Laporan ini membahas metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil. Laporan ini berisi uraian pelaksanaan kerja praktek di lapangan serta analisis hasil kerja praktek tersebut.
Laporan ini membahas pengawasan pekerjaan atap pembangunan gedung kuliah baru Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 30 hari untuk memahami proses pembangunan atap gedung dari persiapan material hingga pemasangan. Tujuan PKL adalah mendapatkan pengalaman lapangan dan mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang dipelajari.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
Dokumen tersebut merupakan pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen yang mencakup ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, ketentuan serta prosedur perencanaan perkerasan beton semen. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa jenis perkerasan beton semen dan contoh perhitungan tebal pelat."
Laporan ini membahas pengawasan pekerjaan atap pembangunan gedung kuliah baru Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 30 hari untuk memahami proses pembangunan atap gedung dari persiapan material hingga pemasangan. Tujuan PKL adalah mendapatkan pengalaman lapangan dan mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang dipelajari.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
Dokumen tersebut merupakan pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen yang mencakup ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, ketentuan serta prosedur perencanaan perkerasan beton semen. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa jenis perkerasan beton semen dan contoh perhitungan tebal pelat."
Contoh soal perencanaan pondasi telapak untuk mendukung beban 150 KN/m pada tanah lempung dengan tebal fondasi 20 cm. Lebar pondasi yang dibutuhkan adalah 1,25 m dengan mempertimbangkan faktor aman 3. Contoh kedua membahas perencanaan pondasi bujur sangkar untuk struktur dengan kedalaman air tanah yang dalam. Dimensi pondasi yang dibutuhkan adalah lebar 1,55 m.
1. Dokumen ini membahas tentang model struktur slopped truss menggunakan SAP2000 dan proses analisis serta desain struktur.
2. Langkah-langkah pemodelan struktur slopped truss, penambahan beban, analisis, dan penentuan penampang struktur dijelaskan secara rinci.
3. Proses desain struktur bertujuan untuk menentukan penampang profil baja yang paling sesuai dengan beban dan batasan keamanan struktur.
Rekapitulasi biaya penawaran pembangunan jalan provinsi DAK di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan total biaya yang diestimasikan mencakup biaya pekerjaan, pajak PPN 10%, dan total biaya proyek. Rincian biaya terbagi ke dalam beberapa divisi pekerjaan.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus proyek abadi pembangunan/perbaikan jalur Pantura yang cepat rusak. Dibahas penyebabnya yaitu kualitas konstruksi dan pengawasan yang kurang, serta tonase kendaraan yang melebihi kapasitas. Dianalisis berdasarkan UU Jasa Konstruksi dan dapat dikenai sanksi. Solusinya adalah mengalihkan beban ke kereta api dan laut, serta meningkatkan pengawasan dengan KPK.
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Laporan ini membahas metode pelaksanaan pekerjaan shear wall dan core wall pada proyek apartemen Easton Park Residence di Jatinangor, Sumedang. Mencakup penjelasan struktur organisasi proyek, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan beton serta sistem keselamatan kerja.
Laporan kerja praktek ini membahas pelaksanaan pekerjaan upper structure pada Proyek Mixed Use Kebayoran Icon, meliputi kolom, balok, pelat, tangga, dinding shear wall, dan dinding precast. Dinding precast memiliki keunggulan dalam mempercepat pelaksanaan proyek, menjamin mutu beton, dan ramah lingkungan dibandingkan dinding konvensional.
Contoh soal perencanaan pondasi telapak untuk mendukung beban 150 KN/m pada tanah lempung dengan tebal fondasi 20 cm. Lebar pondasi yang dibutuhkan adalah 1,25 m dengan mempertimbangkan faktor aman 3. Contoh kedua membahas perencanaan pondasi bujur sangkar untuk struktur dengan kedalaman air tanah yang dalam. Dimensi pondasi yang dibutuhkan adalah lebar 1,55 m.
1. Dokumen ini membahas tentang model struktur slopped truss menggunakan SAP2000 dan proses analisis serta desain struktur.
2. Langkah-langkah pemodelan struktur slopped truss, penambahan beban, analisis, dan penentuan penampang struktur dijelaskan secara rinci.
3. Proses desain struktur bertujuan untuk menentukan penampang profil baja yang paling sesuai dengan beban dan batasan keamanan struktur.
Rekapitulasi biaya penawaran pembangunan jalan provinsi DAK di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan total biaya yang diestimasikan mencakup biaya pekerjaan, pajak PPN 10%, dan total biaya proyek. Rincian biaya terbagi ke dalam beberapa divisi pekerjaan.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus proyek abadi pembangunan/perbaikan jalur Pantura yang cepat rusak. Dibahas penyebabnya yaitu kualitas konstruksi dan pengawasan yang kurang, serta tonase kendaraan yang melebihi kapasitas. Dianalisis berdasarkan UU Jasa Konstruksi dan dapat dikenai sanksi. Solusinya adalah mengalihkan beban ke kereta api dan laut, serta meningkatkan pengawasan dengan KPK.
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Laporan ini membahas metode pelaksanaan pekerjaan shear wall dan core wall pada proyek apartemen Easton Park Residence di Jatinangor, Sumedang. Mencakup penjelasan struktur organisasi proyek, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan beton serta sistem keselamatan kerja.
Laporan kerja praktek ini membahas pelaksanaan pekerjaan upper structure pada Proyek Mixed Use Kebayoran Icon, meliputi kolom, balok, pelat, tangga, dinding shear wall, dan dinding precast. Dinding precast memiliki keunggulan dalam mempercepat pelaksanaan proyek, menjamin mutu beton, dan ramah lingkungan dibandingkan dinding konvensional.
Laporan ini merupakan laporan akhir praktikum fisika dasar tahun 2013/2014 yang disusun oleh mahasiswa teknik industri B Universitas Andalas. Laporan ini berisi ringkasan dari 12 eksperimen yang dilakukan di laboratorium fisika dasar mencakup mekanika, fluida, dan panas. Laporan ini berisi pendahuluan, prosedur kerja, data dan pembahasan, serta kesimpulan dari setiap eksperimen.
Laporan ini membahas hasil praktikum mekanika tanah yang meliputi tes sondir, bor dan SPT, geser langsung, tekanan bebas, berat volume tanah, kadar air, specific gravity, batas cair, batas plastis, batas kerut, analisis ayakan, dan tes pemampatan konsolidasi. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman mengenai sifat fisik dan mekanis tanah serta merancang pondasi bangunan yang optimal dan aman.
Laporan ini membahas evaluasi operasional pemindahan lapisan penutup (overburden removal) di PT Cipta Kridatama KBM Project di Kalimantan Timur. Tujuannya adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pemindahan lapisan penutup dan memberikan saran perbaikan. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi front loading, jalan angkut, dan disposal berpengaruh terhadap produktivitas
Laporan ini membahas aktivitas periodik service pada unit HD 785-7 di PT Kalimantan Prima Persada. Aktivitas meliputi persiapan seperti mempersiapkan dokumen, spare part, dan membersihkan unit sebelum dilakukan penggantian oli, filter, dan pengecekan berkala sesuai prosedur.
Dokumen ini berisi format rencana K3 kontrak (RK3K) yang mencakup kebijakan K3 perusahaan penyedia jasa, perencanaan yang meliputi identifikasi bahaya dan penilaian risiko, penerapan dan operasi, pemeriksaan, serta tinjauan manajemen. Dokumen ini digunakan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai standar K3.
Dokumen ini berisi format rencana K3 kontrak (RK3K) yang mencakup kebijakan K3 perusahaan penyedia jasa, perencanaan yang meliputi identifikasi bahaya dan penilaian risiko, penerapan dan operasi, pemeriksaan, serta tinjauan manajemen. Dokumen ini digunakan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar K3.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Laporan Kerja Praktek Firman Harry Permana
1. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN GROUNDSILL
DI SUNGAI CIANJUR
KABUPATEN CIANJUR
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik
guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
Oleh :
FIRMAN HARRY PERMANA
2220110026
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
2013
2. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN GROUNDSILL
DI SUNGAI CIANJUR
KABUPATEN CIANJUR
Oleh :
Nama
: Firman Harry Permana
NPM
: 2220110026
Jurusan
: Teknik Sipil
Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dalam Seminar Kerja Praktek
guna mencapai gelar Sarjana Teknik Strata Satu pada Fakultas Teknik
Universitas Suryakancana Cianjur
Cianjur, Desember 2013
Menyetujui :
Pembimbing Kerja Praktek
( Ir. Tanjung Rahayu, MT )
Koordinator Kerja Praktek
( Fatchur Rachman AF, ST. MT )
i
3. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENERIMAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONTRUKSI PELINDUNG TEBING DAN GROUNDSILL
DI SUNGAI CIANJUR
KABUPATEN CIANJUR
Oleh :
Nama
: Firman Harry Permana
NPM
: 2220110026
Jurusan
: Teknik Sipil
Telah diseminarkan dalam Seminar Kerja Praktek untuk diterima oleh jurusan
guna dijadikan panduan dan arsip Jurusan Teknik Sipil Strata Satu Fakultas Teknik
Universitas Suryakancana Cianjur
Cianjur, Desember 2013
Menyetujui :
Pembimbing Kerja Praktek
Koordinator Kerja Praktek
( Ir. Tanjung Rahayu, MT )
( Fatchur Rachman AF, ST. MT )
Ketua Jurusan Teknik Sipil
( Wiratna Tri Nugraha, Ir. MT )
ii
4. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridha-Nya
sehingga laporan kerja praktek ini dapat selesai. Shollawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
menjadi manusia yang mempunyai akhlak yang mulia.
Laporan kerja praktek ini merupakan salah satu tahapan akhir dalam kegiatan
pelaksanaan mata kuliah kerja praktek, sebelum kegiatan seminar kerja praktek yang
akan penulis laksanakan kedepannya. Adanya laporan ini dijadikan sebagai bukti
telah mengikuti kerja praktek sesuai dengan proposal yang telah penyusun ajukan
pada permulaan mata kuliah kerja praktek.
Penyusun
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
menguraikan
dan
menjelaskan tahapan yang telah dilaksanakan dalam kerja praktek dengan jelas,
sehingga besar harapan laporan kerja praktek ini dapat diterima baik oleh dosen
pembimbing dan koordinator kerja praktek untuk diseminarkan dan dijadikan
rujukan dalam kegiatan kerja praktek selanjutnya.
Namun laporan kerja praktek ini tetap mempunyai kelemahan-kelemahan
karena keterbatasan penyusun sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, bila ada halhal yang kurang berkenan, izinkan penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya,
dan penyusun sangat mengharapkan kritik dan sarannya terutama dari dosen
pembimbing dan dosen koordinator kerja praktek.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Cianjur, Desember 2013
Penyusun
iii
5. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................
2
1.4 Lokasi Tempat Kerja Praktek .........................................................
3
1.5 Manfaat ...........................................................................................
3
1.6 Metodologi ...................................................................................... 4
1.6.1 Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek ....................................
4
1.6.2 Tahapan Pengumpulan Data ................................................
5
1.6.3 Tahapan Analisis Data .........................................................
6
1.7 Sistematika Penulisan .....................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sungai .............................................................................................
8
2.1.1 Pengertian Sungai ................................................................
8
2.1.2 Proses Terbentuknya Sungai ................................................
9
2.1.3 Jenis-jenis Sungai ................................................................. 9
2.1.4 Manajemen Sungai ............................................................... 10
2.2 Pelindung Tebing Sungai .............................................................. 12
2.2.1 Tujuan Pelindung Tebing (Revetments) ..............................
12
2.2.2 Faktor-faktor Perlunya Pelindung Tebing pada Sungai ......
13
2.2.3 Klasifikasi Pelindung Tebing Sungai .................................. 14
2.2.4 Jenis-jenis bahan Pelindung Tebing Sungai .......................
15
2.3 Jenis Pelindung Tebing Pasangan Batu ........................................
18
2.4 Bangunan Melintang Sungai Groundsill .......................................
18
iv
6. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB III MANAJEMEN PROYEK
3.1 Uraian Umum ................................................................................
21
3.2 Unsur-unsur Pelaksana Pembangunan Proyek ..............................
22
3.2.1 Pemberi Tugas (Owner) ......................................................
23
3.2.2 Kontraktor ...........................................................................
24
3.2.3 Pengawas Lapangan ............................................................
24
3.3 Pelelangan ...................................................................................... 25
3.3.1 Syarat Peserta Lelang .......................................................... 25
3.3.2 Dokumen Pelelangan ..........................................................
26
3.3.3 Metode Pemilihan Penyedia Jasa ........................................
27
3.4 Kontrak ..........................................................................................
32
3.4.1 Isi Kontrak ........................................................................... 32
3.4.2 Jenis Kontrak ....................................................................... 33
3.4.3 Cara Pembayaran ................................................................
34
3.4.4 Penandatangan Kontrak ......................................................
35
3.4.5 Hak dan Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam
Pelaksanaan Kontrak ..................................................................... 36
3.4.6 Perubahan Kontrak .............................................................. 36
3.4.7 Penghentian dan Pemutusan Kontrak .................................
36
3.4.8 Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule) .....................
