SlideShare a Scribd company logo
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI
KECAMATAN WANGI-WANGI

Drs. Muhidin, M.Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara
lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara terpisah maupun
secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA Negeri di Kecamatan
Wangi-wangi. Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan
korelasional. Populasi penelitian berjumlah 128 orang, ditarik sampel sebanyak
35 orang menggunakan teknik sampling proposional Pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas
melalui uji coba secara empirik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan
kepala sekolah baik secara terpisah maupun secara bersama-sama dengan
kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-wangi
Kata Kunci: lingkungan kerja, kepemimpinan, kinerja, hubungan, signifikan.
A. Pendahuluan
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab Undang-undang RI
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Pencapaian tujuan pendidikan nasional, berhubungan erat dengan
lingkungan kerja, kepemiminan kepala sekolah dan kinerja guru sebagai ujung
tombak pelaksanaan tugas pendidikan. Berbagai upaya dilakukan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional agar bangsa menjadi negara yang besar,
merdeka, berdaulat, dan dapat menentukan nasib bangsa kita sendiri. Untuk
keperluan tersebut, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki
kemauan dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri.
Berbagai referensi menyatakan bahwa lingkungan kerja dapat memberikan
kontribusi yang berarti untuk meningkatkan kinerja individu maupun lembaga.
Lingkungan kerja perlu diciptakan sedemikan rupa sehingga menjadi kondisi yang
memadai, karena lingkungan kerja merupakan tempat melakukan kegiatan rutin
yang idealnya dapat memberikan rasa aman, tenang, gembira, serta menjamim
keselamatan dan kesehatan bagi setiap orang di mana saja ia bekerja. Lingkungan
kerja yang dimaksud dalam uraian ini adalah “suatu kondisi yang bersifat dinamis
baik fisik maupun non fisik yang terjadi di suatu tempat kerja dalam rangka
melakukan suatu pekerjaan. Lingkungan kerja yang kondusif, baik secara fisik
maupun non fisik yang meliputi penataan ruangan yang nyaman, lingkungan kerja
yang bersih, terpenuhinya sarana dan prasaran yang dibutuhkan, kemudian
pimpinan yang bijak, jalinan komunikasi antara sesama yang harmomis,
pembagian kerja yang proporsional, tentu saja memberikan dukungan yang positif
bagi seseorang, termasuk guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya terkait dengan
proses pembelajaran di sekolah.
Dalam konteks persekolahan, kepala sekolah merupakan pimpinan
tertinggi dalam lingkungan sekolah yang dibinanya. Maju atau mundurnya suatu
sekolah, secara langsung maupun tidak langsung sangat terkait kepada
kepemimpian kepala sekolah, karena kepala sekolah yang diberi tanggungjawab
tertinggi di sekolah untuk melakukan pengelolaan dan mengorganisasian baik
secara administratif maupun secara akademik. Kepala sekolah adalah seseorang
yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah (Wahyosumidjo, 2001: 23).
Demikian penting dan strategisnya peran seorang kepala sekolah dalam
memajukan sekolah, sehingga kepala sekolah diharuskan memiliki kompetensi
yang handal, kemampuan, kreativitas, dan dapat memberikan pelayanan yang
prima kepada warga sekolah agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara
profesional. Direktur Jenderal pendidikan Menegah Umum (Depdiknas, 2001:
15) menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
faktor yang mendorong untuk menwujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah
melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh
karena itu, kepala sekolah dituntut untuk mempunyai kompetensi manajerial yang
memadai agar mampu mengambil inisiatif untuk meningkatkan mutu sekolah.
Guru sebagai subyek untuk berinteraksi langsung dengan murid dalam
proses belajar mengajar diturut berperan serta dalam pemingkatan kualitas
pendidikan. Seorang guru harus memahami fungsinya, karena hal tersebut akan
mempengaruhi cara bertindak dan bertutur sehubungan dengan pekerjaannya di
kelas. Pengetahuan dan pemahamannya tentang kompetensi guru akan mendasari
pada kegiatannya sebagai guru. Guru yang setiap hari bergaul dengan murid dan
mengemban tugas sebagai pendidik, berkewajiban membantu pertumbuhan dan
perkembangan murid menuju pada kedewasaan. Bantuan tersebut bukan hanya
pada aspek intelektual, akan tetapi berkenaan dengan sikap, minat, perkembangan
emosi dan perkembangan sosial.
Upaya-upaya peningkatan kinerja guru, berhubungan erat dengan
lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Lingkungan kerja yang
kondusif dan kepemimpinan kepala sekolah yang profesional merupakan faktor
pendukung yang memungkinkan guru untuk bekerja dengan tenang, fokus pada
tugas-tugas yamg diembanya, serta termotivasi untuk maju.
Di kemukakan oleh Mulyana (2002: 11) bahwa guru memegang peranan
cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pegembangan
kurikulum bagi kelasnya. Dengan demikian guru melakukan penyempurnaan
terhadap kurikulum dan perangkat pembelajaran yang dapat membantu
meningkatkan kualitas kerja guru sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, yang dapat dilihat dari proses belajar dan hasil belajar peserta didik.
Dari segi proses guru dapat dikatakan berhasil bila mampu melibatkan sebagian
besar peserta didik secara aktif, baik fisik, maupun mental sosial dalam
pembelajaran. Dari segi hasil guru dapat dikatakan berhasil apabila pembelajaran
mampu merubah perilaku sebagian besar peserta didik karena penguasan
kompetensi yang lebih baik.
Guru harus memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik dan
pengajar yang professional sehingga senantiasa terdorong untuk tumbuh dan
berkembang sebangai perwujudan sikap dan tidak puas terhadap kemampuan
yang dimilikinya. Bekerja sebangai mekanisme dan rutin dengan menggunakan
pola mengajar yang tetap, tidak memungkinkan guru mengembangkan
kompetensi secara efektif. Kreativitas dan inisiatif guru harus dimanfaatkan secara
kongrit agar para guru memperoleh pengalaman dalam meningkatkan kemampuan
sebagai tenaga professional. Pengalaman professional yang berharga hanya
mungkin diperoleh dari guru-guru yang berani dan yang selalu bersedia
mengeluarkan ide, gagasan dan prakarsa untuk memperbaiki dan mengembangkan
kompetensi mengajar kepada siswa. Kompetensi mengajar perlu didukung oleh
kompetensi manajerial kepala sekolah agar tercipta suasana dan iklim kerja yang
kondusif bagi guru dalam meningkatkan kompetensi mengajarnya.
Dalam konteks persekolahan, pencapaian tujuan pendidikan nasional
sangat ditentukan oleh kinerja guru yang memerlukan dukungan lingkungan
sekolah yang kondusif dan kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis serta
professional. Usman (2006:50) menyatakan bahwa guru yang memiliki kinerja
adalah guru yang memiliki kualitas dalam menyusun rencana program
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran dan menyampaikan materi
dengan baik. Kinerja guru akan lebih baik, jika guru memiliki kualitas yang
tinggi, kesadaran untuk bekerja, adanya imbalan atau gaji yang layak, serta
mempunyai harapan masa depan. Akadum (1999:89) mengemukakan tujuh unsur
yang merupakan indikaror perstasi kerja guru atau kinerja guru yaitu : (1)
penguasan landasan pendidikan, (2) penguasan bahan pengajaran, (3) pengelolan
program belajar mengajar, (4) penggunaan alat pelajaran, (5) pemahaman metode
penilayaan, (6) pemahaman administrasi pendidikan, (7) pemahaman metode dan
evaluasi pembelajaran.
Kondisi yang ada di lapangan menunjukkan bahwa kinerja guru SMA
Negeri yang ada di kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi belum optimal.
Tentu saja banyak kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhinya. Oleh sebab
itu perlu pengkajian lebih jauh dan mendalam terhadap faktor-faktor tersebut,
termasuk di dalamnya adalah kepemimpinan kepala sekolah dan pengelolaan
lingkungan sekolah. Demikian pula masyarakat melihat bahwa hasil kerja guru
selama ini belum menunjukan hasil yang memuaskan. Hal ini didasari kenyataan
masih terdapatnya sejumlah guru yang tidak mentaati jam kerja, dengan datang
dan pulang sebelum waktunya, meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas, masih
ada guru yang mengajar yang tidak menggunakan rencana pengajaran, dan masih
ada guru yang tidak melakukan analis hasil ulangan. Hal ini menunjukan betapa
pentingnya penciptaan kondisi yang memungkinkan kualitas pelaksanaan
tugasnya.
Merujuk pada kenyataan di atas, maka dilakukan penelitianh mengenai
hubungan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan Kepala sekolah dengan
kinerja guru SMA di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan, yang mencakup (1)
Hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru Sekolah Menegah Atas
Negeri di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi; (2) Hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru pada Sekolah Menegah Atas
Negeri di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi; (3) Hubungan
Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama
dengan Kinerja Guru di Kecamatan wangi-wangi Kabupaten Wakatobi.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi
Wakatobi Sulawesi Tenggara, pada semester ganjil 2011. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif menggunakan penelitian Ex-Post-Facto dalam bentuk
korelasional, yang dimaksudkan untuk menemukan ada tidaknya hubungan
lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA
Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi.
Dalam penelitian ini terdapat tiga (3) variabel yang dikaji dan dianalisis
yaitu dua (2) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebasnya
adalah lingkungan kerja dinyatakan dengan X1 dan kepemimpinan kepala sekolah
dinyatakan dengan X2,, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru
dinyakatan dengan Y.
Hubungan antara variabel yang dikaji dalam penelitian ini ditunjukkan
pada gambar berikut ini.
X1
Y

