Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxRintaArina
Tulisan ini membahas tentang peran gender, mitos gender, dan ketidakadilan gender. Ia menjelaskan bahwa peran gender didasarkan pada harapan masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan, namun seringkali didasarkan pada stereotip yang dapat membatasi potensi individu dan menyebabkan ketidakadilan. Upaya kesetaraan gender perlu dilakukan untuk mencapai masyarakat yang lebih adil.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan jenis kelamin, perbedaan antara keduanya, serta bentuk-bentuk ketidakadilan gender seperti marjinalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja ganda. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan wanita dalam perspektif Islam, hak-hak wanita, dan dampak positif serta negatif dari wanita karir. Islam memberikan kedudukan yang mulia kepada wanita dan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Wanita karir dapat membantu perekonomian keluarga namun juga dapat mempengaruhi anak dan rumah tangga.
Dokumen ini membahas tentang gender dan problematika sosial. Gender didefinisikan sebagai sifat dan perilaku yang dikonstruksi secara sosial dan budaya untuk laki-laki dan perempuan. Gender berbeda dengan seks yang ditentukan secara biologis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk diskriminasi gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan kekerasan yang dihadapi perempuan. Untuk itu diperlukan kesadaran akan keset
Bagaimana berkarya dan bekerja dalam mencapai kesetaraan gender (monita)monitariama
Dokumen tersebut membahas tentang kesetaraan gender dan bagaimana perempuan dapat bekerja dan berkarya untuk mencapainya. Ia menjelaskan bahwa budaya patriarki telah lama menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan, terutama dalam bidang ekonomi. Dokumen tersebut juga menyarankan pentingnya membangun kemampuan perempuan melalui pengembangan soft skill agar mereka layak dipertimbangkan dan dapat mencapai kesetaraan
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxRintaArina
Tulisan ini membahas tentang peran gender, mitos gender, dan ketidakadilan gender. Ia menjelaskan bahwa peran gender didasarkan pada harapan masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan, namun seringkali didasarkan pada stereotip yang dapat membatasi potensi individu dan menyebabkan ketidakadilan. Upaya kesetaraan gender perlu dilakukan untuk mencapai masyarakat yang lebih adil.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan jenis kelamin, perbedaan antara keduanya, serta bentuk-bentuk ketidakadilan gender seperti marjinalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja ganda. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan wanita dalam perspektif Islam, hak-hak wanita, dan dampak positif serta negatif dari wanita karir. Islam memberikan kedudukan yang mulia kepada wanita dan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Wanita karir dapat membantu perekonomian keluarga namun juga dapat mempengaruhi anak dan rumah tangga.
Dokumen ini membahas tentang gender dan problematika sosial. Gender didefinisikan sebagai sifat dan perilaku yang dikonstruksi secara sosial dan budaya untuk laki-laki dan perempuan. Gender berbeda dengan seks yang ditentukan secara biologis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk diskriminasi gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan kekerasan yang dihadapi perempuan. Untuk itu diperlukan kesadaran akan keset
Bagaimana berkarya dan bekerja dalam mencapai kesetaraan gender (monita)monitariama
Dokumen tersebut membahas tentang kesetaraan gender dan bagaimana perempuan dapat bekerja dan berkarya untuk mencapainya. Ia menjelaskan bahwa budaya patriarki telah lama menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan, terutama dalam bidang ekonomi. Dokumen tersebut juga menyarankan pentingnya membangun kemampuan perempuan melalui pengembangan soft skill agar mereka layak dipertimbangkan dan dapat mencapai kesetaraan
1. Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Alquran dan hadis memberikan penghormatan yang sama kepada perempuan seperti laki-laki.
Wanita muda Indonesia saat ini memiliki kebebasan yang lebih besar dalam berpikir dan menjalani hidup. Mereka lebih terbuka dan memiliki pola pikir yang lebih global. Wanita muda aktif dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pekerjaan, aktivisme, dan bisnis. Mereka juga mengekspresikan rasa nasionalisme melalui gaya hidup dan fesyen lokal.
