2. A. Pendahuluan
Teknologi dan Rekayasa
Tujuan Pembelajaran :
1.Memahami instalasi penerangan 3 fase
2.Menggambar rencana instalasi penerangan
3.Memasang panel hubung bagi instalasi penerangan
4.Memasang instalasi kabel dan pemipaan
5.Memasang beban listrik penerangan 1 fase dalam
sistem 3 fase.
3. A. Pendahuluan
Teknologi dan Rekayasa
1. Batasan gedung bertingkat
Yang dimaksud gedung bertingkat pada tulisan ini
gedung bertingkat maksimal 4 (empat)
misalnya perumahan, perkantoran, atau
adalah
lantai,
Ruko.
Peruntukan gedung bertingkat akan
berpengaruh
sangat
terhadap bentuk bangunan gedung
yang bersangkutan, luas lantai, susunan ruangan,
sehingga akan berpengaruh kepada jenis dan
intensitas penerangan, yang pada gilirannya akan
berpengaruh kepada daya yang digunakan pada
setiap ruangan ataupun setiap lantai.
4. Macam-macam gedung bertingkat, di
antaranya adalah:
1. Perumahan
2. Perumahan Susun Sederhana
3. Ruko
4. Pertokoan/Supermaket
5. Kantor
6. Rumah Sakit
7. Dan lain-lain
Teknologi dan Rekayasa
5. 1. Dasar perencanaan
Perencanaan instalasi gedung bertingkat, akan didasarkan
kepada:
Teknologi dan Rekayasa
▪
▪
▪
▪
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000;
Standar Nasional Indonesia (SNI);
Standar Perusahaan Umum Listrik Negara (PT. PLN Persero);
International Electrotechnical Commision (IEC),
dan lain-lain
2. Macam instalasi pada gedung bertingkat.
Pada gedung bertingkat sederhana, pada umumnya tidak
menggunakan:
▪
▪
▪
Instalasi Building Automation System (BAS),
Sistem antena parabola,
Instalasi sistem panggilan/informasi, tata suara panggilan
kendaraan,
6. ▪ Instalasi untuk
Teknologi dan Rekayasa
pengamanan (security yang
penggunakan TV),
▪ Sistem tenaga, yang umumnya merupakan
motor-motor untuk instalasi:
1. Instalasi hidrant,
2. Instalasi pengolah air limbah,
3. Instalasi air bersih dan air kotor,
4. Instalasi pendingin udara (AC),
5. Instalasi lift.
7. 4. Simbol
Simbol yang digunakan disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku. Sehingga jika antara yang merencakanan dan
melaksanakan berbeda tidak menjadi masalah tersendiri, demikian
juga pada saat melaksanakan perawatan dan atau perbaikan.
5. Sumber tenaga listrik
Sumber tenaga listrik berkaitan dengan daya yang tersedia dan besar
tegangan serta system sumber 1 phasa atau 3 phasa dan besar
frekuensi sumber tenaga. Hal tersebut berkaitan dengan daya beban,
besar tegangan beban, sistem pada beban (1 phasa atau 3 phasa)
dan besar frekuensi beban yang akan dipasang atau sudah
terpasang.
6. Jumlah tingkat gedung
Gedung bertingkat yang ada jumlah tingkatnya bermacam-macam, ada
yang bertingkat 2 dan seterusnya. Instalasi gedung bertingkat di
bahas pada contoh.
Teknologi dan Rekayasa
8. B. Distribusi Tenaga
Teknologi dan Rekayasa
Pada instalasi gedung bertingkat, distribusi tenaga
merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Distribusi
tenaga dimaksudkan agar beban masing-masing kelompok
mendekati sama atau seimbang, demikian juga jika
instalasinya menggunakan sumber 3 phasa maka beban pada
ke tiga phasa harus seimbang atau mendekati sama.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jika
memungkinkan pada suatu ruangan menggunakan sumber
dengan phasa yang berbeda dengan tujuan jika terjadi
gangguan pada salah satu phasa maka pemadaman tidak
menjadi satu sehingga gelap.
