PAUD Cicit Cuit menggunakan kurikulum berbasis tematik dan pendekatan BCCT dengan sentra-sentra belajar seperti sains, seni, dan bahasa. Kurikulum ini dirancang berdasarkan perkembangan anak dan melibatkan pembelajaran melalui bermain.
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan makna simbol Pancasila
2. Menjelaskan sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara
Pada unit pembelajaran ini guru akan menggali kompetensi peserta didik dalam memahami pembelajaran mengenai:
1. Sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
2. Makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya.
Contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan makna simbol Pancasila
2. Menjelaskan sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara
Pada unit pembelajaran ini guru akan menggali kompetensi peserta didik dalam memahami pembelajaran mengenai:
1. Sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
2. Makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya.
Contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Individu adalah makhluk hidup yang bersifat tunggal dan tidak dapat hidup menyendiri dia harus bergabung dengan sejenisnya atau dengan jenis yang lain. Selanjutnya kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi. Jadi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam suatu waktu.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Individu adalah makhluk hidup yang bersifat tunggal dan tidak dapat hidup menyendiri dia harus bergabung dengan sejenisnya atau dengan jenis yang lain. Selanjutnya kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi. Jadi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam suatu waktu.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN
GSM lahir dari perjalanan spiritual dan pengalaman perubahan yang dialami oleh pendirinya, Muhammad Nur Rizal, dan sang istri, Novi Poespita Candra. Pengalaman ini didapatkan ketika Rizal dan Novi tinggal di Melbourne, Australia untuk menempuh studi doktoral. Mereka menemukan inspirasi dari ketiga buah hatinya yang sangat mencintai sekolahnya. Dari situ, mereka melihat pendidikan Australia yang berbeda jauh dengan pendidikan Indonesia. Bahkan bisa dibilang bahwa pendidikan Indonesia tertinggal 128 tahun dari Australia. Pendidikan Australia unggul dari segi kurikulum yang lebih bagus, lebih menyenangkan, dan disesuaikan dengan kelebihan tiap anak. Bahkan, anak-anak mereka justru rindu pergi ke sekolah saat liburan.
Inspirasi ini dikembangkan saat mereka pulang ke Indonesia dengan membangun GSM pada tahun 2016. Perjalanan menyoal fenomena pengalaman terbaik bersekolah di Australia yang ingin disebarluaskan agar bisa dirasakan oleh seluruh murid di Indonesia tanpa terkecuali. Rizal dan Novi merasa prihatin dengan pendidikan Indonesia yang masih mematok nilai dan ujian, padahal sebetulnya anak-anak bisa belajar dengan metode yang lebih menyenangkan. Dalam praktiknya, GSM merangkul sekolah-sekolah pinggiran yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tujuannya agar kualitas sekolah pinggiran juga bisa terangkat dan para murid dapat merasakan iklim belajar seperti sekolah di Australia.
GSM memiliki filosofi dan nilai sebagai narasi yang menginspirasi melalui ketokohan yang dapat dipercaya dengan melakukan upaya pergeseran paradigma lama ke pola pikir baru, dan dari budaya lama ke budaya baru dalam pendidikan melalui komunitas. Mengapa komunitas? Karena komunitas dipercayai dapat membuat pendistribusian nilai-nilai pendidikan menjadi lebih gencar dan masif. Peningkatan profesionalisme guru juga lebih mudah dan cepat karena dilakukan melalui pertukaran praktik baik, pengetahuan, dan pengalaman di antara mereka. Komunitas memungkinkan semangat kolektif-kolegial dan kolaborasi itu terjadi.
Penciptaan budaya dan lingkungan belajar positif dan menyenangkan melalui perubahan pola pikir, penciptaan budaya profesionalisme guru, dan penerapan strategi kurikulum di sekolah.
Pengembangan dan perluasan komunitas guru melalui pelatihan, pendampingan, dan berbagai kegiatan akar rumput termasuk pertukaran praktik mengajar, kolaborasi pengajaran lintas guru, dan pengembangan diri.
Perubahan Mindset
Melakukan perubahan mindset agar terjadi pergeseran dari paradigma lama ke paradigma baru, serta mengedepankan filosofi dan nilai-nilai pendidikan untuk menjaga spirit perubahan.
Perubahan Perilaku
Melakukan perubahan perilaku agar mengembangkan profesionalisme guru melalui komunitas, serta pendampingan reguler kepada sekolah dan guru melalui mentorship dan capacity building.
