1. Final Project
Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya
Muhammad Jovan Ramadhan1
, Arkilaus Bellinus Felle2
, Muhammad Alvan Al Huda3
, Nisfiar Sya’bana Nur
Fadilla4
, Gabriel Fransisco Yugoputra5
, Ahmad Qoyyimudin Adi Kusuma6
, Muhammad Sidqy Dhiaulhaq7
,
Moh Faslil Fawaidi8
, Mochammad Haidar Dzakalaksana9
, Ikhsan Heru Rahmadianto10
, Naufal Khoodhi
Mouti11
, Rakha Putra Riwangga12
Jurusan Teknik Fisika FTI ITS
Intisari— Lampu merupakan alat yang digunakan untuk menerangi suatu tempat yang membutuhkan sebuah
penerangan. Pada kondisi lingkungan yang terang, lampu tidak akan diperlukan untuk menerangi suatu tempat, karena secara
otomatis suatu tempat akan mampu memanfaatkan sumber sinar lainnya, seperti sinar matahari yang akan menyebabkan tempat
tersebut menjadi terang karena adanya sebuah intensitas cahaya. Namun, pada kondisi yang gelap, lampu akan berfungsi untuk
memberikan cahaya, karena sudah tidak ada sumber sinar lainnya, terutama pada malam hari dimana intensitas cahaya sinar
matahari sudah tidak dapat dimanfaatkan, maka dibutuhkan suatu penerangan melalui lampu. Karena tingginya ketergantungan
manusia akan penggunaan lampu, maka akan terjadi pemborosan energi listrik pada setiap waktu.
Oleh sebab itu kami menggagaskan ide mengenai lampu dengan sensor cahaya ini. Diharapkan setelah adanya alat ini
dapat mengurangi pemborosan listrik yang sering terjadi. Selain mengurangi pemborosan yang bisa terjadi alat ini juga dapat
mengurangi kerja dari manusia untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Kata kunci— Lampu, Sensor Cahaya, Pemborosan Listrik
Abstract— A lamp is a tool used to illuminate a place that needs an illumination. In bright environmental conditions, the lamp
will not be needed to illuminate a place, because automatically a place will be able to utilize other light sources, such as sunlight that will
cause the place to become bright because of the intensity of light. However, in dark conditions, the lamp will serve to provide light,
because there is no other source of light, especially at night where the intensity of sunlight can not be utilized, it needs a light through the
light. Due to the high human dependence on the use of lamps, there will be a waste of electrical energy at any time.
Therefore we propose the idea of lights with these light sensors. It is expected that after this tool can reduce the waste of
electricity that often occur. In addition to reducing the waste that can happen this tool can also reduce the work of humans to turn on and
off the lights.
Keywords— lamp, light sensor, waste of electricity
I. PENDAHULUAN
Pada era sekarang ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi elektronika sudah sedemikian
pesatnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk
dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efisien.
Pesatnya perkembangan teknologi elektronika tersebut
kadang-kadang dapat berasal dari rangkaian-rangkaian
sederhana yang bisa dipelajari di kampus atau sekolah,
contohnya seperti lampu.
Lampu merupakan alat yang digunakan untuk
menerangi suatu tempat yang membutuhkan sebuah
penerangan. Penggunaan lampu secara manual juga akan
meningkatkan tingkat pemborosan energi listrik yang
melebihi sebelumnya. Hal ini seringkali terjadi karena
kelalaian manusia terhadap penggunaan lampu, seperti
yang setiap harinya lupa untuk mematikan saklar hingga
saat pagi hari, sehingga lampu akan selalu dalam keadaan
hidup (ON).
Setelah menganalisis masalah efisiensi listrik
tersebut, maka dibuatlah lampu otomatis dengan sensor
cahaya LDR pada Final Project ini. Rangkaian lampu
otomatis ini berfungsi untuk mengendalikan nyala lampu
dalam kondisi terang dan gelap. Lampu tersebut dapat
mati dengan sendirinya jika ada sumber cahaya, seperti
cahaya matahari dan dapat menyala sendiri jika tidak
terdapat sumber cahaya.
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah yang
pertama untuk Untuk mengetahui prinsip kerja LDR
terhadap intensitas cahaya dan Untuk mengetahui
pengapikasian LDR sebagai penerangan di waktu gelap
2. II. METODOLOGI PENELITIAN
Berikut merupakan flowchart dari metode pelaksanaan
final project :
GAMBAR 3.1 FLOWCHART PENYUSUNAN KEGIATAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisa Data
Dari hasil rancangan maka diperoleh sebuah alat lampu
otomatis dengan sensor cahaya dengan bentuk seperti
pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Design Akhir Alat
4.2. Pembahasan
Sensor cahaya LDR adalah komponen utama pada
project ini, karakteristik sensor LDR yaitu “ketika cahaya
terang, maka nilai resistansi sensor LDR menjadi sangat
kecil sehingga arus yang mengalir dari Vcc akan melewati
sensor LDR dan menuju ke ground dan hal ini
menyebabkan lampu tidak akan menyala karena basis
transistor mendapat logic LOW , ketika cahaya gelap maka
nilai resistansi sensor LDR menjadi sangat besar sehingga
arus yang mengalir dari Vcc akan melewati resistor pada
basis transistor sehingga transistor akan aktif karena basis
mendapat logic HIGH, maka ketika transistor aktif akan
menyebabkan coil relay aktif ,sehingga lampu yang
terhubung pada NC akan menyala.
Potensio digunakan untuk merubah nilai resistansi yang
menyebabkan sensitifitas sensor LDR berubah sesuai yang
kita inginkan
Relay adalah saklar elektronik yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan ketika coil pada relay
dalam kondisi aktif
Pada project ini transistor digunakan sebagai saklar
untuk mengaktifkan coil relay, transistor ini aktif ketika
basis mendapat nilai tegangan >0 / logic HIGH , dan akan
nonaktif ketika basis mendapat nilai tegangan 0 / logic
LOW
IV KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari laporan akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. LDR adalah komponen elektronika yang dapat
dijadikan sensor pada pembuatan lampu otomatis.
2. Pada rangkaian lampu otomatis jika dalam kondisi
gelap maka lampu akan menyala dan pada kondisi terang
maka lampu akan mati.
IV. REFERENSI
[1] adminMikro. 2018. Rangkain Sensor Cahaya LDR dan
Manfaatnya. Di ambil dari: https://mikroavr.com/rangkaian-
sensor-cahaya/. (7 Februari 2018)