Pada instalasi sebaiknya juga disiapkan kelompok atau
group cadangan untuk memenuhi pengembangan kebutuhan
instalanya atau listrik pada gedung atau rumah, khususnya
pada gedung atau rumah bertingkat.
9. C. Penentuan Penampang Kabel
Teknologi dan Rekayasa
Untuk menentukan penampang kabel,
caranya sama dengan cara instalasi pada
pembahasan sebelumnya.
Untuk penampang kabel pengaman
dapat dibuat dengan dari jenis bahan dan
ukuran
dengan
yang sama dengan kabel phasa
tetap memperhatikan Kemampuan
Hantar Arus (KHA).
10. D. Soal-soal
Teknologi dan Rekayasa
1. Soal nomor 1
Bangunan rumah seperti tampak pada Gambar 12.1. Rencanakan intalasi listrik
penerangan dari rumah tersebut.
Penyelesaian:
a) Pertama, perlu ditentukan jumlah dan letak lampu pada masing-masing
ruang, jumlah dan letak sakelar yang diperlukan, jumlah dan letak kotak-
kotak.
b) Jumlah kelompok yang diperlukan
Instalasi dari rumah ini dijadikan tiga kelompok, masing-masing kelompok dengan
beban sebagai berikut:
Kelompok/group 1 = 7 titik cahaya
2 = 7 titik cahaya
3 = 7 titik cahaya
4 = 7 titik cahaya
5 = Cadangan
6 = Cadangan
Hubungan sakelar, lampu dan kotak-kotak seperti ditunjukkan pada Gambar 12.2.
11. a)Gambar rekapitulasi
Gambar rekapitulasi dari instalasi 6 kelompok ditunjukkan pada
Gambar 10.3.
b)Jumlah beban (daya) pada masing-masing kelompok :
Kelompok/Group 1:
Jumlah daya lampu = = 25 watt
2@ 40 W
2@ 60 W
= 400 watt
Jumlah kotak-kotak =
Jumlah daya (P) =
1@ 25 W
= 80 watt (TL)
= 120 watt
2@ 200 W
625 watt
Kelompok/Group 2.
Jumlah daya lampu = 120 watt
1@ 40 W
1@ 60 W
= 3@ 40 W
= 40 watt
= 60 watt
= 400 watt
Jumlah kotak-kotak= 2@ 200 W
Jumlah daya (P) = 620 watt
Teknologi dan Rekayasa
15. Kelompok/Group 3 :
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
2 @ 40 W = 80 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak
Jumlah daya (P)
= 2 @ 200 W=
=
400 watt
625 watt
Kelompok/Group 4 :
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 W = 25 watt
1 @ 40 W = 40 watt (P)
1 @ 40 W = 40 watt (TL)
2 @ 60 W = 120 watt
Jumlah kotak-kotak
Jumlah daya (P)
Daya (total)
= 2 @ 200 W=
=
=
400 watt
625 watt
2.495 watt
Teknologi dan Rekayasa
16. e) Penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing
kelompok
Instalasi ini bekerja pada tegangan 220V
Sesuai dengan tabel 710-1 (PUIL),1987:263) dapat digunakan
penampang kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena pada kelompok
ini terdapat KKB, maka digunakan penampang kabel (q) = 2,5
mm2. Untuk lampu-lampu dapat digunakan (q) = 1,5 mm2
Kelompok/Group 3 :
Dengan cara yang sama dengan kelompok 1 dan 2, diperoleh
penampang kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
Kelompok/Group 4 :
Dengan cara yang sama dengan kelompok 1 dan 2, diperoleh
penampang kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
Teknologi dan Rekayasa
17. f) Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing
kelompok
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL.1987 : 263). Besarnya pengaman
yang diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16 A.