Perubahan Belief System
Melakukan perubahan belief system dengan berkolaborasi untuk menguatkan nilai-nilai pendidikan yang memanusiakan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. • Penyusun : Rosita Kristiana Dewi
• Editor : Tina Toon
• Konstributor : Prof. Dr. Bondan Prakoso, M.Pd, Dr. Enno Lerian, M.Psi, Dr. Errina GD, M.Pd,
Maher Zein, M.Pd
• Cetakan 1, Februari 2015
• Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan “ PAUD CICIT CUIT “
• Jl. Doremi 1 Rt. 4 Rw. 5 Sukamusik, Jakarta Tenggara
• Telp: 012 123456, Fax: 012 123456
• Email: paudcicitcuit@gmail.com
• Desain layout : Joshua Suherman
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
3. Jl. Doremi 1 Rt. 4 Rw. 5 Sukamusik, Jakarta Tenggara
Telp: 012 123456, Fax: 012 123456
Email: paudcicitcuit@gmail.com
KURIKULUM
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
4. A. PENDAHULUAN
• Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan
karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan usia dini dapat dimulai di rumah atau
dalam keluarga, perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat
penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan.
• Oleh karena itu, upaya-upaya pengembangan anak usia dini hendaknya
dilakukan melalui belajar dan melalui bermain (learning through games).
Hal ini karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak
melalui bermain anak memperoleh kesempatan untuk bereksplorasi
(exploration), menemukan (finding), mengekspresikan (expression),
perasaannya dan berkreasi (creation).
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
5. Lanjutan …..
• Pendidikan Anak Usia Dini Cicit Cuit menggunakan kurikulum yang
didesain berdasarkan analisis tahapan perkembangan anak, analisis
kebutuhan anak, dan memaksimalkan potensi daerah. Kurikulum
diarahkan untuk membantu pendidik anak usia dini dalam merancang
model kurikulum, khususnya pada proses pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan dan karakteristik
perkembangan anak. Melalui upaya ini diharapkan akan memberikan
pencerahan pada pendidik anak usia dini untuk mengembangkan
variasi proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan
anak memperoleh sejumlah pengalaman belajar secara langsung (real
learning), bermakna (meaningfull) dan konstruktif.
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
6. B. VISI DAN MISI PAUD CICIT CUIT
VISI
“ Mewujudkan generasi cerdas, sehat, ceria yang unggul dalam
prestasi dan karya berlandaskan iman dan taqwa ”
MISI
“ Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan
kecerdasan jamak dan pendekatan tematik guna mengembangkan
potensi diri “
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
7. C. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Landasan Yuridis
1.UUD 1945 pasal 28 B ayat 2
2.UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
3.UUD No. 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang perlindungan anak
4.PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP mengenai Kerangka Dasar
Kurikulum dan Struktur Kurikulum
5.Permen 58 tahun 2009 Tentang Standar PAUD
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
8. 2. Landasan Filosofis
Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia. Setiap anak berhak
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. Melalui
pendidikan diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan potensi
anak mampu untuk mewujudkan generasi yang unggul.
3. Landasan Agama
Pendidikan anak usia dini harus didasarkan pada landasan religi yang
dipegang oleh lingkungan yang berada di sekitar anak dan agama yang
dianutnya. Pendidikan agama menekankan pada pemahaman tentang
agama serta bagaimana agama diamalkan dan diaplikasikan dalam
tindakan serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya,
penanaman nilai-nilai agama dalam praktik pendidikan anak usia dini
disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak serta keunikan yang
dimiliki setiap anak.
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
9. 4. Landasan Keilmuan
Pendidikan anak usia dini bersifat isomorfis, yang berarti keilmuan
pendidikan anak usia dini dibangun dari interdisiplin ilmu. Jean Piaget
menyatakan bahwa anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan
sekitarnya. Anak mampu untuk mengkonstruksi pikirannya sendiri.
Howard Gardner juga mengemukakan tentang Kecerdasan Jamak yang
dimiliki oleh setiap anak. Anak tidak hanya cerdas secara intelektual
saja, tapi masih banyak kecerdasan lain yang bisa dikembangkan seperti
kecerdasan emosional, musik, visual spasial, interpersonal, naturalis,
dan intrapersonal
5. Landasan Psikologis
Landasan psikologis memandang bahwa setiap individu adalah pribadi
yang unik, memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dan anak usia dini
adalah anak yang masih berada dalam masa golden age atau masa
keemasan dimana perkembangan fungsi otak mencapai 80 %.
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
10. D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Prinsip relevansi Kurikulum anak TK harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan anak
secara individual.
2. Prinsip adaptasi Kurikulum anak TK harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan ilmu,
teknologi dan seni yang berkembang di masyarakat
3. Prinsip kontuniutas Kurikulum harus disusun secara berkelanjutan antara satu tahap
perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya.
