Sistem efisiensi energi pada bangunan gedung hijau mencakup persyaratan selubung bangunan, sistem ventilasi, pengkondisian udara, pencahayaan, dan transportasi yang hemat energi sesuai standar yang berlaku."
1. B. EFISIENSI ENERGI
SE Dirjen Cipta Karya No.86 tahun 2016
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau
1
2. B. EFISIENSI ENERGI
Uraian persyaratan:
1. Selubung Bangunan
a.Selubung bangunan memiliki
nilai OTTV dan RTTV < 35
Watt/m2
b. Nilai perbandingan
selubung bangunan transparan
dengan selubung bangunan
masif (Window to Wall Ratio)
kurang dari 30%
c.Penggunaan bahan selubung
bangunan dapat mendukung
efisiensi energi
2 Sistem Ventilasi (Pilih salah satu)
a. Ventilasi alami dan/atau
mekanis sesuai dengan standar
yang berlaku
b. bangunan gedung yang Tidak
memiliki ventilasi alami, tetap
harus memenuhi kebutuhan
udara segar
c. Sistem ventilasi membantu
pengurangan beban
pendinginan
3 Sistem Pengkondisian Udara
a. Direncanakan menggunakan AC
dengan suhu minimal berkisar
25°C±1°C atau Kelembaban
relatif ruangan berkisar
60%±10%
b. kW/TR atau COP dari peralatan
pengkondisian udara sesuai
dengan standard yang berlaku,
Apabila bangunan gedung yang
tidak merencanakan penggunaan
pengondisian udara, maka tetap
mendapat nilai sempurna
4 Sistem Pencahayaan
a. Daerah yang mendapatkan
cahaya alami memiliki
pengelompokan lampu terpisah
dengan daerah yang tidak
mendapatkan cahaya alami
b. Dilengkapi dengan
dimmer/sensor photoelectric
c. Pencahayaan buatan memenuhi
seluruh persyaratan
1. Daya maksimum lampu
sesuai dengan peraturan
2. Luas area maksimum 30 m2
untuk satu sakelar untuk satu
macam pekerjaan atau satu
kelompok pekerjaan
3. Menggunakan sensor/
pengendali pencahayaan
dalam fungsi tertentu
5 Sistem Transportasi dalam gedung
a. Perhitungan traffic analysis lift
sesuai standard yang berlaku
b. Menggunakan sistem
transportasi vertikal yang
memiliki fitur hemat energi
6 Sistem Kelistrikan
Pilih salah satu
a. Gedung direncanakan hanya
memiliki satu alat ukur kWh
meter
b. Bangunan gedung direncanakan
memiliki pengelompokkan
beban listrik dan masing-masing
memiliki kWh meter, serta
tersedia sub meter energi listrik
untuk sumber daya utama lebih
besar dari 100 kVa
c. Dilakukan simulasi sistem
mekanikal elektrikal bangunan
atau Building Management
System (BMS)
2
3. B. 1. Selubung Bangunan
a. Selubung bangunan memiliki nilai akumulasi OTTV dan RTTV
maksimum 35 Watt/m2
5
b. Nilai perbandingan selubung bangunan transparan dengan selubung
bangunan masif (Window to Wall Ratio) kurang dari 30%
4
c. Penggunaan bahan selubung bangunan dapat mendukung efisiensi energi 3
Kelengkapan dokumen yang perlu diperiksa :
12
3
4. • Selubung bangunan merupakan elemen bangunan yang membungkus
bangunan gedung, berupa dinding dan atap transparan atau yang tidak
transparan tempat sebagian besar energi termal berpindah lewat elemen
tersebut.
• Efisiensi penggunaan energi pada BGH secara akurat harus
mempertimbangkan nilai akumulasi RTTV dan OTTV yang mengacu pada SNI
6389:2011 untuk Selubung Bangunan Gedung atau edisi terbaru.
