Pernyataan bahawa Bahasa Melayu semakin terpinggir di IPTA boleh dilihat benar berdasarkan beberapa faktor:
(1) Penggunaan bahasa Melayu yang rendah dalam pengajaran dan bahan akademik di IPTA, (2) Kesedaran pelajar terhadap bahasa Melayu yang kurang, dan (3) Penggunaan bahasa Melayu yang terhad di bidang-bidang tertentu seperti sains. Walau bagaimanapun, usaha kera
Dokumen ini membahas peranan mahasiswa dalam memartabatkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan. Ia meninjau pandangan dan pengaplikasian bahasa Melayu di kalangan mahasiswa serta cabaran yang dihadapi. Mahasiswa perlu memainkan peranan dengan menjadikan bahasa Melayu lambang jati diri, menganjurkan minggu bahasa kebangsaan, dan memberi dorongan kepada pelajar antarabangsa.
Tugasan ini membincangkan hala tuju bahasa Melayu dalam menghadapi cabaran globalisasi. Bahasa Melayu pernah menjadi bahasa lingua franca pada zaman Kesultanan Melaka tetapi kini menghadapi ancaman akibat pengaruh bahasa asing. Langkah-langkah perlu diambil untuk memperkasakan bahasa Melayu seperti meningkatkan penggunaannya dalam bidang sains dan teknologi serta mewartakannya sebagai bahasa antarabang
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pencemaran bahasa dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran bahasa adalah pengaruh media, sikap pegawai pemerintah, papan iklan, dan pengaruh orang tua. Untuk membendung masalah ini, perlu ada kerja sama antara sekolah, pemerintah, pengiklan, dan orang tua dalam mempromosikan penggunaan bahasa yang benar.
Panel Penasihat Penyiaran telah dilancarkan untuk menetapkan standard penyiaran dan mewujudkan masyarakat bermaklumat serta mengekalkan nilai murni. Panel ini dipimpin oleh Dr. Rais Yatim dan bertanggungjawab memastikan penggunaan bahasa Melayu yang seragam dan bermartabat dalam penyiaran. Ia mengenal pasti masalah penggunaan bahasa rojak dan mencampuradukkan bahasa Melayu dan Inggeris dalam pen
Tugas ini saya buat sendiri dengan dilampirkan dari berbagai sumber, sebagai salah satu tugas pemenuhan PPBI. Semoga bermanfaat bagi yang membaca. Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semuanya. Terima Kasih
Dokumen ini membahas peranan mahasiswa dalam memartabatkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan. Ia meninjau pandangan dan pengaplikasian bahasa Melayu di kalangan mahasiswa serta cabaran yang dihadapi. Mahasiswa perlu memainkan peranan dengan menjadikan bahasa Melayu lambang jati diri, menganjurkan minggu bahasa kebangsaan, dan memberi dorongan kepada pelajar antarabangsa.
Tugasan ini membincangkan hala tuju bahasa Melayu dalam menghadapi cabaran globalisasi. Bahasa Melayu pernah menjadi bahasa lingua franca pada zaman Kesultanan Melaka tetapi kini menghadapi ancaman akibat pengaruh bahasa asing. Langkah-langkah perlu diambil untuk memperkasakan bahasa Melayu seperti meningkatkan penggunaannya dalam bidang sains dan teknologi serta mewartakannya sebagai bahasa antarabang
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pencemaran bahasa dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran bahasa adalah pengaruh media, sikap pegawai pemerintah, papan iklan, dan pengaruh orang tua. Untuk membendung masalah ini, perlu ada kerja sama antara sekolah, pemerintah, pengiklan, dan orang tua dalam mempromosikan penggunaan bahasa yang benar.
