SlideShare a Scribd company logo
Nama Kelompok 3 :
1. Kartika Dwi Rahayu (4001412003)
2. Febriana Istiqomah (4001412028)
3. Ulfiana Diah Ismirianti (4001412005)
4. Natalia Dewi Sari (4001412039)
Pendahuluan
 Konservasi energi sebagai sebuah pilar
manajemen energi nasional yang belum
mendapat perhatian.
 Faktor yang membuat konservasi energi
tidak berkembang di Indonesia
“Pandangan di kalangan masyarakat bahwa
Indonesia adalah negara yang dianugerahi
kekayaan sumber daya energi yang
berlimpah, karena itu menggunakan energi
secara hemat tidak dianggap sebagai sebuah
keharusan”
 Dengan premis bahwa konservasi energi
merupakan suatu keharusan bagi manajemen
energi nasional Indonesia, tulisan ini
menunjukkan pengalaman Jepang dan
Muangthai dalam mengembangkan program
konservasi nasional mereka, serta mencoba
memberikan gagasan mengenai apa yang perlu
dilakukan Indonesia dalam hal konservasi energi.
Jepang dipilih karena negara tersebut
merupakan contoh terbaik dunia untuk program
konservasi energi. Selain Jepang, Muangthai
diambil sebagai contoh dari sebuah negera
berkembang di ASEAN yang telah mulai serius
melaksanakan program konservasi energi.
Konservasi energi adalah upaya sistematis,
terencana, dan terpadu guna melestarikan
sumberdaya energi dalam negeri serta
meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Negara yang dijadikan contoh
penerapan Konservasi Energi
Jepang yang semula 80 persen ketika Krisis Minyak Pertama telah
dapat diturunkan menjadi sekitar 47 persen sekarang ini.
 Jepang telah mencatat perkembangan yang menakjubkan di bidang
konservasi energi, sebagai buah dari kerjasama masyarakat dan
pemerintah sejak Krisis Minyak Pertama (1973). Ketika krisis
minyak tersebut melanda, ketergantungan Jepang terhadap minyak
bumi dalam konsumsi energi primernya masih sekitar 80 persen.
 Tahun 1978 terjadi Krisis Minyak Kedua. Pusat Konservasi Energi
Jepang didirikan untuk memperluas upaya Jepang dalam
melakukan konservasi energi yang sebelumnya telah dilakukan
tanpa lelah. Undang-Undang Konservasi Energi pertama Jepang
diterbitkan pada tahun 1979 dan terus mengalami beberapa kali
penyempurnaan kemudian.
Undang-undang Konservasi
Energi di Jepang
 Tujuan dari Undang-undang
Konservasi Energi tersebut adalah
menyumbangkan pertumbuhan
ekonomi nasional yang sehat melalui
penerapan aturan-aturan untuk
menggunakan energi secara rasional
di berbagai sektor pemakaian serta
mengembangkan pemanfaatan
sumberdaya energi yang akan
memenuhi tuntutan ekonomi dan
lingkungan di dalam maupun luar
negeri.
Tabel 1. Kategori industri dalam UU Konservasi Energi di
Jepang
 Konservasi energi tidak selalu berarti
penggunaan energi yang sesedikit
mungkin, tapi adalah pengeluaran
biaya untuk konsumsi energi yang
serendah mungkin. Bagaimana cara
untuk memperoleh hal ini diberikan
dalam petunjuk-petunjuk yang
diberikan gratis kepada berbagai
sektor pemakai energi.
 Muangthai sebenarnya memiliki
kekayaan sumberdaya energi,
misalnya gas bumi, namun mereka
tidaklah memandang diri sebagai
negeri yang kaya dengan sumberdaya
energi. Sebaliknya, Muangthai
termasuk negara di Asia yang
menaruh perhatian besar terhadap
bagaimana menggunakan energi
secara rasional dan ekonomis.
 Muangthai merupakan salah satu dan
contoh sukses dari beberapa negara di
dunia yang belajar dari pengalaman
Jepang melakukan program Konservasi
Energi. Kerjasama Muangthai dengan
Jepang di bidang Konservasi Energi
dimulai awal 1980-an, dengan melakukan
sejumlah training dan pembuatan master
plan konservasi energi. Pusat Konservasi
Energi Muangthai didirikan tahun 1985,
dan Undang-undang Konservasi
diterbitkan tahun 1992.
Apa yang mesti dilakukan
Indonesia?
 Potensi untuk melakukan konservasi
energi sesungguhnya sangat terbuka di
tanah air. Gambar 2 memperlihatkan
pengunaan energi berdasarkan jenis
dan sektor pemakai di Indonesia.
Tampak jelas bahwa BBM merupakan
jenis energi yang paling banyak
dikonsumsi di Indonesia dan bahwa
sektor transportasi adalah pemakai
utama BBM.
 Instruksi Presiden di Indonesia tentang Konservasi Energi
diterbitkan tahun 1982 (InPres No. 9/1982) yang kemudian
disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991.
Di kalangan masyarakat muncul Lembaga Swadaya Masyarakat
(Masyarakat Hemat Energi) yang menaruh perhatian terhadap
konservasi energi. Sebuah ESCO didirikan oleh pemerintah yang
kemudian menjadikannya BUMN di bidang energi (PT KONEBA).
PLN melakukan beberapa proyek manajemen sisi permintaan
(demand side management) untuk menekan konsumsi listrik di sisi
pemakaian. Departemen Energi melakukan sejumlah proyek
percontohan konservasi energi, misalnya di gedung kantor
pemerintah (hal serupa dilakukan di gedung kampus perguruan
tinggi). Pemerintah bahkan sempat menerbitkan dokumen RIKEN
(Rencana Induk Konservasi Energi) yang namun tidak diikuti
dengan rencana tindak (action pan) yang jelas.
Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan untuk
mengefektifkan gerakan konservasi energi, adalah:
 Kampanye hemat energi, melakukan
audit energi (cuma-cuma), menyebarkan
teknik-teknik konservasi energi,
memberikan insentif untuk melakukan
efisiensi pemanfaatan energi.
 Menyiapkan Undang-Undang Konservasi
Energi (serinci yang dikembangkan
misalnya oleh Jepang).
 Membentuk Pusat Konservasi Energi
Nasional (seperti yang dilakukan
KESIMPULAN
 Pertumbuhan konsumsi energi nasional
dalam masyarakat cukup tinggi dan
penggunaannya masih didominasi energi
fosil.
 Strategi pengelolaan Konservasi Energi
dari Jepang perlu dicontoh dan
dikembangkan.
 Salah satu hambatan pelaksanaan
konservasi energi disektor industri dan
komersial adalah belum adanya
mekanisme pendanaan.
Energy Conservation Center, Japan. Japan Energy Conservation Handbook
2003/2004.
Nugroho. H. 2004. Penyediaan BBM Nasional, Masalah Besar Menghadang.
Jakarta: Kompas, 6 Juli 2004.
Nugroho, H. 2004. Subsidi BBM bukan uang keluar, tapi mesti ditekan.
Jakarta: Bisnis Indonesia, 2 Desember 2004.
Nugroho, H. 2004. Energy in Asia. Presentasi. Vienna: OPEC Office.
Nugroho, H. et al. 2005. Toward a better energy conservation policy for
Indonesia.
Yokohama: Workshop on Energy Conservation, Jan. – Feb. 2005.
Nugroho, H. 2005. Apakah persoalannya pada subsidi BBM? Tinjauan
terhadap masalah subsidi BBM, ketergantungan pada minyak bumi,
manajemen energi nasional, dan pembangunan infrastruktur energi.
Perencanaan Pembangunan X/1/2005, h. 2-18.
Lu, Y. 1993. Fueling One Billion: An Insider's Story of Chine Energy Policy
Development. Paragon House Publishers.
http://www.djlpe.go.id
http://www.eccj.or.jp
http://www.eppo.go.th

