Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan etis dalam perusahaan. Terdapat beberapa poin penting yaitu jenis keputusan (programmed dan non-programmed), faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis seperti gender, filosofi, pendidikan dan pengalaman, serta perbandingan pengambilan keputusan secara individual dan kelompok. Dokumen ini juga menjelaskan proses pengambilan keputusan mulai
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dalam organisasi, meliputi definisi, dasar-dasar, jenis, dan faktor-faktor pengambilan keputusan serta implikasi manajerialnya. Keputusan didefinisikan sebagai hasil pemecahan masalah dengan memilih salah satu alternatif, sedangkan dasar-dasarnya meliputi intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan rasional. Terdapat dua jenis keputus
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan etis dalam perusahaan. Terdapat beberapa poin penting yaitu jenis keputusan (programmed dan non-programmed), faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis seperti gender, filosofi, pendidikan dan pengalaman, serta perbandingan pengambilan keputusan secara individual dan kelompok. Dokumen ini juga menjelaskan proses pengambilan keputusan mulai
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dalam organisasi, meliputi definisi, dasar-dasar, jenis, dan faktor-faktor pengambilan keputusan serta implikasi manajerialnya. Keputusan didefinisikan sebagai hasil pemecahan masalah dengan memilih salah satu alternatif, sedangkan dasar-dasarnya meliputi intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan rasional. Terdapat dua jenis keputus
Teori organisasi umum 2 pengambilan keputusan dalam organisasiPandamaAdistra
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dalam organisasi, termasuk definisi, dasar-dasar, jenis, dan faktor-faktor pengambilan keputusan. Implikasinya adalah proses pengambilan keputusan secara partisipatif dalam organisasi sekolah merupakan manajerial yang baik karena dapat memperoleh dukungan masyarakat terhadap kebijakan dan program sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang berfikir kritis sebagai konsep dasar keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi berfikir kritis menurut beberapa ahli, manfaat berfikir kritis dalam keperawatan, model dan karakteristik berfikir kritis, serta aspek-aspek perilaku berfikir kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar berfikir kritis dalam keperawatan. Terdapat penjelasan mengenai definisi, manfaat, model, karakteristik, dan aspek-aspek perilaku berfikir kritis. Dokumen ini juga menyertakan contoh-contoh penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan.
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengambilan keputusan pada PT Bina Usaha Tani. Secara garis besar dibahas proses pengambilan keputusan manajerial meliputi identifikasi masalah, pencarian alternatif, pemilihan alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi. Juga dibahas beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan seperti ketersediaan informasi, risiko, dan ketidakpast
Pengambilan keputusan adalah proses memilih alternatif terbaik untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Prosesnya meliputi penemuan masalah, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Terdapat berbagai teknik seperti keputusan pasti, berisiko, dan ketidakpastian yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Teori organisasi umum 2 pengambilan keputusan dalam organisasiPandamaAdistra
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dalam organisasi, termasuk definisi, dasar-dasar, jenis, dan faktor-faktor pengambilan keputusan. Implikasinya adalah proses pengambilan keputusan secara partisipatif dalam organisasi sekolah merupakan manajerial yang baik karena dapat memperoleh dukungan masyarakat terhadap kebijakan dan program sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang berfikir kritis sebagai konsep dasar keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi berfikir kritis menurut beberapa ahli, manfaat berfikir kritis dalam keperawatan, model dan karakteristik berfikir kritis, serta aspek-aspek perilaku berfikir kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar berfikir kritis dalam keperawatan. Terdapat penjelasan mengenai definisi, manfaat, model, karakteristik, dan aspek-aspek perilaku berfikir kritis. Dokumen ini juga menyertakan contoh-contoh penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan.