Panel Penasihat Penyiaran telah dilancarkan untuk menetapkan standard penyiaran dan mewujudkan masyarakat bermaklumat serta mengekalkan nilai murni. Panel ini dipimpin oleh Dr. Rais Yatim dan bertanggungjawab memastikan penggunaan bahasa Melayu yang seragam dan bermartabat dalam penyiaran. Ia mengenal pasti masalah penggunaan bahasa rojak dan mencampuradukkan bahasa Melayu dan Inggeris dalam pen
Tugas ini saya buat sendiri dengan dilampirkan dari berbagai sumber, sebagai salah satu tugas pemenuhan PPBI. Semoga bermanfaat bagi yang membaca. Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semuanya. Terima Kasih
Dokumen tersebut merupakan rangkuman singkat dari syarahan yang membahas tentang peran penting bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan di Malaysia. Bahasa Melayu telah digunakan secara meluas sejak zaman kesultanan Melaka, dan kemudian ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan untuk memperkuat persatuan antara berbagai suku bangsa di negara tersebut.
Makalah ini membahas tentang peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas pengertian bahasa, faktor yang mempengaruhi merosotnya Bahasa Indonesia, fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia, serta peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran bahasa dan jenis-jenis kesalahan bahasa. Beberapa jenis kesalahan yang dijelaskan adalah kesalahan sebutan, ejaan, dan penggunaan kata secara morfologi seperti kesalahan dalam membentuk kata jamak. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa faktor penyebab terjadinya kesalahan bahasa.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dengan menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa yang perlu dikuasai mahasiswa. Namun fakta menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa masih perlu ditingkatkan, sehingga mata kuliah Bahasa Indonesia diwajibkan untuk mengasah keterampilan berbahasa dan mengembangkan kepribadian mahasiswa.
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaArdhy Danu
Makalah ini membahas tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan di kalangan anak muda dan remaja, yang memiliki struktur dan kosakata tersendiri. Penggunaan bahasa gaul semakin marak di era globalisasi dan berpengaruh terhadap penurunan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan pemahaman lebih mendalam tentang penting
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap penggunaan bahasa campuran di kalangan pelajar SMA di Palembang. Penelitian ini mengkaji pengetahuan dan pendapat siswa mengenai penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa campuran dalam percakapan sehari-hari.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa IndonesiaAudria
Dokumen ini membahas pengaruh globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Globalisasi telah mempengaruhi penggunaan bahasa dengan meningkatkan serapan kata dari bahasa asing dan penggunaan bahasa gaul, meskipun juga telah memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dampak positifnya termasuk peningkatan pengenalan bahasa Indonesia di dunia, namun dampak negatifnya adalah berkurangnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik
Hbml4103 sejarah perkembangan bahasa melayu 2011Bonda Irfan
Faktor-faktor seperti penjajahan asing, dasar pendidikan, persepsi masyarakat dan perubahan dasar bahasa telah melemahkan bahasa Melayu. Bahasa Melayu dikurangkan statusnya dan hanya digunakan secara terbatas. Pelaksanaan dasar bahasa asing dalam pendidikan seperti PPSMI juga merosakkan peranan bahasa Melayu.
Pidato ini membahas tentang pentingnya mempertahankan dan memelihara bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional yang mampu mempersatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat terus mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan kegiatan sehari-hari
Langkah-langkah yang diusulkan untuk menangani masalah pencemaran bahasa Melayu meliputi (1) penerbit perlu menggunakan bahasa Melayu yang betul dalam penerbitan mereka, (2) membuka Khidmat Nasihat Bahasa untuk masyarakat, dan (3) mengadakan kempen untuk menggalakkan penggunaan bahasa Melayu yang gramatis. Langkah lain adalah mewajibkan pegawai kerajaan menggunakan b
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
Makalah ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa gaul semakin berkembang di kalangan remaja dan telah mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Makalah ini menjelaskan pengertian bahasa, bahasa baku, dan bahasa gaul serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul.