37
BAB IV URAIAN UMUM PROYEK
4.1 Uraian Umum Kontrak ..................................................................
39
4.2 Rencana Umum Kontruksi ............................................................
40
4.3 Lingkup Kerja Proyek .................................................................... 41
4.4 Struktur Organisasi Penyedia Jasa ................................................. 42
4.5 Struktur Organisasi Pengguna Jasa ...............................................
42
4.6 Lokasi Proyek ...............................................................................
43
v
7. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
PELINDUNG TEBING SUNGAI DAN GROUNDSILL
5.1 Uraian Umum ................................................................................
47
5.2 Bahan .............................................................................................
48
5.3 Alat ................................................................................................
54
5.4 Pekerjaan Persiapan .......................................................................
55
5.5 Pekerjaan Pokok ............................................................................
59
5.5.1 Prosedur Pelaksanaan Pelindung Tebing Sungai ................
59
5.5.2 Prosedur Pelaksanaan Groundsill .......................................
68
5.6 Hasil Akhir Pekerjaan .................................................................... 78
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ....................................................................................
79
6.2 Saran ..............................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
81
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
83
vi
8. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Tahapan pelaksanaan kerja praktek ..........................................
4
Gambar 2.1 Hamparan anyaman dahan willow ...........................................
16
Gambar 2.2 Hamparan anyaman berisi batu ................................................
16
Gambar 2.3 Bronjong kawat silinder ...........................................................
16
Gambar 2.4 Blok beton ................................................................................
17
Gambar 2.5 Pasangan batu kosong basah dan pasangan batu .....................
17
Gambar 2.6 Terlihatnya pondasi jembatan ....................................................
19
Gambar 2.7 Groundsill datar ....................................................................
19
Gambar 2.8 Groundsill pelimpah ................................................................
20
Gambar 3.1 Proses penyelenggaraan proyek ...............................................
22
Gambar 3.2 Hubungan kerja pengelola proyek ...........................................
23
Gambar 4.1 Papan proyek ............................................................................
39
Gambar 4.2 Struktur organisasi penyedia jasa .............................................
42
Gambar 4.3 Struktur organisasi pengguna jasa ...........................................
42
Gambar 4.4 Lima lokasi proyek ..................................................................
43
vii
9. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 4.5 Lokasi proyek 1 Desa Pamoyanan ...........................................
44
Gambar 4.6 Lokasi proyek 2 Jalan Siliwangi ...............................................
44
Gambar 4.7 Lokasi proyek 3 Jalan Adi Sucipta ...........................................
45
Gambar 4.8 Lokasi proyek 4 Jalan Siliwangi ...............................................
45
Gambar 4.10 Lokasi proyek 5 Jalan Abdullah Bin Nuh ..............................
46
Gambar 5.1 Bagan alir kegiatan proyek ......................................................
47
Gambar 5.2 Semen PCC Tiga Roda pada proyek ........................................
49
Gambar 5.3 Pasir beton ................................................................................
50
Gambar 5.4 Pasir gunung .............................................................................
51
Gambar 5.5 Pasir sungai ..............................................................................
51
Gambar 5.6 Tulangan pada pembangunan groundsill ..................................
52
Gambar 5.7 Air yang dipakai untuk adukan .................................................
53
Gambar 5.8 Pengolahan batu belah ..............................................................
53
Gambar 5.9 Sekop alat untuk menggali tanah ..............................................
54
Gambar 5.10 Stemper untuk memadatkan timbunan tanah .........................
54
Gambar 5.11 Tempat direksi keet dan gudang .............................................
55
Gambar 5.12 Papan proyek di lokasi proyek 3 ............................................
57
Gambar 5.13 Pengeringan lokasi pembangunan dari arus aliran .................
58
Gambar 5.14 Denah potongan melintang Sungai Cianjur ...........................
59
Gambar 5.15 Pekerjaan galian tanah ............................................................
61
viii
10. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.16 Pekerjaan tanah pengikisan tebing .........................................
62
Gambar 5.17 Pekerjaan pondasi dan tubuh pelindung tebing ......................
64
Gambar 5.18 Pekerjaan siaran ......................................................................
65
Gambar 5.19 Pekerjaan plesteran .................................................................
66
Gambar 5.20 Desain groundsill ...................................................................
68
Gambar 5.21 Pembuatan pondasi groundsill ...............................................
71
Gambar 5.22 Penulangan dan beton praktis groundsill ...............................
74
Gambar 5.23 Plesteran permukaan groundsill .............................................
76
Gambar 5.24 Tertahannya sedimen oleh groundsill ....................................
77
Gambar 5.25 MC (Mutual Check) 0% Sungai Cianjur ...............................
78
Gambar 5.26 MC 100% Sungai Cianjur ......................................................
78
Gambar 5.27 Permukiman di pinggir proyek sekarang ...............................
79
Gambar 5.28 Pondasi jembatan Jalan Abdullah Bin Nuh sekarang .............
79
ix
11. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Lingkup kerja proyek....................................................................
41
x
12. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cianjur sebagai salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Barat,
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta di sebelah
Utara, sementara di sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi
dan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia di sebelah Selatan, serta dengan
wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut di sebelah Timur.
Cianjur memiliki curah hujan rata-rata berkisar antara 1000-1500 mm/tahun,
dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah harian efektif
selama 1 tahun adalah 100-150 hari, hal ini menyebabkan Cianjur memiliki debit air
yang melimpah untuk kebutuhan masyarakat Cianjur. Hampir sekitar 62,99%
masyarakat Cianjur memilih lapangan pekerjaan dalam sektor pertanian, sehingga
menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu
sekitar 52,80%. (Wiki.aswajuna.com, 2013 : Kabupaten Cianjur)
Tata administrasi perkotaan Kabupaten Cianjur berada di Kecamatan Cianjur.
Karateristik topografinya berupa daratan dan daerah alluvial sungai, sehingga banyak
sungai yang melintasi Kecamatan Cianjur. Salah satu sungai yang melintasi tengah
ibukota Kabupaten Cianjur ini adalah Sungai Cianjur. Panjang Sungai Cianjur sekitar
30 km yang mengalir dari wilayah Kecamatan Cilaku sampai Kecamatan Cibeber,
mempunyai debit yang sangat besar sehingga keberadaanya harus diperhatikan.
Semetara kondisi pinggiran sepanjang alur sungainya sangat terjal, kondisinya sangat
rusak dan perlu ditangani lebih lanjut sebelum semakin terkikisnya tanah yang
berada di pinggiran alur sungai tersebut.
Sungai Cianjur dilintasi oleh beberapa jembatan jalan yang menjadi
penghubung utama antar kecamatan maupun antar kota. Salah satu jembatan yang
1
13. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
melintasi Sungai Cianjur adalah Jembatan Cianjur, jembatan yang menghubungkan
arus lalu lintas antara Kota Bogor dengan Kabupaten Sukabumi. Dilihat sekilas
kondisi jembatan tersebut terlihat baik dari atas, tetapi terdapat kerusakan yang
berada
di
bawah
jembatan
akibat
terkikisnya
lapisan
pondasi
sehingga
mengakibatkan kaki pondasi jembatan tersebut terlihat.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur menganggarkan dana
untuk merehabilitasi pinggiran alur sungai yang kondisinya sangat rusak dan
membuat bangunan melintang agar lapisan tanah pondasi jembatan tersebut tertutupi.
Pemerintah merencanakan perbaikan gerusan tanah tebing Sungai Cianjur dengan
melakukan pekerjaan konstruksi pelindung tebing sekitar aliran Sungai Cianjur yang
terkena dampak berat dan pembangunan groundsill agar sedimen tertahan dan
merendam pondasi jembatan kembali.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti dalam laporan kerja praktek adalah:
1) Bagaimana metode dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan
pelindung tebing dan groundsill?
2) Bagaimana pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan pelindung tebing
dan groundsill di proyek?
1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah tersebut adalah :
1) Untuk
mengetahui
metode
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
pembangunan pelindung tebing dan groundsill.
2) Untuk mengetahui pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan pelindung
tebing dan groundsill di proyek.
2
14. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
1.4 Lokasi Kerja Praktek
Tempat pelaksanaan kerja praktek ini berada di Jl. KH. R. Abdullah Bin Nuh
Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, di bawah naungan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cianjur.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pembangunan pelindung tebing dan
groundsill adalah :
1) Manfaat Teoritis
a) Memberi informasi kepada pembaca tentang metode dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pembangunan pelindung tebing dan groundsill.
b) Memberi
informasi
mengenai
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
pembangunan pelindung tebing dan groundsill di lapangan.
2) Manfaat Praktis
a) Memberi pengetahuan bagi dunia teknik sipil dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi pembangunan pelindung tebing dan groundsill yang sesuai untuk
dikerjakan di lapangan.
b) Memberi saran kepada pelaksana pekerjaan untuk mempertimbangkan
metode yang sesuai dengan pekerjaan di lapangan.
3
15. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
1.6 Metodologi
1.6.1 Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek
Tahapan keseluruhan pelaksanaan kerja praktek dapat digambarkan dalam
flowchart berikut:
-
-
-
-
Memilih dan
menetukan
permasalahan KP
Mengajukan ijin
permohonan KP
Mengumpulkan data
umum proyek
Mengajukan
permohonan dosen
pembimbing
Melengkapi
administrasi KP
Mengajukan surat
ijin KP
Mulai
Survei
Proyek
Tidak
diterima
Proposal
Kerja
Praktek
Diterima
Kerja praktek
-
-
Pengumpulan data
Data primer
Data sekunder
- Teknik
pengumpulan data
Interview
Observasi
Dokumen
Penyusunan
Laporan
-
Sidang/seminar
Kerja Praktek
Mengolah data
Pelaporan
pelaksanaan
Perbandingan
metode dengan
pelaksanaan di
lapangan
Pengecekan akhir
laporan KP
Persiapan
menghadapi
sidang/seminar KP
Gambar 1.1 Tahapan pelaksanaan kerja praktek
4
16. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
1.6.2 Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data dibagi dalam 2 bagian: (Slideshare.net, 2013 :
Presentasi MPP)
1) Data Primer
Data primer yang dikumpulkan dalam pelaksanaan kerja praktek didapat
dengan melakukan 2 teknik pengumpulan data:
a. Observasi
Observasi merupakan cara dalam pengumpulan data yang digunakan ketika
penyusunan laporan kerja praktek. Penyusun mengamati setiap pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dalam pembangunan pelindung tebing sungai dan groundsill
di Sungai Cianjur.
Data-data primer yang diperoleh dengan teknik observasi berupa data-data
tentang kegiatan pelaksanaan proyek, seperti foto kegiatan pekerjaan yang
dikerjakan, gambar proyek dan time schedule.
b. Wawancara (interview)
Selain dengan teknik pengumpulan data observasi, penyusun menggunakan
teknik pengumpulan data wawancara (interview). Penyusun membuat pertanyaan
seputar proyek pembangunan pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur
kepada pelaksana dan pengawas proyek tentang proyek tersebut ketika penyusun
menemukan kekurangan data atau ketidakpahaman seputar materi kerja praktek.
Data-data primer yang diperoleh dengan teknik wawancara (interview)
berupa data-data tentang persiapan pelaksanaan pembangunan di lapangan, proses
pelaksanaan dan metode yang digunakan.
5
17. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2) Data Sekunder
Data sekunder yang akan dikumpulkan dalam pelaksanaan kerja praktek
diperoleh dengan melakukan teknik pengumpulan data dokumen. Teknik
pengumpulan data dokumen dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai sumber
dari dokumen-dokumen yang sudah teruji keaslian dan ketepatannya, baik itu dari
Standar Nasional Indonesia, referensi, diktat kuliah, makalah dan internet.
Data-data sekunder yang akan penyusun kumpulkan dengan teknik dokumen
berupa data-data tentang buku yang khusus menerangkan tentang panduan
penyusunan spesifikasi teknis pelindung tebing dan groundsill, teori-teori
pelaksanaan pelindung tebing dan groundsill dan data-data yang dibutuhkan untuk
dijadikan referensi dalam laporan kerja praktek.
1.6.3 Tahapan Analisis Data
Tahapan analisis data dilakukan untuk mengolah data-data yang didapatkan
untuk dijadikan sebagai pembahasan laporan kerja praktek, sehingga dapat diambil
kesimpulan dalam akhir laporan tersebut.
