Dokumen tersebut menjelaskan cara mengkonversi tanggal masehi menjadi tanggal hijriah secara manual dengan melakukan perhitungan. Terdapat beberapa langkah konversi yang meliputi menentukan tahun basi atau kabisat, menghitung hari dalam tahun, bulan, dan akhirnya menentukan tanggal hijriah yang sesuai. Dokumen juga membahas kelebihan dan kelemahan dari konversi secara manual.
Esai ini menjelaskan cara mengonversi kalender Hijriyah ke kalender Masehi dengan menggunakan siklus sinodik bulan dan menghitung selisih hari antara kedua kalender. Diterangkan pula unsur-unsur penting kalender Hijriyah dan Masehi seperti jumlah hari setiap bulan serta tahun kabisat. Contoh perhitungan konversi tanggal 11 Ramadhan 1436 H ke kalender Masehi juga dijelaskan secara terperin
Dokumen tersebut membahas tentang tata koordinat astronomi untuk menentukan posisi benda langit, yaitu koordinat horizon (alt-azimuth) dan koordinat ekuator. Koordinat horizon menggunakan azimut dan tinggi bintang untuk menentukan posisi benda langit secara lokal, sedangkan koordinat ekuator menggunakan unsur-unsur seperti meridian langit, titik aries, ascensio rekta, dan deklinasi untuk menentukan posisi benda langit
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological DiagramAndi Muttaqin
1. Aerological diagram digunakan untuk menganalisis data radiosonde mengenai parameter udara seperti suhu, tekanan, titik embun, dan lainnya. Diagram tersebut memplotkan skewed-T isoterm dan adiabatik kering/basah untuk menentukan parameter udara.
2. Parameter udara yang dianalisis meliputi suhu, titik embun, LCL, suhu potensial, suhu bola basah, suhu virtual, kelembaban relatif, suhu ekuivalen, dan suhu potensial
Dokumen tersebut membahas tentang lingkaran dalam, lingkaran luar, dan lingkaran singgung segitiga, termasuk cara melukisnya dan rumus untuk menghitung jari-jari masing-masing lingkaran.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan bilangan, mulai dari konsep awal bilangan hingga sistem bilangan modern. Ia menjelaskan bahwa bilangan awalnya hanya digunakan untuk hitungan sederhana, kemudian berkembang menjadi sistem bilangan dengan basis tertentu seperti basis 10, 20, 60. Dokumen juga menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah bilangan seperti Pythagoras, Al-Kashi, Fermat.
Dokumen tersebut membahas tentang operasi hitung pada bilangan cacah. Materi tersebut mencakup pengertian bilangan cacah, sifat-sifat operasi hitung seperti sifat komutatif, asosiatif dan distributif, serta contoh soal untuk mengaplikasikan sifat-sifat tersebut.
Teks tersebut menjelaskan tentang konsep kalender dan zona waktu serta penghitungan hari dalam kalender Islam pada tahun 615 H. Beberapa sistem kalender dijelaskan seperti kalender Matahari, Bulan, dan Islam.
Esai ini menjelaskan cara mengonversi kalender Hijriyah ke kalender Masehi dengan menggunakan siklus sinodik bulan dan menghitung selisih hari antara kedua kalender. Diterangkan pula unsur-unsur penting kalender Hijriyah dan Masehi seperti jumlah hari setiap bulan serta tahun kabisat. Contoh perhitungan konversi tanggal 11 Ramadhan 1436 H ke kalender Masehi juga dijelaskan secara terperin
Dokumen tersebut membahas tentang tata koordinat astronomi untuk menentukan posisi benda langit, yaitu koordinat horizon (alt-azimuth) dan koordinat ekuator. Koordinat horizon menggunakan azimut dan tinggi bintang untuk menentukan posisi benda langit secara lokal, sedangkan koordinat ekuator menggunakan unsur-unsur seperti meridian langit, titik aries, ascensio rekta, dan deklinasi untuk menentukan posisi benda langit
Analisis Data Radiosonde dengan Aerological DiagramAndi Muttaqin
1. Aerological diagram digunakan untuk menganalisis data radiosonde mengenai parameter udara seperti suhu, tekanan, titik embun, dan lainnya. Diagram tersebut memplotkan skewed-T isoterm dan adiabatik kering/basah untuk menentukan parameter udara.
