SlideShare a Scribd company logo
KONSEP WILAYAH
Menurut Cressey, wilayah (region) merupakan nkeseluruhan dari lahan,
air, udara dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan (suatu
kesatuan esensial antara ciri-ciri fisik dan ciri-ciri budaya). Setiap region
merupakan satu keutuhan (entity) yang batasnya jarang ditentukan secara tepat.
 Konsep wilayah ada dua, yaitu:
1. Wilayah alamiah (natural region)
Konsep ini lebih mengutamakan pada unit alamiah dalam penggambaran
wilayahnya.
Gambar 1.1 wilayah alamiah
2. Wilayah Kenampakan Tunggal (Single Feature Region)
Penggoloongan wilayah ini didasarkan pada adanya kenampakan tunggal
(single feature region), misalnya kenampakan iklim, vegetasi dan hewan.
Gambar 1.2 Peta Pembagian Wilayah Berdasarkan Kondisi Iklim
A. WILAYAH FORMAL DAN WILAYAH FUNGSIONAL
a. Wilayah Formal
Wilayah formal merupakan suatu wilayah yang statis, seragam, dan tidak
aktif. Pada wilayah ini terdapat keseragaman atau kesamaan pada criteria-
kriteria tertentu.
Contoh: Wilayah pinggiran atau pedesaan y ang di dalamnya
terdapatkeseragaman antara petani atau daerah pertanian
Gambar 1.3 keseragaman petani
di wilayah pedesaan
b. Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional merupakan suatu wilayah yang dinamis, aktif, dan
terbentuk secara terus-menerus oleh dorongan yang mengubahnya. Dalam
wilayah fungsional kegiatannya diatur oleh pusat-pusat kegiatan yang saling
dihubungkan dengan jalur jalan melingkar (terdapat hubungan fungsional
antar pusat kegiatan).
Contoh: Wilayah sentral (pusat kota dan sekitarnya)
Gambar 1.4 Wilayah Sentral (Pusat Kota)
A. PEWILAYAHAN WILAYAH FORMAL DAN FUNGSIONAL
1. Pewilayahan Wilayah Formal
Tujuan dari pewilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana
yang homogen (seragam)
Teknik yang digunakan untuk pendeliniasian wilayah formal adalahmetode
nilai bobot indeks
Metode nilai bobot indeks digunakan untuk mendeliniasi wilayah lebih dari
satu kriteria
Contoh metode nilai bobot indeks
Mengetahui wilayah homogen secara ekonomi berdasarkan pendapatan
per kapita dan angka pengangguran di wilayah K
Data angka pengangguran dan pendapatan per kapita beberapa
wilayah di kota K
Wilayah
Angka
pengangguran
Pendapatan per
kapita
A 2 % Rp 1.000.000,-
B 2 % Rp 1.000.000,-
C 2 % Rp 1.000.000,-
D 1 % Rp 850.000,-
E 2 % Rp 1.000.000,-
F 3 % Rp 850.000,-
G 2 % Rp 950.000,-
H 3 % Rp 900.000,-
I 4 % Rp 950.000,-
· Misalnya:
o Bobot untuk setiap % angka pengangguran = 2
o Bobot untuk setiap pendapatan per kapita < style=""> = 1
o Bobot untuk setiap pendapatan per kapita > Rp 1.000.000,- = 2
· Setelah diberi bobot nilai tiap wilayah adalah:
Wilayah Nilai
A (2 x 2) + (1 x 2) = 6
B (2 x 2) + (1 x 2) = 6
C (2 x 2) + (1 x 2) = 6
D (1 x 2) + (1 x 1) = 3
E (2 x 2) + (1 x 2) = 6
F (3 x 2) + (1 x 1) = 6
G (2 x 2) + (1 x 1) = 5
H (3 x 2) + (1 x 1) = 7
I (4 x 2) + (1 x 1) = 9
· Perhitungan
Nilai rata- rata bobot wilayah Kota K adalah
X = 55 :9
= 6,1
Dengan standart deviasi 0,5, dapat maka diketahui ada tiga wilayah
homogen yang berbeda yaitu:
- Wilayah X : nilai bobot indeks <>
- Wilayah Y : nilai bobot indeks > 6,6
- Wilayah Z : nilai bobot indeks antara 5,6 – 6,6
· Hasil
o Yang termasuk dalam wilayah X = Wilayah D dan Wilayah G
o Yang termasuk dalam wilayah Y = Wilayah F dan Wilayah H
o Yang termasuk dalam wilayah Z = Wilayah A, Wilayah B, Wilayah
C, Wilayah E dan Wilayah I
2. Pewilayahan Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik
pusat
Dalam menentukan pewilayahan fungsional dapat melalui dua pendekatan,
yaitu
a. Analisis aliran barang, menekankan pada apa yang orang kerjakan
b. Analisis grafitasi, berdasarkan pada observasi teoritis tentang apa yang
mungkin orang lakukan
Dalam analisis aliran barang penentuan wilayah fungsional dilihat
berdasarkan pada arah dan intensitas aliran barang / orang antara wilayah
pusat dengan wilayah sekitarnya. Aliran barang lebih intensifdi wilayah
yang dekat dengan titik pusat