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengambilan keputusan pada PT Bina Usaha Tani. Secara garis besar dibahas proses pengambilan keputusan manajerial meliputi identifikasi masalah, pencarian alternatif, pemilihan alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi. Juga dibahas beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan seperti ketersediaan informasi, risiko, dan ketidakpast
Pengambilan keputusan adalah proses memilih alternatif terbaik untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Prosesnya meliputi penemuan masalah, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Terdapat berbagai teknik seperti keputusan pasti, berisiko, dan ketidakpastian yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
3. • Mengembangkan cara berpikir kritis
• Pengalaman baru yg terkait dg klien dg
cara:
1. Berpikiran terbuka
2. Kreatif
3. Percaya diri
4. Bijaksana
4. Berpikir Kritis Bukan Merupakan Hal yg
Mudah Atau Proses Linier yg Dapat Dipelajari
Dalam Satu Malam, melainkan Proses yg
Harus Diperoleh Melalui Pengalaman,
Komitmen, dan Rasa Ingin Tahu Yg Besar
5. Definisi
• Pemikiran kritis menitikberatkan pd pikiran logis & alasan yg
mendasarinya (Di Vito-Thomas, 2005).
• Berpikir kritis adalah proses kognitif yg aktif dan terorganisasi yg
digunakan utk mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran terhadap
org lain (Chaffee, 2002)
6. • Saat merawat klien, pemikiran kritis akan berawal dr beberapa
pertanyaan berikut:
Apa yg sy tahu tentang kondisi klien?
Bagaimana sy mencari tahu?
Apa pilihan2 yg ada utk sy?
• Penggunaan evidence-based knowledge akan membantu anda mnjadi
pemikir yg kritis.
7. • Berpikir kritis tdk hanya memerlukan kemampuan kognitif, tp jg
kebiasaan seseorang utk bertanya, mempunyai hub. yg baik, jujur, &
selalu mau utk berpikir jernih tntang suatu masalah.
• Perawat yg menerapkan pemikiran kritis dlm bekerja akn focus thd
penyelesaian masalah & membuat keputusan. Serta bertindak dg
tepat.
8. Keterampilan Berpikir Kritis
• Interpretasi
Lakukan pengumpulan data secara sistematis
• Analisis
Berpikir terbuka dlm melihat data klien
• Kesimpulan
Lihat arti dr data yg ditemukan, apakah ada hubungan antar-data?
• Evaluasi
lihat situasi scara objektif. Gunakan kriteria
• Penjelasan
Jelaskan penemuan & kesimpulan yg telah dibuat
• Pengontrolan diri
Belajar dr pengalaman, temukan cara utk dpt memperbaiki prforma kita.
9. Konsep utk pemikir yg kritis
Konsep Perilaku Berpikir Kritis
Melihat Jelas Cari arti sebenarny dr sbuah situasi. Berani mengajukan pertanyaan
Berpikiran Terbuka Toleransi thd pendapat lain
Berpikir analitis Analisis situasi yg berpotensi mnjadi masalah. Gunakan evidence based knowledge
Sistematis Selalu terorganisasi, focus
Percaya diri Percaya pd proses penjelasan sendiri
Rasa ingin tahu Mau mndapatkn pengetahuan & belajar menjelaskan walaupun penerapan
pengetahuan yg kita lakukan tdk selalu baik
Dewasa Solusi multiple dpt diterima. Miliki pmikiran yg dewasa.
10. • Berpikir kritis bertujuan utk selalu meningkatkan kemampuan diri dlm
mnyelesaikan masalah dlm perawatan klien
11. Tingkatan pemikiran kritis dalam keperawatan
Tingkat 2: Kompleks
Tingkat 1 : Dasar
Tingkat 3
Komitmen
Tingkat pemikiran kritis
Dasar pengetahuan spesifik
Pengalaman
Kompetensi
Perilaku
Standar
Komponen pemikiran kritis
12. Pemikiran kritis dasar
• Pada tingkat ini perawat mempercayai bahwa para ahli memiliki
jawaban yg benar utk setiap masalah.
• Berpikir adalah nyata dan berdasar pd suatu aturan tertentu.
13. Pemikiran Kritis Kompleks
• Pada tingkat ini mulai dpt memisahkan dirinya dr suatu aturan.
• Dapat menganalisis & memeriksa plihan2 dg lebih independen.
• Setiap solusi memiliki keuntungan & resiko masing2 yg harus dipikirkn
dg hati2 sbelum menentukan keputusan terakhir.