More Related Content

What's hot

PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
Hermawan Hermawan
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
Quirella Bellinda
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Ainul Mardhiah
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
Wahyudin Wahyudin
 
Ppt jenis limbah
Ppt jenis limbahPpt jenis limbah
Ppt jenis limbah
Lanange Jagad Buana
 
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Aris Suryadi
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
Doris Agusnita
 
Panduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth proPanduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth pro
Maruduts
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
 
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupPresentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupFirlisaAnggraen
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
dwinandatsania
 
Ips kelas 7 kebutuhan manusia
Ips kelas 7   kebutuhan manusiaIps kelas 7   kebutuhan manusia
Ips kelas 7 kebutuhan manusia
amalina_muktia
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
 
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptek
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptekPpt pkn kel 2 ekonomi iptek
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptek
Andrewjs1
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Joy Irman
 
Pengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan SampahPengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan Sampah
Joy Irman
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
Frans Dione
 

What's hot (20)

PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Ppt jenis limbah
Ppt jenis limbahPpt jenis limbah
Ppt jenis limbah
 
Pengertian hibridoma
Pengertian hibridomaPengertian hibridoma
Pengertian hibridoma
 
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Panduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth proPanduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth pro
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidupPresentasi tentang mencintai lingkungan hidup
Presentasi tentang mencintai lingkungan hidup
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
 
Ips kelas 7 kebutuhan manusia
Ips kelas 7   kebutuhan manusiaIps kelas 7   kebutuhan manusia
Ips kelas 7 kebutuhan manusia
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptek
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptekPpt pkn kel 2 ekonomi iptek
Ppt pkn kel 2 ekonomi iptek
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Pengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan SampahPengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan Sampah
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 

