Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja guru dan sistem karir guru di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2009. Dokumen menjelaskan bahwa guru akan dinilai kinerjanya setiap tahun berdasarkan 14 kompetensi dan nilai kinerja akan dikonversi menjadi angka kredit untuk pengembangan karir guru. Dokumen juga menjelaskan proses penilaian kinerja, skala penilaian
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh aktivitas supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru PAI di MI Al-Ma'arif Tanon tahun pelajaran 2017/2018, termasuk aktivitas supervisi, tindak lanjut supervisi, dan keberhasilan supervisi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan hal tersebut.
Teks tersebut membahas tentang proses pengangkatan kepala sekolah melalui jalur karir dan jalur pendidikan. Proses pengangkatan melalui jalur karir melihat pengalaman dan kinerja seseorang, sedangkan jalur pendidikan melihat jalur pendidikan yang telah ditempuh. Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan tergantung kinerja atau pendidikan yang dimiliki calon kepala sekolah.
Dokumen tersebut berisi profil singkat Ridho Hartono, yang mencakup informasi tentang latar belakang pendidikan dan prestasinya. Ridho berasal dari Muaradua dan merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara yang aktif dalam organisasi sekolah dan ekstrakurikuler olahraga. Ia bersekolah di TK Aisyiyah, SDN 5, SMPN 1, dan SMAN 1 Muaradua serta pernah meraih peringkat 1-2 di SD dan juara cabang bad
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja guru dan sistem karir guru di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2009. Dokumen menjelaskan bahwa guru akan dinilai kinerjanya setiap tahun berdasarkan 14 kompetensi dan nilai kinerja akan dikonversi menjadi angka kredit untuk pengembangan karir guru. Dokumen juga menjelaskan proses penilaian kinerja, skala penilaian
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh aktivitas supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru PAI di MI Al-Ma'arif Tanon tahun pelajaran 2017/2018, termasuk aktivitas supervisi, tindak lanjut supervisi, dan keberhasilan supervisi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan hal tersebut.
Teks tersebut membahas tentang proses pengangkatan kepala sekolah melalui jalur karir dan jalur pendidikan. Proses pengangkatan melalui jalur karir melihat pengalaman dan kinerja seseorang, sedangkan jalur pendidikan melihat jalur pendidikan yang telah ditempuh. Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan tergantung kinerja atau pendidikan yang dimiliki calon kepala sekolah.
Dokumen tersebut berisi profil singkat Ridho Hartono, yang mencakup informasi tentang latar belakang pendidikan dan prestasinya. Ridho berasal dari Muaradua dan merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara yang aktif dalam organisasi sekolah dan ekstrakurikuler olahraga. Ia bersekolah di TK Aisyiyah, SDN 5, SMPN 1, dan SMAN 1 Muaradua serta pernah meraih peringkat 1-2 di SD dan juara cabang bad
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang hubungan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja, kepemimpinan kepala sekolah, baik secara terpisah maupun bersama-sama, dengan kinerja guru di sekolah-se
Makalah ini membahas tentang peran guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah dari sudut pandang teoritis dan praktis. Secara teoritis, guru sebagai pendidik bertugas mentransfer nilai-nilai kepada siswa dan menjadi teladan bagi siswa. Sementara sebagai pengajar, tugas utama guru adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan psikomotor siswa melalui penyampaian pengetahuan. Secara pra
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter dan peranan berbagai pihak dalam membentuk karakter pelajar seperti guru, institusi agama, orang tua, serta institusi non-sekolah. Dokumen tersebut juga membahas mengenai pengelompokan pelajar di sekolah, peranan guru dalam mengurangi pengelompokan, serta pengurusan kelas dan penanganan pelajar bermasalah.
Artikel ini membahas implementasi kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, dengan fokus pada lima aspek kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi kompetensi kepala sekolah pada kelima aspek tersebut telah dilaksanakan dengan baik di SDN 1 dan SDN 3 Margajaya, me
Paragraf di atas membahas latar belakang pentingnya kompetensi profesional guru dan kepemimpinan kepala sekolah dalam pendidikan, serta hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan motivasi dan kepuasan kerja guru.
Dokumen tersebut memberikan definisi guru menurut para ahli dan undang-undang, serta menjelaskan peranan guru dalam Islam dan menurut para ahli. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan peranan utama mengajar, membimbing, dan menilai peserta didik. Guru juga bertanggung jawab memberikan bimbingan agar peserta didik dapat berkembang secara jasmani dan rohani.
Makalah ini membahas tentang tugas guru di sekolah yang mencakup mengajar, mendidik, melatih, menilai, dan memberi teladan serta sanksi bagi guru yang tidak melaksanakan tugas seperti teguran, peringatan tertulis, hingga pemberhentian."
