SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ّ
َّ
ّ
‫لِل‬ َ
‫د‬ْ
‫م‬َ
‫ح‬ْ
‫ال‬ َّ
‫إن‬
,
َ
‫ت‬ْ
‫س‬َ
‫ن‬َ
‫و‬ ,ُ
‫ه‬ُ
‫د‬َ
‫م‬ْ
‫ح‬َ
‫ن‬
,ُ
‫ه‬ُ
‫ن‬‫ّي‬
‫ع‬
َ
‫و‬ ,ُ
‫ه‬ُ
‫ر‬ّ
‫ف‬ْ
‫غ‬َ
‫ت‬ْ
‫س‬َ
‫ن‬َ
‫و‬
ُ
‫ُوذ‬
‫ع‬َ
‫ن‬
‫ُو‬
‫ر‬ُ
‫ش‬ ْ
‫ن‬ّ
‫م‬ ّ
َّ
‫ّالِل‬
‫ب‬
ّ
‫ر‬
ّ
‫َي‬
‫َس‬
‫و‬ ,‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫س‬ُ
‫ف‬ْ
‫ن‬َ
‫أ‬
ّ
‫ات‬َ
‫ئ‬
‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫ل‬‫َا‬
‫م‬ْ
‫ع‬َ
‫أ‬
ُ
َّ
‫الِل‬ ّ
‫ه‬ّ
‫د‬ْ
‫ه‬َ
‫ي‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬
َ
‫ا‬َ
َ
ْ
‫ن‬َ
‫م‬َ
‫و‬ ,ُ
‫ه‬َ
‫ل‬ َّ
‫ّل‬
‫ض‬ُ
‫م‬
ْ
‫ل‬ّ
‫ل‬ْ
‫ض‬ُ
‫ي‬
,ُ
‫ه‬َ
‫ل‬ َ
‫ّي‬
‫د‬‫َا‬
‫ه‬ َ
‫ا‬َ
َ
ّ
‫ا‬ َ
‫ال‬ ْ
‫ن‬َ
‫أ‬ ُ
‫د‬َ
‫ه‬ْ
‫ش‬َ
‫أ‬
َّ
‫ال‬ّ
‫ا‬ َ
‫ه‬َ
‫ل‬
َ
‫ش‬َ
‫ال‬ ُ
‫ه‬َ
‫د‬ْ
‫ح‬َ
‫و‬ ُ
‫هللا‬
،ُ
‫ه‬َ
‫ل‬ َ
‫ْك‬
‫ي‬ّ
‫ر‬
َ
‫خ‬ َ
‫و‬ُ
‫ه‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬ َ
‫ة‬َ
‫د‬‫َا‬
‫ه‬َ
‫ش‬
‫ْر‬
‫ي‬
ُ
‫ن‬َ
‫س‬ْ
‫ح‬َ
‫َأ‬
‫و‬ ‫ًا‬
‫م‬‫ا‬َ
‫ق‬َّ
‫م‬
.‫ا‬ًّ
‫ّي‬
‫د‬َ
‫ن‬
َ
‫س‬ َّ
‫ن‬َ
‫أ‬ ُ
‫د‬َ
‫ه‬ْ
‫ش‬َ
‫َأ‬
‫و‬
‫ا‬َ
‫ن‬َ
‫د‬ّ
‫ي‬
ُ
‫ه‬ُ
‫د‬ْ
‫َب‬
‫ع‬ ‫ا‬ً
‫د‬َّ
‫م‬َ
‫ح‬‫م‬
َّ
‫ُت‬
‫م‬ْ
‫ال‬ ُ
‫ه‬ُ
‫ْل‬
‫و‬ُ
‫َس‬
‫ر‬َ
‫و‬
ُ
ُ ّ
‫ِص‬
‫َا‬
‫ّب‬
‫ك‬ ّ
‫م‬ّ
‫ر‬‫ا‬َ
‫َك‬
‫م‬ْ
‫ّال‬
‫ب‬
‫ًا‬
‫ر‬
.‫ا‬ًّ
‫ي‬ّ
‫َب‬
‫ص‬َ
‫و‬
ّ
‫ل‬َ
‫ِص‬َ
َ َّ
‫ُم‬
‫ه‬َّ
‫لل‬َ
‫ا‬
ْ
‫م‬ّ
‫ل‬َ
‫َس‬
‫و‬
َ
‫ح‬ُ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫د‬ّ
‫َي‬
‫س‬ ‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬
َّ
‫م‬
ٍ
‫د‬
ْ
‫ع‬َ
‫و‬ْ
‫ال‬ َ
‫ق‬ّ
‫د‬‫َا‬
‫ص‬ َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬
ّ
‫د‬
َ
‫ن‬ ً
‫ْال‬
‫و‬ُ
‫َس‬
‫ر‬ َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬َ
‫و‬
،‫ا‬ًّ
‫ي‬ّ
‫ب‬
ْ
‫ح‬َ
‫ص‬َ
‫و‬ ّ
‫ه‬ّ
‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬
ّ
‫ه‬ّ
‫ب‬
ْ
‫و‬ُ
‫ن‬ّ
‫س‬ْ
‫ح‬ُ
‫ي‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ذ‬َّ
‫ال‬
َ
‫ن‬
ْ
‫م‬َ
‫َل‬
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ه‬َ
‫م‬
َ
‫ْا‬
‫س‬ّ
‫إ‬
‫ا‬ً
‫ْئ‬
‫ي‬َ
‫ش‬ ‫ْا‬
‫و‬ُ
‫ل‬َ
‫ع‬ْ
‫ف‬َ
‫ي‬
،‫ا‬ًّ
‫ي‬ّ
‫ر‬َ
َ
َ
‫ي‬َ
َ ،ُ
‫د‬ْ
‫ع‬َ
‫ب‬ ‫ا‬َّ
‫م‬َ
‫أ‬
‫ا‬
ْ
‫و‬ُ
‫ر‬ّ
‫ض‬‫ا‬َ
‫ح‬ْ
‫ال‬ ‫َا‬
‫ه‬ُّ
‫ي‬َ
‫أ‬
َ
‫ن‬
،
ُ
‫هللا‬ ُ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫م‬ّ
‫َح‬
‫ر‬
ّ
‫س‬ْ
‫ف‬َ
‫ن‬ ْ
‫ّي‬
‫ن‬ْ
‫ّي‬
‫ص‬ْ
‫و‬ُ
‫ا‬
ْ
‫ي‬
ّ
‫ب‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬‫ا‬َّ
‫ي‬ّ
‫إ‬َ
‫و‬
َ
‫و‬ْ
‫ق‬َ
‫ت‬
،ّ
‫هللا‬ ‫ ى‬
َّ
‫ُت‬
‫م‬ْ
‫ال‬ َ
‫از‬َ
َ ْ
‫د‬َ
‫ق‬َ
َ
َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ق‬ .
‫ى‬َ
‫َال‬
‫ع‬َ
‫ت‬ ُ
‫هللا‬ َ
‫ل‬‫ا‬َ
‫ق‬
:
ْ
‫ي‬ّ
‫ذ‬َّ
‫ال‬ ‫َا‬
‫ه‬ُّ
‫ي‬َ
‫ا‬ٰٓ
‫ي‬
َ
‫ن‬
َ
ٰ
‫لِل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ
‫ق‬َّ
‫ات‬ ‫وا‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫ا‬
َ
‫َال‬
‫و‬ ٖ
‫ه‬ّ
‫ت‬‫ ى‬‫ق‬ُ
‫ت‬ َّ
‫ق‬َ
‫ح‬
َ
‫و‬ َّ
‫ّال‬
‫ا‬ َّ
‫ن‬ُ
‫ت‬ْ
‫و‬ُ
‫م‬َ
‫ت‬
ْ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ
‫ن‬َ
‫ا‬
َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫س‬ُّ
‫م‬
(QS Ali ‘Imran [3]: 102)
Alhamdulillah, atas izin Allah kita
dipertemukan di tempat mulia ini, di hari
yang mulia, bersama dengan orang-
orang yang insyaallah dimuliakan-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa
Allah curahkan kepada junjungan alam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pertama dan paling utama, bertakwalah
kepada Allah di mana pun dan kapan
Anda berada. Taati perintah-Nya dan
jauhi larangan-Nya. Sungguh takwa
menentukan derajat kita di sisi Allah
subhanahu wa ta’ala.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Sesaat lagi negeri ini merayakan Hari
Kemerdekaan ke-78. Tentu ini patut
disyukuri. Alhamdulillah, tak ada lagi
penjajah yang bercokol di negeri ini.
Hanya saja kita mesti merenungi,
sudahkah kemerdekaan ini
mendatangkan kemakmuran dan
keadilan bagi seluruh penduduk negeri?
Sudahkah keadilan dirasakan oleh semua
kalangan? Sudahkah negeri ini berdaulat
tanpa tekanan dari pihak asing dan tidak
bergantung pada mereka? Renungan ini
penting, sebagai refleksi menuju kondisi
yang lebih baik. Kecuali kita tak mau
berubah dan pasrah, sebuah sikap yang
tak mencerminkan sikap islami.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Mari kita coba buka fakta. Negeri yang
kaya raya ini masih terjerat utang. Bukan
sedikit. Banyak. Data April lalu, utang
mencapai Rp 7.849,89 triliun. Kalau
utang itu dibagi seluruh rakyat Indonesia,
maka setiap orang menanggung utang
negara sebesar Rp 28 juta.
Prihatinnya lagi, dengan utang sebanyak
itu nikmat kemerdekaan dan ekonomi
hanya dinikmati segelintir orang. Laporan
Global Wealth Report 2018 yang dirilis
Credit Suisse menunjukkan: 1% orang
terkaya di Indonesia menguasai 46,6%