Tahapan analisis data dalam laporan kerja praktek sebagai berikut :
1. Menguraikan dasar teori pengetahuan seputar konstruksi, lelang dan proyek.
2. Menguraikan tentang data proyek dan yang berkaitan dengan proyek.
3. Menguraikan metode yang berlaku dan yang digunakan dalam proyek.
6
18. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
1.7 Sistematika Penulisan
Penyusunan dan pembahasan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
kerja praktek lapangan ini disusun secara sistematis yang terbagi dalam enam bab,
yaitu :
BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini membahas tentang latar belakang pekerjaan,
rumusan masalah, tujuan kerja praktek, lokasi kerja praktek, metodologi
pengumpulan dan analisis data, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini membahas tentang dasar-dasar teori
pengetahuan yang terkait dalam bidang konstruksi pada proyek.
BAB III MANAJEMEN PROYEK, pada bab ini membahas hal-hal yang terdapat
dalam suatu proyek secara teori, meliputi pelelangan, kontrak, owner, kontraktor,
pengawas dan hubungan dari unsur-unsur proyek, serta tugas dan kewajiban setiap
unsur-unsur proyek.
BAB IV URAIAN UMUM PROYEK, pada bagian bab ini membahas tentang
proyek pada kerja praktek, meliputi data konstruksi proyek, pelelangan dan kontrak
yang digunakan, seputar unsur-unsur proyek, dan hubungan dari unsur-unsur proyek
pembangunan pelindung tebing dan groundsill pada proyek penataan kota bidang
sumber daya air Sungai Cianjur.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PELINDUNG TEBING SUNGAI DAN
GROUNDSILL, pada bab ini menguraikan metode pelaksanaan pekerjaan, alat dan
bahan yang digunakan dalam proyek pembangunan pelindung tebing dan groundsill
pada proyek penataan kota bidang sumber daya air Sungai Cianjur.
BAB VI PENUTUP, pada bab ini memaparkan kesimpulan tentang proyek, dan
saran-saran ke depan yang harus diperhatikan sesuai kesimpulan yang diuraikan.
7
19. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sungai
2.1.1 Pengertian Sungai
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau
atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di
daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian
hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses pengikisan dan
pengendapan di sepanjang sungai.
Air sungai sebagian besar berasal dari air hujan, karena sungai merupakan
bagian dari alur siklus hidrologi. Selain dari air hujan, air sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi hasil embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu air sungai berasal dari lelehan es/salju. (Id.wikipedia.org,
2013 : Sungai)
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke
anak sungai, beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya dibatasi dengan dasar tebing di sebelah kiri dan kanan,
penghujung sungai di mana sungai bertemu dikenali sebagai muara sungai.
Sungai Cianjur merupakan salah satu sungai yang airnya bersumber dari
siklus hidroligi, karena air Sungai Cianjur bersumber dari daratan yang lebih tinggi
yang menampung sumber air dari hujan yaitu daerah Puncak dan mengalirkan ke
daratan yang lebih rendah ke daerah Cibeber.
8
20. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.1.2 Proses Terbentuknya Sungai
Air yang berada di permukaan daratan, baik air hujan, mata air, maupun
cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih
rendah. Mula-mula saluran yang dilalui ini relatif sempit dan pendek. Namun, secara
proses alamiah aliran ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran
ini semakin lama semakin lebar dan panjang, sehingga terbentuklah sungai.
Sungai Cianjur adalah sungai yang terbentuk dari pertemuan-pertemuan
sungai yang kecil yang berada di daerah Kecamatan Cipanas, bergabung membentuk
satu kesatuan yang utuh menjadi Sungai Cianjur di Kecamatan Cianjur.
2.1.3
Jenis-jenis Sungai
Sungai menurut debitnya dibedakan menjadi empat jenis sungai, yaitu :
(Id.wikipedia.org, 2013 : Sungai)
1) Sungai permanen, yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Mahakam di Kalimantan.
2) Sungai periodik, yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh sungai jenis ini banyak
terdapat di Pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di
Jawa Tengah, Sungai Progo dan Sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta
serta Sungai Brantas di Jawa Timur.
3) Sungai episodik (intermittent), yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada
musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering. Contoh
sungai jenis ini adalah Sungai Kalada di Pulau Sumba dan Sungai Batanghari di
Sumatera.
4) Sungai ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan.
9
21. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi tiga jenis sungai, yaitu :
1) Sungai hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan, sungai ini banyak
dijumpai di Pulau Jawa dan kawasan Nusa Tenggara.
2) Sungai gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es, sungai ini banyak
dijumpai di negara yang beriklim dingin seperti Sungai Gangga di India dan
Sungai Phein di Jerman.
3) Sungai campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan es, dapat
dijumpai di Papua contohnya Sungai Digul dan Sungai Memberano.
Sungai Cianjur termasuk sungai hujan karena sumber airnya dari air hujan,
dan sungai periodik karena keberadaan airnya besar ketika musim hujan, dan kecil
ketika musim kemarau.
2.1.4 Manajemen Sungai
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau
mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia. Dalam mengendalikan
sungai terdapat beberapa bangunan yang berfungsi untuk mengatur kondisi sungai,
seperti :
1) Bendung dan bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau
menghasilkan energi.
2) Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran
banjirnya.
3) Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mengirim air
maupun mengarahkan air.
4) Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan aliran air untuk
meningkatkan kesejajaran aliran.
10
22. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai
cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang
dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring
waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami
rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya.
Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali sama besar
biayanya bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan
dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di
beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal
sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Sebelumnya
banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya
tinggi dan seringkali menimbulkan korban jiwa.
Dalam pengaturan sungai, diperlukan beberapa perencanaan dalam
pengaturannya. Perencanaan sungai bertujuan untuk mengatur sungai agar sungai
dapat bermanfaat dan dapat mengurangi dampak negatif yang tidak diinginkan.
Perencanaan pengaturan sungai antara lain dapat dibedakan dalam beberapa jenis
perencanaan sungai, seperti : (Pradnya Paramita, 2010 : Perbaikan dan Pengaturan
Sungai)
1) Perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai.
2) Perencanaan pemanfaatan air sungai.
3) Perencanaan pengembangan wilayah sungai.
4) Perencanaan perbaikan dan pelestarian lingkungan sungai.
5) Perencanaan lalu lintas sungai.
Melihat kondisi Sungai Cianjur, perencanaan utama yang harus dilakukan
adalah perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai. Pemerintah Cianjur
menganggarkan untuk dibuat pengaman sungai berupa pelindung tebing di sekitar
aliran sungai yang mempunyai kerusakan tebing sungai yang sudah terjal dan sangat
berbahaya dan groundsill untuk menahan sedimen sehingga dapat merendam
kembali pondasi jembatan yang terlihat.
11
23. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.2 Pelindung Tebing Sungai
Sungai Cianjur mempunyai titik-titik kerusakan tebing yang mengakibatkan
tergerusnya tanah yang berada di berada sepanjang tebing aliran sungai sehingga
rentan terjadi longsor. Debit yang besar dan pemeliharaan yang tidak dilaksanakan
menjadi penyebab utama rusaknya Sungai Cianjur.
Dalam pelaksanaan konstruksi pelindung tebing sungai, aturannya masih
dalam tahap pembahasan para ahli, yaitu dalam buku pedoman yang berjudul
“Konsep Pedoman Teknis Pd. T. xx – xxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi
Teknis, Volume IV : Pengaman Sungai, Bagian – 2 : Pelindung Tebing dan Talud”,
yang berisi lengkap mulai dari pekerjaan perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan.
2.2.1 Tujuan Pelindung Tebing (Revetments)
Pelindung
tebing
(revetments)
merupakan
struktur
perkuatan
yang
ditempatkan di tebing sungai untuk menyerap energi air yang masuk guna
melindungi suatu tebing alur sungai atau permukaan tebing tanggul terhadap erosi
dan limpasan gelombang (overtopping) ke darat dan secara khusus berperan
meningkatkan stabilitas alur sungai atau tubuh tanggul yang dilindungi.
Disamping digunakan untuk melindungi tebing sungai, revertment juga
biasanya digunakan untuk melindungi tanggul, ataupun pantai. Daerah yang
dilindungi revertment adalah daratan tepat di belakang bangunan. Permukaan
bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang dapat berupa sisi vertikal atau
miring. Bangunan ini bisa terbuat dari pasangan batu, beton, tumpukan pipa (buis)
beton, turap, kayu atau tumpukan batu ataupun beberapa jenis revertment yang di
produksi oleh pabrik. Namun yang sering di jumpai di lapangan adalah revertment
yang terbuat dari tumpukan batu dengan lapis luarnya terdiri dari batu dengan ukuran
yang lebih besar.
12
24. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.2.2 Faktor-faktor Perlunya Pelindung Tebing pada Sungai
Pelindung atau pengaman tebing sungai dimaksudkan untuk melindungi
tebing di sepanjang sungai dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan, seperti
erosi ataupun sedimentasi di alur sepanjang sungai.
Secara umum, ada 2 faktor yang menyebabkan ketidakstabilan tebing, yaitu :
1) Faktor-faktor yang menyebabkan naiknya tegangan, meliputi naiknya berat unit
tanah karena pembasahan, adanya tambahan beban eksternal (bangunan),
bertambahnya kecuraman tebing karena erosi alami atau pengalian, dan
berkerjanya beban goncangan.
2) Faktor-faktor yang menyebabkan turunnya kekuatan, meliputi adsorpsi air,
kenaikan tekanan pori, beban goncangan/beban berulang, pengaruh pembekuan
atau pencairan, hilangnya sementasi material, proses pelapukan, dan tengangan
berlebihan pada lempung yang sensitif.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi tebing sungai antara lain
adalah secara natural, alam menyediakan tumbuhan seperti pohon bakau, pohon apiapi atau pohon nipah sebagai pelindung tebing. Tumbuhan ini akan memecahkan
energi gelombang dan memacu pertumbuhan sungai. Gerakan air yang lambat
diantara akar-akar pohon tersebut di atas dapat mendukung proses pengendapan dan
merupakan tempat yang baik untuk berkembang biaknya kehidupan air, misalnya
ikan. (Fadlysutrisno.wordpress.com, 2010 : Perkuatan Lereng)
Fungsi dari konstruksi pelindung tebing sungai berkaitan dengan faktor
kelemahan dari sungai yaitu:
1) Mengubah laju sedimentasi yang masuk ke daerah tebing sungai.
2) Mengurangi energi gelombang yang sampai ke tepi sungai.
3) Memperkuat tebing sungai sehingga tahan terhadap gempuran gelombang,
misalnya dengan pembuatan bangunan revetment.
Faktor perlunya pelindung tebing pada Sungai Cianjur disebabkan karena
bertambahnya kecuraman dinding tebing sungai tersebut.
13
25. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.2.3 Klasifikasi Pelindung Tebing Sungai
Pembuatan pelindung tebing sungai dibangun dengan berbagai macam tujuan
yang sesuai dengan pengaman pada tebing yang diperlukan dan terhadap bahaya
seperti apa yang mengancam. Oleh karena itu, konstruksi pelindung tebing sungai
diklasifikasikan atas 3 macam menurut bagian sungai yang dilindungi, yaitu :
(Fadlysutrisno.wordpress.com, 2010 : Perkuatan Lereng)
1) Pelindung tebing tanggul (levee revetment)
Pelindung ini dibangun pada permukaan tebing tanggul dengan maksud untuk
melindunginya dari gerusan arus sungai. Konstruksi yang kuat perlu dibangun pada
tanggul-tanggul yang sangat dekat dengan tebing alur sungai apabila diperkirakan
terjadi pukulan air (water hammer) yang cukup kuat dan dapat membahayakan saat
permukaan air sungai mencapai titik maksimum.
2) Pelindung tebing sungai (low water revetment)
Pelindung ini dibuat pada tebing alur sungai untuk melindungi tebing
terhadap gerusan arus sungai dan mencegah proses meander pada alur sungai. Pada
bangunan pelindung ini perlu diadakan pelindung tebing sungai karena di saat
terjadinya banjir, bangunan ini akan tenggelam seluruhnya.
3) Pelindung tebing menerus (high water revetment)
Pelindung tebing menerus ini dibangun pada tebing tanggul dan tebing sungai
secara menerus (pada bagian sungai yang tidak ada bantaranya).
14
26. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.2.4 Jenis-jenis Bahan Pelindung Tebing Sungai
Berbagai macam bahan pelindung baik yang alami maupun yang buatan
digunakan untuk konstruksi pelindung tebing, ada beberapa jenis pelindung tebing
berdasarkan bahan pelindung tebing, yaitu :
1) Gebalan rumput merupakan bahan suatu pelindung tebing sungai yang umum
digunakan untuk melindungi tanggul dari hempasan air hujan agar tidak terjadi
erosi atau gusuran dari rumput.
2) Hamparan anyaman dahan willow merupakan bahan pelindung tebing sungai
yang cocok untuk arus sungai yang tidak deras dengan kemiringan tebing yang
lebih landai dari 1:2.
3) Hamparan anyaman berisi batu merupakan bahan pelindung tebing sungai yang
digunakan pada bagian sungai yang senantiasa terjadi pukulan air tetapi arusnya
tidak deras.
