SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 1
Laporan Penelitian2
Daftar Isi
Latar Belakang
Kota Medan
Kesimpulan
FGD Kwarda Jawa Barat
Pendekatan
Sambutan 3
Ringkasan Eksekutif 4
FGD In Numbers 5
7
20
31
11
14
Tujuan Penelitian 8
Kota Bandung	
Rekomendasi
Legal Framework Analysis
21
32
34
Kota Jogjakarta 22
FGD Media / Redaktur 11
Teknik Pengumpulan Data 14
Manfaat Penelitian 8
Kota Surabaya 23
Faktor Penyebab Lainnya 11
Populasi dan Sampel 14
Partisipan FGD 17
Jadwal Kegiatan 18
Teknik Pengumpulan Data 18
Ruang Lingkup Kegiatan 9
Kota Denpasar	 24
Scout Of Change (Visi Misi Ka. Kwarnas) 12
Lokasi Kajian 15
Keluaran 9
Kota Makassar 25
Pendahuluan 6
Kerangka Konseptual 10
Metodologi 13
Gambaran Umum Riset Setiap Lokasi
Kesimpulan
19
32
Transformasi dan Re-Branding
Gerakan Pramuka
26
Urgensi Transformasi dan
Re-Branding
27
Objek Transformasi dan
Re-Branding
28
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 3
Marbawi, S.Sos, M.Si
Wakil Ketua Bidang Perencanaan Pengembangan dan
Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Pengarah
lan khas atau Band performance yang
tetap segar (fresh) dan relevan dengan
kehidupan masyarakat, khususnya kalan-
gan muda Indonesia hari ini. Proses penye-
suaian ini tidak bisa dianggap sebelah
mata dan harus direncanakan dengan baik
serta dieksekusi dengan baik.
Untuk itu diperlukan pengetahuan yang
komprehensif dalam menyusun rencana
perubahan dan eksekusi yang matang un-
tuk menunjang proses perbaikan yang lebih
baik lagi secara keseluruhan. Berdasarkan
dorongan itulah Gerakan Pramuka menye-
lenggarakan kegiatan penelitian untuk
menyerap aspirasi dari seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) Gerakan Pra-
muka.
Laporan ini hadir sebagai bentuk per-
tanggungjawaban baik secara intelektual
maupun secara administratif, sebagai se-
buah hasil analisis dari hasil penelitian yang
terkumpul yang secara keseluruhan dituju-
kan agar dapat digunakan sebagai acuan
perbaikan Gerakan Pramuka di masa de-
pan.
Salam,
Marbawi dan Arie Rukmantara
P
erkembangan zaman yang hari ini
terjadi dalam berbagai aspek ke-
hidupan masyarakat merupakan
hal positif yang harus kita syukuri, namun
di satu sisi perkembangan ini juga menjadi
sebuah tantangan bagi kita untuk menye-
suaikan diri.
Merujuk pada berbagai pencapaian
positif dan juga inovasi yang telah Gerakan
Pramuka lakukan dari awal masa kelahi-
rannya hingga hari ini, Gerakan Pramuka
dewasa ini mendapat tantangan tersendiri
untuk dapat tetap bisa menjaga tampi-
Sambutan
Laporan Penelitian4
Tubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPP
Andalan Nasional Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama
Ketua Peneliti Utama
gung akuntabilitas pengelolaan aset Gerakan
Pramuka.
Dari beberapa isu tersebut, isu peningkatan ko-
munikasi Gerakan Pramuka menjadi isu yang
paling sering dibahas. Dari berbagai masukan
dan saran yang diberikan oleh responden kepada
tim peneliti, penggunaan pendekatan komunikasi
yang lebih proaktif, bahkan agresif, serta mem-
buka ruang partisipasi masyarakat dalam bentuk
pelibatan aktif masyarakat non-pramuka ke da-
lam kegiatan Pramuka menjadi salah satu usulan
yang paling sering diungkapkan oleh lebih dari
120 responden.
	 Setelah dikombinasikan dengan berbagai
wawancara mendalam dengan berbagai pengu-
rus Kwartir Daerah serta lewat seminar disemi-
nasi hasil FGD, penelitian ini menyimpulkan bah-
wa bentuk dan substansi dari transformasi dan
pengemasan ulang (rebranding) Gerakan Pra-
muka harus difokuskan pada empat hal: 1. Ko-
munikasi yang proaktif dari Pramuka ke non-Pra-
muka; 2. Akuntabilitas, dalam arti hasil-hasil
kegiatan Pramuka harus dapat diakses publik; 3.
Pengkajian Ulang Perekrutan Calon Peserta Didik
yang membuka peluang dinamika usia dan di-
aspora Indonesia; 4. Mengkaji ulang bentuk dan
susunan kegiatan Pramuka (program review)
untuk meastikan bahwa anggota Pramuka dapat
langsung berkontribusi ke perbaikan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B
erdasarkan kebutuhan akan adanya
panduan strategis tentang bagaima-
na transformasi (perubahan) dan
rebranding (pengemasan ulang) kegiatan
kepramukaan, Kwartir Nasional Gerakan Pra-
muka mengadakan pegujian persepsi dan
aspirasi pemangku kepentingan (stakehold-
ers) Gerakan Pramuka. Pengujian persepsi
dan aspirasi tersebut dilakukan lewat pe-
nelitian kualitatif dengan metode diskusi
kelompok (Focuss Group Discussion/FGD)
di enam kota besar, yang memiliki anggota
Pramuka dengan jumlah besar, di seluruh
Indonesia.
FGD membahas, antara lain, tantangan dan
potensi kagiatan komunikasi dan sosialisasi
Gerakan Pramuka, serta persoalan identitas,
manajemen organisasi yang juga menying-
Ringkasan Eksekutif
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 5
Laporan Penelitian6
1PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 7
S
emenjak terjadi pergeseran zaman dimana
teknologi informasi begitu cepat berkembang
dan mendorong masyarakat memiliki pola ke-
hidupan yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya
menjadi lebih digital, kegiatan kepramukaan sudah mulai
meredup dan tidak menjadi populer seperti pada ma-
sa-masa kejayaannya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat
partisipasi kalangan muda di masyarakat dalam kegiatan
kepramukaan yang semakin berkurang. Sebagai contoh,
lembaga-lembaga pendidikan tinggi seperti universitas
atau sekolah tinggi, jumlah peserta didik pramuka tidak
sebanding dengan jumlah siswa/mahasiswa yang ada
di kampus tersebut. Hal ini diperparah dengan kurang
akuntabelnya pendataan keanggotaan pramuka dalam
lingkup nasional secara berkala. Berbagai upaya mungkin
telah coba dilakukan selama ini, namun hal itu tetaplah
belum cukup.
Walaupun begitu, tentu saja tidak berarti kegiatan
kepramukaan sudah tidak bisa atau tidak relevan. Se-
baliknya bahkan, perlu ada penggalian secara serius
tentang kepramukaan di masyarakat untuk mencari
tahu bagaimana tingkat penerimaan masyarakat yang
sesungguhnya terhadap kegiatan kepramukaan teruta-
ma pada kalangan pemuda-pemudi dan mencari tahu
bagaimanakah format ideal promosi kepramukaan ke
segmen muda masyarakat dan kalangan mahasiswa di
Indonesia.
Setelah mengadakan kegiatan penelitian di 6 kota di
seluruh Indonesia, dengan berbagai dinamika dan juga
data hasil temuan yang menarik untuk dikaji dan dire-
fleksikan kepada Gerakan Pramuka hari ini. Laporan ini
dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah atas
kegiatan penelitian ini secara keseluruhan.
Latar Belakang1.1
Laporan Penelitian8
Adapun rumusan masalah yang menjadi inti dari kegiatan penelitian ini dapat dijabarkan atas beberapa
pertanyaan berikut ini :
Adapun tujuan dari kegiatan pene-
litian ini adalah untuk mendukung
Gerakan Pramuka secara nasional
untuk mengidentifikasi bentuk dan
substansi dari Gerakan Pramuka
yang harus ditransformasikan, ser-
ta meningkatkan relevansi Gera-
kan Pramuka dengan masyarakat
dengan inovasi yang tepat sesuai
dengan yang diharapkan oleh Mas-
yarakat, khususnya Masyarakat
muda di Indonesia.
Adapun manfaat dari kegiatan pe-
nelitian ini adalah untuk Mengidenti-
fikasi perubahan persepsi terhadap
Gerakan Pramuka. Selain itu, peneli-
tian ini juga bermanfaat dalam men-
cari informasi tentang tingkat pener-
imaan masyarakat umum terhadap
gerakan pramuka secara luas. secara
khusus melalui penelitian ini, Gera-
kan Pramuka dapat mengidentifikasi
persepsi masyarakat, utamanya
kalangan muda, terhadap gerakan
pramuka.
Rumusan Permasalahan1.2
Bagaimana
bentuk dan
substansi dari Gerakan
Pramuka yang harus
ditransformasikan guna
menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman?
1
Bagaimanakah
format rebranding
Gerakan Pramuka kedepan
yang diharapkan oleh
masyarakat?
2
1.3 1.4Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 9
Profil Gerakan Pramuka
Yang dimaksud sebagai profil dari Gerakan Pramuka
ini adalah pencitraan yang diterima oleh masyarakat
dari Gerakan Pramuka melalui berbagai jenis interaksi
yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam
berbagai hal dan kesempatan.
Penggalian gambaran profil digali melalui
serangkaian pertanyaan khusus yang mengarahkan
responden agar menceritakan pemaknaan mereka
terhadap Gerakan Pramuka itu sendiri.
Pendidikan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai sebuah wadah
pembinaan karakter masyarakat muda Indonesia
memiliki kompleksitas dan keunggulan dalam hal
kurikulum pembinaannya, namun bukan berarti
kurikulum ini sempurna atau tidak perlu dikaji
kembali. Dalam hal, segala aspirasi dan masukan
dari responden terkait dengan kurikulum Kegiatan
Kepramukaan juga menjadi salah satu fokus dari
penelitian ini.
Manajemen Pengelolaan Aset dan
Keuangan
Sebagai sebuah organisasi tingkat nasional dengan
tingkat aktivitas kegiatan yang padat sepanjang
tahun, maka pengelolaan asset amat penting bagi
Gerakan Pramuka untuk menunjang keberlangsungan
Gerakan Pramuka baik di tingkat nasional maupun di
tingkat daerah.
Penggalian informasi tentang hal ini dilakukan
melalui beberapa pertanyaan khusus yang
terjabarkan dalam borang diskusi serta dalam
pengamatan lapangan tim peneliti di lokasi-lokasi
yang sudah ditentukan.
Struktur Keorganisasian Gerakan
Pramuka
Keorganisasian Gerakan Pramuka yang tersusun
rapi dari tingkat gugus depan hingga nasional perlu
juga mendapatkan perhatian khusus. Utamanya
dalam mengkaji tingkat efektifitas baik secara tugas
pokok dan fungsi masing-masing satuan struktur
Gerakan Pramuka di setiap tingkatan, maupun
untuk melihat bagaimana arah pengembangan
yang bisa dilakukan dalam hal strukturasi Organisasi
Kepramukaan secara nasional.
Publikasi Ilimah
Focus Group Discussion (FGD). Dengan
tersusunnya laporan-laporan hasil kegiatan, maka
diharapkan dapat diketahui permasalahan yang
ada dan solusinya dalam pengembangan dan
dapat dijadikan panduan bagi seluruh pihak yang
memiliki kepentingan, minimal panduan bagi untuk
mengkomunikasikan dan mengembangkan kegiatan
di Indonesia.
Dokumentasi Multimedia
Selain itu akan ada beberapa produk dalam bentuk
buku dan dokumentasi (video dan foto), yang di
mana hasil dari kegiatan Focus Group Discussion
(FGD) akan dibagikan kepada seluruh anggota
pramuka Indonesia untuk menjadi sebuah bahan
rekomendasi.
Output dari kegiatan yaitu berupa laporan hasil penyelenggaraan penelitian ada beberapa, antara lain :
Adapun ruang lingkup kegiatan penelitian ini didasarkan pada empat konteks dari Gerakan Pramuka itu
sendiri, antara lain :
Ruang Lingkup Kegiatan1.5
Keluaran1.6
Laporan Penelitian10
kerangka
konseptual
2
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 11
Pada salah satu poin rekomendasi strategis
yang dihasilkan oleh program Focus Group
Discussion yang diadakan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka pada tahun 2014 yang khusus
mengundang responded pihak media dan jurnalis
disebutkan bahwa bagi Gerakan Pramuka ke
depan dibutuhkan kompas penunjuk yang jelas
dan akurat agar Pramuka dapat tampil lebih
sering dan lebih disukai di masyarakat. Yaitu
dengan menyusun dan mem-breakdown konsep
re-branding yang komprehensif dan sistematis
tentang Pramuka baru pimpinan Kak Adhyaka
Dault. Caranya bisa melalui pelaksanaan FGD
yang lebih teratur dengan para praktisi media dari
beragam jenis media yang ada (Cetak, Elektronik,
Online, dan Media Sosial), baik di tingkat Nasional
maupun daerah
Untuk dapat menunjang rebranding dari
Gerakan Pramuka dengan jelas, tentunya FGD
Transformasi dan Rebranding ini hadir sebagai
bagian dari upaya Gerakan Pramuka dalam
memperjelas konsep rebranding yang diinginkan
masyarakat.
FGD Media / Redaktur2.2
Terdapat beberapa fenomena menarik dimana
di beberapa media sosial, utamanya twitter,
terdapat beberapa seri tweet mengenai pramuka
yang dibuat oleh pakar branding, Subiakto, yang
mengemukakan beberapa hal yang menjadi
penghalang pramuka dalam mendapatkan
branding yang positif dan relevan di kalangan
masyarakat indonesia hari ini. Beberapa hal poin
yang dijabarkan oleh Subiakto menitikberatkan
pada penguatan profil dan bagaimana Gerakan
Pramuka mengarahkan image Gerakan Pramuka
di masyarakat.
Dalam serangkaian tweet yang dibuat oleh
Subiakto, digambarkan bahwa Gerakan Pramuka
masih terjebak pada stigma-stigma yang
kuno seperti senioritas diantara para peserta
didik, kegiatan outdoor yang melelahkan dan
membosankan, bentuk dan seragam yang
kurang menarik secara estetika dan hal-hal yang
sudah tidak bisa diterima oleh kalangan muda
di masyarakat hari ini. Hal inilah yang mesti jadi
perhatian serius bagi Gerakan Pramuka agar tidak
makin tertinggal dan bisa menjadi tren kembali
hari ini.
Faktor Penyebab Lainnya
(Berita dan Sosial Media)
2.3
Pada tahun 2011, Kwartir Daerah Gerakan
Pramuka Jawa Barat telah mengadakan kegiatan
penelitian berbasis Focus Group Discussion (FGD)
dengan fokus pembahasan pada rebranding
Gerakan Pramuka di Jawa Barat. Salah satu
rekomendasi programnya adalah mengadakan
adanya duta Gerakan Pramuka Jawa Barat dari
kalangan publik figur. Kegiatan ini menjadi inspirasi
bagi Kwarnas untuk mengadakan kegiatan
Penelitian yang serupa pada tahun 2014 sebagai
evaluasi atas pendekatan ke masyarakat selama
ini juga sebagai sarana penggalian aspirasi dari
pengurus kwartir daerah di seluruh Indonesia.
FGD Kwarda Jawa Barat2.1
Laporan Penelitian12
Pada masa kepemimpinan kak Adhyaksa
Dault, ada sebuah visi Gerakan Pramuka
yang ingin diwujudkan, yaitu Gerakan
Pramuka yang ikut sebagai agen perubahan
positif di masyarakat Indonesia. Visi ini
memposisikan Gerakan Pramuka sebagai
trigger perubahan yang dapat membawa
masyarakat menuju kondisi yang lebih baik.
Dalam tataran yang lebih konkrit, jabaran
visi ini digambarkan melalui alur sederhana
dimana untuk bisa menjadi agen perubah-
an di Masyarakat, Gerakan Pramuka harus
terlebih dahulu dapat diterima dikalangan
masyarakat luas secara terbuka dan han-
gat. Lalu setelahnya, Gerakan Pramuka
dapat mengikutsertakan masyarakat atau
Scout for Change
(Visi Misi Ka Kwarnas)
2.4
bahkan menarik masyarakat secara su-