• Perhitungan OTTV
hanya pada ruang
yang ber-AC
• Kalau tidak ada yang
ber-AC mendapat
nilai penuh
4
B.1. Selubung Bangunan
a. Selubung bangunan memiliki nilai OTTV dan RTTV < 35 Watt/m2
5
6. Building Envelope
AC - Cooling Load
55%
22%
23%
AC Lighting Others
BuildingEnvelope Lighting People FreshAir Others
6
7. Cooling Load from External Building Envelope
+
Heat
Conduction
through
Windows
+
Solar Heat
Gain
through
Windows
Heat
Conduction
through
Walls
OTTV =
The formula for the OTTV of any given wall orientation is as follows:
0.2% to 5% 10% to 20% 70% to 85%
OTTV = α((1-WWR)*Uw)*TDeq) + (WWR*Uf*ΔT) + (WWR*SC*SF)
exterior
wall
glass
solar
glass
conduction
7
8. Glass block design is an energy &
environment killer in tropical
climate
8
10. 1. Identifikasi komponen yang paling berpengaruh
terhadap nilai OTTV
2. Orientasi Bangunan
3. Review shading building envelope dan Shading
Coefficient-nya (SC)
4. Review WWR (window to wall ratio).
5. Review Solar Correction Factor (CF)
6. Pilih glass yang menurunkan OTTV (U factor dan SC)
7. Pilih kaca yang memaksimalkan natural lighting (VLT
tinggi)
WAYS TO IMPROVE OTTV
10
11. Tampak Sisi Utara
Konduksi
melalui Dinding
Konduksi
melalui Bukaan
Radiasi melalui
Bukaan
Total
Total Area
Fasad
OTTV
Watt Watt Watt Watt m2 Watt/m2
A B C D = A + B + C E D / E
1 UTARA 11.659,16 3.974,97 13.488,43 29.122,56 767,60 37,94
2 TIMUR LAUT - - - - - -
3 TIMUR 3.262,15 2.677,59 7.740,62 13.680,36 371,54 36,82
4 TENGGARA - - - - - -
5 SELATAN 11.937,88 3.475,55 9.123,42 24.536,84 767,60 31,97
6 BARAT DAYA - - - - - -
7 BARAT 4.257,99 991,96 5.538,38 10.788,33 340,23 31,71
8 BARAT LAUT - - - - - -
31.117,18 11.120,07 35.890,85 78.128,10 2.246,96 34,77
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL
No Side
Perhitungan OTTV
Selubung bangunan memiliki nilai OTTV dan RTTV < 35 Watt/m2
11
12. • Nilai perbandingan selubung bangunan transparan dengan selubung
bangunan masif (Window to Wall Ratio) kurang dari 30%
No Side
Total Area Bukaan Fasad WWR
m2 m2 ( % )
1 UTARA 97,64 538,00 18%
2 TIMUR 258,68 1941,60 13%
3 SELATAN 8,30 412,50 2%
4 BARAT 247,60 1894,00 13%
TOTAL 612,22 4786,10 13%
Perhitungan WWR
12
B.1. Selubung Bangunan
b. Nilai Window to Wall Ratio (WWR) kurang dari 30%
4
13. • Menunjukkan penggunaan bahan
selubung bangunan yang direncanakan
dapat mendukung efisiensi energi.
