1. Konsep CDMA
Dosen : Ir. S.N.M.P. Simamora, MT.
Departemen Sistem Komputer
Fak. Teknik
Bandung 2002
2. Referensi:
Horak, R. 2001. Telecommunications and
Data Communications Handbook. John Wiley
& Sons.
Katz, J.E. 2001. Handbook of Mobile
Communications Studies. MIT Press.
Simamora, S.N.M.P. 2002. Komunikasi
Bergerak. Dept. Sistem Komputer, Fak.
Teknik. ITHB. Bandung.
3. Code Division Multiple Access
• Skema Akses Jamak yang berdasar pada
teknik komunikasi spektral tersebar
• Menyebarkan sinyal pesan ke sejumlah lebar
bandwidth yang dituju dengan kode unik yang
mereduksi interferensi
• Tidak membutuhkan parameter frekuensi dan
waktu untuk melakukan akses jamak;
memperbaiki kapasitas sistem komunikasi
5. Sistem Komunikasi yang digunakan:
• Komunikasi Spektral Tersebar adalah teknik
modulasi ke-2; dimana ciri khas-nya sinyal
pesan adalah yang pertama sekali dimodulasi
dengan teknik tradional, terhadap
amplitudonya, frekuensinya, dan fasanya
• Sinyal PN (Pseudo-random Noise) selanjutnya
diaplikasikan terhadap sebaran gelombang
termodulasi melalui lebar bandwidth tujuan
6. Sistem Komunikasi yang digunakan:
(continued….)
• Sinyal PN dapat memodulasi amplitudo
gelombang pesan untuk mengeneralisasi
sebaran direct-sequence (DS-spreading), atau
dapat menggeser frekuensi carrier dari sinyal
pesan untuk mendapatkan frequency-hoped
tersebar
• Spektral Tersebar DS (g(t)) didapatkan,
dengan mengalikan parameter sinyal PN
(pn(t)) dengan sinyal pesan (d(t))
7. Sinyal Spektral Tersebar
A(f)
A(f)
fc frekuensi
W
frekuensi
R
direct-sequence signal
message signal
A(f)
tD t-2 t-1
fc frekuensi
g(t) = pn(t) . d(t) W
R
frequency-hoped signal
8. Sistem Komunikasi yang digunakan:
(continued….)
• Pada umumnya, sinyal PN mempunyai rate
paling tinggi
• Runtunan pseudorandom NRZ, hasil
pengambilan sepotong nilai gelombang
pesan termodulasi ke dalam chips
• Nilainya disebut: chip rate, fc
• Sedangkan rate sinyal pesan dinyatakan fb
9. Sinyal yang ditransmisikan dalam bentuk
DS-spread spectrum
S(t) = pn(t).A.d(t).Cos(ωt+θ)
• S(t) = sinyal direct-sequence spread-spectrum
• pn(t) = gelombang pseudorandom yang termodulasi
• A = amplitudo
• d(t) = gelombang pesan
• ω = frekuensi carrier
• θ = random phase
10. Sistem Komunikasi yang digunakan:
(continued….)
• Untuk melakukan recover sinyal pesan, d(t),
RF carrier menghapus Cos(ωt+θ)
• Dan sinyal spektrum tersebar akan
dikumpulkan (despread) dengan simple
correlator
• Correlator adalah pensinkronisasi ke dalam
bentuk runtunan transmitter, pn(t)
• Keluarannya diintegrasikan dalam bit period
(Tb)
11. Deskripsi hasil sinyal ter-depresiasi
S(t) = pn(t).A.d(t).Cos(ωt+θ)
• S(t) = sinyal direct-sequence spread-spectrum
• pn(t) = gelombang pseudorandom yang termodulasi
• A = amplitudo
• d(t) = gelombang pesan
• ω = frekuensi carrier
• θ = random phase