ANCAMAN BAHASA ALAY TERHADAP KEMAHIRAN BERBAHASA GENERASI MUDABob Septian
Dokumen tersebut membahas tentang ancaman bahasa alay terhadap kemampuan berbahasa generasi muda. Bahasa alay merupakan bahasa yang digunakan kaum muda namun sulit dipahami oleh orang lain dan tidak mengikuti aturan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa alay dapat menyebar karena pengaruh media dan jejaring sosial serta dapat mengancam kelestarian bahasa Indonesia. Solusi yang dianjurkan adalah pemerintah dan
Tulisan ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia di kalangan remaja. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi namun penggunaannya di kalangan remaja mulai bergeser dengan munculnya bahasa gaul yang mengandung unsur-unsur nonstandar seperti penyingkatan kata dan penambahan huruf. Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja dipengaruhi oleh faktor keunikan dan ketakutan terhadap yang ketinggalan zaman."
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
This document is a student's compare and contrast essay analyzing the science fiction films Gravity and The Martian. It summarizes that both films feature astronauts stranded in space trying to survive and return to Earth. Some key similarities discussed are their use of science and imagination, the protagonists relying on their wit and will to survive impossible challenges, and people on Earth supporting and guiding them. Both films end with the protagonists safely returning to Earth, though by different means. Overall, the essay analyzes the common themes and plot devices between the two science fiction movies despite being directed by different people.
Dokumen tersebut merupakan rangkuman singkat dari syarahan yang membahas tentang peran penting bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan di Malaysia. Bahasa Melayu telah digunakan secara meluas sejak zaman kesultanan Melaka, dan kemudian ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan untuk memperkuat persatuan antara berbagai suku bangsa di negara tersebut.
Makalah ini membahas tentang peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas pengertian bahasa, faktor yang mempengaruhi merosotnya Bahasa Indonesia, fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia, serta peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran bahasa dan jenis-jenis kesalahan bahasa. Beberapa jenis kesalahan yang dijelaskan adalah kesalahan sebutan, ejaan, dan penggunaan kata secara morfologi seperti kesalahan dalam membentuk kata jamak. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa faktor penyebab terjadinya kesalahan bahasa.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dengan menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa yang perlu dikuasai mahasiswa. Namun fakta menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa masih perlu ditingkatkan, sehingga mata kuliah Bahasa Indonesia diwajibkan untuk mengasah keterampilan berbahasa dan mengembangkan kepribadian mahasiswa.
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaArdhy Danu
Makalah ini membahas tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan di kalangan anak muda dan remaja, yang memiliki struktur dan kosakata tersendiri. Penggunaan bahasa gaul semakin marak di era globalisasi dan berpengaruh terhadap penurunan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan pemahaman lebih mendalam tentang penting
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap penggunaan bahasa campuran di kalangan pelajar SMA di Palembang. Penelitian ini mengkaji pengetahuan dan pendapat siswa mengenai penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa campuran dalam percakapan sehari-hari.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa IndonesiaAudria
Dokumen ini membahas pengaruh globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Globalisasi telah mempengaruhi penggunaan bahasa dengan meningkatkan serapan kata dari bahasa asing dan penggunaan bahasa gaul, meskipun juga telah memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dampak positifnya termasuk peningkatan pengenalan bahasa Indonesia di dunia, namun dampak negatifnya adalah berkurangnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik
Hbml4103 sejarah perkembangan bahasa melayu 2011Bonda Irfan
Faktor-faktor seperti penjajahan asing, dasar pendidikan, persepsi masyarakat dan perubahan dasar bahasa telah melemahkan bahasa Melayu. Bahasa Melayu dikurangkan statusnya dan hanya digunakan secara terbatas. Pelaksanaan dasar bahasa asing dalam pendidikan seperti PPSMI juga merosakkan peranan bahasa Melayu.
Pidato ini membahas tentang pentingnya mempertahankan dan memelihara bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional yang mampu mempersatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat terus mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan kegiatan sehari-hari
Langkah-langkah yang diusulkan untuk menangani masalah pencemaran bahasa Melayu meliputi (1) penerbit perlu menggunakan bahasa Melayu yang betul dalam penerbitan mereka, (2) membuka Khidmat Nasihat Bahasa untuk masyarakat, dan (3) mengadakan kempen untuk menggalakkan penggunaan bahasa Melayu yang gramatis. Langkah lain adalah mewajibkan pegawai kerajaan menggunakan b
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
Makalah ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa gaul semakin berkembang di kalangan remaja dan telah mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Makalah ini menjelaskan pengertian bahasa, bahasa baku, dan bahasa gaul serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul.
