Dokumen tersebut membahas berbagai konsep terkait kota berkelanjutan seperti kota hijau, kota taman, kota nyaman, dan kota pintar. Dokumen ini juga menggunakan contoh penerapan konsep kota berkelanjutan di Jakarta melalui kota berketahanan dan smart city Jakarta.
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
Perancangan kota adalah sebuah konsep design yang dapat menatur maupun mengubah fisik lingkungan kota agar menjadi lebih baik melalui sebuah proses perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan zonasi dalam UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang. Ia menjelaskan pengertian, fungsi, ketentuan penyusunan, dan kewajiban pemerintah dalam peraturan zonasi. Peraturan zonasi merupakan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona.
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi
Naufal Farhan
Nurlina Yustiningrum
Desember, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
The document is a land use plan (RDTR) for Diwek, Jombang that divides the area into several zones, including: [1] protected zones, [2] residential zones, [3] trade and service zones, [4] office zones, [5] industry zones, [6] public service zones, and [7] other designation zones. It provides guidelines for which activities are permitted in each zone, such as allowing homes and small shops in the residential zone but restricting large factories to the industry zone. The plan aims to organize development in a way that balances different land uses.
Penetapan kawasan strategis wilayah kotaBie BenJamin
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kawasan strategis di wilayah kota. Kawasan strategis kota adalah bagian wilayah kota yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruh pentingnya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, kriteria penetapan, dan pemetaan kawasan strategis kota.
Peta ini memetakan persebaran 192 komunitas kreatif di 82 kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner online pada Juni 2018. Komunitas terbanyak ditemukan di bidang film, animasi, video, seni pertunjukan dan kuliner, sedangkan yang paling jarang ada di penerbitan dan interior. Meskipun masih terpusat di Jawa, komunitas kreatif sudah ada di sebagian besar pulau di Indonesia.
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
Perancangan kota adalah sebuah konsep design yang dapat menatur maupun mengubah fisik lingkungan kota agar menjadi lebih baik melalui sebuah proses perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan zonasi dalam UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang. Ia menjelaskan pengertian, fungsi, ketentuan penyusunan, dan kewajiban pemerintah dalam peraturan zonasi. Peraturan zonasi merupakan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona.
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi
Naufal Farhan
Nurlina Yustiningrum
Desember, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
The document is a land use plan (RDTR) for Diwek, Jombang that divides the area into several zones, including: [1] protected zones, [2] residential zones, [3] trade and service zones, [4] office zones, [5] industry zones, [6] public service zones, and [7] other designation zones. It provides guidelines for which activities are permitted in each zone, such as allowing homes and small shops in the residential zone but restricting large factories to the industry zone. The plan aims to organize development in a way that balances different land uses.
Penetapan kawasan strategis wilayah kotaBie BenJamin
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kawasan strategis di wilayah kota. Kawasan strategis kota adalah bagian wilayah kota yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruh pentingnya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, kriteria penetapan, dan pemetaan kawasan strategis kota.
Peta ini memetakan persebaran 192 komunitas kreatif di 82 kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner online pada Juni 2018. Komunitas terbanyak ditemukan di bidang film, animasi, video, seni pertunjukan dan kuliner, sedangkan yang paling jarang ada di penerbitan dan interior. Meskipun masih terpusat di Jawa, komunitas kreatif sudah ada di sebagian besar pulau di Indonesia.
Manajemen lahan berpengaruh terhadap pendayagunaan dan pengelolaan lahan. Manajemen lahan meliputi pengertian, jenis (pengadaan, pemanfaatan, pengendalian), dan konsep (land consolidation, land acquisition, land sharing, land pooling, land banking, transfer of development right). Studi kasus menunjukkan pentingnya manajemen lahan untuk kepentingan umum.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu untuk periode 2010-2030 dengan mempertimbangkan peraturan-peraturan nasional terkait penataan ruang dan pembangunan wilayah serta mengatur arahan pemanfaatan ruang wilayah Kota Batu secara berdaya guna dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar tahun 2005-2015 dengan mempertimbangkan peraturan dan undang-undang terkait penataan ruang serta mengatur ketentuan umum mengenai definisi istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen.