4. Prinsip fleksibilitas Kurikulum anak TK harus dapat dipahami, dipergunakan dan
dikembangkansecara luwes sesuai dengan
keunikan, kebutuhan anak dan kondisi dimana pendidikan itu berlangsung
5. Prinsip kepraktisan dan akspebilitas Kurikulum untuk anak TK harus dapat memberikan
kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan pada anak usia dini
6. Prinsip kelayakan Kurikulum harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak.
contoh : anak jangan dipaksa
belajar calistung sementara mereka belum siap
7. Prinsip akuntabilitas Kurikulum yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan pada
masyarakat sebagai pengguna jasa
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
11. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM BERBASIS ALAM
• 1. Berpusat pada perkembangan anak dan optimalisasi
perkembangan
• 2. Membangun kemandirian anak
• 3. Belajar dari lingkungan alam
• 4. Belajar dan bermain dari lingkungan sekitar
• 5. Memanfaatkan sumber belajar yang mudah dan
• 6. Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik
• 7. Membangun kebiasaan berpikir ilmiah sejak usia dini
• 8. Pembelajaran inspiratif, menarik, kreatif dan inovatif
• 9. Memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara aktif
(active learning).
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
12. E. PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PAUD CICIT CUIT
• Proses belajar mengajar menggunakan system quarter day school
atau seperempat hari. Pendekatan pembelajaran yang digunakan
adalah pendekatan BCCT (Beyond Center & Circle Time) dengan
moving class. Jadwal kegiatan harian Paud Cicit Cuit adalah sebagai
berikut :
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 07.30 – 08.30 Jurnal Pagi
2. 08.30 – 08.45 Circle Time
3. 08.45 – 09.30 Kegiatan Sentra 1
4. 09.30 – 10.00 Snack Time
5. 10.00 – 10.45 Kegiatan Sentra 2
6. 10.45 – 11.00 Persiapan Pulang
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
13. F. SENTRA – SENTRA DI PAUD CICIT CUIT
1. Sentra Bahan Sains dan Matematik
2. Sentra Ibadah
3. Sentra Balok
4. Sentra Main Peran
5. Sentra Persiapan
6. Sentra Seni
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
14. G. TEMA-TEMA DI PAUD CICIT CUIT
• Tema Semester I
No. Tema Sub Tema Alokasi Waktu
1. Diri Sendiri Aku dan Panca Indra 3 Minggu
2. Lingkunganku Keluargaku, Rumah, dan Sekolah 4 Minggu
3. Kebutuhanku
Makan, Minum, Pakaian, Kesehatan,
Kebersihan, dan Keamanan
4 Minggu
4. Binatang Darat, Air , Udara 3 Minggu
5. Tanaman Bisa dimakan, Tidak bisa dimakan 3 Minggu
Jumlah 17 Minggu
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
15. • Tema Semester II
No. Tema Sub Tema Alokasi Waktu
1. Rekreasi Kendaraan, Pesisir dan Pegunungan 4 Minggu
2. Pekerjaan
Nama Pekerjaan, Tempat Bekerja,
Istilah-istilah dalam sebuah pekerjaan
3 Minggu
3. Air, Api dan Udara Manfaat, Bahaya, 2 Minggu
4. Alat Komunikasi Elektonik, Tradisional 2 Minggu
5. Tanah Airku
Negaraku, Kehidupan di Kota dan
Desa
3 Minggu
6. Alam Semesta
Matahari, Bulan, Bintang, Bumi,
Langit dan Gejala Alam
3 Minggu
Jumlah 17 Minggu
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
16. H. PENGEMBANGAN JARINGAN TEMA
TEMA : AIR, API, UDARA
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
Sifat-sifat
Sumber
Menyanyi
Mensyukuri karunia
Tuhan YME
Saling berbagi
Cara menjaga
Percobaan
Pengamatan
MenariPeristiwa
18. RENCANA KEGIATAN HARIAN
HARI/ TANGGAL : Rabu, 5 Februari 2015 TEMA : Air, Udara, Api
WAKTU : 08.00 – 11.00 WIB SUB TEMA : Udara
SEMESTER : II MINGGU : III
Bidang pengem
bangan
Standar Kompe-
tensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Metode Media dan
Sumber
Belajar
Langkah-
Langkah
Pembelajaran
Penilaian
Moral
Agama
Anak dapat
membiasakan
berdoa sebelum dan
sesudah melakukan
kegiatan
Anak berdoa
sebelum dan
sesudah kegiatan
Anak dapat
melafalkan doa
sebelum
belajar dengan
benar
Doa belajar Praktek
langsung
Anak lang-
sung
Persiapan dan salam.
