Dokumen tersebut membahas tentang golongan alkali yang mencakup lithium, natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat fisika dan kimia yang mirip seperti mudah membentuk ion positif dan sangat reaktif terhadap air. Logam-logam alkali memiliki nilai ekonomis seperti lithium untuk baterai dan natrium untuk lampu jalanan."
Download this document on http://muridmengajar.blogspot.co.id/2014/08/ppt-logam-alkali.html | Label PPT | Description : PPT ini berisi beberapa poin penting yaitu sifat umum logam alkali, elemen, letak, penemu, tahun, konfigurasi, titik didih dan leleh, dan sifat periodik, dilengkapi dengan uji praktikum alkali pada api (flash), dan uji nyala api, kegunaan, serta mineral logam alkali.
Jangan lupa follow akun ini ya :) Semoga bermanfaat
Download this document on http://muridmengajar.blogspot.co.id/2014/08/ppt-logam-alkali.html | Label PPT | Description : PPT ini berisi beberapa poin penting yaitu sifat umum logam alkali, elemen, letak, penemu, tahun, konfigurasi, titik didih dan leleh, dan sifat periodik, dilengkapi dengan uji praktikum alkali pada api (flash), dan uji nyala api, kegunaan, serta mineral logam alkali.
Jangan lupa follow akun ini ya :) Semoga bermanfaat
Terdiri dari Keberadaan logam alkali tanah di Alam, Sifat-sifat logam alkali tanah, Senyawa-senyawanya logam alkali tanah, Pemisahan dan Kegunaan logam alkali tanah, Air sadah & senyawa alkali tanah
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Β
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
6. Lithium (Li)
Ditemukan dalam spodumene LiAl(Si0β)β, epidolite
KβLiβAlβSiβOββ(OH,F)β, petalite LiAlSiβOββ, amblygonite
(LiNa)AlPOβ(FOH) dengan kelimpahan unsur di alam
0,0007% di bebatuan beku.
7. Natrium (Na)
Ditemukan dalam garam batu dan air laut sebagai NaCl, borak
(Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter
(NaNO3), dan mirabilit (Na2SO4) dengan kelimpahan di alam
2,7%.
8. Kalium (K)
Ditemukan dalam sylvit (KCl), sylvinite (campuran KCl dan
NaCl), karnalit (garam rangkap KCl.MgCl2.6H2O) dengan
kelimpahan di alam 2,4 %.
9. Rubidium (Rb)
Ditemukan dalam lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3) dan mineral
fosfat trifilit dengan kelimpahan di alam 0,0078 %.
13. Sifat Fisis
Golongan Alkali
01
Wujud
Golongan Alkali pada umumnya berwujud
padat dan lunak, kecuali cesium, dimana ia
merupakan satu-satunya Golongan Alkali yang
berwujud cair pada suhu kamar.
02
Titik Didih dan Titik Lebur
Golongan Alkali memiliki titik didih
dan titik lebur yang relatif lebih
rendah dibandingkan dengan golongan
lainnya.
15. βThe Power of Bondβ
or Lack Thereof
Golongan Alkali memiliki kekuatan ikatan logam yang rendah karena
hanya memiliki satu atom valensi, sehingga tidak memerlukan banyak
energi untuk mengganggu ikatan tersebut, maka dari itu titik didih dan
titik lebur dari Golongan Alkali rendah, serta wujudnya berupa padatan
yang lunak. Perlu diketahui ikatan ini makin melemah seiring dengan
meningkatnya nomor atom suatu unsur Golongan Alkali, hal ini
dikarenakan perbesaran jari-jari atom.
Golongan Alkali
17. 1.Mempunyai elektron valensi = 1 dengan konfigurasi elektron ns1
2.Mudah membentuk ion β ion positif
3.Bersifat reduktor kuat
4.Sangat reaktif, dapat bereaksi dengan air
5.Reduktor kuat
6. Logam-logam alkali memberikan warna nyala yang khas,
misalnya Li (merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs
(biru/ungu).
