Dokumen tersebut membahas adab atau tata cara yang benar dalam membaca Al-Quran. Beberapa poin pentingnya adalah membersihkan mulut dengan siwak, berwudhu, membaca dengan suara yang bagus sambil memahami tanda baca dan makna ayat, meletakkan Al-Quran di tempat yang layak, serta berdoa ketika menghatamkannya.
Dokumen tersebut membahas adab atau tata cara yang benar dalam membaca Al-Quran. Beberapa poin pentingnya adalah membersihkan mulut dengan siwak, berwudhu, membaca dengan suara yang bagus sambil memahami tanda baca dan makna ayat, meletakkan Al-Quran di tempat yang layak, serta berdoa ketika menghatamkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memilih amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita telah meninggal, seperti shalat berjamaah di masjid yang memberikan bonus ampunan dosa dan kenaikan derajat."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Tidak sepatutnya bagi semua mukminin untuk pergi berperang. Sebaiknya dari setiap golongan di antara mereka mengirimkan sebagian orang untuk mempelajari agama dan memberi peringatan kepada sukunya apabila mereka kembali, agar suku mereka dapat menjaga diri. (Q.S. At-Taubah: 122).
Dokumen tersebut membahas hasil-hasil dari ibadah yang benar yang meliputi iman, islam, ihsan, tunduk, tawakal, cinta, harapan, takut, taubat, dan doa. Ibadah yang benar akan menghasilkan peningkatan taqwa kepada Allah.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan petunjuk tentang jalan dakwah yang benar, mulai dari pentingnya iman dan amal shaleh, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, serta bahaya jika dakwah ditinggalkan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya kesabaran dan solidaritas dalam menjalankan dakwah.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan keutamaan menuntut ilmu dalam pandangan Islam. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat Islam dengan tujuan untuk memahami agama dan mengenal Allah serta melaksanakan tugas sebagai hamba-Nya. Orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan jalan menuju surga, mendapat ridho dari malaikat, dan mendapat pahala seperti melaksanakan ibadah haji sempurna
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Hijrah memiliki arti universal yang mencakup segala aspek kehidupan dan berlangsung terus hingga akhir zaman.
2. Berpindah dan berubah merupakan sunnah alam semesta seperti proses metamorfosis, migrasi hewan, dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad.
3. Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah bertujuan untuk menyebarkan agama Islam dan mendirikan pemerint
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran ibu dalam pendidikan anak di pandangan Islam. Ibu dianggap sebagai pendidik utama bagi anak karena berperan sebagai "madrasatul ula". Dokumen juga menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ibu seperti pembinaan rutin, peran negara dalam kurikulum pendidikan calon ibu, serta kerja sama berbagai pihak.
Dokumen ini membahas kewajiban menuntut ilmu dalam Islam. Ayat Al-Qur'an dan hadis menjelaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Hukum menuntut ilmu dibedakan menjadi fardu kifayah dan fardu ain. Orang yang menuntut ilmu akan mendapat pahala besar dan mudah masuk surga. Kunci sukses menuntut ilmu adalah bersik
Dokumen tersebut membahas tentang definisi istiqomah menurut para salafus shalih dan Alquran, yang mana istiqomah berarti konsisten dalam iman dan amal shaleh seperti mengingat Allah, melaksanakan kewajiban, dan bertakwa.
NYOLONG DAri wandaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhujsadf u
Manusia diciptakan dengan kelebihan dan potensi tertentu yang membedakannya dari mahluk lain. Kemuliaan manusia timbul dari amanah sebagai khalifah di bumi yang diberikan Allah meskipun awalnya ditentang malaikat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memilih amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita telah meninggal, seperti shalat berjamaah di masjid yang memberikan bonus ampunan dosa dan kenaikan derajat."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Tidak sepatutnya bagi semua mukminin untuk pergi berperang. Sebaiknya dari setiap golongan di antara mereka mengirimkan sebagian orang untuk mempelajari agama dan memberi peringatan kepada sukunya apabila mereka kembali, agar suku mereka dapat menjaga diri. (Q.S. At-Taubah: 122).