karela untuk ikut dalam kegiatan kepra-
mukaan yang bermanfaat luas dalam
merubah keadaan masyarakat Indonesia
menjadi lebih baik lagi.
Visi ini tentu merupakan gambaran
Ideal dari bagaimana Gerakan Pramuka
harusnya dikembangkan dan diarahkan.
Konteks perubahannya adalah persoalan
pencitraan dan tingkat penerimaan mas-
yarakat, akan tetapi tentu juga perlu dili-
hat sejauh mana Gerakan Pramuka perlu
melakukan perubahan dan penyesuaian
didalam internalnya agar kegiatan kepra-
mukaan masih dapat dikatakan relevan
dengan situasi zaman terbaru.
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 13
Metodologi
3
Laporan Penelitian14
Dalam penelitian ini, tim peneliti melaku-
kan peneitian dengan pendekatan kualitatif
model eksploratory research. Tim Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan
model eksploratory research ini agar peneli-
ti dapat menghimpun informasi awal yang
membantu upaya merumuskan hipotesis.
Pendekatan dengan model ini juga sangat
fokus untuk mendapatkan pengetahuan, wa-
wasan, ide, gagasan, serta pemahaman baru.
Selain itu, model ini sangat cocok diterapkan
dalam kasus yang diteliti, karena eksploratory
research memiliki sifat penelitian yang tidak
baku dan dapat berubah-ubah sesuai kondisi.
Penelitian dengan pendekatan eksploratory
dilakukan dalam upaya menemukan sebuah
informasi umum mengenai sesuatu topik/ma-
salah yang belum diketahui sepenuhnya oleh
seseorang peneliti.
Sebagai contoh, peneliti telah mendengar
berita tentang adanya pendekatan-pendeka-
tan dan sistem baru yang bisa membantu
banyak organisasi-organisasi pemuda saat ini
berkembang dengan baik dan banyak pemi-
natnya di Indonesia, tetapi tim peneliti belum
akrab (kenal, paham) benar dengan pendeka-
tan dan sistem tersebut dan berkeinginan
untuk melakukan penelitian guna mengenal
lebih jauh mengenainya.
Dalam kaitannya dengan Gerakan Pramu-
ka, saat ini kita ingin mengetahui, Apakah in-
stitusi Pramuka harus melakukan rebranding
dan Bagaimana format kegiatan, promosi dan
kampanye kepramukaan yang sesuai dengan
karakteristik masyarakat Indonesia terutama
kalangan pemuda-pemudi dan mahasiswa
yang dapat diterapkan secara efektif dan
efisien saat ini, oleh karena itu pendekatan
penelitian model eksplratory research cukup
tepat dijadikan acuan.
Pendekatan3.1 Teknik Pengumpulan Data
Populasi dan Sampel
3.2
3.3
Untuk melalakukan penelitian ini, peneliti
akan melakukan pengumpulan data dengan
cara melakukan FGD (Focus Group Discussion),
indepth interview, dan menyebar kuisoner yang
akan dilakukan di enam kota sebagai sampel.
Untuk memenuhi data penelitian, peneliti akan
mengundang beberapa pembicara atau nara-
sumber yang sudah ditentukan sebelumnya
sebagai Sample (narasumber FGD dan indepth
interview) secara acidental. Para narasumber
dipilih secara selektif dari populasi yang relevan
dengan pokok-pokok diskusi dan sesuai dengan
tujuan FGD. Hasil ulasan dari narasumber dan
partisipan dalam FGD ini akan dijadikan data
primer dalam penelitian.
Dalam proses pengambilan data yang diper-
lukan, responden dari penelitian ini berjumlah
total 120 orang yang berasal dari berbagai
kalangan baik internal maupun eksternal pra-
muka. Dari kalangan masyarakat, mulai dari
anggota pramuka yang sudah mengikuti gera-
kan pramuka selama lebih dari 40 tahun sam-
pai siswa SMA yang tidak pernah sama sekali
mendengar dan mengikuti gerakan pramuka
sebelumnya. Dari segi latar belakang profesi,
para responden juga berasal dari berbagai jenis
profesi, antara lain seperti pegawai negeri sipil,
dokter, tentara, polisi, pengusaha, mahasiswa,
dan juga pramuka itu sendiri.
Berkat latar belakang responden yang berbe-
da-beda ini, dihasilkan data persepsi yang juga
berbeda-beda dan menarik untuk diolah.
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 15
No Kota
Target
Sampling
Populasi
Kampus
Keterangan
1 Medan Sebagai representasi
masyarakat muda di
pulau sumatra
Terdapat 45 kampus
perguruan tinggi
dengan berbagai
disiplin ilmu baik
negeri dan swasta
Kota medan dikenal sebagai salah satu
kota yang sangat berkembang di wilayah
sumatera dengan populasi kaum muda
yang sangat banyak
Terdapat beberapa tokoh muda nasional
yang berasal dari kota medan
2 Bandung Sebagai representasi
masyarakat muda di
pulau jawa bagian
barat
Terdapat 154 kampus
perguruan tinggi den-
gan berbagai disiplin
ilmu baik negeri dan
swasta
Para pemuda kota bandung dikenal sangat
kreatif, ditunjukkan melalui berbagai kegia-
tan dan event kreatif yang digelar oleh para
kaum muda bandung
Berbagai pertunjukan seni, utamanya yang
digelar oleh kampus dan sekolah-sekolah
dibandung dikenal luas kreatif dan sukses
Terdapat beberapa komunitas pemuda yg
berbasis daerah seperti komunitas pasun-
dan, dan juga yang berbasis fans sepakbola
seperti viking
3 Jogjakarta Sebagai representasi
masyarakat muda di
pulau jawa bagian
tengah
Terdapat 122 kampus
perguruan tinggi den-
gan berbagai disiplin
ilmu baik negeri dan
swasta
Dikenal luas sebagai kota pendidikan
Banyaknya public sphere di kota ini memu-
ngkinkan tingkat interaksi warga mudanya
juga tinggi
Masyarakat muda, utamanya mahasiswa
jogja dikenal senang melakukan aksi bakti
sosial seperti contohnya kkn UGM yg dilak-
sanakan setiap tahun ajaran
Lokasi Kajian3.4
Laporan Penelitian16
4 Surabaya Sebagai representasi
masyarakat muda di
pulau jawa bagian
timur
Terdapat 66 kampus
perguruan tinggi den-
gan berbagai disiplin
ilmu baik negeri dan
swasta
Terdapat banyak komunitas dan organisasi
kepemudaan yang berbasis di kota ini
Kota surabaya juga memiliki banyak public
sphere dimana para kaum muda biasa
berkumpul dan berinteraksi, khususnya
taman-taman kota
Beberapa organisasi ekstra kampus memi-
liki jumlah keanggotaan terbesar di kota ini
5 Denpasar Sebagai representasi
masyarakat muda di
gugusan kepulauan
bali
Terdapat 39 kampus
perguruan tinggi den-
gan berbagai disiplin
ilmu baik negeri dan
swasta
Para kaum muda kota bali dikenal ‘gaul’
dan sering jadi trendsetter pergaulan anak
muda secara nasional
Para kaum muda di kota bali juga dikenal
sering aktif dan berkegiatan di luar (out-
door) dikarenakan banyaknya interaksi
yang terjadi antara masyarakat bali dan
para pendatang
6 Makassar Sebagai representasi
masyarakat muda
di wilayah indonesia
timur
Terdapat 137 kampus
perguruan tinggi den-
gan berbagai disiplin
ilmu baik negeri dan
swasta
Kota makassar sering jadi kota tujuan pen-
didikan bagi seluruh kaum muda indonesia
di wilayah timur, tidak hanya dari kota
makassar.
Para pemuda kota makassar juga dikenal
aktif di kegiatan keorganisasian, ditunjuk-
kan dengan eksisnya beberapa anak muda
asal makassar sebagai pimpinan organisa-
si kepemudaan
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 17
No Unsur Keterangan Jumlah
1 Pejabat & Birokrat
Publik
Pejabat-pejabat publik yang dilekatkan jabatan kehormatan dalam gera-
kan pramuka (contoh : kamabida)
2 orang
2 Pengurus dewan
kerja daerah
Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja daerah 2 orang
3 Pengurus dewan
kerja cabang
Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja cabang 2 orang
4 Pramuka Garuda Para pramuka yang telah memenuhi syarat tanda kecakapan tertinggi di
masing-masing golongan (diutamakan pandega)
2 orang
5 Mitra Satuan Karya Para mitra satuan
karya yang ber-
tanggung jawab
di masing-masing
instansinya dalam
bermitra dengan ger-
akan kepramukaan
mengelola satuan
karya
Mitra saka bhayangkara (bagian binamitra polda/
polres) 1 orang
Mitra saka bakti husada
(kanwil depkes) 1 orang
Mitra Saka bahari
(bagian kerjasama TNI AL) 1 orang
Mitra Saka pariwisata
(kanwil kemenpan) 1 orang
Mitra Saka wanabakti
(kanwil kemenhut) 1 orang
Mitra Saka taruna bumi
(kanwil kementan) 1 orang
Mitra Saka Wira Kartika
(bagian humas TNI AD) 1 orang
6 Tokoh Masyarakat
Muda
Para tokoh masyarakat berusia muda yang aktif dalam gerakan sosial di
daerah 2 orang
7 Pengusaha Para pengusaha lokal 2 orang
Total partisipan 20 orang
Partisipan FGD Setiap Kota3.5
Laporan Penelitian18
Jadwal Kegiatan
Teknik
Pengumpulan Data
3.6
3.7
Untuk bisa mengetahui tingkat penerimaan masyarakat umum atas aktivitas dan gerakan kepramukaan
diperlukan penggalian mendalam yang tersusun secara sistematis di beberapa kota besar yang mewakili popu-
lasi masyarakat dan pelajar dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini kami telah mengkonsep rencana penelitian
dengan detail spesifik di bawah ini:
Dalam proses pengolahan dan
analisa data, akan dilakukan be-
berapa konsinyasi dan rekapitulasi
dari data penelitian dari kesemua
lokasi yang telah dikunjungi. Selain
itu juga terdapat beberapa pen-
gambilan data tambahan yang
bersifat lapangan diluar borang
diskusi yang menjadi media pen-
gambilan data kualitatif dari para
responden di setiap kota.
Preparation
(Penyiapan dokumen,
pemilihan sampel dan kore-
spondensi calon responden,
dan lain-lain)
Grounded
Research Data Mining
Data
Analyzing
Report
Making
(Penyusunan borang,
pembuatan hipotesis
awal, penggunaan logical
framework analyziz)
(Focus Group Discussion
di 6 kota)
(Rekapitulasi hasil data,
konsinyasi hasil peneli-
tian, diskusi perumusan
rekomendasi)
(Laporan, Diseminasi dan
Publikasi)
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 19
4GAMBARAN UMUM
RISET SETIAP LOKASI
Laporan Penelitian20
D
alam proses pengambi-
lan data di kota medan,
diskusi berjalan lancar
dengan kondisi dimana kes-
emua responden yang telah
dihubungi sebelumnya dapat
hadir di lokasi FGD tepat waktu
dan terlibat aktif dalam proses
diskusi. Kegiatan FGD ini juga
mendapatkan dukungan penuh
dari pengurus kwartir daerah
Sumatera Utara.
Dari keduapuluh responden
yang hadir dalam kegiatan FGD,
terdapat beberapa unsur non
pramuka yang hadir, terutama
dari kalangan pengusahan dan
KOTA MEDAN4.1
organisasi kewanitaan. Dari ka-
langan internal pramuka sendiri
kebanyakan yang hadir adalah
dari kalangan penggerak satuan
karya.
Proses diskusi dan presentasi
berjalan dinamis dimana para
peserta berhasil mengidentifi-
kasi beberapa permasalahan
yang harus diperhatikan, seperti
isu tentang pengelolaan asset
bumi perkemahan sibolangit
dan juga proses sosialisasi ger-
akan pramuka yang terhambat
dimana sangat jarang Gerakan
Pramuka berinteraksi langsung
di kegiatan sosial di masyarakat.
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 21
D
i kota Bandung, diskusi
berjalan langsung, terdapat
juga sharing dari beberapa
pengurus kwartir daerah gerakan
pramuka Jawa Barat tentang wa-
cana rebranding Gerakan Pramuka
yang juga dulu pernah digagas oleh
Kwarda Jawa Barat.
Dari responden-responden yang
hadir, beberapa yang berasal dari
luar pramuka kebanyakan hadir dari
kalangan militer dan kepolisian,
dalam hal ini sangat menyoroti per-
soalan pentingnya intervensi pemer-
intah atas pengembangan kepramu-
kaan di masyarakat serta penguatan
gugus depan sebagai struktur ger-
akan Pramuka yang paling dekat
dengan peserta didik.
4.2
KOTA BANDUNG
Laporan Penelitian22
D
i kota Jogjakarta, pen-
gamatan berbeda didapa-
tkan dari tim peneliti ketika
melakukan kegiatan penelitian. Dari
hasil diskusi dan juga presentasi
grup didapatkan kenyataan bahwa
persamalahan pemahaman inter-
nal dan juga tantangan globalisasi
justru yang menjadi persoalan uta-
ma bagi Gerakan Pramuka hari ini.
Konteks ini ditempatkan pada
bagaimana gerakan pramuka dapat
melakukan sosialisasi yang tepat
kepada kalangan muda dan juga
masyarakat luas. Karena kurangnya
hal tersebut, manfaat dari gerakan
pramuka pun jadi kurang begitu
dirasakan. Untuk itu peningkatan
pemahaman akan zaman yang ber-
beda jadi penting dan krusial.
4.3
KOTA
JOGJAKARTA
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 23
D
alam penelitian kami di kota
Surabaya, kegiatan berjalan
dengan baik dan lancar. Kegia-
tan diskusi juga berjalan dengan lancar
karena keaktifan para responden dalam
berdiskusi dan mempresentasikan hasil
diskusi mereka. terdapat hal yang unik
yang kami temukan, salah satu respon-
den memiliki tampilan yang sangat
berbeda dengan pramuka yang lainnya,
sampai akhir responden ini sangat kritis
dalam hal pengaturan seragam kepra-
mukaan.
Proses diskusi dan presentasi yang
terdapat dalam proses ini berfokus
pada beberapa isu, utamanya tentang
ekspose media yang perlu ditingkatkan
kembali, serta persoalan kedekatan ger-
akan pramuka dengan masyarakat luas.
4.4
KOTA
surabaya
Laporan Penelitian24
F
enomena agak serupa juga
ditemukan di Denpasar, di-
mana para responden lebih
banyak menyoroti persoalan keg-
agalan sosialisasi gerakan kepra-
mukaan di masyarakat karena citra
yang kuno dan terkesan outdated.
Dalam hal ini bahkan dalam pem-
bukaan dari ketua kwartir daerah
Bali dikatakan bahwa hal dasar da-
lam kepramukaan seperti seragam
mesti divariasikan untuk mengubah
citra Gerakan Pramuka menjadi
lebih muda dan bersahabat dengan
masyarakat muda saat ini.
Diskusi dan presentasi pada saat
focus group discussion pun difokus-
kan pada beberapa isu utama yakni,
tentang metode komunikasi organ-
isasi, kurangnya asset penunjang
sarana berupa bumi perkemahan.
Hal inilah yang menjadi persoalan
yang perlu diperbaiki.
4.5
KOTA
DENPASAR
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 25
K
egiatan FGD di kota makas-
sar berlangsung di ballroom
hotel swiss-bell inn. Dalam
proses pengambilan data di kota
makassar, diskusi berjalan dengan
lancar karena kerjasama yang baik
dari responden yang hadir pada
waktu itu.
Dalam proses ini, hadir bebera-
pa responden FGD yang berasal
dari kalangan luar pramuka yaitu
dari kalangan pengusaha, aktivis
kepemudaan, dan juga dari kalan-
gan akademisi politik dan kebijakan
publik.
Proses diskusi dan presentasi di
Kota makassar banyak menyoroti
soal efektifitas struktur keorgani-
sasian yang berhubungan keluar,
khususnya bagian hubungan mas-
yarakat dari gerakan pramuka, serta
terkait dengan keikutsertaan Ger-
akan Pramuka dalam kegiatan-ke-
giatan sosial di masyarakat.
4.6
KOTA mAKASSAR
Laporan Penelitian26
5Transformasi dan Re-Branding
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 27
Urgensi Transformasi dan Re-Branding5.1
G
erakan Pra-