4) Bronjong kawat silinder merupakan bahan pelindung tebing sungai dari batu kali
yang didapat dari sungai atau batu belah dapat ditempatkan di atas permukaan
tebing yang akan dilindungi. Kelebihan dari bronjong kawat selinder adalah
kekasarannya yang tinggi, fleksibel, dapat dikerjakan dengan cepat dan cukup
ekonomis terutama untuk pelindung tebing secara darurat atau sementara.
5) Blok beton merupakan bahan pelindung tebing sungai yang menghubungkan
antara balok-balok beton yang berdekatan.
6) Pasangan batu merupakan bahan pelindung tebing sungai yang terbuat dari batu
yang biayanya paling murah daripada perlindungan tebing lainya.
7) Pasangan blok beton merupakan bahan pelindung tebing yang tebuat dari
pasangan blok-blok beton yang telah dibuat sebelumnya.
8) Perkerasan dengan beton merupakan bahan pelindung tebing sungai dengan
beton yang dicorkan langsung pada tebing sungai yang telah disiapkan
tulangannya., dan petakan-petakan ini dibatasi dengan beton bertulang.
15
27. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 2.1 Hamparan anyaman dahan willow
Gambar 2.2 Hamparan anyaman berisi batu
Gambar 2.3 Bronjong kawat silinder
16
28. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 2.4 Blok beton
Gambar 2.5 Pasangan batu kosong basah dan pasangan batu
17
29. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2.3 Jenis Pelindung Tebing Pasangan Batu
Umumnya pelindung tebing dari pasangan batu paling murah dibandingkan
dengan jenis pelindung tebing lainnya, apabila pada sungai yang bersangkutan
terdapat batu yang mencukupi. Biasanya pasangan batu digunakan untuk pelindung
tebing dengan kemiringan 1 : 1 atau lebih tegak. Terdapat 2 jenis pasangan, batu
kosong (dry masonry) tanpa pengikat dan pasangan batu biasa (wet masonry) dengan
pengikat dari adukan semen pasir.
Dalam proyek pembangunan konstruksi pelindung tebing pada Sungai
Cianjur, jenis pelindung tebing yang digunakan adalah pelindung tebing pasangan
batu belah, karena pelindung tebing jenis ini sudah umum digunakan di dunia
pengairan Indonesia. Pelindung tebing dipasang di kedua sisi tebing sungai sebagai
penahan tanah di sekitar bantaran sungai. Dimaksud untuk menahan gerusan air
sungai yang menepis bantaran sungai tersebut.
2.4 Bangunan Melintang Sungai Groundsill
Groundsill dan bendung adalah bangunan air yang dibangun melintang
sungai dibuat untuk meninggikan elevasi muka air. Groundsill merupakan suatu
struktur ambang melintang yang dibangun pada alur sungai yang bertujuan untuk
mengurangi kecepatan arus dan meningkatkan laju pengendapan di bagian hulu
struktur. Hal ini dapat menjaga agar elevasi lapisan endapan tidak mengalami
penurunan, sehingga struktur bangunan yang berada di bagian hulu sungai seperti
jembatan tetap dalam keadaan aman meskipun terjadi penambangan pasir pada
sungai. Sedangkan bendung bertujuan sebagai peninggi muka air sehingga air dapat
disadap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkan. (Sarsin, 2012 :
Kontrol Stabilitas Groundsill Bantar di Kali Progo Kabupaten Bantul)
18
30. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Groundsill dibangun di Sungai Cianjur karena terjadinya gerusan pasir pada
dinding pondasi jembatan di atasnya, yang mengakibatkan kaki-kaki pondasi tiang
pancang jembatan terlihat dan perlu penanganan agar tidak terjadi keruntuhan
struktur jembatan.
Gambar 2.6 Terlihatnya pondasi jembatan
Secara umum terdapat dua tipe umum groundsill yaitu:
1) Groundsill datar (Bed gingle work)
Groundsill datar hampir tidak mempunyai terjunan dan elevasi mercunya
hampir sama dengan permukaan dasar sungai dan berfungsi untuk menjaga agar
permukaan dasar sungai tidak turun lagi.
Gambar 2.7 Groundsill datar
19
31. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2) Groundsill pelimpah (Head work)
Groundsill pelimpah memiliki terjunan sehingga elevasi permukaan dasar
sungai disebelah hulu groundsill lebih tinggi daripada elevasi permukaan dasar
sungai sebelah hilirnya dan tujuannya adalah untuk melandaikan kemiringan dasar
sungai.
Gambar 2.8 Groundsill pelimpah
Groundsill pelimpah harus direncanakan agar secara hidraulis dapat berfungsi
dengan baik. Denahnya ditempatkan sedemikian rupa agar mercu groundsill nya
tegak arah arus sungai, khususnya arah arus banjir, denah tersebut yaitu terdiri dari :
a) Denah tipe tegak lurus, umumnya dibangun pada sungai-sungai guna mencegah
penurunan dasar sungai.
b) Denah tipe diagonal, tipe ini sangat jarang dibuat.
c) Denah tipe poligonal.
d) Denah tipe lengkung, denah tipe poligonal dan denah lengkung hanya untuk
kondisi yang khusus saja karena berbagai kelemahannya antara lain groundsill
menjadi lebih panjang dan limpasan air terpusat di tengah serta biaya
pembangunan yang mahal.
20
32. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
3.1 Uraian Umum
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat
kompleks. Hal itu tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga proyek
dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pelaksanaan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan, pembangunan fisik, sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen pendukung. Salah satu bagian dari
manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi
proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian
yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan
mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan
organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang
bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Oleh karena itu unsur-unsur
yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa
tangung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan
sesuai bidang dan keahlian masing-masing. (Dipenogoro, University : Bab II
Manajemen Proyek)
Keuntungan dari adanya organisasi dalam suatu proyek adalah :
a. Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.
b. Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya
pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian.
c. Meningkatkan pendayagunaan dana, fasilitas serta kemampuan yang tersedia
secara maksimal.
21
33. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Dalam proyek penataan kota bidang sumber daya air di Sungai Cianjur, perlu
adanya organisasi terencana yang mengatur setiap bagian proyek dengan baik. Maka
dalam proyek ini terdapat proses penyelenggaraan konstruksi yang dilaksanakan,
yang tergambar pada Gambar 3.1 Proses penyelenggaraan konstruksi berikut.
Persetujuan
owner
Persetujuan
owner
Sketsa
Pengembangan
Rancangan
Perencanaan
Pemilihan
kontraktor
Dokumen
Kebutuhan
pemilik
Perencanaan
Penentuan
kontraktor
Proses
Tujuan
fungsional
proyek
Pelelangan
Gambar 3.1 Proses penyelenggaraan proyek
Dari gambar tersebut tampak bahwa saling ketergantungan kegiatan, yang
merupakan ciri khas proyek konstruksi, tersusun dalam suatu urutan yang pada
akhirnya menentukan jangka waktu penyelesaian proyek. Dalam hal ini kualitas
hasil, pembiayaan mutu dan waktu yang diperlukan, merupakan tiga faktor yang
saling berpengaruh satu sama lainnya, dan keseluruhan kegiatan pada hakekatnya
ditunjukan agar fungsional proyek dapat tercapai.
3.2 Unsur-unsur Pelaksana Pembangunan Proyek
Secara
garis
besar
unsur-unsur
yang
terlibat
dalam
pelaksana
pembangunan proyek meliputi pemberi tugas (owner), kontraktor pelaksana dan
pengawas.
Ketiga unsur pengelola proyek tersebut mempunyai wewenang dan
tanggung jawab sesuai kedudukan dan fungsinya. Hubungan kerja dalam
pengelolaan proyek pembangunan konstruksi pelindung tebing dan groundsil di
Sungai Cianjur adalah sebagai berikut :
22
34. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Pemberi Tugas (Owner)
Kontraktor Pelaksana
Perencana
Gambar 3.2 Hubungan kerja pengelola proyek
Keterangan : Hubungan Kontrak
Hubungan Kerja
:
:
3.2.1 Pemberi Tugas (Owner)
Pemberi tugas/pemilik proyek adalah seseorang atau badan hukum atau
instansi yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikannya.
Pada proyek ini pihak yang bertindak sebagai pemberi tugas adalah Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA&P) Kabupaten Cianjur.
Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Mengendalikan proyek keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas
fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
b. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban
sesuai prosedur.
c. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
d. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
e. Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
f. Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
g. Mengeluarkan
semua
instruksi
dan
menyerahkan
semua
dokumen
pembayaran kepada kontraktor
h. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor.
i. Pemilik proyek pembangunan konstruksi pelindung tebing dan groundsil di
Sungai Cianjur Kabupaten Cianjur.
23
35. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.2.2 Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk
melaksanakan
pembangunan proyek oleh owner melalui prosedur pelelangan. Pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta
Gambar-Gambar Kerja) dengan biaya yang telah disepakati. Pada proyek ini
pihak yang bertindak sebagai kontraktor adalah CV Karya Utama Cianjur.
Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
b. Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan.
c. Membuat
dokumen
tentang
pekerjaan
yang
telah
dilaksanakan
dan
diserahkan kepada owner.
d. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
e. Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.
f. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat kelalaian
selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.
g. Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.
3.2.3 Perencana
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana kegiatan dan
pelaporan serta ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku. Pada proyek ini pihak
yang bertindak sebagai perencana proyek adalah Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air dan Pertambangan (PSDA&P) Kabupaten Cianjur bidang perencanaan.
Perencanaan mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek,Rencana Kerja dan
b. Syarat (RKS),perhitungan struktur ,serta perencanaan anggaran biaya.
c. Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.
24
36. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
d. Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat
pemberian pekerjaan,membuat berita acara penjelasan.
e. Memberikan usulan,saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner)
tentang pelaksanaan proyek.
f. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas dari gambar bestek dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS).
g. Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
h. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
i. Mempelajari petunjuk–petunjuk teknis,Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
j. Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai
dengan bidangnya.
k. Menyusun rencana strategis dinas.
l. Melaksanakan pembinaan,pengawasan dan pengendalian dibidang bina program.
3.3 Pelelangan
Pelelangan adalah merupakan kompetisi penawaran dari suatu pekerjaan
proyek yang diikuti oleh para kontraktor. Tujuannya diadakan pelelangan pekerjaan
adalah untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang paling baik dengan biaya yang
seefektif dan seekonomis mungkin serta kualitas hasil pekerjaan yang bagus.
(Riduan, Zulfahmi, 2013 : Laporan Kerja Praktek)
3.3.1 Syarat Peserta Lelang
1. Memiliki surat ijin usaha pada bidang usaha yang dikeluarkan oleh instansi
pemerintah yang berwenang dan masih berlaku
a) SIUJK
: Surat Jasa Kontraktor dan Konsultan
b) SIUP
: Surat Ijin Usaha Perdagangan
2. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak
sedang berhenti atau tidak dalam menjalani sanksi pidana
4. Penyedia barang atau jasa harus mempunyai KSO dan JO presentasi kemitraan
25
37. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5. Telah melunasi kewajiban pajak
a) Tahun terakhir ( SPT / PPh)
b) Memiliki laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21 atau pasal 23 atau
PPN sekurang-kurangnya tiga bulan yang lalu.
c) Melampirkan SSP, PPh pasal 29
6. Selama 4 tahun pernah memiliki pengalaman menyediakan barang/jasa baik di
lingkungan pemerintah atau swasta.
7.
Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam
disuatu instansi
8. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha kecil
3.3.2 Dokumen Pelelangan
1. Undangan pelelangan
2. Instruksi kepada peserta lelang
3. Syarat umum kontrak
4. Syarat khusus kontrak
5. Daftar kuantitas dan harga
6. Khusus untuk pengadaan barang
7. Spesifikasi teknis dan gambar
8. Bentuk surat penawaran
9. Bentuk kontrak
10. Bentuk surat jaminan penawaran
11. Bentuk surat jaminan pelaksanaan
12. Untuk pengadaan dengan pasca kualifikasi, dokumen pasca kualifikasi
dimasukkan ke dalam dokumen pelelangan
13. Untuk pengadaan jasa konsultasi dilengkapi dengan Kerangka Acuan Kerja
14. Untuk kontrak yang lebih dari 12 bulan dilengkapi dengan Price Adjustment
26
38. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.3.3 Metode Pemilihan Penyedia Jasa
Metode pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah menurut KEPPRES No.
80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
(pasal 17, pasal 22 dan lampiran I keppres No.80, ada 4 metode pemilihan penyedia
barang/ jasa pemerintah, yaitu : (Mala87.wordpress.com, 2008 : Metode Pemilihan)
1.
Pelelangan umum
Metode pelelangan umum/seleksi umum adalah metode pemilihan yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan
papan pengumuman resmi dan penerangan umum sehingga masyarakat luas dan
dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Prosedur pelelangan umum :
a) Pra kualifkasi
1)
Pengumuman prakualifikasi.
2)
Pengambilan dokumen prakualifikasi.
3)
Pemasukan dokumen prakualifikasi.
