SlideShare a Scribd company logo
Komunikasi Gender #6
Rinta Arina Manasikana, M.A.
Gender Inequality dalam
Pendidikan, Pekerjaan,
dan Pandangan Islam
• Gender inequality adalah ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang
terjadi dalam pengakuan, penghargaan, perlakuan, dan hak antara
laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Gender inequality
dapat menyebabkan ketidakadilan sosial, ketidakadilan ekonomi,
ketidakadilan politik, dan ketidakadilan kesehatan bagi
perempuan.
• Ketidakadilan gender ini dapat terjadi di berbagai aspek seperti
pada ranah pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial
(lingkungan masyarakat)
• Perempuan yang menjadi “makhluk kelas dua” seringkali
merasakan diskriminasi dan ketidaksetaraan ini.
Gender Inequality?
Beberapa contoh kasus gender inequality antara lain:
• Kesenjangan gaji gender: perempuan sering dibayar lebih sedikit
dibandingkan laki-laki meskipun mereka melakukan pekerjaan
yang sama, bahkan jika mereka memiliki tingkat pendidikan dan
pengalaman yang sama.
• Kurangnya perempuan dalam posisi kepemimpinan: Perempuan
diwakili lebih sedikit dalam posisi kepemimpinan di banyak
industri, termasuk politik, bisnis, dan akademisi.
• Kekerasan berbasis gender: perempuan lebih mungkin mengalami
kekerasan fisik, seksual, atau emosional daripada laki-laki.
• Akses terbatas pada pendidikan: Di banyak negara, perempuan
memiliki akses terbatas pada pendidikan dibandingkan dengan
laki-laki, yang dapat membatasi peluang mereka dan
memperpetuasi ketidaksetaraan gender.
Gender Inequality?
• Pembagian tanggung jawab rumah tangga dan
perawatan/pengasuhan yang tidak merata: Perempuan seringkali
bertanggung jawab utama dalam merawat anak-anak yang dapat
membatasi kemampuan mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya
dalam pasar kerja.
• Diskriminasi dalam perekrutan dan promosi: Perempuan mungkin
dilewatkan untuk kesempatan kerja atau promosi hanya karena
gender mereka.
• Hak reproduksi yang terbatas: Perempuan mungkin menghadapi
hambatan hukum atau sosial untuk mengakses kontrasepsi atau
aborsi, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk
mengendalikan tubuh mereka sendiri dan membuat pilihan
tentang masa depan mereka.
Gender Inequality?
• Tidak Semua Memiliki Kesempatan yang Sama
Saat ini, hampir semua negara di dunia telah memberikan hak
kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama
dengan laki-laki. Namun, sayangnya masih ada beberapa negara
yang memberikan batasan atau bahkan melarang perempuan
untuk sekolah, meskipun jumlahnya semakin berkurang dari
waktu ke waktu.
Beberapa negara yang pernah melarang atau memberikan
batasan pada pendidikan perempuan antara lain Afghanistan,
Pakistan, dan beberapa negara di Afrika seperti Nigeria dan
Sudan.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan perempuan asal
Pakistan yang dikenal secara internasional setelah dia ditembak oleh
kelompok Taliban di Pakistan pada tahun 2012.
Pada tahun 2007, kelompok militan Taliban mulai menguasai wilayah
Swat dan mulai membatasi hak-hak perempuan, termasuk
menghentikan pendidikan bagi perempuan. Malala tidak menyerah
pada tekanan ini dan terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan,
bahkan meskipun kelompok Taliban mengancam dan membombardir
sekolah-sekolah perempuan.
Pada tahun 2012, Malala ditargetkan oleh Taliban dan ditembak di
kepala ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Setelah sembuh, Malala terus menjadi aktivis pendidikan perempuan
dan mendirikan yayasan Malala Fund untuk membantu perempuan
dan anak-anak yang terkendala akses pendidikan di seluruh dunia.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
• Perempuan Hadir Tersembunyi atau Penuh dengan Stereotip
dalam Buku Pelajaran
Baik diukur dengan paparan teks, maupun proporsi tokoh yang
dimunculkan, penyebutan dalam judul, kutipan dalam indeks atau
kriteria lainnya, survei menunjukkan bahwa perempuan sangat
kurang terwakili dalam buku teks dan kurikulum (Aaron Benavot,
2016). Hal ini dapat dilihat pada sedikitnya tokoh perempuan yang
diceritakan dalam beberapa kisah, seperti pada pelajaran sejarah,