X2
Gambar 1. Konstelasi hubungan antara variabel penelitian.
Keterangan :
X1
: Variabel lingkungan kerja
X2
: Variabel kepemimpinan kepala sekolah
Y
: Variabel kinerja guru
: Korelasi atau hubungan antara variabel.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMA Negeri di
Kecamatan Wangi-Wangi yang berasal dari empat SMA Negeri yaitu SMA
Negeri 1 Wangi-Wangi, SMA Negeri 2 Wangi-Wangi, SMA Negeri 3 WangiWangi dan SMA Negeri 4 Wangi-Wangi yang berjumlah 128 orang. Kemudian
sebagian dari jumlah populasi ini dijadikan sebagai sampel penelitian sebanyak
35 orang dan sampel untuk uji coba instrumen penelitian sebanyak 35 orang.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random
sampling. Tehnik ini dipilih karena jumlah populasi dari sekolah berbeda
besarnya, dan karakteristik guru di setiap sekolah diasumsikan relatif sama.
Besarnya jumlah sampel yang diambil, didasarkan atas pertimbangan yang
dikemukakan oleh Arikunto, (1998: 120)
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang telah dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun
dengan mengacu pada definisi operasional variabel dalam bentuk skala Likert
(skala lima). Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, terlebih
dahulu kuesioner diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabitasnya. Uji
validitas instrumen menggunakan korelasi product moment dan reliabilitas
menggunakan alpha cronbach.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang
karakteristik data dari setiap variabel penelitian, yang terdiri dari rata-rata,
median, modus, simpangan baku, varians, dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian dengan menggunakan korelasi dan regresi linear sederhana
dan berganda.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Deskriftif Hasil
Kinerja Guru (Y)
Instrumen variabel Kinerja Guru yang dikembangkan dalam penelitian ini
berjumlah 32 butir (item), dengan skor teoretik terendah 32, skor tertinggi 160,
dan skor rata-rata 96. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor
empirik terendah 74, skor tertinggi 116. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh
skor rata-rata 95,49, skor modus 111,00, skor median 100,19, standar deviasi
13,46, dan variansi sebesar 181,20.
Distribusi frekuensi dan histogram skor Kinerja Guru di SMA Negeri
Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1
di bawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru di SMA Negeri
Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (Y)
Frek Absolut
Frek Kumulatif
Frek Relatif
Kelas Interval
(f)
(f.k)
(%)
74 - 80
7
7
20.00
81 - 87
4
11
11.43
88 - 94
8
19
22.86
95 - 101
2
21
5.71
102 - 108
4
25
11.43
109 - 115
9
34
25.71
116 – 122
1
35
2.86
Jumlah
35
100
Histogram distribusi frekuensi skor variabel Kinerja Guru (Y) di SMA
Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi di gambarkan sebagai berikut:
Frekuensi

10
9
8
7
6
5 0
4
3

73,5 80,5

87,5

94,5 101,5 108,5 115,5

122,5

SKOR

Gambar 4.1.
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y)

2

Lingkungan Kerja (X1)
1
Instrumen variabel Lingkungan Kerja Guru di SMA Negeri Kecamatan
Wangi-Wangi Wakatobi yang dikembangkan dalam penelitian ini berjumlah 31
butir (item), dengan skor teoretik terendah 31, skor tertinggi 155, dan skor ratarata 93. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik
terendah 79, skor tertinggi 123. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh
skor rata-rata emprik 101,34, skor modus 109,68, median 104,40, standar deviasi
14,62, dan variansi 213,82 (hasil perhitungan selengkapnya pada lampiran 11).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Skor Lingkungan Kerja Guru di SMA Negeri
Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (X1)
Frek Absolut
Frek Kumulatif
Frek Relatif
Kelas Interval
(f)
(f.k)
(%)
79 - 85
8
8
22.86
86 - 92
3
11
8.57
93 - 99
3
14
8.57
100 - 106
5
19
14.29
107 – 113
10
29
28.57
114 - 120
4
33
11.43
121 - 127
2
35
5.71
Jumlah
35
100.00
Hsitogram distribusi frekuensi skor variabel Lingkungan Kerja (X1) Guru di
SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi di gambarkan sebagai berikut:
Frekuensi

10
9
8
7
6
5 0
4

78,5 85,5

92,5

99,5 106,5 113,5 120,5

127,5

SKOR

Gambar 11.2.
3
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Lingkungan Kerja (X1)
2

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2)
1
Instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri
Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi yang dikembangkan dalam penelitian ini
berjumlah 35 butir (item), dengan skor teoretik terendah 35, skor tertinggi 175,
dan skor rata-rata 105. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor
empirik terendah 79, skor tertinggi 131. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diperoleh skor rata-rata empirik 88,74, skor modus 85,70, skor median 94,70,
standar deviasi 15,96 dan variansi 254,67 (perhitungan selengkapnya pada
lampiran 11).
Distribusi frekuensi skor Kepemimpinan Kepala Sekolah berdasarkan
jawaban responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri
Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (X2)
Kelas
Frek Absolut
Frek Kumulatif
Frek Relatif
Interval
(f)
(f.k)
(%)
79 - 86
9
9
25.71
87 - 94
8
17
22.86
95 - 102
3
20
8.57
103 - 110
6
26
17.14
111 - 118
4
30
11.43
119 - 126
3
33
8.57
127 – 134
2
35
5.71
Jumlah
35
100.00
Hsitogram distribusi frekuensi skor variabel Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X2) dan rangkuman hasil analisis deskriptif data ketiga variabel yang
dikaji dalam penelitian ini, masing-masing ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan
Tabel 4.4 di bawah ini.