Dalam operasionalnya pengaman tersebut sebaiknya 6 A saja,
kecuali jika putus boleh diganti maksimal 16 A.
g)Besarnya sakelar utama pada PHB
Jumlah beban nominal (P) = 2.860 watt
Tegangan kerja (E) adalah 220 V
Besarnya arus minimal = P/E
= 2.495/220
= 11.34 Ampere
Cadangan diperhitungkan 30%, maka besarnya arus nominal adalah
= 11,34 + (0.3 x 11.34) = 14,74 Ampere. Digunakan sakelar
utama sebesar 15 Ampere. Akan lebih baik jika digunakan
sakelar 25 Ampere
Teknologi dan Rekayasa
18. h)Besarnya penampang hantaran hubung Besarnya
arus beban nominal adalah sebesar 14,74
Ampere. Sesuai Tabel 710-1 (PUIL,1987:263) dapat
digunakan penampang kabel 1,5 mm2. Tetapi
penampang minimum hantaran hubung adalah 4 mm2,
sehingga digunakan kabel NYM 3 x 4 mm2.
i)Besarnya penampang hantaran pentanahan:
Besarnya arus beban nominal adalah 14,74 Ampere.
Dengan demikian untuk hantaran pentanahan dapat
digunakan BC 6 mm2 (penampang minimum hantaran
pentanahan).
Teknologi dan Rekayasa
19. 2. Soal nomor 2
Teknologi dan Rekayasa
Rumah dengan denah seperti ditunjukkan pada Gambar 12.3. Rencanakan
instalasi listrik penerangan dari rumah tersebut.
Penyelesaian :
a) Pertama, ditentukan jumlah dan letak lampu pada masing-masing ruang,
jumlah dan letak sakelar yang diperlukan, jumlah dan letak kotak-kontak
(periksa Gambar 12.4.)
b) Jumlah kelompok yang diperlukan
Instalasi dari rumah ini dijadikan tiap kelompok.
Masing-masing kelompok dengan beban sebagai berikut:
Kelompok/ Group 1 = 7 titik cahaya
2 = 8 titik cahaya
3 = 7 titik cahaya
4 = 8 titik cahaya
5 = Cadangan
6 = Cadangan
ditunjukkan pada
Hubungan sakelar, lampu dan kotak-kontak tampak seperti
Gambar 12.4.
20. c) Gambar rekapitulasi
Rekapitulasi dari instalasi 6 kelompok ini ditunjukkan pada Gambar
12.5.
d) Jumlah beban (daya) pada masing-masing kelompok
Teknologi dan Rekayasa
Kelompok/Group 1 :
Jumlah daya lampu = 1@ 25 w = 25 watt
3 @ 40 w
1 @ 60 w
=
=
120 watt
60 watt
2 @ 200 w
Jumlah kotak- kontak=
Jumlah daya (P)
=
=
400 watt
605 watt
21. Kelompok/Group 2 :
Teknologi dan Rekayasa
Jumlah daya lampu = 1 @ 25 w = 25 watt
1 @ 40 w = 40 watt
2 @ 60 w = 120 watt
2 @ (1 x20 ) = 40 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak = 2 @ 200 w = 400 watt
Jumlah daya ( P) = 625 watt
Kelompok/Group 3:
Jumlah daya lampu = 4@ 60 w = 240 watt
3@ (2 x 60 ) = 360 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak = 1@ 200 w = 200 watt
Jumlah daya (P) = 800 watt
Daya phasa R = 1720 watt
S = 1720 watt
T = 1720 watt
22. Panel distribusi E (PE):
Teknologi dan Rekayasa
Kelompok/Group 1 :
Jumlah daya lampu = 4@ 60 w = 240 watt
Jumlah kotak-kontak =
3@ (2 x 60)
1@ 200 w
=
=
360 watt (TL)
200 watt
Jumlah daya (P) = 800 watt
Kelompok/Group 2 :
Jumlah daya lampu = 6@ (2 x 60 ) = 720 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak
Jumlah daya (P)
= 1@ 200 w =
=
200 watt
920 watt
23. Kelompok/Group 3:
Jumlah daya lampu = 6@ (2 x60) = 720 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak = 1@200 watt = 200 watt
Jumlah daya (P) = 920 watt
Kelompok/Group 4 :
Jumlah daya lampu = 6@ (2 x 60) = 720 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak
Jumlah daya (P)
= 1@200 w =
=
200 watt
920 watt
Teknologi dan Rekayasa
24. Kelompok/Group 5:
Jumlah daya lampu = 4@ 60 w = 240 watt
3@ (2 x 60) = 360 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak = 1@ 200 w = 200 watt
Jumlah daya (P) = 800 watt
Teknologi dan Rekayasa
Kelompok/ Group 6 :
Jumlah daya lampu = 4@60 w = 240 watt
3 @ ( 2x 60) = 360 watt (TL)
Jumlah kotak-kontak = 1 @ 200 w = 200 watt
Jumlah daya (P) = 800 watt
27. e) Penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing
kelompok
Instalasi ini bekerja pada tegangan 220 volt (sesuai dengan
tegangan Jaringan PLN yang tersedia pada saat ini).