total kekayaan penduduk dewasa di
Tanah Air. Dan 10% orang terkaya
menguasai 75,3% total kekayaan
penduduk. Artinya, pembangunan
selama masa kemerdekaan ini hanya
dinikmati oleh sebagian kecil penduduk
di negeri ini.
World Bank melaporkan bahwa 40%
warga Indonesia terkategori miskin.
Perhitungannya, garis kemiskinan
ekstrem ditetapkan sebesar 2,15 dolar AS
perkapita perhari. Ini setara dengan Rp
967.950 perkapita perbulan. Artinya,
warga yang berpenghasilan di bawah itu
patut disebut sebagai miskin. Ini berarti
ada 108 juta warga miskin Indonesia.
Akibat kemiskinan, ada 1,9 juta lulusan
SMA yang tidak bisa melanjutkan kuliah.
17 juta warga Indonesia terpapar gizi
buruk. Ini adalah angka tertinggi di Asia
Tenggara. Ada 81 juta warga milenial
tidak memiliki rumah. Ada 14 juta warga
menempati hunian tidak layak huni.
Jutaan rakyat Indonesia juga terbelit
utang pinjol hingga puluhan triliun
rupiah.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Dalam situasi perih seperti ini, justru
pembangunan yang tidak langsung
berhubungan dengan peningkatan taraf
hidup rakyat yang dilakukan.
Pembangunan ibukota baru, kereta
cepat, dan proyek infrastruktur lainnya.
Sementara itu sumberdaya alam yang
harusnya bisa menyejahterakan rakyat
justru banyak dikuasai korporasi lokal,
asing, dan aseng. Tambang emas, migas,
dan mineral malah diberikan kepada
asing.
Harapan rakyat untuk mendapatkan
keadilan, jauh panggang dari api. Orang
kuat bisa selamat, meski merampok duit
rakyat. Sebaliknya, rakyat kecil tersayat,
pilu, menghadapi sanksi hukum yang
menjerat.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Mungkin ada di antara kita yang
menyatakan bahwa jika seorang Muslim
terus-menerus mencari kekurangan
dalam perjalanan kemerdekaan negara
ini, maka itu adalah tanda kufur nikmat.
Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala
memerintahkan setiap hamba
mensyukuri nikmat-Nya dan melarang
kufur nikmat. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:
َ
‫ن‬َّ
‫ذ‬َ
‫ا‬َ
‫ت‬ ْ
‫ّذ‬
‫ا‬َ
‫و‬
ُ
‫ك‬ُّ
‫َب‬
‫ر‬
ْ
‫م‬
ْ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ
‫ر‬َ
‫ك‬َ
‫ش‬ ْ
‫ن‬ِٕ
‫ ى‬َ
‫ل‬
َ
‫د‬ْ
‫ي‬ّ
‫ز‬َ
َ
‫ال‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َّ
‫ن‬
ْ
‫ن‬ِٕ
‫ ى‬َ
‫َل‬
‫و‬
َ
‫ع‬ َّ
‫ّن‬
‫ا‬ ْ
‫م‬ُ
‫ت‬ْ
‫ر‬َ
‫ف‬َ
‫ك‬
ْ
‫ّي‬
‫ب‬‫ا‬َ
‫ذ‬
‫ْد‬
‫ي‬ّ
‫د‬َ
‫ش‬َ
‫ل‬
(Ingatlah) saat Tuhan kalian
memaklumkan, “Sungguh jika kalian
bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) untuk kalian. Namun, jika kalian
mengingkari (nikmat-Ku), pasti azab-Ku
sangat berat.” (TQS Ibrahim [14]: 7).
Pertanyaannya, benarkah kita sudah
bersyukur? Berkaitan dengan ayat ini,
Imam Jarir Ath-Thabari menjelaskan
makna bersyukur: “Jika kalian bersyukur
kepada Tuhan kalian, dengan ketaatan
kalian kepada-Nya dalam hal yang Dia
perintahkan kepada kalian dan yang Dia
larang kepada kalian, niscaya
ditambahkan untuk kalian apa yang ada
pada tangan-Nya dan nikmat-Nya atas
kalian.”
Menurut Imam al-Ghazali, makna syukur
yang hakiki adalah juga dengan ketaatan:
“…Makna syukur adalah menggunakan
nikmat dalam menyempurnakan hikmah
untuk apa nikmat itu (diciptakan), yaitu
ketaatan kepada Allah,” (Al-Ghazali,
Ihyaa’ Uluum ad-Diin, [Beirut, Darul Fikr:
2015 M], Juz IV).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Dari penjelasan dua ulama besar itu,
pertanyaannya, benarkah kita sudah
mensyukuri nikmat kemerdekaan dalam
bentuk ketaatan pada perintah dan
larangan Allah? Apakah bangsa ini telah
menggunakan seluruh nikmat
kemerdekaan ini di jalan Allah, dengan
menerapkan hukum-hukum-Nya untuk
menata negara dan masyarakat?
Jawabnya, jelas belum. Padahal jika saja
itu dilakukan, pastilah Allah akan
menambah terus nikmat kemerdekaan
dengan limpahan berkah yang
menciptakan keadilan, kemakmuran dan
keamanan yang sentosa.
Akibat bangsa ini tidak mensyukuri
kemerdekan dengan ketaatan kepada
Allah, dengan cara melaksanakan semua
aturan-Nya, maka yang terjadi adalah
sebaliknya, Allah menimpakan berbagai
bencana karena mereka kufur nikmat,
yakni tidak menggunakan semua nikmat
itu di jalan-Nya. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman:
ُ
ٰ
‫لِل‬‫ا‬ َ
‫ب‬َ
‫ر‬َ
‫ض‬َ
‫و‬
ً
‫ا‬َ
ََ
‫م‬
‫ا‬ ْ
‫ت‬َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬ ً
‫ة‬َ
‫ي‬ْ
‫ر‬َ
‫ق‬
ً
‫ة‬َ
‫ن‬ّ
‫م‬
َّ
‫ي‬ ً
‫ة‬َّ
‫ن‬ِٕ
‫َ ى‬
‫م‬ْ
‫ط‬ُّ
‫م‬
َ
‫ه‬ْ
‫ي‬ّ
‫ت‬ْ
‫تْأ‬
‫ا‬
‫ا‬ً
‫د‬َ
‫غ‬َ
‫ر‬ ‫َا‬
‫ه‬ُ
‫ق‬ْ
‫ز‬ّ
‫ر‬
ْ
‫ن‬ّ
‫م‬
َ
‫ك‬َ
َ ٍ
‫ان‬َ
‫َك‬
‫م‬ ّ
‫ل‬ُ
‫ك‬
ْ
‫ت‬َ
‫ر‬َ
‫ف‬
ّ
ٰ
‫لِل‬‫ا‬ ّ
‫م‬ُ
‫ع‬ْ
‫ن‬َ
‫ا‬ّ
‫ب‬
ُ
ٰ
‫لِل‬‫ا‬ ‫َا‬
‫ه‬َ
‫اق‬َ
‫ذ‬َ
‫ا‬َ
َ
ّ
‫ْع‬
‫و‬ُ
‫ج‬ْ
‫ال‬ َ
‫اس‬َ