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian dan profesionalisme guru. Kepribadian guru terdiri dari unsur fisik dan psikis, sedangkan profesionalisme guru adalah kondisi, tujuan, dan kualitas keahlian mengajar. Untuk meningkatkan profesionalisme, guru perlu memahami standar profesi, mencapai kualifikasi yang dipersyaratkan, serta mengembangkan etos kerja bermutu tinggi.
Makalah ini membahas tentang karakteristik guru profesional yang mencakup taat pada peraturan, memelihara organisasi profesi, memelihara hubungan dengan teman sejawat, dan membimbing peserta didik secara demokratis, kooperatif, sabar, adil, konsisten, dan peduli."
Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dan katalisator dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif serta memberikan inspirasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan administrasi sekolah.
Makalah ini membahas tentang perilaku supervisi pendidikan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pembahasan meliputi pengertian supervisi pendidikan, peran kepala sekolah sebagai supervisor, landasan hukum supervisi, prinsip dan tujuan supervisi, serta model-model supervisi pendidikan.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang hubungan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja, kepemimpinan kepala sekolah, baik secara terpisah maupun bersama-sama, dengan kinerja guru di sekolah-se
Makalah ini membahas tentang peran guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah dari sudut pandang teoritis dan praktis. Secara teoritis, guru sebagai pendidik bertugas mentransfer nilai-nilai kepada siswa dan menjadi teladan bagi siswa. Sementara sebagai pengajar, tugas utama guru adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan psikomotor siswa melalui penyampaian pengetahuan. Secara pra
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter dan peranan berbagai pihak dalam membentuk karakter pelajar seperti guru, institusi agama, orang tua, serta institusi non-sekolah. Dokumen tersebut juga membahas mengenai pengelompokan pelajar di sekolah, peranan guru dalam mengurangi pengelompokan, serta pengurusan kelas dan penanganan pelajar bermasalah.
Artikel ini membahas implementasi kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, dengan fokus pada lima aspek kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi kompetensi kepala sekolah pada kelima aspek tersebut telah dilaksanakan dengan baik di SDN 1 dan SDN 3 Margajaya, me
Paragraf di atas membahas latar belakang pentingnya kompetensi profesional guru dan kepemimpinan kepala sekolah dalam pendidikan, serta hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan motivasi dan kepuasan kerja guru.
Dokumen tersebut memberikan definisi guru menurut para ahli dan undang-undang, serta menjelaskan peranan guru dalam Islam dan menurut para ahli. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan peranan utama mengajar, membimbing, dan menilai peserta didik. Guru juga bertanggung jawab memberikan bimbingan agar peserta didik dapat berkembang secara jasmani dan rohani.
Makalah ini membahas tentang tugas guru di sekolah yang mencakup mengajar, mendidik, melatih, menilai, dan memberi teladan serta sanksi bagi guru yang tidak melaksanakan tugas seperti teguran, peringatan tertulis, hingga pemberhentian."
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian dan profesionalisme guru. Kepribadian guru terdiri dari unsur fisik dan psikis, sedangkan profesionalisme guru adalah kondisi, tujuan, dan kualitas keahlian mengajar. Untuk meningkatkan profesionalisme, guru perlu memahami standar profesi, mencapai kualifikasi yang dipersyaratkan, serta mengembangkan etos kerja bermutu tinggi.
Makalah ini membahas tentang karakteristik guru profesional yang mencakup taat pada peraturan, memelihara organisasi profesi, memelihara hubungan dengan teman sejawat, dan membimbing peserta didik secara demokratis, kooperatif, sabar, adil, konsisten, dan peduli."
Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dan katalisator dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif serta memberikan inspirasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan administrasi sekolah.
Makalah ini membahas tentang perilaku supervisi pendidikan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pembahasan meliputi pengertian supervisi pendidikan, peran kepala sekolah sebagai supervisor, landasan hukum supervisi, prinsip dan tujuan supervisi, serta model-model supervisi pendidikan.
Tesis ini membahas upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung. Upaya-upaya tersebut meliputi meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan nasihat dan dorongan kepada warga sekolah, serta selalu melakukan supervisi terhadap para guru.
Dokumen tersebut menjelaskan kualifikasi umum dan khusus yang harus dimiliki oleh kepala sekolah di berbagai jenjang pendidikan sesuai peraturan pemerintah dan syarat-syarat lain untuk menjabat sebagai pemimpin pendidikan.