Pengertian ruang luar - lansekap - taman - Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ruang luar dan hubungannya dengan manusia. Ruang luar didefinisikan sebagai ruang yang dibatasi oleh alam hanya pada lantai dan dindingnya, tanpa atap. Tujuan perancangan ruang luar adalah menata ruang agar memenuhi kebutuhan dasar manusia. Konsep ruang luar mencakup bentuk ruang (form) dan ruang itu sendiri (space), serta hubungan antara manusia dan ruang luar yang
Renstra Kementerian Perhubungan periode 2015-2019 bertujuan untuk mewujudkan konektivitas nasional yang lebih baik dan meningkatkan industri jasa transportasi melalui peningkatan pelayanan transportasi, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan penguatan sumber daya manusia.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninideedee
Undang-undang ini mengatur tentang perumahan dan kawasan permukiman yang meliputi pembinaan, penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pemeliharaan, pencegahan perumahan kumuh, penyediaan tanah, pendanaan, hak dan kewajiban, larangan, sanksi, dan ketentuan peralihan. Tujuannya adalah memenuhi hak masyarakat atas perumahan yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Dokumen tersebut membahas delapan kriteria perancangan kota menurut teori Hamid Shirvani, yaitu penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, sistem penanda, dan preservasi. Kriteria-kriteria tersebut merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan kota agar tercipta kota yang berkelanjutan.
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal meliputi yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, dilakukan di kawasan lindung, atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung. Kategori Amdal terdiri dari A, B, atau C, ditentukan berdasark
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep kota hijau (green urban design) di Kota Bandung dan Amsterdam. Kota Bandung telah mengembangkan ruang publik hijau dan fasilitas kreatif untuk masyarakat. Sedangkan Amsterdam mengedepankan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda dan menyediakan banyak taman hijau. Kedua kota tersebut dianggap telah menerapkan konsep ruang yang responsif terhadap masyarakat namun perlu lebih mengut
Manajemen lahan berpengaruh terhadap pendayagunaan dan pengelolaan lahan. Manajemen lahan meliputi pengertian, jenis (pengadaan, pemanfaatan, pengendalian), dan konsep (land consolidation, land acquisition, land sharing, land pooling, land banking, transfer of development right). Studi kasus menunjukkan pentingnya manajemen lahan untuk kepentingan umum.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu untuk periode 2010-2030 dengan mempertimbangkan peraturan-peraturan nasional terkait penataan ruang dan pembangunan wilayah serta mengatur arahan pemanfaatan ruang wilayah Kota Batu secara berdaya guna dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Daerah ini menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar tahun 2005-2015 dengan mempertimbangkan peraturan dan undang-undang terkait penataan ruang serta mengatur ketentuan umum mengenai definisi istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen.
Pengertian ruang luar - lansekap - taman - Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ruang luar dan hubungannya dengan manusia. Ruang luar didefinisikan sebagai ruang yang dibatasi oleh alam hanya pada lantai dan dindingnya, tanpa atap. Tujuan perancangan ruang luar adalah menata ruang agar memenuhi kebutuhan dasar manusia. Konsep ruang luar mencakup bentuk ruang (form) dan ruang itu sendiri (space), serta hubungan antara manusia dan ruang luar yang
Renstra Kementerian Perhubungan periode 2015-2019 bertujuan untuk mewujudkan konektivitas nasional yang lebih baik dan meningkatkan industri jasa transportasi melalui peningkatan pelayanan transportasi, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan penguatan sumber daya manusia.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninideedee
Undang-undang ini mengatur tentang perumahan dan kawasan permukiman yang meliputi pembinaan, penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pemeliharaan, pencegahan perumahan kumuh, penyediaan tanah, pendanaan, hak dan kewajiban, larangan, sanksi, dan ketentuan peralihan. Tujuannya adalah memenuhi hak masyarakat atas perumahan yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Dokumen tersebut membahas delapan kriteria perancangan kota menurut teori Hamid Shirvani, yaitu penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, sistem penanda, dan preservasi. Kriteria-kriteria tersebut merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan kota agar tercipta kota yang berkelanjutan.