muka hadir di
masyarakat
Indonesia sudah
sejak masa awal ke-
merdekaan, kehadiran-
nya pun sudah lekat
dengan kehidupan ber-
bangsa dan bernegara
dari masa kemasa.
Peran gerakan pra-
muka dalam mendi-
dik dan membentuk
karakter generasi muda
masyarakat juga su-
dah tidak diragukan
lagi kiprahnya di masa
lalu. Gerakan pramuka
pada masa-masa pem-
bangungan, terutama
pada masa orde baru,
mengalami kejayaan
baik dari segi pengaruh
sosial kemasyarakatan
gerakan pramuka mau-
cul dengan berbagai platform dan juga tujuan
yang berbeda-beda. Kemunculan komunitas
dan wadah kegiatan bagi para masyarakat
muda ini sangat penting bagi Gerakan Pramu-
ka untuk diperhatikan, karena mereka menjadi
alternatif dari gerakan pramuka dalam menga-
jak masyarakat muda dalam berkegiatan diluar
sekolah atau institusi pendidikannya.
pun dari tingkat antusiasme masyarakat muda
terhadap kegiatan-kegiatan Gerakan Pramuka.
Karena dukungan pemerintah RI pada masa itu
yang begitu besar, Gerakan Pramuka menjadi
sangat besar dan bahkan dianggap sebagai
arus utama kegiatan masyarakat muda Indo-
nesia diluar sekolah pada masa itu.
Namun seiring berjalan dengan waktu, ban-
yak wadah aktivitas dan komunitas yang mun-
Laporan Penelitian28
Objek Transformasi dan Re-Branding5.2
T
entu saja Gerakan Pramuka juga
melakukan banyak penyesuaian
terhadap perkembangan zaman,
sebagai contoh penggunaan teknologi in-
formasi dan juga berbagai inovasi lainnya
yang dilakukan dalam Gerakan Pramuka
dari waktu ke waktu, akan tetapi hal terse-
but belum dapat mengangkat Gerakan
Pramuka kembali menjadi wadah utama
aktivitas masyarakat muda di Indonesia.
Tidak semua hal dalam Gerakan Pra-
muka harus diubah atau dihapuskan,
bahkan terdapat beberapa hal yang harus
dipertahankan untuk menjaga keunikan
karakteristik Gerakan Pramuka dan men-
jadi diferensiasi atas berbagai sarana dan
wadah aktivitas Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 29
Faktor Hambatan Struktural1
Beberapa faktor mempengaruhi hal ini, antara lain :
Dalam salah satu FGD yang kami lakukan di kegiatan penelitian ini kami menemukan
beberapa sekolah yang sedari awal tidak memiliki gerakan kepramukaan, sekalipun kurri-
kulum 2013 nasional sudah mewajibkan agar gerakan pramuka ada di seluruh institusi pen-
didikan tingkat dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
Hal ini terjadi di beberapa jaringan sekolah yang dikelola oleh pihak swasta, dimana be-
berapa anak yang bahkan sangat aktif berkegiatan diluar sekolah tidak pernah berinteraksi
ataupun bahkan ikut dalam kegiatan kepramukaan. Persoalan ini merupakan hal yang
sangat jarang disadari, padahal apabila dipahami lebih jauh, ketidakhadiran institusi kepra-
mukaan yang bisa mengenalkan Gerakan Pramuka akan menjadikan Gerakan Pramuka
sebagai wadah aktivitas yang tidak familiar di masyarakat.
Faktor Diskontinuitas Perubahan2
Di beberapa lokasi kami mengadakan FGD, kami melihat bahwa terdapat beberapa ben-
tuk inovasi kegiatan atau program yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka baik di tingkat
nasional maupun di tingkat daerah, akan tetapi karena pengelolaan yang bersifat terbatas
dan kurang kontinyu efek dari inovasi yang diharapkan tidak bisa terjadi secara efektif.
Sebagai contoh adalah pembuatan badge anti-NAPZA yang digagas oleh Kwartir Daer-
ah Gerakan Pramuka Sumatera Utara yang diwajibkan bagi para peserta didik di daerah
Sumatera Utara yang kemudian mewajibkan pula kepada mereka untuk menjaga diri dari
pengaruh NAPZA. Hal ini baru terjadi secara lokal di daerah Sumatera Utara saja, belum
menjadi program yang bersifat nasional.
Hal-hal serupa yang pernah dilakukan oleh Gerakan Pramuka seperti pembentukan sat-
uan karya-satuan karya baru seperti satuan karya telematika yang kurang difollow up den-
gan baik sehingga program pengembangan seperti ini belum bisa berjalan efektif.
Faktor Mismanagement Asset Gerakan Pramuka3
Dalam beberapa kasus yang kami temui di beberapa kota lokasi dari penelitian ini kami
menemukan fakta menarik bahwa tidak semua kwartir daerah memiliki asset penunjang
secara finansial (usaha mandiri) maupun asset penunjang sarana kegiatan kepramukaan
(bumi perkemahan) yang mumpuni untuk menjamin keberlangsungan kualitas kegiatan
pembinaan karakter yang baik dan sesuai.
Laporan Penelitian30
6PENUTUP
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 31
Kesimpulan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah bahwa keempat bidang yang dimaksud (profil, pendidikan
keorganisasian, dan manajemen pengelolaan aset dan keuangan) masih memerlukan banyak perbaikan sistem dan
juga perubahan sistem manajerial yang mengarah ke profesionalitas pengelolaan untuk menunjang proses transfor-
masi dan meningkatkan peran-peran strategis Gerakan Pramuka serta mendorong beberapa inovasi dalam imple-
mentasi maupun pembenahan Gerakan Pramuka dan sistem pendukungnya (supporting system) agar menjadi lebih
baik lagi.
Perbaikan dan juga inovasi dalam beberapa bidang tersebut dapat menjadi upaya yang dapat dilakukan oleh Gera-
kan Pramuka untuk mentransformasikan internal Gerakan Pramuka dalam menunjang tata kelola kegiatan kepramu-
kaan yang lebih baik dan juga penerimaan yang lebih baik dari masyarakat.
Namun demikian terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif dari proses perbaikan ini,
antara lain adalah : faktor hambatan struktural, faktor diskontinuitas perubahan, dan faktor pengelolaan aset yang
kurang profesional. Maka dari itu, berbagai inovasi dan perbaikan harus terus dilakukan untuk memperbaiki beberapa
persoalan strategis tersebut.
Bentuk dan Substansi Rebranding Gerakan Pramuka6.1.1
6.1
kesimpulan
Laporan Penelitian32
Perlu ada pendekatan gaya baru yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dengan menjalani secara serius pengelolaan
akun media sosial sebagai saluran dan kanal informasi. Kontennya pun disesuaikan menjadi lebih menonjolkan volun-
tarisme ketimbang sekadar kepramukaan sebagai sebuah aktivitas berbahaya di alam liar.
Pengelolaan komunikasi yang lebih profesional dengan merujuk pada manajemen Brand yang lebih tertata secara
baik dan merujuk pada prinsip-prinsip good corporate governance akan menghasilkan citra Gerakan Pramuka yang
lebih positif ke masyarakat.
Komunikasi
Profil Gerakan Pramuka
6.2.1
Rekomendasi6.2
Setelah internal Gerakan Pramuka dapat
dikondisikan dengan baik untuk menerima perubahan
atau transformasi, Gerakan Pramuka harus memper-
hatikan pengelolaan citra dari Gerakan Pramuka agar
relevan dengan situasi dan perkembangan zaman hari
ini (rebranding).
Perubahan citra dari Gerakan Pramuka tidak ha-
rus terjadi secara drastis dan radikal, dan hanya
menyentuh beberapa aspek saja. Gerakan Pramuka
masih perlu mempertahankan beberapa simbol khu-
sus yang telah menjadi karakteristik pembeda antara
Gerakan Pramuka dengan kegiatan atau aktivitas lain-
nya. Misalnya, pencitraan bahwa Gerekan Pramuka
menawarkan kegiatan yang terkait dengan aktivitas
kehidupan di alam terbuka (outdoor) seperti naik
gunung (mountaineering) dan survival tidak perlu diu-
bah dan tetap ditawarkan sebagai pembeda dengan—
dalam konteks sekolah—kegiatan ekstra kurikulum
lainnya. Identitas seragam, hasduk dan norma serta
nilai pramuka juga masih dihargai oleh publik luas.
Gerakan Pramuka diharapkan melakukan promosi
Gerakan Pramuka yang
diharapkan Masyarakat
6.1.2
yang lebih masif dalam beberapa kegiatan dan akti-
vitas masyarakat muda yang kini menjadi tren seperti
kegiatan yang berkaitan dengan bidang seni, olahraga,
informasi teknologi serta ekonomi kreatif.
Tidak hanya dalam hal promosi kegiatan-kegiatan
khusus dari Gerakan Pramuka, melalui pengisian bo-
rang tim peneliti mendapatkan pengetahuan bahwa
masyarakat eksternal pramuka pada dasarnya masih
mengharapkan banyak hal positif dari Gerakan Pra-
muka. Akan tetapi, untuk dapat menarik perhatian
masyarakat, banyak momentum kebersamaan yang
perlu dibangun oleh Gerakan Pramuka agar pramuka
kembali dapat melekat menjadi bagian dari Gerakan
Pramuka.
Keinginan yang besar dari masyarakat ini perlu dir-
espon oleh Gerakan Pramuka dengan memberikan
ruang partisipasi yang lebih besar melalui peningkatan
pelibatan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kepra-
mukaan dan juga formulasi kegiatan-kegiatan kepra-
mukaan yang melibatkan masyarakat luas secara lebih
banyak lagi.
Berdasarkan Ruang
lingkup Penelitian
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 33
Langkah besar penataan kembali dari manajemen pengelolaan aset dan keuangan gerakan Pramuka bisa dimulai dari
penerapan standar akuntabilitas kegiatan organisasi.
Kegiatan kepramukaan baik yang rutin maupun insidental dengan baik juga dapat dijadikan salah satu program per-
baikan tata kelola dan peningkatan akuntabilitas dari Gerakan Pramuka baik dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan
kepramukaan dan kepengurusan Gerakan Pramuka dalam setiap tingkatannya. Hal ini mencakup akuntabilitas finansial,
diharapkan Gerakan Pramuka dapat menerapkan sebuah standar pengkomunikasian kegiatan pramuka dan laporan
kegiatan kepada publik agar masyarakat dapat memahami perkembangan Pramuka dengan seksama bertujuan untuk
membuat kemandirian Gerakan Pramuka.
Sebagai bagian dari struktur terbesar dari Gerakan Pramuka, Peserta didik Pramuka harus mendapat perhatian khu-
sus. Cepatnya pertumbuhan populasi penduduk menyebabkan banyak kalangan di anak muda yang tumbuh lebih cepat
dari seharusnya. Pada masa kini, seorang remaja dapat saja berprestasi secara akademik dan duduk di bangku kuliah.
Disarankan sistem perekrutan calon peserta didik tidak lagi dibasiskan pada umur, melainkan dari kemampuan dan
disiplin semata.
Selain pengubahan sistem perekrutan yang berbasis umur, karakteristik dari pengorganisasian rekrutmen keanggota-
an Gerakan Pramuka yang lebih banyak menargetkan kaum masyarakat muda harus pula memperhatikan beberapa
perubahan tren di kalangan masyarakat muda pula. Hal ini diperlukan untuk menjaga perfomance brand dari Gerakan
Pramuka tetap fresh dan tidak ketinggalan zaman. Menggaet mereka yang sudah jauh dari Pramuka untuk kembali aktif
di Pramuka juga disarankan, terutama membuka kesempatan agar para orang tua untuk aktif juga dalam Pramuka dan
berbagi kebanggaan mereka saat menjadi Pramuka di masa-masa sekolahnya.
Saran lain yang didapatkan dari proses FGD, wawancara mendalam dan seminar diseminasi adalah peninjauan kem-
bali program-program kepramukaan sebagai sebuah bentuk evaluasi yang berkala dalam melihat tingkat efektivitas
dan juga tingkat efisiensi dari kegiatan-kegiatan Kepramukaan. Hasil dari evaluasi ini dapat dijadikan bahan pertimban-
gan dalam penyusunan program-program kepramukaannya di masa yang mendatang.
Beberapa kegiatan kepramukaan yang sudah tidak relevan dapat dievaluasi keberadaannya, khususnya jika yang ter-
kait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sampai dengan hari ini.
Akuntabilitas
Manajemen Pengelolaan Aset dan Keuangan
Pengkajian Kembali Pelibatan Calon Peserta Didik
Struktur dan Keorganisasian Gerakan Pramuka
Peninjauan Kembali Kegiatan Kepramukaan (Program Review)
Pendidikan Gerakan Pramuka
6.2.2
6.2.3
6.2.4
Laporan Penelitian34
Logical Framework Analysis6.3
Tujuan Khusus
(TK)
Sumber
daya
Rekomendasi
Aktivitas
Indikator Proses Indikator Dampak
TK 1
Perubahan
Positif di Inter-
nal Gerakan
Pramuka untuk
menunjang opti-
malisasi Gera-
kan Pramuka di
Masyarakat
1. Tim Peneliti
2. Tim Ren-
bangsama
3. Kwartir Na-
sional Gerakan
Pramuka
4. Kwartir
Daerah se
Indonesia
5. Kwartir
Cabang se
Indonesia
6. Kwartir
Ranting se
Indonesia
7. Gugus De-
pan
1. Implementasi Hasil
penelitian Transfor-
masi dan Rebranding
Gerakan Pramuka
2. Pengelolaan mana-
jemen komunikasi GP
secara lebih teren-
cana
3. Peninjauan kembali
Program-program
Gerakan Pramuka
4. Pengupayaan
penerapan standar
Akuntabilitas dan
Transparansi dalam
hal manajemen asset
GP
5. Pengkajian kembali
Persyaratan Calon
Peserta Didik dalam
proses Pendidikan
Kepramukaan
1. Pelaksanaan rekomendasi dari
Hasil Penelitian ini dalam bentuk
perubahan tata kelola dan inovasi
manajemen Kegiatan Kepramukaan
di setiap tingkatan kepengurusan
2. Perbaikan sistem manajemen
pengelolaan Tata Kelola Organisasi
Gerakan Kepramukaan yang lebih
akuntabel dan profesional di setiap
tingkatannya.
3. Perbaikan sistem manajemen
kegiatan kepramukaan yang lebih
profesional dan akuntabel di setiap
tingkat kepengurusan
4. Promosi kegiatan-kegiatan
yang menjadi inovasi dari Gerakan
pramuka seperti satuan komunitas
dan lain lain.
5. Meningkatnya jumlah partisipasi
masyarakat dalam kegiatan
Kepramukaan
6. Meningkatnya jumlah kegiatan-
kegiatan yang dalam formatnya
banyak melibatkan masyarakat luas.
1. Pemetaan/
inventarisa-
si persepsi dan
masalah Gerakan
Pramuka
2. Perubahan
persepsi terhadap
Gerakan Pramuka
3. Perubahan terh-
adap cara publikasi
dan berkomunikasi
Gerakan Pramuka
yang mereprenta-
sikan perubahan
(scout for change)
4. Gerakan Pramu-
ka menjadi organi-
sasi tingkat nasi-
onal yang mandiri
dan berpengaruh
dalam mewujudkan
perubahan positif
di masyarakat.
TK 2
Mengarahkan
Perubahan
Image Gerakan
Pramuka agar
diterima oleh
Masyarakat
kedepan
Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 35
Laporan Penelitian36
Penasehat
Dr. H. Adhyaksa Dault, SH, M.Si
Penanggung Jawab
Marbawi, S.Sos, M.Si
Pengarah
Marbawi, S.Sos, M.Si
Drs. Yudi Suyoto, MM
Dr. P.A. Kodrat Pramudho, M.Kes
Lusia Adinda Lebu Raya, S.Pd, MM
Penulis / Ketua Peneliti Utama
Tubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPP
Editor / Anggota Peneliti
Lisan Sulaiman
Suharyo Fajri Akmal
Adnan Mubarak
Firyan Nainunus (Artistik)
Peneliti
Adillah Yuswanti, SH, M.Kn
Eddy Setiawan, S.Pt, M.Si
Andre Avizena Sigit, SIP
Luqman Hakim Arifin, S.Fil
Hariqo Wibawa Satria, M.Si
Agus Muslim, SEi
Ir. Desi Susiani
Septembri Yanti, S.Pd
Dra. Jasmiwarti
Eko Indrayadi, S.Sos
Bendahara
H. Fatchuddin, SE
Staf Peneliti
Rt. Arini Yuniarti, ST
Bambang A.P
Derris Setiawan, ST
Taufik Hidayat
Drs. Budi Prasodjo
Madiono
Tim Penyusun