‫ب‬ّ
‫ل‬
ّ
‫ب‬ ّ
‫ْف‬
‫و‬َ
‫خ‬ْ
‫َال‬
‫و‬
‫َا‬
‫م‬
ُ
‫ع‬َ
‫ن‬ْ
‫ِص‬َ
‫ي‬ ‫ْا‬
‫و‬ُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ك‬
َ
‫ن‬ْ
‫و‬
Allah telah membuat suatu perumpamaan
(dengan) sebuah negeri yang dulunya
aman lagi tenteram. Rezekinya datang
kepada mereka melimpah-ruah dari
segenap tempat. Namun, (penduduk)-nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah. Karena
itu Allah menimpakan kepada mereka
bencana kelaparan dan ketakutan karena
dosa-dosa yang selalu mereka perbuat
(TQS an-Nahl [16]: 112).
Semua bencana hari ini terjadi akibat
umat justru menjauhkan hukum-hukum
Allah dari kehidupan. Hukum-hukum
buatan manusia yang terbukti rusak dan
merusak malah ditegakkan.
Alhasil, jika bangsa ini ingin benar-benar
merdeka, mereka harus mau diatur oleh
hukum-hukum Allah dalam semua aspek
kehidupan mereka. Hanya dengan itulah
mereka mampu mewujudkan cita-cita
kemerdekaannya, yakni kehidupan yang
sejahtera, adil, makmur dan
mendapatkan ridha Allah subhanahu wa
ta’ala. []
َ
‫و‬ ‫ّي‬
‫ل‬ ‫هللا‬ َ
‫ك‬َ
‫ر‬‫ا‬َ
‫ب‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫ل‬
ّ
‫ْآن‬
‫ر‬ُ
‫لق‬ْ
‫ا‬ ‫ّى‬
َ
َ
‫ن‬َ
‫و‬ ،ّ
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ظ‬َ
‫ع‬‫ل‬ْ
‫ا‬
‫ّي‬
‫ن‬َ
‫ع‬َ
‫ف‬
َ
‫م‬ّ
‫ب‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬‫ا‬َّ
‫ي‬ّ
‫إ‬َ
‫و‬
ّ
‫ه‬ْ
‫ي‬ّ
َ‫ا‬
ّ
‫ات‬َ
‫ي‬ْ
‫اْل‬ َ
‫ن‬ّ
‫م‬
َ
‫ح‬ْ
‫ال‬ ّ
‫ر‬ْ
‫ك‬ّ
‫ذ‬‫َال‬
‫و‬
ّ
‫م‬‫ّي‬
‫ك‬
ُ
‫هللا‬ َ
‫ل‬َّ
‫ب‬َ
‫ق‬َ
‫ت‬َ
‫و‬
‫ا‬َّ
‫ّن‬
‫م‬
ُ
‫ك‬ْ
‫ن‬ّ
‫م‬َ
‫و‬
َ
‫و‬َ
‫ّا‬
‫ت‬ ْ
‫م‬
ُ
‫ه‬َ
‫ت‬
‫ال‬ َ
‫و‬ُ
‫ه‬ ُ
‫ه‬َّ
‫ن‬ّ
‫إ‬َ
‫و‬
ُ
‫ع‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬َّ
‫س‬
ُ
‫ق‬َ
‫َأ‬
‫و‬ ،ُ
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ل‬َ
‫ع‬‫ال‬
ُ
‫ل‬ْ
‫و‬
‫ا‬َ
‫َذ‬
‫ه‬ ‫ّي‬
‫ل‬ْ
‫و‬َ
‫ق‬
َ
‫هللا‬ ُ
‫ر‬ّ
‫ف‬ْ
‫غ‬َ
‫ت‬ْ
‫تْأس‬َ
َ
ُ
‫ه‬َّ
‫ن‬ّ
‫إ‬ َ
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ظ‬َ
‫ع‬‫ال‬
َ
‫و‬ُ
‫ه‬
ّ
‫ح‬َّ
‫الر‬ ُ
‫ر‬ْ
‫و‬ُ
‫ف‬َ
‫غ‬‫ال‬
‫ْم‬
‫ي‬
KHUTBAH II
َ
‫ع‬ ّ
‫هلل‬ ُ
‫د‬ْ
‫م‬َ
‫ح‬ْ
‫ل‬َ
‫ا‬
َ
‫ى‬‫ل‬
ُّ
‫َالش‬
‫و‬ ّ
‫ه‬ّ
‫ن‬‫َا‬
‫س‬ْ
‫ح‬ّ
‫إ‬
ُ
‫ر‬ْ
‫ك‬
ّ
َْ
‫و‬َ
‫ت‬ َ
‫ى‬‫َل‬
‫ع‬ ُ
‫ه‬َ
‫ل‬
ّ
‫ه‬ّ
‫ق‬ْ
‫ي‬
.ّ
‫ه‬ّ
‫ن‬‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫ت‬ْ
‫م‬ّ
‫ا‬َ
‫و‬
َ
‫ال‬ ْ
‫ن‬َ
‫أ‬ ُ
‫د‬َ
‫ه‬ْ
‫ش‬َ
‫َأ‬
‫و‬
َ
‫ه‬َ
‫ّل‬
‫ا‬
ُ
‫َهللا‬
‫و‬ ُ
‫هللا‬ َّ
‫ال‬ّ
‫إ‬
َ
‫د‬ْ
‫ح‬َ
‫و‬
َ
‫ال‬ ُ
‫ه‬
َ
‫َأ‬
‫و‬ ُ
‫ه‬َ
‫ل‬ َ
‫ك‬ْ
‫ي‬ّ
‫ر‬َ
‫ش‬
ُ
‫د‬َ
‫ه‬ْ
‫ش‬
ُ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫ن‬َ
‫د‬ّ
‫َي‬
‫س‬ َّ
‫أن‬
ً
‫د‬َّ
‫م‬َ
‫ح‬
‫ا‬
ْ
‫و‬ُ
‫َس‬
‫ر‬َ
‫و‬ ُ
‫ه‬ُ
‫د‬ْ
‫ب‬َ
‫ع‬
ُ
‫ه‬ ُ
‫ل‬
َ
‫ى‬‫إل‬ ‫ّى‬
‫ع‬‫ا‬َّ
‫الد‬
ُ
‫ه‬‫الل‬ .ّ
‫ه‬ّ
‫ن‬‫َا‬
‫و‬ْ
‫ض‬ّ
‫ر‬
َّ
‫م‬
ّ
‫َي‬
‫س‬ ‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬ ّ
‫َل‬
‫ص‬
‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫د‬
‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬ّ
‫و‬ ٍ
‫د‬َّ
‫م‬َ
‫ح‬ُ
‫م‬
ّ
‫ه‬ّ
‫ل‬َ
‫ا‬
َ
‫َس‬
‫و‬ ّ
‫ه‬ّ
‫ب‬‫ا‬َ
‫ح‬ْ
‫ص‬َ
‫َأ‬
‫و‬
ْ
‫م‬ّ
‫ل‬
‫ًا‬
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ل‬ْ
‫س‬َ
‫ت‬
ْ
‫ي‬َّ
‫ك‬
‫ًا‬
‫ر‬
‫ي‬َ
َ ُ
‫د‬ْ
‫ع‬َ
‫ب‬ ‫ا‬َّ
‫م‬َ
‫أ‬
َ
‫ا‬
ُ
‫اس‬َّ
‫الن‬ ‫َا‬
‫ه‬ُّ
‫ي‬َ
‫ا‬
ّ
َ َ
‫وهللا‬ُ
‫ق‬َّ
‫ّت‬
‫ا‬
َ
‫ر‬َ
‫م‬َ
‫أ‬ ‫َا‬
‫م‬ْ
‫ي‬
َّ
‫َم‬
‫ع‬ ‫ْا‬
‫و‬ُ
‫ه‬َ
‫ت‬ْ
‫ن‬‫َا‬
‫و‬
‫ا‬
ْ
‫و‬ُ
‫م‬َ
‫ل‬ْ
‫ع‬‫َا‬
‫و‬ ‫َى‬
‫ه‬َ
‫ن‬
َّ
‫ن‬َ
‫أ‬ ‫ا‬
ّ
‫ب‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬َ
‫ر‬َ
‫م‬َ
‫أ‬ َ
‫هللا‬
ٍ
‫ر‬ْ
‫م‬َ
‫تْأ‬
َ
‫ن‬ّ
‫ب‬ ّ
‫ه‬ْ
‫ي‬ّ
َ َ
‫أ‬َ
‫د‬َ
‫ب‬
ّ
‫ه‬ّ
‫س‬ْ
‫ف‬
ّ
‫ئ‬ ‫َآل‬
‫م‬ّ
‫ب‬ ‫ى‬َ
‫ن‬‫ـ‬َ
‫َث‬
‫و‬
ّ
‫ه‬ّ
‫ت‬َ
‫ك‬
ّ
‫ب‬ ّ
‫ة‬َ
‫ح‬ّ
‫َب‬
‫ُس‬
‫م‬ْ
‫ال‬
ّ
‫ه‬ّ
‫س‬ْ
‫د‬ُ
‫ق‬
ّ
‫إ‬ ‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ا‬‫ع‬َ
‫ت‬ َ
‫ل‬‫ا‬َ
‫َق‬
‫و‬
َّ
‫ن‬
َ
‫م‬َ
‫و‬ َ
‫هللا‬
َ
‫ت‬َ
‫ّك‬
‫ئ‬‫آل‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ى‬‫َل‬
‫ع‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُّ
‫َل‬
‫ِص‬ُ
‫ي‬
ُّ
‫ي‬َ
‫ا‬ ‫يآ‬ ‫ى‬ّ
‫ب‬َّ
‫الن‬
‫َا‬
‫ه‬
ْ
‫و‬ُ
‫ن‬َ
‫م‬‫آ‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ذ‬َّ
‫ال‬
‫ا‬
ّ
‫ه‬ْ
‫ي‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬ ‫ْا‬
‫و‬ُّ
‫َل‬
‫ص‬
ْ
‫س‬َ
‫ت‬ ‫ْا‬
‫و‬ُ
‫م‬ّ
‫َل‬
‫َس‬
‫و‬
.‫ًا‬
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ل‬
َ
‫ع‬ ّ
‫َل‬
‫ص‬ َّ
‫ُم‬
‫ه‬‫الل‬
‫ى‬َ
‫ل‬
َّ
‫م‬َ
‫ح‬ُ
‫م‬ ‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫د‬ّ
‫َي‬
‫س‬
َّ
‫َل‬
‫ص‬ ٍ
‫د‬
‫ى‬
َ
‫و‬ ّ
‫ه‬ْ
‫ي‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬ ُ
‫هللا‬
ْ
‫م‬ّ
‫َل‬
‫س‬
ّ
‫َي‬
‫س‬ ّ
‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬
َ
‫ا‬‫ّن‬
‫د‬
‫ى‬َ
‫ل‬َ
‫ع‬َ
‫و‬ ٍ
‫د‬َّ
‫م‬َ
‫ح‬ُ
‫م‬
ُ
‫ر‬َ
‫و‬ َ
‫ك‬ّ
‫ئ‬‫يآ‬ّ
‫ب‬ْ
‫ن‬َ
‫ا‬
َ
‫ك‬ّ
‫ل‬ُ
‫س‬
َ
‫و‬
ّ
‫ة‬َ
‫ّك‬
‫ئ‬‫َآل‬