Dokumen tersebut membahas hasil-hasil dari ibadah yang benar yang meliputi iman, islam, ihsan, tunduk, tawakal, cinta, harapan, takut, taubat, dan doa. Ibadah yang benar akan menghasilkan peningkatan taqwa kepada Allah.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan petunjuk tentang jalan dakwah yang benar, mulai dari pentingnya iman dan amal shaleh, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, serta bahaya jika dakwah ditinggalkan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya kesabaran dan solidaritas dalam menjalankan dakwah.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan keutamaan menuntut ilmu dalam pandangan Islam. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat Islam dengan tujuan untuk memahami agama dan mengenal Allah serta melaksanakan tugas sebagai hamba-Nya. Orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan jalan menuju surga, mendapat ridho dari malaikat, dan mendapat pahala seperti melaksanakan ibadah haji sempurna
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Hijrah memiliki arti universal yang mencakup segala aspek kehidupan dan berlangsung terus hingga akhir zaman.
2. Berpindah dan berubah merupakan sunnah alam semesta seperti proses metamorfosis, migrasi hewan, dan peristiwa hijrah Nabi Muhammad.
3. Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah bertujuan untuk menyebarkan agama Islam dan mendirikan pemerint
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran ibu dalam pendidikan anak di pandangan Islam. Ibu dianggap sebagai pendidik utama bagi anak karena berperan sebagai "madrasatul ula". Dokumen juga menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ibu seperti pembinaan rutin, peran negara dalam kurikulum pendidikan calon ibu, serta kerja sama berbagai pihak.
Dokumen ini membahas kewajiban menuntut ilmu dalam Islam. Ayat Al-Qur'an dan hadis menjelaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Hukum menuntut ilmu dibedakan menjadi fardu kifayah dan fardu ain. Orang yang menuntut ilmu akan mendapat pahala besar dan mudah masuk surga. Kunci sukses menuntut ilmu adalah bersik
Dokumen tersebut membahas tentang definisi istiqomah menurut para salafus shalih dan Alquran, yang mana istiqomah berarti konsisten dalam iman dan amal shaleh seperti mengingat Allah, melaksanakan kewajiban, dan bertakwa.
NYOLONG DAri wandaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhujsadf u
Manusia diciptakan dengan kelebihan dan potensi tertentu yang membedakannya dari mahluk lain. Kemuliaan manusia timbul dari amanah sebagai khalifah di bumi yang diberikan Allah meskipun awalnya ditentang malaikat.
Hadits ini mengingatkan umat Islam untuk menjauhi sifat zalim dan kikir karena:
1. Zalim akan menyebabkan gelapnya hari kiamat
2. Kikir telah membinasakan umat sebelumnya dan mendorong tindakan buruk seperti pertumpahan darah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Malaikat dapat dilihat oleh manusia dalam bentuk manusia seperti ketika Jibril menemui Maryam.
2. Bentuk asli malaikat adalah jisim halus yang tidak terlihat oleh mata manusia kecuali nabi.
3. Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim.
1. Karamah adalah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang shalih untuk menguatkan iman mereka.
2. Karamah diberikan kepada wali Allah yaitu mereka yang beriman dan taqwa kepada Allah.
3. Tidak semua wali memiliki karamah dan wali tanpa karamah tidak berarti kurang utama.
PPT Kelompok 6A - Kelebihan Seorang Rasul dari Rasul Lainnya (Q.S. al-Baqarah...RahmatRamadhan71
Teks tersebut membahas tentang keistimewaan para rasul dalam agama Islam. Ayat Alquran yang dibahas menjelaskan bahwa Allah memberikan kelebihan kepada beberapa rasul dibanding rasul lainnya, seperti berbicara langsung kepada Nabi Musa dan memperkuat Nabi Isa dengan Rohul Qudus.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan sejarah Islam, kecenderungan berorientasi politik dalam dokumentasi sejarah, dan pendekatan pembelajaran sejarah yang kurang mempertimbangkan keragaman metode. Dokumen tersebut juga membahas tentang konsep Ulul Albab menurut Al-Quran dan hadis, serta kepentingan memahami sejarah untuk mengambil hikmah dan pelajaran.
Surat Al Mukminun ayat 12-16 menjelaskan proses penciptaan manusia secara singkat dalam 3 tahap yaitu air mani, darah, dan daging serta menjelaskan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian dan kemudian dibangkitkan di hari kiamat.
Beriman Kepada Malaikat (Rukun Iman ke-2)Rizky36192
1. Beriman kepada malaikat termasuk salah satu rukun iman. Dokumen ini menjelaskan berbagai aspek kepercayaan terhadap malaikat seperti keberadaan, nama, sifat, dan tugas mereka.