4)
Evaluasi dokumen prakualifikasi.
5)
Penetapan hasil prakualifikasi.
6)
Pengumuman hasil prakualifikasi.
7)
Masa sanggah prakualifikasi.
8)
Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi.
9)
Pengambilan dokumen lelang umum.
10) Penjelasan.
11) Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.
12) Pemasukan penawaran.
13) Pembukaan penawaran.
14) Evaluasi penawaran.
15) Penetapan pemenang.
16) Pengumuman pemenang.
17) Masa sanggah.
18) Penunjukan pemenang.
19) Penandatanganan kontrak.
27
39. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
b) Pasca kualifikasi
1)
Pengumuman pelelangan umum.
2)
Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan.
3)
Pengambilan dokumen lelang umum.
4)
Penjelasan.
5)
Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.
6)
Pemasukan penawaran.
7)
Pembukaan penawaran.
8)
Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi.
9)
Penetapan pemenang.
10) Pengumuman pemenang.
11) Masa sanggah.
12) Penunjukan pemenang.
13) Penandatanganan kontrak.
2. Pelelangan terbatas
Metode pelelangan terbatas/seleksi terbatas adalah metode pemilihan yang
dilakukan dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
Prosedur pelelangan terbatas
1)
Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta terpilih.
2)
Pengumuman pelelang terbatas.
3)
Pengambilan dokumen prakualifikasi.
4)
Pemasukan dokumen prakualifikasi.
5)
Evaluasi dokumen prakulifikasi.
6)
Penetapan hasil prakualifikasi.
7)
Pemberitahuan hasil prakualifikasi.
8)
Masa sanggah prakualifikasi.
9)
Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi.
28
40. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
10) Penjelasan.
11) Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.
12) Pemasukan penawaran.
13) Pembukaan penawaran.
14) Evaluasi penawaran.
15) Penetapan pemenang.
16) Pengumuman pemenang.
17) Masa sanggah.
18) Penunjukan pemenang.
19) Penandatangan kontrak.
3. Pemilihan langsung
Metode pemilihan langsung/seleksi langsung adalah metode pemilihan
penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak- banyaknya
penawaran, sekurang- kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah
lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus
diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum
dan bila memungkinkan melalui internet.
Prosedur pemilihan langsung
1)
Pengumuman pemilihan langsung.
2)
Pengambilan dokumen prakualifikasi.
3)
Pemasukan dokumen prakualifikasi.
4)
Evaluasi dokumen prakualifikasi.
5)
Penetapan hasil prakualifikasi.
6)
Pemberitahuan hasil prakualifikasi.
7)
Masa sanggah prakualifikasi.
8)
Undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung.
9)
Penjelasan.
10) Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan perubahannya.
11) Pemasukan penawaran.
12) Pembukaan penawaran.
29
41. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
13) Evaluasi penawaran.
14) Penetapan penawaran.
15) Pemberitahuan penetapan pemenang.
16) Masa sanggah.
17) Penunjukan pemenang.
18) Penandatanganan kontrak.
4. Penunjukan langsung
Metode penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan dengan menunjuk langsung 1 penyedia barang/jasa dengan cara
melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar
dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Prosedur pemilihan langsung
1)
Undangan kepada peserta terpilih.
2)
Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan langsung.
3)
Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi, dan pembuatan
berita acara penjelasan.
4)
Pemasukan penawaran.
5)
Evaluasi penawaran.
6)
Negosiasi baik teknis maupun biaya.
7)
Penunjukan penyedia barang atau jasa.
8)
Penandatanganan kontrak.
Dalam proyek ini metode pemilihan penyedia jasa yang digunakan adalah
dengan penunjukan langsung, sesuai dengan dokumen pengadaan nomor 5 tanggal
24 Juli 2013, dan dibalas oleh penyedia jasa CV. Karya Utama dalam surat nomor
35/Pen-BU/VIII/2013 perihal penawaran pekerjaan Sungai Cianjur Kec. Cianjur.
30
42. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Dalam penawaran tersebut berisi bahwa kontraktor telah memperhatikan
ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam dokumen pengadaan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut, dan akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama sembilan puluh hari kalender.
Penawaran tersebut berlaku selama enam puluh hari kalender sejak batas
akhir pemasukan dokumen penawaran dengan melampirkan :
1. Daftar kuantitas dan harga (apabila disyaratkan).
2. Hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada).
3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Motede pelaksanaan.
b. Jadwal waktu pelaksanaan.
c. Daftar personil inti.
d. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan.
4. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
apabila ada.
5. Data kualifikasi yang dikirimkan melalui aplikasi SPSE.
6. Dokumen lain yang disyaratkan :
a. Daftar harga satuan pekerjaan.
b. Daftar harga satuan upah dan bahan.
c. Analisa teknis satuan pekerjaan.
d. Analisa harga satuan pekerjaan.
e. Analisa kebutuhan bahan dan personil.
f. Jadwal mobilitas bahan, personil dan peralatan.
g. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.
h. Rencana mutu kontrak (RMK).
i. Pra rencana K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) konstruksi.
31
43. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.4 Kontrak
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara dua belah pihak yang saling
membutuhkan satu sama lain yang dilengkapi dengan hukum yang ditentukan.
3.4.1 Isi Kontrak
Ketentuan-ketentuan yang termuat dalam kontrak.
1)
Pihak yang menandatangani kontrak wajib mencantumkan nama, jabatan,
dan alamat.
2)
Uraikan pokok pekerjaan dengan jelas mengenai jenis pekerjaan, jumlah
barang/jasa yang dijanjikan.
3)
Hak dan kewajiban pihak yang terikat dalam perjanjian.
4)
Nilai kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran.
5)
Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci.
6)
Penyerahan pekerjaan dan disertai dengan jangka waktu penyelesaian
pekerjaan.
7)
Jaminan teknis.
8)
Ketentuan mengenai pelanggaran perjanjian dan sanksi bagi pihak yang
tidak memenuhi kewajibannya.
9)
Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak.
10) Ketentuan mengenai keadaan memaksa.
11) Ketentuan mengenai kewajiban pihak yang terkait bila terjadi kegagalan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
12) Ketentuan perlindungan tenaga kerja.
13) Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab terhadap gangguan
lingkungan.
14) Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan.
32
44. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.4.2 Jenis Kontrak
a)
Berdasarkan bentuk imbalan
1)
Lumpsum
Lumpsum adalah kontrak jasa atas penyelesian seluruh pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, serta
semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan
sepenuhnya ditanggung oleh pihak penyedia jasa sepanjang gambar dan
spesifikasi tidak berubah. Jika terdapat perubahan maka perlu dilakukan
perhitungan ulang yang sesuai dengan anggaran yang tersedia.
2)
Harga satuan
Harga satuan adalah bentuk kontak dengan penyelesian pekerjaan dalam
batas waktu yang telah ditentukan, harga satuan pasti, spesifikasi teknis
pekerjaan yang telah ditentukan dan volume pekerjaan bersifat sementara.
Sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran volume
pekejaan yang benar-benar telah dilaksanakan di lapangan.
3)
Kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan
Adalah konrak yang merupakan gabungan lumpsum dan harga satuan
dalam satu pekerjaan yang dijanjikan.
4)
Kontrak terima jadi (turn key)
Adalah kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan
tetap, peralatan dan penunjang jaringan utama dapat berfungsi dengan
baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
5)
Kontrak persentase
Adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultasi di bidang konruksi, dimana
konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan
persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik kontruksi tersebut.
b)
Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan
1)
Kontrak tahun tunggal
Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yng mengikat dana anggaran
untuk masa satu tahun.
33
45. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2)
Kontrak tahun jamak
Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran
untuk masa lebih dari satu tahun yang dilakukan atas persetujuan oleh
Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur
untuk pengadaan yang dibiayai APBN kabupaten.
c)
Berdasarkan jumlah pengguna jasa
1)
Kontrak pengadaan tunggal
Adalah kontrak antara satu unit kerja dengan penyedian jasa tertentu
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu.
2)
Kontrak pengadaan jamak
Adalah kontrak antara beberapa unit kerja dengan penyedia jasa tertentu
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu sesuai
dengan kegiatan bersama yang jelas dari masing-masaing unit kerja dan
pengadaan bersama yang dituangkan dalam kesepakatan bersama.
Kontrak jenis lumpsum adalah kontrak yang dipakai dalam proyek penataan
kota bidang sumber daya air di Sungai Cianjur, karena dikerjakan dengan jangka
waktu sembilan puluh hari kalender, tanpa mempertimbangkan perubahan harga
selama masa kontrak tersebut, dan spesifikasi tetap.
3.4.3 Cara Pembayaran
1.
Pembayaran bulanan (monthly payment)
Pembayaran dengan cara ini adalah pembarayaran prestasi yang yang dicapai
penyedia jasa dihitung setiap akhir bulan.
2.
Pembayaran atas prestasi (stage peyment)
Pembayaran dengan cara ini adalah pembayaran yang dilakuakan atas dasar
prestasi atau kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak. Umumnya besarnya prestasi dinyatakan dalam persentase.
Pembayaran seperti ini sering disebut pembayaran termin atau angsuran.
34
46. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.
Pra pendanaan penuh dari penyedia jasa (contractors full prefinanced)
Pembayaran dengan cara ini adalah penyedia jasa harus mendanai dahulu
seluruh pekerjaan sesuai kontrak. Pembayaran dilakulakan apabila pekerjaan
telah selesai 100% dan penyedia jasa menerima pembayaran sekaligus.
Metode pembayaran yang digunakan dalam proyek penataann kota bidang
sumber daya air di Sungai Cianjur adalah pembayaran bulanan sesuai dengan prestasi
yang dikerjakan oleh penyedia jasa.
3.4.4 Penandatanganan Kontrak
1.
Pihak terkait menandatangani kontrak selambat-lambatbta 14 hari kerja
terhitung sejak terbitnya surat keputusan penetapan penyedia jasa dan setelah
penyedia jasa menyerahkan surat jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai
kontrak kepada pengguna jasa.
2.
Untuk jasa konsultasi tidak diperlukan jaminan pelaksanaan.
3.
Untuk pengadaan dengan nilai di bawah Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
bentuk kontrak cukup dengan kuitansi pembayaran dengan materai
secukupnya.
4.
Untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp 5.000.000,00 ( lima juta rupiah)
sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak
berupa Surat Perintah Kerja (SPK) tanpa jaminan pelaksanaan.
5.
Untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah), bentuk kontrak berupa kontrak pengadaan barang / jasa (KPBJ) dengan
jaminan pelaksanaan 5% dari nilai kontrak.
6.
Pihak terkait sedapat mungkin menggunakan standar kontrak yang dikeluarkan
oleh pimpinan instansi yang bersangkutan contoh SPK.
7.
Kontrak
untuk
pekerjaan
barang/jasa
yang
bernilai
di
atas
Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah), ditandatangani oleh pengguna
barang/jasa setelah memperoleh pendapat dari ahli hukum kontrak yang
profesional.
35
47. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3.4.5 Hak dan Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam Pelaksanaan Kontrak
1.
Setelah menandatangani kontrak, pengguna dan penyedia barang/jasa segera
melakukan pemeriksaan lapangan bersama-sama, dan membuat berita acara
tentang keadaan lapangan serta serah terima lapangan.
2.
Penyedia barang/asa dapat menerima uang muka dari pengguna barang /jasa.
3.
Penyedia barang / jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan
utama dengan mensubkontrakan kepada pihak lain.
4.
Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan
utama dan mensubkontrakkan kepihak lain dengan cara dan alasan apapun,
kecuali disub-kontrakkan kepada penyedia barang / jasa spesialis.
5.
Apabila terjadi pelanggaran atas larangan yang dimaksud dalam ayat 3,
penyedia barang/jasa dikenakan denda yang bentuk dan besarnya sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam kontrak.
3.4.6 Perubahan Kontrak
Perubahan kontrak dilakukan sesuai kesepakatan bersama antara penyedia
dan pengguna barang/jasa atau pihak terkait apabila terjadi perubahan lingkup
pekerjaan, metode kerja, atau waktu pelaksanaan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3.4.7 Penghentian dan Pemutusan Kontrak
1.
Pemutusan kontrak dilakukan bila terjadi hal-hal di luar kekuasaan pihak terkait
untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam kontrak, yang
disebabakan oleh bencana alam, perang dunia dinyatakan resmi oleh
pemerintah atau keadaan yang ditetapkan dalam kontrak.
2.
Pemutusan kontrak dilakukan bila pihak terkait tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya seabagai yang telah diatur dalam kontrak.
3.
Pemutusan kontrak disebabkan oleh kelalaian penyedia barang/jasa dan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketetapan dalam kontrak yaitu :
a)
Jaminan pelaksanaan menjdi milik negara.
b)
Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa.
36
48. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
c)
d)
4.
Membayar denda dan ganti rugi kepada negara.
Masuk daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.
Pengguna barang/jasa dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
sudah melampaui besarnya jaminan
pelaksanaan.