Frekuensi

10
9
8
7
6
5

0

78,5 86,5

94,5

102,5 110,5 118,5 126,5

134,5

SKOR

4

Gambar 4.3
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X2)
2
3

1

Tabel 4.4
Rangkuman Deskripsi Kinerja Guru (Y), Lingkungan Kerja (X1),
dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2)
Y
X1
X2
Statistik
Teoretik Empirik Teoretik Empirik Teoretik Empirik
Skor Min

32

74

31

79

35

79

Skor Maks

160

116

155

123

175

131

Rata-Rata

96

95,49

93

101,34

105

99,74

Median

-

100,19

-

104,4

-

97,70

Modus

-

111,00

-

109,68

-

85,70

St Deviasi

-

13,46

-

14,62

-

15,95

Varians

-

181,20

-

213,82

-

254,67
Pengujian Persyaratan Analisis
Uji normalitas data sampel dilakukan terhadap galat taksiran regresi Y
atas X1, galat taksiran regresi Y atas X2, dan galat taksiran Y atas X1 dan X2
secara bersama-sama menggunakan uji Lilliefors (L0).
Rangkuman hasil perhitungan dan kesimpulan penerimaan atau penolakan
terhadap H0 ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5.
Rangkuman Hasil UJi Normalitas Galat Regresi
Galat
Regresi

Ltabel

Taksiran

L0

Kesimpulan
0,05

0,01

Y atas X1

0,114ns

0,149

0,174

Normal

Y atas X2

0,125ns

0,149

0,174

Normal

0,149

0,174

Normal

Y atas X1 dan X2
0,070ns
Keterangan: ns = tidak signifikan

Pengujian Hipotesis
1. Hubungan Kinerja Guru (Y) dengan Lingkungan Kerja (X1)
Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi linear sederhana, diperoleh
adanya hubungan positif antara Lingkungan Kerja(X1 dengan Kinerja Guru (Y)
)
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 9.24 + 0.85 X1. Hasil
perhitungan mengenai keberartian regresi dilakukan dengan menggunakan uji F,
dan hasilnya ditunjukkan dalam Tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7
ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Y atas X1
Sumber
Variansi

Db

Regresi
Residu (s)

1
33

Total

34

JK

5265,7
895,0

RJK

5285,7
27,1

F hitung

Pvalue

F tabel
0,01

4,15

194,15**

0,05

7,50

0,000

6160,7

Tuna
27
367,31
21,01
Cocok(TC)
6
527,69
87,94
0,24ns
---3,84
Galat
Keterangan: ** = sangat signifikan; ns = tidak signifikan

7,31

Berdasarkan tabel ANAVA di atas, menunjukkan bahwa nilai Fhitung
regresi = 194,15 > Ftabel = 7,08 pada = 0,05 dan = 0,01. Hal ini memberikan
indikasi bahwa persamaan regresi Y atas X1 adalah sangat signifikan, yang berarti
terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kinerja Guru (Y) dengan
Lingkungan Kerja (X1).
Persamaan regresi tersebut berbentuk linear yang
ditunjukkan oleh nilai F hituh (TC) = 0,24 yang lebih kecil dibandingkan Ftabel =
3,84 pada taraf nyata
= 0,05. Secara visual hubungan linear itu digambarkan
melalui plot regresi berikut.

115

Y

105

95

85

75

80

90

100

110

120

X1

Gambar 4.4.

Plot Regresi Y atas X1

Kekuatan hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru pada
SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi product moment ry1 = 0,925. Nilai statistik t untuk koefisien
korelasi ini ialah thitung = 13,98, sedangkan nilai t tabel pada taraf nyata = 0,05
dan db = 33 adalah 2,04. Karena nilai thitung = 13,98 > ttabel = 2,04 maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara antara variabel Lingkungan Kerja
dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi
bersifat signifikan. Besarnya konstribusi variabel Lingkungan Kerja dengan
Kinerja Guru ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi r2 x 100% = 85,50. Ini
dapat diartikan bahwa sebesar 85,50% kontribusi variabel Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Guru, sedangkan selebihnya 14,50% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
2. Hubungan Antara Kinerja Guru (Y) dengan Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi linear sederhana diperoleh
adanya hubungan positif antara Kinerja Guru (Y) dengan Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X2) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi

ˆ
Y

26.2

0.694 X 2 .Berdasarkan Tabel 4.9 , menunjukkan bahwa nilai F hitung

regresi = 69,45 lebih besar dari F tabel = 7,50 pada
= 0,01 sehingga
disimpulkan bahwa persamaan regresi Y atas X2 adalah sangat signifikan. Dalam
ha ini terdapat hubungan yang positif antara Kinerja Guru (Y) dengan
Kepemimpinan

ˆ
Y

26.2

Kepala

Sekolah

(X2)

melalui

persamaan

regresi

0.694 X 2 .
Tabel 4.9
ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Y atas X2

Sumber Variansi

db

JK

RJK

Regresi
Residu (s)

1
33

4176,2
1984,5

4176,2
60,1

Total

34

F
hitung

Pvalue

69,4**

0,000

F tabel
0,05

0,01

4,15

7,50

4,50

9,38

6160,7

Tuna Cocok(TC) 28 1216,0
43,43
0,34ns
--Galat
5
668,5
111,42
Keterangan: ** = sangat signifikan; ns = tidak signifikan

Persamaan regresi X2 atas Y berbentuk linear yang ditunjukkan oleh nilai
F hitung (TC) = 0,34 yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel pada
taraf nyata
= 0,05. Secara visual hubungan itu digambarkan seperti pada
Gambar 4.5.

120

110

Y

100

90

80

70
80

90

100

110

120

130

X2

Gambar 4.5. Plot Regresi Y atas X2
Kekuatan hubungan antara variabel Kinerja Guru dengan Kepemimpinan
Kepala Sekolah dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi product moment
ry2 = 0,82. Nilai statistik t untuk koefisien korelasi ini ialah thitung = 8,32. Untuk
nilai t tabel pada taraf nyata = 0,05 dan db = 33 adalah 2,04. Karena nilai
thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara variabel
Kinerja Guru dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah signifikan.
Besarnya konstribusi variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap
Kinerja guru ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi r2y2 x 100% = 67,8%.
Ini dapat diartikan bahwa sebesar 67,8% kontribusi variabel Kepemimpinan
Kepala Sekolah terhadap Kinerja .
Hubungan Antara Kinerja Guru (Y) dengan Lingkungan Kerja (X 1) dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) Secara Bersama-sama
Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi ganda, diperoleh adanya
hubungan positif dan signifikan antara Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) dengan

persamaan Y = 5.21 + 0.65 X1 + 0.25 X2. Hasil perhitungan mengenai
keberartian regresi dilakukan dengan menggunakan uji F, dan hasilnya
ditunjukkan dalam Tabel 4.10. Dari Tabel 4.10, terlihat bahwa nilai Fhitung untuk
regresi (R) = 131,62 dan nilai Ftebel = 5,34 untuk taraf nyata = 0,01. Dalam hal
ini, Fhitung > Ftabel maka diputuskan menolak H0 pada taraf nyata = 0,01. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2)
secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) melalui persamaan regresi