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini menetapkan standar kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah/madrasah di Indonesia. Standar kualifikasi terdiri dari kualifikasi umum seperti latar belakang pendidikan dan usia, serta kualifikasi khusus sesuai jenis sekolah. Sedangkan standar kompetensi meliputi 5 dimensi yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari proposal tesis yang membahas latar belakang masalah pentingnya strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Topik penelitian yang diusulkan adalah strategi kepemimpinan kepala madrasah MTs Nurul Jadid dalam meningkatkan kinerja guru. Beberapa poin pembahasan meliputi pentingnya peran guru dan kepala sekolah, faktor-faktor yang mempeng
Peraturan ini mengatur tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi guru untuk mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah, seperti memiliki kualifikasi minimal sarjana, pengalaman mengajar minimal 5 tahun, serta memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah. Calon kepala sekolah/madrasah direkrut melalui pengusulan dan dilakukan se
Dokumen tersebut membahas program induksi guru pemula dan lesson study. Program induksi bertujuan untuk membantu guru pemula beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan meningkatkan kompetensi mengajarnya. Lesson study dilakukan selama program induksi untuk mengamati proses pembelajaran dan saling belajar antar guru.
Peraturan ini mengatur tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Guru dapat ditugaskan sebagai kepala sekolah jika memenuhi syarat umum dan khusus serta mengikuti pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. Calon kepala sekolah direkrut dari guru yang lalu mengikuti seleksi administratif dan akademik.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. Kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seseorang tenaga fungsional
guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah dimana diselenggarakan
proses belajar mengajar, atau tempat di
mana terjadinya interaksi antara guru
yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
4. Sementara Rahman dkk (2006:106)
mengungkapkan bahwa “Kepala
sekolah adalah seorang guru
(jabatan fungsional) yang diangkat
untuk menduduki jabatan
structural (kepala sekolah) di
sekolah
5. Berdasarkan beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah adalah sorang guru yang
mempunyai kemampuan untuk
memimpin segala sumber daya yang
ada pada suatu sekolah sehingga dapat
didayagunakan secara maksimal untuk
mencapai tujuan bersama.
7. SYARAT-SYARAT UMUM BAGI GURU
YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
MENURUT PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28
TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN
GURU SEBAGAI KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH, PASAL 2 AYAT (2)
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
8. a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana
(SI) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau
nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;
c. berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun
pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala
sekolah/madrasah;
d. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat
keterangan dari dokter Pemerintah;
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang
dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. memiliki sertifikat pendidik;
9. g. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun menurut jenis dan jenjang
sekolah/madrasah masing-masing, kecuali di
taman kanak-kanak/raudhatul athfal/taman
kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun di TK/RA/TKLB;
h. memiliki golongan ruang serendah-rendahnya
Ill/c bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi
guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang
berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;
10. i. memperoleh nilai amat baik untuk
unsur kesetiaan dan nilai baik untuk
unsur penilaian Iainnya sebagai guru
dalam daftar penilaian prestasi pegawai
(DP3) bagi PNS atau penilaian yang
sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2
(dua) tahun terakhir; dan
j. memperoleh nilai baik untuk penilaian
kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
12. a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat
(DIV)
b. kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi
yang terakreditasi;
c. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun;
d. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman
Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
e. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan
kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang
berwenang.
15. TUGAS-TUGAS DARI KEPALA
SEKOLAH SEPERTI YANG
DIKEMUKAKAN WAHJOSUMIDJO
ADALAH:a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain.
b. Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan
sekolah.
c. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.
d. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus
mampu menghadapi berbagai persoalan.
e. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional.
f. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah.
g. Kepala sekolah adalah seorang politisi.
h. Kepala sekolah adalah seorang diplomat.
i. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit.
16. ADAPUN PERAN-PERAN KEPALA SEKOLAH YANG
MENJALANKAN PERANANNYA SEBAGAI MANAJER SEPERTI
YANG DIUNGKAPKAN OLEH WAHJOSUMIDJO (2002:90)
ADALAH:
(a) Peranan hubungan antar
perseorangan;
• · Figurehead
• Kepemimpinan
• Penghubung
(a) Peranan informasional;
• Sebagai monitor
• Sebagai disseminator
• Spokesman
(a) Sebagai pengambil
keputusan.
• Enterpreneur
• Disturbance handler
• A Resource Allocater
• A negotiator roles
18. CIRI-CIRI KEPALA SEKOLAH
BERKARAKTER ANTARA
LAIN:
a) Dipercaya (trustworthiness)
b) Menghormati (respect)
c) Memelihara keadilan (fairness)
d) Peduli (caring)
e) Bertanggung jawab (responsibility)
f) Kewargaan (citizenship)
19. KEPALA SEKOLAH YANG
BERKARAKTER DAN
PROFESIONAL TERBENTUK
BILA :
Memenuhi syarat sebagai kepala sekolah
Memiliki standar kompetensi sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Memiliki karakter sebagai kepala sekolah
Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala
sekolah profesional
2.1.3.1. Kompetensi Kepribadiana. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasahd. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah.f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.2.1.3.2. Kompetensi Manajerial a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal. d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif. e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah. i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik. j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien. l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah. m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah. n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan. o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.2.1.3.3. Kompetensi Kewirausahaana. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah. b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah. e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.2.1.3.4. Kompetensi Supervisia. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.2.1.3.5. Kompetensi Sosiala. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasahb. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.