5.
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh pengguna barang/jasa dikenakan
sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian penyedia barang/jasa
sesuai
ketetapan dalam kontrak dan ketentuan undang-undang yang berlaku.
6.
Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar ketentuan undangundang yang berlaku.
7.
Kontrak dibatalkan apabila pihak terkait terbukti melakukan KKN, kecurangan,
dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
3.4.8 Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)
Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masingmasing item pekerjaan proyek, yang secara keseluruhan merupakan rentang waktu
yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek tersebut. (Ilmusipil.com, 2013 :
Time Schedule)
Tipe schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk :
1) Kurva S.
2) Bar chart.
3) Network planning.
4) Schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.
5) Pembuatan time schedule dengan bantuan software seperti Ms. Project.
Tujuan pembuatan time schedule pada sebuah proyek konstruksi antara lain :
1) Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
2) Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
3) Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.
4) Sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.
5) Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
37
49. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
6) Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek
konstruksi.
7) Sebagai pedoman pencapaian progres pekerjaan setiap waktu tertentu.
8) Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek
atau bonus atas percetan proyek.
9) Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.
Untuk dapat menyusun time scedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang
baik dibutuhkan :
1) Gambar kerja proyek.
2) Rencana anggara biaya pelaksanaan proyek.
3) Bill of Quantity (BQ) atau daftar velume pekerjaan.
4) Data lokasi proyek berada.
5) Data sumber daya yang meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang
tersedia disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung.
6) Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
7) Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
8) Data jenis transportasi yang dapat digunakan di sekitar lokasi proyek.
9) Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
10) Data kapasitas produksi yang meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor
dan material.
11) Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran, tenggang waktu
pembayaran progres dan lain-lain.
Dalam proyek penataan kota bidang sumber daya air di Sungai Cianjur
Kabupaten Cianjur, time schedule yang digunakan adalah time schedule kurva S,
dimana dengan menggunakan kurva S persentase pekerjaan terlihat jelas dari waktu
yang ditentukan, dan dapat mudah mengetahui pekerjaan yang sedang dilaksanakan
dalam proyek.
38
50. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB IV
URAIAN UMUM PROYEK
Gambar 4.1 Papan proyek
4.1 Rencana Umum Kontrak
1. Nama paket
: Sungai Cianjur
Lokasi pekerjaan
: Kecamatan Cianjur
Pekerjaan
: -
2
Nama kegiatan
Pasangan tembok kirmir sepanjang 395,75 m’
Pembangunan groundsill 2 buah
: Penataan Kota Bidang Sumber Daya Air pada Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
39
51. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Nama PPK
: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kab. Cianjur
Alamat
: Jalan Adi Sucipta No. 7 Cianjur
Nama perusahaan
: CV. Karya Utama
Nama direktur
: Dedi Priatna
Alamat
: Kp. Tugu RT. 01/06 Desa Sukamaju Kec. Cianjur
Jumlah biaya
: Rp. 1.960.072.400,- ( Satu Milyar Sembilan Ratus
Enam Puluh Juta Tujuh Puluh Dua Ribu Empat
Ratus Rupiah )
Sumber dana
: DAU tahun 2013
Waktu pelaksanaan
: 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak sejak
dimulainya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
4.2 Rencana Umum Kontruksi
1. Rencana proyek
: -
2
Tipe yang digunakan
: -
Pemb. pasangan tembok kirmir sepj. 395,75 m’
Pemb. groundsill 2 buah
Pemb. pasangan tembok kirmir sepj. 395,75 m’
tipe pelindung tanah pasangan batu
-
Pemb. groundsill
2 buah
tipe groundsill
pelimpah (bed gingle work)
3
Detail konstruksi
: -
Pemb. pasangan tembok kirmir sepj. 395,75 m’
Tinggi : 7,60 meter
Lebar : pada ketinggian 0-3,5 m : 1,5 meter
pada ketinggian 3,5-6,8 m : membentuk
kemiringan sampai 1 meter
pada ketinggian 6,8-7,6 m : 0,50 meter
-
Pemb. groundsill 2 buah
Tinggi
: 5 meter dari dasar pondasi – mercu
Panjang : 12 meter
Lebar
: 12 meter
40
52. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
4.3 Lingkup Kerja Proyek
Dalam lembar penawaran terdapat lembar lingkup kerja proyek yang
menguraikan setiap pekerjaan yang dilaksanakan, sebagai berikut :
No
I
Uraian Kegiatan
Satuan
Volume
Pekerjaan Persiapan
1
2
3
4
5
Papan proyek
Direksi kit
Pembangunan kistdam/pengeringan
Uitset/pengukuran awal
Foto dokumentasi setiap titik diambil tiga kali
yaitu pada 0%, 50% dan 100%
6 Laporan pelaksanaan pekerjaan
7 Papan informasi
Bh
Ls
Ls
Ls
Set
1,00
1,00
1,00
1,00
3,00
Set
Ls
3,00
3,00
1
2
3
4
5
6
7
8
PEKERJAAN POKOK
Pemb. pasangan tembok kirmir sepj. 395,75 m’
Galian tanah biasa
Galian tanah berbatu
Galian tanah cadas
Timbunan tanah dipadatkan
Pasangan batu belah ad. 1 Pc : 4 Psr
Plesteran ad. 1 Pc : 3 Psr
Siaran batu muka ad. 1 Pc : 2 Ps
Pipa PVC diameter 2”
M3
M3
M3
M3
M3
M2
M2
Btg
174,11
233,35
362,86
131,53
1.600,86
561,06
959,57
55,00
1
2
3
4
5
6
7
9
Pemb. Groundsill 2 buah
Galian tanah biasa
Galian tanah berbatu
Galian tanah cadas
Timbunan tanah dipadatkan
Pasangan batu belah ad. 1 Pc : 4 Psr
Plesteran ad. 1 Pc : 3 Psr
Siaran batu muka ad. 1 Pc : 2 Ps
Pas. beton praktis ad. 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
M3
M3
M3
M3
M3
M2
M2
M3
82,06
267,02
53,25
35,26
578,15
16,80
98,60
40,85
II
A
B
Tabel 4.1 Lingkup kerja proyek
41
53. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
4.4 Struktur Organisasi Penyedia Jasa
DIREKTUR
PEN. JAWAB TEKNIS
PEN. JAWAB BIDANG
PELAKSANA
ADMINISTRASI
LOGISTIK
PEKERJA
Gambar 4.2 Struktur organisasi penyedia jasa
4.5 Struktur Organisasi Pengguna Jasa
PPTK
KETUA PTK
PELAKSANA KEGIATAN
KETUA TIM PHO
PENGAWAS DAERAH
PENGAWAS LAPANGAN
Gambar 4.3 Struktur organisasi pengguna jasa
42
54. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
4.6 Lokasi Proyek
Lokasi 5
Lokasi 4
Lokasi 2
Lokasi 1
Lokasi 3
Gambar 4.4 Lima lokasi proyek
43
55. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Proyek penataan kota bidang sumber daya air di Sungai Cianjur tersebar ke
lima titik lokasi pembangunan, yaitu :
1) Desa Pamoyanan Kecamatan Cianjur, pembangunan yang dilaksanakan di lokasi
ini adalah pembangunan pasangan kirmir sepanjang 27,55 meter dan peninggian
sayap bendung setinggi 0,70 meter sepanjang 89,50 meter. (Lebih jelas terdapat
pada lampiran denah gambar nomor lembar 1/6).
Gambar 4.5 Lokasi proyek 1 Desa Pamoyanan
2) Desa Pamoyanan Kecamatan Cianjur, pembangunan yang dilaksanakan di lokasi
ini adalah pembangunan pasangan kirmir sepanjang 127 meter. (Lebih jelas
terdapat pada lampiran denah gambar nomor lembar 2/6).
Gambar 4.6 Lokasi proyek 2 Jalan Siliwangi
44
56. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3) Jalan Adi Sucipta Kecamatan Cianjur, pembangunan yang dilaksanakan di
lokasi ini adalah pembangunan pasangan kirmir sepanjang 63,70 meter dan satu
buah groundsill. (Lebih jelas terdapat pada lampiran denah gambar nomor
lembar 3/6).
Gambar 4.7 Lokasi proyek 3 Jalan Adi Sucipta
4) Jalan Siliwangi Kecamatan Cianjur, pembangunan yang dilaksanakan di lokasi
adalah perbaikan sayap dan kirmir sepanjang 16,00 meter. (Lebih jelas terdapat
pada lampiran denah gambar nomor lembar 4/6).
Gambar 4.8 Lokasi proyek 4 Jalan Siliwangi
45
57. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5) Jalan Abdullah Bin Nuh Kecamatan Cianjur, pembangunan yang dilaksanakan
di lokasi ini adalah pasangan kirmir sepanjang 80,00 meter dan satu buah
groundsill. (Lebih jelas terdapat pada lampiran denah gambar nomor lembar 5/6
dan 6/6).
Gambar 4.10 Lokasi proyek 5 Jalan Abdullah Bin Nuh
Pemilihan lokasi tersebut diutamakan karena pentingnya penanganan yang
cepat sebelum terjadi hal-hal yang berbahaya bagi masyarakat sekitar lokasi tersebut.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, hanya satu lokasi yang dijadikan
tempat kerja praktek yaitu proyek yang di Jalan Abdullah Bin Nuh, karena lokasi ini
sudah mewakili pembahasan yang dilaporkan berupa pembangunan pelindung tebing
sungai dan pembangunan groundsill.
46
58. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PELINDUNG TEBING SUNGAI DAN GROUNDSILL
5.1 Uraian Umum
Pelaksanaan kontruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur
dibuat alir kegiatan yang digambarkan pada Gambar 5.1 Bagan alir kegiatan proyek
dibawah ini.
Mulai
Pekerjaan persiapan
Pembuatan
papan proyek
Dokumentasi
Pengukuran
kembali
Pengeringan
Pekerjaan pokok
Pelindung
tebing
Groundsill
Selesai
Gambar 5.1 Bagan alir kegiatan proyek
47
59. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5.2 Bahan
Secara umum bahan yang digunakan selama pekerjaan proyek penataan kota
bidang sumber daya air di Sungai Cianjur adalah sebagai berikut :
1) Semen
Semen PCC (Portland Composite Cement) digunakan untuk bangunanbangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Jenis I dengan
kuat tekan yang sama. PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama
proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Jenis I, sehingga
pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester yang
lebih rapat dan lebih halus.
Produk semen PCC yang digunakan dalam proyek ini menggunakan semen
produk Tiga Roda yang telah tersertifikasi sesuai Standar Nasional Indonesian (SNI)
pada SNI 15-7064-2004, dan standar eropa pada European Standard : EN 197-1:2000
(42.5 N & 42.5 R) sehingga terjamin kualitasnya. (Tiga roda, 2013 : Semen)
Keunggulan-keunggulan PCC :
a) Mudah pengerjaan.
b) Suhu adukan rendah, sehingga hasilnya tidak mudah retak.
c) Menghasilkan permukaan plesteran dan beton yang halus.
d) Kedap air.
e) Tahan terhadap serangan sulfat.
f) Mempunyai kuat tekan yang tinggi.
g) Bangunan/konstruksi menjadi tahan lama.
Pada proyek ini semen digunakan pada pekerjaan pokok pembangunan
pelindung tebing dan pembangunan groundsill, yaitu pada tahap pasangan batu belah
1 Pc : 4 Psr, siaran 1 Pc : 2 Psr, plesteran 1 Pc : 3 Psr dan tahap pengecoran beton
pada groundsill.
48
60. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.2 Semen PCC Tiga Roda pada proyek
2) Pasir beton
Pasir beton adalah butiran-butiran mineral keras dan tajam berukuran antara
0,075 – 5 mm. Pasir beton sering digunakan untuk pekerjaan pengecoran struktur
seperti kolom, balok dan pelat lantai.
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang optimal maka pasir harus dapat
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Pasir beton harus bersih, bila diuji dengan larutan pencuci khusus, tinggi
endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan
tidak kurang dari 70%.
b) Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh lebih
dari 5% berat dari tanah pasir yang diuji.
c) Angka kehalusan butir (FM) terletak antara 2,2 – 3,2 bila diuji dengan
rangkaian ayakan 0,16 ; 0,315; 0,63; 1,25; 2,50; 0,5 dan 10 mm, fraksi yang
lewat ayakan 0,3 mm minimal 15% berat dari tanah pasir yang diuji.
d) Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu
beton. Untuk memeriksanya pasir direndam pada cairan 3% NaOH, cairan di
atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.
49
61. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
e) Kekekalan terhadap larutan Na4SO4 fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari
12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4 fraksi yang hancur tidak boleh
lebih dari 10% berat.
f) Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus
negatif.
Gambar 5.3 Pasir beton
Pasir beton yang digunakan pada proyek ini berasal dari produsen pasir besi
Jebrod, yang sesuai dengan konstruksi yang direncanakan.