‫م‬
َ
‫و‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ب‬َّ
‫ر‬َ
‫ُق‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬
َ
َ ْ
‫ر‬‫ا‬
ّ
‫َن‬
‫ع‬ َّ
‫ُم‬
‫ه‬‫الل‬
ّ
‫ء‬‫ا‬َ
‫ف‬َ
‫ل‬ُ
‫خ‬‫ل‬ْ
‫ا‬
َ
‫أ‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫د‬ّ
‫ش‬‫ا‬َّ
‫الر‬
‫ّى‬
‫ب‬
‫َر‬
‫م‬ُ
‫ع‬َ
‫و‬ ٍ
‫ر‬ْ
‫ك‬َ
‫ب‬
‫َلي‬
‫ع‬َ
‫و‬ ‫َان‬
‫م‬ْ
َُ
‫ع‬َ
‫و‬
ّ
‫ة‬َّ
‫ّي‬
‫ق‬َ
‫ب‬ ْ
‫ن‬َ
‫ع‬َ
‫و‬
ّ
‫ة‬َ
‫ب‬‫ا‬َ
‫ح‬َّ
‫الِص‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ع‬ّ
‫ب‬‫ا‬َّ
‫َالت‬
‫و‬
‫ّي‬
‫ع‬ّ
‫ب‬‫ا‬َ
‫ت‬َ
‫و‬
َ
‫ل‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ع‬ّ
‫ب‬‫ا‬َّ
‫الت‬
ْ
‫م‬ُ
‫ه‬
‫ى‬َ
‫ّل‬
‫ا‬ ٍ
‫َان‬
‫س‬ْ
‫ح‬ّ
‫ا‬ّ
‫ب‬
ّ
‫م‬ْ
‫و‬َ
‫ي‬
َ
َ ْ
‫ر‬‫َا‬
‫و‬ ّ
‫ْن‬
‫ي‬ّ
‫الد‬
‫ا‬َّ
‫َن‬
‫ع‬
ْ
‫م‬ُ
‫ه‬َ
‫ع‬َ
‫م‬
َ
‫م‬ْ
‫ح‬َ
‫ر‬ّ
‫ب‬
‫ا‬َ
‫ي‬ َ
‫ك‬ّ
‫ت‬
ّ
‫اح‬َّ
‫الر‬ َ
‫م‬َ
‫ح‬ْ
‫ر‬َ
‫أ‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬
ْ
‫ر‬ّ
‫ف‬ْ
‫غ‬‫ا‬ َّ
‫ُم‬
‫ه‬‫لل‬َ
‫ا‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ن‬ّ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ
‫ل‬ّ
‫ل‬
ّ
‫ات‬َ
‫ن‬ّ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫ُس‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
ّ
‫َات‬
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫ُس‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
ُ
‫ه‬ْ
‫ن‬ّ
‫م‬ ‫يآء‬ْ
‫ح‬َ
‫ال‬َ
‫ا‬
ْ
‫م‬
‫ال‬ ّ
‫َات‬
‫و‬ْ
‫م‬َ
‫ال‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
َّ
‫ُم‬
‫ه‬‫ل‬
َ
‫ْا‬
‫س‬ّ
‫إل‬ْ
‫ا‬ َّ
‫ّز‬
‫ع‬َ
‫أ‬
َ
‫م‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫ُس‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
َّ
‫ّل‬
‫ذ‬َ
‫َأ‬
‫و‬
َ
‫ك‬ْ
‫ر‬ّ
‫الش‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ك‬ّ
‫ر‬ْ
‫ُش‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
َ
‫د‬‫ا‬َ
‫ب‬ّ
‫ع‬ ْ
‫ر‬ُ
‫ِص‬ْ
‫ن‬‫َا‬
‫و‬
َ
‫ك‬
َ
‫و‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫د‬ّ
‫َح‬
‫و‬ُ
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬
ْ
‫ر‬ُ
‫ِص‬ْ
‫ن‬‫ا‬
َ
‫م‬
ّ
‫الد‬ َ
‫ر‬َ
‫ِص‬َ
‫ن‬ ْ
‫ن‬
َ
‫ن‬ْ
‫ي‬
َ
‫خ‬ ْ
‫ن‬َ
‫م‬ ْ
‫ل‬ُ
‫ذ‬ْ
‫خ‬‫َا‬
‫و‬
َ
‫ل‬َ
‫ذ‬
َ
‫و‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫ُس‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬
ْ
‫ر‬ّ
‫م‬َ
‫د‬
ْ
‫ي‬ّ
‫الد‬ َ
‫ء‬‫ا‬َ
‫د‬ْ
‫ع‬َ
‫أ‬
ّ
‫ن‬
ّ
‫ت‬‫َا‬
‫م‬ّ
‫ل‬َ
‫ك‬ ّ
‫ل‬ْ
‫ع‬‫َا‬
‫و‬
َ
‫ك‬
ّ
‫الد‬ ّ
‫م‬ْ
‫و‬َ
‫ي‬ ‫ى‬َ
‫ل‬ّ
‫إ‬
.ّ
‫ْن‬
‫ي‬
َ
‫ع‬ ْ
‫ع‬َ
َْ
‫د‬‫ا‬ َّ
‫ُم‬
‫ه‬‫الل‬
‫ا‬َّ
‫ن‬
َ
‫و‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬ َ
‫ء‬َ
‫ا‬َ
‫ب‬‫ل‬ْ
‫ا‬
َ
‫ء‬‫ا‬َ
‫ب‬
َ
‫و‬ َ
‫ل‬ّ
‫ز‬َ
‫ال‬َّ
‫َالز‬
‫و‬
َ
‫ن‬َ
‫ح‬ّ
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬
َ
‫ن‬ْ
‫ت‬ّ
‫ف‬‫ل‬ْ
‫ا‬ َ
‫ء‬ْ
‫و‬ُ
‫َس‬
‫و‬
ّ
‫ة‬
َ
‫ظ‬ ‫َا‬
‫م‬ َ
‫ن‬َ
‫ح‬ّ
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
َ
‫ر‬َ
‫ه‬
ْ
‫ن‬ّ
‫م‬
َ
‫ط‬َ
‫ب‬ ‫َا‬
‫م‬َ
‫و‬ ‫َا‬
‫ه‬
َ
‫ن‬
‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫د‬َ
‫ل‬َ
‫ب‬ ْ
‫ن‬َ
‫ع‬
‫ا‬َّ
‫ّي‬
‫س‬ْ
‫ي‬ّ
‫ن‬‫و‬ُ
‫د‬ْ
‫ن‬ّ
‫ا‬
ً
‫ة‬َّ
‫خآص‬
ْ
‫ل‬ُ
‫ب‬‫ل‬ْ
‫ا‬ ّ
‫ر‬ّ
‫ئ‬‫َا‬
‫َس‬
‫و‬
ّ
‫ان‬َ
‫د‬
‫ع‬ َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬ّ
‫ل‬ْ
‫ُس‬
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬
ً
‫ة‬َّ
‫آم‬
َّ
‫َب‬
‫ر‬ ‫ا‬َ
‫ي‬
َ
‫ر‬ .َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫م‬َ
‫َال‬
‫ع‬‫ل‬ْ
‫ا‬
‫ا‬َ
‫ن‬َّ
‫ب‬
ْ
‫ن‬ُّ
‫الد‬ ‫ّى‬
َ َ
‫ا‬‫ّن‬
‫ت‬‫آ‬
‫ا‬َ
‫ي‬
ْ
‫ا‬ ‫ّى‬
ََ
‫و‬ ً
‫ة‬َ
‫ن‬َ
‫س‬َ
‫ح‬
ّ
‫ة‬َ
‫ر‬ّ
‫ْلخ‬
َ
‫ع‬ ‫ا‬َ
‫ن‬ّ
‫ق‬َ
‫و‬ ً
‫ة‬َ
‫ن‬َ
‫س‬َ
‫ح‬
َ
‫ب‬‫ا‬َ
‫ذ‬
َ
‫ن‬َّ
‫َب‬
‫ر‬ .ّ
‫ر‬‫ا‬َّ
‫الن‬
‫ا‬
َ
‫س‬ُ
‫ف‬ْ
‫ن‬َ
‫ا‬ ‫ا‬َ
‫ن‬ْ
‫م‬َ
‫ل‬َ
‫ظ‬
‫ا‬َ
‫ن‬
َ
‫و‬
ّ
‫ف‬ْ
‫غ‬َ
‫ت‬ ْ
‫م‬َ
‫ل‬ ْ
‫ن‬‫اإ‬
ْ
‫ر‬
َ
‫ن‬ْ
‫م‬َ
‫ح‬ْ
‫ر‬َ
‫ت‬َ
‫و‬ ‫ا‬َ
‫ن‬َ
‫ل‬
‫ا‬
َ
‫ن‬ّ
‫م‬ َّ
‫ن‬َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ك‬َ
‫ن‬َ
‫ل‬
.َ
‫ن‬ْ
‫ي‬ّ
‫ر‬ّ
‫س‬‫ا‬َ
‫خ‬‫ل‬ْ
‫ا‬
ّ
‫إ‬ ! ّ
‫هللا‬َ
‫د‬‫ا‬َ
‫ب‬ّ
‫ع‬
َ
‫هللا‬ َّ
‫ن‬
ْ
‫د‬َ
‫ع‬‫ل‬ْ
‫ا‬ّ
‫ب‬ُ
‫ر‬ُ
‫م‬ْ
‫تْأ‬َ
‫ي‬
ّ
‫ل‬
َ
‫و‬ ّ
‫َان‬
‫س‬ْ
‫ح‬ّ
‫إل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
ّ
‫ء‬‫ْتآ‬
‫ي‬ّ
‫إ‬
َ
‫ى‬‫ْب‬
‫ر‬ُ
‫لق‬ْ
‫ا‬ ‫ّي‬
‫ذ‬
ّ
‫َن‬
‫ع‬ ‫َى‬
‫ه‬ْ
‫ن‬َ
‫ي‬َ
‫و‬
ّ
‫ء‬‫شآ‬ْ
‫ح‬َ
‫ف‬‫ل‬ْ
‫ا‬
ْ
‫ا‬َ
‫و‬ ّ
‫ر‬َ
‫ك‬ْ
‫ن‬ُ
‫م‬‫ل‬ْ
‫ا‬َ
‫و‬
‫ي‬ْ
‫غ‬َ
‫ب‬‫ل‬
َّ
‫َل‬
‫ع‬َ
‫ل‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ُ
‫ّظ‬
‫ع‬َ
‫ي‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬
‫َا‬
‫و‬ َ
‫ن‬ْ
‫و‬ُ
‫ر‬َّ
‫ك‬َ
‫ذ‬َ
‫ت‬
‫ُوا‬
‫ر‬ُ
‫ك‬ْ
‫ذ‬
َ
‫م‬ْ
‫ي‬ّ
‫ظ‬َ
‫ع‬‫ل‬ْ
‫ا‬ َ
‫هللا‬
ْ
‫َاش‬
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ْ
‫ر‬ُ
‫ك‬ْ
‫ذ‬َ
‫ي‬
ُ
‫ه‬ْ
‫و‬ُ
‫ر‬ُ
‫ك‬
َ
‫ي‬ ّ
‫ه‬ّ
‫م‬َ
‫ع‬ّ
‫ن‬ َ
‫ى‬‫َل‬
‫ع‬
ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ْ
‫د‬ّ
‫ز‬
َ
‫أ‬ ّ
‫هللا‬ ُ
‫ر‬ْ
‫ك‬ّ
‫ذ‬َ
‫َل‬
‫و‬
ْ
‫ر‬َ
‫ب‬ْ
‫ك‬