Y = 5.21 + 0.65 X1 + 0.25 X2.
Tabel 4.11
ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Ganda Y atas X1 dan X2
Sumber
Variansi

db

Regresi (R)
Sisa (S)

2
32

5493,00
667,7

2746,50
20,90

131,62**

Total
Dikorekasi

34

6160,70

-

-

JK

RJK

F hitung

P
value

0,000

F tabel
0,05

0,01

3,30

5,34

-

-

Keterangan:
** = sangat signifikan
Kekuatan hubungan antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan variabel
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru
(Y) ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi ganda Ry.12 = 0,94. Besarnya
konstribusi variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
2
(X2) secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru (Y) adalah R y.12 x 100% =
89,20%.
2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan :
1). Lingkungan kerja dengan kinerja guru
SMA Negeri di Kecamatan Wangi –
Wangi.
2). Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di
Kecamatan Wangi – Wangi.
3). Lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama – sama
dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi – Wangi.
1. Kinerja Guru
Kinerja biasa juga diartikan prestasi kerja. Menurut Simamora (2000:423),
bahwa kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang
didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi dalam menghasilkan
sesuatu. Sementara itu Nawawi (2003:43), berpandangan bahwa kinerja seseorang
adalah perbandingan antara hasil evaluasi terhadap kinerja dengan kriteria yang
telah ditetapkan bersama.
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
kepuasan kerja. Menurut si Umbing (Htt/ww.machine.com) 2011 menyatakan
bahwa lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baiak fisik maupun
non fisik dalam suatu organisasi. Sementara itu Miti Sumito (2000)
mendefinisikan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang diemban.
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan merupakan energi yang dapat menggerakkan, menentukan
dan menjaga aktifitas orang-orang sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Menurut Kartono (2010:57) bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Defenisi lain dikemukakan pula oleh Wahyosumijo (2001:331) bahwa
kepemimpinan sebagai kegiatan pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang
lain kesuatu tujuan tertentu. Dikemukakan pula oleh Ihsan (1999:17) bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan membangkitkan semangat orang lain agar
bersedia memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui
tujuan organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara :
1. Lingkungan kerja dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan WangiWangi ditunjukkan dengan koefisien korelasi product moment sebesar rxy1 =
0,925.
2. Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan
Wangi-Wangi ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment rx y2=
0,823.
3. Lingkungan kerja dan kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama
dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi ditunjukkan
oleh koefisien korelasi product moment rxy12= 0,94.
D. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan temuan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Lingkungan Kerja dengan
Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi.
b. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Kepemimpinan Kepala
Sekolah dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi
Wakatobi.
c. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan Kinerja Guru
pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi.
Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka untuk
meningkatkan keinerja guru di Sekolah Menegah Atas Negeri Kecamatan Wangiwangi Kabupaten Wakatobi, disarankan sebagai berikut.
a. Kinerja Guru dapat ditingkatkan melalui peningkatkan Lingkungan Kerja
Guru dengan memperhatikan aspek fisik meliputi : (a) pemenuhan dan
perningkatan kualitas sarana dan prasarana , (b) meningkatkan keamanan
dan kenyamanan di lingkunagn sekolah, (c) menciptakan hubungan yang
harmonis antara kepala sekolah dan guru, (d) menciptakan hubungan yang
kondusi dan kerjasama yang baik antara sesama pegawai, dan (d)
penciptaan hubungan iklim organisasi yang kondusif.
b. Kinerja Guru dapat pula ditingkatkan melalui peningkatkan Kepemimpinan
Kepala Sekolah dengan cara: (a) meingkatkan kesejahteraan yang sesuai dengan
volume kerja, (b) memberikan pengakuan atau penghargaam atas pekerjaan yang
telah dilakukan, (c) meningkatkan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan,
dan (d) memberikan perhatian dan kesempatan untuk pengembangan karier
guru.Kesimpulan.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsin, 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineke Cipta.
Akadum. 1999. Potret Guru Memesuki melinium ketiga. Suara pembaharua
(http//www.Suara
pembaharuan.com/NWS/1999/01/220199/Oped,
dianus 7 juni 2008).
Akil, 2006. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan
prestasi tenaga Kependidikan dan pengaruhnya terhadap Perstasi
siswa
di
SMP
Negeri
Kabupaten
Indramayu
(http://www.malang.ac.id/jurnal) tanggal 10 Mei 2009.
Damim, Sudarman, 2000. Inovasi Pendidikan dalam Upaya meningkatkan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka.
Depdiknas, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang
Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta : Depertemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia.
Depdiknas , 2006. Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 200. Tentang
guru dan Dosen. Jakarta : Depeertemen Pendidikan Nasional.
Ihsan Fuad. H , 1999. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rine Kecipta.
Kartono. K, 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Mulyana, 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Memingkatkan kinerja. Bandung
: Remaja Ros dan Karia.
Nawawi, 2003. Kepemimpinan Mengaktifkan Organisasi. Yogyakarta : Gajah
MAda University Press.
Robins,SP, 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : Gramedia
Sihombing, 2004. Hakikat Lingkungan Kerja (Http://www.machine.com.2010,
diakses tanggal 6 maret 2011).
Simamora, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN.
Suprihatin, 2004. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK.
Usman Husaini, 2006 Manajemen TEori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Wahyosumijo, 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.

More Related Content

What's hot

Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
AGUS SETIYONO
 
12 165-1-pb
12 165-1-pb12 165-1-pb
12 165-1-pb
Krishna Veeni
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
pkg umum3
pkg umum3pkg umum3
pkg umum3
Subari Gendut
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1
mahamerumedan
 
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Fauzi Pozi
 
Komunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahKomunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahAgus Nuryana
 
Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Irma Aznita Kambali
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
Deni Hernita Lubis
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...
PENGARUH  KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA  PRAKTIK DI SMK  T...PENGARUH  KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA  PRAKTIK DI SMK  T...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...
SMK Negeri 6 Malang
 
11 pembinaan profesi guru (ppg)
11 pembinaan profesi guru (ppg)11 pembinaan profesi guru (ppg)
11 pembinaan profesi guru (ppg)
zulfawardi S.Pd.I., MA
 
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukronRiview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
zarkonitanjung
 
KINERJA GURU
KINERJA GURUKINERJA GURU

What's hot (15)

Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
 
12 165-1-pb
12 165-1-pb12 165-1-pb
12 165-1-pb
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
 
pkg umum3
pkg umum3pkg umum3
pkg umum3
 
tugasbi
tugasbitugasbi
tugasbi
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1
 
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
 
Komunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolahKomunikasi efektif kepala sekolah
Komunikasi efektif kepala sekolah
 
Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983
 
Allah
AllahAllah
Allah
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...
PENGARUH  KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA  PRAKTIK DI SMK  T...PENGARUH  KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA  PRAKTIK DI SMK  T...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DIKLAT SERTA KELENGKAPAN SARANA PRAKTIK DI SMK T...
 