2. Parameter udara yang dianalisis meliputi suhu, titik embun, LCL, suhu potensial, suhu bola basah, suhu virtual, kelembaban relatif, suhu ekuivalen, dan suhu potensial
Dokumen tersebut membahas tentang lingkaran dalam, lingkaran luar, dan lingkaran singgung segitiga, termasuk cara melukisnya dan rumus untuk menghitung jari-jari masing-masing lingkaran.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan bilangan, mulai dari konsep awal bilangan hingga sistem bilangan modern. Ia menjelaskan bahwa bilangan awalnya hanya digunakan untuk hitungan sederhana, kemudian berkembang menjadi sistem bilangan dengan basis tertentu seperti basis 10, 20, 60. Dokumen juga menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah bilangan seperti Pythagoras, Al-Kashi, Fermat.
Dokumen tersebut membahas tentang operasi hitung pada bilangan cacah. Materi tersebut mencakup pengertian bilangan cacah, sifat-sifat operasi hitung seperti sifat komutatif, asosiatif dan distributif, serta contoh soal untuk mengaplikasikan sifat-sifat tersebut.
Teks tersebut menjelaskan tentang konsep kalender dan zona waktu serta penghitungan hari dalam kalender Islam pada tahun 615 H. Beberapa sistem kalender dijelaskan seperti kalender Matahari, Bulan, dan Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang rotasi dalam bidang geometri. Secara umum, rotasi adalah transformasi yang memutar setiap titik pada bidang dengan menggunakan titik pusat dan sudut putar tertentu. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, jenis-jenis, dan contoh soal rotasi beserta penyelesaiannya.
Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimalmreco2022
Dokumen tersebut membahas tentang mengubah bentuk pecahan, khususnya mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal. Terdapat beberapa cara untuk mengubahnya, yaitu dengan pembagian, menjadikan persepuluhan atau perseratusan. Pembelajaran pecahan desimal dimulai dari mengenalkan konsep persepuluhan dan perseratusan beserta penulisan dan pembacaannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem numerasi yang digunakan oleh peradaban-peradaban kuno seperti Mesir Kuno, Babilonia, dan Yunani Kuno.
2. Masing-masing peradaban memiliki sistem numerasi yang berbeda-beda, mulai dari lambang yang digunakan hingga aturan penulisan bilangan.
3. Sistem numerasi Mesir Kuno bersifat aditif dan tidak memperhatikan posisi, sedangkan sistem Babilonia dan Yun
Dokumen tersebut menjelaskan tentang dalil proyeksi pada segitiga. Dalil proyeksi digunakan untuk menentukan panjang sisi segitiga dengan cara memproyeksikan salah satu sisinya ke sisi lainnya. Rumus dalil proyeksi untuk segitiga lancip diperoleh dengan menggabungkan teorema Pythagoras dan panjang hasil proyeksi, sedangkan untuk segitiga tumpul dengan menambahkan panjang hasil proyeksi.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Aljabar meliputi Diophantus (matematikawan Yunani yang memperkenalkan variabel penulisan Aljabar), Al-Khawarizmi (matematikawan Persia yang mencetuskan Aljabar dalam bukunya), dan Al-Qalasadi (matematikawan Spanyol abad ke-15 yang memperkenalkan simbol-simbol Aljabar).