Teknologi dan Rekayasa
Kelompok /Group 1:
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E ---- I = 605/220 = 2,75 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710 – 1 (PUIL, 1987:263) dapat
digunakan penampang kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena
pada kelompok ini terdapat KKB, maka digunakan
penampan kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat
digunakan (q) = 1,5 mm2.
28. Kelompok/Group 2:
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E ----- I = 625/220 = 2,84 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710 – 1 (PUIL , 1987 :263 ) dapat
digunakan penampang kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena pada
kelompok ini terdapat KKB, maka digunakan penampang
kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat digunakan (q)
= 1,5 mm2.
Kelompok /Group 3:
Dengan cara yang sama seperti kelompok 1 dan 2,
diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2, dan 1,5 mm2.
Kelompok/Group 4:
Dengan cara yang sama seperti kelompok 1 dan 2.
diperoleh penampang kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2
Teknologi dan Rekayasa
29. f) Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing- masing kelompok
Sesuai dengan Tabel 710 -1 (PUIL,1987 ;162), besarnya pengaman yang
diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16 A. Dalam
operasionalnya pengaman tersebut sebaiknya 6 A saja, kecuali jika
putus boleh diganti maksimal 16 A.
g)Besarnya sakelar utama pada PHB
Jumlah beban nominal (P) = 2.460 watt
Tegangan kerja (C) adalah 220 V
Teknologi dan Rekayasa
Besarnya arus nominal = P / E
= 2.460 / 220 = 11, 18 Ampere
Cadangan diperhitungkan 30%, maka besarnya arus nominal adalah :
11,18 + (0,3 x 11,18) – 14. 53 Ampere.
Digunakan sakelar utama sebesar 25 Ampere.
30. h) Besarnya penampang hantaran hubung :
Besarnya arus beban nominal adalah 14,53 Ampere. Sesuai
tabel 710-1 (PUL, 1987:263) dapat digunakan penampang
kabel 1,5 mm2. tetapi penampang minimum hantaran
hubung adalah 4 mm2, sehingga digunakan kabel NYM 3 x
4 mm2
i) Besarnya penampang hantaran pentanahan
Besarnya arus beban nominal adalah 14.35 Ampere. Dengan
demikian untuk hantaran pentanahan dapat digunakan BC
6 mm2 (penampang minimum hantaran pentanahan).
Teknologi dan Rekayasa
31. 3. Soal nomor 3
Teknologi dan Rekayasa
Denah suatu bangunan rumah tampak seperti Gambar
12.6. Rencanakan instalasi dari bangunan rumah
tersebut.
Penyelesaian :
a) Pertama sekali perlu ditentukan jumlah dan letak
lampu pada masing-masing ruang, jumlah dan letak
sakelar yang diperlukan, jumlah dan letak sakelar
yang diperlukan, jumlah dan letak kotak-kontak
(periksa Gambar 12.6).
32. b) Jumlah kelompok yang diperlukan
Instalasi dari rumah ini dijadikan tiga kelompok, masing-masing
kelompok dengan beban sebagai berikut:
Teknologi dan Rekayasa
Kelompok/ Group 1 = 6 titik cahya
2 = 6 titik cahaya
3 = 7 titik cahaya
4 = 7 titik cahaya
5 = 8 titik cahaya
6 = 7 titik cahaya
Hubungan sakelar, lampu dan kotak-kontak tampak seperti Gambar
12.7.
c) Gambar rekapitulasi beban
Gambar rekapitulasi dari instalasi 6 kelompok ini tampak seperti
Gambar 12.8.
