atau sendiri – sendiri.
Dalam proses penggiling selalu melibatkan pengayankan (screaning), dimana
pengayakan adalah suatu metode untuk memisahkan partikel menurut ukuran semata-
mata. Dalam proses pengayakan disini yang dilaksanakan di industri, zat padat itu
dijatuhkan atau dilempar ke permukaan pengayak. Partikel dibawah ukuran atau kecil
(undersize), halusan (fines), lulusan melewati bukaan ayak, sedang yang diatas
ukuran atau besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Satu ayak tinggal hanya
bisa memisahkan dua fraksi saja setiap kali pemisahan. Kedua fraksi disebut fraksi
yang belum berukuran (unsized fraction), yaitu fraksi – fraksi yang berukuran kecil
maksimum dan minimumnya diketahui. Pengayakan itu kadang – kadang dilakukan
dalam keadaan basah, tetapi lebih lazim lagi dalam keadaan kering.