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat langit yang digunakan untuk menentukan posisi bintang, termasuk sistem koordinat horizon dan sistem koordinat ekuator. Sistem koordinat horizon menggunakan azimuth, altitude, dan horizon, sedangkan sistem koordinat ekuator menggunakan asensiorekta, deklinasi, titik Aries, dan sudut jam. Dokumen ini juga memberikan contoh soal untuk menentukan posisi bintang menggunakan sistem koordinat terse
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar ilmu ukur segitiga bola, termasuk definisi lingkaran besar dan kecil pada bola, teorema-teorema dasar segitiga bola seperti pembagian lingkaran besar dan hubungan antara sudut dan busur lingkaran, serta rumus-rumus penting seperti aturan cosinus dan sinus untuk menghitung unsur-unsur segitiga bola."
Dokumen tersebut membahas tiga metode penarikan kesimpulan dalam logika matematika yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme. Modus ponens menarik kesimpulan q jika diketahui p → q dan p. Modus tollens menarik kesimpulan ~p jika diketahui p → q dan ~q. Silogisme menarik kesimpulan p → r jika diketahui p → q dan q → r.
[Ringkasan]
1. Magnitudo bolometrik mengukur total energi yang dipancarkan bintang melalui seluruh panjang gelombang, tidak seperti magnitudo visual yang hanya mengukur pada panjang gelombang tertentu.
2. Koreksi bolometrik digunakan untuk mengkonversi magnitudo visual menjadi magnitudo bolometrik karena sebagian energi bintang dipancarkan di luar daerah visual.
3. Dari koreksi bolometrik, temperatur efektif, dan diameter sudut
Dokumen ini membahas tentang barisan dan deret aritmatika. Ia menjelaskan pengertian barisan aritmatika, rumus umum untuk mencari suku ke-n pada barisan, dan contoh soal. Dokumen juga menjelaskan pengertian deret aritmatika, rumus untuk mencari jumlah n suku pertama pada deret, dan contoh soal.
Dokumen ini membahas tentang konversi tanggal Masehi menjadi tanggal Hijriyah secara manual menggunakan perhitungan. Terdapat penjelasan mengenai data penting tahun Masehi dan Hijriyah serta langkah-langkah konversi tanggal Masehi ke Hijriyah meliputi mengubah tahun, bulan, dan hari menjadi jumlah hari, kemudian mengubah jumlah hari tersebut kembali menjadi tahun, bulan, dan
Esai ini menjelaskan cara mengonversi kalender Hijriyah ke kalender Masehi dengan menggunakan siklus sinodik bulan sebagai dasar perhitungan kalender Hijriyah. Diterangkan pula perbedaan antara kedua kalender tersebut yakni jumlah hari dalam setahun dan penentuan awal hari baru. Langkah-langkah konversi dijelaskan beserta contoh perhitungan konversi tanggal 11 Ramadhan 1436 H ke kalender Masehi
Dokumen tersebut membahas tentang rotasi dalam bidang geometri. Secara umum, rotasi adalah transformasi yang memutar setiap titik pada bidang dengan menggunakan titik pusat dan sudut putar tertentu. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, jenis-jenis, dan contoh soal rotasi beserta penyelesaiannya.
Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimalmreco2022
Dokumen tersebut membahas tentang mengubah bentuk pecahan, khususnya mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal. Terdapat beberapa cara untuk mengubahnya, yaitu dengan pembagian, menjadikan persepuluhan atau perseratusan. Pembelajaran pecahan desimal dimulai dari mengenalkan konsep persepuluhan dan perseratusan beserta penulisan dan pembacaannya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem numerasi yang digunakan oleh peradaban-peradaban kuno seperti Mesir Kuno, Babilonia, dan Yunani Kuno.
2. Masing-masing peradaban memiliki sistem numerasi yang berbeda-beda, mulai dari lambang yang digunakan hingga aturan penulisan bilangan.