More Related Content

What's hot

1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...
1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...
1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...temanna #LABEDDU
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Raja Matridi Aeksalo
 
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)temanna #LABEDDU
 
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi1
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi11lihma i pka-rbpmp digital organisasi1
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi1temanna #LABEDDU
 
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmp
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmpRancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmp
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmpPuji Hastuti
 

What's hot (6)

1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...
1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...
1ilham agenda 3 rencana pembelajaran organisasi digital final tanggal 14 mare...
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
 
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)
31. rbpmp dan rp manajemen kinerja pka (1)
 
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi1
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi11lihma i pka-rbpmp digital organisasi1
1lihma i pka-rbpmp digital organisasi1
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmp
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmpRancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmp
Rancang bangun pembelajaran mata pelatihan rbpmp
 

Viewers also liked

Pramuka membentuk pribadi tangguh
Pramuka membentuk pribadi tangguhPramuka membentuk pribadi tangguh
Pramuka membentuk pribadi tangguhDedi Dwitagama
 
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017Mohammad Laiyin Nento
 
Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan KepramukaanPendidikan Kepramukaan
Pendidikan KepramukaanLanang
 
Leadership
LeadershipLeadership
LeadershipLanang
 
Materi Untuk Pramuka
Materi Untuk PramukaMateri Untuk Pramuka
Materi Untuk PramukaMuhammad Afif
 
Kegiatan Bermutu
Kegiatan BermutuKegiatan Bermutu
Kegiatan BermutuLanang
 
Kumpulan materi sku pandega uny
Kumpulan materi sku pandega unyKumpulan materi sku pandega uny
Kumpulan materi sku pandega unyAhmad Fatullah
 
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramukaastozone
 
Materi kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapMateri kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapumar fauzi
 
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH Fathul Huda
 
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi adi wibawa
 
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013Avits Capcom
 
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAUNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAboyhokage
 
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garudaastozone
 
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout Finch
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout FinchEnglish Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout Finch
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout FinchFelex Lau
 
Wagons Learning - Corporate Training Services
Wagons Learning - Corporate Training ServicesWagons Learning - Corporate Training Services
Wagons Learning - Corporate Training ServicesSelf-employed
 