More Related Content

Similar to Khutbah.docx

Kemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwahKemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwah
Satrio Adi
 
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
muslimdocuments
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah iedul adha 1432 ahad 10 dzulhijjah 1432 h di kompleks pertam...
Teks khutbah iedul adha 1432   ahad 10 dzulhijjah 1432 h   di kompleks pertam...Teks khutbah iedul adha 1432   ahad 10 dzulhijjah 1432 h   di kompleks pertam...
Teks khutbah iedul adha 1432 ahad 10 dzulhijjah 1432 h di kompleks pertam...
Rizky Faisal
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01 waspadai perkara jahiliah
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01  waspadai perkara jahiliahBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01  waspadai perkara jahiliah
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01 waspadai perkara jahiliah
muslimdocuments
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Muhsin Hariyanto
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
umma Indonesia
 

Similar to Khutbah.docx (20)

Ulul albab (2) 1
Ulul albab (2) 1Ulul albab (2) 1
Ulul albab (2) 1
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaan
 
Kemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwahKemuliaan pengemban dakwah
Kemuliaan pengemban dakwah
 
Tha'un (Wabah) dalam Sejarah Dunia Islam
Tha'un (Wabah) dalam Sejarah Dunia IslamTha'un (Wabah) dalam Sejarah Dunia Islam
Tha'un (Wabah) dalam Sejarah Dunia Islam
 
khutbah ied fitnah akhir zaman.docx
khutbah ied fitnah akhir zaman.docxkhutbah ied fitnah akhir zaman.docx
khutbah ied fitnah akhir zaman.docx
 
KHUTBAH singkat IDUL ADHA.pptx
KHUTBAH singkat  IDUL ADHA.pptxKHUTBAH singkat  IDUL ADHA.pptx
KHUTBAH singkat IDUL ADHA.pptx
 
Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat Riba
 
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 04 Fiqih Makanan dan Minuman...
 
problem kemiskinan ust agung ww
 problem kemiskinan   ust agung ww problem kemiskinan   ust agung ww
problem kemiskinan ust agung ww
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
MATERI AQIDAH Kedudukan Doa Dalam Islam
MATERI AQIDAH Kedudukan Doa Dalam IslamMATERI AQIDAH Kedudukan Doa Dalam Islam
MATERI AQIDAH Kedudukan Doa Dalam Islam
 
Teks khutbah iedul adha 1432 ahad 10 dzulhijjah 1432 h di kompleks pertam...
Teks khutbah iedul adha 1432   ahad 10 dzulhijjah 1432 h   di kompleks pertam...Teks khutbah iedul adha 1432   ahad 10 dzulhijjah 1432 h   di kompleks pertam...
Teks khutbah iedul adha 1432 ahad 10 dzulhijjah 1432 h di kompleks pertam...
 
YOLO Lifestyle: Pursuing Godly Lifestyle and Being Good Stewards of Our Income
YOLO Lifestyle: Pursuing Godly Lifestyle and Being Good Stewards of Our IncomeYOLO Lifestyle: Pursuing Godly Lifestyle and Being Good Stewards of Our Income
YOLO Lifestyle: Pursuing Godly Lifestyle and Being Good Stewards of Our Income
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01 waspadai perkara jahiliah
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01  waspadai perkara jahiliahBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01  waspadai perkara jahiliah
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 01 waspadai perkara jahiliah
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Peristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhirPeristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhir
 
Harta dari perspektif islam
Harta dari perspektif islamHarta dari perspektif islam
Harta dari perspektif islam
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
 
Khutbah Puasa-1.docx
Khutbah Puasa-1.docxKhutbah Puasa-1.docx
Khutbah Puasa-1.docx
 
5 sistem-keuangan-islam
5 sistem-keuangan-islam5 sistem-keuangan-islam
5 sistem-keuangan-islam
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