More Related Content

What's hot

Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Sisingaan
SisingaanSisingaan
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
Puput Hadi Nugraheni
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecil
Retna Rindayani
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
 
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
riyadi2995
 
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactionsKelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
Elizabeth Indah P
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
Sonitehe Waruwu
 
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Kacung Abdullah
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
anggundiantriana
 
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lainPiutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
SuparmanAbi
 
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
Ayi Suwandi
 
Sinar x dan sinar tampak
Sinar  x dan sinar tampakSinar  x dan sinar tampak
Sinar x dan sinar tampak
Ananda Istiqomah
 
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XIBab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bayu Ariantika Irsan
 
Ulangan harian kelas 10 pengukuran kode A
Ulangan harian kelas 10   pengukuran kode AUlangan harian kelas 10   pengukuran kode A
Ulangan harian kelas 10 pengukuran kode A
laili mahmudah
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
maulana wahid
 
franck hertz
franck hertzfranck hertz
franck hertz
Clara Sinta
 
3. rekapitulasi jurnal khusus
3. rekapitulasi jurnal khusus3. rekapitulasi jurnal khusus
3. rekapitulasi jurnal khusus
Syawal S.Pd
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
state university of surabaya
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
Erva Eriezt
 

What's hot (20)

Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Sisingaan
SisingaanSisingaan
Sisingaan
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Laporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecilLaporan keuangan Kas kecil
Laporan keuangan Kas kecil
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Intensitas Radiasi
Intensitas RadiasiIntensitas Radiasi
Intensitas Radiasi
 
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactionsKelas 12 ipa 007 redox reactions
Kelas 12 ipa 007 redox reactions
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
 
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lainPiutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
Piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain
 
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
 
Sinar x dan sinar tampak
Sinar  x dan sinar tampakSinar  x dan sinar tampak
Sinar x dan sinar tampak
 
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XIBab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
 
Ulangan harian kelas 10 pengukuran kode A
Ulangan harian kelas 10   pengukuran kode AUlangan harian kelas 10   pengukuran kode A
Ulangan harian kelas 10 pengukuran kode A
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
 
franck hertz
franck hertzfranck hertz
franck hertz
 
3. rekapitulasi jurnal khusus
3. rekapitulasi jurnal khusus3. rekapitulasi jurnal khusus
3. rekapitulasi jurnal khusus
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 

Viewers also liked

C.V
C.VC.V
Social Media Business Coach - Followers Strategy
Social Media Business Coach - Followers StrategySocial Media Business Coach - Followers Strategy
Social Media Business Coach - Followers Strategy
SocialMediaBusinessCoach
 
Sound Waves Explained
Sound Waves ExplainedSound Waves Explained
Sound Waves Explained
shikhak12
 
SAG_Indexing and Query Optimization
SAG_Indexing and Query OptimizationSAG_Indexing and Query Optimization
SAG_Indexing and Query Optimization
Vaibhav Jain
 
Hadoop Distributed File System
Hadoop Distributed File SystemHadoop Distributed File System
Hadoop Distributed File System
Vaibhav Jain
 
2D wave interference
2D wave interference 2D wave interference
2D wave interference
shikhak12
 
Michelson interferometer
Michelson interferometerMichelson interferometer
Michelson interferometer
calvin_k
 

Viewers also liked (7)

C.V
C.VC.V
C.V
 
Social Media Business Coach - Followers Strategy
Social Media Business Coach - Followers StrategySocial Media Business Coach - Followers Strategy
Social Media Business Coach - Followers Strategy
 
Sound Waves Explained
Sound Waves ExplainedSound Waves Explained
Sound Waves Explained
 
SAG_Indexing and Query Optimization
SAG_Indexing and Query OptimizationSAG_Indexing and Query Optimization
SAG_Indexing and Query Optimization
 
Hadoop Distributed File System
Hadoop Distributed File SystemHadoop Distributed File System
Hadoop Distributed File System
 
2D wave interference
2D wave interference 2D wave interference
2D wave interference
 
Michelson interferometer
Michelson interferometerMichelson interferometer
Michelson interferometer
 

Similar to Konsep wilayah

PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.pptPPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
MuhammadFiqriArdians
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
Theresia Nelie
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Wilayah dan pewilayahan
Wilayah dan pewilayahanWilayah dan pewilayahan
Wilayah dan pewilayahan
KandaSachanst
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptxwilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
MukarobinspdMukarobi
 

Similar to Konsep wilayah (7)

PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.pptPPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
 
Wilayah dan pewilayahan
Wilayah dan pewilayahanWilayah dan pewilayahan
Wilayah dan pewilayahan
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptxwilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
wilayahnpewilayahan-191206163129.pptx
 
konsep-wilayah.pdf
konsep-wilayah.pdfkonsep-wilayah.pdf
konsep-wilayah.pdf
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