Viewers also liked (20)

Pramuka membentuk pribadi tangguh
Pramuka membentuk pribadi tangguhPramuka membentuk pribadi tangguh
Pramuka membentuk pribadi tangguh
 
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017
Paparan Kelompok Pendidikan Kepramukaan - RAKERNAS 2017
 
Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan KepramukaanPendidikan Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Materi Untuk Pramuka
Materi Untuk PramukaMateri Untuk Pramuka
Materi Untuk Pramuka
 
Kegiatan Bermutu
Kegiatan BermutuKegiatan Bermutu
Kegiatan Bermutu
 
Kumpulan materi sku pandega uny
Kumpulan materi sku pandega unyKumpulan materi sku pandega uny
Kumpulan materi sku pandega uny
 
Ambalan dan racana
Ambalan dan racanaAmbalan dan racana
Ambalan dan racana
 
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
 
Materi kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkapMateri kepramukaan lengkap
Materi kepramukaan lengkap
 
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH
TIPS BERORGANISASI; PANDUAN MENJADI AKTIFIS SEKOLAH
 
Standar Etika Publik
Standar Etika PublikStandar Etika Publik
Standar Etika Publik
 
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi
Latihan Kepemimpinan dan Manejemen Organisasi
 
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013
AD ART GERAKAN PRAMUKA 2013
 
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAUNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
 
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
 
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout Finch
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout FinchEnglish Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout Finch
English Literature - Character Analysis - To Kill a Mockingbird - Scout Finch
 
Propsal Ambalan
Propsal AmbalanPropsal Ambalan
Propsal Ambalan
 
Wagons Learning - Corporate Training Services
Wagons Learning - Corporate Training ServicesWagons Learning - Corporate Training Services
Wagons Learning - Corporate Training Services
 
Konsep kepramukaan
Konsep kepramukaanKonsep kepramukaan
Konsep kepramukaan
 

Similar to Laporan Hasil Penelitian Kualitatif tentang Perubahan Gerakan Pramuka

Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontaloRencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalokwarcabkotagorontalo
 
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Islamic Studies
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatifDewi
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatifDewi
 
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptx
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptxModul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptx
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptxEkaFirmansyah8
 
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).pptSyarifatul Marwiyah
 
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdf
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdfAksi nyata modul 3.3 (1).pdf
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdfNURSIDASUTANTRI
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiitoniwijanarko
 
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptx
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptxHamzah - Demostrasi Konsep.pptx
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptxHamzahSaragih1
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaDwi Budiwiwaramulja
 
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A Final.pptx
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A  Final.pptx1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A  Final.pptx
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A Final.pptxBettyUtami1
 
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).pptSyarifatul Marwiyah
 
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptxAugustRidlofRiwu
 
contoh format Aksi Nyata menggunakan alur BAGJA
contoh format Aksi Nyata  menggunakan alur BAGJAcontoh format Aksi Nyata  menggunakan alur BAGJA
contoh format Aksi Nyata menggunakan alur BAGJANiaFatmawati9
 
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptxErnaChristina
 
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptx
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptxModul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptx
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptxssuser1e3f19
 
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...Paulus Robert Tuerah
 
Gerakan pelajar kreatif ipm
Gerakan pelajar kreatif ipmGerakan pelajar kreatif ipm
Gerakan pelajar kreatif ipmIPM SULSEL
 
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)Danny Ritonga
 

Similar to Laporan Hasil Penelitian Kualitatif tentang Perubahan Gerakan Pramuka (20)

Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontaloRencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
Rencana kerja-kwarcabkota-gorontalo
 
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
Karakteristik Participatory Action Research (PAR)
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatif
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatif
 
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptx
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptxModul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptx
Modul 1.3.a.5.1 RUKOL kelompok B.pptx
 
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
02. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
 
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdf
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdfAksi nyata modul 3.3 (1).pdf
Aksi nyata modul 3.3 (1).pdf
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
 
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptx
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptxHamzah - Demostrasi Konsep.pptx
Hamzah - Demostrasi Konsep.pptx
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
 
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A Final.pptx
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A  Final.pptx1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A  Final.pptx
1.3.a.5 Visi dan B.A.G.J.A Final.pptx
 
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
 
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
 
contoh format Aksi Nyata menggunakan alur BAGJA
contoh format Aksi Nyata  menggunakan alur BAGJAcontoh format Aksi Nyata  menggunakan alur BAGJA
contoh format Aksi Nyata menggunakan alur BAGJA
 
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx
5_TEMA_SUARA_DEMOKRASI_pptx (2).pptx
 
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptx
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptxModul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptx
Modul P5 SMKN 8 Kota Tangerang Selatan.pptx
 
Dokumen Rencana Strategis YSKK Tahun 2016 - 2019
Dokumen Rencana Strategis YSKK Tahun 2016 - 2019 Dokumen Rencana Strategis YSKK Tahun 2016 - 2019
Dokumen Rencana Strategis YSKK Tahun 2016 - 2019
 
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
 
Gerakan pelajar kreatif ipm
Gerakan pelajar kreatif ipmGerakan pelajar kreatif ipm
Gerakan pelajar kreatif ipm
 
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
Tugas individu artikel_blog_kepemimpinan_dalam_organisasi_belajar_(lamhot)
 

