1. Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007.
2. Kompetensi kewirausahaan mencakup mengidentifikasi potensi sekolah dan membangun kemitraan dengan lembaga lain.
3. Kepala sekolah diharapkan dapat mengembangkan sikap inovatif, kreatif, pantang menyerah dalam mengelola sum
Lembar Evaluasi Guru Penggerak contoh lembar penilaianhutaminurikasiwi1
Lembar penilaian untuk Guru Penggerak atau lembar evaluasi. Bisa digunakan sebagai contoh untuk penilaian guru penggerak. Bisa dipakai untuk angkatan berapa saja. Lembar penilaian ini digunakan untuk bahan evaluasi Pngajar Praktik untuk menilai Guru Penggerak. Contoh lembar penilaian untuk menilai evaluasi.
Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar Visi Misi.pdfmarfita2
1.Membentuk teamwork yang solid, kompak dan professional
2.Menumbuhkembangkan kehidupan relegius
3.Menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
4.Menumbuhkembangkan jiwa dan perilaku ilmiah serta berbudi pekerti luhur
5.Menumbuhkembangkan kesadaran warga sekolah untuk menghargai, mencintai
dan melestarikan lingkungan sekitar
6.Menumbuhkembangkan potensi siswa secara optimal
7.Menjalin kerjasama warga sekolah dengan masyarakat, komponen pendidikan dan
istansi terkait
8.Menumbuhkembangkan sifat peduli terhadap lingkungan
9.Membentuk perilaku warga sekolah untuk hidup sehat dan berkepribadian cinta
terhadap lingkungan sekitar
HASIL REFLEKSI
1.Mendapat pemahaman mengenai
sosialisasi membuat Visi, misi dan
tujuan sekolah
2.Perasaan senang karena bisa
belajar bersama.
3.Melalui diskusi bersama bisa saling
menyampaikan ide dan pendapat.
4.Mendapatkan hal yang baru
tentang penyusunan visi, misi dan
tujuan sekolah.
isi seorang guru harusnya
sejalan dengan Filosofi
Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai
keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai
manusia maupun anggota
masyarakat, demi
terciptanya student
wellbeing
Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kompetensi guru. Yang ujungnya diharapkan dapat mendorong kemajuan di bidang pendidikan
Lembar Evaluasi Guru Penggerak contoh lembar penilaianhutaminurikasiwi1
Lembar penilaian untuk Guru Penggerak atau lembar evaluasi. Bisa digunakan sebagai contoh untuk penilaian guru penggerak. Bisa dipakai untuk angkatan berapa saja. Lembar penilaian ini digunakan untuk bahan evaluasi Pngajar Praktik untuk menilai Guru Penggerak. Contoh lembar penilaian untuk menilai evaluasi.
Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar Visi Misi.pdfmarfita2
1.Membentuk teamwork yang solid, kompak dan professional
2.Menumbuhkembangkan kehidupan relegius
3.Menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
4.Menumbuhkembangkan jiwa dan perilaku ilmiah serta berbudi pekerti luhur
5.Menumbuhkembangkan kesadaran warga sekolah untuk menghargai, mencintai
dan melestarikan lingkungan sekitar
6.Menumbuhkembangkan potensi siswa secara optimal
7.Menjalin kerjasama warga sekolah dengan masyarakat, komponen pendidikan dan
istansi terkait
8.Menumbuhkembangkan sifat peduli terhadap lingkungan
9.Membentuk perilaku warga sekolah untuk hidup sehat dan berkepribadian cinta
terhadap lingkungan sekitar
HASIL REFLEKSI
1.Mendapat pemahaman mengenai
sosialisasi membuat Visi, misi dan
tujuan sekolah
2.Perasaan senang karena bisa
belajar bersama.
3.Melalui diskusi bersama bisa saling
menyampaikan ide dan pendapat.