18. Reaksi-reaksi pada logam alkali adalah seperti berikut.
a) Reaksi antara logam-logam alkali dan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2), dan
superoksida (MO2).
4M + O2 β 2M2O
2M + O2 β M2O2
M + O2 β MO2
b) Reaksi logam alkali (M) dengan unsur-unsur halogen N, S, P, dan H2.
2M + Cl2 β 2MCl
6M + N2 β 2M3N
2M + S β M2S
3M + P β M3P
2M + H2 β 2MH
Litium merupakan unsur yang dapat bereaksi secara langsung dengan nitrogen.
19. c) Reaksi dengan air
2M + 2H2O β 2MOH + H2
Jika unsur alkali direaksikan dengan air maka litium bereaksi
lambat, sedangkan natrium meleleh dan logam lain menyala.
d) Reaksi dengan asam encer
2M + 2H+ β 2M+ + H2
e) Reaksi dengan gas amonia pada suhu 400 Β°C
2M + 2NH3 β 2MNH2 + H2
f) Reaksi dengan aluminium klorida dengan pemanasan
3M + AlCl3 β 3MCl + Al
e) Reaksi dengan gas amonia pada suhu 400 Β°C
2M + 2NH3 β 2MNH2 + H2
f) Reaksi dengan aluminium klorida dengan pemanasan
3M + AlCl3 β 3MCl + Al
21. Logam Lithium dan
Natrium
Elektrolisis
lelehan NaCl
b.
Menggunakan Sel Down
NaCl(l) β Na+(l) + CI-(l)
Anoda (karbon) : 2Cl-(l) β Cl2(g) + 2e-
Katoda (baja) : 2Na+(l) + 2e- β 2Na(s)
Elektrolisis
lelehan
LiCl
a.
Li2SO4 + Na2CO3 β Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl
untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl β 2LiCl + H2O + O2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan
LiCl sebagai berikut:
LiCl(l) β Li+(l) + CI-(l)
Anoda (karbon) : 2Cl-(l) β Cl2(g) + 2e-
Katoda (baja) : 2Li+(l) + 2e- β 2Li(s)
22. Logam Kalium,
Rubidium, dan Cesium
Diperoleh dengan metode
reduksi di mana lelehan
KCl direaksikan dengan
logam Na pada suhu
850oC
Na + KCl <β> K + NaCl
Kalium Rubidium
Dibuat dengan mereduksi
lelehan senyawa CsCl
Na + CsCl <β> Cs + NaCl
Cesium
Menggunakan metode reduksi
Dibuat dengan mereduksi
lelehan senyawa RbCl
Na + RbCl <β> Rb + NaCl
23. Diperoleh dari reaksi peluruhan aktinium
dengan emisi sinar alfa.
89Ac β 87Fr + 2Ξ±
225 221 4
Logam Fransium
29. Dampak
Logam alkali murni berbahaya karena
reaktif dengan udara dan air (Mudah
Meledak). Mereka juga bereaksi dengan
karbon dioksida dan karbon tetraklorida,
sehingga alat pemadam api normal
menjadi kontraproduktif bila digunakan
pada kebakaran logam alkali.
Kalium heksasianoferrat (III) beracun
Konsumsi lithium berlebihan
menyebabkan kantuk, cadel
dan muntah, di antara gejala
lain,dan meracuni sistem
saraf pusat seperti
menyebabkan autisme
30. PENANGANAN
Menggunakan bubuk kering Kelas D saat
kebakaran logam efektif mengurangi oksigen dari
api dan mendinginkan logam alkali
Logam alkali murni harus disimpan dalam minyak
mineral atau atmosfer inert (gas Argon atau
Nitrogen), kecuali Lithium karena bereaksi dengan
nitrogen.
Menggunakan Lithium sesuai
dengan dosis yang diberikan
dokter tanpa dikurangi atau
ditambah