3. Sistem numerasi Mesir Kuno bersifat aditif dan tidak memperhatikan posisi, sedangkan sistem Babilonia dan Yun
Dokumen tersebut menjelaskan tentang dalil proyeksi pada segitiga. Dalil proyeksi digunakan untuk menentukan panjang sisi segitiga dengan cara memproyeksikan salah satu sisinya ke sisi lainnya. Rumus dalil proyeksi untuk segitiga lancip diperoleh dengan menggabungkan teorema Pythagoras dan panjang hasil proyeksi, sedangkan untuk segitiga tumpul dengan menambahkan panjang hasil proyeksi.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Aljabar meliputi Diophantus (matematikawan Yunani yang memperkenalkan variabel penulisan Aljabar), Al-Khawarizmi (matematikawan Persia yang mencetuskan Aljabar dalam bukunya), dan Al-Qalasadi (matematikawan Spanyol abad ke-15 yang memperkenalkan simbol-simbol Aljabar).
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat langit yang digunakan untuk menentukan posisi bintang, termasuk sistem koordinat horizon dan sistem koordinat ekuator. Sistem koordinat horizon menggunakan azimuth, altitude, dan horizon, sedangkan sistem koordinat ekuator menggunakan asensiorekta, deklinasi, titik Aries, dan sudut jam. Dokumen ini juga memberikan contoh soal untuk menentukan posisi bintang menggunakan sistem koordinat terse
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar ilmu ukur segitiga bola, termasuk definisi lingkaran besar dan kecil pada bola, teorema-teorema dasar segitiga bola seperti pembagian lingkaran besar dan hubungan antara sudut dan busur lingkaran, serta rumus-rumus penting seperti aturan cosinus dan sinus untuk menghitung unsur-unsur segitiga bola."
Dokumen tersebut membahas tiga metode penarikan kesimpulan dalam logika matematika yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme. Modus ponens menarik kesimpulan q jika diketahui p → q dan p. Modus tollens menarik kesimpulan ~p jika diketahui p → q dan ~q. Silogisme menarik kesimpulan p → r jika diketahui p → q dan q → r.
[Ringkasan]
1. Magnitudo bolometrik mengukur total energi yang dipancarkan bintang melalui seluruh panjang gelombang, tidak seperti magnitudo visual yang hanya mengukur pada panjang gelombang tertentu.
2. Koreksi bolometrik digunakan untuk mengkonversi magnitudo visual menjadi magnitudo bolometrik karena sebagian energi bintang dipancarkan di luar daerah visual.
3. Dari koreksi bolometrik, temperatur efektif, dan diameter sudut
Dokumen ini membahas tentang barisan dan deret aritmatika. Ia menjelaskan pengertian barisan aritmatika, rumus umum untuk mencari suku ke-n pada barisan, dan contoh soal. Dokumen juga menjelaskan pengertian deret aritmatika, rumus untuk mencari jumlah n suku pertama pada deret, dan contoh soal.
Dokumen ini membahas tentang konversi tanggal Masehi menjadi tanggal Hijriyah secara manual menggunakan perhitungan. Terdapat penjelasan mengenai data penting tahun Masehi dan Hijriyah serta langkah-langkah konversi tanggal Masehi ke Hijriyah meliputi mengubah tahun, bulan, dan hari menjadi jumlah hari, kemudian mengubah jumlah hari tersebut kembali menjadi tahun, bulan, dan
Esai ini menjelaskan cara mengonversi kalender Hijriyah ke kalender Masehi dengan menggunakan siklus sinodik bulan sebagai dasar perhitungan kalender Hijriyah. Diterangkan pula perbedaan antara kedua kalender tersebut yakni jumlah hari dalam setahun dan penentuan awal hari baru. Langkah-langkah konversi dijelaskan beserta contoh perhitungan konversi tanggal 11 Ramadhan 1436 H ke kalender Masehi
Dokumen ini membahas tentang sistem kalender bulan dan zona waktu. Sistem kalender bulan menghitung panjang tahun berdasarkan jumlah 12 bulan dan panjang rata-rata satu bulan adalah 29,5 hari. Kalender Islam menggunakan sistem ini dengan panjang bulan selang-seling antara 29 dan 30 hari. Zona waktu ditentukan berdasarkan perbedaan bujur dengan Greenwich dan setiap 15 derajat perbedaan bujur menghasilkan perbedaan wak
Dokumen tersebut membahas tiga jenis kalender yang umum digunakan di dunia yaitu kalender matahari, bulan, dan bulan-matahari. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa sistem hisab (metode perhitungan) yang digunakan dalam ilmu falak, termasuk hisab urfi, taqribi, haqiqi, dan kontemporer.