Majunya perkembangan dunia teknologi, pendidikan, serta pengaruh budaya barat dalam persepsinya untuk menuntut kesetaraan gender telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap seluruh wanita di Indonesia agar bisa berkembang lebih pesat dalam bekehidupan. Pandangan sebelah mata terhadap wanita seiring waktu berjalan dalam aspek pembangunan negara semakin berkurang dengan adanya Survei yang dilakukan pada tahun 2016 oleh Grant Thornton. Survei tersebut menunjukkan adanya penigktatan pesat dalam pengisian posisi senior pada perusahaan diseluruh dunia yang diisi oleh wanita. Khususnya di Indonesia, Pertumbuhan sebesar 16 persen pada tahun 2015 menempatkan Indonesia dalam 10 besar dari salah satu negara di dunia yang memiliki peningkatan signifikan untuk jumlah wanita di posisi manajemen senior dalam perusahaan." Survei tersebut juga menjabarkan bawa 20 persen posisi General Manager atau Office Manager dijabat oleh wanita. Namun tak sedikit perempuan yang menjabat sebagai CEO sebesar 17 persen, direktur sebesar 10 persen, Chief Financial Officer (CFO) sebesar tujuh persen, dan Chief Operating Officer (COO) sebesar tiga persen. Namun ironisnya hal ini masih belum cukup untuk menunjang kapabilitas wanita agar setara dengan pria. Menurut survei Badan Pusat Statistik atau BPS pada 2017, perempuan di perkotaan atau urban yang mandiri dari sisi ekonomi dan mengenyam pendidikan juga rentan mengalami KDRT sebanyak 36,3 persen. Angka tersebut mencakup kekerasan fisik dan seksual. Temuan ini cukup mengejutkan karena dalam survei yang sama, angka KDRT terhadap perempuan di pedesaan lebih kecil, yakni 29,8 persen. Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Khariroh Ali mengatakan pemicu KDRT terhadap perempuan perkotaan antara lain budaya patriarki yang sudah mengakar di masyarakat dan kehidupan individualistik. Walaupun demikian, presentase kekerasan terhadap wanita di Indonesia tidak selamanya menjadi indikator kegagalan atau keberhasilan mereka dalam urusan karir dan rumah tangga yang dibina dengan suaminya.
Dokumen tersebut membahas mengenai stereotip gender yang masih diamalkan dalam masyarakat, di mana lelaki dan perempuan diajar untuk memenuhi peranan gender yang diharapkan sejak usia muda. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbezaan fizikal antara lelaki dan perempuan serta tahap-tahap perkembangan remaja.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-genderEl Gala
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dari perspektif gender. Ia menjelaskan perbedaan antara seks dan gender serta contoh-contoh diskriminasi gender seperti stereotipe, subordinasi, marginalisasi dan beban ganda yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah-masalah gender dalam elemen kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis diskriminasi yang terjadi di Malaysia, termasuk diskriminasi jenis kelamin, kaum, pekerjaan, dan umur. Diskriminasi sering terjadi terhadap wanita dan kaum tertentu dalam sektor swasta dan pekerjaan, yang dapat menghambat pembangunan dan produktivitas negara. Untuk mencegah diskriminasi, perlu dijalankan langkah-langkah untuk memperkuat kerukunan antar masyar
Tugasan ini membahas isu pergaulan bebas dari sudut pandangan agama Islam. Ia menjelaskan punca pergaulan bebas seperti keinginan diri, kegagalan institusi keluarga, pengaruh rakan sebaya dan masyarakat, serta media massa. Tugasan ini juga menyentuh kesan negatif pergaulan bebas seperti keruntuhan akhlak, masalah sosial, dan kesihatan. Langkah untuk menangani masalah ini meliputi peranan
1. Dokumen membahaskan definisi keluarga dan jenis-jenis komposisi keluarga
2. Fungsi dan tanggungjawab anggota keluarga serta hubungan antara ekonomi dan keluarga dibahaskan
3. Beberapa perspektif tentang keluarga seperti fungsional, konflik dan interaksionalisme dijelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang jurnalisme investigasi, termasuk karakteristik, teknik, risiko, dan persiapannya. Dibahas pula lima unsur penting dalam jurnalisme investigasi serta contoh media yang melakukan jurnalisme investigasi di Indonesia.