ANCAMAN BAHASA ALAY TERHADAP KEMAHIRAN BERBAHASA GENERASI MUDABob Septian
Dokumen tersebut membahas tentang ancaman bahasa alay terhadap kemampuan berbahasa generasi muda. Bahasa alay merupakan bahasa yang digunakan kaum muda namun sulit dipahami oleh orang lain dan tidak mengikuti aturan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa alay dapat menyebar karena pengaruh media dan jejaring sosial serta dapat mengancam kelestarian bahasa Indonesia. Solusi yang dianjurkan adalah pemerintah dan
Tulisan ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia di kalangan remaja. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi namun penggunaannya di kalangan remaja mulai bergeser dengan munculnya bahasa gaul yang mengandung unsur-unsur nonstandar seperti penyingkatan kata dan penambahan huruf. Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja dipengaruhi oleh faktor keunikan dan ketakutan terhadap yang ketinggalan zaman."
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiVivi Silvia
Penjelasan tentang bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi sekarang ini, dan membahas beberapa analisis yang disertai dengan beberapa landasan teori, kesimpulan dan saran.
This document is a student's compare and contrast essay analyzing the science fiction films Gravity and The Martian. It summarizes that both films feature astronauts stranded in space trying to survive and return to Earth. Some key similarities discussed are their use of science and imagination, the protagonists relying on their wit and will to survive impossible challenges, and people on Earth supporting and guiding them. Both films end with the protagonists safely returning to Earth, though by different means. Overall, the essay analyzes the common themes and plot devices between the two science fiction movies despite being directed by different people.
The document summarizes information about two stationary shops in Malaysia - Vision Art and Saujana Stationery & Sport Centre.
Vision Art is a family-run art materials shop that has been operating for 25 years in Bandar Sunway, Selangor. It has 10-15 employees and earns a profit of around RM100,000 yearly primarily from students. Saujana Stationery is a 19-year old family-run shop in Jerantut, Pahang that sells basic stationery and sports gear with 2-3 employees. While both shops are small-scale and earn similar profits, Vision Art focuses on art materials and specialized services while Saujana Stationery provides general stationery and printing
Know more about International Overdose Awareness daymedisecure
Overdose related deaths are a tragedy. Many people are committed to combating this problem. At MediSecure we will work to find solutions that prevent these tragic deaths. Let’s view this presentation and know more about International Overdose Awareness Day 2015.
Work experience with 4+ years of experience in HRD from mfg companiesjyoti bhosale
I would like to apply for the suitable vacancy in HRD. I have more that 4 years of exp. from mfg industries which includes legal compliance, payroll, administration etc.
This short poem expresses the author's love for their mate through depictions of imagination, glory of the mind, and a lovely Sufi story. The author finds deeper meaning by diluting souls into spirits with their mate. The poem is signed by the author with a message of love.
This document provides examples of using various digital tools like Wordle, Big Huge Labs, Blabberize, and Weebly to create projects that meet different curriculum standards and learning objectives. It suggests ideas for assignments using these tools, such as having students make Wordles of authors or their life stories, use Blabberize to summarize scientists or solve equations, and create websites about Mayan civilizations or figurative language. The purpose is to demonstrate how technology can be incorporated into lessons to engage students and help them express their understanding in creative ways.
This document outlines an assignment for a research project comparing two similar businesses in different geographical locations. Students will work in groups to study and compare two trades or businesses, one located in the Klang Valley and the other located elsewhere in Malaysia. They will conduct primary and secondary research on the businesses' histories, operations, competitive environments, and conduct interviews. Students must prepare a 2,500-3,000 word written report following APA style guidelines and present their findings in a 20-25 minute presentation. They will be evaluated based on the content and structure of their report, as well as their presentation skills. Detailed requirements and assessment criteria are provided.
