SlideShare a Scribd company logo
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 4 BANDUNG TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
PROPOSAL TESIS
OLEH
R ABDURRAKHIM ABUBAKAR
NIM : 2127201010800
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG
TAHUN 1444 H / 2022 M
LATAR BELAKANG
 Pendidikan di Indonesia sampai saat ini, masih berjalan dengan lambatnya,
ibarat mobil tua yang berjalan di tengah arus lalu lintas dan di jalan bebas
hambatan, karena pendidikan di Indonesia ini masih dirundung masalah
yang sangat besar.
 Masalah besar yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia ini menurut
Suparno, SJ meliputi: 1) Mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah,
2) Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai, 3) Krisis
moral yang melanda masyarakat Indonesia.
 mutu pendidikan adalah kualitas seorang guru baik pemahamannya atau
kemampuannya terhadap interaksi belajar mengajar yang indikatornya
dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi peningkatan mutu KBM, faktor-faktor tersebut adalah: a)
Kejelasan tujuan pendidikan di sekolah, b) Pengetahuan tentang belajar, c)
Pengetahuan tentang anak, d) Pengetahuan tentang kegiatan supervisi.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, upaya kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan atau KBM sangat
diperlukan, karena kepala sekolah adalah pemimpin, supervisor
dan educator (pendidik). Dari ketiga kata tersebut, seorang
kepala sekolah harus mampu untuk meningkatkan mutu
pendidikan atau KBM.
HIPOTESIS
Bagaimana Upaya-upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu kegiatan belajar mengajar dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan nasihat dan
dorongan kepada warga sekolah, melaksanakan model
pembelajaran yang menarik, menggunakan waktu belajar
secara efektif di sekolah, selalu memberikan
supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan
JUDUL TESIS
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
MUHAMMADIYAH 4 BANDUNG TAHUN
PELAJARAN 2022/2023
Rumusan Masalah
Bagaimanakah upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di SMA Muhammadiyah 4 Bandung?
Faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat dalam meningkatkan mutu
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA
Muhammadiyah 4 Bandung?
Tujuan Penelitian
Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SMA
Muhammadiyah 4 Bandung.
Faktor yang mendukung dan menghambat
dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar
Mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung.
Manfaat Penelitian
 Dapat memberi gambaran tentang profil dan karakteristik kepemimpinan
kepala Sekolah yang efektif dalam upaya meningkatkan mutu Kegiatan Belajar
Mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung Khususnya, sehingga dapat dijadikan
acuan bagi Pembina dan penyelenggaraan Sma Muhammadiyah 4 Bandung dalam
mengambil kebijakan.
 Dapat menjadi masukan bagi Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen
Agama dalam membina untuk meningkatkan mutu Pendidikan
 Dapat menjadikan masukan bagi kepala SMA Muhammadiyah 4 Bandung untuk
meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar.
 Dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya secara lebih mendalam.
 Dapat memperkaya teori-teori tentang kepemimpinan kepala Sekolah
KAJIAN TEORITIS
 Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Secara sederhana kepala sekolah didefinisikan sebagai ”seorang tenaga
fungsional guru diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar
guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”.
Keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang
yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah, bahkan lebih jauh tersebut
menyimpulkan bahwa keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala
sekolah.
 Syarat-syarat Kepala Sekolah
Dalam peraturan yang berlaku dilingkungan Depdikbud untuk setiap tingkatan dan
jenis sekolah sudah ditetapkan syarat-syaratnya untuk pengangkatan kepala sekolah.
Seperti telah kita ketahui bahwa untuk menjadi kepala sekolah TK dan SD serendah-
rendahnya berijazah sarjana muda BI. Karena jenis SMP maupun SMA itu
macam (SMP
, SMA, SMK, dll), maka ijazah yang diperlukan bagi seorang kepala
sekolah hendaknya sesuai dengan jurusan/jenis sekolah yang dipimpinnya.
Dalam Permendikbudristek tercatat melingkupi syarat, mekanisme, jangka
waktu penugasan, sistem penilaian kinerja kepala sekolah, beban kerja kepala
pembinaan karir kepala sekolah dan pemberhentian kepala sekolah.
Dalam Permendikbudristek ini menjelaskan pada pasal 8 bahwa kepala sekolah pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah menjabat paling lama 4
periode dan jangka 1 periode adalah empat tahun.
Sementara untuk kepala sekolah pada satuan administrasi pangkal yang sama paling
lama bertugas dalam jangka 2 periode atau sama saja delapan tahun dan paling
singkat adalah selama dua tahun.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon kepala sekolah atau guru yang
diberi penugasan sebagai kepala sekolah adalah tercantum dalam pasal 2 Permendikbud
ini. Rinciannya sebagai berikut :
 Pendidikan paling rendah Sarjana (S-1) atau Diploma empat (D-IV) dari perguruan
tinggi dan program studi yang terakreditasi
 Memiliki sertifikat pendidik dan sertifikat guru penggerak