AHC adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menghitung tanggal-tanggal penting dalam kalender Hijriah seperti Ramadhan dan Syawal berdasarkan algoritma astronomi dan data dari berbagai sumber. Perangkat lunak ini dapat mengkonversi tanggal Masehi ke Hijriah, memprediksi penampakan bulan baru, dan menghitung parameter untuk menentukan awal bulan.
1. 1
ernahkah kita bertanya,
tanggal, bulan, tahun
berapa hijriyah sekarang
atau tanggal, bulan, tahun berapa
hijriyah kita lahir ? Kalau kita akan
menjawab pertanyaan itu mungkin
kita akan melihat kalender atau
bertanya kepada orang tua atau yang
lebih modern lagi kita akan
menggunakan aplikasi untuk
mengetahuinya. Sebenarnya kita bisa
mengetahuinya dari tanggal masehi.
Namun apakah kalian tahu
bagaimana cara mengubah atau
mengonversi tanggal hijriyah dari
tanggal masehi ? Oke, sebelum
masuk ke perhitungan konversi,
perlu diketahui bahwasanya konversi
Masehi-Hijriyah atau Hijriyah-
Masehi ini bersifat 'urfi, dalam
bahasa lain disebut aritmetik, hanya
sekedar perhitungan saja,
mengesampingan altitude hilal,
elongasi, dan yang lainya. Karena
sifatnya 'urfi hasil konversi
terkadang juga terjadi selisih satu
hari dengan hari yang sebenarnya.
Namun selisih ini harus sepaket,
dalam artian tanggal dan harinya
sesuai, kalau tidak sesuai berarti
memang terjadi kesalahan. Nah,
sekarang penulis akan mencoba
menguraikan bagaimana cara
mengubah tanggal masehi menjadi
hijriyah dengan cara perhitungan
manual.
Sebelumnya kita harus mengetahui
terlebih dahulu data penting dari
masehi dan hijriyah. Berikut adalah
uraianya
A. Data Penting Tahun Masehi
1. 1 daur dalam masehi = 4 tahun =
1461 hari
2. 1 bulan = 28/29/ 30 / 31
3. Bulan yang jumlahnya 30 hari :
April, Juni, September, November
4. Bulan yang jumah harinya 31 :
Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus,
Oktober, Desember
5. Jumlah tanggal bulan Februari ada
yang 28 hari dan 29 hari.
6. Di dalam masehi terdapat tahun
basitoh dan tahun kabisat
Tahun basitoh = jumlah tanggal
Februarinya 28
Tahun kabisat = jumlah tanggal
Februarinya 29
7. Tahun kabisat terjadi selama 4
tahun sekali.
2. 2
Tabel 1. Bulan Masehi
Yang tanda kurung merupakan
tahun kabisat dalam tahun masehi.
B. Data Penting Tahun Hijriyah
1. 1 daur/siklus pada tahun hijriyah
=30 tahun = 10.631 hari.
Dalam 30 tahun ada 11 kabisat
diantaranya tahun ke 2, 5, 7, 10,
13, 16, 18, 21, 24, 26 dan 29.
2. 1 tahun = 12 bulan = 354 hari
3. 1 bulan = 29 atau 30
4. Tafawut = selisih antar
penanggalan Masehi dan Hijriyah.
Ketentuannya bahwa penanggalan
Masehi lebih dulu 227.016 hari
dari pada penanggalan Hijriyah.