Laporan Hasil Penelitian Kualitatif tentang Perubahan Gerakan Pramuka

  • 1. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 1
  • 2. Laporan Penelitian2 Daftar Isi Latar Belakang Kota Medan Kesimpulan FGD Kwarda Jawa Barat Pendekatan Sambutan 3 Ringkasan Eksekutif 4 FGD In Numbers 5 7 20 31 11 14 Tujuan Penelitian 8 Kota Bandung Rekomendasi Legal Framework Analysis 21 32 34 Kota Jogjakarta 22 FGD Media / Redaktur 11 Teknik Pengumpulan Data 14 Manfaat Penelitian 8 Kota Surabaya 23 Faktor Penyebab Lainnya 11 Populasi dan Sampel 14 Partisipan FGD 17 Jadwal Kegiatan 18 Teknik Pengumpulan Data 18 Ruang Lingkup Kegiatan 9 Kota Denpasar 24 Scout Of Change (Visi Misi Ka. Kwarnas) 12 Lokasi Kajian 15 Keluaran 9 Kota Makassar 25 Pendahuluan 6 Kerangka Konseptual 10 Metodologi 13 Gambaran Umum Riset Setiap Lokasi Kesimpulan 19 32 Transformasi dan Re-Branding Gerakan Pramuka 26 Urgensi Transformasi dan Re-Branding 27 Objek Transformasi dan Re-Branding 28
  • 3. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 3 Marbawi, S.Sos, M.Si Wakil Ketua Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Pengarah lan khas atau Band performance yang tetap segar (fresh) dan relevan dengan kehidupan masyarakat, khususnya kalan- gan muda Indonesia hari ini. Proses penye- suaian ini tidak bisa dianggap sebelah mata dan harus direncanakan dengan baik serta dieksekusi dengan baik. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang komprehensif dalam menyusun rencana perubahan dan eksekusi yang matang un- tuk menunjang proses perbaikan yang lebih baik lagi secara keseluruhan. Berdasarkan dorongan itulah Gerakan Pramuka menye- lenggarakan kegiatan penelitian untuk menyerap aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Gerakan Pra- muka. Laporan ini hadir sebagai bentuk per- tanggungjawaban baik secara intelektual maupun secara administratif, sebagai se- buah hasil analisis dari hasil penelitian yang terkumpul yang secara keseluruhan dituju- kan agar dapat digunakan sebagai acuan perbaikan Gerakan Pramuka di masa de- pan. Salam, Marbawi dan Arie Rukmantara P erkembangan zaman yang hari ini terjadi dalam berbagai aspek ke- hidupan masyarakat merupakan hal positif yang harus kita syukuri, namun di satu sisi perkembangan ini juga menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk menye- suaikan diri. Merujuk pada berbagai pencapaian positif dan juga inovasi yang telah Gerakan Pramuka lakukan dari awal masa kelahi- rannya hingga hari ini, Gerakan Pramuka dewasa ini mendapat tantangan tersendiri untuk dapat tetap bisa menjaga tampi- Sambutan
  • 4. Laporan Penelitian4 Tubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPP Andalan Nasional Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama Ketua Peneliti Utama gung akuntabilitas pengelolaan aset Gerakan Pramuka. Dari beberapa isu tersebut, isu peningkatan ko- munikasi Gerakan Pramuka menjadi isu yang paling sering dibahas. Dari berbagai masukan dan saran yang diberikan oleh responden kepada tim peneliti, penggunaan pendekatan komunikasi yang lebih proaktif, bahkan agresif, serta mem- buka ruang partisipasi masyarakat dalam bentuk pelibatan aktif masyarakat non-pramuka ke da- lam kegiatan Pramuka menjadi salah satu usulan yang paling sering diungkapkan oleh lebih dari 120 responden. Setelah dikombinasikan dengan berbagai wawancara mendalam dengan berbagai pengu- rus Kwartir Daerah serta lewat seminar disemi- nasi hasil FGD, penelitian ini menyimpulkan bah- wa bentuk dan substansi dari transformasi dan pengemasan ulang (rebranding) Gerakan Pra- muka harus difokuskan pada empat hal: 1. Ko- munikasi yang proaktif dari Pramuka ke non-Pra- muka; 2. Akuntabilitas, dalam arti hasil-hasil kegiatan Pramuka harus dapat diakses publik; 3. Pengkajian Ulang Perekrutan Calon Peserta Didik yang membuka peluang dinamika usia dan di- aspora Indonesia; 4. Mengkaji ulang bentuk dan susunan kegiatan Pramuka (program review) untuk meastikan bahwa anggota Pramuka dapat langsung berkontribusi ke perbaikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. B erdasarkan kebutuhan akan adanya panduan strategis tentang bagaima- na transformasi (perubahan) dan rebranding (pengemasan ulang) kegiatan kepramukaan, Kwartir Nasional Gerakan Pra- muka mengadakan pegujian persepsi dan aspirasi pemangku kepentingan (stakehold- ers) Gerakan Pramuka. Pengujian persepsi dan aspirasi tersebut dilakukan lewat pe- nelitian kualitatif dengan metode diskusi kelompok (Focuss Group Discussion/FGD) di enam kota besar, yang memiliki anggota Pramuka dengan jumlah besar, di seluruh Indonesia. FGD membahas, antara lain, tantangan dan potensi kagiatan komunikasi dan sosialisasi Gerakan Pramuka, serta persoalan identitas, manajemen organisasi yang juga menying- Ringkasan Eksekutif
  • 5. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 5
  • 7. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 7 S emenjak terjadi pergeseran zaman dimana teknologi informasi begitu cepat berkembang dan mendorong masyarakat memiliki pola ke- hidupan yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya menjadi lebih digital, kegiatan kepramukaan sudah mulai meredup dan tidak menjadi populer seperti pada ma- sa-masa kejayaannya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat partisipasi kalangan muda di masyarakat dalam kegiatan kepramukaan yang semakin berkurang. Sebagai contoh, lembaga-lembaga pendidikan tinggi seperti universitas atau sekolah tinggi, jumlah peserta didik pramuka tidak sebanding dengan jumlah siswa/mahasiswa yang ada di kampus tersebut. Hal ini diperparah dengan kurang akuntabelnya pendataan keanggotaan pramuka dalam lingkup nasional secara berkala. Berbagai upaya mungkin telah coba dilakukan selama ini, namun hal itu tetaplah belum cukup. Walaupun begitu, tentu saja tidak berarti kegiatan kepramukaan sudah tidak bisa atau tidak relevan. Se- baliknya bahkan, perlu ada penggalian secara serius tentang kepramukaan di masyarakat untuk mencari tahu bagaimana tingkat penerimaan masyarakat yang sesungguhnya terhadap kegiatan kepramukaan teruta- ma pada kalangan pemuda-pemudi dan mencari tahu bagaimanakah format ideal promosi kepramukaan ke segmen muda masyarakat dan kalangan mahasiswa di Indonesia. Setelah mengadakan kegiatan penelitian di 6 kota di seluruh Indonesia, dengan berbagai dinamika dan juga data hasil temuan yang menarik untuk dikaji dan dire- fleksikan kepada Gerakan Pramuka hari ini. Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah atas kegiatan penelitian ini secara keseluruhan. Latar Belakang1.1
  • 8. Laporan Penelitian8 Adapun rumusan masalah yang menjadi inti dari kegiatan penelitian ini dapat dijabarkan atas beberapa pertanyaan berikut ini : Adapun tujuan dari kegiatan pene- litian ini adalah untuk mendukung Gerakan Pramuka secara nasional untuk mengidentifikasi bentuk dan substansi dari Gerakan Pramuka yang harus ditransformasikan, ser- ta meningkatkan relevansi Gera- kan Pramuka dengan masyarakat dengan inovasi yang tepat sesuai dengan yang diharapkan oleh Mas- yarakat, khususnya Masyarakat muda di Indonesia. Adapun manfaat dari kegiatan pe- nelitian ini adalah untuk Mengidenti- fikasi perubahan persepsi terhadap Gerakan Pramuka. Selain itu, peneli- tian ini juga bermanfaat dalam men- cari informasi tentang tingkat pener- imaan masyarakat umum terhadap gerakan pramuka secara luas. secara khusus melalui penelitian ini, Gera- kan Pramuka dapat mengidentifikasi persepsi masyarakat, utamanya kalangan muda, terhadap gerakan pramuka. Rumusan Permasalahan1.2 Bagaimana bentuk dan substansi dari Gerakan Pramuka yang harus ditransformasikan guna menyesuaikan diri dengan perubahan zaman? 1 Bagaimanakah format rebranding Gerakan Pramuka kedepan yang diharapkan oleh masyarakat? 2 1.3 1.4Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
  • 9. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 9 Profil Gerakan Pramuka Yang dimaksud sebagai profil dari Gerakan Pramuka ini adalah pencitraan yang diterima oleh masyarakat dari Gerakan Pramuka melalui berbagai jenis interaksi yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam berbagai hal dan kesempatan. Penggalian gambaran profil digali melalui serangkaian pertanyaan khusus yang mengarahkan responden agar menceritakan pemaknaan mereka terhadap Gerakan Pramuka itu sendiri. Pendidikan Kepramukaan Gerakan Pramuka sebagai sebuah wadah pembinaan karakter masyarakat muda Indonesia memiliki kompleksitas dan keunggulan dalam hal kurikulum pembinaannya, namun bukan berarti kurikulum ini sempurna atau tidak perlu dikaji kembali. Dalam hal, segala aspirasi dan masukan dari responden terkait dengan kurikulum Kegiatan Kepramukaan juga menjadi salah satu fokus dari penelitian ini. Manajemen Pengelolaan Aset dan Keuangan Sebagai sebuah organisasi tingkat nasional dengan tingkat aktivitas kegiatan yang padat sepanjang tahun, maka pengelolaan asset amat penting bagi Gerakan Pramuka untuk menunjang keberlangsungan Gerakan Pramuka baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Penggalian informasi tentang hal ini dilakukan melalui beberapa pertanyaan khusus yang terjabarkan dalam borang diskusi serta dalam pengamatan lapangan tim peneliti di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Struktur Keorganisasian Gerakan Pramuka Keorganisasian Gerakan Pramuka yang tersusun rapi dari tingkat gugus depan hingga nasional perlu juga mendapatkan perhatian khusus. Utamanya dalam mengkaji tingkat efektifitas baik secara tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan struktur Gerakan Pramuka di setiap tingkatan, maupun untuk melihat bagaimana arah pengembangan yang bisa dilakukan dalam hal strukturasi Organisasi Kepramukaan secara nasional. Publikasi Ilimah Focus Group Discussion (FGD). Dengan tersusunnya laporan-laporan hasil kegiatan, maka diharapkan dapat diketahui permasalahan yang ada dan solusinya dalam pengembangan dan dapat dijadikan panduan bagi seluruh pihak yang memiliki kepentingan, minimal panduan bagi untuk mengkomunikasikan dan mengembangkan kegiatan di Indonesia. Dokumentasi Multimedia Selain itu akan ada beberapa produk dalam bentuk buku dan dokumentasi (video dan foto), yang di mana hasil dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) akan dibagikan kepada seluruh anggota pramuka Indonesia untuk menjadi sebuah bahan rekomendasi. Output dari kegiatan yaitu berupa laporan hasil penyelenggaraan penelitian ada beberapa, antara lain : Adapun ruang lingkup kegiatan penelitian ini didasarkan pada empat konteks dari Gerakan Pramuka itu sendiri, antara lain : Ruang Lingkup Kegiatan1.5 Keluaran1.6
  • 11. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 11 Pada salah satu poin rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh program Focus Group Discussion yang diadakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 2014 yang khusus mengundang responded pihak media dan jurnalis disebutkan bahwa bagi Gerakan Pramuka ke depan dibutuhkan kompas penunjuk yang jelas dan akurat agar Pramuka dapat tampil lebih sering dan lebih disukai di masyarakat. Yaitu dengan menyusun dan mem-breakdown konsep re-branding yang komprehensif dan sistematis tentang Pramuka baru pimpinan Kak Adhyaka Dault. Caranya bisa melalui pelaksanaan FGD yang lebih teratur dengan para praktisi media dari beragam jenis media yang ada (Cetak, Elektronik, Online, dan Media Sosial), baik di tingkat Nasional maupun daerah Untuk dapat menunjang rebranding dari Gerakan Pramuka dengan jelas, tentunya FGD Transformasi dan Rebranding ini hadir sebagai bagian dari upaya Gerakan Pramuka dalam memperjelas konsep rebranding yang diinginkan masyarakat. FGD Media / Redaktur2.2 Terdapat beberapa fenomena menarik dimana di beberapa media sosial, utamanya twitter, terdapat beberapa seri tweet mengenai pramuka yang dibuat oleh pakar branding, Subiakto, yang mengemukakan beberapa hal yang menjadi penghalang pramuka dalam mendapatkan branding yang positif dan relevan di kalangan masyarakat indonesia hari ini. Beberapa hal poin yang dijabarkan oleh Subiakto menitikberatkan pada penguatan profil dan bagaimana Gerakan Pramuka mengarahkan image Gerakan Pramuka di masyarakat. Dalam serangkaian tweet yang dibuat oleh Subiakto, digambarkan bahwa Gerakan Pramuka masih terjebak pada stigma-stigma yang kuno seperti senioritas diantara para peserta didik, kegiatan outdoor yang melelahkan dan membosankan, bentuk dan seragam yang kurang menarik secara estetika dan hal-hal yang sudah tidak bisa diterima oleh kalangan muda di masyarakat hari ini. Hal inilah yang mesti jadi perhatian serius bagi Gerakan Pramuka agar tidak makin tertinggal dan bisa menjadi tren kembali hari ini. Faktor Penyebab Lainnya (Berita dan Sosial Media) 2.3 Pada tahun 2011, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat telah mengadakan kegiatan penelitian berbasis Focus Group Discussion (FGD) dengan fokus pembahasan pada rebranding Gerakan Pramuka di Jawa Barat. Salah satu rekomendasi programnya adalah mengadakan adanya duta Gerakan Pramuka Jawa Barat dari kalangan publik figur. Kegiatan ini menjadi inspirasi bagi Kwarnas untuk mengadakan kegiatan Penelitian yang serupa pada tahun 2014 sebagai evaluasi atas pendekatan ke masyarakat selama ini juga sebagai sarana penggalian aspirasi dari pengurus kwartir daerah di seluruh Indonesia. FGD Kwarda Jawa Barat2.1
  • 12. Laporan Penelitian12 Pada masa kepemimpinan kak Adhyaksa Dault, ada sebuah visi Gerakan Pramuka yang ingin diwujudkan, yaitu Gerakan Pramuka yang ikut sebagai agen perubahan positif di masyarakat Indonesia. Visi ini memposisikan Gerakan Pramuka sebagai trigger perubahan yang dapat membawa masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Dalam tataran yang lebih konkrit, jabaran visi ini digambarkan melalui alur sederhana dimana untuk bisa menjadi agen perubah- an di Masyarakat, Gerakan Pramuka harus terlebih dahulu dapat diterima dikalangan masyarakat luas secara terbuka dan han- gat. Lalu setelahnya, Gerakan Pramuka dapat mengikutsertakan masyarakat atau Scout for Change (Visi Misi Ka Kwarnas) 2.4 bahkan menarik masyarakat secara su- karela untuk ikut dalam kegiatan kepra- mukaan yang bermanfaat luas dalam merubah keadaan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi. Visi ini tentu merupakan gambaran Ideal dari bagaimana Gerakan Pramuka harusnya dikembangkan dan diarahkan. Konteks perubahannya adalah persoalan pencitraan dan tingkat penerimaan mas- yarakat, akan tetapi tentu juga perlu dili- hat sejauh mana Gerakan Pramuka perlu melakukan perubahan dan penyesuaian didalam internalnya agar kegiatan kepra- mukaan masih dapat dikatakan relevan dengan situasi zaman terbaru.