More Related Content
Similar to Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx
1. Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Alquran dan hadis memberikan penghormatan yang sama kepada perempuan seperti laki-laki.
Wanita muda Indonesia saat ini memiliki kebebasan yang lebih besar dalam berpikir dan menjalani hidup. Mereka lebih terbuka dan memiliki pola pikir yang lebih global. Wanita muda aktif dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pekerjaan, aktivisme, dan bisnis. Mereka juga mengekspresikan rasa nasionalisme melalui gaya hidup dan fesyen lokal.
Majunya perkembangan dunia teknologi, pendidikan, serta pengaruh budaya barat dalam persepsinya untuk menuntut kesetaraan gender telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap seluruh wanita di Indonesia agar bisa berkembang lebih pesat dalam bekehidupan. Pandangan sebelah mata terhadap wanita seiring waktu berjalan dalam aspek pembangunan negara semakin berkurang dengan adanya Survei yang dilakukan pada tahun 2016 oleh Grant Thornton. Survei tersebut menunjukkan adanya penigktatan pesat dalam pengisian posisi senior pada perusahaan diseluruh dunia yang diisi oleh wanita. Khususnya di Indonesia, Pertumbuhan sebesar 16 persen pada tahun 2015 menempatkan Indonesia dalam 10 besar dari salah satu negara di dunia yang memiliki peningkatan signifikan untuk jumlah wanita di posisi manajemen senior dalam perusahaan." Survei tersebut juga menjabarkan bawa 20 persen posisi General Manager atau Office Manager dijabat oleh wanita. Namun tak sedikit perempuan yang menjabat sebagai CEO sebesar 17 persen, direktur sebesar 10 persen, Chief Financial Officer (CFO) sebesar tujuh persen, dan Chief Operating Officer (COO) sebesar tiga persen. Namun ironisnya hal ini masih belum cukup untuk menunjang kapabilitas wanita agar setara dengan pria. Menurut survei Badan Pusat Statistik atau BPS pada 2017, perempuan di perkotaan atau urban yang mandiri dari sisi ekonomi dan mengenyam pendidikan juga rentan mengalami KDRT sebanyak 36,3 persen. Angka tersebut mencakup kekerasan fisik dan seksual. Temuan ini cukup mengejutkan karena dalam survei yang sama, angka KDRT terhadap perempuan di pedesaan lebih kecil, yakni 29,8 persen. Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Khariroh Ali mengatakan pemicu KDRT terhadap perempuan perkotaan antara lain budaya patriarki yang sudah mengakar di masyarakat dan kehidupan individualistik. Walaupun demikian, presentase kekerasan terhadap wanita di Indonesia tidak selamanya menjadi indikator kegagalan atau keberhasilan mereka dalam urusan karir dan rumah tangga yang dibina dengan suaminya.
Dokumen tersebut membahas mengenai stereotip gender yang masih diamalkan dalam masyarakat, di mana lelaki dan perempuan diajar untuk memenuhi peranan gender yang diharapkan sejak usia muda. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbezaan fizikal antara lelaki dan perempuan serta tahap-tahap perkembangan remaja.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
145221413 kesehatan-reproduksi-dalam-perspektif-genderEl Gala
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi dari perspektif gender. Ia menjelaskan perbedaan antara seks dan gender serta contoh-contoh diskriminasi gender seperti stereotipe, subordinasi, marginalisasi dan beban ganda yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Dokumen ini juga mengidentifikasi masalah-masalah gender dalam elemen kesehatan reproduksi seperti kesehatan ibu dan bayi, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis diskriminasi yang terjadi di Malaysia, termasuk diskriminasi jenis kelamin, kaum, pekerjaan, dan umur. Diskriminasi sering terjadi terhadap wanita dan kaum tertentu dalam sektor swasta dan pekerjaan, yang dapat menghambat pembangunan dan produktivitas negara. Untuk mencegah diskriminasi, perlu dijalankan langkah-langkah untuk memperkuat kerukunan antar masyar
Tugasan ini membahas isu pergaulan bebas dari sudut pandangan agama Islam. Ia menjelaskan punca pergaulan bebas seperti keinginan diri, kegagalan institusi keluarga, pengaruh rakan sebaya dan masyarakat, serta media massa. Tugasan ini juga menyentuh kesan negatif pergaulan bebas seperti keruntuhan akhlak, masalah sosial, dan kesihatan. Langkah untuk menangani masalah ini meliputi peranan
1. Dokumen membahaskan definisi keluarga dan jenis-jenis komposisi keluarga
2. Fungsi dan tanggungjawab anggota keluarga serta hubungan antara ekonomi dan keluarga dibahaskan
3. Beberapa perspektif tentang keluarga seperti fungsional, konflik dan interaksionalisme dijelaskan
Similar to Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx (20)
Dokumen tersebut membahas tentang jurnalisme investigasi, termasuk karakteristik, teknik, risiko, dan persiapannya. Dibahas pula lima unsur penting dalam jurnalisme investigasi serta contoh media yang melakukan jurnalisme investigasi di Indonesia.