 Memiliki pangkat paling rendah penata muda tingkat I atau golongan ruang III/b bagi
Guru yang berstatus sebagai PNS
 Memiliki jenjang jabatan paling rendah Guru ahli pertama bagi Guru pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja
 Memiliki hasil penilaian kinerja Guru dengan sebutan paling rendah Baik selama dua
tahun terakhir untuk setiap unsur penilaian
 Memiliki pengalaman manajerial paling singkat dua tahun di satuan pendidikan,
organisasi pendidikan, dan/ atau komunitas pendidikan
 Sehat jasmani, rohani, dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif iainnya
berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah
 Tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
 Tidak sedang menjadi tersangka, terdakwa, atau tidak pernah menjadi terpidana
 Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat diberi penugasan sebagai
Kepala Sekolah.
Selain daripada syarat diatas dijelaskan pula terkait beban
kerja kepala sekolah yakni untuk melaksanakan tugas
pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan. Hal ini
dijelaskan pada pasal 12.
Demikian informasi terkait Permendikbudristek Nomor 40
Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala
sekolah.
Peran dan Fungsi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Sebagai Pejabat
Kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal
leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal
terjadi apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi
tersebut diisi oleh orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi.
Sedangkan informal terjadi dimana, kedudukan pemimpin dalam suatu orangisasi
diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena
kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimiliknya dirasakan mampu
memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota
organisasi yang bersangkutan.
Ada 4 macam peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, yaitu:
1. Entrepreneur. Melakukan perbaikan penampilan sekolah dalam berbagai
macam program-program baru
2. Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler).
3. Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allcater)
4. A Negotiator Roles. Menjalin hubungan dengan pihak luar atau musyawarah
mengenai kelulusan dan sebagainya. Selanjutnya, kepala sekolah juga sebagai
manajer, pemimpin, supervisor dan educator
Kepala Sekolah sebagai Manajer
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan usaha anggota-anggota serta pendayagunaan seluruh sumberdaya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal
penting yang perlu diperhatikan dari definisi tersebut:
 Proses adalah suatu cara yang sistematik dalam mengerjakan sesuatu.
 Sumberdaya suatu sekolah.
 Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Peranan kepala sekolah sebagai manajer sangat memerlukan ketiga macam
keterampilan:
 Technical Skills. Menguasai pengetahuan tentang metode proses prosedur
dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus. Kemampuan
untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana peralatan yang
diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.
 Human Skills. Kemampuan untuk memahami prilaku manusia dan proses
kerjasama. Kemampuan untuk memahami isi hati sikap dan motifasi orang
lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara jelas dan efektif. Kemampuan untuk menciptakan
kerjasama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis.
 Conceptual Skills Kemampuan analisis, kemampuan berpikir rasional, ahli
dan cakap dalam berbagai macam konsepsi M.Ngalim Purwanto, Op.Cit,
Hlm. 27
Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan
kriteria berikut:
 Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses
dengan baik lancar dan produktif.
 Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
 Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan
pendidikan.
 Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.
 Bekerja dengan tim manajemen.
 Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan
Kepala sekolah sebagai educator (Pendidik)
Sebagai seorang educator, kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan
sedikitnya empat macam nilai, yaitu:
 Pembinaan mental; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan sikap batin dan watak. Dalam hal ini kepala sekolah harus menciptakan iklim yang kondukdif
agar setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Pembinaan Moral; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
ajaran baik-buruk mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing- masing
tenaga kependidikan.
 Pembinaan Fisik; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang ha-hal yang berkaitan dengan
kondisi jaSMAni atau badan, kesehatan dan penampilan mereka secara lahiriyah.
 Pembinaan artistik; yaitu membina tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
manusia terhadap seni dan keindahan.
 Dengan adanya pembinaa-pembinaan tersebut, maka tenaga kependidikan akan dapat bekerja dengan
baik.
Kepala sekolah sebagai supervisor
Di dalam buku adminsitrasi dan supervisi pendidikan, terdapat
rumusan-rumusan mengenai apa yang dimaksudkan dengan
supervisi adalah sebagai berikut:
 Supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan
belajar mengajar yang lebih baik.
 Supervisi merupakan kegiatan untuk membantu dan
guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya lebih baik.
 Supervisi adalah proses peningkatan pengajaran.
 Supervisi berusaha meningkatkan hasil belajar murid
melalui gurunya.
Upaya-upaya Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar
Upaya-upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar
adalah: meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan nasihat
dan dorongan kepada warga sekolah, melaksanakan model pembelajaran yang
menarik, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, selalu memberikan
supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan.
Memberikan nasihat dan dorongan kepada warga sekolah.
Melaksanakan model pembelajaran yang menarik.
Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah
Selalu memberikan supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan.
Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan di Indonesia
Masalah-masalah tersebut meliputi:
1. Mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah,
2. Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai,
3. Krisis moral yang melanda masyarakat Indonesia.
Pengertian Mutu Pendidikan
mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
yang tersirat.
Mutu pendidikan harus diupayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi
oleh suatu perubahan terencana. Peningkatan mutu pendidikan diperoleh
melalui dua strategi, yaitu peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi
akademis untuk memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus
ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntunan
zaman, dan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup
yang esensial yang dicakupi oleh pendidikan yang berlandasan luas, nyata
dan bermakna.
Mutu Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus
dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses
pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani
era globalisasi tersebut.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang
peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu
sendiri.
 Pengertian Belajar Mengajar
Mengajar adalah meruapakan suatu aktivitas
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi belajar
mengajar.
Menurut Muh. Uzer USMAn USMAn, Proses belajar mengajar
adalah:
“Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”
Jadi, mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan
belajar, sehingga proses belajar dapat berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
METODE PENELITIAN
 Pendekatan dan Jenis Penelitian
penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam
mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana Suharsimi
Arikunto menyatakan Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistic. Istilah “naturalistic”
menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa
adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya,
menekankan pada deskripsi secara alami.
Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang
tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk
diketahui atau dipahami, pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan penjelasan
secara utuh dan terperinci tentang fenomena yang menjadi fokus penelitian penulis.
 Jenis Penelitian
Apabila ditinjau dari sudut kemampuan atau kemungkinan suatu penelitian
dapat memberikan informasi, yakni “menjelaskan/menggambarkan saat
terjadinya variabel, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif yakni data yang dikumpulkan
kata-kata,gambar, dan bukan angka-angka.
Peneliti berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan upaya kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu KBM, baik dari segi pelaksanaan upaya
kepala sekolah, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
peningkatkan mutu KBM secara komprehensif. Langkah umumnya, data-
tentang upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM yang
disimpulkan, disusun, dijelaskan, kemudian dibahas menurut realitas yang
sebenarnya secara berurutan. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), Hlm. 6.
 Pengecekan Keabsahan Temuan
Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber
lainnya. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori
Sumber Data
 1. Kepala Sekolah
 2. Waka Kurikulum
 3. Guru
Teknik Pengumpulan Data
 1. Pengumpulan data Melalui Wawancara
 2. Observasi (Pencatatan Data atau Informasi Hasil Pengumpulan Data)
 3. Dokumentasi
 Teknik Analisis Data
Dari rumusan diatas dapat penulis simpulkan bahwa analisis data
pertama-tama mengorganisasikan data, yaitu: pengumpulan identifikasi,
klasifikasi, interpretasi, dan penyimpulan. Sebagaimana diungkapkan oleh
Suharsimi Arikunto, data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang
sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif (non statistik), yaitu data
dikumpulkkan dengan kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Yang
bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai mengapa, alasan apa,
bagaimana terjadinya Suharsimi Arikunto, Op. Cit., Hlm. 6.
 Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan
proses pelaksanaan penelitian. Sebagaimana yang dikutip Moleong, penelitian
kualitatif dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: tahap Pra lapangan, tahap
lapangan, dan tahap analisis data.
 Tahap Pra Lapangan
 Tahap Pekerjaan Lapangan
 Tahap Analisis Data