seni-budaya, maupun pada ilmu komunikasi sendiri.
Coba teman-teman bandingkan jumlah nama pahlawan perempuan
dan laki-laki yang kalian bisa sebutkan. Apakah jumlahnya setara?
Gender Inequality dalam
Pendidikan
Perilaku seksis juga begitu meresap sehingga buku teks meremehkan
pentingnya pendidikan bagi anak perempuan dan membatasi karir
dan harapan mereka dalam kehidupan. Hal-hal seksis ini secara tidak
langsung mempengaruhi alam bawah sadar kita, bahkan sedari dini,
dan kembali melanggengkan peran-peran gender tradisional.
Beberapa hal ini masih langgeng hingga sekarang dalam buku teks
sekolah.
Contoh:
-Ibu Budi memasak
-Bapak Budi pergi ke Kantor
Gender Inequality dalam
Pendidikan
Gender Inequality dalam
Pendidikan
Gender Inequality dalam
Pendidikan
Gender Inequality dalam
Pendidikan
• Perempuan Mungkin Tidak Diberikan Kesempatan Untuk
Memilih Mata Pelajaran Atau Program Yang Mereka Inginkan
Sebagai contoh, beberapa perempuan dianggap terlalu maskulin dan
tidak sesuai kodratnya jika memilih profesi sebagai polisi, tentara,
dan profesi lainnya yang cukup banyak mengandalkan fisik.
Profesi lainnya juga seringkali mendiskreditkan perempuan karena
dianggap akan mengurangi performa kerjanya karena kemungkinan
untuk mengambil/mendapatkan cuti yang lebih banyak seperti cuti
hamil dan melahirkan.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
• Potensi untuk Mendapatkan Kekerasan Seksual yang Lebih Tinggi
Di beberapa negara, perempuan sering menjadi korban kekerasan
seksual di sekolah. Kekerasan seksual dapat merugikan perempuan
secara psikologis dan emosional, serta menghambat kemampuan
mereka untuk berkonsentrasi dan belajar dengan efektif.
• Stereotipe Gender
Di beberapa negara, stereotipe gender seringkali merugikan
perempuan dalam pendidikan. Misalnya, perempuan mungkin
dianggap kurang mampu dalam bidang-bidang seperti matematika
dan sains, sehingga mereka tidak diberikan kesempatan untuk
mengejar bidang tersebut
Gender Inequality dalam
Pendidikan
• Di antara Laki-laki dan Perempuan Belum Memiliki Upah yang
Setara
Sri Mulyani mengatakan bahwa tenaga kerja saat ini didominasi oleh
kaum laki-laki. perempuan hanya 53 persen dari jumlah perempuan
yang ada di usia kerja. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kaum
laki-laki sebanyak 83 persen dari jumlah laki-laki yang ada di usia
kerja. Sebesar 55 persen perempuan bekerja itu ada di sektor informal
dan Usaha Kecil Mikro (UKM). Tak hanya jumlah partisipasi kerja,
jumlah gaji yang diterima oleh perempuan dan laki-laki juga berbeda.
Gender Inequality dalam
Pekerjaan
• Glass ceiling
Adanya batasan atau penghalang karir yang tidak bisa dijangkau oleh
karyawan perempuan meskipun mereka memiliki kualifikasi dan
prestasi yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan karyawan
laki-laki. Bias gender dalam promosi dan keterbatasan akses ke
jaringan profesional yang luas dapat memperparah masalah ini.
• Gender Bias
Tindakan diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil terhadap
karyawan berdasarkan jenis kelamin mereka. Ini bisa terjadi dalam
proses rekrutmen, penugasan, dan evaluasi kinerja.
• Ketidakhadiran kebijakan dukungan keluarga
Ketidaksetaraan gender di tempat kerja juga bisa terlihat pada
kurangnya kebijakan dukungan keluarga, seperti cuti melahirkan, cuti
ayah, dan fleksibilitas waktu kerja.
Gender Inequality dalam
Pekerjaan
• Dalam pandangan Islam, setiap manusia, baik laki-laki maupun
perempuan, memiliki hak yang sama dan harus diperlakukan
secara adil. Keadilan gender adalah prinsip penting dalam ajaran
Islam, yang menekankan bahwa laki-laki dan perempuan harus
diperlakukan dengan cara yang sama dalam segala aspek
kehidupan.
• Namun, meskipun Islam menegaskan kesetaraan gender, masih
ada ketidaksetaraan gender dalam praktik di beberapa komunitas
Muslim. Beberapa contoh ketidaksetaraan gender dalam praktik
Muslim meliputi:
Pengambilan keputusan: Dalam beberapa komunitas, laki-laki
dianggap memiliki kekuasaan lebih besar dalam pengambilan
keputusan daripada perempuan, terutama dalam hal keluarga dan
kehidupan domestik.
Pendidikan: Di beberapa negara Muslim, terutama di negara-negara