This document lists various furniture, appliances, and items found in a typical home including a bed, chest of drawers, lamp, clock, sofa, bookcase, fireplace, shelf, washing machine, fridge, dining table, cooker, kitchen sink, toilet, mirror, wash basin, bike, car, garden tools, towels, pictures, windows and lamps. It also mentions a box for toys and some vegetables.
The document discusses several theories related to the future of communication:
- Uses and gratifications theory explains how people use media to seek guidance and connect with others. It is predicted that in the future, people may be able to see each other on Facebook like Facetime.
- The theory of the long tail suggests that major media hits are less common as technology allows for broader tastes. It may soon be possible to ask your phone to identify and download songs for free.
- Social learning and cognitive theory shows how environment influences behavior. Schools are predicted to replace books with iPads by 2025 for increased convenience and internet access.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kemahiran menulis dalam bahasa Melayu di kalangan pelajar sekolah menengah di Malaysia. Kemahiran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengajaran, bakat, dan keyakinan diri.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa kemahiran menulis diperlukan tidak hanya untuk tujuan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kemahiran menulis dalam bahasa Melayu di kalangan pelajar sekolah menengah di Malaysia. 2) Beberapa faktor yang mempengaruhi kemahiran menulis pelajar dijelaskan seperti bakat, pengajaran, keyakinan diri, dan kemahiran berfikir kritis. 3) Teknik pengajaran menulis yang efektif perlu
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kemahiran menulis dalam bahasa Melayu di kalangan pelajar sekolah menengah di Malaysia. 2) Beberapa faktor yang mempengaruhi kemahiran menulis pelajar dijelaskan seperti bakat, pengajaran, keyakinan diri, dan motivasi. 3) Teknik pengajaran kemahiran menulis yang berfokus pada proses menul
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kemahiran menulis dalam bahasa Melayu di kalangan pelajar sekolah menengah di Malaysia. Kemahiran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengajaran, kepercayaan diri, dan minat membaca.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa kemahiran menulis diperlukan tidak hanya untuk
Masalah utama bahasa Melayu sebagai bahasa ilmu adalah perubahan dasar pendidikan kepada penggunaan bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar untuk mata pelajaran sains dan matematik. Ini meninggalkan kesan buruk terhadap bahasa Melayu dengan membawa mesej ketidakupayaannya sebagai bahasa ilmu. Pendidikan di sekolah juga terjejas kerana kurikulum yang sering berubah antara bahasa Melayu
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan bahasa Inggeris di Malaysia. Bahasa Inggeris dianggap sebagai bahasa antarabangsa yang penting untuk meningkatkan daya saing negara. Dokumen tersebut juga membahas sejarah pengajaran bahasa Inggeris di Malaysia dan upaya pemerintah untuk mempromosikan penguasaan bahasa Inggeris di kalangan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahaskan pentingnya bahasa dalam proses pengajaran dan pembelajaran di sekolah.
2. Ia mencadangkan kelonggaran diberikan kepada guru untuk menggunakan bahasa yang sesuai bagi memastikan pelajar memahami konsep, walaupun bukan bahasa standard.
3. Dasar MBMMBI yang menggunakan bahasa Malaysia sebagai b
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docxZukét Printing
Makalah ini membahas pentingnya Bahasa Inggris dalam pendidikan, menjelaskan bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan untuk berkomunikasi global dan merupakan prasyarat untuk melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri."
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdfZukét Printing
Makalah ini membahas tentang pentingnya Bahasa Inggris dalam pendidikan, menjelaskan alasan kenapa Bahasa Inggris sangat penting dalam pendidikan seperti media pengantar dalam mencari ilmu secara global dan kunci penting untuk melanjutkan pendidikan tinggi, serta memberikan tips cepat belajar Bahasa Inggris bagi pemula seperti mendengarkan lagu dan menonton film dalam Bahasa Inggris."
Surat ini memberikan tiga cadangan untuk meningkatkan pendidikan di sekolah, yaitu
menggunakan teknologi seperti komputer dan internet dalam proses pengajaran, meningkatkan
penyeliaan pengajaran, dan memperluas aktivitas kokurikulum.