Similar to Konservasi Energi

10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik
Simon Patabang
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
Gurnadi Pujakesuma
 
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan EnergiPengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Herlambang Bagus
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
Sampe Purba
 
pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)Herlambang Bagus
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
Putri426595
 
Pp 70 2009
Pp 70 2009Pp 70 2009
Pp 70 2009
Galuh Cahya
 
Kilas balik badan diklat esdm 2015
Kilas balik badan diklat esdm 2015Kilas balik badan diklat esdm 2015
Kilas balik badan diklat esdm 2015
dani hidayat
 
Panduan hemat-energi-hotel
Panduan hemat-energi-hotelPanduan hemat-energi-hotel
Panduan hemat-energi-hotel
Tanti Saptarini
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
Shinta Yanirma
 
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
intanoktavianeli
 
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfBuku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
RepublikaDigital
 
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesiarohimsediaz
 
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- PenelitianProposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Renny Lidya
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Sri Sediaz
 
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
ArdiIrawanDwi
 
Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).pptTown Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Wan Pekan
 

Similar to Konservasi Energi (20)

10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
 
uiui.pdf
uiui.pdfuiui.pdf
uiui.pdf
 
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan EnergiPengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
Pengembangan Kelembagaan - Penghematan Energi
 
Sde tm11
Sde tm11Sde tm11
Sde tm11
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
 
pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
 
Pp 70 2009
Pp 70 2009Pp 70 2009
Pp 70 2009
 
Kilas balik badan diklat esdm 2015
Kilas balik badan diklat esdm 2015Kilas balik badan diklat esdm 2015
Kilas balik badan diklat esdm 2015
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Panduan hemat-energi-hotel
Panduan hemat-energi-hotelPanduan hemat-energi-hotel
Panduan hemat-energi-hotel
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
 
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfBuku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
 
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam upaya mendukung kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- PenelitianProposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
 
Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).pptTown Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 