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...RintaArina
This document discusses cultural identity in intercultural communication. It covers how cultural identity is defined both by individuals themselves and how others define them, as well as how identity is expressed individually and communally. Cultural identity contains both enduring and changing aspects, and exists on content, relationship, and behavior levels, with certain parts being more prominent at different times.
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...RintaArina
Dokumen ini berisi daftar poin tanpa informasi spesifik. Tidak ada informasi tingkat tinggi atau esensial yang dapat dirangkum dalam 3 kalimat atau kurang dari dokumen ini.
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...RintaArina
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis penalaran yang terdiri atas penalaran langsung, penalaran tidak langsung, generalisasi, analogi, induktif, dan deduktif. Jenis penalaran induktif dan deduktif dijelaskan secara terperinci.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antarbudaya, yang didefinisikan sebagai komunikasi antara partisipan dengan latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini menimbulkan hambatan seperti prasangka, stereotip, dan etnosentrisme karena perbedaan pandangan dan pemahaman budaya. Tujuan mempelajari komunikasi antarbudaya adalah mengurangi ketidakpastian melalui pemahaman timbal balik.
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxRintaArina
Dokumen tersebut membahas peran emosi dalam pemikiran kreatif. Emosi baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi kreativitas dengan cara meningkatkan inspirasi, imajinasi, dan motivasi atau dengan memicu refleksi mendalam. Contoh kasus seperti karya seni Van Gogh dan lagu Taylor Swift menunjukkan pengaruh emosi kuat dalam kreativitas. Strategi mengelola emosi seperti kesadaran diri dan mengekspresikan diri secar
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxRintaArina
Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns (PPC) merupakan pendekatan kreatif yang mengevaluasi ide dengan mempertimbangkan aspek positif (pluses), potensi (potentials), dan kekhawatiran (concerns). Teknik ini membantu melihat ide dari berbagai sudut pandang dan menghasilkan solusi yang lebih baik dengan mempertimbangkan berbagai konsekuensi. Contoh penerapannya adalah evaluasi rencana pameran seni di galeri
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...RintaArina
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah pesan yang disampaikan melalui kata-kata, sedangkan komunikasi nonverbal melalui bahasa tubuh dan gestur."
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip kekuasaan dan perbedaan gender dalam komunikasi antarpribadi. Beberapa prinsip kekuasaan yang dijelaskan adalah kekuasaan bersumber dari posisi, pengetahuan, karakteristik pribadi, dan budaya. Laki-laki dan perempuan memiliki pola berpikir dan berkomunikasi yang berbeda-beda meskipun pada dasarnya sama. Perbedaan ini dipengaruhi oleh ekspektasi gender dan
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Komunikasi Gender 6_Gender dalam Pendidikan, Pekerjaan, Kehidupan Sosial, dan Pandangan Islam.pptx
1. Komunikasi Gender #6
Rinta Arina Manasikana, M.A.
Gender Inequality dalam
Pendidikan, Pekerjaan,
dan Pandangan Islam
2. • Gender inequality adalah ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang
terjadi dalam pengakuan, penghargaan, perlakuan, dan hak antara
laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Gender inequality
dapat menyebabkan ketidakadilan sosial, ketidakadilan ekonomi,
ketidakadilan politik, dan ketidakadilan kesehatan bagi
perempuan.