Konsep wilayah

  • 1. KONSEP WILAYAH Menurut Cressey, wilayah (region) merupakan nkeseluruhan dari lahan, air, udara dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan (suatu kesatuan esensial antara ciri-ciri fisik dan ciri-ciri budaya). Setiap region merupakan satu keutuhan (entity) yang batasnya jarang ditentukan secara tepat.  Konsep wilayah ada dua, yaitu: 1. Wilayah alamiah (natural region) Konsep ini lebih mengutamakan pada unit alamiah dalam penggambaran wilayahnya. Gambar 1.1 wilayah alamiah 2. Wilayah Kenampakan Tunggal (Single Feature Region) Penggoloongan wilayah ini didasarkan pada adanya kenampakan tunggal (single feature region), misalnya kenampakan iklim, vegetasi dan hewan.
  • 2. Gambar 1.2 Peta Pembagian Wilayah Berdasarkan Kondisi Iklim A. WILAYAH FORMAL DAN WILAYAH FUNGSIONAL a. Wilayah Formal Wilayah formal merupakan suatu wilayah yang statis, seragam, dan tidak aktif. Pada wilayah ini terdapat keseragaman atau kesamaan pada criteria- kriteria tertentu. Contoh: Wilayah pinggiran atau pedesaan y ang di dalamnya terdapatkeseragaman antara petani atau daerah pertanian
  • 3. Gambar 1.3 keseragaman petani di wilayah pedesaan b. Wilayah Fungsional Wilayah fungsional merupakan suatu wilayah yang dinamis, aktif, dan terbentuk secara terus-menerus oleh dorongan yang mengubahnya. Dalam wilayah fungsional kegiatannya diatur oleh pusat-pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan jalur jalan melingkar (terdapat hubungan fungsional antar pusat kegiatan). Contoh: Wilayah sentral (pusat kota dan sekitarnya)
  • 4. Gambar 1.4 Wilayah Sentral (Pusat Kota) A. PEWILAYAHAN WILAYAH FORMAL DAN FUNGSIONAL 1. Pewilayahan Wilayah Formal Tujuan dari pewilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang homogen (seragam) Teknik yang digunakan untuk pendeliniasian wilayah formal adalahmetode nilai bobot indeks Metode nilai bobot indeks digunakan untuk mendeliniasi wilayah lebih dari satu kriteria Contoh metode nilai bobot indeks Mengetahui wilayah homogen secara ekonomi berdasarkan pendapatan per kapita dan angka pengangguran di wilayah K Data angka pengangguran dan pendapatan per kapita beberapa wilayah di kota K Wilayah Angka pengangguran Pendapatan per kapita
  • 5. A 2 % Rp 1.000.000,- B 2 % Rp 1.000.000,- C 2 % Rp 1.000.000,- D 1 % Rp 850.000,- E 2 % Rp 1.000.000,- F 3 % Rp 850.000,- G 2 % Rp 950.000,- H 3 % Rp 900.000,- I 4 % Rp 950.000,- · Misalnya: o Bobot untuk setiap % angka pengangguran = 2 o Bobot untuk setiap pendapatan per kapita < style=""> = 1 o Bobot untuk setiap pendapatan per kapita > Rp 1.000.000,- = 2 · Setelah diberi bobot nilai tiap wilayah adalah: Wilayah Nilai A (2 x 2) + (1 x 2) = 6 B (2 x 2) + (1 x 2) = 6 C (2 x 2) + (1 x 2) = 6 D (1 x 2) + (1 x 1) = 3 E (2 x 2) + (1 x 2) = 6 F (3 x 2) + (1 x 1) = 6
  • 6. G (2 x 2) + (1 x 1) = 5 H (3 x 2) + (1 x 1) = 7 I (4 x 2) + (1 x 1) = 9 · Perhitungan Nilai rata- rata bobot wilayah Kota K adalah X = 55 :9 = 6,1 Dengan standart deviasi 0,5, dapat maka diketahui ada tiga wilayah homogen yang berbeda yaitu: - Wilayah X : nilai bobot indeks <> - Wilayah Y : nilai bobot indeks > 6,6 - Wilayah Z : nilai bobot indeks antara 5,6 – 6,6 · Hasil o Yang termasuk dalam wilayah X = Wilayah D dan Wilayah G o Yang termasuk dalam wilayah Y = Wilayah F dan Wilayah H o Yang termasuk dalam wilayah Z = Wilayah A, Wilayah B, Wilayah C, Wilayah E dan Wilayah I 2. Pewilayahan Wilayah Fungsional Wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat Dalam menentukan pewilayahan fungsional dapat melalui dua pendekatan, yaitu a. Analisis aliran barang, menekankan pada apa yang orang kerjakan b. Analisis grafitasi, berdasarkan pada observasi teoritis tentang apa yang mungkin orang lakukan Dalam analisis aliran barang penentuan wilayah fungsional dilihat berdasarkan pada arah dan intensitas aliran barang / orang antara wilayah pusat dengan wilayah sekitarnya. Aliran barang lebih intensifdi wilayah yang dekat dengan titik pusat