SlideShare a Scribd company logo
Konsep Pendidikan yang berkarakter
DiposkanolehAzhari ari
Untuk membaca artikel lainya kunujgi ke :
http://cuthatpendidikanusiadini.blogspot.com/2015/01/konsep-pendidikan-karakter_8.html
Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Kata karakter (Inggris: character) secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu charassein
yang berarti “to engrave” (Ryan and Bohlin, 1999: 5). Kata “toengrave” bisa diterjemahkan
mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1995: 214). Dalam
Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Karakter juga bisa
berarti huruf, angka, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik
(Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 682). Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian,
berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak. Dengan makna seperti itu berarti karakter identik
dengan akhlak.
Secara terminologis karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situations in a
morally good way.” Selanjutnya Lickona menambahkan, “Character so conceived has three
interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991: 51).
Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan
(moral khowing), lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan (moral feeling), dan
akhirnya benar-benar melakukan kebaikan.
Kata karakter dalam pendidikan islam disebut dengan akhlak, yaitu kata yang berasal dari
bahasa Arab akhlaq yang memiliki arti perangai, tabiat,dan kebiasaan. Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad).
Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq. Allah
menegaskan, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-
Qalam ayat 4). Khuluq merupakan perumpaan dari prilaku manusia yang membedakan baik dan
buruk, disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk
dibenci dan dihilangkan (Ainain, 985: 186). Kata yang setara dengan akhlak yaitu moral dan
etika.
Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan santun
(Faisal Ismail, 1998: 178). secara konseptual kata etika dan moral mempunyai pengertian yang
sama, kedua kata tersebut membicarakan tentang perbuatan dan perilaku manusia dilihat dari
sudut pandang nilai baik dan buruk. Akan tetapi dalam aplikasinya etika lebih bersifat teoritis
filosofis sebagai acuan untuk mengkaji sistem nilai, sedangkan moral bersifat praktis sebagai
tolak ukur untuk menilai suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang (Muka Sa’id, 1980: 23-
24).
Karakter identik dengan akhlak, karakter merupakan nilai perilaku manusia yang bersifat
universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan
Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat. Dari konsep karakter ini muncul konsep
pendidikan karakter (character education). Ahmad Amin menjadikan kehendak (niat) sebagai
awal terjadinya akhlak (karakter) pada diri seseorang, jika kehendak itu diwujudkan dalam
bentuk pembiasaan sikap dan perilaku (Ahmad Amin, 1995: 62).Melalui buku-bukunya, Thomas
Lickona menyadarkan dunia Barat akan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter
menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good),
mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good) (Lickona,
1991: 51). Frye mendefinisikan pendidikan karakter sebagai, “A national movement creating
schools that foster ethical, responsible, and caring young people by modeling and teaching good
character through an emphasis on universal values that we all share” (Frye, 2002: 2).
Jadi, pendidikan karakter harus menjadi gerakan nasional yang menjadikan sekolah sebagai agen
untuk membangun karakter siswa melalui pembelajaran dan pemodelan. Melalui pendidikan
karakter, sekolah harus berpretensi untuk membawa peserta didik memiliki nilai-nilai karakter
mulia seperti hormat dan peduli pada orang lain, tanggung jawab, memiliki integritas, dan
disiplin. Di sisi lain pendidikan karakter juga harus mampu menjauhkan peserta didik dari sikap
dan perilaku yang tercela dan dilarang.
Dalam al-Quran ditemukan banyak sekali pokok-pokok keutamaan karakter atau akhlak yang
dapat digunakan untuk membedakan perilaku seorang Muslim, seperti perintah berbuat kebaikan
(ihsan) dan kebajikan (al-birr), menepati janji (al-wafa), sabar, jujur, takut pada Allah Swt.,
bersedekah di jalan Allah, berbuat adil, dan pemaaf (QS.al-Qashash ayat 77,QS. al-Baqarah ayat,
177, QS. al-Muminun ayat 1–11, QS. al-Nur ayat: 37, QS. al-Furqan ayat: 35–37; QS. al-Fath
ayat: 39; dan QS. Ali ‘Imran ayat: 134).

More Related Content

What's hot

Kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Kepemimpinan @Manajemen KeperawatanKepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Sulistia Rini
 
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
Ajeng Faiza
 
Mahasiswa berkarakter
Mahasiswa berkarakterMahasiswa berkarakter
Mahasiswa berkarakter
jenniewidianie
 
Pendidikan karakter mpls
Pendidikan karakter mplsPendidikan karakter mpls
Pendidikan karakter mpls
IdrusRahman
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Universitas Islam Balitar
 
Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum
Islamic Studies
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikan
Florizqul Shodiq
 
Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2
Wee Hui
 

What's hot (8)

Kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Kepemimpinan @Manajemen KeperawatanKepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
 
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
 
Mahasiswa berkarakter
Mahasiswa berkarakterMahasiswa berkarakter
Mahasiswa berkarakter
 
Pendidikan karakter mpls
Pendidikan karakter mplsPendidikan karakter mpls
Pendidikan karakter mpls
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
 
Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum Esensi Kurikulum
Esensi Kurikulum
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikan
 
Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2Rumusan artikel 2
Rumusan artikel 2
 

Similar to pendidikan usia dini

32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
ade ermawati
 
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER Kelompok 2 NEW.doc
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER  Kelompok 2 NEW.docPak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER  Kelompok 2 NEW.doc
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER Kelompok 2 NEW.doc
AniRindiani
 