• Ketidakadilan gender ini dapat terjadi di berbagai aspek seperti
pada ranah pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial
(lingkungan masyarakat)
• Perempuan yang menjadi “makhluk kelas dua” seringkali
merasakan diskriminasi dan ketidaksetaraan ini.
Gender Inequality?
3. Beberapa contoh kasus gender inequality antara lain:
• Kesenjangan gaji gender: perempuan sering dibayar lebih sedikit
dibandingkan laki-laki meskipun mereka melakukan pekerjaan
yang sama, bahkan jika mereka memiliki tingkat pendidikan dan
pengalaman yang sama.
• Kurangnya perempuan dalam posisi kepemimpinan: Perempuan
diwakili lebih sedikit dalam posisi kepemimpinan di banyak
industri, termasuk politik, bisnis, dan akademisi.
• Kekerasan berbasis gender: perempuan lebih mungkin mengalami
kekerasan fisik, seksual, atau emosional daripada laki-laki.
• Akses terbatas pada pendidikan: Di banyak negara, perempuan
memiliki akses terbatas pada pendidikan dibandingkan dengan
laki-laki, yang dapat membatasi peluang mereka dan
memperpetuasi ketidaksetaraan gender.
Gender Inequality?
4. • Pembagian tanggung jawab rumah tangga dan
perawatan/pengasuhan yang tidak merata: Perempuan seringkali
bertanggung jawab utama dalam merawat anak-anak yang dapat
membatasi kemampuan mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya
dalam pasar kerja.
• Diskriminasi dalam perekrutan dan promosi: Perempuan mungkin
dilewatkan untuk kesempatan kerja atau promosi hanya karena
gender mereka.
• Hak reproduksi yang terbatas: Perempuan mungkin menghadapi
hambatan hukum atau sosial untuk mengakses kontrasepsi atau
aborsi, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk
mengendalikan tubuh mereka sendiri dan membuat pilihan
tentang masa depan mereka.
Gender Inequality?
5. • Tidak Semua Memiliki Kesempatan yang Sama
Saat ini, hampir semua negara di dunia telah memberikan hak
kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama
dengan laki-laki. Namun, sayangnya masih ada beberapa negara
yang memberikan batasan atau bahkan melarang perempuan
untuk sekolah, meskipun jumlahnya semakin berkurang dari
waktu ke waktu.
Beberapa negara yang pernah melarang atau memberikan
batasan pada pendidikan perempuan antara lain Afghanistan,
Pakistan, dan beberapa negara di Afrika seperti Nigeria dan
Sudan.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
6. Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan perempuan asal
Pakistan yang dikenal secara internasional setelah dia ditembak oleh
kelompok Taliban di Pakistan pada tahun 2012.
Pada tahun 2007, kelompok militan Taliban mulai menguasai wilayah
Swat dan mulai membatasi hak-hak perempuan, termasuk
menghentikan pendidikan bagi perempuan. Malala tidak menyerah
pada tekanan ini dan terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan,
bahkan meskipun kelompok Taliban mengancam dan membombardir
sekolah-sekolah perempuan.
Pada tahun 2012, Malala ditargetkan oleh Taliban dan ditembak di
kepala ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Setelah sembuh, Malala terus menjadi aktivis pendidikan perempuan
dan mendirikan yayasan Malala Fund untuk membantu perempuan
dan anak-anak yang terkendala akses pendidikan di seluruh dunia.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
7. • Perempuan Hadir Tersembunyi atau Penuh dengan Stereotip
dalam Buku Pelajaran
Baik diukur dengan paparan teks, maupun proporsi tokoh yang
dimunculkan, penyebutan dalam judul, kutipan dalam indeks atau
kriteria lainnya, survei menunjukkan bahwa perempuan sangat
kurang terwakili dalam buku teks dan kurikulum (Aaron Benavot,
2016). Hal ini dapat dilihat pada sedikitnya tokoh perempuan yang
diceritakan dalam beberapa kisah, seperti pada pelajaran sejarah,
seni-budaya, maupun pada ilmu komunikasi sendiri.