14. Komitmen
• Pada tingkat ini, seseorg dpt mengantisipasi keadaan utk menentukn
suatu pilihan tnpa bantuan org lain.
• Pada tingkat komitmen, anda memilih tindakan yg sesuai dg
alternative pemecahan yg ada & mendukungnya.
15. Kompetensi Berpikir Kritis
• Kataoka-Yohiro & Saylor (1994) menggambarkn kompetensi berpikir
kritis sbg proses kognitif yg digunakan perawat utk membuat
penilaian klinis klien.
• Hal itu meliputi :
1. Berpikir kritis umum tdk spesifik pd keperawatan, mis.: metode ilmiah,
pemecahan masalah, & pengambilan keputusan
2. Berpikir kritis spesifik pd situasi klinis mis.: penjelasan diagnostic,
kesimpulan klinis, & pengambilan keputusan klinis.
3. Berpikir kritis pd keperawatan proses keperawatan.
16. Metode Ilmiah
• Merupakan salah satu cara utk memecahkan masalah dg
menggunakan alas an yg kuat.
• Merupakan pendekatan utk mencari kebenaran atau mengonfirmasi
suatu fakta.
• Ada lima tahap dlm metode ilmiah:
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan data
3. Pembentukan pertanyaan penelitian atau hipotesis
4. Uji hipotesis
5. Evaluasi hasil penelitian
17. Pemecahan Masalah
• Setiap hari kita semua mengalami masalah
• Jika masalah terjadi, kita menggunakan informasi & pengetahuan yg
telah kita punya utk memecahkan masalah tsb.
• Pemecahan masalah yg efektif meliputi evaluasi secara terus menerus
thd cara pemecahan masalah itu sendiri utk memastikan hal tsb
efektif.
• Dapat memecahkn pd suatu situasi akn menambah pengalaman
18. Pengambilan Keputusan
• Adalah suatu produk dr berpikir kritis yg bertujuan utk memecahkn
masalah
• Proses pengambilan keputusan meliputi:
1. Mengenali & mendefinisikan adanya masalah
2. Menganalisis seluruh pilihan yg ada
3. Mencocokkan tiap pilihan dg kriteria yg kita pnya
4. Mencoba pilihan yg mgkn diambil
5. Mempertimbangkn konsekuensi dr keputusan yg diambil
6. Membuat keputusan akhir
19. Penentuan Diagnosis & Inferensi
• Penentuan diagnosis merupakn proses utk menentukn status
kesehatan setelah menganalisis perilaku, tanda & gejala pd klien
• Bagian dari penentuan diagnosis adalah inferensi
• Inferensi yaitu proses utk menggambar kesimpulan yg disusun dr
beberapa bukti yg berhubungan.
20. Pengambilan Keputusan Klinis
• Adalah kegiatan pemecahan masalah yg berfokus pd penentuan
masalah klien & memilih penatalaksanaan yg tepat (Higuchi &
Donald, 2002).
• Pengambilan keputusan klinis memerlukan penilaian yg hati-hati agar
dapat memilih pilihan yg tepat agar mencapai hasil terbaik sesuai
kondisi dan prioritas masalh klien
21. • Pemilihan tindakan keperawatan dibangun ats pengetahuan klinis &
data klien. Hal tsb berdasarkn pd:
Identifikasi status & situasi klien
Pengetahuan mengenai variable klinis
Penilaian tntg perjalanan & hasil yg bias any trjdi pd suatu masalah tertentu
Data tambahan yg berhubungan tntg kebutuhan klien sehari-hari, kapasitas
fungsional, & sumber daya social
Pengetahuan tntg pilihan terapi keperawatan & efek terapi bg klien
22. Kompetensi Proses Keperawatan
• Proses keperawatan merupakan 5 tahap pendekatan pengambilan
keputusan klinis yg mencakup pengakajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, evaluasi.
• Tujuan proses keperawatan adalah utk mendiagnosis dan mengobati
respon manusiawi trhdp masalah kesehatan yg telah ada, atau yg
sedang mengancam (ANA, 2003).