Berdoa. Jurnal pagi
Performance
Kognitif
Sains
Anak dapat
membedakan
konsep isi dan
kosong
Anak
membedakan
konsep isi dan
kosong
Anak dapat
memahami
konsep isi
dengan benar
Konsep isi
dan kosong
Praktek
langsung
Balon tiup
dan
Plastik tiup
Sentra I
Praktek langsung
meniup balon
Performance
Pengembangan
Bahasa
Anak dapat
mendengar dan
menyimak
perkataan orang
lain
Anak memahami
instruksi yang
diberikan oleh
guru
Anak dapat
melakukan
instruksi
dengan benar
Sentra I Performance
Seni, Motorik Anak dapat
membuat karya seni
sederhana
Anak dapat
membuat model
bentuk benda-
benda yang
menghasilkan
udara
Anak dapat
membuat kipas
lipit dari kertas
Melipat dan
mengelem
Praktek
langsung
Kertas warna-
warni, lem,
dan stik
eskrim
Sentra II Produk/hasil
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
Jakarta, 2 Februari 2015
Wali Kelas
Rosita K.D
19. SILABUS
Hari Bahasa Kognitif Matematika Kognitif Sains Seni, Motorik Agama dan Moral
Senin Bercerita tentang peristiwa yang
dialami
Mengelompokkan balon sesuai
warna
Menyebutkan benda-
benda yang
membutuhkan udara
Kolase balon dan layang-
layang
Mensyukuri karunia
Tuhan YME
Selasa Tanya jawab isi cerita tema udara Membedakakan konsep besar
dan kecil
Merasakan udara kipas
angin
Melukis, meremas,
merobek dan mengisi
pola balon udara
Melafalkan kalimat
syukur
Rabu Menyimak dan memahami
perkataan guru
Membedakan konsep isi dan
kosong
Meniup plastik dan balon Membuat hasil karya
sederhana dengan
melipit kertas menjadi
kipas dan pesawat
kertas
Melafalkan doa sebelum
dan sesudah beraktivitas
Kamis Story telling tema udara Membedakan konsep panjang
dan pendek
Bermain parasut dan
pesawat kertas
Lari estafet dengan bola Menyimak cerita tentang
manfaat udara bagi
kehidupan
Jumat Menyanyikan lagu tema udara
seperti balonku,layang-layang
Membedakan lebih banyak dan
lebih sedikit
Bermain gelembung
udara
Joget balon
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
20. I. BENTUK PENILAIAN DAN EVALUASI
1. Penilaian Portofolio
Sekumpulan hasil karya anak dan guru yang berguna untuk mengevaluasi pembelajaran
dan perkembangan anak
2. Performance
Mengetahui kemampuan anak d
engan melihat perbuatan atau unjuk kerja anak secara langsung
3. Penilaian Proses
Penilaian pada saat anak beraktifitas selama kegiatan pembelajaran
4. Penilaian Hasil
Hasil akhir dari proses belajar dalam bentuk produk ataupun karya
5. Anekdot
Pencatatan kejadian insidental yang dialami oleh anak
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
21. PENILAIAN BENTUK NARASI
• Bidang Pengembangan Bahasa
No Kompetensi Dasar Kategori Ket.
BB MB BSH BSB
1. Mendengar dan menyimak percakapan yang
disampaikan
√
2. Menunjukkan penguasaan dan penggunaan
kosakata baru
√
3. Mulai dapat menulis huruf-huruf dan bentuk kata √
4. Mengekspresikan bahasa dalam lisan maupun
gambar
√
Ananda Sheva sudah mampu dalam berbahasa lisan dan mulai berkembang dalam berbahasa
tulisan. Sheva sudah mulai dapat berbicara dan membaca lancar.
Saran : ananda Sheva masih perlu dibantu dalam menulis karena saat menulis kata masih ada huruf
yang tertinggal / kurang.
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar
22. PENILAIAN BENTUK ANEKDOT
Jumat, 7 Februari 2015
Ananda Sheva ketika belajar tiba-tiba menangis. Sheva marah-marah karena tidak menemukan
kotak pensilnya, dan Sheva menuduh teman-temannya menyembunyikan kotak pensilnya. Ketika
Sheva diminta oleh ibu guru untuk memeriksa dengan teliti isi lokernya, Sheva bilang tidak ada di
loker. Setelah dibantu ibu guru memeriksa loker, ternyata kotak pensil Sheva ada di dalam loker.
Sheva diminta untuk meminta maaf kepada teman-temannya karena sudah menuduh
menyembunyikan kotak pensilnya, ananda Sheva menolak.
Tanggapan Orang Tua :
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Rosita Kristiana Dewi. PAUD Semester 5. NIM: 8620712152305.
MK: Kurikulum dan Bahan Ajar