2. Malaikat diciptakan dari cahaya, memiliki sayap, dan tidak makan atau minum. Mereka memiliki sifat mulia dan banyak berbuat kebaikan.
3. Beberapa malaikat seperti Jibril, Mikail, dan
Tafsir ayat Kursi bahagian 7 menjelaskan makna "Maha Tinggi" dan "Maha Besar" dalam konteks ketinggian dan keagungan Allah. Dokumen ini menyatakan bahwa Allah Maha Tinggi dalam aspek zat dan sifat, serta mengatasi segala makhluk. Allah juga Maha Besar dan mempunyai kesempurnaan mutlak.
2. KONSEP KEPEMIMPINAN
DALAM ISLAM
secara syar’I
tersirat dari firman Allah tentang doa orang-orang yang selamat :
و
َ
نْي ِ
ذ
َّ
الَ
َ
ن ْ
و
ُ
ل ْ
و
ُ
قي
انَّبر
َْ
به
ان
َ
ل
َْ
ن ِ
م
ان ِ
اجو
ْ
ز
َ
ا
انِتّٰي ِّ
ر
ُ
ذو
َ
ةَّ
ر
ُ
ق
َ
ْ
ع
َ
ا
َن
ُ ُ
ي
ان
ْ
لع ْ
اج َّ
و
َُ ْ
ي ِ
ق
َّ
ت ُم
ْ
لِل
ا ًاممِا
Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”” [QS Al-
Furqan : 74].
Demikian pula firman Allah
اهُّي
َ
ا
ٰٓ
ي
َ
نْي ِ
ذ
َّ
ال
ا
ْٰٓ
و
ُ
نم
ٰ
ا
وا ُعْي ِ
ط
َ
ا
َ
ٰ
اّلل
وا ُعْي ِ
ط
َ
او
َ
ل ْ
و ُ
سَّ
الر
َ ِ
ول
ُ
او
َ
ر ْم
ْ
اْل
َْ
م
ُ
ك
ْ
ن ِ
م
َ
ْ
نِاف
َْ
م
ُ
ت
ْ
عازنت
َْ
ِ ِ
ُ
ف
َ
ء ْ
ِ
ش
َُه ْ
و
ُّ
دُ
رف
َ
َ
لِا
َِ
ٰ
اّلل
َِ
ل ْ
و ُ
سَّ
الرو
َ
ْ
نِا
َْ
م
ُ
ت
ْ
ن
ُ
ك
َ
ن ْ
و
ُ
ن ِ
م
ْ
ؤ
ُ
ت
َِ
ٰ
اّللِب
َِ
م ْ
وي
ْ
الو
َ
ر ِ
خ
ْ
اْل
َ
كِلذ
َر ْ
يخ
َُ
نس ْ
ح
َ
ا َّ
و
َ
ً
لْيو
ْ
أت
ࣖ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS An-Nisaa’ : 59].
3. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang sangat terkenal : “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan
setiap dari kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”. Terdapat pula sebuah hadits yang menyatakan
wajibnya menunjuk seorang pemimpin perjalanan diantara tiga orang yang melakukan suatu perjalanan.
Adapun secara ‘aqli, suatu tatanan tanpa kepemimpinan pasti akan rusak dan porak poranda.
4. Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan
kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam dalam Surat al-
Baqarah 124. Khalifah pada al-Baqarah: 30. Malik, al-Fatihah : 4, Wali pada al-A’raf : 3. ‘Amir dan Ra’in,
Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri.
Menurut Quraish Shihab, imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Alquran untuk menunjuk pemimpin.
Kata imam diambil dari kata amma-ya’ummu, yang berarti menuju, dan meneladani. Kata khalifah berakar
dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena
yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya
5. KRITERIA SEORANG
PEMIMPIN
Karena seorang pemimpin merupakan khalifah (pengganti) Allah di muka bumi, maka dia harus bisa berfungsi
sebagai kepanjangan tangan-Nya. Allah merupakan Rabb semesta alam, yang berarti dzat yang men-tarbiyah
seluruh alam. Tarbiyah berarti menumbuhkembangkan menuju kepada kondisi yang lebih baik sekaligus
memelihara yang sudah baik. Karena Allah men-tarbiyah seluruh alam, maka seorang pemimpin harus bisa
menjadi wasilah bagi tarbiyah Allah tersebut terhadap segenap yang ada di bumi. Jadi, seorang pemimpin
harus bisa menjadi murabbiy bagi kehidupan di bumi.