11 pembinaan profesi guru (ppg)
11 pembinaan profesi guru (ppg)11 pembinaan profesi guru (ppg)
11 pembinaan profesi guru (ppg)
 
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukronRiview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
 
KINERJA GURU
KINERJA GURUKINERJA GURU
KINERJA GURU
 

Viewers also liked

Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
Revue de presse INJAZ El Djazair 2012Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
InjazDZ
 
G6 m4-h-lesson 32-s
G6 m4-h-lesson 32-sG6 m4-h-lesson 32-s
G6 m4-h-lesson 32-smlabuski
 
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1nmandoulidis
 
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
jbergstrand
 
Curso online exame de ordem area administrativa
Curso online exame de ordem area administrativaCurso online exame de ordem area administrativa
Curso online exame de ordem area administrativa
Unichristus Centro Universitário
 
Global Currency Updates
Global Currency UpdatesGlobal Currency Updates
Global Currency Updates
Agrud
 
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOC
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOCRiego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOC
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOCDenis Martinez De La Cruz
 
G6 m4-h-lesson 32-t
G6 m4-h-lesson 32-tG6 m4-h-lesson 32-t
G6 m4-h-lesson 32-tmlabuski
 
Resume TUGRUL MISOGLU -rev
Resume TUGRUL MISOGLU -revResume TUGRUL MISOGLU -rev
Resume TUGRUL MISOGLU -revTugrul Misoglu
 
Amber Rose Sunglasses
Amber Rose SunglassesAmber Rose Sunglasses
Amber Rose Sunglasses
Amberroseeyewear
 
Activities director performance appraisal
Activities director performance appraisalActivities director performance appraisal
Activities director performance appraisal
dawnpeter46
 
Tecnologia informacion e inovacion
Tecnologia informacion e inovacionTecnologia informacion e inovacion
Tecnologia informacion e inovacion
Mumal11
 
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
Muhammad Nabeel Musharraf
 
Bridges Preschools
Bridges PreschoolsBridges Preschools
Bridges Preschools
nragan1014
 

Viewers also liked (16)

Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
Revue de presse INJAZ El Djazair 2012Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
Revue de presse INJAZ El Djazair 2012
 
G6 m4-h-lesson 32-s
G6 m4-h-lesson 32-sG6 m4-h-lesson 32-s
G6 m4-h-lesson 32-s
 
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1
Fk ed1 ekf_διαγ_ταλ1
 
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
Hch sim conference ps4 h presentation 2015 may 12
 
Curso online exame de ordem area administrativa
Curso online exame de ordem area administrativaCurso online exame de ordem area administrativa
Curso online exame de ordem area administrativa
 
Global Currency Updates
Global Currency UpdatesGlobal Currency Updates
Global Currency Updates
 
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOC
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOCRiego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOC
Riego localizado_ MANUAL DE SOFTWARE RIEGOLOC
 
G6 m4-h-lesson 32-t
G6 m4-h-lesson 32-tG6 m4-h-lesson 32-t
G6 m4-h-lesson 32-t
 
Resume TUGRUL MISOGLU -rev
Resume TUGRUL MISOGLU -revResume TUGRUL MISOGLU -rev
Resume TUGRUL MISOGLU -rev
 
Diss Pub View
Diss Pub ViewDiss Pub View
Diss Pub View
 
Amber Rose Sunglasses
Amber Rose SunglassesAmber Rose Sunglasses
Amber Rose Sunglasses
 
Activities director performance appraisal
Activities director performance appraisalActivities director performance appraisal
Activities director performance appraisal
 
Tecnologia informacion e inovacion
Tecnologia informacion e inovacionTecnologia informacion e inovacion
Tecnologia informacion e inovacion
 
Presoners del mar
Presoners del marPresoners del mar
Presoners del mar
 
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
Be like the bee || Australian Islamic Library || www.australianislamiclibrary...
 
Bridges Preschools
Bridges PreschoolsBridges Preschools
Bridges Preschools
 

Similar to Artikel mudin

Makalah
MakalahMakalah
MakalahAyybee
 
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docxJURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
aidasuaidah
 
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
keziahutajulu
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
AGUS SETIYONO
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Mbakyu Sarah
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Rachma Wati
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guru
Chaing Saing
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Yuni Iswanti
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Yuni Iswanti
 
1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb
YetiSurtini
 
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docxJurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
HendraSetiyawan6
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanMohd Khoeirul Fahmi Hamid
 
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdfKEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
WongYanYan2
 
Kepemimpinan motivasi kinerja1
Kepemimpinan motivasi kinerja1Kepemimpinan motivasi kinerja1
Kepemimpinan motivasi kinerja1Rohana Mohamed Nor
 
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwartiEjournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Mbakyu Sarah
 
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwartiEjournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
AGUS SETIYONO
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.docMAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
engky7743
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah
sman 2 mataram
 

Similar to Artikel mudin (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docxJURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
 
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
Dampak kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan servant terhadap pembel...
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
 
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...Ejournal 8  penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
Ejournal 8 penelitian_peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kiner...
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guru
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdfJurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
Jurnal Tesis Yuni Iswanti.pdf
 
Analisis pp 13
Analisis pp 13Analisis pp 13
Analisis pp 13
 
1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb
 
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docxJurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
Jurnal-Tesis_HendraSetiyawan_Universitas Gresik.docx
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
 
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdfKEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL 4.pdf
 
Kepemimpinan motivasi kinerja1
Kepemimpinan motivasi kinerja1Kepemimpinan motivasi kinerja1
Kepemimpinan motivasi kinerja1
 
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwartiEjournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
 
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwartiEjournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
Ejournal 7 pengaruh kepemimpinan kepala sekolah_sri wahyuni triwarti
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.docMAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Artikel mudin