  • 13. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 13 Metodologi 3
  • 14. Laporan Penelitian14 Dalam penelitian ini, tim peneliti melaku- kan peneitian dengan pendekatan kualitatif model eksploratory research. Tim Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan model eksploratory research ini agar peneli- ti dapat menghimpun informasi awal yang membantu upaya merumuskan hipotesis. Pendekatan dengan model ini juga sangat fokus untuk mendapatkan pengetahuan, wa- wasan, ide, gagasan, serta pemahaman baru. Selain itu, model ini sangat cocok diterapkan dalam kasus yang diteliti, karena eksploratory research memiliki sifat penelitian yang tidak baku dan dapat berubah-ubah sesuai kondisi. Penelitian dengan pendekatan eksploratory dilakukan dalam upaya menemukan sebuah informasi umum mengenai sesuatu topik/ma- salah yang belum diketahui sepenuhnya oleh seseorang peneliti. Sebagai contoh, peneliti telah mendengar berita tentang adanya pendekatan-pendeka- tan dan sistem baru yang bisa membantu banyak organisasi-organisasi pemuda saat ini berkembang dengan baik dan banyak pemi- natnya di Indonesia, tetapi tim peneliti belum akrab (kenal, paham) benar dengan pendeka- tan dan sistem tersebut dan berkeinginan untuk melakukan penelitian guna mengenal lebih jauh mengenainya. Dalam kaitannya dengan Gerakan Pramu- ka, saat ini kita ingin mengetahui, Apakah in- stitusi Pramuka harus melakukan rebranding dan Bagaimana format kegiatan, promosi dan kampanye kepramukaan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia terutama kalangan pemuda-pemudi dan mahasiswa yang dapat diterapkan secara efektif dan efisien saat ini, oleh karena itu pendekatan penelitian model eksplratory research cukup tepat dijadikan acuan. Pendekatan3.1 Teknik Pengumpulan Data Populasi dan Sampel 3.2 3.3 Untuk melalakukan penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan FGD (Focus Group Discussion), indepth interview, dan menyebar kuisoner yang akan dilakukan di enam kota sebagai sampel. Untuk memenuhi data penelitian, peneliti akan mengundang beberapa pembicara atau nara- sumber yang sudah ditentukan sebelumnya sebagai Sample (narasumber FGD dan indepth interview) secara acidental. Para narasumber dipilih secara selektif dari populasi yang relevan dengan pokok-pokok diskusi dan sesuai dengan tujuan FGD. Hasil ulasan dari narasumber dan partisipan dalam FGD ini akan dijadikan data primer dalam penelitian. Dalam proses pengambilan data yang diper- lukan, responden dari penelitian ini berjumlah total 120 orang yang berasal dari berbagai kalangan baik internal maupun eksternal pra- muka. Dari kalangan masyarakat, mulai dari anggota pramuka yang sudah mengikuti gera- kan pramuka selama lebih dari 40 tahun sam- pai siswa SMA yang tidak pernah sama sekali mendengar dan mengikuti gerakan pramuka sebelumnya. Dari segi latar belakang profesi, para responden juga berasal dari berbagai jenis profesi, antara lain seperti pegawai negeri sipil, dokter, tentara, polisi, pengusaha, mahasiswa, dan juga pramuka itu sendiri. Berkat latar belakang responden yang berbe- da-beda ini, dihasilkan data persepsi yang juga berbeda-beda dan menarik untuk diolah.
  • 15. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 15 No Kota Target Sampling Populasi Kampus Keterangan 1 Medan Sebagai representasi masyarakat muda di pulau sumatra Terdapat 45 kampus perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Kota medan dikenal sebagai salah satu kota yang sangat berkembang di wilayah sumatera dengan populasi kaum muda yang sangat banyak Terdapat beberapa tokoh muda nasional yang berasal dari kota medan 2 Bandung Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian barat Terdapat 154 kampus perguruan tinggi den- gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Para pemuda kota bandung dikenal sangat kreatif, ditunjukkan melalui berbagai kegia- tan dan event kreatif yang digelar oleh para kaum muda bandung Berbagai pertunjukan seni, utamanya yang digelar oleh kampus dan sekolah-sekolah dibandung dikenal luas kreatif dan sukses Terdapat beberapa komunitas pemuda yg berbasis daerah seperti komunitas pasun- dan, dan juga yang berbasis fans sepakbola seperti viking 3 Jogjakarta Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian tengah Terdapat 122 kampus perguruan tinggi den- gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Dikenal luas sebagai kota pendidikan Banyaknya public sphere di kota ini memu- ngkinkan tingkat interaksi warga mudanya juga tinggi Masyarakat muda, utamanya mahasiswa jogja dikenal senang melakukan aksi bakti sosial seperti contohnya kkn UGM yg dilak- sanakan setiap tahun ajaran Lokasi Kajian3.4
  • 16. Laporan Penelitian16 4 Surabaya Sebagai representasi masyarakat muda di pulau jawa bagian timur Terdapat 66 kampus perguruan tinggi den- gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Terdapat banyak komunitas dan organisasi kepemudaan yang berbasis di kota ini Kota surabaya juga memiliki banyak public sphere dimana para kaum muda biasa berkumpul dan berinteraksi, khususnya taman-taman kota Beberapa organisasi ekstra kampus memi- liki jumlah keanggotaan terbesar di kota ini 5 Denpasar Sebagai representasi masyarakat muda di gugusan kepulauan bali Terdapat 39 kampus perguruan tinggi den- gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Para kaum muda kota bali dikenal ‘gaul’ dan sering jadi trendsetter pergaulan anak muda secara nasional Para kaum muda di kota bali juga dikenal sering aktif dan berkegiatan di luar (out- door) dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi antara masyarakat bali dan para pendatang 6 Makassar Sebagai representasi masyarakat muda di wilayah indonesia timur Terdapat 137 kampus perguruan tinggi den- gan berbagai disiplin ilmu baik negeri dan swasta Kota makassar sering jadi kota tujuan pen- didikan bagi seluruh kaum muda indonesia di wilayah timur, tidak hanya dari kota makassar. Para pemuda kota makassar juga dikenal aktif di kegiatan keorganisasian, ditunjuk- kan dengan eksisnya beberapa anak muda asal makassar sebagai pimpinan organisa- si kepemudaan
  • 17. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 17 No Unsur Keterangan Jumlah 1 Pejabat & Birokrat Publik Pejabat-pejabat publik yang dilekatkan jabatan kehormatan dalam gera- kan pramuka (contoh : kamabida) 2 orang 2 Pengurus dewan kerja daerah Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja daerah 2 orang 3 Pengurus dewan kerja cabang Para pramuka yang menjadi pengurus dewan kerja cabang 2 orang 4 Pramuka Garuda Para pramuka yang telah memenuhi syarat tanda kecakapan tertinggi di masing-masing golongan (diutamakan pandega) 2 orang 5 Mitra Satuan Karya Para mitra satuan karya yang ber- tanggung jawab di masing-masing instansinya dalam bermitra dengan ger- akan kepramukaan mengelola satuan karya Mitra saka bhayangkara (bagian binamitra polda/ polres) 1 orang Mitra saka bakti husada (kanwil depkes) 1 orang Mitra Saka bahari (bagian kerjasama TNI AL) 1 orang Mitra Saka pariwisata (kanwil kemenpan) 1 orang Mitra Saka wanabakti (kanwil kemenhut) 1 orang Mitra Saka taruna bumi (kanwil kementan) 1 orang Mitra Saka Wira Kartika (bagian humas TNI AD) 1 orang 6 Tokoh Masyarakat Muda Para tokoh masyarakat berusia muda yang aktif dalam gerakan sosial di daerah 2 orang 7 Pengusaha Para pengusaha lokal 2 orang Total partisipan 20 orang Partisipan FGD Setiap Kota3.5
  • 18. Laporan Penelitian18 Jadwal Kegiatan Teknik Pengumpulan Data 3.6 3.7 Untuk bisa mengetahui tingkat penerimaan masyarakat umum atas aktivitas dan gerakan kepramukaan diperlukan penggalian mendalam yang tersusun secara sistematis di beberapa kota besar yang mewakili popu- lasi masyarakat dan pelajar dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini kami telah mengkonsep rencana penelitian dengan detail spesifik di bawah ini: Dalam proses pengolahan dan analisa data, akan dilakukan be- berapa konsinyasi dan rekapitulasi dari data penelitian dari kesemua lokasi yang telah dikunjungi. Selain itu juga terdapat beberapa pen- gambilan data tambahan yang bersifat lapangan diluar borang diskusi yang menjadi media pen- gambilan data kualitatif dari para responden di setiap kota. Preparation (Penyiapan dokumen, pemilihan sampel dan kore- spondensi calon responden, dan lain-lain) Grounded Research Data Mining Data Analyzing Report Making (Penyusunan borang, pembuatan hipotesis awal, penggunaan logical framework analyziz) (Focus Group Discussion di 6 kota) (Rekapitulasi hasil data, konsinyasi hasil peneli- tian, diskusi perumusan rekomendasi) (Laporan, Diseminasi dan Publikasi)
  • 19. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 19 4GAMBARAN UMUM RISET SETIAP LOKASI
  • 20. Laporan Penelitian20 D alam proses pengambi- lan data di kota medan, diskusi berjalan lancar dengan kondisi dimana kes- emua responden yang telah dihubungi sebelumnya dapat hadir di lokasi FGD tepat waktu dan terlibat aktif dalam proses diskusi. Kegiatan FGD ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pengurus kwartir daerah Sumatera Utara. Dari keduapuluh responden yang hadir dalam kegiatan FGD, terdapat beberapa unsur non pramuka yang hadir, terutama dari kalangan pengusahan dan KOTA MEDAN4.1 organisasi kewanitaan. Dari ka- langan internal pramuka sendiri kebanyakan yang hadir adalah dari kalangan penggerak satuan karya. Proses diskusi dan presentasi berjalan dinamis dimana para peserta berhasil mengidentifi- kasi beberapa permasalahan yang harus diperhatikan, seperti isu tentang pengelolaan asset bumi perkemahan sibolangit dan juga proses sosialisasi ger- akan pramuka yang terhambat dimana sangat jarang Gerakan Pramuka berinteraksi langsung di kegiatan sosial di masyarakat.
  • 21. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 21 D i kota Bandung, diskusi berjalan langsung, terdapat juga sharing dari beberapa pengurus kwartir daerah gerakan pramuka Jawa Barat tentang wa- cana rebranding Gerakan Pramuka yang juga dulu pernah digagas oleh Kwarda Jawa Barat. Dari responden-responden yang hadir, beberapa yang berasal dari luar pramuka kebanyakan hadir dari kalangan militer dan kepolisian, dalam hal ini sangat menyoroti per- soalan pentingnya intervensi pemer- intah atas pengembangan kepramu- kaan di masyarakat serta penguatan gugus depan sebagai struktur ger- akan Pramuka yang paling dekat dengan peserta didik. 4.2 KOTA BANDUNG
  • 22. Laporan Penelitian22 D i kota Jogjakarta, pen- gamatan berbeda didapa- tkan dari tim peneliti ketika melakukan kegiatan penelitian. Dari hasil diskusi dan juga presentasi grup didapatkan kenyataan bahwa persamalahan pemahaman inter- nal dan juga tantangan globalisasi justru yang menjadi persoalan uta- ma bagi Gerakan Pramuka hari ini. Konteks ini ditempatkan pada bagaimana gerakan pramuka dapat melakukan sosialisasi yang tepat kepada kalangan muda dan juga masyarakat luas. Karena kurangnya hal tersebut, manfaat dari gerakan pramuka pun jadi kurang begitu dirasakan. Untuk itu peningkatan pemahaman akan zaman yang ber- beda jadi penting dan krusial. 4.3 KOTA JOGJAKARTA
  • 23. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 23 D alam penelitian kami di kota Surabaya, kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Kegia- tan diskusi juga berjalan dengan lancar karena keaktifan para responden dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi mereka. terdapat hal yang unik yang kami temukan, salah satu respon- den memiliki tampilan yang sangat berbeda dengan pramuka yang lainnya, sampai akhir responden ini sangat kritis dalam hal pengaturan seragam kepra- mukaan. Proses diskusi dan presentasi yang terdapat dalam proses ini berfokus pada beberapa isu, utamanya tentang ekspose media yang perlu ditingkatkan kembali, serta persoalan kedekatan ger- akan pramuka dengan masyarakat luas. 4.4 KOTA surabaya
  • 24. Laporan Penelitian24 F enomena agak serupa juga ditemukan di Denpasar, di- mana para responden lebih banyak menyoroti persoalan keg- agalan sosialisasi gerakan kepra- mukaan di masyarakat karena citra yang kuno dan terkesan outdated. Dalam hal ini bahkan dalam pem- bukaan dari ketua kwartir daerah Bali dikatakan bahwa hal dasar da- lam kepramukaan seperti seragam mesti divariasikan untuk mengubah citra Gerakan Pramuka menjadi lebih muda dan bersahabat dengan masyarakat muda saat ini. Diskusi dan presentasi pada saat focus group discussion pun difokus- kan pada beberapa isu utama yakni, tentang metode komunikasi organ- isasi, kurangnya asset penunjang sarana berupa bumi perkemahan. Hal inilah yang menjadi persoalan yang perlu diperbaiki. 4.5 KOTA DENPASAR
  • 25. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 25 K egiatan FGD di kota makas- sar berlangsung di ballroom hotel swiss-bell inn. Dalam proses pengambilan data di kota makassar, diskusi berjalan dengan lancar karena kerjasama yang baik dari responden yang hadir pada waktu itu. Dalam proses ini, hadir bebera- pa responden FGD yang berasal dari kalangan luar pramuka yaitu dari kalangan pengusaha, aktivis kepemudaan, dan juga dari kalan- gan akademisi politik dan kebijakan publik. Proses diskusi dan presentasi di Kota makassar banyak menyoroti soal efektifitas struktur keorgani- sasian yang berhubungan keluar, khususnya bagian hubungan mas- yarakat dari gerakan pramuka, serta terkait dengan keikutsertaan Ger- akan Pramuka dalam kegiatan-ke- giatan sosial di masyarakat. 4.6 KOTA mAKASSAR
  • 26. Laporan Penelitian26 5Transformasi dan Re-Branding Gerakan Pramuka