33. d) Jumlah beban (daya) pada masing-masing kelompok
Kelompok/Group 1 :
Teknologi dan Rekayasa
Jumlah daya lampu
Jumlah kotak-kontak
Jumlah daya (P)
= 4 @ 60 w =
= 2 @ 200 w
=
240 watt
= 400 watt
640 watt
Kelompok/Group 2 :
Jumlah daya lampu = 4 @ 60 w = 240 watt
Jumlah kotak-kontak = 2 @ 200 w = 600 watt
Jumlah daya (P) = 640 watt
34. Kelompok/Group 3
Jumlah daya lampu= 4 @ 60 w = 240 watt
Jumlah kotak-kontak=
Jumlah daya (P)
3 @ 200 w =
=
600 watt
840 watt
Kelompok/Group 4:
Jumlah daya lampu= 4 @ 60 w = 240 watt
Jumlah kotak-kontak =
Jumlah daya (P)
3 @ 200 w =
=
600 watt
840 watt
Teknologi dan Rekayasa
35. Kelompok/Group 5 :
Jumlah daya lampu = 5 @ 60 w = 300 watt
Jumlah kotak-kontak=
Jumlah daya (P)
3 @ 200 w =
=
600 watt
900 watt
Kelompok/Group 6:
Jumlah daya lampu = 5 @ 600 w = 300 watt
Jumlah kotak-kontak = 2 @ 200 w = 400 watt
Jumlah daya (P) = 700 watt
Daya (total) = 4.560 watt
Teknologi dan Rekayasa
39. e) Penampang kabel yang diperlukan pada masing-masing
kelompok
Instalasi ini bekerja pada tegangan 220 volt (sesuai dengan
tegangan jaringan PLN yang tersedia pada saat ini).
Kelompok/Group 1 :
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E ---→ I = 640/220 = 2,90 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL , 1987 : 263) dapat
digunakan penampang kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena
pada kelompok ini terdapat KKB, maka digunakan
penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat
digunakan (q) = 1,5 mm2.
Teknologi dan Rekayasa
40. Kelompok/Group 2 :
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E ----→ I = 640/ 220 = 2,90 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL, 1987 : 263) dapat digunakan penampang
kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena pada kelompok ini terdapat KKB, maka
digunakan penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat
digunakan (q) = 1,5 mm2.
Kelompok/Group 3:
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E ---→ I = 840/220 = 3,81 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL, 1987 : 263) dapat digunakan penampang
kabel (q) = 1 mm2, tetapi karena pada kelompok ini terdapat KKB, maka
digunakan penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-lampu dapat
digunakan (q) = 1,5 mm2.
Teknologi dan Rekayasa
41. Kelompok/Group 4 :
Besarnya arus yang mengalir adalah :
I = P/E – I = 840 / 220 = 3,81 Ampere
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL,
Teknologi dan Rekayasa
1987 : 263) dapat digunakan
penampang kabel (q ) = 1 mm2, tetapi karena pada kelompok ini terdapat
KKB, maka digunakan penampang kabel (q) = 2,5 mm2. Untuk lampu-
lampu dapat digunakan (q) = 1,5 mm2.
Kelompok/Group 5 :
Dengan cara yang sama seperti kelompok 3 dan 4. diperoleh penampang
kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
Kelompok/Group 6 :
Dengan cara yang sama seperti kelompok 3 dan 4, diperoleh penampang
kabel (q) = 2,5 mm2 dan 1,5 mm2.
42. f) Besarnya pengaman yang diperlukan pada masing-masing
kelompok.
Sesuai dengan Tabel 710-1 (PUIL, 1987:263), besarnya pengaman
yang diperlukan untuk penampang (q) = 1,5 mm2, adalah 16 A.