  • 1. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN WANGI-WANGI Drs. Muhidin, M.Pd. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara terpisah maupun secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA Negeri di Kecamatan Wangi-wangi. Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian berjumlah 128 orang, ditarik sampel sebanyak 35 orang menggunakan teknik sampling proposional Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas melalui uji coba secara empirik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah baik secara terpisah maupun secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-wangi Kata Kunci: lingkungan kerja, kepemimpinan, kinerja, hubungan, signifikan. A. Pendahuluan Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pencapaian tujuan pendidikan nasional, berhubungan erat dengan lingkungan kerja, kepemiminan kepala sekolah dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas pendidikan. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional agar bangsa menjadi negara yang besar, merdeka, berdaulat, dan dapat menentukan nasib bangsa kita sendiri. Untuk keperluan tersebut, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri. Berbagai referensi menyatakan bahwa lingkungan kerja dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk meningkatkan kinerja individu maupun lembaga. Lingkungan kerja perlu diciptakan sedemikan rupa sehingga menjadi kondisi yang memadai, karena lingkungan kerja merupakan tempat melakukan kegiatan rutin yang idealnya dapat memberikan rasa aman, tenang, gembira, serta menjamim keselamatan dan kesehatan bagi setiap orang di mana saja ia bekerja. Lingkungan kerja yang dimaksud dalam uraian ini adalah “suatu kondisi yang bersifat dinamis baik fisik maupun non fisik yang terjadi di suatu tempat kerja dalam rangka melakukan suatu pekerjaan. Lingkungan kerja yang kondusif, baik secara fisik maupun non fisik yang meliputi penataan ruangan yang nyaman, lingkungan kerja yang bersih, terpenuhinya sarana dan prasaran yang dibutuhkan, kemudian
  • 2. pimpinan yang bijak, jalinan komunikasi antara sesama yang harmomis, pembagian kerja yang proporsional, tentu saja memberikan dukungan yang positif bagi seseorang, termasuk guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya terkait dengan proses pembelajaran di sekolah. Dalam konteks persekolahan, kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam lingkungan sekolah yang dibinanya. Maju atau mundurnya suatu sekolah, secara langsung maupun tidak langsung sangat terkait kepada kepemimpian kepala sekolah, karena kepala sekolah yang diberi tanggungjawab tertinggi di sekolah untuk melakukan pengelolaan dan mengorganisasian baik secara administratif maupun secara akademik. Kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah (Wahyosumidjo, 2001: 23). Demikian penting dan strategisnya peran seorang kepala sekolah dalam memajukan sekolah, sehingga kepala sekolah diharuskan memiliki kompetensi yang handal, kemampuan, kreativitas, dan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada warga sekolah agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional. Direktur Jenderal pendidikan Menegah Umum (Depdiknas, 2001: 15) menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang mendorong untuk menwujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk mempunyai kompetensi manajerial yang memadai agar mampu mengambil inisiatif untuk meningkatkan mutu sekolah. Guru sebagai subyek untuk berinteraksi langsung dengan murid dalam proses belajar mengajar diturut berperan serta dalam pemingkatan kualitas pendidikan. Seorang guru harus memahami fungsinya, karena hal tersebut akan mempengaruhi cara bertindak dan bertutur sehubungan dengan pekerjaannya di kelas. Pengetahuan dan pemahamannya tentang kompetensi guru akan mendasari pada kegiatannya sebagai guru. Guru yang setiap hari bergaul dengan murid dan mengemban tugas sebagai pendidik, berkewajiban membantu pertumbuhan dan perkembangan murid menuju pada kedewasaan. Bantuan tersebut bukan hanya pada aspek intelektual, akan tetapi berkenaan dengan sikap, minat, perkembangan emosi dan perkembangan sosial. Upaya-upaya peningkatan kinerja guru, berhubungan erat dengan lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Lingkungan kerja yang kondusif dan kepemimpinan kepala sekolah yang profesional merupakan faktor pendukung yang memungkinkan guru untuk bekerja dengan tenang, fokus pada tugas-tugas yamg diembanya, serta termotivasi untuk maju. Di kemukakan oleh Mulyana (2002: 11) bahwa guru memegang peranan cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pegembangan kurikulum bagi kelasnya. Dengan demikian guru melakukan penyempurnaan terhadap kurikulum dan perangkat pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kualitas kerja guru sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan, yang dapat dilihat dari proses belajar dan hasil belajar peserta didik. Dari segi proses guru dapat dikatakan berhasil bila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, maupun mental sosial dalam pembelajaran. Dari segi hasil guru dapat dikatakan berhasil apabila pembelajaran mampu merubah perilaku sebagian besar peserta didik karena penguasan kompetensi yang lebih baik.
  • 3. Guru harus memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar yang professional sehingga senantiasa terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebangai perwujudan sikap dan tidak puas terhadap kemampuan yang dimilikinya. Bekerja sebangai mekanisme dan rutin dengan menggunakan pola mengajar yang tetap, tidak memungkinkan guru mengembangkan kompetensi secara efektif. Kreativitas dan inisiatif guru harus dimanfaatkan secara kongrit agar para guru memperoleh pengalaman dalam meningkatkan kemampuan sebagai tenaga professional. Pengalaman professional yang berharga hanya mungkin diperoleh dari guru-guru yang berani dan yang selalu bersedia mengeluarkan ide, gagasan dan prakarsa untuk memperbaiki dan mengembangkan kompetensi mengajar kepada siswa. Kompetensi mengajar perlu didukung oleh kompetensi manajerial kepala sekolah agar tercipta suasana dan iklim kerja yang kondusif bagi guru dalam meningkatkan kompetensi mengajarnya. Dalam konteks persekolahan, pencapaian tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh kinerja guru yang memerlukan dukungan lingkungan sekolah yang kondusif dan kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis serta professional. Usman (2006:50) menyatakan bahwa guru yang memiliki kinerja adalah guru yang memiliki kualitas dalam menyusun rencana program pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran dan menyampaikan materi dengan baik. Kinerja guru akan lebih baik, jika guru memiliki kualitas yang tinggi, kesadaran untuk bekerja, adanya imbalan atau gaji yang layak, serta mempunyai harapan masa depan. Akadum (1999:89) mengemukakan tujuh unsur yang merupakan indikaror perstasi kerja guru atau kinerja guru yaitu : (1) penguasan landasan pendidikan, (2) penguasan bahan pengajaran, (3) pengelolan program belajar mengajar, (4) penggunaan alat pelajaran, (5) pemahaman metode penilayaan, (6) pemahaman administrasi pendidikan, (7) pemahaman metode dan evaluasi pembelajaran. Kondisi yang ada di lapangan menunjukkan bahwa kinerja guru SMA Negeri yang ada di kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi belum optimal. Tentu saja banyak kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhinya. Oleh sebab itu perlu pengkajian lebih jauh dan mendalam terhadap faktor-faktor tersebut, termasuk di dalamnya adalah kepemimpinan kepala sekolah dan pengelolaan lingkungan sekolah. Demikian pula masyarakat melihat bahwa hasil kerja guru selama ini belum menunjukan hasil yang memuaskan. Hal ini didasari kenyataan masih terdapatnya sejumlah guru yang tidak mentaati jam kerja, dengan datang dan pulang sebelum waktunya, meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas, masih ada guru yang mengajar yang tidak menggunakan rencana pengajaran, dan masih ada guru yang tidak melakukan analis hasil ulangan. Hal ini menunjukan betapa pentingnya penciptaan kondisi yang memungkinkan kualitas pelaksanaan tugasnya. Merujuk pada kenyataan di atas, maka dilakukan penelitianh mengenai hubungan antara lingkungan kerja dan kepemimpinan Kepala sekolah dengan kinerja guru SMA di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan, yang mencakup (1) Hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru Sekolah Menegah Atas Negeri di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi; (2) Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru pada Sekolah Menegah Atas