berkembang, pendidikan perempuan sering kali diabaikan atau
dianggap kurang penting daripada pendidikan laki-laki.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
Dalam Islam, kesetaraan gender dianggap penting dan harus
ditekankan dalam praktik kehidupan sehari-hari untuk mencapai
masyarakat yang adil dan seimbang.
Seperti yang diulas oleh banyak sejarawan, betapa posisi perempuan
di masa pra Islam begitu lemah, tidak berharga, dianggap aib, orang
tua marah saat mengetahui memiliki anak perempuan, dan selalu
berada di bawah subordinasi laki-laki. Setelah Islam datang, posisi
perempuan terangkat, dihargai, dan diletakkan sebagai seorang
manusia yang bermartabat. Pada waktu itu, perempuan bisa
mendapatkan hak waris, bisa menjadi saksi, dan muncul beberapa
doktrin agama yang begitu menghargai perempuan seperti surga
berada di telapak kaki ibu, orang tua perempuan adalah orang yang
paling layak dihormati dibanding dengan orang tua laki, perempuan
adalah tiang agama, perempuan tiang negara dan seterunsya.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana
relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait
hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat-
ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan
gender.
• Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki
dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana
keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas
seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini
bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin
dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56).
Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama,
nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang
hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurot : 13).
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana
relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait
hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat-
ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan
gender.
• Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki
dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana
keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas
seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini
bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin
dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56).
Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama,
nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang
hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurat : 13).
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
• Kedua, laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan sebagai
khalifah. Firman Allah, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seseorang khalifah di muka bumi..(Qs. Al-Baqoroh: 30). Ayat ini
menurut Nasaruddin Umar tidak menunjukkan pada jenis kelamin
tertentu. Laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang sama
sebagai khalifah yang akan mempertanggungjawabkan
kekhalifahannya di muka bumi.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
• Ketiga, laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah
dan menerima perjanjian primordial dengan Tuhan. Saat itu jenis
kelamin bayi belum diketahui apakah laki-laki atau perempuan.
Oleh karena itu, Allâh telah berbuat adil dan memberlakukan
kesetaraan gender dengan terlebih dahulu ia harus menerima
perjanjian dengan tuhannya (Qs. Al-A’raf : 172)
• Keempat, kesetaraan gender dalam al-Qur’an dapat dilihat dari
fakta bahwa antara Adam dan Hawa adalah aktor yang sama-sama
aktif terlibat dalam drama kosmis. Kisah kehidupan mereka di
surga, karena beberapa hal, harus turun ke muka bumi,
menggambarkan adanya kesetaraan peran yang dimainkan
keduanya. (Qs. Al-A’raf : 22)
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
• Kelima, sejalan dengan prinsip kesetaraan, maka laki-laki maupun
perempuan sama-sama berhak meraih prestasi dalam
kehidupannya. Seperti firman Allah, “Barang siapa yang
mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik.. “ (Qs. An-Nahl : 97)
Gender Equality dalam
Pandangan Islam