Coba teman-teman bandingkan jumlah nama pahlawan perempuan
dan laki-laki yang kalian bisa sebutkan. Apakah jumlahnya setara?
Gender Inequality dalam
Pendidikan
8. Perilaku seksis juga begitu meresap sehingga buku teks meremehkan
pentingnya pendidikan bagi anak perempuan dan membatasi karir
dan harapan mereka dalam kehidupan. Hal-hal seksis ini secara tidak
langsung mempengaruhi alam bawah sadar kita, bahkan sedari dini,
dan kembali melanggengkan peran-peran gender tradisional.
Beberapa hal ini masih langgeng hingga sekarang dalam buku teks
sekolah.
Contoh:
-Ibu Budi memasak
-Bapak Budi pergi ke Kantor
Gender Inequality dalam
Pendidikan
12. • Perempuan Mungkin Tidak Diberikan Kesempatan Untuk
Memilih Mata Pelajaran Atau Program Yang Mereka Inginkan
Sebagai contoh, beberapa perempuan dianggap terlalu maskulin dan
tidak sesuai kodratnya jika memilih profesi sebagai polisi, tentara,
dan profesi lainnya yang cukup banyak mengandalkan fisik.
Profesi lainnya juga seringkali mendiskreditkan perempuan karena
dianggap akan mengurangi performa kerjanya karena kemungkinan
untuk mengambil/mendapatkan cuti yang lebih banyak seperti cuti
hamil dan melahirkan.
Gender Inequality dalam
Pendidikan
13. • Potensi untuk Mendapatkan Kekerasan Seksual yang Lebih Tinggi
Di beberapa negara, perempuan sering menjadi korban kekerasan
seksual di sekolah. Kekerasan seksual dapat merugikan perempuan
secara psikologis dan emosional, serta menghambat kemampuan
mereka untuk berkonsentrasi dan belajar dengan efektif.
• Stereotipe Gender
Di beberapa negara, stereotipe gender seringkali merugikan
perempuan dalam pendidikan. Misalnya, perempuan mungkin
dianggap kurang mampu dalam bidang-bidang seperti matematika
dan sains, sehingga mereka tidak diberikan kesempatan untuk
mengejar bidang tersebut
Gender Inequality dalam
Pendidikan
14. • Di antara Laki-laki dan Perempuan Belum Memiliki Upah yang
Setara
Sri Mulyani mengatakan bahwa tenaga kerja saat ini didominasi oleh
kaum laki-laki. perempuan hanya 53 persen dari jumlah perempuan
yang ada di usia kerja. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kaum
laki-laki sebanyak 83 persen dari jumlah laki-laki yang ada di usia
kerja. Sebesar 55 persen perempuan bekerja itu ada di sektor informal
dan Usaha Kecil Mikro (UKM). Tak hanya jumlah partisipasi kerja,
jumlah gaji yang diterima oleh perempuan dan laki-laki juga berbeda.
Gender Inequality dalam
Pekerjaan
15. • Glass ceiling
Adanya batasan atau penghalang karir yang tidak bisa dijangkau oleh
karyawan perempuan meskipun mereka memiliki kualifikasi dan
prestasi yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan karyawan
laki-laki. Bias gender dalam promosi dan keterbatasan akses ke
jaringan profesional yang luas dapat memperparah masalah ini.
• Gender Bias
Tindakan diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil terhadap
karyawan berdasarkan jenis kelamin mereka. Ini bisa terjadi dalam
proses rekrutmen, penugasan, dan evaluasi kinerja.
• Ketidakhadiran kebijakan dukungan keluarga
Ketidaksetaraan gender di tempat kerja juga bisa terlihat pada
kurangnya kebijakan dukungan keluarga, seperti cuti melahirkan, cuti
ayah, dan fleksibilitas waktu kerja.
Gender Inequality dalam
Pekerjaan
16. • Dalam pandangan Islam, setiap manusia, baik laki-laki maupun
perempuan, memiliki hak yang sama dan harus diperlakukan
secara adil. Keadilan gender adalah prinsip penting dalam ajaran
Islam, yang menekankan bahwa laki-laki dan perempuan harus
diperlakukan dengan cara yang sama dalam segala aspek
kehidupan.