  • 4. Negeri di Kecamatan Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi; (3) Hubungan Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan Kinerja Guru di Kecamatan wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi Sulawesi Tenggara, pada semester ganjil 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan penelitian Ex-Post-Facto dalam bentuk korelasional, yang dimaksudkan untuk menemukan ada tidaknya hubungan lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi. Dalam penelitian ini terdapat tiga (3) variabel yang dikaji dan dianalisis yaitu dua (2) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebasnya adalah lingkungan kerja dinyatakan dengan X1 dan kepemimpinan kepala sekolah dinyatakan dengan X2,, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru dinyakatan dengan Y. Hubungan antara variabel yang dikaji dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut ini. X1 Y X2 Gambar 1. Konstelasi hubungan antara variabel penelitian. Keterangan : X1 : Variabel lingkungan kerja X2 : Variabel kepemimpinan kepala sekolah Y : Variabel kinerja guru : Korelasi atau hubungan antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi yang berasal dari empat SMA Negeri yaitu SMA Negeri 1 Wangi-Wangi, SMA Negeri 2 Wangi-Wangi, SMA Negeri 3 WangiWangi dan SMA Negeri 4 Wangi-Wangi yang berjumlah 128 orang. Kemudian sebagian dari jumlah populasi ini dijadikan sebagai sampel penelitian sebanyak 35 orang dan sampel untuk uji coba instrumen penelitian sebanyak 35 orang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Tehnik ini dipilih karena jumlah populasi dari sekolah berbeda besarnya, dan karakteristik guru di setiap sekolah diasumsikan relatif sama.
  • 5. Besarnya jumlah sampel yang diambil, didasarkan atas pertimbangan yang dikemukakan oleh Arikunto, (1998: 120) Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan mengacu pada definisi operasional variabel dalam bentuk skala Likert (skala lima). Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, terlebih dahulu kuesioner diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabitasnya. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang karakteristik data dari setiap variabel penelitian, yang terdiri dari rata-rata, median, modus, simpangan baku, varians, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan korelasi dan regresi linear sederhana dan berganda. C. Hasil dan Pembahasan 1. Deskriftif Hasil Kinerja Guru (Y) Instrumen variabel Kinerja Guru yang dikembangkan dalam penelitian ini berjumlah 32 butir (item), dengan skor teoretik terendah 32, skor tertinggi 160, dan skor rata-rata 96. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik terendah 74, skor tertinggi 116. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata 95,49, skor modus 111,00, skor median 100,19, standar deviasi 13,46, dan variansi sebesar 181,20. Distribusi frekuensi dan histogram skor Kinerja Guru di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (Y) Frek Absolut Frek Kumulatif Frek Relatif Kelas Interval (f) (f.k) (%) 74 - 80 7 7 20.00 81 - 87 4 11 11.43 88 - 94 8 19 22.86 95 - 101 2 21 5.71 102 - 108 4 25 11.43 109 - 115 9 34 25.71 116 – 122 1 35 2.86 Jumlah 35 100 Histogram distribusi frekuensi skor variabel Kinerja Guru (Y) di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi di gambarkan sebagai berikut:
  • 6. Frekuensi 10 9 8 7 6 5 0 4 3 73,5 80,5 87,5 94,5 101,5 108,5 115,5 122,5 SKOR Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y) 2 Lingkungan Kerja (X1) 1 Instrumen variabel Lingkungan Kerja Guru di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi yang dikembangkan dalam penelitian ini berjumlah 31 butir (item), dengan skor teoretik terendah 31, skor tertinggi 155, dan skor ratarata 93. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik terendah 79, skor tertinggi 123. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata emprik 101,34, skor modus 109,68, median 104,40, standar deviasi 14,62, dan variansi 213,82 (hasil perhitungan selengkapnya pada lampiran 11). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Lingkungan Kerja Guru di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (X1) Frek Absolut Frek Kumulatif Frek Relatif Kelas Interval (f) (f.k) (%) 79 - 85 8 8 22.86 86 - 92 3 11 8.57 93 - 99 3 14 8.57 100 - 106 5 19 14.29 107 – 113 10 29 28.57 114 - 120 4 33 11.43 121 - 127 2 35 5.71 Jumlah 35 100.00 Hsitogram distribusi frekuensi skor variabel Lingkungan Kerja (X1) Guru di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi di gambarkan sebagai berikut:
  • 7. Frekuensi 10 9 8 7 6 5 0 4 78,5 85,5 92,5 99,5 106,5 113,5 120,5 127,5 SKOR Gambar 11.2. 3 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Lingkungan Kerja (X1) 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) 1 Instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi yang dikembangkan dalam penelitian ini berjumlah 35 butir (item), dengan skor teoretik terendah 35, skor tertinggi 175, dan skor rata-rata 105. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik terendah 79, skor tertinggi 131. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata empirik 88,74, skor modus 85,70, skor median 94,70, standar deviasi 15,96 dan variansi 254,67 (perhitungan selengkapnya pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor Kepemimpinan Kepala Sekolah berdasarkan jawaban responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi (X2) Kelas Frek Absolut Frek Kumulatif Frek Relatif Interval (f) (f.k) (%) 79 - 86 9 9 25.71 87 - 94 8 17 22.86 95 - 102 3 20 8.57 103 - 110 6 26 17.14 111 - 118 4 30 11.43 119 - 126 3 33 8.57 127 – 134 2 35 5.71 Jumlah 35 100.00
  • 8. Hsitogram distribusi frekuensi skor variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) dan rangkuman hasil analisis deskriptif data ketiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, masing-masing ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan Tabel 4.4 di bawah ini. Frekuensi 10 9 8 7 6 5 0 78,5 86,5 94,5 102,5 110,5 118,5 126,5 134,5 SKOR 4 Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) 2 3 1 Tabel 4.4 Rangkuman Deskripsi Kinerja Guru (Y), Lingkungan Kerja (X1), dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) Y X1 X2 Statistik Teoretik Empirik Teoretik Empirik Teoretik Empirik Skor Min 32 74 31 79 35 79 Skor Maks 160 116 155 123 175 131 Rata-Rata 96 95,49 93 101,34 105 99,74 Median - 100,19 - 104,4 - 97,70 Modus - 111,00 - 109,68 - 85,70 St Deviasi - 13,46 - 14,62 - 15,95 Varians - 181,20 - 213,82 - 254,67
  • 9. Pengujian Persyaratan Analisis Uji normalitas data sampel dilakukan terhadap galat taksiran regresi Y atas X1, galat taksiran regresi Y atas X2, dan galat taksiran Y atas X1 dan X2 secara bersama-sama menggunakan uji Lilliefors (L0). Rangkuman hasil perhitungan dan kesimpulan penerimaan atau penolakan terhadap H0 ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5. Rangkuman Hasil UJi Normalitas Galat Regresi Galat Regresi Ltabel Taksiran L0 Kesimpulan 0,05 0,01 Y atas X1 0,114ns 0,149 0,174 Normal Y atas X2 0,125ns 0,149 0,174 Normal 0,149 0,174 Normal Y atas X1 dan X2 0,070ns Keterangan: ns = tidak signifikan Pengujian Hipotesis 1. Hubungan Kinerja Guru (Y) dengan Lingkungan Kerja (X1) Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi linear sederhana, diperoleh adanya hubungan positif antara Lingkungan Kerja(X1 dengan Kinerja Guru (Y) ) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 9.24 + 0.85 X1. Hasil perhitungan mengenai keberartian regresi dilakukan dengan menggunakan uji F, dan hasilnya ditunjukkan dalam Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7 ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Y atas X1 Sumber Variansi Db Regresi Residu (s) 1 33 Total 34 JK 5265,7 895,0 RJK 5285,7 27,1 F hitung Pvalue F tabel 0,01 4,15 194,15** 0,05 7,50 0,000 6160,7 Tuna 27 367,31 21,01 Cocok(TC) 6 527,69 87,94 0,24ns ---3,84 Galat Keterangan: ** = sangat signifikan; ns = tidak signifikan 7,31 Berdasarkan tabel ANAVA di atas, menunjukkan bahwa nilai Fhitung regresi = 194,15 > Ftabel = 7,08 pada = 0,05 dan = 0,01. Hal ini memberikan indikasi bahwa persamaan regresi Y atas X1 adalah sangat signifikan, yang berarti terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kinerja Guru (Y) dengan
  • 10. Lingkungan Kerja (X1). Persamaan regresi tersebut berbentuk linear yang ditunjukkan oleh nilai F hituh (TC) = 0,24 yang lebih kecil dibandingkan Ftabel = 3,84 pada taraf nyata = 0,05. Secara visual hubungan linear itu digambarkan melalui plot regresi berikut. 115 Y 105 95 85 75 80 90 100 110 120 X1 Gambar 4.4. Plot Regresi Y atas X1 Kekuatan hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi product moment ry1 = 0,925. Nilai statistik t untuk koefisien korelasi ini ialah thitung = 13,98, sedangkan nilai t tabel pada taraf nyata = 0,05 dan db = 33 adalah 2,04. Karena nilai thitung = 13,98 > ttabel = 2,04 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara antara variabel Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi bersifat signifikan. Besarnya konstribusi variabel Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi r2 x 100% = 85,50. Ini dapat diartikan bahwa sebesar 85,50% kontribusi variabel Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru, sedangkan selebihnya 14,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. 2. Hubungan Antara Kinerja Guru (Y) dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi linear sederhana diperoleh adanya hubungan positif antara Kinerja Guru (Y) dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi ˆ Y 26.2 0.694 X 2 .Berdasarkan Tabel 4.9 , menunjukkan bahwa nilai F hitung regresi = 69,45 lebih besar dari F tabel = 7,50 pada = 0,01 sehingga disimpulkan bahwa persamaan regresi Y atas X2 adalah sangat signifikan. Dalam ha ini terdapat hubungan yang positif antara Kinerja Guru (Y) dengan