Karena tarbiyah adalah pemeliharaan dan peningkatan, maka murabbiy (yang men-tarbiyah) harus benar-
benar memahami hakikat dari segala sesuatu yang menjadi obyek tarbiyah (mutarabbiy, yakni alam).
Pemahaman terhadap hakikat alam ini tidak lain adalah ilmu dan hikmah yang berasal dari Allah. Pemahaman
terhadap hakikat alam sebetulnya merupakan pemahaman (ma’rifat) terhadap Allah, karena Allah tidak bisa
dipahami melalui dzat-Nya dan hanya bisa dipahami melalui ayat-ayat-Nya. Kesimpulannya, seorang
pemimpin haruslah seseorang yang benar-benar mengenal Allah, yang pengenalan itu akan tercapai apabila
dia memahami dengan baik ayat-ayat Allah yang terucap (Al-Qur’an) dan ayat-ayat-Nya yang tercipta (alam).
6. KRITERIA SEORANG
PEMIMPIN
Bekal pemahaman (ilmu dan hikmah) bagi seorang pemimpin merupakan bekal paling esensial yang mesti
ada. Bekal ini bersifat soft, yang karenanya membutuhkan hardware agar bisa berdaya. Ibn Taimiyyah
menyebut hardware ini sebagai al-quwwat, yang bentuknya bisa beragam sesuai dengan kebutuhan. Dari sini
bisa disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki dua kriteria: al-‘ilm dan al-quwwat.
Yang dimaksud dengan al-‘ilm (ilmu) tidaklah hanya terbatas pada al-tsaqafah (wawasan). Wawasan hanyalah
sarana menuju ilmu. Ilmu pada dasarnya adalah rasa takut kepada Allah. Karena itulah Allah berfirman,”Yang
takut kepada Allah diantara para hamba-Nya hanyalah para ulama” (QS. Faathir: 28). Ibnu Mas’ud pun
mengatakan,”Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat, akan tetapi ilmu adalah rasa takut kepada
Allah”. Namun bagaimana rasa takut itu bisa muncul ? Tentu saja rasa itu muncul sesudah mengenal-Nya,
mengenal keperkasaan-Nya, mengenal kepedihan siksa-Nya. Jadi ilmu itu tidak lain adalah ma’rifat kepada
Allah. Dengan mengenal Allah, akan muncul integritas pribadi (al-‘adalat wa al-amanat) pada diri seseorang,
yang biasa pula diistilahkan sebagai taqwa. Dari sini, dua kriteria pemimpin diatas bisa pula dibahasakan
sebagai al-‘adalat wa al-amanat (integritas pribadi) dan al-quwwat.
7. KRITERIA PARA PENGUASA YANG DIGAMBARKAN OLEH ALLAH
DALAM AL-QUR’AN.
Raja Thalut
َ
القو
َْ
م ُ
ه
َ
ل
َْ
م ُ
هُّيِبن
َ
َّ
نِا
َ
ٰ
اّلل
َ
ْ
دق
َ
ثعب
َْ
م
ُ
ك
َ
ل
َ
ت ْ
و
ُ
الط
َِلم
ا
ً
ك
َ
َ
ا
ْٰٓ
و
ُ
الق
َ
ُّٰ
ن
َ
ا
َ
ُ
ن ْ
و
ُ
كي
َ
ُ
ه
َ
ل
َ
ُ
ك
ْ
ل ُم
ْ
ال
انْي
َ
لع
َُ
ن ْ
حنو
َ
ُّ
قح
َ
ا
َِ
ك
ْ
ل ُم
ْ
الِب
َ
ُ
ه
ْ
ن ِ
م
َْ
م
َ
لو
َ
ت
ْ
ؤُي
َ
ً
ةعس
َ
ن ِّم
َِ
الم
ْ
ال
َ
الق
َ
َّ
نِا
َ
ٰ
اّلل
َ ْ
اص
َ
ُ
ههَٰط
َْ
م
ُ
كْي
َ
لع
َ
هادزو
َ
ً
ةَط ْ
سب
َ ِ
ُ
ف
َِ
ع
ْ
ال
َِ
م
ْ
ل
َِ
م ْ
س ِ
ج
ْ
الو
َ
َ
َُ ٰ
اّللو
َْ
ِ ِ
ن
ْ
ؤُي
َ
ه
َ
ك
ْ
ل ُم
َْ
نم
َُء
ۤ
اشَّي
َ
َ
َُ ٰ
اّللو
َرع ِ
اسو
َر
مْيِلع
Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.”
Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas
kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah
memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Al - Baqarah : 247)
8. KRITERIA PARA PENGUASA YANG DIGAMBARKAN OLEH ALLAH
DALAM AL-QUR’AN.
Raja Thalut
Thalut merupakan seorang raja yang shalih. Allah telah memberikan kepadanya
kelebihan ilmu dan fisik. Kelebihan ilmu disini merupakan kriteria pertama (al-
‘ilm), sementara kelebihan fisik merupakan kriteria kedua (al-quwwat). Al-
quwwat disini berwujud kekuatan fisik karena wujud itulah yang paling
dibutuhkan saat itu, karena latar yang ada adalah latar perang.
9. KRITERIA PARA PENGUASA YANG DIGAMBARKAN OLEH ALLAH
DALAM AL-QUR’AN.
Nabi Yusuf
َِلذ
َ
كوَا ًم
ْ
ل ِع َّ
اَو ًم
ْ
ك ُ
َح
ُ
هنْيت
ٰ
َا
ٰٓ
ه
َّ
د
ُ
ش
َ
َاغ
َ
لاَب َّم
َ
لو
َ ِ ْ
جَنك
َُ ْ
يِن ِ
س ْ
ح ُم
ْ
ال
Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Yusuf : 22)
Nabi Dawud dan Sulaiman
َ
َّ
خس َّ
َو
ۖ
ا ًم
ْ
ل ِع َّ
اَو ًم
ْ
ك ُ
اَحنْيت
ٰ
َا
ا
ل
ُ
كَونمْي
َ
ل ُ
اَسهن ْم َّ
هٰف
َ ْ
ي
َّ
الَطَون ْ
حَِّسَُيالَ ِ
ج
ْ
َالداوَدعاَمنْ
ر
َ
و
َُ ْ
يِل ِ
عاَف
َّ
ن
ُ
ك
Dan Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-
masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua
bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya. (Al Anbiya : 79)
10. KRITERIA PARA PENGUASA YANG DIGAMBARKAN OLEH ALLAH
DALAM AL-QUR’AN.
Yusuf, Dawud, dan Sulaiman merupakan para penguasa yang juga nabi.
Masing-masing dari mereka telah dianugerahi hukm dan ‘ilm. Dari sini kita
memahami bahwa bekal mereka ialah kedua hal tersebut.
Apakah hukm dan ‘ilm itu ?
Disamping al-hukm sebagai kriteria kedua (al-quwwat), ketiga orang tersebut
juga memiliki bekal al-‘ilm sebagai kriteria pertama (al-‘ilm). Jadi, lengkaplah
sudah kriteria kepemimpinan pada diri mereka.
11. Hukm berarti jelas dalam melihat yang samar-samar dan bisa melihat segala sesuatu sampai kepada
hakikatnya, sehingga bisa memutuskan untuk meletakkan segala sesuatu pada tempatnya (porsinya). Atas
dasar ini, secara sederhana hukm biasa diartikan sebagai pemutusan perkara (pengadilan, al-qadha’).
Adanya hukm pada diri Dawud, Sulaiman, dan Yusuf merupakan kriteria al-quwwat, yang berarti bahwa
mereka memiliki kepiawaian dalam memutuskan perkara (perselisihan) secara cemerlang. Al-quwwat pada diri
mereka berwujud dalam bentuk ini karena pada saat itu aspek inilah yang sangat dibutuhkan.
12. Imam Al-mawardi dalam al-Ahkam al-Sulthaniyah menyinggung mengenai hukum dan tujuan menegakkan
kepemimpinan. beliau mengatakan bahwa menegakkan kepemimpinan dalam pandangan Islam adalah sebuah keharusan
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa keberadaan pemimpin
(imamah) sangat penting, artinya, antara lain karena imamah mempunyai dua tujuan: pertama: Likhilafati an-Nubuwwah
fi-Harosati ad-Din, yakni sebagai pengganti misi kenabian untuk menjaga agama. Dan kedua: Wa sissati ad-Dunnya,
untuk memimpin atau mengatur urusan dunia. Dengan kata lain bahwa tujuan suatu kepemimpinan adalah untuk
menciptakan rasa aman, keadilan, kemaslahatan, menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, mengayomi rakyat, mengatur
dan menyelesaikan problem-problem yang dihadapi masyarakat.
