2. PENGERTIAN
Berasal dari kata BIMBINGAN dan KONSELING
guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to
direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan,
menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
individu (peserta didik) agar dengan potensi yang
dimilikinya mampu mengembangkan diri secara optimal
dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan,
dan mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik.
3. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antara dua orang yaitu konselor
dan konseli, melalui hubungan dengan
mengembangkan kemampuan-kemampuan khusus
yang dimilikinya dan dapat menyediakan situasi
belajar.
4. Pengertian bimbingan konseling atau yang
kemudian disingkat (BK) yaitu sebuah proses
bantuan yang diberikan oleh pembimbing atau
konselor kepada individu atau konseli melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik
antara keduanya, supaya konseli mempunyai
kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalahnya.
5. SEJARAH BK DI INTERNASIONAL
Menengok sejarah perkembangannya, bimbingan
konseling berawal di Amerika Serikat yang
dipelopori oleh seorang tokoh besar yaitu Frank
Parson melalui gerakan yang terkenal yaitu
guidance movement (gerakan bimbingan). Awal
kelahiran gerakan ini dimaksudkan sebagai upaya
mengatasi semakin banyaknya veteran perang
yang tidak memiliki peran.
6. Dalam pendidikan formal, bimbingan (dan konseling) ini
dimaksudkan sebagai upaya untuk membantu siswa
(peserta didik) mencapai titik optimal perkembangan
mereka.
Pencapaian-pencapaian itu dilakukan oleh petugas
yang (di Indonesia) dikenal dengan sebutan
guru pembimbing atau guru BK (bimbingan dan
konseling), di Amerika Serikat dikenal dengan
sebutan konselor sekolah. Dalam mencapai tujuan
tersebut guru pembimbing melakukan
berbagai upaya. Salah satu upaya yang sekaligus
menjadi ujung tombak dari keseluruhan
kegiatan bimbingan adalah kegiatan konseling.
7. SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING DI
INDONESIA
Pelayanan bimbingan dan konseling dalam sistem
pendidikan Indonesia mengalami perubahan nama.
Pada kurikulum 1984 semula disebut bimbingan dan
penyuluhan (BP)
Pada kurikulum 1994 berganti nama menjadi bimbingan
dan konseling (BK) sampai dengan sekarang.
1962, layanan bimbingan dan konseling sudah mulai
dibicrakan di indonesia
1975, bimbingan dan konseling diresmikan di sekolah di
Indonesia
1984, di sempurnakan ke dalam kurikulum dengan
dimasukkan bimbingan karir ke dalam kurikulum
2001, bimbingan dan konseling semakin mantap
8. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta
kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.
Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan
masyarakat.
Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dalam masyarakat.
Mengembangkan hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat.
Mengembangkan seluruh potensi dengan kekuatan yang dimiliki oleh
peserta didik seoptimal mungkin.
Memiliki kesadaran diri untuk menggambarkan penampilan dan
mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
Mampu melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
Mampu mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-
orang yang mereka senangi.
9. PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
PENDIDIKAN
Usaha untuk mencapai tujuan pendidikan sering
mengalami hambatan, dan ini terlihat pada anak-
anak didik. Mereka tidak bisa mengikuti program
pendidikan disekolah karena mereka
mengalami masalah, kesulitan ataupun
ketidakpastian. Disinilah letak peranan bimbingan
dan penyuluhan, yaitu untuk
memberikan bantuan untuk mengatasi masalah
tersebut sehingga anak-anak dapat belajar lebih
berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan
pendidikan lebih dapat diperlancar
10. PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
PENDIDIKAN
Bagi Sekolah
Bimbingan Konseling (BK) sebagai salah satu wujud
kelengkapan sekolah itu sendiri sebagaimana lembaga
pendidikan pada umumnya.
BK sebagai sarana yang membantu sekolah dalam
mengklasifikasi data siswa dari segi moral, minat dan bakat.
Bagi siswa
BK membantu peserta didik dalam menemukan potensi dirinya
(bakat dan minat).
Memberikan arahan-arahan kepada peserta didik, yang nantinya
tertuju pada perbaikan moral.
Memberikan ruang terhadap peserta didik untuk
mengkonsultasikan segala sesuatu yang menjadi problematika,
di bidang akademik maupun non-akademik.
Menerima segala keluh kesah peserta didik, dengan kata lain BK
sebagai orang tua peserta didik ketika di sekolah.
11. KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PENDIDIKAN
Beberapa kriteria yang menjadi syarat bahwa pendidikan
dapat dikata bermutu adalah pendidikan yang mampu
mengintregasikan tiga bidang kegiatan utama secara efektif
Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang
berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efesien.
Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan
bertujuan untuk memberikan bekal, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kepada pesertadidik.
Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan
pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staff
pengajar.
Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling).
Bidang ini terkait dengan program pemberian layanan bantuan
kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang
optimal melalui interaksi yang sehat
dengan lingkungannya.
Editor's Notes
SK Menpan No.84/1993 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.Dalam pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Dari beberapa peran di atas mengindikasikan bahwa Bimbingan Konseling merupakan komponen yang harus ada dalam lembaga pendidikan. Karena melihat peserta didik yang di suatu waktu mengharuskan adanya arahan, bimbingan, dan di waktu lain mengharuskan adanya teguran, sanksi, dan lain sebagainya.