More Related Content

Similar to PRESENTASI SEMINAR PROPOSAL TESIS_R.ABDURRAKHIM A.pptx

Makalah
MakalahMakalah
MakalahAyybee
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
Septian Muna Barakati
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Zukét Printing
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Zukét Printing
 
standar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdfstandar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdf
ssuser7b48f01
 
standar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdfstandar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdf
ssuser7b48f01
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
mahmudi moedy
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
anida juita
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
sman 2 mataram
 
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptxManajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
AsepIrfanFanani1
 
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptxManajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Asep Irfan Fanani
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.docMAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
engky7743
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guru
Chaing Saing
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah
sman 2 mataram
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahsman 2 mataram
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
SMPN 4 Kerinci
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
119LennyOctaviany
 

Similar to PRESENTASI SEMINAR PROPOSAL TESIS_R.ABDURRAKHIM A.pptx (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
 
standar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdfstandar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdf
 
standar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdfstandar Pendidik.pdf
standar Pendidik.pdf
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbsPengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
Pengembangan kepemimpinan dalam implementasi mbs
 
Makalah daspen
Makalah daspenMakalah daspen
Makalah daspen
 
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptxManajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
 
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptxManajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
Manajemen Peserta Didik_DDMP - Asep Irfan Fanani.pptx
 
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.docMAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
MAKALAH PENGEMBANGAN SIKAP DAN PROFESI GURU-YUSUFI ARRAHMAN.doc
 
Transformasi kepsek iklim guru
Transformasi kepsek  iklim guruTransformasi kepsek  iklim guru
Transformasi kepsek iklim guru
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolahKemampuan manajerial kepala sekolah
Kemampuan manajerial kepala sekolah
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