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal meliputi yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, dilakukan di kawasan lindung, atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung. Kategori Amdal terdiri dari A, B, atau C, ditentukan berdasark
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep kota hijau (green urban design) di Kota Bandung dan Amsterdam. Kota Bandung telah mengembangkan ruang publik hijau dan fasilitas kreatif untuk masyarakat. Sedangkan Amsterdam mengedepankan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda dan menyediakan banyak taman hijau. Kedua kota tersebut dianggap telah menerapkan konsep ruang yang responsif terhadap masyarakat namun perlu lebih mengut
Dokumen tersebut membahas tentang tata guna lahan dan pengembangan kota berkelanjutan dengan menggunakan contoh Kota Malmo, Swedia. Kota Malmo menerapkan konsep ruang terbuka hijau vertikal dan atap hijau untuk memaksimalkan ruang hijau di tengah keterbatasan lahan. Program lingkungan Kota Malmo berfokus pada aspek ekologi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang rancang kota yang baik dengan menekankan pada 3 poin utama:
1) Kota harus terbaca dan jelas strukturnya untuk memudahkan navigasi
2) Kota harus berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan
3) Kota harus mampu mengekspresikan kearifan lokal dalam pengembangannya
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
Pembangunan infrastruktur di pedesaan membuka peluang bagi masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup dengan mudahnya akses keluar masuk desa untuk bersekolah, menjual hasil panen, dan kegiatan lainnya. Dokumen ini membahas konsep pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan lingkungan dengan menjelaskan hubungan antara pembangunan, pemanfaatan sumber daya alam, dan dampaknya.
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)nikenpraw
Green Community Forum Workshop is a capacity development program which held by Ministry of Public Works and Housing to equip local community with numerous skills that help them do impactful action towards Green City.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peringatan Hari Habitat Dunia 2012 dengan tema "Menuju Permukiman Tanpa Kumuh 2020" dan tantangan penanganan permukiman kumuh di Indonesia.
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang paradoks dan pergeseran paradigma dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, dan teknologi. Dokumen juga membahas tantangan kota di masa depan seperti globalisasi, sosial, lingkungan, dan teknologi serta pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan arahan Agenda 21 dan The Habitat Agenda mengenai kebijakan perumahan dan pemukiman. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kebijakan perumahan seperti analisis kondisi, penentuan kebutuhan, dan keterlibatan berbagai pihak.
Smart city merupakan konsep pengembangan kota berdasarkan teknologi informasi untuk kepentingan masyarakat secara efektif dan efisien, mencakup unsur-unsur seperti smart government, smart mobility, smart environment, dan lainnya. Implementasi smart city di Indonesia fokus pada tata kelola dan pengembangan kota cerdas seperti Surabaya.
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaranoswarmungkasa1
Dokumen tersebut membahas konsep Pembangunan Berorientasi Transit Berkeadilan (Equitable Transit Oriented Development/E-TOD) yang mendorong pembangunan di sekitar titik-titik transit umum untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip dasar TOD seperti ketersediaan fasilitas berjalan kaki, campuran penggunaan lahan, dan kepadatan,
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkunganfitrifitriawati
File ini merupakan tugas mata kuliah KPIP, SAPPK-ITB 2012.
File ini sengaja di-share untuk berbagi informasi dengan sahabat sekalian.
Semoga bermanfaat dan dapat saling belajar.
Jurnal ini membahas dua artikel yang menganalisis proyek-proyek eco-city di beberapa kota. Jurnal pertama menganalisis potensi konflik antar pemangku kepentingan dalam pengembangan eco-city di Surabaya, Indonesia dan Kathmandu, Nepal. Ia mengidentifikasi tiga kelompok pemangku kepentingan dan menyarankan pendekatan baru untuk mengurangi konflik. Jurnal kedua melakukan analisis diskursif enam proyek eco-city untuk mendef
Dokumen tersebut membahas konsep pembangunan berkelanjutan menurut beberapa sumber dan analisis konflik antar stakeholder di Makassar. Konsep pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar utama yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial. Dokumen ini juga mengidentifikasi stakeholder kunci di Makassar seperti pemerintah, nelayan, industri, dan pariwisata serta menganalisis potensi konflik antara stakeholder-stake
1. Kota Berkelanjutan:
Konsep dan Penerapan
Oswar Mungkasa
Studium Generale
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Pakuan Bogor
Bogor, 7 Desember 2016
4. Sekitar 55 persen
penduduk dunia
saat ini telah
menjadi penduduk
kota
Di Indonesia,
penduduk
perkotaan telah
mencapai 60
persen.