4.Mendapatkan hal yang baru
tentang penyusunan visi, misi dan
tujuan sekolah.
isi seorang guru harusnya
sejalan dengan Filosofi
Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai
keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai
manusia maupun anggota
masyarakat, demi
terciptanya student
wellbeing
Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kompetensi guru. Yang ujungnya diharapkan dapat mendorong kemajuan di bidang pendidikan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. TARGET KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, Saudara
diharapkan dapat menganalisis, menumbuhkan dan
mengembangkan karakteristik kewirausahaan di
sekolah sesuai standar kompetensi kepala sekolah yang
tertuang dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007, serta
mampu membangun kemitraan usaha sekolah dengan
para pemangkukepentingan terkait
4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4
1.Menanam dan menumbuhkan karakter
kewirausahaan di sekolah,
2. Menganalisis potensi sekolah yang dapat dikembangkan
dalam kewirausahaan
3. Mengembangkan proyek kewirausahaan melalui
kemitraan sekolah dengan sekolah lain atau dengan
lembaga/organisasi lain
5. 1. Kewirausahaan dalam hal
mengidentifikasi potensi sekolah
2. Kemitraan sekolah dengan sekolah lain dan
lembaga/organisasi lain
5
RUANG LINGKUP
8. Indikator Pencapaian Tujuan
1. Menjelaskan konsep
kewirausahaan
2. Menganalisis potensi sekolah
yang dapat dikembangkan
dalam kewirausahaan
9. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
• Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk
mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).
• Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum
pernah ada sebelumnya.
• Inovatif berarti
memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan
sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki
nilai lebih dari sebelumnya.
10. Agar kepala sekolah memiliki jiwa inovatif,
kerja keras, memiliki motivasi kuat,
pantang menyerah, dan kreatif dalam
mencari solusi terbaik, sehingga mampu
mengembangkan dan meningkatkan mutu
pengelolaan pendidikan di sekolah.
TUJUAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
11.
12.
13. 1. Evaluasi diri tentang tingkat kepemilikan jiwa kewirausahaan
2. Melalui “belajar”.
3. Melalui membaca, magang, kursus, dialog/belajar dengan
wirausahawan sukses, pengamatan langsung di lapangan, dan
mencoba berusaha
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala sekolah/madrasah,
5. Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa, dan
6. Menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya, khususnya
mengenai kompetensi kewirausahaan
CARA MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
16. Potensi sekolah adalah kemampuan sekolah yang
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
lebih baik dengan menerapkan jiwa kewirausahaan
antara lain bekerja keras, inovatif, kreatif, pantang
menyerah dan dapat membaca peluang.
Salah satu upaya agar dapat mengidentifikasi
potensi sekolah, kepala sekolah harus mampu
mengenali kultur sekolah.
PENGERTIAN POTENSI SEKOLAH
17. POTENSI SEKOLAH YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Potensi sekolah dikembangkan dalam upaya meningkatkan
pelayanan sekolah. Adapun lingkup potensi sekolah yang dapat
dikembangkan yaitu:
• Pendidik dan tenaga kependidikan
• Peserta didik
• Orang tua/wali siswa dan masyarakat
• Sarana dan prasarana
• Pendanaan/sumber dana
18. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN POTENSI
SEKOLAH:
1. Lakukan identifikasi potensi sekolah
2. Dari hasil identifikasi yang sudah Saudara lakukan,
dengan jiwa kewirausahaan Saudara, rencana
pengembangan apa saja yang dapat dilakukan pada
setiap komponen !
19. No. Potensi Sekolah Komponen Hasil Identifikasi Pengembangan
1 Pendidik Kualifikasi
Usia
Kinerja
2 Peserta didik Jumlah
Potensi
3 Orang tua/wali
siswa
Status Sosial Ekonomi
Partisipasi
FORM RENCANA PENGEMBANGAN
POTENSI SEKOLAH
20. FORMAT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
BERDASARKAN POTENSI SEKOLAH
No
Potensi
Sekolah
Kondisi
Sekolah
Jenis
Kegiatan
Indikator
Keberhasilan
Sasaran Target
Waktu
pencapaia
n target
Sumber
Daya
21. RANGKUMAN
1. Kepala sekolah dipersyaratkan memiliki kompetensi
kepemimpinan kewirausahaan, yang bercirikan inovatif,
kreatif, bekerja keras, pantang menyerah, memiliki
motivasi berprestasi tinggi, proaktif serta berani
mengambil risiko dan memiliki kreativitas untuk selalu
mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sekolah.