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap okeTugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
Pinadestiana
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
wongjowo30
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
ahmadchumaedi2
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Abel Petrus
 
kel. 5.docx
kel. 5.docxkel. 5.docx
kel. 5.docx
LidiaSyafitri
 
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docxAKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
yandra helira
 
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
e1support
 
Agama kelompok 2
Agama kelompok 2Agama kelompok 2
Agama kelompok 2
keluargakusyurgaku
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Fandy Neta
 
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptxMakalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
Ahmadyassin33
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
Pendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt iiPendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt ii
Akmal Cikmat
 
Buku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT ABuku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT A
ghozialfawwaz
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
Farichah Riha
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
Afrils
 

Similar to pendidikan usia dini (20)

32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
 
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER Kelompok 2 NEW.doc
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER  Kelompok 2 NEW.docPak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER  Kelompok 2 NEW.doc
Pak HUSNI dan Bu ANI Makalah CORE ETHICAL CHARACTER Kelompok 2 NEW.doc
 
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap okeTugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
Tugas kuliah pina baru 22021998 siap oke
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
 
kel. 5.docx
kel. 5.docxkel. 5.docx
kel. 5.docx
 
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docxAKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
 
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
328201-karakter-manusia-dalam-perspektif-al-qur-75c2bd4d.pdf
 
Agama kelompok 2
Agama kelompok 2Agama kelompok 2
Agama kelompok 2
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptxMakalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
Makalah Pendidikan Islam Komprehensif.pptx
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Pendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt iiPendidikan Dalam Islam pt ii
Pendidikan Dalam Islam pt ii
 
Buku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT ABuku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT A
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlakMakalah etika, moral dan akhlak
Makalah etika, moral dan akhlak
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Akhlak (cb lickona)
Akhlak (cb lickona)Akhlak (cb lickona)
Akhlak (cb lickona)
 

Recently uploaded

Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

pendidikan usia dini

  • 1. Konsep Pendidikan yang berkarakter DiposkanolehAzhari ari Untuk membaca artikel lainya kunujgi ke : http://cuthatpendidikanusiadini.blogspot.com/2015/01/konsep-pendidikan-karakter_8.html Konsep Dasar Pendidikan Karakter Kata karakter (Inggris: character) secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu charassein yang berarti “to engrave” (Ryan and Bohlin, 1999: 5). Kata “toengrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1995: 214). Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Karakter juga bisa berarti huruf, angka, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 682). Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak. Dengan makna seperti itu berarti karakter identik dengan akhlak. Secara terminologis karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situations in a morally good way.” Selanjutnya Lickona menambahkan, “Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991: 51). Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan (moral khowing), lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan (moral feeling), dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Kata karakter dalam pendidikan islam disebut dengan akhlak, yaitu kata yang berasal dari bahasa Arab akhlaq yang memiliki arti perangai, tabiat,dan kebiasaan. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad). Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq. Allah menegaskan, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al- Qalam ayat 4). Khuluq merupakan perumpaan dari prilaku manusia yang membedakan baik dan buruk, disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan (Ainain, 985: 186). Kata yang setara dengan akhlak yaitu moral dan etika. Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan santun (Faisal Ismail, 1998: 178). secara konseptual kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama, kedua kata tersebut membicarakan tentang perbuatan dan perilaku manusia dilihat dari sudut pandang nilai baik dan buruk. Akan tetapi dalam aplikasinya etika lebih bersifat teoritis filosofis sebagai acuan untuk mengkaji sistem nilai, sedangkan moral bersifat praktis sebagai
  • 2. tolak ukur untuk menilai suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang (Muka Sa’id, 1980: 23- 24). Karakter identik dengan akhlak, karakter merupakan nilai perilaku manusia yang bersifat universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat. Dari konsep karakter ini muncul konsep pendidikan karakter (character education). Ahmad Amin menjadikan kehendak (niat) sebagai awal terjadinya akhlak (karakter) pada diri seseorang, jika kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku (Ahmad Amin, 1995: 62).Melalui buku-bukunya, Thomas Lickona menyadarkan dunia Barat akan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good) (Lickona, 1991: 51). Frye mendefinisikan pendidikan karakter sebagai, “A national movement creating schools that foster ethical, responsible, and caring young people by modeling and teaching good character through an emphasis on universal values that we all share” (Frye, 2002: 2). Jadi, pendidikan karakter harus menjadi gerakan nasional yang menjadikan sekolah sebagai agen untuk membangun karakter siswa melalui pembelajaran dan pemodelan. Melalui pendidikan karakter, sekolah harus berpretensi untuk membawa peserta didik memiliki nilai-nilai karakter mulia seperti hormat dan peduli pada orang lain, tanggung jawab, memiliki integritas, dan disiplin. Di sisi lain pendidikan karakter juga harus mampu menjauhkan peserta didik dari sikap dan perilaku yang tercela dan dilarang. Dalam al-Quran ditemukan banyak sekali pokok-pokok keutamaan karakter atau akhlak yang dapat digunakan untuk membedakan perilaku seorang Muslim, seperti perintah berbuat kebaikan (ihsan) dan kebajikan (al-birr), menepati janji (al-wafa), sabar, jujur, takut pada Allah Swt., bersedekah di jalan Allah, berbuat adil, dan pemaaf (QS.al-Qashash ayat 77,QS. al-Baqarah ayat, 177, QS. al-Muminun ayat 1–11, QS. al-Nur ayat: 37, QS. al-Furqan ayat: 35–37; QS. al-Fath ayat: 39; dan QS. Ali ‘Imran ayat: 134).