PRESENTASI SEMINAR PROPOSAL TESIS_R.ABDURRAKHIM A.pptx

  • 1. UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 4 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2022/2023 PROPOSAL TESIS OLEH R ABDURRAKHIM ABUBAKAR NIM : 2127201010800 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG TAHUN 1444 H / 2022 M
  • 2. LATAR BELAKANG  Pendidikan di Indonesia sampai saat ini, masih berjalan dengan lambatnya, ibarat mobil tua yang berjalan di tengah arus lalu lintas dan di jalan bebas hambatan, karena pendidikan di Indonesia ini masih dirundung masalah yang sangat besar.  Masalah besar yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia ini menurut Suparno, SJ meliputi: 1) Mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah, 2) Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai, 3) Krisis moral yang melanda masyarakat Indonesia.  mutu pendidikan adalah kualitas seorang guru baik pemahamannya atau kemampuannya terhadap interaksi belajar mengajar yang indikatornya dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu KBM, faktor-faktor tersebut adalah: a) Kejelasan tujuan pendidikan di sekolah, b) Pengetahuan tentang belajar, c) Pengetahuan tentang anak, d) Pengetahuan tentang kegiatan supervisi.
  • 3. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan atau KBM sangat diperlukan, karena kepala sekolah adalah pemimpin, supervisor dan educator (pendidik). Dari ketiga kata tersebut, seorang kepala sekolah harus mampu untuk meningkatkan mutu pendidikan atau KBM.
  • 4. HIPOTESIS Bagaimana Upaya-upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan nasihat dan dorongan kepada warga sekolah, melaksanakan model pembelajaran yang menarik, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, selalu memberikan supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan
  • 5. JUDUL TESIS UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 4 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2022/2023
  • 6. Rumusan Masalah Bagaimanakah upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA Muhammadiyah 4 Bandung? Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA Muhammadiyah 4 Bandung?
  • 7. Tujuan Penelitian Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung. Faktor yang mendukung dan menghambat dalam meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung.
  • 8. Manfaat Penelitian  Dapat memberi gambaran tentang profil dan karakteristik kepemimpinan kepala Sekolah yang efektif dalam upaya meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Muhammadiyah 4 Bandung Khususnya, sehingga dapat dijadikan acuan bagi Pembina dan penyelenggaraan Sma Muhammadiyah 4 Bandung dalam mengambil kebijakan.  Dapat menjadi masukan bagi Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam membina untuk meningkatkan mutu Pendidikan  Dapat menjadikan masukan bagi kepala SMA Muhammadiyah 4 Bandung untuk meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar.  Dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya secara lebih mendalam.  Dapat memperkaya teori-teori tentang kepemimpinan kepala Sekolah
  • 9. KAJIAN TEORITIS  Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah Secara sederhana kepala sekolah didefinisikan sebagai ”seorang tenaga fungsional guru diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”. Keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah, bahkan lebih jauh tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah.
  • 10.  Syarat-syarat Kepala Sekolah Dalam peraturan yang berlaku dilingkungan Depdikbud untuk setiap tingkatan dan jenis sekolah sudah ditetapkan syarat-syaratnya untuk pengangkatan kepala sekolah. Seperti telah kita ketahui bahwa untuk menjadi kepala sekolah TK dan SD serendah- rendahnya berijazah sarjana muda BI. Karena jenis SMP maupun SMA itu macam (SMP , SMA, SMK, dll), maka ijazah yang diperlukan bagi seorang kepala sekolah hendaknya sesuai dengan jurusan/jenis sekolah yang dipimpinnya. Dalam Permendikbudristek tercatat melingkupi syarat, mekanisme, jangka waktu penugasan, sistem penilaian kinerja kepala sekolah, beban kerja kepala pembinaan karir kepala sekolah dan pemberhentian kepala sekolah. Dalam Permendikbudristek ini menjelaskan pada pasal 8 bahwa kepala sekolah pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah menjabat paling lama 4 periode dan jangka 1 periode adalah empat tahun. Sementara untuk kepala sekolah pada satuan administrasi pangkal yang sama paling lama bertugas dalam jangka 2 periode atau sama saja delapan tahun dan paling singkat adalah selama dua tahun.
  • 11. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon kepala sekolah atau guru yang diberi penugasan sebagai kepala sekolah adalah tercantum dalam pasal 2 Permendikbud ini. Rinciannya sebagai berikut :  Pendidikan paling rendah Sarjana (S-1) atau Diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi  Memiliki sertifikat pendidik dan sertifikat guru penggerak  Memiliki pangkat paling rendah penata muda tingkat I atau golongan ruang III/b bagi Guru yang berstatus sebagai PNS  Memiliki jenjang jabatan paling rendah Guru ahli pertama bagi Guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja  Memiliki hasil penilaian kinerja Guru dengan sebutan paling rendah Baik selama dua tahun terakhir untuk setiap unsur penilaian  Memiliki pengalaman manajerial paling singkat dua tahun di satuan pendidikan, organisasi pendidikan, dan/ atau komunitas pendidikan  Sehat jasmani, rohani, dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif iainnya berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah  Tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan  Tidak sedang menjadi tersangka, terdakwa, atau tidak pernah menjadi terpidana  Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat diberi penugasan sebagai Kepala Sekolah.
  • 12. Selain daripada syarat diatas dijelaskan pula terkait beban kerja kepala sekolah yakni untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan. Hal ini dijelaskan pada pasal 12. Demikian informasi terkait Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah.
  • 13. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah Kepala Sekolah Sebagai Pejabat Kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan informal terjadi dimana, kedudukan pemimpin dalam suatu orangisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimiliknya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan.