22. RANGKUMAN
2. Kepala sekolah yang bermental wirausaha memiliki
kemampuan mengembangkan potensi sekolah
dengan sumber daya yang terbatas melalui cara-
cara yang tidak biasa dan mampu menjalin
kemitraan dengan lembaga lain. Kepala sekolah
akan selalu mengembangkan kreativitas dan
menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah.
25. KONSEP KEMITRAAN SEKOLAH
Kemitraan antara sekolah, keluarga dan
masyarakat, merupakan perilaku
hubungan yang bersifat erat antara dua
pihak atau lebih dimana masing-masing
pihak saling membantu untuk mencapai
tujuan bersama.
26. TUJUAN KEMITRAAN SEKOLAH
1. Mendapatkan informasi terkini
2. Memperoleh bantuan peralatan, tenaga ahli, dan tenaga
sukarela
3. Mendapat kesempatan berbagi pengalaman
4. Melaksanakan proyek bersama
5. Mendapatkan beasiswa
6. Meningkatkan kreativitas
27. PRINSIP KEMITRAAN SEKOLAH
1. Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, sesuai dengan regulasi
yang diberlakukan
2. Partisipasi, memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat,
dan dalam mengambil memutuskan
3. Percaya, saling mempercayai dan dapat dipercaya untuk membina kerjasama
4. Akseptasi, saling menerima dengan apa adanya dalam kesetaraan, masing-
masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri;
5. Komunikasi, masing-masing pihak harus mau dan mampu
mengkomunikasikan dirinya serta rencana kerjanya sehingga dapat
dikoordinasikan dan disinergikan
6. Partnership, berdasarkan kesepakatan, tidak merendahkan satu dengan yang
lain, tetapi sama-masa bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah
28. TAHAPAN PROSEDUR PELAKSANAAN
KEMITRAAN SEKOLAH
• Proses analisis kebutuhan
• Analisis partnership
• Perencanaan
• Presentasi
Tahap 1
• Proses persetujuan
• Perundingan
• Penandatanganan MoU
Tahap 2
• Proses pelaksanaan kerjasama
• Pelaporan
• Monitoring dan evaluasi
Tahap 3
29. Pilihlah satu program yang diperlukan di sekolah, kemudian buatlah draf naskah
kerjasama (MoU) program kemitraan sekolah yang meliputi komponen-komponen
sebagai berikut:
No. Komponen No. Komponen
1 Identitas kerja sama 7 Pasal-pasal perjanjian kerja sama
2 Program kerja sama 8 Tanggung jawab dan kewajiban
3 Latar belakang kerjasama 9 Prosedur kerja sama
4 Maksud dan tujuan kerja sama 10 Prosedur penyelesaian masalah
5 Tempat dan waktu kerja sama 11 Ketentuan lain
6 Lingkup kerjasama 12 Tanda tangan kedua belah pihak
30. TAHAPAN PROSES PELAKSANAAN KEMITRAAN DI SEKOLAH
Nama Sekolah : ……………………………..
Nama Kepala Sekolah : ……………………………..
Bentuk Kerjasama : ……………………………..
Bidang Kerjasama : ……………………………..
Tahap Kegiatan
Hasil Pengamatan Video Deskripsi Hasil
Pengamatan Video
Alternatif
Solusi
Ada Tidak
I Proses analisis kebutuhan
Analisis partnership
Perencanaan
Presentasi
II Proses Persetujuan
Perundingan
Penandatanganan MoU
III Proses Pelaksanaan kerjasama
Pelaporan
Monitoring dan evaluasi
31. RANGKUMAN
1. Kemitraan adalah hubungan kooperatif antara orang atau
kelompok orang yang sepakat untuk berbagi tanggung
jawab untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah
ditetapkan.
2. Prinsip dari kemitraan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah, yaitu tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, partisipasi,
percaya, akseptasi, komunikasi, partnership berdasarkan
kesepakatan.
32. RANGKUMAN
3. Prosedur pelaksanaan kemitraan antar lembaga secara
umum dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
• Tahap 1 : pada tahap ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu proses
analisis kebutuhan, analisis partnership, perencanaan, dan
presentasi.
• Tahap 2 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu proses
persetujuan, perundingan, dan penandatanganan MoU.
• Tahap 3 : tahap ini terdiri dari 3 bagian yaitu proses
pelaksanaan kerjasama, pelaporan, monitoring dan evaluasi