Artikel ini membahas cabaran yang dihadapi guru Bahasa Malaysia dalam era globalisasi. Beberapa cabaran utama adalah perlunya strategi pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan zaman, penggunaan teknologi baru, serta keterampilan yang relevan dengan dunia nyata. Artikel ini menyarankan untuk memperkuat pengajaran Bahasa Malaysia dengan mempertimbangkan teori pembelajaran, meningkatkan kualitas kurikulum, serta mempersiap
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Kemahiran Bahasa Malaysia dalam Pendidikan
1. 1) “Bahasa Melayu Semakin Terpinggir di IPTA”. Sejauhmanakah kebenaran
pernyataan ini?
Bahasa Melayu merupakan suatu bahasa yang termasyhur suatu ketika dahulu, terutamanya
ketika zaman kesultanan Melayu Melaka. Kemahsyuran Bahasa Melayu dapat dilihat melalui
fungsinya sebagai bahasa lingua franca dalam urusan-urusan perdagangan, bahasa harian
dan keagamaan. Malahan, penggunaan bahasa Melayu menjadi suatu medium yang sangat
penting sehingga penuntut bahasa yang bukan berasal daripada keturunan Melayu itu sendiri,
menggunakan bahasa ini sebagai bahasa pengantar khususnya para pedangang yang berasal
dari China, Eropah dan negara-negara lain. Ternyata, Bahasa Melayu pada waktu itu boleh
dikatakan sebagai suatu bahasa yang agung. Akan tetapi, berbeza pada hari ini, di dunia yang
serba moden, kedudukan Bahasa Melayu itu tidak seiring dengan perkembangan globalisasi
masa kini. Menurut Ahmad Zaidi (2013), dalam salah sebuah artikel Dewan Bahasa dan
Pustaka, beliau menyatakan bahawa dalam era kapitalis pada masa kini dengan asakan dunia
digital, bahasa Melayu ini seakan-akan tidak mampu untuk bersaing daripada segi ekonomi
khususnya, walaupun bahasa tersebut dilindungi di bawah perlembagaan didalam perkara
152 kurungan 1 Bahasa Kebangsaan ialah bahasa Melayu dan hendaklah dalam tulisan yang
diperuntukkan melalui undang-undang Parlimen (Lembaga Penyelidikan Undang-undang,
2014).
“Bahasa Melayu Semakin Terpinggir di IPTA”, pernyataan ini boleh dilihat daripada dua
sudut yang berbeza sama ada dari aspek kebenaran pernyataan ini ataupun sebaliknya. Jika
dilihat dari aspek kebenaran pernyatan ini, seperti yang telah dibincangkan, dalam era
globalisasi, kedudukan Bahasa Melayu itu semakin terjejas dalam skop dunia luar khususnya
dalam bidang ekonomi. Akan tetapi, jika “di dunia luar” sahaja kedudukan Bahasa Melayu itu
sudah terjejas apatah lagi didalam skop yang lebih kecil iaitu di Institusi Pengajian Tinggi
Awam (IPTA). Hal ini dapat dinilai melalui beberapa aspek iaitu kesedaran pelajar terhadap
bahasa Melayu, pelaksanaan penggunaan bahasa Melayu di IPTA dan penggunaan bahasa
Melayu yang terhad dalam bidang-bidang tertentu di Universiti. Dalam aspek pertama,
kesedaran pelajar di IPTA terhadap bahasa Melayu adalah kurang, penggunaan bahasa
Melayu ini tampaknya, terdapat cacat celanya. Berdasarkan hasil kajian Chew Fong & Zahari
(2008), didapati bahawa mahasiswa yang bukan sahaja di IPTA malahan di IPTS sendiri,
fenomena rasa terhakis dan rasa kurang kepunyaan terhadap bahasa Melayu adalah
mencabar bahkan, tahap penggunaan bahasa Inggeris adalah masih tinggi berbanding bahasa
Melayu. Selain itu juga, terdapat mahasiswa-mahasiswi di IPTA yang menganggap bahawa
penggunaan bahasa Melayu lebih cenderung penggunaannya sebagai bahasa rasmi, bahasa
2. kebangsaan dan dalam pengajaran agama (Chew Fong & Zahari, 2008). Hal ini bermakna,
kesedaran para pelajar di IPTA terhadap penggunaan bahasa Melayu adalah kurang
memberangsangkan, terdapat segelintir mahasiswa yang kurang yakin terhadap penggunaan
bahasa Melayu sebagai bahasa ilmu.