Khutbah.docx

  • 1. ّ َّ ّ ‫لِل‬ َ ‫د‬ْ ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ال‬ َّ ‫إن‬ , َ ‫ت‬ْ ‫س‬َ ‫ن‬َ ‫و‬ ,ُ ‫ه‬ُ ‫د‬َ ‫م‬ْ ‫ح‬َ ‫ن‬ ,ُ ‫ه‬ُ ‫ن‬‫ّي‬ ‫ع‬ َ ‫و‬ ,ُ ‫ه‬ُ ‫ر‬ّ ‫ف‬ْ ‫غ‬َ ‫ت‬ْ ‫س‬َ ‫ن‬َ ‫و‬ ُ ‫ُوذ‬ ‫ع‬َ ‫ن‬ ‫ُو‬ ‫ر‬ُ ‫ش‬ ْ ‫ن‬ّ ‫م‬ ّ َّ ‫ّالِل‬ ‫ب‬ ّ ‫ر‬ ّ ‫َي‬ ‫َس‬ ‫و‬ ,‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫س‬ُ ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫أ‬ ّ ‫ات‬َ ‫ئ‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫ل‬‫َا‬ ‫م‬ْ ‫ع‬َ ‫أ‬ ُ َّ ‫الِل‬ ّ ‫ه‬ّ ‫د‬ْ ‫ه‬َ ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ َ ‫ا‬َ َ ْ ‫ن‬َ ‫م‬َ ‫و‬ ,ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ َّ ‫ّل‬ ‫ض‬ُ ‫م‬ ْ ‫ل‬ّ ‫ل‬ْ ‫ض‬ُ ‫ي‬ ,ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ َ ‫ّي‬ ‫د‬‫َا‬ ‫ه‬ َ ‫ا‬َ َ ّ ‫ا‬ َ ‫ال‬ ْ ‫ن‬َ ‫أ‬ ُ ‫د‬َ ‫ه‬ْ ‫ش‬َ ‫أ‬ َّ ‫ال‬ّ ‫ا‬ َ ‫ه‬َ ‫ل‬ َ ‫ش‬َ ‫ال‬ ُ ‫ه‬َ ‫د‬ْ ‫ح‬َ ‫و‬ ُ ‫هللا‬ ،ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ َ ‫ْك‬ ‫ي‬ّ ‫ر‬ َ ‫خ‬ َ ‫و‬ُ ‫ه‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ َ ‫ة‬َ ‫د‬‫َا‬ ‫ه‬َ ‫ش‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ُ ‫ن‬َ ‫س‬ْ ‫ح‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫ًا‬ ‫م‬‫ا‬َ ‫ق‬َّ ‫م‬ .‫ا‬ًّ ‫ّي‬ ‫د‬َ ‫ن‬
  • 2. َ ‫س‬ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬ ُ ‫د‬َ ‫ه‬ْ ‫ش‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ن‬َ ‫د‬ّ ‫ي‬ ُ ‫ه‬ُ ‫د‬ْ ‫َب‬ ‫ع‬ ‫ا‬ً ‫د‬َّ ‫م‬َ ‫ح‬‫م‬ َّ ‫ُت‬ ‫م‬ْ ‫ال‬ ُ ‫ه‬ُ ‫ْل‬ ‫و‬ُ ‫َس‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ُ ُ ّ ‫ِص‬ ‫َا‬ ‫ّب‬ ‫ك‬ ّ ‫م‬ّ ‫ر‬‫ا‬َ ‫َك‬ ‫م‬ْ ‫ّال‬ ‫ب‬ ‫ًا‬ ‫ر‬ .‫ا‬ًّ ‫ي‬ّ ‫َب‬ ‫ص‬َ ‫و‬ ّ ‫ل‬َ ‫ِص‬َ َ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬َّ ‫لل‬َ ‫ا‬ ْ ‫م‬ّ ‫ل‬َ ‫َس‬ ‫و‬ َ ‫ح‬ُ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫د‬ّ ‫َي‬ ‫س‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ َّ ‫م‬ ٍ ‫د‬ ْ ‫ع‬َ ‫و‬ْ ‫ال‬ َ ‫ق‬ّ ‫د‬‫َا‬ ‫ص‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ ّ ‫د‬ َ ‫ن‬ ً ‫ْال‬ ‫و‬ُ ‫َس‬ ‫ر‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬َ ‫و‬ ،‫ا‬ًّ ‫ي‬ّ ‫ب‬ ْ ‫ح‬َ ‫ص‬َ ‫و‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ب‬ ْ ‫و‬ُ ‫ن‬ّ ‫س‬ْ ‫ح‬ُ ‫ي‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ذ‬َّ ‫ال‬ َ ‫ن‬ ْ ‫م‬َ ‫َل‬ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫م‬ َ ‫ْا‬ ‫س‬ّ ‫إ‬ ‫ا‬ً ‫ْئ‬ ‫ي‬َ ‫ش‬ ‫ْا‬ ‫و‬ُ ‫ل‬َ ‫ع‬ْ ‫ف‬َ ‫ي‬ ،‫ا‬ًّ ‫ي‬ّ ‫ر‬َ َ
  • 3. َ ‫ي‬َ َ ،ُ ‫د‬ْ ‫ع‬َ ‫ب‬ ‫ا‬َّ ‫م‬َ ‫أ‬ ‫ا‬ ْ ‫و‬ُ ‫ر‬ّ ‫ض‬‫ا‬َ ‫ح‬ْ ‫ال‬ ‫َا‬ ‫ه‬ُّ ‫ي‬َ ‫أ‬ َ ‫ن‬ ، ُ ‫هللا‬ ُ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫م‬ّ ‫َح‬ ‫ر‬ ّ ‫س‬ْ ‫ف‬َ ‫ن‬ ْ ‫ّي‬ ‫ن‬ْ ‫ّي‬ ‫ص‬ْ ‫و‬ُ ‫ا‬ ْ ‫ي‬ ّ ‫ب‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬‫ا‬َّ ‫ي‬ّ ‫إ‬َ ‫و‬ َ ‫و‬ْ ‫ق‬َ ‫ت‬ ،ّ ‫هللا‬ ‫ ى‬ َّ ‫ُت‬ ‫م‬ْ ‫ال‬ َ ‫از‬َ َ ْ ‫د‬َ ‫ق‬َ َ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ق‬ . ‫ى‬َ ‫َال‬ ‫ع‬َ ‫ت‬ ُ ‫هللا‬ َ ‫ل‬‫ا‬َ ‫ق‬ : ْ ‫ي‬ّ ‫ذ‬َّ ‫ال‬ ‫َا‬ ‫ه‬ُّ ‫ي‬َ ‫ا‬ٰٓ ‫ي‬ َ ‫ن‬ َ ٰ ‫لِل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ ‫ق‬َّ ‫ات‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫ا‬ َ ‫َال‬ ‫و‬ ٖ ‫ه‬ّ ‫ت‬‫ ى‬‫ق‬ُ ‫ت‬ َّ ‫ق‬َ ‫ح‬ َ ‫و‬ َّ ‫ّال‬ ‫ا‬ َّ ‫ن‬ُ ‫ت‬ْ ‫و‬ُ ‫م‬َ ‫ت‬ ْ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ ‫ن‬َ ‫ا‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫س‬ُّ ‫م‬ (QS Ali ‘Imran [3]: 102)
  • 4. Alhamdulillah, atas izin Allah kita dipertemukan di tempat mulia ini, di hari yang mulia, bersama dengan orang- orang yang insyaallah dimuliakan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pertama dan paling utama, bertakwalah kepada Allah di mana pun dan kapan Anda berada. Taati perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Sungguh takwa menentukan derajat kita di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Sesaat lagi negeri ini merayakan Hari Kemerdekaan ke-78. Tentu ini patut disyukuri. Alhamdulillah, tak ada lagi penjajah yang bercokol di negeri ini. Hanya saja kita mesti merenungi, sudahkah kemerdekaan ini mendatangkan kemakmuran dan keadilan bagi seluruh penduduk negeri? Sudahkah keadilan dirasakan oleh semua kalangan? Sudahkah negeri ini berdaulat tanpa tekanan dari pihak asing dan tidak
  • 5. bergantung pada mereka? Renungan ini penting, sebagai refleksi menuju kondisi yang lebih baik. Kecuali kita tak mau berubah dan pasrah, sebuah sikap yang tak mencerminkan sikap islami. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Mari kita coba buka fakta. Negeri yang kaya raya ini masih terjerat utang. Bukan sedikit. Banyak. Data April lalu, utang mencapai Rp 7.849,89 triliun. Kalau utang itu dibagi seluruh rakyat Indonesia, maka setiap orang menanggung utang negara sebesar Rp 28 juta. Prihatinnya lagi, dengan utang sebanyak itu nikmat kemerdekaan dan ekonomi hanya dinikmati segelintir orang. Laporan Global Wealth Report 2018 yang dirilis Credit Suisse menunjukkan: 1% orang terkaya di Indonesia menguasai 46,6% total kekayaan penduduk dewasa di Tanah Air. Dan 10% orang terkaya menguasai 75,3% total kekayaan penduduk. Artinya, pembangunan selama masa kemerdekaan ini hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk di negeri ini.
  • 6. World Bank melaporkan bahwa 40% warga Indonesia terkategori miskin. Perhitungannya, garis kemiskinan ekstrem ditetapkan sebesar 2,15 dolar AS perkapita perhari. Ini setara dengan Rp 967.950 perkapita perbulan. Artinya, warga yang berpenghasilan di bawah itu patut disebut sebagai miskin. Ini berarti ada 108 juta warga miskin Indonesia. Akibat kemiskinan, ada 1,9 juta lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan kuliah. 17 juta warga Indonesia terpapar gizi buruk. Ini adalah angka tertinggi di Asia Tenggara. Ada 81 juta warga milenial tidak memiliki rumah. Ada 14 juta warga menempati hunian tidak layak huni. Jutaan rakyat Indonesia juga terbelit utang pinjol hingga puluhan triliun rupiah. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Dalam situasi perih seperti ini, justru pembangunan yang tidak langsung berhubungan dengan peningkatan taraf hidup rakyat yang dilakukan.
  • 7. Pembangunan ibukota baru, kereta cepat, dan proyek infrastruktur lainnya. Sementara itu sumberdaya alam yang harusnya bisa menyejahterakan rakyat justru banyak dikuasai korporasi lokal, asing, dan aseng. Tambang emas, migas, dan mineral malah diberikan kepada asing. Harapan rakyat untuk mendapatkan keadilan, jauh panggang dari api. Orang kuat bisa selamat, meski merampok duit rakyat. Sebaliknya, rakyat kecil tersayat, pilu, menghadapi sanksi hukum yang menjerat. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Mungkin ada di antara kita yang menyatakan bahwa jika seorang Muslim terus-menerus mencari kekurangan dalam perjalanan kemerdekaan negara ini, maka itu adalah tanda kufur nikmat. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan setiap hamba mensyukuri nikmat-Nya dan melarang kufur nikmat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