Tabel 2. Bulan Hijriyah
No. Bulan
Umur
Bulan
Jumlah
Hari
1. Muharam 30 30
2. Safar 29 59
3. Rabiul Awal 30 89
4. Rabiul Tsani 29 118
5. Jumadil Ula 30 148
6. Jumadil Akhir 29 177
7. Rajab 30 207
8. Sya’ban 29 236
9. Ramadhan 30 266
10. Syawal 29 295
11. Dzulqo’dah 30 325
12. Dzulhijjah 29/(30) 354/(355)
Yang tanda kurung merupakan
tahun kabisat dalam tahun
hijriyah.
Setelah kita mengetahui data penting
dari tahun Masehi dan tahun Hijriyah,
maka Penulis akan menguraikan
langkah-langkah mengonversi
tanggal masehi menjadi tanggal
hijriyah :
1. Menentukan tanggal, bulan,
dan tahun masehi yang akan
dikonversi ke hijriyah,
Contoh : 7 Juni 2015
(tanggal 7- bulan 6- tahun 2015)
2. Tahun masehi yang kita pilih
dibagi dengan 4,
untuk mengetahui ditahun
tersebut apakah tahun kabisat atau
bukan.
No. Bulan
Umur
Bulan
Jumlah Hari
Basitoh Kabisat
1. Januari 31 31 31
2. Februari 28/(29) 59 60
3. Maret 31 90 91
4. April 30 120 121
5. Mei 31 151 152
6. Juni 30 181 182
7. Juli 31 212 213
8. Agustus 31 243 235
9. September 30 273 274
10. Oktober 31 304 305
11. November 30 334 335
12. Desember 31 365 366
3. 3
Setelah dibagi dengan 4, apabila
sisanya 0 maka tahun kabisat,
apabila tidak habis dibagi 4 atau
bersisa maka tahun basitoh.
2015 ÷ 4 = 503,75
Tidak habis dibagi 4, maka pada
tahun tersebut merupakan tahun
basitoh (bulan Februarinya 28
hari).
3. Mengurangi bulan dan tahun
dengan 1,
karena untuk mengetahui waktu
yang dilaluinya yang nantinya
akan digunakan dalam
perhitungan.
7 + 06 (kurangi 1)+2015(kurangi 1)
Menjadi
2014 tahun+ 5 bulan + 7 hari
4. Mengonversi tahun dan bulan
ke hari.
Mengonversi tahun ke siklus
2014 ÷ 4 = 503,5
= 503 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 + 𝑠𝑖𝑠𝑎 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Mengonversi siklus ke hari
503 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 50 × 1461 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 734.883 ℎ𝑎𝑟𝑖
Mengonversi sisa tahun ke
hari
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 2 × 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 730 ℎ𝑎𝑟𝑖
Mengonversi bulan ke hari
5 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 31 + 28 + 31 + 30
+31
= 151 ℎ𝑎𝑟𝑖
7 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 7 ℎ𝑎𝑟𝑖
5. Menjumlahkan keseluruhan
hari yang telah dikonversi.
734.883 hari
730 hari
51 hari
7 hari +
735.771 hari
6. Membagi jumlah keseluruhan
hari dengan 7 kemudian
sisanya digunakan untuk
mengetahui harinya dan
dibagi dengan 5 kemudian
sisanya digunakan untuk
mengetahui pasaran hari
tersebut.
Tabel 3. Sisa, hari dan pasaran
Sisa Hari Pasaran
0 Sabtu Legi
1 Minggu Pahing
2 Senin Pon
3 Selasa Wage
4 Rabu Kliwon
5 Kamis
6 Jum’at
735.771 ÷ 7 =
105.110 𝑠𝑖𝑠𝑎 1, bertepatan
dengan hari Minggu,
735.771 ÷ 5
= 147.254 𝑠𝑖𝑠𝑎 1,
bertepatan dengan pasaran
pahing.
4. 4
7. Mengurangi jumlah
keseluruhan hari dengan
227.016 hari (tafawut) serta 13
(koreksi Gregorian) *,
*13 (10+3)
10 merupakan loncatan hari saat
perubahan julian ke gregorian.
sedangkan 3 merupakan tahun-
tahun abad yang tidak habis
dibagi 400, yakni tahun 1700,
1800, 1900.