Dalam operasionalnya pengaman tersebut sebaiknya 6 A saja,
kecuali jika putus boleh diganti maksimal 16 A.
g)Besarnya sakelar utama pada PHB
Jumlah beban nominal (P) = 4,560 watt
Tegangan kerja (E) adalah 220 V
Besarnya arus nominal = P/E
= 4.560 / 220 = 20,72 Ampere
Digunakan sakelar utama sebesar 25 Ampere
Teknologi dan Rekayasa
43. h)Besarnya penampang hantaran hubung
Besarnya arus beban nominal adalah sebesar 20,72
Ampere. Sesuai Tabel 710-1 (PUIL, 1987:263)
dapat digunakan penampang kabel 4 mm2,
sehingga digunakan kabel NYM 3 x 4 mm2.
i) Besarnya penampang hantaran pentanahan :
Teknologi dan Rekayasa
Besarnya arus beban nominal adalah 20,72
Ampere. Dengan demikian untuk hantaran
pentanahan dapat digunakan BC 6 mm2
(penampang minimum hantaran pentanahan ).
44. 4. Soal nomor 4
a) Data waktu pelaksanaan
Teknologi dan Rekayasa
Waktu kerja
Denda keterlambatan
: 8 hari kerja
: 60/00 perhari
Pajak/PPN : 10 %
Jasa perusahaan : 10 %
b) Biaya Kerja
Pengawas 1 orang
Mandor 1 orang :
Ahli listrik 1 orang
Ahli mekanik 2 orang
Pembantu 1 orang
: Rp. 75.000/hari/orang
Rp. 50.000/hari/orang
: Rp. 40.000/hari/orang
: Rp. 40.000/hari/orang
: Rp. 25.000/hari/orang
Konsumsi : Rp. 12.500/hari/orang
Jumlah tenaga pelaksana 4 orang (bekerja penuh 8 hari)
45. c) Pajak PPN 10%
d) Daftar harga bahan
Daftar harga bahan di toko untuk kebutuhan
instalasi ditunjukkan pada Tabel 12.1 di
bawah ini.
Teknologi dan Rekayasa
46. Tabel 12.1
Daftar Harga Bahan
No Jenis Bahan Satuan Harga Satuan
1 Lampu TL lengkap dengan kap dan fitting Buah 75,000
2 Lampu pijar Buah 50,000
3 Pipa PVC 5/8” Lente 9,000
4 Pipa PVC 3 /4” Lente 15,000
5 Roll isolator Buah 150
6 Sekrup kayu 1 ½” Dos 15,000
7 Benang kasur/ Tali Rami Gulung 1,500
8 Tule 100 buah/ dos Dos 9,000
9 Isolator Buah 1,200
10 Kabel NYA 1,5 mm2 Rol 75,000
11 Kabel NYA 2,5 mm2 Rol
Teknolo
105,000
gi dan Rekayasa
2
47. 13 Kabel NYA 6 mm2 Rol 175,000
14 Kabel NYA 4 x 1,5 mm2 Meter 12,000
15 Kabel NYY 4 x 2,5 mm2 Meter 15,000
16 Kabel NYY 4 x 4 mm2 Meter 18,000
17 Kabel NYY 4 x 6 mm2 Meter 21,000
18 Kabel NYY 4 x 10 mm2 Meter 24,000
24 Sepatu kabel 1,5 mm2 Buah 300
25 Sepatu kabel 2,5 mm2 Buah 450
26 Sepatu kabel 4 mm2 Buah 600
27 Sepatu kabel 6 mm2 Buah 750
28 Sepatu kabel 10 mm2
Buah Tekno logi dan Rekayas
9
a
00
48. 41 Saklar tri kutub 35 A Buah 225,000
47 Patron lebur 6A Buah 3,000
48 Patron lebur 10 A Buah 4,500
49 Patron lebur 16 A Buah 7,500
50 Patron lebur 25 A Buah 9,000
51 Patron lebur 35 A Buah 12,000
54 Panel penerangan Buah 600,000
56 Kabel NYY 3 x 1,5 mm2 Meter 9,000
57 Kawat BC 4 mm2 Meter 1,800
58 Kawat BC 10 mm2 Meter 3,000
61 Pipa tembaga GLf 50 mm2 Lente 45,000
62 Sengkang Buah 300
63 Timah solder Rol Tekno logi dan Rek1
ay
5
a
,s
0
a
00