B.1. Selubung Bangunan
c. Penggunaan bahan selubung bangunan dapat mendukung efisiensi energi
3
13
14. B.2. Sistem Ventilasi
a. Ventilasi alami dan/atau mekanis sesuai dengan standar yang berlaku 4
b. Bangunan gedung yang tidak memiliki ventilasi alami, tetap harus
memenuhi kebutuhan udara segar
3
c. Sistem ventilasi membantu mengurangi beban pendinginan 3
Kelengkapan
dokumen yang
perlu diperiksa :
4
Pilih salah satu
14
15. Pilih salah satu :
a) Ventilasi alami dan/atau mekanis sesuai
dengan standar yang berlaku – 4 poin
b) bangunan gedung yang tidak memiliki
ventilasi alami, tetap harus memenuhi
kebutuhan udara segar 9Dg AC – 3 poin)
c) Sistem ventilasi membantu pengurangan
beban pendinginan (3 poin)
Berdasarkan SNI 6572:2001
B.2. Sistem Ventilasi
a. Ventilasi Alami Dan/Atau Mekanis Sesuai Dengan Standar yang
Berlaku
4
16. Ventilasi Alami Dan/Atau Mekanis Sesuai Dengan Standar yang Berlaku
Pedoman SNI 6572-2001
PERHITUNGAN SITEM VENTILASI DALAM RUANGAN
BANGUNAN LANTAI BASEMENT
Luas Ruangan = 3201,75 m2
Tinggi Ruangan = 3 mtr
Vulume Ruangan = Luas Ruangan X Tinggi Ruangan
3201,75 X 3
= 9605,25 m3
Ketentuan adalah : SNI 03-6572-2001 / tabel 4.4.1
Toko, Pasar Swalayan
Pertukaran udara per jam : 6 Per jam
Volume Udara yang diperlukan Standar adalah :
= Vulume Ruangan X pertukaran Udara per jam
= 9605,25 X 6
= 57631,5 m3/jam
Jadi Kebutuhan Volume udara Untuk Luasan Ruangan Lantai Basement adalah: 57631,5 m3/jam
Kebutahan kapasitas Exhaust Jet Fan adalah : 2 Unit Exhaust Fan Kapasitas 28815.75 CMH
2 Unit FRESH AIR Fan Kapasitas 28815.75 CMH 16
17. B. 3. Sistem Pengkondisian Udara
b. kW/TR atau COP dari peralatan pengkondisian udara sesuai dengan
standard yang berlaku,
5
Kelengkapan dokumen yang perlu diperiksa :
7
a. Direncanakan menggunakan AC dengan suhu minimal berkisar 25°C±1°C
atau Kelembaban relatif ruangan berkisar 60%±10% 2
17
18. B.3. Sistem Pengkondisian Udara
a. Direncanakan menggunakan AC dengan suhu minimal berkisar 25 + 1 derajat
Celcius atau Kelembaban relatif ruangan berkisar 60%+10%
2poin
18
19. 19
Efisiensi AC (KW/TR)
maksimum sesuai
dengan table SNI-03-
6390-2011
Konservasi Energi
Sistem Tata Udara
Bangunan Gedung
B.3. Sistem Pengkondisian Udara
b. kW/TR atau COP dari peralatan pengkondisian udara sesuai dengan standard
yang berlaku,
5poin
20. B.4. Sistem Pencahayaan
Kelengkapan dokumen yang perlu diperiksa :
12
a. Daerah yang mendapatkan cahaya alami memiliki pengelompokan lampu
terpisah dengan daerah yang tidak mendapatkan cahaya alami
4
b. Dilengkapi dengan dimmer/sensor photoelectric 2
c. Pencahayaan buatan memenuhi seluruh persyaratan:
1) Daya maksimum lampu sesuai dengan peraturan 2
2) Luas area maksimum 30 m2 untuk satu sakelar untuk satu macam
pekerjaan atau satu kelompok pekerjaan
2
3) Menggunakan sensor/ pengendali pencahayaan dalam fungsi tertentu 2
Kelengkapan dokumen yang perlu diperiksa :
20
21. B.4. Sistem Pencahayaan
a. Daerah yang mendapatkan cahaya
alami memiliki pengelompokan lampu
terpisah dengan daerah yang tidak
mendapatkan cahaya alami
b.Dilengkapi dengan dimmer/sensor
photoelectric
Pertimbangan dalam membuat
rancangan :
Ketentuan luminasi (kuat penerangan –
lux) yang ditentukan pada SNI 03-
6197:2011 Tabel 1 untuk area tersebut
tetap harus dapat terpenuhi.