13. KONSEP SYARI’AT ISLAM, KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SEORANG PEMIMPIN
Pemimpin haruslah orang-orang yang AMANAH, amanah dimaksud berkaitan dengan banyak hal, salah satu di
antaranya berlaku adil. Keadilan yang dituntut ini bukan hanya terhadap kelompok, golongan atau kaum muslimin saja,
tetapi mencakup seluruh manusia bahkan seluruh makhluk. dalam al-Qur’an surah an-Nisa’: 58 dijelaskan:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Ayat di atas memerintahkan menunaikan amanat, ditekankannya bahwa amanat tersebut harus ditunaikan kepada ahliha
yakni pemiliknya. Ketika memerintahkan menetapkan hukum dengan adil, dinyatakannya “apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia”. Ini bearti bahwa perintah berlaku adil itu ditunjukkan terhadap manusia secara keseluruhan.
14. KONSEP SYARI’AT ISLAM, KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SEORANG PEMIMPIN
Seorang pemimpin haruslah orang-orang yang BERILMU, berakal sehat, memiliki kecerdasan, kearifan, kemampuan
fisik dan mental untuk dapat mengendalikan roda kepemimpinan dan memikul tanggungjawab. Sebagaimana dijelaskan
dalam al-Qur’an surah An-Nisa’: 83
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan
kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri) kalau tidaklah karena karunia dan rahmat
Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).
15. KONSEP SYARI’AT ISLAM, KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SEORANG PEMIMPIN
Pemimpin harus orang-orang yang BERIMAN, bertaqwa dan beramal shaleh, tidak boleh orang dhalim, fasiq, berbut
keji, lalai akan perintah Allah Swt dan melanggar batas-batasnya. Pemimpin yang dhalim, batal kepemimpinannya.
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tatanan kepemimpinan sesuai dengan yang dimandatkan kepadanya dan sesuai
keahliannya. Sebaliknya Negara dan rakyat akan hancur bila dipimpin oleh orang yang bukan ahlinya. Sebagaimana
sabda Rasulullah Saw “Apabila diserahkan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya maka tungguhlah kehancuran suatu
saat”.
16. KONSEP SYARI’AT ISLAM, KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SEORANG PEMIMPIN
Senantiasa menggunakan hukum yang telah ditetapkan Allah, seperti yang Allah jelaskan dalam al-Qur’an.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Ayat di atas merupakan perintah untuk taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri (ulama dan umara). Oleh karena Allah
berfirman “Taatlah kepada Allah”, yakni ikutilah kitab-nya, “dan taatlah kepada Rasul”, yakni pegang teguhlah
sunnahnya, “dan kepada Ulim Amri di antara kamu”, yakni terhadap ketaatan yang mereka perintahkan kepadamu,
berupa ketaatan kepada Allah bukan ketaatan kepada kemaksiatan terhadap-Nya. Kemudian apabila kamu berselisih
tentang suatu hal maka kembalilah kepad al-Qur’an dan hadits.
17. DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN
Pertama, tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang
muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan rakyat yang dipimpinnya,
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an; Surat An-Nisaa: 144.
Kedua, tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan Agama Islam, sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al-Maidah: 57.
Ketiga, pemimpin harus mempunyai keahlian di bidangnya, pemberian tugas atau wewenang kepada yang
tidak berkompeten akan mengakibatkan rusaknya pekerjaan bahkan organisasi yang menaunginya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah sa. “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah masa kehancurannya”. (HR Bukhori dan Muslim).
18. DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN
Keempat, pemimpin harus bisa diterima (acceptable), mencintai dan dicintai umatnya, mendoakan dan
didoakan oleh umatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw. “Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka
yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-
buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan
mereka melaknati kamu.” (HR Muslim).
Kelima, pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan
keadilan, melaksanakan syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan,
dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT. Dalam Alquran, Surat Al-Maidah: 8. Keenam, pemimpin harus
memiliki bayangan sifat-sifat Allah swt yang terkumpul dalam Asmaul Husna dan sifat-sifat Rasul-rasul-Nya.