  • 11. Kepemimpinan ˆ Y 26.2 Kepala Sekolah (X2) melalui persamaan regresi 0.694 X 2 . Tabel 4.9 ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Y atas X2 Sumber Variansi db JK RJK Regresi Residu (s) 1 33 4176,2 1984,5 4176,2 60,1 Total 34 F hitung Pvalue 69,4** 0,000 F tabel 0,05 0,01 4,15 7,50 4,50 9,38 6160,7 Tuna Cocok(TC) 28 1216,0 43,43 0,34ns --Galat 5 668,5 111,42 Keterangan: ** = sangat signifikan; ns = tidak signifikan Persamaan regresi X2 atas Y berbentuk linear yang ditunjukkan oleh nilai F hitung (TC) = 0,34 yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel pada taraf nyata = 0,05. Secara visual hubungan itu digambarkan seperti pada Gambar 4.5. 120 110 Y 100 90 80 70 80 90 100 110 120 130 X2 Gambar 4.5. Plot Regresi Y atas X2 Kekuatan hubungan antara variabel Kinerja Guru dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi product moment ry2 = 0,82. Nilai statistik t untuk koefisien korelasi ini ialah thitung = 8,32. Untuk nilai t tabel pada taraf nyata = 0,05 dan db = 33 adalah 2,04. Karena nilai thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara variabel Kinerja Guru dengan Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah signifikan.
  • 12. Besarnya konstribusi variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja guru ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi r2y2 x 100% = 67,8%. Ini dapat diartikan bahwa sebesar 67,8% kontribusi variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja . Hubungan Antara Kinerja Guru (Y) dengan Lingkungan Kerja (X 1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) Secara Bersama-sama Berdasarkan hasil perhitungan melalui regresi ganda, diperoleh adanya hubungan positif dan signifikan antara Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) dengan  persamaan Y = 5.21 + 0.65 X1 + 0.25 X2. Hasil perhitungan mengenai keberartian regresi dilakukan dengan menggunakan uji F, dan hasilnya ditunjukkan dalam Tabel 4.10. Dari Tabel 4.10, terlihat bahwa nilai Fhitung untuk regresi (R) = 131,62 dan nilai Ftebel = 5,34 untuk taraf nyata = 0,01. Dalam hal ini, Fhitung > Ftabel maka diputuskan menolak H0 pada taraf nyata = 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) melalui persamaan regresi  Y = 5.21 + 0.65 X1 + 0.25 X2. Tabel 4.11 ANAVA Untuk Uji Keberartian Regresi Ganda Y atas X1 dan X2 Sumber Variansi db Regresi (R) Sisa (S) 2 32 5493,00 667,7 2746,50 20,90 131,62** Total Dikorekasi 34 6160,70 - - JK RJK F hitung P value 0,000 F tabel 0,05 0,01 3,30 5,34 - - Keterangan: ** = sangat signifikan Kekuatan hubungan antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y) ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi ganda Ry.12 = 0,94. Besarnya konstribusi variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan Kepala Sekolah 2 (X2) secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru (Y) adalah R y.12 x 100% = 89,20%.
  • 13. 2. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan : 1). Lingkungan kerja dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi – Wangi. 2). Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi – Wangi. 3). Lingkungan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama – sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi – Wangi. 1. Kinerja Guru Kinerja biasa juga diartikan prestasi kerja. Menurut Simamora (2000:423), bahwa kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Sementara itu Nawawi (2003:43), berpandangan bahwa kinerja seseorang adalah perbandingan antara hasil evaluasi terhadap kinerja dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. 2. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kepuasan kerja. Menurut si Umbing (Htt/ww.machine.com) 2011 menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baiak fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Sementara itu Miti Sumito (2000) mendefinisikan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban. 3. Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan merupakan energi yang dapat menggerakkan, menentukan dan menjaga aktifitas orang-orang sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Kartono (2010:57) bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Defenisi lain dikemukakan pula oleh Wahyosumijo (2001:331) bahwa kepemimpinan sebagai kegiatan pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain kesuatu tujuan tertentu. Dikemukakan pula oleh Ihsan (1999:17) bahwa kepemimpinan adalah kemampuan membangkitkan semangat orang lain agar bersedia memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara : 1. Lingkungan kerja dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan WangiWangi ditunjukkan dengan koefisien korelasi product moment sebesar rxy1 = 0,925. 2. Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment rx y2= 0,823. 3. Lingkungan kerja dan kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kecamatan Wangi-Wangi ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment rxy12= 0,94.
  • 14. D. Penutup Kesimpulan Berdasarkan temuan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: a. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi. b. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi. c. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan Kinerja Guru pada SMA Negeri Kecamatan Wangi-Wangi Wakatobi. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka untuk meningkatkan keinerja guru di Sekolah Menegah Atas Negeri Kecamatan Wangiwangi Kabupaten Wakatobi, disarankan sebagai berikut. a. Kinerja Guru dapat ditingkatkan melalui peningkatkan Lingkungan Kerja Guru dengan memperhatikan aspek fisik meliputi : (a) pemenuhan dan perningkatan kualitas sarana dan prasarana , (b) meningkatkan keamanan dan kenyamanan di lingkunagn sekolah, (c) menciptakan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dan guru, (d) menciptakan hubungan yang kondusi dan kerjasama yang baik antara sesama pegawai, dan (d) penciptaan hubungan iklim organisasi yang kondusif. b. Kinerja Guru dapat pula ditingkatkan melalui peningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan cara: (a) meingkatkan kesejahteraan yang sesuai dengan volume kerja, (b) memberikan pengakuan atau penghargaam atas pekerjaan yang telah dilakukan, (c) meningkatkan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, dan (d) memberikan perhatian dan kesempatan untuk pengembangan karier guru.Kesimpulan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsin, 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineke Cipta. Akadum. 1999. Potret Guru Memesuki melinium ketiga. Suara pembaharua (http//www.Suara pembaharuan.com/NWS/1999/01/220199/Oped, dianus 7 juni 2008). Akil, 2006. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi tenaga Kependidikan dan pengaruhnya terhadap Perstasi siswa di SMP Negeri Kabupaten Indramayu (http://www.malang.ac.id/jurnal) tanggal 10 Mei 2009. Damim, Sudarman, 2000. Inovasi Pendidikan dalam Upaya meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia. Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka.
  • 15. Depdiknas, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta : Depertemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Depdiknas , 2006. Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 200. Tentang guru dan Dosen. Jakarta : Depeertemen Pendidikan Nasional. Ihsan Fuad. H , 1999. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rine Kecipta. Kartono. K, 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Mulyana, 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Memingkatkan kinerja. Bandung : Remaja Ros dan Karia. Nawawi, 2003. Kepemimpinan Mengaktifkan Organisasi. Yogyakarta : Gajah MAda University Press. Robins,SP, 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : Gramedia Sihombing, 2004. Hakikat Lingkungan Kerja (Http://www.machine.com.2010, diakses tanggal 6 maret 2011). Simamora, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. Suprihatin, 2004. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK. Usman Husaini, 2006 Manajemen TEori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Wahyosumijo, 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.