Kecenderungan
ini semakin
meningkat
Sumber: 100RC
Mengapa Kota perlu Berkelanjutan?
7. Kepedulian terhadap Masa Depan Kota
Deklarasi Stochkolm (1972). Dunia sepakat untuk menjaga
hubungan yang serasi antara manusia dalam
lingkungannya
The Commission of the European Communities
menerbitkan Greenbook on the Urban Environment (1990)
The Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) menerbitkan Environmental Policies
for Cities in the 1990s (1990)
8. Kepedulian terhadap Masa Depan Kota
Tahun 1982 dibentuk Komisi Dunia untuk Lingkungan dan
Pembangunan (World Commission on Environment and
Development atau WCED) yang diketuai oleh Brundtland
dari Norwegia.
Konsep Pembangunan Berkelanjutan diadopsi pada sidang
umum PBB tahun 1989.
Penyelenggaraan KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992
yang menetapkan Agenda 21 yang merupakan program
aksi dunia untuk pembangunan berkelanjutan
Habitat II City Summit (1996)
Sustainable Development Goals (2015)
Habitat III New Urban Agenda (2016)
9.
10.
11. Pembangunan Berkelanjutan: Pengertian
Pembangunan berkelanjutan adalah proses perubahan
yang dalam pemanfaatan sumberdaya, arah investasi,
orientasi pengembangan teknologi, perubahan
kelembagaan dibuat sejalan dengan kepentingan masa
depan sekaligus kebutuhan saat ini (Our Common
Future/Brundtland Report)
The World Commision on Environment and
Development (1987) menyatakan …pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya.
12.
13.
14. Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan (i) prinsip
kesetaraan antargenerasi atau prinsip masa depan. Dampak
terhadap kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi
kebutuhannya dan aspirasinya harus dipertimbangkan; (ii)
prinsip keadilan sosial atau kesetaraan intra-generasi.
Keberlanjutan mensyaratkan bahwa kendali terhadap
distribusi sumberdaya harus lebih merata mempertimbangkan
kebutuhan dasar dan aspirasi bersama; (iii) prinsip
tanggungjawab antarbatas. Polusi antarbatas perlu dikenali
dan dikendalikan (Haughton, 1996).
15. Kota Berkelanjutan: Definisi
Kota Berkelanjutan adalah kota yang kepentingan sosial ekonomi
diharmonisasikan dengan kepentingan lingkungan dalam rangka
memastikan keberlanjutan perubahan. Pada dasarnya berarti
berkesinambungan dalam situasi yang berubah (Nijkamp dkk, 1994).
Kota berkelanjutan harus layak secara ekonomi, nyaman secara
sosial, ramah lingkungan. Lebih khusus, merupakan tempat manusia
hidup dengan pendapatan memadai, keamanan dan kualitas hidup
terjamin. Kota berkelanjutan bergantung pada hubungan masyarakat
dengan lingkungannya (Turner, 2008)
Kota yang mampu melindungi dan memelihara sumberdaya alam di
kota dan wilayah sekitarnya agar dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan (WRI,1996)
16. Kota Berkelanjutan: Definisi
Kota berkelanjutan disebut sebagai kota yang diatur sehingga
memungkinkan masyarakatnya memenuhi kebutuhannya dan untuk
memperbaiki kesejahteraannya tanpa merusak lingkungan alam atau
membahayakan kondisi kehidupan mahluk lainnya, sekarang dan di
masa depan (Girardet, 1999)
Kota dengan program perumahan dan pelayanan kota yang
didasarkan pada konsensus (kesepakatan bersama) (Badshah, 1996)
Kota yang berfungsi bagi rakyat: melindungi kesehatannya,
menyediakan perlindungan (shelter), dan menawarkan kesempatan
untuk bekerja dan mengekspresikan budayanya (Seregaldin, 1996)
17. Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)
Tujuan perencanaan kota masa awal (i) melindungi penduduk dan
properti dari gangguan alami dan buatan manusia; (ii) melindungi
dan memelihara nilai sumberdaya alam dan buatan manusia yang
penting (So, 1988).