More Related Content

Similar to Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx

Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
kasmuddin nanang
 
(Plan Politika) Female Youthpedia
(Plan Politika) Female Youthpedia(Plan Politika) Female Youthpedia
(Plan Politika) Female Youthpedia
Plan Politika
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatKornelis Ruben
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
IntructuresTIK
 
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
rey41291
 
Gender
GenderGender
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
FionaAmelia1
 
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURALTEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
Husna Sholihah
 
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
El Gala
 
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptxPPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
ZizahWildan
 
moral forum (1)
 moral forum (1) moral forum (1)
moral forum (1)
Kalai Vaani
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
SilVhya Saidah
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebas
Sherly Jewinly
 
Gender & Kesetaraan.ppsx
Gender & Kesetaraan.ppsxGender & Kesetaraan.ppsx
Gender & Kesetaraan.ppsx
Kazekun2
 
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
matchadepankuu
 
Keluarga (2)
Keluarga (2)Keluarga (2)
Keluarga (2)
Adilah Aminuddin
 

Similar to Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx (20)

Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 
(Plan Politika) Female Youthpedia
(Plan Politika) Female Youthpedia(Plan Politika) Female Youthpedia
(Plan Politika) Female Youthpedia
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajatPel 5 perempuan dan laki laki sederajat
Pel 5 perempuan dan laki laki sederajat
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
 
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
 
Gender
GenderGender
Gender
 
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
 
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURALTEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
 
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-gender
 
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptxPPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
PPT_PENDIDIKAN dan KESETARAAN GENDER.pptx
 
moral forum (1)
 moral forum (1) moral forum (1)
moral forum (1)
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebas
 
Ketaksamaan dalam pendidikan
Ketaksamaan dalam pendidikanKetaksamaan dalam pendidikan
Ketaksamaan dalam pendidikan
 
Gender & Kesetaraan.ppsx
Gender & Kesetaraan.ppsxGender & Kesetaraan.ppsx
Gender & Kesetaraan.ppsx
 
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
PPT gender dipresentasikan oleh kelompok 7
 
Keluarga (2)
Keluarga (2)Keluarga (2)
Keluarga (2)
 

More from RintaArina

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
RintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
RintaArina
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
RintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
RintaArina
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
RintaArina
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
RintaArina
 
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptxKomunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
RintaArina
 

More from RintaArina (20)

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
 
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptxKomunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 

Recently uploaded

Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
SuciHarianti3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
AINARAHYUBINTISULAIM
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 

Recently uploaded (20)

Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 

Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx

  • 1. Komunikasi Gender #6 Rinta Arina Manasikana, M.A. Gender Inequality dalam Pendidikan, Pekerjaan, dan Pandangan Islam
  • 2. • Gender inequality adalah ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang terjadi dalam pengakuan, penghargaan, perlakuan, dan hak antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Gender inequality dapat menyebabkan ketidakadilan sosial, ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan politik, dan ketidakadilan kesehatan bagi perempuan. • Ketidakadilan gender ini dapat terjadi di berbagai aspek seperti pada ranah pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial (lingkungan masyarakat) • Perempuan yang menjadi “makhluk kelas dua” seringkali merasakan diskriminasi dan ketidaksetaraan ini. Gender Inequality?
  • 3. Beberapa contoh kasus gender inequality antara lain: • Kesenjangan gaji gender: perempuan sering dibayar lebih sedikit dibandingkan laki-laki meskipun mereka melakukan pekerjaan yang sama, bahkan jika mereka memiliki tingkat pendidikan dan pengalaman yang sama. • Kurangnya perempuan dalam posisi kepemimpinan: Perempuan diwakili lebih sedikit dalam posisi kepemimpinan di banyak industri, termasuk politik, bisnis, dan akademisi. • Kekerasan berbasis gender: perempuan lebih mungkin mengalami kekerasan fisik, seksual, atau emosional daripada laki-laki. • Akses terbatas pada pendidikan: Di banyak negara, perempuan memiliki akses terbatas pada pendidikan dibandingkan dengan laki-laki, yang dapat membatasi peluang mereka dan memperpetuasi ketidaksetaraan gender. Gender Inequality?
  • 4. • Pembagian tanggung jawab rumah tangga dan perawatan/pengasuhan yang tidak merata: Perempuan seringkali bertanggung jawab utama dalam merawat anak-anak yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam pasar kerja. • Diskriminasi dalam perekrutan dan promosi: Perempuan mungkin dilewatkan untuk kesempatan kerja atau promosi hanya karena gender mereka. • Hak reproduksi yang terbatas: Perempuan mungkin menghadapi hambatan hukum atau sosial untuk mengakses kontrasepsi atau aborsi, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk mengendalikan tubuh mereka sendiri dan membuat pilihan tentang masa depan mereka. Gender Inequality?
  • 5. • Tidak Semua Memiliki Kesempatan yang Sama Saat ini, hampir semua negara di dunia telah memberikan hak kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki. Namun, sayangnya masih ada beberapa negara yang memberikan batasan atau bahkan melarang perempuan untuk sekolah, meskipun jumlahnya semakin berkurang dari waktu ke waktu. Beberapa negara yang pernah melarang atau memberikan batasan pada pendidikan perempuan antara lain Afghanistan, Pakistan, dan beberapa negara di Afrika seperti Nigeria dan Sudan. Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 6. Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan perempuan asal Pakistan yang dikenal secara internasional setelah dia ditembak oleh kelompok Taliban di Pakistan pada tahun 2012. Pada tahun 2007, kelompok militan Taliban mulai menguasai wilayah Swat dan mulai membatasi hak-hak perempuan, termasuk menghentikan pendidikan bagi perempuan. Malala tidak menyerah pada tekanan ini dan terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan, bahkan meskipun kelompok Taliban mengancam dan membombardir sekolah-sekolah perempuan. Pada tahun 2012, Malala ditargetkan oleh Taliban dan ditembak di kepala ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Setelah sembuh, Malala terus menjadi aktivis pendidikan perempuan dan mendirikan yayasan Malala Fund untuk membantu perempuan dan anak-anak yang terkendala akses pendidikan di seluruh dunia. Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 7. • Perempuan Hadir Tersembunyi atau Penuh dengan Stereotip dalam Buku Pelajaran Baik diukur dengan paparan teks, maupun proporsi tokoh yang dimunculkan, penyebutan dalam judul, kutipan dalam indeks atau kriteria lainnya, survei menunjukkan bahwa perempuan sangat kurang terwakili dalam buku teks dan kurikulum (Aaron Benavot, 2016). Hal ini dapat dilihat pada sedikitnya tokoh perempuan yang diceritakan dalam beberapa kisah, seperti pada pelajaran sejarah, seni-budaya, maupun pada ilmu komunikasi sendiri. Coba teman-teman bandingkan jumlah nama pahlawan perempuan dan laki-laki yang kalian bisa sebutkan. Apakah jumlahnya setara? Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 8. Perilaku seksis juga begitu meresap sehingga buku teks meremehkan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan dan membatasi karir dan harapan mereka dalam kehidupan. Hal-hal seksis ini secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar kita, bahkan sedari dini, dan kembali melanggengkan peran-peran gender tradisional. Beberapa hal ini masih langgeng hingga sekarang dalam buku teks sekolah. Contoh: -Ibu Budi memasak -Bapak Budi pergi ke Kantor Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 12. • Perempuan Mungkin Tidak Diberikan Kesempatan Untuk Memilih Mata Pelajaran Atau Program Yang Mereka Inginkan Sebagai contoh, beberapa perempuan dianggap terlalu maskulin dan tidak sesuai kodratnya jika memilih profesi sebagai polisi, tentara, dan profesi lainnya yang cukup banyak mengandalkan fisik. Profesi lainnya juga seringkali mendiskreditkan perempuan karena dianggap akan mengurangi performa kerjanya karena kemungkinan untuk mengambil/mendapatkan cuti yang lebih banyak seperti cuti hamil dan melahirkan. Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 13. • Potensi untuk Mendapatkan Kekerasan Seksual yang Lebih Tinggi Di beberapa negara, perempuan sering menjadi korban kekerasan seksual di sekolah. Kekerasan seksual dapat merugikan perempuan secara psikologis dan emosional, serta menghambat kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan belajar dengan efektif. • Stereotipe Gender Di beberapa negara, stereotipe gender seringkali merugikan perempuan dalam pendidikan. Misalnya, perempuan mungkin dianggap kurang mampu dalam bidang-bidang seperti matematika dan sains, sehingga mereka tidak diberikan kesempatan untuk mengejar bidang tersebut Gender Inequality dalam Pendidikan