Konservasi Energi

  • 1. Nama Kelompok 3 : 1. Kartika Dwi Rahayu (4001412003) 2. Febriana Istiqomah (4001412028) 3. Ulfiana Diah Ismirianti (4001412005) 4. Natalia Dewi Sari (4001412039)
  • 2.
  • 3. Pendahuluan  Konservasi energi sebagai sebuah pilar manajemen energi nasional yang belum mendapat perhatian.  Faktor yang membuat konservasi energi tidak berkembang di Indonesia “Pandangan di kalangan masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang dianugerahi kekayaan sumber daya energi yang berlimpah, karena itu menggunakan energi secara hemat tidak dianggap sebagai sebuah keharusan”
  • 4.
  • 5.  Dengan premis bahwa konservasi energi merupakan suatu keharusan bagi manajemen energi nasional Indonesia, tulisan ini menunjukkan pengalaman Jepang dan Muangthai dalam mengembangkan program konservasi nasional mereka, serta mencoba memberikan gagasan mengenai apa yang perlu dilakukan Indonesia dalam hal konservasi energi. Jepang dipilih karena negara tersebut merupakan contoh terbaik dunia untuk program konservasi energi. Selain Jepang, Muangthai diambil sebagai contoh dari sebuah negera berkembang di ASEAN yang telah mulai serius melaksanakan program konservasi energi.
  • 6. Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumberdaya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
  • 7. Negara yang dijadikan contoh penerapan Konservasi Energi
  • 8. Jepang yang semula 80 persen ketika Krisis Minyak Pertama telah dapat diturunkan menjadi sekitar 47 persen sekarang ini.  Jepang telah mencatat perkembangan yang menakjubkan di bidang konservasi energi, sebagai buah dari kerjasama masyarakat dan pemerintah sejak Krisis Minyak Pertama (1973). Ketika krisis minyak tersebut melanda, ketergantungan Jepang terhadap minyak bumi dalam konsumsi energi primernya masih sekitar 80 persen.  Tahun 1978 terjadi Krisis Minyak Kedua. Pusat Konservasi Energi Jepang didirikan untuk memperluas upaya Jepang dalam melakukan konservasi energi yang sebelumnya telah dilakukan tanpa lelah. Undang-Undang Konservasi Energi pertama Jepang diterbitkan pada tahun 1979 dan terus mengalami beberapa kali penyempurnaan kemudian.
  • 9. Undang-undang Konservasi Energi di Jepang  Tujuan dari Undang-undang Konservasi Energi tersebut adalah menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sehat melalui penerapan aturan-aturan untuk menggunakan energi secara rasional di berbagai sektor pemakaian serta mengembangkan pemanfaatan sumberdaya energi yang akan memenuhi tuntutan ekonomi dan lingkungan di dalam maupun luar negeri.
  • 10. Tabel 1. Kategori industri dalam UU Konservasi Energi di Jepang
  • 11.  Konservasi energi tidak selalu berarti penggunaan energi yang sesedikit mungkin, tapi adalah pengeluaran biaya untuk konsumsi energi yang serendah mungkin. Bagaimana cara untuk memperoleh hal ini diberikan dalam petunjuk-petunjuk yang diberikan gratis kepada berbagai sektor pemakai energi.
  • 12.  Muangthai sebenarnya memiliki kekayaan sumberdaya energi, misalnya gas bumi, namun mereka tidaklah memandang diri sebagai negeri yang kaya dengan sumberdaya energi. Sebaliknya, Muangthai termasuk negara di Asia yang menaruh perhatian besar terhadap bagaimana menggunakan energi secara rasional dan ekonomis.
  • 13.
  • 14.  Muangthai merupakan salah satu dan contoh sukses dari beberapa negara di dunia yang belajar dari pengalaman Jepang melakukan program Konservasi Energi. Kerjasama Muangthai dengan Jepang di bidang Konservasi Energi dimulai awal 1980-an, dengan melakukan sejumlah training dan pembuatan master plan konservasi energi. Pusat Konservasi Energi Muangthai didirikan tahun 1985, dan Undang-undang Konservasi diterbitkan tahun 1992.
  • 15. Apa yang mesti dilakukan Indonesia?  Potensi untuk melakukan konservasi energi sesungguhnya sangat terbuka di tanah air. Gambar 2 memperlihatkan pengunaan energi berdasarkan jenis dan sektor pemakai di Indonesia. Tampak jelas bahwa BBM merupakan jenis energi yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia dan bahwa sektor transportasi adalah pemakai utama BBM.
  • 16.
  • 17.  Instruksi Presiden di Indonesia tentang Konservasi Energi diterbitkan tahun 1982 (InPres No. 9/1982) yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991. Di kalangan masyarakat muncul Lembaga Swadaya Masyarakat (Masyarakat Hemat Energi) yang menaruh perhatian terhadap konservasi energi. Sebuah ESCO didirikan oleh pemerintah yang kemudian menjadikannya BUMN di bidang energi (PT KONEBA). PLN melakukan beberapa proyek manajemen sisi permintaan (demand side management) untuk menekan konsumsi listrik di sisi pemakaian. Departemen Energi melakukan sejumlah proyek percontohan konservasi energi, misalnya di gedung kantor pemerintah (hal serupa dilakukan di gedung kampus perguruan tinggi). Pemerintah bahkan sempat menerbitkan dokumen RIKEN (Rencana Induk Konservasi Energi) yang namun tidak diikuti dengan rencana tindak (action pan) yang jelas.
  • 18. Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mengefektifkan gerakan konservasi energi, adalah:  Kampanye hemat energi, melakukan audit energi (cuma-cuma), menyebarkan teknik-teknik konservasi energi, memberikan insentif untuk melakukan efisiensi pemanfaatan energi.  Menyiapkan Undang-Undang Konservasi Energi (serinci yang dikembangkan misalnya oleh Jepang).  Membentuk Pusat Konservasi Energi Nasional (seperti yang dilakukan
  • 19. KESIMPULAN  Pertumbuhan konsumsi energi nasional dalam masyarakat cukup tinggi dan penggunaannya masih didominasi energi fosil.  Strategi pengelolaan Konservasi Energi dari Jepang perlu dicontoh dan dikembangkan.  Salah satu hambatan pelaksanaan konservasi energi disektor industri dan komersial adalah belum adanya mekanisme pendanaan.
  • 20. Energy Conservation Center, Japan. Japan Energy Conservation Handbook 2003/2004. Nugroho. H. 2004. Penyediaan BBM Nasional, Masalah Besar Menghadang. Jakarta: Kompas, 6 Juli 2004. Nugroho, H. 2004. Subsidi BBM bukan uang keluar, tapi mesti ditekan. Jakarta: Bisnis Indonesia, 2 Desember 2004. Nugroho, H. 2004. Energy in Asia. Presentasi. Vienna: OPEC Office. Nugroho, H. et al. 2005. Toward a better energy conservation policy for Indonesia. Yokohama: Workshop on Energy Conservation, Jan. – Feb. 2005. Nugroho, H. 2005. Apakah persoalannya pada subsidi BBM? Tinjauan terhadap masalah subsidi BBM, ketergantungan pada minyak bumi, manajemen energi nasional, dan pembangunan infrastruktur energi. Perencanaan Pembangunan X/1/2005, h. 2-18. Lu, Y. 1993. Fueling One Billion: An Insider's Story of Chine Energy Policy Development. Paragon House Publishers. http://www.djlpe.go.id http://www.eccj.or.jp http://www.eppo.go.th