735.771 hari
227.016 hari
13 hari -
508.742 hari
8. Selanjutnya mengonversi
jumlah hari tersebut ke bulan
dan hari.
Mengonversi hari ke siklus
508.742 ℎ𝑎𝑟𝑖 ÷ 10.631 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 47 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 + 𝑠𝑖𝑠𝑎 9085 ℎ𝑎𝑟𝑖
Mengonversi siklus ke tahun
47 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 47 × 30 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 1410 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Mengonversi sisa hari ke-1
ke tahun
9085 ℎ𝑎𝑟𝑖 ÷ 354 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝑠𝑖𝑠𝑎 235 ℎ𝑎𝑟𝑖
Mengurangi sisa hari ke-2
dengan jumlah tahun kabisat
dalam hasil tahun konversi
sisa hari ke-1 ke tahun.
235 ℎ𝑎𝑟𝑖 − 9 ∗∗= 226 ℎ𝑎𝑟𝑖
9**= jumlah tahun kabisat
dalam 25 tahun.
Mengonversi sisa hari ke-3
ke bulan
226 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 7 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 ∗∗∗ +19 ℎ𝑎𝑟𝑖
(***7bulan=30+29+30+29
+30+29+30 = 207 hari)
9. Menjumlahkan tahun dan
bulan dengan 1.
Tahun : 1410 tahun +25 tahun
=1435 +1 = 1436 H
Bulan : 7 bulan + 1 = 8
Bulan ke 8 (Sya’ban)
19 hari : tanggal 19.
*ditambah 1 karena perbedaan
rentang waktu antara tahun
hijriyah dan masehi.
Jadi, tanggal 7 Juni 2015
bertepatan dengan hari
Minggu (pahing), 19 Sya’ban
1436 H.
Hasil perhitungan tersebut
sesuai dengan hasil
menggunakan aplikasi Microsoft
Excel yang Penulis download.
5. 5
Aplikasinya bisa di download di
01https://simpan.ugm.ac.id/public.ph
p?service=files&t=13bf980538f8393
4e000000f3087b276d582587.
Mari kita cek hari pertama puasa
tahun 2015 yang jatuh pada tanggal
18 Juni 2015. Apakah tepat 1
Ramadhan 1436 H ?
18 Juni 2015
2015 : 4 = 503, 75 (tahun Basitoh)
18 – 06 – 2015
18 – (06-1) –(2015-1)
18 – 05 – 2014
2014 : 4 = 503,5
= 503 siklus+2 tahun
503 siklus = 503×1461
= 734.883 hari
2 tahun = 2×365
= 730 hari
5 bulan =31+28+31+30+31
= 151 hari
18 hari = 18 hari
734.883 hari
730 hari
151 hari
18 hari +
735.782 hari
735.782 : 7 = 105.111
sisa 5 => Kamis
735.782 : 5 = 147.156
sisa 2 => Pon
735.782 - 227.016 = 508.766
koreksi greogrian = 13−
508.753 hari
508.753
10.631
= 47 daur + 9.096 hari
47 daur = 47 × 30 tahun = 1.410
tahun
9.096
354
= 25 tahun + 246 hari
246 – 9 (jumlah kabisat dalam 25
tahun)
= 237 hari
237 hari = 8 bulan + 1 hari
Menjumlahkan tahun dan bulan
dengan 1
Jadi :
Tahun : 1.410 tahun + 25 tahun +
1
= 1436 H
Bulan : 8 bulan + 1
= 9 (bulan Ramadhan)
1 hari : tanggal 1
Jadi tepat tanggal 18 Juni 2015
merupakan hari pertama puasa
atau 1 Ramadhan 1436 H.