  • 14. • Di antara Laki-laki dan Perempuan Belum Memiliki Upah yang Setara Sri Mulyani mengatakan bahwa tenaga kerja saat ini didominasi oleh kaum laki-laki. perempuan hanya 53 persen dari jumlah perempuan yang ada di usia kerja. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kaum laki-laki sebanyak 83 persen dari jumlah laki-laki yang ada di usia kerja. Sebesar 55 persen perempuan bekerja itu ada di sektor informal dan Usaha Kecil Mikro (UKM). Tak hanya jumlah partisipasi kerja, jumlah gaji yang diterima oleh perempuan dan laki-laki juga berbeda. Gender Inequality dalam Pekerjaan
  • 15. • Glass ceiling Adanya batasan atau penghalang karir yang tidak bisa dijangkau oleh karyawan perempuan meskipun mereka memiliki kualifikasi dan prestasi yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan karyawan laki-laki. Bias gender dalam promosi dan keterbatasan akses ke jaringan profesional yang luas dapat memperparah masalah ini. • Gender Bias Tindakan diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil terhadap karyawan berdasarkan jenis kelamin mereka. Ini bisa terjadi dalam proses rekrutmen, penugasan, dan evaluasi kinerja. • Ketidakhadiran kebijakan dukungan keluarga Ketidaksetaraan gender di tempat kerja juga bisa terlihat pada kurangnya kebijakan dukungan keluarga, seperti cuti melahirkan, cuti ayah, dan fleksibilitas waktu kerja. Gender Inequality dalam Pekerjaan
  • 16. • Dalam pandangan Islam, setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki hak yang sama dan harus diperlakukan secara adil. Keadilan gender adalah prinsip penting dalam ajaran Islam, yang menekankan bahwa laki-laki dan perempuan harus diperlakukan dengan cara yang sama dalam segala aspek kehidupan. • Namun, meskipun Islam menegaskan kesetaraan gender, masih ada ketidaksetaraan gender dalam praktik di beberapa komunitas Muslim. Beberapa contoh ketidaksetaraan gender dalam praktik Muslim meliputi: Pengambilan keputusan: Dalam beberapa komunitas, laki-laki dianggap memiliki kekuasaan lebih besar dalam pengambilan keputusan daripada perempuan, terutama dalam hal keluarga dan kehidupan domestik. Pendidikan: Di beberapa negara Muslim, terutama di negara-negara berkembang, pendidikan perempuan sering kali diabaikan atau dianggap kurang penting daripada pendidikan laki-laki. Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 17. Dalam Islam, kesetaraan gender dianggap penting dan harus ditekankan dalam praktik kehidupan sehari-hari untuk mencapai masyarakat yang adil dan seimbang. Seperti yang diulas oleh banyak sejarawan, betapa posisi perempuan di masa pra Islam begitu lemah, tidak berharga, dianggap aib, orang tua marah saat mengetahui memiliki anak perempuan, dan selalu berada di bawah subordinasi laki-laki. Setelah Islam datang, posisi perempuan terangkat, dihargai, dan diletakkan sebagai seorang manusia yang bermartabat. Pada waktu itu, perempuan bisa mendapatkan hak waris, bisa menjadi saksi, dan muncul beberapa doktrin agama yang begitu menghargai perempuan seperti surga berada di telapak kaki ibu, orang tua perempuan adalah orang yang paling layak dihormati dibanding dengan orang tua laki, perempuan adalah tiang agama, perempuan tiang negara dan seterunsya. Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 18. Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat- ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan gender. • Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56). Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama, nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurot : 13). Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 19. Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat- ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan gender. • Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56). Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama, nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurat : 13). Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 20. • Kedua, laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan sebagai khalifah. Firman Allah, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi..(Qs. Al-Baqoroh: 30). Ayat ini menurut Nasaruddin Umar tidak menunjukkan pada jenis kelamin tertentu. Laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang sama sebagai khalifah yang akan mempertanggungjawabkan kekhalifahannya di muka bumi. Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 21. • Ketiga, laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah dan menerima perjanjian primordial dengan Tuhan. Saat itu jenis kelamin bayi belum diketahui apakah laki-laki atau perempuan. Oleh karena itu, Allâh telah berbuat adil dan memberlakukan kesetaraan gender dengan terlebih dahulu ia harus menerima perjanjian dengan tuhannya (Qs. Al-A’raf : 172) • Keempat, kesetaraan gender dalam al-Qur’an dapat dilihat dari fakta bahwa antara Adam dan Hawa adalah aktor yang sama-sama aktif terlibat dalam drama kosmis. Kisah kehidupan mereka di surga, karena beberapa hal, harus turun ke muka bumi, menggambarkan adanya kesetaraan peran yang dimainkan keduanya. (Qs. Al-A’raf : 22) Gender Equality dalam Pandangan Islam
  • 22. • Kelima, sejalan dengan prinsip kesetaraan, maka laki-laki maupun perempuan sama-sama berhak meraih prestasi dalam kehidupannya. Seperti firman Allah, “Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.. “ (Qs. An-Nahl : 97) Gender Equality dalam Pandangan Islam