3) Pasir pasang
Pasir pasar adalah pasir yang digunakan sebagai bahan adukan pada
konstruksi. Berdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang dibedakan dalam 2
jenis sebagai berikut : (sanggapramana.wordpress.com, 2010 : Pasir)
a) Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian, butirannya kasar
dan tidak terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika
dicampur dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras
sehingga membentuk suatu massa padat dan sukar dalam air).
50
62. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.4 Pasir gunung
b) Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil
gigisan batu-batuan yang keras dan tajam. Pasir jenis ini butirannya cukup baik
(antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk
pekerjaan pasangan batu belah.
Gambar 5.5 Pasir sungai
Pasir harus ditempatkan dalam ruang yang terlindung dari hujan dan terik
matahari dan ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak menjadi degresi. Pasir pasang
yang digunakan pada proyek ini merupakan pasir gunung yang berasal dari produsen
pasir besi Jebrod, yang sesuai dengan konstruksi yang direncanakan.
51
63. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
4) Kerikil
Kerikil yang digunakan pada proyek ini berasal dari produsen pasir kerikil
Jebrod, yang sesuai dengan konstruksi yang direncanakan.
5) Besi beton/tulangan
Tulangan yang digunakan pada proyek ini berasal dari produsen pasir besi
Jebrod, yang sesuai dengan konstruksi yang direncanakan. Menggunakan tulangan
diameter 8 cm tanpa ulir/polos.
Gambar 5.6 Tulangan pada pembangunan groundsill
6) Kayu
Kayu yang digunakan pada proyek ini berasal dari produsen kayu setempat,
dengan memiliki tebal minimal 0,9 cm, digunakan untuk dijadikan bekisting dengan
ketinggian 15 cm.
7) Air
Air yang digunakan pada proyek ini berasal dari aliran air Sungai Cianjur,
mempunyai kualitas yang baik karena berasal dari mata mata air pegunugan.
52
64. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.7 Air yang dipakai untuk adukan
8) Batu belah
Batu belah yang digunakan pada proyek ini berasal dari batu belah setempat,
dengan ukuran maksimal diameter 20 cm.
Gambar 5.8 Pengolahan batu belah
53
65. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5.3 Alat
Secara umum alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Cangkul.
2) Sekop.
Gambar 5.9 Sekop alat untuk menggali tanah
3) Linggis.
4) Keranjang tanah.
5) Molen.
6) Sendok semen.
7) Ember.
8) Stemper.
Gambar 5.10 Stemper untuk memadatkan timbunan tanah
54
66. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5.4 Pekerjaan Persiapan
Dalam pekerjaan persiapan, sebelum membangun konstruksi pelindung
tebing dan groundsill pada proyek penataan kota bidang sumber daya air di Sungai
Cianjur terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya proyek,
agar kegiatan proyek dapat berjalan sesuai yang di rencanakan. Berikut kegiatankegiatan dalam pekerjaan persiapan :
1. Rapat persiapan
Sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan, diadakan rapat persiapan antara
pengguna jasa termasuk direksi pekerjaan dengan penyedia jasa/kontraktor beserta
staf inti yang akan ditempatkan secara penuh di lapangan. Dalam rapat ini dibahas
rencana kerja penyedia jasa/kontraktor, metode pelaksanaan personil dan peralatan
dan rencana mutu kontrak.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk rapat persiapan selama satu
hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1.
2. Sosialisasi
Selanjutnya dilakukan pemberitahuan melalui surat kepada aparat pemerintah
setempat dan masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan, yang dilanjutkan dengan
kegiatan rapat sosialisasi. Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud, tujuan dan
sasaran dari pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mempertimbangkan masukanmasukan dari masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sosialisasi
selama 1 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1.
3. Membuat direksi keet dan gudang
Untuk kelancaran pelaksanaan di lapangan, maka disiapkan direksi keet serta
gudang tempat menyimpan bahan.
55
67. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk membuat direksi keet dan
gudang selama 1 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1.
Gambar 5.11 Tempat direksi keet dan gudang
4. Pembuatan papan proyek
Di awal pekerjaan, dibuat papan nama proyek kegiatan dari multiplek ukuran
0,60x1,20 meter, ditopang dengan kayu dari permukaan tanah dan ditempelkan
cetakan baligo nama kegiatan tersebut yang berisi antara lain :
a) Nama Kegiatan;
b) Jenis Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
c) Harga pekerjaan/ nilai kontrak;
d) Nomor Kontrak;
e) Sumber Dana;
f) Jangka Waktu;
g) Nama Penyedia Jasa.
Papan nama kegiatan ini dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh
masyarakat, namun jangan sampai mengganggu lalu lintas pelaksanaan kegiatan.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk membuat papan proyek
selama 3 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1. Bahan yang
diperlukan dalam pembuatan papan proyek ini adalah baligo, multiplek, dan kayu
kaso. Menggunakan peralatan gerjagi, paku, kuas, dan cangkul.
56
68. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.12 Papan proyek di lokasi proyek 3
5. Pengukuran kembali (Uitzet)
Sebelum pekerjaan galian dan pasangan batu serta pekerjaan lainnya dimulai,
dilakukan pengukuran MC 0% (potongan memanjang dan melintang), yakni
memasang patok sesuai dengan gambar rencana. Pada uitzet ini juga untuk
menentukan titik-titik elevasi, dimensi dan arah yang akan dipakai sebagai acuan
untuk menentukan kedalaman galian, ketinggian pasangan/bangunan. Apabila
penentuan elevasi sudai sesuai dengan gambar rencana maka dibuat profil/bouwplank
dari bahan yang cukup kokoh agar tidak goyang/berubah. Semua kegiatan ini harus
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
Hasil MC 0% ini kemudian digambar/diplotkan untuk dihitung volumenya
dalam rangka mencocokkan dengan volume yang ada dalam kontrak.
Pekerjaan uitzet ini akan dilaksanakan sebagai berikut :
a) Sebelum pelaksanaan (MC.0%);
b) Pada saat pelaksanaan;
c) Menjelang/setelah pekerjaan mencapai 100%.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
pengukuran kembali selama 12 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1
s/d minggu ke 2 bulan ke 1, dengan menggunakan peralatan utama TO dan
waterpass.
57
69. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
6. Pengeringan (Kistdam)
Pekerjaan Kistdam ini dilaksanakan setelah pekerjaan pengukuran (uitzet).
Kistdam dikerjakan dengan membuat tanggul penahan yang terbuat dari timbunan
karung goni yang diisi dengan pasir/tanah untuk melindungi pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
pengeringan selama 12 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan ke 1 s/d
minggu ke 2 bulan ke 1.
Gambar 5.13 Pengeringan lokasi pembangunan dari arus aliran
7. Papan informasi
Papan informasi ini dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat
ketika selesainya proyek, agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara bangunan
yang pemerintah sediakan untuk kepentingan masyarakat.
Dalam proyek ini, waktu yang dibutuhkan untuk memasang papan informasi
selama 1 hari, yang dilaksanakan pada minggu ke 12 bulan ke 3 s/d minggu ke 12
bulan ke 3.
58
70. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5.5 Pekerjaan Pokok
Pekerjaan pokok adalah pekerjaan inti yang akan dilaksanakan dalam proyek
sesuai dengan jenis kontruksi yang direncanakan. Dalam laporan kerja praktek ini,
terdapat dua buah konstruksi yang dibangun yaitu konstruksi pelindung tebing dan
konstruksi groundsill, maka tahapan pelaksanaannya akan dipisahkan sesuai dengan
tahapan pelaksanaan masing-masing konstruksi.
5.5.1 Prosedur Pelaksanaan Pelindung Tebing Sungai
Pekerjaan pembangunan pelindung tebing sungai dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut :
1) Pekerjaan tanah pelindung tebing.
2) Pekerjaan pondasi dan tubuh pelindung tebing.
3) Pekerjaan finishing.
0,50
Gambar 5.14 Denah potongan melintang Sungai Cianjur
59
71. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
1. Pekerjaan tanah pelindung tebing
a) Galian tanah
Bisa dilaksanakan apabila pengukuran kembali (uitzet) dan pemasangan
patok (bouwplank) telah selesai dilaksanakan, dengan prosedur :
1) Memasang benang ukuran dari ujung patok sisi kiri tebing ke ujung patok sisi
kanan tebing sepanjang 40 meter.
2) Dimensi dari galian tanah pelindung tebing sedalam 1 meter dari permukaan
dasar sungai atau pada titik tertentu permukaan tanah keras kurang dari 1 meter
kedalamannya.
3) Hasil galian dibiarkan saja agar mempercepat penumpukan sedimen yang
menjadi fungsi groundsill sampai ketinggian titik mercu groundsill.
Dalam melakukan pekerjaan galian tanah, peralatan utama yang dipakai
adalah cangkul, sekop, linggis dan keranjang tanah. Membutuhkan tenaga kerja
sebagai pekerja dan mandor untuk pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan
pembangunan.
Dalam proyek ini, galian-galian tanah yang dilakukan berupa galian tanah
untuk konstruksi pelindung tebing, sepanjang 395,75 m’ yang dikerjakan dengan tiga
tahap pengerjaan sesuai dengan kondisi tanah, sebagai berikut : (CV. Karya Utama,
2013 : Dokumen Penawaran)
1) Volume galian tanah biasa 174,11 m3, yang dikerjakan oleh 26 pekerja per hari
dan 1 orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 5 hari pada minggu ke 1
bulan ke 1.
2) Volume galian tanah berbatu 233,35 m3, yang dikerjakan oleh 25 pekerja per
hari dan 1 orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 14 hari pada minggu
ke 1 bulan ke 1 s/d minggu ke 2 bulan ke 1.
3) Volume galian tanah cadas 362,86 m3, yang dikerjakan oleh 36 pekerja per hari
dan 1 orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 21 hari pada minggu ke 1
bulan ke 1 s/d minggu ke 4 bulan ke 1.
60
72. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.15 Pekerjaan galian tanah
b) Pengikisan tebing sungai
Pengikisan tebing sungai dilakukan agar lokasi tebing yang akan dibangun
pelindung tebing dapat mudah dilaksanakan, karena struktur tebing yang tidak rata
membuat dimensi pelindung tebing akan berkurang. Pengikisan tebing sungai
dilakukan dengan prosedur :
1) Memperkirakan besar tanah yang akan dikikis, dapat dilihat sesuai dengan
rencana pembangunan atau jika tanah terdapat tanah keras.
2) Pekerjaan mengkikis tanah menggunakan alat pengaman, seperti sepatu bot,
sarung tangan, helm dan menggunakan tali yang diikatkan pada tubuh sehingga
pekerja dapat leluasa mengikis tanah.
3) Keadaan di sekitar bawah tebing yang akan dikikis harus steril dari pekerja
yang lain karena akan tebing yang dikikis akan berjatuhan.
4) Pengikisan tebing sungai dapat dilakukan menggunakan alat linggis atau palu
agar tanah mudah dihancurkan.
61
73. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.16 Pekerjaan tanah pengikisan tebing
2. Pekerjaan pondasi dan tubuh pelindung tebing sungai
Bagian bawah pelindung tebing sungai merupakan bagian yang akan
menerima beban yang paling besar dari pada bagian lainnya, maka perencanaan
pondasi pelindung tebing dibuat lebih tebal dari pada tubuh bendung. Lebar pondasi
pelindung tebing pada proyek ini adalah 1,50 meter yang diisi dengan bahan batu
belah dengan campuran perbandingan 1 Pc : 4 Psr dengan ketinggian 1,50 meter.
Tubuh pelindung tebing merupakan struktur pelindung tebing yang dibuat di
atas pondasi pelindung tebing, tujuannya untuk menahan gerusan aliran air sungai
yang mengikis tebing sungai dan memberikan kekuatan tambahan pada tanah tebing
sungai yang menerima beban dari atasnya.
Lebar tubuh pelindung tebing pada proyek ini berbeda setiap ketinggiannya
karena beban yang diterima tubuh bendung semakin ke atas semakin kecil. Selain
dari pada itu, perbedaan lebar pelindung tebing di setiap tubuh bendung dimaksud
untuk menghemat biaya pelaksanaan, karena mengurangi jumlah bahan yang
diperlukan.
62
74. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Pekerjaan pondasi dan tubuh pelindung tebing sungai dilakukan dengan
prosedur :
1) Setelah pekerjaan galian tanah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan batu
diatas tanah galian tersebut. Batu yang akan dipasang dibersihkan dengan air
dan dibuat ukuran yang seragam, sekurang-kurangnya mempunyai lebar tidak
kurang dari 20 cm dan
tebal minimum 15 cm, tidak berongga, tidak
retak/pecah dan keras.