  • 8. َ ‫ن‬َّ ‫ذ‬َ ‫ا‬َ ‫ت‬ ْ ‫ّذ‬ ‫ا‬َ ‫و‬ ُ ‫ك‬ُّ ‫َب‬ ‫ر‬ ْ ‫م‬ ْ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ ‫ر‬َ ‫ك‬َ ‫ش‬ ْ ‫ن‬ِٕ ‫ ى‬َ ‫ل‬ َ ‫د‬ْ ‫ي‬ّ ‫ز‬َ َ ‫ال‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َّ ‫ن‬ ْ ‫ن‬ِٕ ‫ ى‬َ ‫َل‬ ‫و‬ َ ‫ع‬ َّ ‫ّن‬ ‫ا‬ ْ ‫م‬ُ ‫ت‬ْ ‫ر‬َ ‫ف‬َ ‫ك‬ ْ ‫ّي‬ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫ْد‬ ‫ي‬ّ ‫د‬َ ‫ش‬َ ‫ل‬ (Ingatlah) saat Tuhan kalian memaklumkan, “Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) untuk kalian. Namun, jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), pasti azab-Ku sangat berat.” (TQS Ibrahim [14]: 7). Pertanyaannya, benarkah kita sudah bersyukur? Berkaitan dengan ayat ini, Imam Jarir Ath-Thabari menjelaskan makna bersyukur: “Jika kalian bersyukur kepada Tuhan kalian, dengan ketaatan kalian kepada-Nya dalam hal yang Dia perintahkan kepada kalian dan yang Dia larang kepada kalian, niscaya ditambahkan untuk kalian apa yang ada
  • 9. pada tangan-Nya dan nikmat-Nya atas kalian.” Menurut Imam al-Ghazali, makna syukur yang hakiki adalah juga dengan ketaatan: “…Makna syukur adalah menggunakan nikmat dalam menyempurnakan hikmah untuk apa nikmat itu (diciptakan), yaitu ketaatan kepada Allah,” (Al-Ghazali, Ihyaa’ Uluum ad-Diin, [Beirut, Darul Fikr: 2015 M], Juz IV). Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Dari penjelasan dua ulama besar itu, pertanyaannya, benarkah kita sudah mensyukuri nikmat kemerdekaan dalam bentuk ketaatan pada perintah dan larangan Allah? Apakah bangsa ini telah menggunakan seluruh nikmat kemerdekaan ini di jalan Allah, dengan menerapkan hukum-hukum-Nya untuk menata negara dan masyarakat? Jawabnya, jelas belum. Padahal jika saja itu dilakukan, pastilah Allah akan menambah terus nikmat kemerdekaan dengan limpahan berkah yang menciptakan keadilan, kemakmuran dan keamanan yang sentosa.
  • 10. Akibat bangsa ini tidak mensyukuri kemerdekan dengan ketaatan kepada Allah, dengan cara melaksanakan semua aturan-Nya, maka yang terjadi adalah sebaliknya, Allah menimpakan berbagai bencana karena mereka kufur nikmat, yakni tidak menggunakan semua nikmat itu di jalan-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ُ ٰ ‫لِل‬‫ا‬ َ ‫ب‬َ ‫ر‬َ ‫ض‬َ ‫و‬ ً ‫ا‬َ ََ ‫م‬ ‫ا‬ ْ ‫ت‬َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ ً ‫ة‬َ ‫ي‬ْ ‫ر‬َ ‫ق‬ ً ‫ة‬َ ‫ن‬ّ ‫م‬ َّ ‫ي‬ ً ‫ة‬َّ ‫ن‬ِٕ ‫َ ى‬ ‫م‬ْ ‫ط‬ُّ ‫م‬ َ ‫ه‬ْ ‫ي‬ّ ‫ت‬ْ ‫تْأ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ً ‫د‬َ ‫غ‬َ ‫ر‬ ‫َا‬ ‫ه‬ُ ‫ق‬ْ ‫ز‬ّ ‫ر‬ ْ ‫ن‬ّ ‫م‬ َ ‫ك‬َ َ ٍ ‫ان‬َ ‫َك‬ ‫م‬ ّ ‫ل‬ُ ‫ك‬ ْ ‫ت‬َ ‫ر‬َ ‫ف‬ ّ ٰ ‫لِل‬‫ا‬ ّ ‫م‬ُ ‫ع‬ْ ‫ن‬َ ‫ا‬ّ ‫ب‬ ُ ٰ ‫لِل‬‫ا‬ ‫َا‬ ‫ه‬َ ‫اق‬َ ‫ذ‬َ ‫ا‬َ َ ّ ‫ْع‬ ‫و‬ُ ‫ج‬ْ ‫ال‬ َ ‫اس‬َ ‫ب‬ّ ‫ل‬
  • 11. ّ ‫ب‬ ّ ‫ْف‬ ‫و‬َ ‫خ‬ْ ‫َال‬ ‫و‬ ‫َا‬ ‫م‬ ُ ‫ع‬َ ‫ن‬ْ ‫ِص‬َ ‫ي‬ ‫ْا‬ ‫و‬ُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram. Rezekinya datang kepada mereka melimpah-ruah dari segenap tempat. Namun, (penduduk)-nya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan karena dosa-dosa yang selalu mereka perbuat (TQS an-Nahl [16]: 112). Semua bencana hari ini terjadi akibat umat justru menjauhkan hukum-hukum Allah dari kehidupan. Hukum-hukum buatan manusia yang terbukti rusak dan merusak malah ditegakkan. Alhasil, jika bangsa ini ingin benar-benar merdeka, mereka harus mau diatur oleh hukum-hukum Allah dalam semua aspek kehidupan mereka. Hanya dengan itulah mereka mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaannya, yakni kehidupan yang sejahtera, adil, makmur dan
  • 12. mendapatkan ridha Allah subhanahu wa ta’ala. [] َ ‫و‬ ‫ّي‬ ‫ل‬ ‫هللا‬ َ ‫ك‬َ ‫ر‬‫ا‬َ ‫ب‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫ل‬ ّ ‫ْآن‬ ‫ر‬ُ ‫لق‬ْ ‫ا‬ ‫ّى‬ َ َ ‫ن‬َ ‫و‬ ،ّ ‫م‬ْ ‫ي‬ّ ‫ظ‬َ ‫ع‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫ّي‬ ‫ن‬َ ‫ع‬َ ‫ف‬ َ ‫م‬ّ ‫ب‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬‫ا‬َّ ‫ي‬ّ ‫إ‬َ ‫و‬ ّ ‫ه‬ْ ‫ي‬ّ َ‫ا‬ ّ ‫ات‬َ ‫ي‬ْ ‫اْل‬ َ ‫ن‬ّ ‫م‬ َ ‫ح‬ْ ‫ال‬ ّ ‫ر‬ْ ‫ك‬ّ ‫ذ‬‫َال‬ ‫و‬ ّ ‫م‬‫ّي‬ ‫ك‬ ُ ‫هللا‬ َ ‫ل‬َّ ‫ب‬َ ‫ق‬َ ‫ت‬َ ‫و‬ ‫ا‬َّ ‫ّن‬ ‫م‬ ُ ‫ك‬ْ ‫ن‬ّ ‫م‬َ ‫و‬ َ ‫و‬َ ‫ّا‬ ‫ت‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ه‬َ ‫ت‬ ‫ال‬ َ ‫و‬ُ ‫ه‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ن‬ّ ‫إ‬َ ‫و‬ ُ ‫ع‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬َّ ‫س‬ ُ ‫ق‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ ،ُ ‫م‬ْ ‫ي‬ّ ‫ل‬َ ‫ع‬‫ال‬ ُ ‫ل‬ْ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫َذ‬ ‫ه‬ ‫ّي‬ ‫ل‬ْ ‫و‬َ ‫ق‬ َ ‫هللا‬ ُ ‫ر‬ّ ‫ف‬ْ ‫غ‬َ ‫ت‬ْ ‫تْأس‬َ َ
  • 14. KHUTBAH II َ ‫ع‬ ّ ‫هلل‬ ُ ‫د‬ْ ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ل‬َ ‫ا‬ َ ‫ى‬‫ل‬ ُّ ‫َالش‬ ‫و‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ن‬‫َا‬ ‫س‬ْ ‫ح‬ّ ‫إ‬ ُ ‫ر‬ْ ‫ك‬ ّ َْ ‫و‬َ ‫ت‬ َ ‫ى‬‫َل‬ ‫ع‬ ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ق‬ْ ‫ي‬ .ّ ‫ه‬ّ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫ت‬ْ ‫م‬ّ ‫ا‬َ ‫و‬ َ ‫ال‬ ْ ‫ن‬َ ‫أ‬ ُ ‫د‬َ ‫ه‬ْ ‫ش‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ َ ‫ه‬َ ‫ّل‬ ‫ا‬ ُ ‫َهللا‬ ‫و‬ ُ ‫هللا‬ َّ ‫ال‬ّ ‫إ‬ َ ‫د‬ْ ‫ح‬َ ‫و‬ َ ‫ال‬ ُ ‫ه‬ َ ‫َأ‬ ‫و‬ ُ ‫ه‬َ ‫ل‬ َ ‫ك‬ْ ‫ي‬ّ ‫ر‬َ ‫ش‬ ُ ‫د‬َ ‫ه‬ْ ‫ش‬ ُ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫ن‬َ ‫د‬ّ ‫َي‬ ‫س‬ َّ ‫أن‬ ً ‫د‬َّ ‫م‬َ ‫ح‬ ‫ا‬ ْ ‫و‬ُ ‫َس‬ ‫ر‬َ ‫و‬ ُ ‫ه‬ُ ‫د‬ْ ‫ب‬َ ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ى‬‫إل‬ ‫ّى‬ ‫ع‬‫ا‬َّ ‫الد‬ ُ ‫ه‬‫الل‬ .ّ ‫ه‬ّ ‫ن‬‫َا‬ ‫و‬ْ ‫ض‬ّ ‫ر‬ َّ ‫م‬ ّ ‫َي‬ ‫س‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ ّ ‫َل‬ ‫ص‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫د‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ّ ‫و‬ ٍ ‫د‬َّ ‫م‬َ ‫ح‬ُ ‫م‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ل‬َ ‫ا‬
  • 15. َ ‫َس‬ ‫و‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ح‬ْ ‫ص‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ ْ ‫م‬ّ ‫ل‬ ‫ًا‬ ‫م‬ْ ‫ي‬ّ ‫ل‬ْ ‫س‬َ ‫ت‬ ْ ‫ي‬َّ ‫ك‬ ‫ًا‬ ‫ر‬ ‫ي‬َ َ ُ ‫د‬ْ ‫ع‬َ ‫ب‬ ‫ا‬َّ ‫م‬َ ‫أ‬ َ ‫ا‬ ُ ‫اس‬َّ ‫الن‬ ‫َا‬ ‫ه‬ُّ ‫ي‬َ ‫ا‬ ّ َ َ ‫وهللا‬ُ ‫ق‬َّ ‫ّت‬ ‫ا‬ َ ‫ر‬َ ‫م‬َ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫م‬ْ ‫ي‬ َّ ‫َم‬ ‫ع‬ ‫ْا‬ ‫و‬ُ ‫ه‬َ ‫ت‬ْ ‫ن‬‫َا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ْ ‫و‬ُ ‫م‬َ ‫ل‬ْ ‫ع‬‫َا‬ ‫و‬ ‫َى‬ ‫ه‬َ ‫ن‬ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫ا‬ ّ ‫ب‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬َ ‫ر‬َ ‫م‬َ ‫أ‬ َ ‫هللا‬ ٍ ‫ر‬ْ ‫م‬َ ‫تْأ‬ َ ‫ن‬ّ ‫ب‬ ّ ‫ه‬ْ ‫ي‬ّ َ َ ‫أ‬َ ‫د‬َ ‫ب‬ ّ ‫ه‬ّ ‫س‬ْ ‫ف‬ ّ ‫ئ‬ ‫َآل‬ ‫م‬ّ ‫ب‬ ‫ى‬َ ‫ن‬‫ـ‬َ ‫َث‬ ‫و‬ ّ ‫ه‬ّ ‫ت‬َ ‫ك‬ ّ ‫ب‬ ّ ‫ة‬َ ‫ح‬ّ ‫َب‬ ‫ُس‬ ‫م‬ْ ‫ال‬ ّ ‫ه‬ّ ‫س‬ْ ‫د‬ُ ‫ق‬ ّ ‫إ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ا‬‫ع‬َ ‫ت‬ َ ‫ل‬‫ا‬َ ‫َق‬ ‫و‬ َّ ‫ن‬ َ ‫م‬َ ‫و‬ َ ‫هللا‬ َ ‫ت‬َ ‫ّك‬ ‫ئ‬‫آل‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ى‬‫َل‬ ‫ع‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُّ ‫َل‬ ‫ِص‬ُ ‫ي‬