c. Pencahayaan buatan memenuhi
seluruh persyaratan
1.Daya maksimum lampu sesuai
dengan peraturan
2.Daya maksimum lampu sesuai
dengan peraturan luas area
maksimum 30 m2 untuk satu
sakelar untuk satu macam
pekerjaan atau satu kelompok
pekerjaan
21
3. Menggunakan sensor/
pengendali pencahayaan dalam
fungsi tertentu
22. DAYLIGHT AREA
Isoline untuk 300 lux dari
pencahayaan alami di
Workplane
Zonasi luminair di dalam
daylight area
GEDUNG ORIGINAL
22
Area natural lighting
B.4. Sistem Pencahayaan
a. Daerah yang mendapatkan cahaya alami memiliki pengelompokan
lampu terpisah dengan daerah yang tidak mendapatkan cahaya alami
4poin
23. Peletakan Lux Sensor dan
Zonasi Lampu
LS = Lux Sensor
Zona 5A, 6A, 1B, 2B
Zona 1A, 2A, 3B, 4B
B.4. Sistem Pencahayaan
b. Dilengkapi dengan dimmer/sensor photoelectric 2poin
23
24. 24
Kuat Penerangan (lux)
B.4. Sistem Pencahayaan
c. Pencahayaan buatan memenuhi seluruh persyaratan :
1) Daya maksimum lampu sesuai dengan peraturan
2poin
25. Sistem Pencahayaan :
Daya maksimum lampu sesuai dengan
peraturan
25
Lighting Power Density (LPD) : (W/m2)
26. LIGHTING LAY OUT
Dilakukan dengan software
“DIALUX”
TARGET :
Kuat penerangan (lux) dan Lighting
Power Density sesuai dengan SNI-6197
26
Hasil - Lux
LPD
27. 27
B.4. Sistem Pencahayaan
c. Pencahayaan buatan memenuhi seluruh persyaratan :
2) Luas area maksimum 30 m2 untuk satu sakelar untuk satu macam
pekerjaan atau satu kelompok pekerjaan
2poin
28. 28
Dipasang pada ruang-2 yang okupansinya tidak
kerap :
Mushola
Ruang laktasi
Rest room (dg catatan)
B.4. Sistem Pencahayaan
c. Pencahayaan buatan memenuhi seluruh persyaratan :
3) Menggunakan sensor/ pengendali pencahayaan dalam fungsi tertentu
2poin
29. B. 5. Sistem Transportasi dalam gedung
b. Menggunakan sistem transportasi vertikal yang memiliki fitur hemat
energi
1
Kelengkapan dokumen yang perlu diperiksa :
2
a. Perhitungan traffic analysis lift sesuai standard yang berlaku 1
* bangunan tanpa lift, mendapatkan nilai
penuh
29
30. 30
B.5. Sistem Transportasi dalam gedung
a. Perhitungan traffic analysis lift sesuai standard yang berlaku
b. Menggunakan sistem transportasi vertikal yang memiliki fitur hemat energi
1
1
31. B. 6. Sistem Kelistrikan
Pilih salah satu
a. Gedung direncanakan hanya memiliki satu alat ukur kWh meter 1
b. Bangunan gedung direncanakan memiliki pengelompokan beban listrik
dan masing-masing memiliki kWh meter, serta tersedia submeter energi
listrik untuk sumber daya utama lebih besar dari 100kVa
2
Kelengkapan dokumen yang
perlu diperiksa :
3
c. Dilakukan simulasi sistem mekanikal elektrikal bangunan atau Building
Management System (BMS)
3
31
32. B.6 Sistem Kelistrikan
Pilih salah satu
a. Gedung direncanakan hanya memiliki satu alat ukur kWh meter
b. Bangunan gedung direncanakan memiliki pengelompokkan beban listrik
dan masing-masing memiliki kWh meter, serta tersedia sub meter energi
listrik untuk sumber daya utama lebih besar dari 100 kVa
c. Dilakukan simulasi sistem mekanikal elektrikal bangunan atau Building
Management System (BMS)
32
34. 34
B.6. Sistem Kelistrikan
b. Bangunan gedung direncanakan memiliki pengelompokan beban listrik
dan masing-masing memiliki kWh meter, serta tersedia submeter energi
listrik untuk sumber daya utama lebih besar dari 100kVa
2poin
35. 35
c. Dilakukan simulasi sistem mekanikal elektrikal
bangunan atau Building Management System (BMS)
B.6. Sistem Kelistrikan
c. Dilakukan simulasi sistem mekanikal elektrikal bangunan atau Building
Management System (BMS)
3 poin