  • 14. Ada 4 macam peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, yaitu: 1. Entrepreneur. Melakukan perbaikan penampilan sekolah dalam berbagai macam program-program baru 2. Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). 3. Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allcater) 4. A Negotiator Roles. Menjalin hubungan dengan pihak luar atau musyawarah mengenai kelulusan dan sebagainya. Selanjutnya, kepala sekolah juga sebagai manajer, pemimpin, supervisor dan educator Kepala Sekolah sebagai Manajer Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan usaha anggota-anggota serta pendayagunaan seluruh sumberdaya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dari definisi tersebut:  Proses adalah suatu cara yang sistematik dalam mengerjakan sesuatu.  Sumberdaya suatu sekolah.  Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • 15. Peranan kepala sekolah sebagai manajer sangat memerlukan ketiga macam keterampilan:  Technical Skills. Menguasai pengetahuan tentang metode proses prosedur dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus. Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.  Human Skills. Kemampuan untuk memahami prilaku manusia dan proses kerjasama. Kemampuan untuk memahami isi hati sikap dan motifasi orang lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku. Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif. Kemampuan untuk menciptakan kerjasama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis.  Conceptual Skills Kemampuan analisis, kemampuan berpikir rasional, ahli dan cakap dalam berbagai macam konsepsi M.Ngalim Purwanto, Op.Cit, Hlm. 27
  • 16. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:  Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses dengan baik lancar dan produktif.  Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.  Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.  Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.  Bekerja dengan tim manajemen.  Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
  • 17. Kepala sekolah sebagai educator (Pendidik) Sebagai seorang educator, kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yaitu:  Pembinaan mental; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. Dalam hal ini kepala sekolah harus menciptakan iklim yang kondukdif agar setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.  Pembinaan Moral; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik-buruk mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing- masing tenaga kependidikan.  Pembinaan Fisik; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang ha-hal yang berkaitan dengan kondisi jaSMAni atau badan, kesehatan dan penampilan mereka secara lahiriyah.  Pembinaan artistik; yaitu membina tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan manusia terhadap seni dan keindahan.  Dengan adanya pembinaa-pembinaan tersebut, maka tenaga kependidikan akan dapat bekerja dengan baik.
  • 18. Kepala sekolah sebagai supervisor Di dalam buku adminsitrasi dan supervisi pendidikan, terdapat rumusan-rumusan mengenai apa yang dimaksudkan dengan supervisi adalah sebagai berikut:  Supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan belajar mengajar yang lebih baik.  Supervisi merupakan kegiatan untuk membantu dan guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya lebih baik.  Supervisi adalah proses peningkatan pengajaran.  Supervisi berusaha meningkatkan hasil belajar murid melalui gurunya.
  • 19. Upaya-upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar Upaya-upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar adalah: meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, memberikan nasihat dan dorongan kepada warga sekolah, melaksanakan model pembelajaran yang menarik, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, selalu memberikan supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan. Memberikan nasihat dan dorongan kepada warga sekolah. Melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah Selalu memberikan supervisi/pengawasan kepada para tenaga kependidikan.
  • 20. Mutu Pendidikan Mutu pendidikan di Indonesia Masalah-masalah tersebut meliputi: 1. Mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah, 2. Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai, 3. Krisis moral yang melanda masyarakat Indonesia. Pengertian Mutu Pendidikan mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat.
  • 21. Mutu pendidikan harus diupayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi oleh suatu perubahan terencana. Peningkatan mutu pendidikan diperoleh melalui dua strategi, yaitu peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi akademis untuk memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntunan zaman, dan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup yang esensial yang dicakupi oleh pendidikan yang berlandasan luas, nyata dan bermakna. Mutu Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
  • 22.  Pengertian Belajar Mengajar Mengajar adalah meruapakan suatu aktivitas atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi belajar mengajar. Menurut Muh. Uzer USMAn USMAn, Proses belajar mengajar adalah: “Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” Jadi, mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar, sehingga proses belajar dapat berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 23. METODE PENELITIAN  Pendekatan dan Jenis Penelitian penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana Suharsimi Arikunto menyatakan Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistic. Istilah “naturalistic” menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui atau dipahami, pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara utuh dan terperinci tentang fenomena yang menjadi fokus penelitian penulis.
  • 24.  Jenis Penelitian Apabila ditinjau dari sudut kemampuan atau kemungkinan suatu penelitian dapat memberikan informasi, yakni “menjelaskan/menggambarkan saat terjadinya variabel, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yakni data yang dikumpulkan kata-kata,gambar, dan bukan angka-angka. Peneliti berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM, baik dari segi pelaksanaan upaya kepala sekolah, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat peningkatkan mutu KBM secara komprehensif. Langkah umumnya, data- tentang upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu KBM yang disimpulkan, disusun, dijelaskan, kemudian dibahas menurut realitas yang sebenarnya secara berurutan. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), Hlm. 6.
  • 25.  Pengecekan Keabsahan Temuan Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori
  • 26. Sumber Data  1. Kepala Sekolah  2. Waka Kurikulum  3. Guru Teknik Pengumpulan Data  1. Pengumpulan data Melalui Wawancara  2. Observasi (Pencatatan Data atau Informasi Hasil Pengumpulan Data)  3. Dokumentasi
  • 27.  Teknik Analisis Data Dari rumusan diatas dapat penulis simpulkan bahwa analisis data pertama-tama mengorganisasikan data, yaitu: pengumpulan identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penyimpulan. Sebagaimana diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto, data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif (non statistik), yaitu data dikumpulkkan dengan kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Yang bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai mengapa, alasan apa, bagaimana terjadinya Suharsimi Arikunto, Op. Cit., Hlm. 6.
  • 28.  Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan proses pelaksanaan penelitian. Sebagaimana yang dikutip Moleong, penelitian kualitatif dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: tahap Pra lapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis data.  Tahap Pra Lapangan  Tahap Pekerjaan Lapangan  Tahap Analisis Data