Adapun kelebihan dan kelemahan
konversi Masehi ke Hijriyah secara
manual adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
Bisa mengetahui konsep dasar
ilmu hisab dalam menentukan
tanggal, bulan dan tahun Hijriyah,
Kelemahan :
Proses konversinya membutuhkan
waktu yang cukup lama,
Ada kemungkinan error 1 hari,
Tidak semua tanggal masehi bisa
dikonversi secara langsung ke
hijriyah tetapi ada cara lain,
seperti tanggal 15 Juni 1995,
mari kita cek :
6. 6
15 Juni 1995
1995 : 4 = 498,75 (tahun Basitoh)
15 – 06 – 1995
15 – (06-1) – (1995-1)
15 – 05 – 1994
1994 : 4 = 498 siklus + 2 tahun
498 siklus = 498×1461
= 727.578 hari
2 tahun = 2×365
=730 hari
5 bulan =31+28+31+30+31
= 151 hari
15 hari =15 hari
727.578 hari
730 hari
151 hari
15 hari +
728.474 hari
728.474 : 7 = 104.067
sisa 5=> Kamis
728.474 : 5 = 145.694
sisa => Kliwon
728.474 – 227.016 = 501.458
Koreksi Greogrian = 13 -
501.445hari
501.445
10.631
= 47 daur + 1788 hari
47 daur = 47 × 30 = 1.410 tahun
1788
354
= 5 tahun + 18 hari ???
18 hari tersebut tidak bisa
dikonversi ke bulan, tetapi
dijadikan sebagai tanggal hijriyah
dan dikurangi dengan 2 karena
jumlah kabisat dalam 5 tahun.
18 – 2 = 16
Bulannya jadi 0
Menjumlahkan bulan dan tahun
dengan 1:
Tahun : 1.410 tahun +5 tahun + 1
= 1416 H
Bulan : 0 + 1 = bulan ke 1
(Muharram)
16 Hari : tanggal 16
Jadi 15 Juni 1995=16 Muharram
1416 H
Tanggal 28 Mei 1995 tidak bisa di
konversi ke hijriyah, karena hasil
pembagian antara sisa dari daur
dengan jumlah 1 tahun hijriyah
(354 hari) memiliki sisa 0,
sehingga tidak bisa diproses ke
langkah berikutnya, mari kita cek :
28 Mei 1995
1995 : 4 = 498,75 (tahun Basitoh)
28 – 05 – 1995
15 – (05-1) – (1995-1)
15 – 04 – 1994
1994 : 4 = 498 siklus + 2 tahun
498 siklus = 498×1461
=727.578 hari
2 tahun =2×365
=730 hari
4 bulan =31+28+31+30
=120 hari
28 hari =28 hari
727.578 hari
730 hari
120 hari
28 hari
728.456 hari
728.456 : 7 = 104.065
sisa 1=> Minggu
728.456 : 5 = 145.691
sisa 1 => Pahing
728.456 – 227.016 = 501.440
Koreksi Greogrian = 13 -
501.427hari
501.427
10.631
= 47 daur + 1770 hari
47 daur = 47 × 30 = 1.410 tahun
1770
354
= 5 tahun, sisa 0
7. 7
Kemudian selain kelebihan dan
kelemahan tersebut, kita juga
mendapatkan manfaat, diantaranya :
Kita dapat mengetahui tanggal,
bulan dan tahun Hijriyah dari
Masehi,
Kita juga dapat mengetahui
tanggal lahir kita dalam kalender
Islam.
Daftar Pustaka
Anonim.(2008).Tafawut Masehi
Hijriyah.[Online].
Tersedia:https://blogcasa.word
press.com/2008/02/27/tafawut-
masehi-hijriyah/ [3 Juni 2015]
Dea.(2013).Konversi Tanggal Masehi
ke Hijriyah.[Online].
Tersedia:http://dealjabar.blogsp
ot.com/2013/06/konversi-
tanggal-masehi-ke-
hijriyah.html
[3 juni 2015]
Nursidqon.(2014). Konversi Masehi
ke Hijriyah. [Online].
Tersedia:http://nursidqon.blogsp
ot.com/2014/11/konversi-
masehi-ke-hijriyah_26.html
[3 Juni 2015]