Aspek yang kedua ialah pelaksanaan penggunaan bahasa Melayu di IPTA yang agak
kurang memberangsangkan. Kajian menunjukkan bahawa 68 peratus kursus di IPTA
menggunakan bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar malahan hanya 28 peratus sahaja
menggunakan bahasa Melayu (Hamdan & Noor Rohana (2013). Selain itu, penggunaan
bahasa Melayu juga hanya tinggi dalam aspek penyampaian kuliah (62.7) dan perbincangan
(54.7) akan tetapi, tahap penggunaan bahasa ini dalam nota kuliah, latihan amali, penulisan
tesis tahun akhir, buku rujukan dan penulisan laporan industry adalah rendah (Hamdan & Nor
Rohana, 2013). Oleh itu, dapat disimpulkan di sini bahawa penggunaan bahasa Melayu itu
sememangnya semakin terpinggir, kerana, penggunaan bahasa lain khususnya bahasa
Inggeris itu lebih menonjol hal ini menunjukkan bahawa pelaksanaan penggunaan bahasa
Melayu itu kurang memberangsangkan meskipun persepsi para tenaga akademik terhadap
penggunaan bahasa Melayu itu adalah di tahap yang baik dan mereka yakin bahawa bahasa
Melayu itu sesuai dijadikan bahasa ilmu (Hamdan & Noor Rohana, 2013). Tambahan pula,
kursus-kursus yang terdapat di IPTA lebih menekankan penggunaan bahasa Inggeris
berbanding bahasa Melayu. Perkara yang lebih parah ialah, sebelum tahun 2003 , Bahasa
Melayu adalah penting dan menjadi mata pelajaran wajib lulus dengan kepujian kredit pada
peringkat SPM untuk melayakkan mereka masuk ke matrikulasi, diploma dan ijazah di IPTA
namun di peringkat STPM ianya tidak menjadi suatu subjek yang wajib lulus. Bahkan, di
peringkat IPTA sekalipun, Bahasa Melayu bukanlah suatu subjek yang ditekankan
terutamanya bagi pelajar yang berada dalam aliran sains seperti Perubatan.
Aspek yang seterusnya yang menunjukkan bahawa bahasa Melayu itu semakin
terpinggir di IPTA adalah penggunaan Bahasa Melayu yang terhad dalam bidang-bidang
tertentu. Secara umumnya, penggunaan bahasa Inggeris dalam perkembangan ilmu Sains
dan Teknologi adalah amat ketara, oleh itu, tidak hairanlah mengapa, dalam peredaran
teknologi maklumat pada masa kini kedudukan bahasa Melayu itu sendiri semakin sirna dalam
kalangan masyarakat. Situasi yang terdapat di IPTA pada masa kini, peratusan penggunaan
bahasa Melayu dalam kursus-kursus yang terdapat di IPTA adalah kurang
memberangsangkan, merujuk kepada kenyataan daripada Naib Canselor di salah sebuah IPTA
di Malaysia, penggunaan bahasa Inggeris digunakan sepenuhnya dalam kursus perubatan dan
perakaunan, kejuruteraan (80 %), sains tulen (60%) dan pendidikan (50%) (Kamal, 2007).