Dibutuhkan pendekatan yang lebih terpadu, lebih sensitif terhadap
ekologi dan komunitas, lebih menghargai ketidakpastian, dan lebih
terbuka pada keterlibatan masyarakat (Gibson, 1997).
Pendekatan ekosistem menegaskan ekologi dan komunitas
sebagai dasar dari sasaran dan proses perencanaan. Sehingga
pertumbuhan ekonomi hanya dapat diterima ketika sesuai dengan
kepentingan masyarakat yang bergantung pada ekologi dan
kebersamaan komunitas.
18. Prinsip perencanaan/pembangunan kota sesuai pendekatan
ekosistem adalah (i) unit perencanaan berdasar pada batasan
alam; (ii) desain mengikuti alam. Aktivitas manusia bagian dari
lingkungan dan keterbatasan sumberdaya dan ketahanan
ekosistem harus dihargai; (iii) mempertimbangkan dampak
kumulatif dan global. Perspektif perencanaan lebih luas dan
lebih lama yang memasukkan lintas batas, antargenerasi, dan
dampak berkesinambungan.; (iv) mendorong pengambilan
keputusan antarbatas wilayah; (v) memastikan konsultasi dan
fasilitasi kerjasama dan kemitraan. Melibatkan pemangku
kepentingan yang lebih luas dan terbuka dalam proses
perencanaan (Gibson, 1997).
Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)
21. Konsep awal diperkenalkan oleh Ebenezer Howard
dalam tulisannya “Garden City of Tomorrow” pada
tahun 1902
Ide teknologi, lingkungan dan manusia sebagai satu
kesatuan diperkenalkan oleh Reyner Banham pada
1969
Teori ‘Green Urbanism’ muncul dan dimaksudkan
untuk mengubah kota yang ada dari terfragmentasi
menjadi kompak sementara terfokus pada
penyesuaian hubungan antara kota dan alam
melalui teori ‘eco-city’ (Lehman, 2010)
Kota Hijau: Konsep
22. Green urbanism meminimalkan penggunaan materi,
air dan energi pada semua tingkatan dari siklus
sebuah kota.
Lehman (2010) menggambarkan pilar kota hijau
(lihat Gambar) dalam 3 (tiga) kategori yaitu energi
dan materi, air dan keragaman hayati, perencanaan
kota dan transportasi
Lehman menambahkan prinsip ‘triple-zero
frameworks (triple-bottom line) yaitu (i) zero
penggunaan bahan bakar fosil; (ii) zero sampah; (iii)
zero emisi (tidak ada emisi karbon)
Kota Hijau: Konsep
23.
24. Lehman (2010) mengembangkan 15 Prinsip Green
Urbanism, yaitu (i) iklim; (ii) energi terbarukan; (iii) bebas
sampah; (iv) air; (v) lansekap, taman, dan keberagaman
hayati perkotaan; (vi) transportasi berkelanjutan dan ruang
publik: kompak dan banyak pusat; (vii) material
berkelanjutan dan asal setempat; (viii) kepadatan; (ix)
bangunan dan kawasan hijau menggunakan prinsip desain
pasif; (x) komunitas sejahtera; (xi) makanan setempat dan
rantai makanan pendek; (xii) peninggalan budaya,
identitas; (xiii) kepemerintahan, kepemimpinan dan praktek
unggulan; (xiv) pendidikan, riset dan pengetahuan; (xv)
strategi kota di negara berkembang
Kota Hijau: Konsep
26. Kota Taman diperkenalkan tahun 1903 sebagai penerapan
konsep Howard.
Saat ini, kota taman didesain agar ramah pejalan kaki,
penggunaan campuran, orientasi komunitas, dan dipenuhi
infrastruktur hijau seperti taman. Ini untuk menjamin gaya
hidup lebih sehat.
Secara umum terdapat 3 (tiga) elemen kota taman yaitu (i)
pemenuhan kebutuhan sendiri (self sufficient); (ii) sabuk
hijau (green belt); (iii) kepemilikan lahan oleh masyarakat.