  • 16. ُّ ‫ي‬َ ‫ا‬ ‫يآ‬ ‫ى‬ّ ‫ب‬َّ ‫الن‬ ‫َا‬ ‫ه‬ ْ ‫و‬ُ ‫ن‬َ ‫م‬‫آ‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ذ‬َّ ‫ال‬ ‫ا‬ ّ ‫ه‬ْ ‫ي‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ْا‬ ‫و‬ُّ ‫َل‬ ‫ص‬ ْ ‫س‬َ ‫ت‬ ‫ْا‬ ‫و‬ُ ‫م‬ّ ‫َل‬ ‫َس‬ ‫و‬ .‫ًا‬ ‫م‬ْ ‫ي‬ّ ‫ل‬ َ ‫ع‬ ّ ‫َل‬ ‫ص‬ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬‫الل‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ َّ ‫م‬َ ‫ح‬ُ ‫م‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫د‬ّ ‫َي‬ ‫س‬ َّ ‫َل‬ ‫ص‬ ٍ ‫د‬ ‫ى‬ َ ‫و‬ ّ ‫ه‬ْ ‫ي‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ ُ ‫هللا‬ ْ ‫م‬ّ ‫َل‬ ‫س‬ ّ ‫َي‬ ‫س‬ ّ ‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ َ ‫ا‬‫ّن‬ ‫د‬ ‫ى‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ٍ ‫د‬َّ ‫م‬َ ‫ح‬ُ ‫م‬ ُ ‫ر‬َ ‫و‬ َ ‫ك‬ّ ‫ئ‬‫يآ‬ّ ‫ب‬ْ ‫ن‬َ ‫ا‬ َ ‫ك‬ّ ‫ل‬ُ ‫س‬ َ ‫و‬ ّ ‫ة‬َ ‫ّك‬ ‫ئ‬‫َآل‬ ‫م‬ َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ب‬َّ ‫ر‬َ ‫ُق‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬ َ َ ْ ‫ر‬‫ا‬ ّ ‫َن‬ ‫ع‬ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬‫الل‬ ّ ‫ء‬‫ا‬َ ‫ف‬َ ‫ل‬ُ ‫خ‬‫ل‬ْ ‫ا‬
  • 17. َ ‫أ‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫د‬ّ ‫ش‬‫ا‬َّ ‫الر‬ ‫ّى‬ ‫ب‬ ‫َر‬ ‫م‬ُ ‫ع‬َ ‫و‬ ٍ ‫ر‬ْ ‫ك‬َ ‫ب‬ ‫َلي‬ ‫ع‬َ ‫و‬ ‫َان‬ ‫م‬ْ َُ ‫ع‬َ ‫و‬ ّ ‫ة‬َّ ‫ّي‬ ‫ق‬َ ‫ب‬ ْ ‫ن‬َ ‫ع‬َ ‫و‬ ّ ‫ة‬َ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ح‬َّ ‫الِص‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ع‬ّ ‫ب‬‫ا‬َّ ‫َالت‬ ‫و‬ ‫ّي‬ ‫ع‬ّ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ت‬َ ‫و‬ َ ‫ل‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ع‬ّ ‫ب‬‫ا‬َّ ‫الت‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬ ‫ى‬َ ‫ّل‬ ‫ا‬ ٍ ‫َان‬ ‫س‬ْ ‫ح‬ّ ‫ا‬ّ ‫ب‬ ّ ‫م‬ْ ‫و‬َ ‫ي‬ َ َ ْ ‫ر‬‫َا‬ ‫و‬ ّ ‫ْن‬ ‫ي‬ّ ‫الد‬ ‫ا‬َّ ‫َن‬ ‫ع‬ ْ ‫م‬ُ ‫ه‬َ ‫ع‬َ ‫م‬ َ ‫م‬ْ ‫ح‬َ ‫ر‬ّ ‫ب‬ ‫ا‬َ ‫ي‬ َ ‫ك‬ّ ‫ت‬ ّ ‫اح‬َّ ‫الر‬ َ ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ر‬َ ‫أ‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬
  • 18. ْ ‫ر‬ّ ‫ف‬ْ ‫غ‬‫ا‬ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬‫لل‬َ ‫ا‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ن‬ّ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ ‫ل‬ّ ‫ل‬ ّ ‫ات‬َ ‫ن‬ّ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫ُس‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ ّ ‫َات‬ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫ُس‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ ُ ‫ه‬ْ ‫ن‬ّ ‫م‬ ‫يآء‬ْ ‫ح‬َ ‫ال‬َ ‫ا‬ ْ ‫م‬ ‫ال‬ ّ ‫َات‬ ‫و‬ْ ‫م‬َ ‫ال‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬‫ل‬ َ ‫ْا‬ ‫س‬ّ ‫إل‬ْ ‫ا‬ َّ ‫ّز‬ ‫ع‬َ ‫أ‬ َ ‫م‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫ُس‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َّ ‫ّل‬ ‫ذ‬َ ‫َأ‬ ‫و‬ َ ‫ك‬ْ ‫ر‬ّ ‫الش‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ك‬ّ ‫ر‬ْ ‫ُش‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َ ‫د‬‫ا‬َ ‫ب‬ّ ‫ع‬ ْ ‫ر‬ُ ‫ِص‬ْ ‫ن‬‫َا‬ ‫و‬ َ ‫ك‬ َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫د‬ّ ‫َح‬ ‫و‬ُ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ْ ‫ر‬ُ ‫ِص‬ْ ‫ن‬‫ا‬ َ ‫م‬ ّ ‫الد‬ َ ‫ر‬َ ‫ِص‬َ ‫ن‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬
  • 19. َ ‫خ‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬ ْ ‫ل‬ُ ‫ذ‬ْ ‫خ‬‫َا‬ ‫و‬ َ ‫ل‬َ ‫ذ‬ َ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫ُس‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ْ ‫ر‬ّ ‫م‬َ ‫د‬ ْ ‫ي‬ّ ‫الد‬ َ ‫ء‬‫ا‬َ ‫د‬ْ ‫ع‬َ ‫أ‬ ّ ‫ن‬ ّ ‫ت‬‫َا‬ ‫م‬ّ ‫ل‬َ ‫ك‬ ّ ‫ل‬ْ ‫ع‬‫َا‬ ‫و‬ َ ‫ك‬ ّ ‫الد‬ ّ ‫م‬ْ ‫و‬َ ‫ي‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ّ ‫إ‬ .ّ ‫ْن‬ ‫ي‬ َ ‫ع‬ ْ ‫ع‬َ َْ ‫د‬‫ا‬ َّ ‫ُم‬ ‫ه‬‫الل‬ ‫ا‬َّ ‫ن‬ َ ‫و‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َ ‫ء‬َ ‫ا‬َ ‫ب‬‫ل‬ْ ‫ا‬ َ ‫ء‬‫ا‬َ ‫ب‬ َ ‫و‬ َ ‫ل‬ّ ‫ز‬َ ‫ال‬َّ ‫َالز‬ ‫و‬ َ ‫ن‬َ ‫ح‬ّ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬ َ ‫ن‬ْ ‫ت‬ّ ‫ف‬‫ل‬ْ ‫ا‬ َ ‫ء‬ْ ‫و‬ُ ‫َس‬ ‫و‬ ّ ‫ة‬ َ ‫ظ‬ ‫َا‬ ‫م‬ َ ‫ن‬َ ‫ح‬ّ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ َ ‫ر‬َ ‫ه‬ ْ ‫ن‬ّ ‫م‬ َ ‫ط‬َ ‫ب‬ ‫َا‬ ‫م‬َ ‫و‬ ‫َا‬ ‫ه‬ َ ‫ن‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫د‬َ ‫ل‬َ ‫ب‬ ْ ‫ن‬َ ‫ع‬ ‫ا‬َّ ‫ّي‬ ‫س‬ْ ‫ي‬ّ ‫ن‬‫و‬ُ ‫د‬ْ ‫ن‬ّ ‫ا‬ ً ‫ة‬َّ ‫خآص‬ ْ ‫ل‬ُ ‫ب‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ّ ‫ر‬ّ ‫ئ‬‫َا‬ ‫َس‬ ‫و‬ ّ ‫ان‬َ ‫د‬
  • 20. ‫ع‬ َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬ّ ‫ل‬ْ ‫ُس‬ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ً ‫ة‬َّ ‫آم‬ َّ ‫َب‬ ‫ر‬ ‫ا‬َ ‫ي‬ َ ‫ر‬ .َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫م‬َ ‫َال‬ ‫ع‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ن‬َّ ‫ب‬ ْ ‫ن‬ُّ ‫الد‬ ‫ّى‬ َ َ ‫ا‬‫ّن‬ ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ ‫ي‬ ْ ‫ا‬ ‫ّى‬ ََ ‫و‬ ً ‫ة‬َ ‫ن‬َ ‫س‬َ ‫ح‬ ّ ‫ة‬َ ‫ر‬ّ ‫ْلخ‬ َ ‫ع‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ّ ‫ق‬َ ‫و‬ ً ‫ة‬َ ‫ن‬َ ‫س‬َ ‫ح‬ َ ‫ب‬‫ا‬َ ‫ذ‬ َ ‫ن‬َّ ‫َب‬ ‫ر‬ .ّ ‫ر‬‫ا‬َّ ‫الن‬ ‫ا‬ َ ‫س‬ُ ‫ف‬ْ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬َ ‫ل‬َ ‫ظ‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ َ ‫و‬ ّ ‫ف‬ْ ‫غ‬َ ‫ت‬ ْ ‫م‬َ ‫ل‬ ْ ‫ن‬‫اإ‬ ْ ‫ر‬ َ ‫ن‬ْ ‫م‬َ ‫ح‬ْ ‫ر‬َ ‫ت‬َ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ن‬َ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ن‬ّ ‫م‬ َّ ‫ن‬َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ك‬َ ‫ن‬َ ‫ل‬ .َ ‫ن‬ْ ‫ي‬ّ ‫ر‬ّ ‫س‬‫ا‬َ ‫خ‬‫ل‬ْ ‫ا‬
  • 21. ّ ‫إ‬ ! ّ ‫هللا‬َ ‫د‬‫ا‬َ ‫ب‬ّ ‫ع‬ َ ‫هللا‬ َّ ‫ن‬ ْ ‫د‬َ ‫ع‬‫ل‬ْ ‫ا‬ّ ‫ب‬ُ ‫ر‬ُ ‫م‬ْ ‫تْأ‬َ ‫ي‬ ّ ‫ل‬ َ ‫و‬ ّ ‫َان‬ ‫س‬ْ ‫ح‬ّ ‫إل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ ّ ‫ء‬‫ْتآ‬ ‫ي‬ّ ‫إ‬ َ ‫ى‬‫ْب‬ ‫ر‬ُ ‫لق‬ْ ‫ا‬ ‫ّي‬ ‫ذ‬ ّ ‫َن‬ ‫ع‬ ‫َى‬ ‫ه‬ْ ‫ن‬َ ‫ي‬َ ‫و‬ ّ ‫ء‬‫شآ‬ْ ‫ح‬َ ‫ف‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ْ ‫ا‬َ ‫و‬ ّ ‫ر‬َ ‫ك‬ْ ‫ن‬ُ ‫م‬‫ل‬ْ ‫ا‬َ ‫و‬ ‫ي‬ْ ‫غ‬َ ‫ب‬‫ل‬ َّ ‫َل‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ُ ‫ّظ‬ ‫ع‬َ ‫ي‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ ‫َا‬ ‫و‬ َ ‫ن‬ْ ‫و‬ُ ‫ر‬َّ ‫ك‬َ ‫ذ‬َ ‫ت‬ ‫ُوا‬ ‫ر‬ُ ‫ك‬ْ ‫ذ‬ َ ‫م‬ْ ‫ي‬ّ ‫ظ‬َ ‫ع‬‫ل‬ْ ‫ا‬ َ ‫هللا‬ ْ ‫َاش‬ ‫و‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ْ ‫ر‬ُ ‫ك‬ْ ‫ذ‬َ ‫ي‬ ُ ‫ه‬ْ ‫و‬ُ ‫ر‬ُ ‫ك‬ َ ‫ي‬ ّ ‫ه‬ّ ‫م‬َ ‫ع‬ّ ‫ن‬ َ ‫ى‬‫َل‬ ‫ع‬ ْ ‫م‬ُ ‫ك‬ْ ‫د‬ّ ‫ز‬ َ ‫أ‬ ّ ‫هللا‬ ُ ‫ر‬ْ ‫ك‬ّ ‫ذ‬َ ‫َل‬ ‫و‬ ْ ‫ر‬َ ‫ب‬ْ ‫ك‬