  • 27. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 27 Urgensi Transformasi dan Re-Branding5.1 G erakan Pra- muka hadir di masyarakat Indonesia sudah sejak masa awal ke- merdekaan, kehadiran- nya pun sudah lekat dengan kehidupan ber- bangsa dan bernegara dari masa kemasa. Peran gerakan pra- muka dalam mendi- dik dan membentuk karakter generasi muda masyarakat juga su- dah tidak diragukan lagi kiprahnya di masa lalu. Gerakan pramuka pada masa-masa pem- bangungan, terutama pada masa orde baru, mengalami kejayaan baik dari segi pengaruh sosial kemasyarakatan gerakan pramuka mau- cul dengan berbagai platform dan juga tujuan yang berbeda-beda. Kemunculan komunitas dan wadah kegiatan bagi para masyarakat muda ini sangat penting bagi Gerakan Pramu- ka untuk diperhatikan, karena mereka menjadi alternatif dari gerakan pramuka dalam menga- jak masyarakat muda dalam berkegiatan diluar sekolah atau institusi pendidikannya. pun dari tingkat antusiasme masyarakat muda terhadap kegiatan-kegiatan Gerakan Pramuka. Karena dukungan pemerintah RI pada masa itu yang begitu besar, Gerakan Pramuka menjadi sangat besar dan bahkan dianggap sebagai arus utama kegiatan masyarakat muda Indo- nesia diluar sekolah pada masa itu. Namun seiring berjalan dengan waktu, ban- yak wadah aktivitas dan komunitas yang mun-
  • 28. Laporan Penelitian28 Objek Transformasi dan Re-Branding5.2 T entu saja Gerakan Pramuka juga melakukan banyak penyesuaian terhadap perkembangan zaman, sebagai contoh penggunaan teknologi in- formasi dan juga berbagai inovasi lainnya yang dilakukan dalam Gerakan Pramuka dari waktu ke waktu, akan tetapi hal terse- but belum dapat mengangkat Gerakan Pramuka kembali menjadi wadah utama aktivitas masyarakat muda di Indonesia. Tidak semua hal dalam Gerakan Pra- muka harus diubah atau dihapuskan, bahkan terdapat beberapa hal yang harus dipertahankan untuk menjaga keunikan karakteristik Gerakan Pramuka dan men- jadi diferensiasi atas berbagai sarana dan wadah aktivitas Gerakan Pramuka.
  • 29. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 29 Faktor Hambatan Struktural1 Beberapa faktor mempengaruhi hal ini, antara lain : Dalam salah satu FGD yang kami lakukan di kegiatan penelitian ini kami menemukan beberapa sekolah yang sedari awal tidak memiliki gerakan kepramukaan, sekalipun kurri- kulum 2013 nasional sudah mewajibkan agar gerakan pramuka ada di seluruh institusi pen- didikan tingkat dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Hal ini terjadi di beberapa jaringan sekolah yang dikelola oleh pihak swasta, dimana be- berapa anak yang bahkan sangat aktif berkegiatan diluar sekolah tidak pernah berinteraksi ataupun bahkan ikut dalam kegiatan kepramukaan. Persoalan ini merupakan hal yang sangat jarang disadari, padahal apabila dipahami lebih jauh, ketidakhadiran institusi kepra- mukaan yang bisa mengenalkan Gerakan Pramuka akan menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah aktivitas yang tidak familiar di masyarakat. Faktor Diskontinuitas Perubahan2 Di beberapa lokasi kami mengadakan FGD, kami melihat bahwa terdapat beberapa ben- tuk inovasi kegiatan atau program yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, akan tetapi karena pengelolaan yang bersifat terbatas dan kurang kontinyu efek dari inovasi yang diharapkan tidak bisa terjadi secara efektif. Sebagai contoh adalah pembuatan badge anti-NAPZA yang digagas oleh Kwartir Daer- ah Gerakan Pramuka Sumatera Utara yang diwajibkan bagi para peserta didik di daerah Sumatera Utara yang kemudian mewajibkan pula kepada mereka untuk menjaga diri dari pengaruh NAPZA. Hal ini baru terjadi secara lokal di daerah Sumatera Utara saja, belum menjadi program yang bersifat nasional. Hal-hal serupa yang pernah dilakukan oleh Gerakan Pramuka seperti pembentukan sat- uan karya-satuan karya baru seperti satuan karya telematika yang kurang difollow up den- gan baik sehingga program pengembangan seperti ini belum bisa berjalan efektif. Faktor Mismanagement Asset Gerakan Pramuka3 Dalam beberapa kasus yang kami temui di beberapa kota lokasi dari penelitian ini kami menemukan fakta menarik bahwa tidak semua kwartir daerah memiliki asset penunjang secara finansial (usaha mandiri) maupun asset penunjang sarana kegiatan kepramukaan (bumi perkemahan) yang mumpuni untuk menjamin keberlangsungan kualitas kegiatan pembinaan karakter yang baik dan sesuai.
  • 31. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 31 Kesimpulan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah bahwa keempat bidang yang dimaksud (profil, pendidikan keorganisasian, dan manajemen pengelolaan aset dan keuangan) masih memerlukan banyak perbaikan sistem dan juga perubahan sistem manajerial yang mengarah ke profesionalitas pengelolaan untuk menunjang proses transfor- masi dan meningkatkan peran-peran strategis Gerakan Pramuka serta mendorong beberapa inovasi dalam imple- mentasi maupun pembenahan Gerakan Pramuka dan sistem pendukungnya (supporting system) agar menjadi lebih baik lagi. Perbaikan dan juga inovasi dalam beberapa bidang tersebut dapat menjadi upaya yang dapat dilakukan oleh Gera- kan Pramuka untuk mentransformasikan internal Gerakan Pramuka dalam menunjang tata kelola kegiatan kepramu- kaan yang lebih baik dan juga penerimaan yang lebih baik dari masyarakat. Namun demikian terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif dari proses perbaikan ini, antara lain adalah : faktor hambatan struktural, faktor diskontinuitas perubahan, dan faktor pengelolaan aset yang kurang profesional. Maka dari itu, berbagai inovasi dan perbaikan harus terus dilakukan untuk memperbaiki beberapa persoalan strategis tersebut. Bentuk dan Substansi Rebranding Gerakan Pramuka6.1.1 6.1 kesimpulan
  • 32. Laporan Penelitian32 Perlu ada pendekatan gaya baru yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dengan menjalani secara serius pengelolaan akun media sosial sebagai saluran dan kanal informasi. Kontennya pun disesuaikan menjadi lebih menonjolkan volun- tarisme ketimbang sekadar kepramukaan sebagai sebuah aktivitas berbahaya di alam liar. Pengelolaan komunikasi yang lebih profesional dengan merujuk pada manajemen Brand yang lebih tertata secara baik dan merujuk pada prinsip-prinsip good corporate governance akan menghasilkan citra Gerakan Pramuka yang lebih positif ke masyarakat. Komunikasi Profil Gerakan Pramuka 6.2.1 Rekomendasi6.2 Setelah internal Gerakan Pramuka dapat dikondisikan dengan baik untuk menerima perubahan atau transformasi, Gerakan Pramuka harus memper- hatikan pengelolaan citra dari Gerakan Pramuka agar relevan dengan situasi dan perkembangan zaman hari ini (rebranding). Perubahan citra dari Gerakan Pramuka tidak ha- rus terjadi secara drastis dan radikal, dan hanya menyentuh beberapa aspek saja. Gerakan Pramuka masih perlu mempertahankan beberapa simbol khu- sus yang telah menjadi karakteristik pembeda antara Gerakan Pramuka dengan kegiatan atau aktivitas lain- nya. Misalnya, pencitraan bahwa Gerekan Pramuka menawarkan kegiatan yang terkait dengan aktivitas kehidupan di alam terbuka (outdoor) seperti naik gunung (mountaineering) dan survival tidak perlu diu- bah dan tetap ditawarkan sebagai pembeda dengan— dalam konteks sekolah—kegiatan ekstra kurikulum lainnya. Identitas seragam, hasduk dan norma serta nilai pramuka juga masih dihargai oleh publik luas. Gerakan Pramuka diharapkan melakukan promosi Gerakan Pramuka yang diharapkan Masyarakat 6.1.2 yang lebih masif dalam beberapa kegiatan dan akti- vitas masyarakat muda yang kini menjadi tren seperti kegiatan yang berkaitan dengan bidang seni, olahraga, informasi teknologi serta ekonomi kreatif. Tidak hanya dalam hal promosi kegiatan-kegiatan khusus dari Gerakan Pramuka, melalui pengisian bo- rang tim peneliti mendapatkan pengetahuan bahwa masyarakat eksternal pramuka pada dasarnya masih mengharapkan banyak hal positif dari Gerakan Pra- muka. Akan tetapi, untuk dapat menarik perhatian masyarakat, banyak momentum kebersamaan yang perlu dibangun oleh Gerakan Pramuka agar pramuka kembali dapat melekat menjadi bagian dari Gerakan Pramuka. Keinginan yang besar dari masyarakat ini perlu dir- espon oleh Gerakan Pramuka dengan memberikan ruang partisipasi yang lebih besar melalui peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kepra- mukaan dan juga formulasi kegiatan-kegiatan kepra- mukaan yang melibatkan masyarakat luas secara lebih banyak lagi. Berdasarkan Ruang lingkup Penelitian
  • 33. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 33 Langkah besar penataan kembali dari manajemen pengelolaan aset dan keuangan gerakan Pramuka bisa dimulai dari penerapan standar akuntabilitas kegiatan organisasi. Kegiatan kepramukaan baik yang rutin maupun insidental dengan baik juga dapat dijadikan salah satu program per- baikan tata kelola dan peningkatan akuntabilitas dari Gerakan Pramuka baik dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan kepramukaan dan kepengurusan Gerakan Pramuka dalam setiap tingkatannya. Hal ini mencakup akuntabilitas finansial, diharapkan Gerakan Pramuka dapat menerapkan sebuah standar pengkomunikasian kegiatan pramuka dan laporan kegiatan kepada publik agar masyarakat dapat memahami perkembangan Pramuka dengan seksama bertujuan untuk membuat kemandirian Gerakan Pramuka. Sebagai bagian dari struktur terbesar dari Gerakan Pramuka, Peserta didik Pramuka harus mendapat perhatian khu- sus. Cepatnya pertumbuhan populasi penduduk menyebabkan banyak kalangan di anak muda yang tumbuh lebih cepat dari seharusnya. Pada masa kini, seorang remaja dapat saja berprestasi secara akademik dan duduk di bangku kuliah. Disarankan sistem perekrutan calon peserta didik tidak lagi dibasiskan pada umur, melainkan dari kemampuan dan disiplin semata. Selain pengubahan sistem perekrutan yang berbasis umur, karakteristik dari pengorganisasian rekrutmen keanggota- an Gerakan Pramuka yang lebih banyak menargetkan kaum masyarakat muda harus pula memperhatikan beberapa perubahan tren di kalangan masyarakat muda pula. Hal ini diperlukan untuk menjaga perfomance brand dari Gerakan Pramuka tetap fresh dan tidak ketinggalan zaman. Menggaet mereka yang sudah jauh dari Pramuka untuk kembali aktif di Pramuka juga disarankan, terutama membuka kesempatan agar para orang tua untuk aktif juga dalam Pramuka dan berbagi kebanggaan mereka saat menjadi Pramuka di masa-masa sekolahnya. Saran lain yang didapatkan dari proses FGD, wawancara mendalam dan seminar diseminasi adalah peninjauan kem- bali program-program kepramukaan sebagai sebuah bentuk evaluasi yang berkala dalam melihat tingkat efektivitas dan juga tingkat efisiensi dari kegiatan-kegiatan Kepramukaan. Hasil dari evaluasi ini dapat dijadikan bahan pertimban- gan dalam penyusunan program-program kepramukaannya di masa yang mendatang. Beberapa kegiatan kepramukaan yang sudah tidak relevan dapat dievaluasi keberadaannya, khususnya jika yang ter- kait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sampai dengan hari ini. Akuntabilitas Manajemen Pengelolaan Aset dan Keuangan Pengkajian Kembali Pelibatan Calon Peserta Didik Struktur dan Keorganisasian Gerakan Pramuka Peninjauan Kembali Kegiatan Kepramukaan (Program Review) Pendidikan Gerakan Pramuka 6.2.2 6.2.3 6.2.4
  • 34. Laporan Penelitian34 Logical Framework Analysis6.3 Tujuan Khusus (TK) Sumber daya Rekomendasi Aktivitas Indikator Proses Indikator Dampak TK 1 Perubahan Positif di Inter- nal Gerakan Pramuka untuk menunjang opti- malisasi Gera- kan Pramuka di Masyarakat 1. Tim Peneliti 2. Tim Ren- bangsama 3. Kwartir Na- sional Gerakan Pramuka 4. Kwartir Daerah se Indonesia 5. Kwartir Cabang se Indonesia 6. Kwartir Ranting se Indonesia 7. Gugus De- pan 1. Implementasi Hasil penelitian Transfor- masi dan Rebranding Gerakan Pramuka 2. Pengelolaan mana- jemen komunikasi GP secara lebih teren- cana 3. Peninjauan kembali Program-program Gerakan Pramuka 4. Pengupayaan penerapan standar Akuntabilitas dan Transparansi dalam hal manajemen asset GP 5. Pengkajian kembali Persyaratan Calon Peserta Didik dalam proses Pendidikan Kepramukaan 1. Pelaksanaan rekomendasi dari Hasil Penelitian ini dalam bentuk perubahan tata kelola dan inovasi manajemen Kegiatan Kepramukaan di setiap tingkatan kepengurusan 2. Perbaikan sistem manajemen pengelolaan Tata Kelola Organisasi Gerakan Kepramukaan yang lebih akuntabel dan profesional di setiap tingkatannya. 3. Perbaikan sistem manajemen kegiatan kepramukaan yang lebih profesional dan akuntabel di setiap tingkat kepengurusan 4. Promosi kegiatan-kegiatan yang menjadi inovasi dari Gerakan pramuka seperti satuan komunitas dan lain lain. 5. Meningkatnya jumlah partisipasi masyarakat dalam kegiatan Kepramukaan 6. Meningkatnya jumlah kegiatan- kegiatan yang dalam formatnya banyak melibatkan masyarakat luas. 1. Pemetaan/ inventarisa- si persepsi dan masalah Gerakan Pramuka 2. Perubahan persepsi terhadap Gerakan Pramuka 3. Perubahan terh- adap cara publikasi dan berkomunikasi Gerakan Pramuka yang mereprenta- sikan perubahan (scout for change) 4. Gerakan Pramu- ka menjadi organi- sasi tingkat nasi- onal yang mandiri dan berpengaruh dalam mewujudkan perubahan positif di masyarakat. TK 2 Mengarahkan Perubahan Image Gerakan Pramuka agar diterima oleh Masyarakat kedepan
  • 35. Gerakan Pramuka Transformation & Rebranding Research 35
  • 36. Laporan Penelitian36 Penasehat Dr. H. Adhyaksa Dault, SH, M.Si Penanggung Jawab Marbawi, S.Sos, M.Si Pengarah Marbawi, S.Sos, M.Si Drs. Yudi Suyoto, MM Dr. P.A. Kodrat Pramudho, M.Kes Lusia Adinda Lebu Raya, S.Pd, MM Penulis / Ketua Peneliti Utama Tubagus Arie Rukmantara, S.Hum, MPP Editor / Anggota Peneliti Lisan Sulaiman Suharyo Fajri Akmal Adnan Mubarak Firyan Nainunus (Artistik) Peneliti Adillah Yuswanti, SH, M.Kn Eddy Setiawan, S.Pt, M.Si Andre Avizena Sigit, SIP Luqman Hakim Arifin, S.Fil Hariqo Wibawa Satria, M.Si Agus Muslim, SEi Ir. Desi Susiani Septembri Yanti, S.Pd Dra. Jasmiwarti Eko Indrayadi, S.Sos Bendahara H. Fatchuddin, SE Staf Peneliti Rt. Arini Yuniarti, ST Bambang A.P Derris Setiawan, ST Taufik Hidayat Drs. Budi Prasodjo Madiono Tim Penyusun