• Namun, meskipun Islam menegaskan kesetaraan gender, masih
ada ketidaksetaraan gender dalam praktik di beberapa komunitas
Muslim. Beberapa contoh ketidaksetaraan gender dalam praktik
Muslim meliputi:
Pengambilan keputusan: Dalam beberapa komunitas, laki-laki
dianggap memiliki kekuasaan lebih besar dalam pengambilan
keputusan daripada perempuan, terutama dalam hal keluarga dan
kehidupan domestik.
Pendidikan: Di beberapa negara Muslim, terutama di negara-negara
berkembang, pendidikan perempuan sering kali diabaikan atau
dianggap kurang penting daripada pendidikan laki-laki.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
17. Dalam Islam, kesetaraan gender dianggap penting dan harus
ditekankan dalam praktik kehidupan sehari-hari untuk mencapai
masyarakat yang adil dan seimbang.
Seperti yang diulas oleh banyak sejarawan, betapa posisi perempuan
di masa pra Islam begitu lemah, tidak berharga, dianggap aib, orang
tua marah saat mengetahui memiliki anak perempuan, dan selalu
berada di bawah subordinasi laki-laki. Setelah Islam datang, posisi
perempuan terangkat, dihargai, dan diletakkan sebagai seorang
manusia yang bermartabat. Pada waktu itu, perempuan bisa
mendapatkan hak waris, bisa menjadi saksi, dan muncul beberapa
doktrin agama yang begitu menghargai perempuan seperti surga
berada di telapak kaki ibu, orang tua perempuan adalah orang yang
paling layak dihormati dibanding dengan orang tua laki, perempuan
adalah tiang agama, perempuan tiang negara dan seterunsya.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
18. Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana
relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait
hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat-
ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan
gender.
• Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki
dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana
keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas
seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini
bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin
dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56).
Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama,
nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang
hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurot : 13).
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
19. Dalam ajaran Islam, kita akan sangat mudah menemukan bagaimana
relasi laki-laki dan perempuan yang terkonstruksi secara ideal. Terkait
hal tersebut, Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa banyak ayat-
ayat dalam Al-Qur’an yang memperlihatkan doktrin kesetaraan
gender.
• Pertama, prinsip kesetaraan gender merujuk pada realitas laki-laki
dan perempuan dalam hubungannya dengan Tuhan, di mana
keduanya sama-sama dilihat sebagai seorang hamba. Tugas
seorang hamba adalah mengabdi dan menyembah. Dalam hal ini
bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin
dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56).
Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama,
nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang
hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurat : 13).
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
20. • Kedua, laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan sebagai
khalifah. Firman Allah, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seseorang khalifah di muka bumi..(Qs. Al-Baqoroh: 30). Ayat ini
menurut Nasaruddin Umar tidak menunjukkan pada jenis kelamin
tertentu. Laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang sama
sebagai khalifah yang akan mempertanggungjawabkan
kekhalifahannya di muka bumi.
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
21. • Ketiga, laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah
dan menerima perjanjian primordial dengan Tuhan. Saat itu jenis
kelamin bayi belum diketahui apakah laki-laki atau perempuan.
Oleh karena itu, Allâh telah berbuat adil dan memberlakukan
kesetaraan gender dengan terlebih dahulu ia harus menerima
perjanjian dengan tuhannya (Qs. Al-A’raf : 172)
• Keempat, kesetaraan gender dalam al-Qur’an dapat dilihat dari
fakta bahwa antara Adam dan Hawa adalah aktor yang sama-sama
aktif terlibat dalam drama kosmis. Kisah kehidupan mereka di
surga, karena beberapa hal, harus turun ke muka bumi,
menggambarkan adanya kesetaraan peran yang dimainkan
keduanya. (Qs. Al-A’raf : 22)
Gender Equality dalam
Pandangan Islam
22. • Kelima, sejalan dengan prinsip kesetaraan, maka laki-laki maupun
perempuan sama-sama berhak meraih prestasi dalam
kehidupannya. Seperti firman Allah, “Barang siapa yang
mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik.. “ (Qs. An-Nahl : 97)
Gender Equality dalam
Pandangan Islam