Pertambahan penduduk dibatasi, penyediaan daerah hijau
sepanjang perbtasan kota, komunitas/pemerintah daerah
menguasai kepemilikan tanah merupakan ciri utama.
Kota Taman: Konsep
28. Yuan (2005) mengindikasikan kota taman sebagai kota
yang pembangunan ekonomi, budaya, sosial dan
lingkungan terkoordinasi dengan baik. Termasuk kondisi
lingkungan yang memenuhi kebutuhan psikologis dan fisik
penduduknya sebagai sebuah kota yang sesuai untuk
bekerja, bertempat tinggal, dan berkehidupan.
Intinya yang terpenting kemampuan kota menjamin
penduduknya hidup aman, nyaman, dan santai
Penilaian terhadap tingkat kenyamanan kota melalui 4
(empat) hal yaitu (i) stabilitas, (ii) kesehatan: (iii) budaya
dan lingkungan (iv) pendidikan dan infrastruktur. Contoh
kota Nyaman adalah Vancouver, Kanada.
Kota Nyaman (Liveable): Konsep
29. Clement-Croome (2012) menjelaskan kota nyaman
sebagai (i) A Just City keadilan, makanan, tempat
tinggal, pendidikan, kesehatan dan harapan terbagi rata
dan masyarakat berpartisipasi aktif; (ii) A Beautiful City
seni, arsitektur dan lansekap menjadi perhatian;(iii) A
Creative City pikiran terbuka, memanfaatkan seluruh
kemampuan sumberdaya manusia dan mengedepankan
tanggap perubahan; (iv) An Ecological City
meminimalkan dampak lingkungan, lansekap dan
bangunan berimbang; (v) A City of Easy Contact and
Mobility melindungi daerah perdesaan, komunitas
terpadu.
Kota Nyaman (Liveable): Konsep
31. Definisi beragam diantaranya oleh Giffinger dan Gudrum
(2010) jika investasi manusia dan modal sosial,
infrastruktur transportasi, infrastruktur komunikasi modern
menghasilkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan
kualitas hidup tinggi, dengan pemanfaatan sumberdaya alam
secara bijak melalui kepemerintahan yang partisipatif
Sebuah kota yang menghubungkan infrastruktur fisik, ICT,
sosial dan bisnis untuk meningkatkan intelegensi bersama
masyarakat (Harrison dkk, 2010)
Komunitas yang saling terhubung dan berkelanjutan, nyaman,
atraktif dan aman (Lazaroiu dan Roscia, 2012)
Terdapat 6 (enam) dimensi kota pintar yaitu ekonomi,
masyarakat, kepemerintahan, mobilitas, lingkungan dan
kualitas kehidupan (Giffinger dkk, 2007)
Kota Pintar (Smart City) : Konsep
37. Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep
Sebuah kota yang mempunyai kapasitas individu,
komunitas, institusi, pelaku bisnis, dan sistem di
dalamnya untuk bertahan, beradaptasi, dan bertumbuh
terhadap berbagai bentuk tekanan kronis (chronic
stresses) dan guncangan akut (acute schocks) yang
dialami.
Kota Berketahanan (Resilience City) menggambarkan
kemampuan sebuah kota untuk bertahan, beradaptasi,
dan tumbuh terhadap tantangan/krisis pada waktu yang
tepat dan efisien (PBB)
Sumber: diadopsi dari 100RC
38. Tantangan/krisis terbagi menjadi 2 kategori:
Shocks: Peristiwa besar dan terjadi dengan tiba-tiba
(bencana alam, terorisme, penyakit).
Acute: Permasalahan akut yang berulang-ulang
(penurunan tanah, banjir tahunan, krisis air bersih,
polusi).
Kota berketahanan dipersiapkan untuk menyerap dan
pulih dari setiap kejutan atau tekanan sementara pada
saat yang sama mampu tetap mempertahankan fungsi,
struktur, identitas, dan beradaptasi dalam perubahan
yang terjadi.
Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep
39. Kategori Tekanan dan Guncangan
Guncangan Akut
Gempa bumi
Kebakaran hutan
Banjir bandang
Badai pasir
Dingin parah
Hujan parah
Teroris
Wabah penyakit
Kerusuhan sosial
Gelombang panas
Keruntuhan infrastruktur/bangunan
Tekanan Kronis
Kelangkaan air
Kekurangan rumah yang
terjangkau
Kualitas udara buruk
Tingkat pengangguran tinggi
Gelandangan
Kekurangan
Kemiskinan/kesenjangan
Infrastruktur yang usang
Kejahatan dan kekerasan
Sumber: diadopsi dari 100RC
42. Jakarta Smart City
Environment
Living
Mobility
Governance
Economy
People
Pengelolaan sumber daya alam
yang efisien.
Mendorong green building dan
pembangunan ramah
lingkungan
Mewujudkan kota sehat dan
layak huni.
Memfasilitasi akses terhadap
informasi kesehatan,
pariwisata, dan fasilitas
keamanan.
Membangun sistem
transportasi terintegrasi.
Penyediaan inftrastruktur IT
untuk mendorong
pembangunan berkelanjutan.
Mewujudkan pemerintahan
transparan, informatif, dan
responsif.
Meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui saluran
aspirasi.
Membina kewirausahaan dan
semangat inovasi.
Pengembangan UKM,
memperluas lapangan kerja,
meningkatkan daya saing
daerah.
Meningkatkan kualitas SDM.
Menyediakan fasilitas untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Meningkatkan akses ke
informasi publik.
48. Peta Ekoregion pada portal Jakarta Smart City
menampilkan informasi tipe dataran di Jakarta
Layanan Teknologi Saat Ini
49. Informasi mengenai Indeks Standar Pencemaran
Udara yang di-update setiap hari
Layanan Teknologi Saat Ini
50. Rencana Zonasi Jakarta
secara detil dapat diakses
dan diunduh lewat portal
Jakarta Smart City
Layanan Teknologi Saat Ini
51. 1
1
2
3
4
Sistem pengaduan via
aplikasi Qlue dari berbagai
permasalahan di Jakarta
termasuk yang
berhubungan dengan
lingkungan hidup (misalnya
kebersihan) yang dapat
dipantau prosesnya melalui
portal Jakarta Smart City.
1. Deskripsi permasalahan
2. Foto pendukung
3. Proses tindak lanjut
4. Bukti foto tindak lanjut
Layanan Teknologi Saat Ini
53. Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
Sistem
Transportasi MRT
Citizen Relationship
Management Jakarta One Card
Peningkatan Layanan
Transportasi Publik
Reservasi Online
untuk Rumahsakit
Sistem Smart
Penerangan Jalan
Analisis Preventif
dan Prediktif City Surveillance
System
Startup
Incubation
54. Citizen Relationship Management
•Hub of all public input (feedbacks,
complaints, aspirations and
suggestions),
•Multiple channels: applications,
social media, online media, email,
call center, sms center, sensors
•Will be used internally by JSC, and
all gov agencies will get dashboard
to monitor and follow up all of the
inputs assigned to them
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
55. Smart Street Lighting System
•In 2016, Jakarta Provincial
Government will replace 90.000
street lights to LED street lights
•50% energy usage efficiency
•Centralised monitoring systems,
more efficiency on monitoring and
maintaining the street lights
•Variable light intensity to get
more efficiency
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
56. City Surveilance System
•In 2018, Jakarta will host Asian
Games
•Need to ensure the safety and
convenience of delegates and
visitors
•Surveilance system quipped with
video analytics: face detection,
crowd monitoring, object
detection, etc
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
57. Jakarta One Card
•One payment card for every
kind of transactions and
purchases in Jakarta
•Registered and anonymous
cards
•Capturing transaction data from
all over Jakarta, the data will be
processed and analysed as the
basis of future policy making
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
58. Sumber:
Jakarta Smart City, 100RC, Bappenas, International Surveying
Research Journal Volume 4 Number 2 2014
Materi tayangan dapat diunduh dari
pitt.academia.edu/oswarmungkasa;
www.slideshare.net/oswarmungkasa
Pertanyaan, saran dan tanggapan kirim ke
oswar.mungkasa63@gmail.com
Terima kasih