2) Pemasangan batu dilakukan dengan tidak bersinggungan, ada ruang antara batu
dengan batu (siar pita) dan selanjutnya ruang tersebut diisi dengan
mortar/adukan/ spesi 1 Pc : 4 Psr. Untuk memenuhi perbandingan volume 1
semen : 4 pasir, akan dibuat takaran adukan/dolak daro boks kayu (untuk 1 zak
semen 50 kg), tinggi 25 cm dan lebar 40 cm panjang 40 cm. Alas tempat
adukan dibuat dari papan kayu atau bahan lain serta ditutup dengan alas yang
kedap air sehingga air semen tidak merembes keluar alas serta adukan tidak
tercampur dengan tanah. Alat pengadukan akan menggunakan molen.
3) Apabila diperkirakan akan hujan, maka sebelum kegiatan ditinggalkan,
pasangan batu akan ditutup dengan kertas semen atau penutup lainnya agar
pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan yang dapat merusak
pasangan batu tersebut.
4) Pasangan batu yang terletak langsung diatas tanah, terlebih dahulu akan diberi
alas dengan lantai kerja/lapisan spesi setebal 2 (dua) cm dengan campuran
spesi 1 Pc : 4 Psr.
Dalam melakukan pekerjaan pasangan batu belah 1 PC : 4 Psr, peralatan
utama yang dipakai seperti molen, sekop, cangkul, sendok semen, dan ember.
Menggunakan bahan berupa batu belah, semen, pasir pasang dan air. Membutuhkan
tenaga kerja sebagai pekerja, mandor, tukang batu dan kepala tukang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan.
63
75. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Gambar 5.17 Pekerjaan pondasi dan tubuh pelindung tebing
3. Pekerjaan finishing
a) Siaran 1 : 2
Pada bagian pasangan batu bagian luar, dilaksanakan pekerjaan siaran
campuran 1 Pc : 2 pasir, tujuannya agar pelindung tebing mempunyai gaya gesek
yang kecil terhadap aliran yang datang dan memberikan keamanan bagi tebing agar
semakin kuat dalam menerima beban.
Prosedur pelaksanaan siaran ini sebagai berikut :
1) Antara batu muka dengan batu muka, dikorek terlebih dahulu saat adukan masih
basah, dengan kedalaman antara 1 sampai 2 cm kemudian disiar oleh campuran
semen dan pasir, yang telah diayak dengan menggunakan sendok kecil selebar
dari spasi adukan, kemudian digosok permukaannya hingga halus dan rata.
2) Sebelum pekerjaan dimulai, siar-siar dikorek terlebih dahulu kemudian
dibersihkan dan disiram dengan air.
3) Lebar siaran dibuat sedemikian rupa sehingga hampir sama kira-kira selebar 1-2
cm, pada bagian siar tegak maupun datar tidak boleh terjadi siar lurus lebih dari
2 (dua) batu.
Dalam melakukan pekerjaan siaran 1 : 2 peralatan utama yang dipakai adalah
sendok tembok. Menggunakan bahan berupa semen, pasir pasang dan air.
64
76. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Membutuhkan tenaga kerja sebagai pekerja, mandor, tukang batu dan kepala tukang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Dalam proyek ini, siaran 1 : 2 dipakai untuk pembangunan pasangan tembok
kirmir sepanjang 395,75 m’ dengan volume siaran 959,72 m2, yang dikerjakan oleh
16 pekerja per hari, 1 mandor per hari, 6 tukang per hari dan 1 kepala tukang per hari
untuk dilaksanakan selama 21 hari pada minggu ke 9 bulan ke 3 s/d minggu ke 11
bulan ke 3. (CV. Karya Utama, 2013 : Dokumen Penawaran)
Gambar 5.18 Pekerjaan siaran
b) Plesteran 1 : 3
Apabila pekerjaan siaran telah selesai, kemudian pada bagian atas pelindung
tebing ditutupi dengan plesteran 1 Pc : 3 Psr, tujuannya agar mencegah air masuk ke
dalam tubuh pelindung tebing, dan memberikan kenyaman bagi orang yang
menjadikan pelindung tebing tersebut sebagai jalan yang biasa dilalui masyarakat.
Prosedur pelaksanaan plesteran ini sebagai berikut :
1) Pasir untuk spesi plesteran disaring terlebih dahulu dan pasir yang dipakai
adalah pasir yang lolos dari saringan yang berdiameter 2,5 mm.
65
77. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
2) Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, bagian bidang yang berlumut
digosok dan dibersihkan dahulu dengan sikat baja. Setelah bersih disiram dengan
air dan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan. Ketebalan plesteran dalam satu
lapisan adalah 1,5 cm
3) Plesteran diupayakan mulus dan rata air (water pass), tanpa goresan, tanpa
bintik-bintik serta bilamana diketok tidak terdengar suara kosong di semua
tempat.
Dalam melakukan pekerjaan plesteran 1 : 3 peralatan utama yang dipakai
adalah sendok tembok, cangkul dan sekop. Menggunakan bahan berupa semen, pasir
pasang dan air. Membutuhkan tenaga kerja sebagai pekerja, mandor, tukang batu dan
kepala tukang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Dalam proyek ini, plesteran 1 : 3 dipakai untuk pembangunan pasangan
tembok kirmir sepanjang 395,75 m’ dengan volume plesteran 561,06 m2, yang
dikerjakan oleh 16 pekerja per hari, 1 mandor per hari, 8 tukang per hari dan 1 kepala
tukang per hari untuk dilaksanakan selama 14 hari pada minggu ke 11 bulan ke 3 s/d
minggu ke 12 bulan ke 3. (CV. Karya Utama, 2013 : Dokumen Penawaran)
Gambar 5.19 Pekerjaan plesteran
66
78. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
c) Timbunan tanah dipadatkan
Apabila pekerjaan pasangan dan plesteran telah selesai, kemudian pada sisi
luar dilakukan dengan penimbunan tanah, tujuannya agar pelindung tebing
mendapatkan tambahan tahanan ketika reaksi dari air depan pelindung tebing terjadi
begitu besar dan tidak dapat ditahan oleh pelindung tebing saja.
Prosedur pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan ini sebagai berikut :
1) Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis bebas dari akar, bahan-bahan organis, dan/ atau barang
bekas/ sampah.
2) Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
bouwplank dan lubang fondasi.
3) Urugan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja
4) Untuk urugan tanah dengan tinggi ukuran lebih dari 20 cm, maka pemadatan
harus dilakukan lapis demi lapis, dengan tebal setiap lapisan maksimal 20 cm.
Pemadatan harus menggunakan stemper
5) Penghamparan lapisan berikutnya hanya boleh dilakukan apabila lapis terdahulu
telah dipadatkan sesuai prosentase kepadatan dan ukuran serta bentuk dalam
spektek.
Dalam melakukan pekerjaan timbunan tanah, dipadatkan dengan peralatan
utama yang dipakai adalah stemper, cangkul, sekop dan keranjang tanah. Pekerjaan
ini membutuhkan tenaga kerja sebagai pekerja dan mandor dengan kebutuhan
pembangunan.
Dalam proyek ini, timbunan tanah yang dipadatkan dipakai untuk
pembangunan pasangan tembok kirmir sepanjang 395,75 m’ dengan volume
timbunan tanah dipadatkan131,53 m3, yang dikerjakan oleh 8 pekerja per hari dan 1
mandor per hari untuk dilaksanakan selama 10 hari pada minggu ke 7 bulan ke 2 s/d
minggu ke 8 bulan ke 2. (CV. Karya Utama, 2013 : Dokumen Penawaran)
67
79. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
5.5.2 Prosedur Pelaksanaan Groundsill
Pekerjaan pembangunan pelindung tebing sungai dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut :
1) Pekerjaan galian tanah groundsill.
2) Pekerjaan pondasi dan tubuh groundsill.
3) Pekerjaan finishing.
Pasangan Batu Belah
Gambar 5.20 Desain groundsill (Lampiran : Lembar Proyek 6/6)
1. Pekerjaan galian tanah groundsill
Bisa dilaksanakan apabila pengukuran kembali (uitzet) dan pemasangan
patok telah selesai dilaksanakan, dengan prosedur :
1) Memasang benang ukuran dari ujung patok sisi kiri groundsill ke ujung patok
sisi kanan groundsill sepanjang 12 meter.
2) Dimensi dari galian tanah pelindung tebing sedalam 0,5 meter dari permukaan
dasar sungai atau pada titik tertentu permukaan tanah keras berada pada dasar
permukaan sungai.
68
80. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
3) Hasil galian dibiarkan saja agar mempercepat penumpukan sedimen yang
menjadi fungsi groundsill sampai ketinggian titik puncak mercu groundsill.
Dalam melakukan pekerjaan galian tanah, peralatan utama yang dipakai
adalah cangkul, sekop, linggis dan keranjang tanah. Membutuhkan tenaga kerja
sebagai pekerja dan mandor untuk pekerjaan galian tanah sesuai dengan kebutuhan
pembangunan.
Dalam proyek ini, galian-galian tanah yang dilakukan berupa galian tanah
untuk konstruksi groundsill sebanyak 2 buah yang dikerjakan dengan tiga tahap
pengerjaan sesuai dengan kondisi tanah, sebagai berikut :
1) Volume galian tanah 82,06 m3, yang dikerjakan oleh 31 pekerja per hari dan 1
orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 2 hari pada minggu ke 1 bulan
ke 1.
2) Volume galian tanah berbatu 267,02 m3, yang dikerjakan oleh 19 pekerja per
hari dan 1 orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 21 hari pada minggu
ke 1 bulan ke 1 s/d minggu ke 3 bulan ke 1.
3) Volume galian tanah cadas 53,25 m3, yang dikerjakan oleh 21 pekerja per hari
dan 1 orang untuk mandor untuk dilaksanakan selama 5 hari pada minggu ke 4
bulan ke 1.
2. Pekerjaan pondasi dan tubuh groundsill sungai
a) Pondasi groundsill
Bagian bawah groundsill sungai merupakan bagian yang akan menerima
beban yang paling besar dari pada bagian lainnya, maka perencanaan groundsill
dibuat lebih tebal dari pada tubuh bendung. Lebar pondasi groundsill pada proyek ini
adalah 12 meter yang diisi dengan bahan batu belah dengan campuran perbandingan
1 Pc : 4 Psr dengan ketinggian 2 meter, panjang 12 meter dan tinggi 3 meter, bentuk
tipe groundsill pelimpah.
69
81. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Pekerjaan pondasi pelindung tebing sungai dilakukan dengan prosedur :
1) Setelah pekerjaan galian tanah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan batu
diatas tanah galian tersebut. Batu yang akan dipasang dibersihkan dengan air
dan dibuat ukuran yang seragam, sekurang-kurangnya mempunyai lebar tidak
kurang dari 20 cm dan
tebal minimum 15 cm, tidak berongga, tidak
retak/pecah dan keras.
2) Pemasangan batu dilakukan dengan tidak bersinggungan, ada ruang antara batu
dengan batu (siar pita) dan selanjutnya ruang tersebut diisi dengan
mortar/adukan/ spesi 1 Pc : 4 Psr. Untuk memenuhi perbandingan volume 1
semen : 4 pasir, akan dibuat takaran adukan/dolak daro boks kayu (untuk 1 zak
semen (50 kg), tinggi 25 cm dan lebar 40 cm panjang 40 cm). Alas tempat
adukan dibuat dari papan kayu atau bahan lain serta ditutup dengan alas yang
kedap air sehingga air semen tidak merembes keluar alas serta adukan tidak
tercampur dengan tanah. Alat pengadukan akan menggunakan molen.
3) Apabila diperkirakan akan hujan, maka sebelum kegiatan ditinggalkan,
pasangan batu akan ditutup dengan keras semen atau penutup lainnya agar
pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh air hujan yang dapat merusak
pasangan batu tersebut.
4) Pasangan batu yang terletak langsung diatas tanah, terlebih dahulu akan diberi
alas dengan lantai kerja/lapisan spesi setebal 2 (dua) cm dengan campuran
spesi 1 Pc : 4 Psr.
5) Pembangunan pondasi dibangun setengah dari panjang groundsill agar aliran
air yang menahan media pengeringan tidak terlalu besar menerima derasnya
aliran air sungai.
70
82. LAPORAN KERJA PRAKTEK 2013
Dalam melakukan pekerjaan pasangan batu belah 1 PC : 4 Psr, peralatan
utama yang dipakai seperti molen, sekop, cangkul, sendok semen, dan ember.
Menggunakan bahan berupa batu belah, semen, pasir pasang dan air. Membutuhkan
tenaga kerja sebagai pekerja, mandor, tukang batu dan kepala tukang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan.
Gambar 5.21 Pembuatan pondasi groundsill
b) Tubuh groundsill
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pondasi groundsill selesai dikerjakan.
Tubuh bendung dibuat dari pasangan batu belah, yang dilapisi beton praktis di
permukaannya. Beton dibuat dengan komposisi 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr yang ditimbun
bersama anyaman tulangan polos dengan diameter 8 cm.
Prosedur pelaksanaan pekerjaan beton ini sebagai berikut :
1) Pasangan bekisting :
a) Papan kayu yang digunakan memiliki tebal minimal 0,9 cm
71