3. Kenyataan sebegini, menunjukkan betapa terpencilnya penggunaan bahasa Melayu itu dalam
proses pemerolehan ilmu di IPTA, meskipun, pelaksanaan yang dilakukan ini mempunyai
rasionalnya seperti terdapat pelajar antarabangsa yang belajar di IPTA tersebut ataupun
kebanyakan rujukan atau bahan ilmiah terdiri daripada bahasa Melayu akan tetapi realitinya,
kedudukan bahasa Melayu sudah tidak seindah seperti zaman Kesultanan Melayu Melaka,
penggunaan bahasa Melayu itu kelihatan semakin terpinggir. Bahkan, seolah-olah bahasa
Inggeris itu lebih menjadi keutamaan dalam proses pemerolehan ilmu, oleh itu, persoalan
yang mungkin bermain di minda masyarakat hari ini, adakah bahasa Melayu itu tidak layak
dijadikan sebagai bahasa utama dalam proses pemerolehan ilmu khususnya dalam bidang
aliran Sains? Dimanakah letaknya bahasa Melayu itu sebagai bahasa kebangsaan di IPTA?.
Namun begitu, pernyataan “Bahasa Melayu Semakin Terpinggir di IPTA” ini boleh
dilihat dari suatu aspek yang berbeza. Meskipun, seperti yang telah dibincangkan kedudukan
bahasa Melayu itu seolah-olah semakin sirna di IPTA namun, terdapat segelintir pihak IPTA
menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu subjek yang wajib di ambil dan dikategorikan
sebagai salah satu subjek teras fakulti. Sebagai contoh, subjek Kemahiran Berbahasa Melayu
(KBM), merupakan subjek teras bagi Fakulti Psikologi dan Pendidikan (FPP) Universiti Malaysia
Sabah (UMS), subjek ini wajib diambil bagi pelajar-pelajar yang mengambil kursus pendidikan.
Hal ini merupakan suatu platform dalam meningkatkan penggunaan bahasa Melayu
khususnya para pelajar yang bakal bergelar guru dan mengajar anak bangsa nanti. Bahkan,
salah satu inisiatif kerajaan dalam memartabatkan bahasa Melayu adalah dengan kewujudan
Akta Pendidikan 1996 yang bertujuan untuk memperkukuh kedudukan bahasa kebangsaan
dengan menjadikan mata pelajaran Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar utama dalam
sistem pendidikan kebangsaan dan sebagai mata pelajaran yang wajib diajar di sekolah dan
institusi pendidikan (Prof. Madya Dr. Ding Choo Ming, 2006) Hal ini menunjukkan bahawa,
Bahasa Melayu itu masih terpelihara di bawah dasar kerajaan. Berdasarkan pengumuman
Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, Menteri Pengajian Tinggi, pihak IPT telah menjalankan
usaha dengan memperkasa bahasa Inggeris disamping menjadikan bahasa Melayu sebagai
bahasa pengantar khususnya di IPT utama di Malaysia bahkan, kualiti para graduan yang
dilahirkan oleh IPT ini tidak kurang saingnya dengan pihak lain. Usaha IPT ini juga seiring
dengan usaha Kementerian Pelajaran iaitu Memartabatkan Bahasa Melayu dan Memperkasa
Bahasa Inggeris (MBMMBI) yang dijadikan dasar baru menggantikan PPSMI. Oleh itu, hal ini
menunjukkan bahawa, Bahasa Melayu itu masih lagi mendapat tempat sebagai bahasa
pengantar dan kebangsaan di IPT. Hal ini kerana, dengan pelaksanaan dasar ini, sedikit
sebanyak dapat meleraikan keadaan “semakin” terpinggir bahasa Melayu itu di IPTA.
4. Walaupun ianya, mengambil proses yang agak lama dalam mengubah pelaksanaan yang sedia
ada di IPTA namun sekurang-kurangnya dengan langkah yang diberikan oleh kerajaan ini
disamping kesedaran seluruh warga IPTA, Bahasa Melayu mampu dimartabatkan di peringkat
yang lebih tinggi.
2) Bagaimanakah keagungan Bahasa Melayu dapat dikembalikan?
Bahasa Melayu sebenarnya mempunyai kekuatan dan keistimewaannya yang tersendiri dan
hal ini sememangnya sudah lama wujud pada zaman dahulu lagi. Bahasa Melayu itu
sememangnya boleh digelar sebagai bahasa yang agung kerana, penggunaannya adalah
multifungsi dan sehingga hari ini, Bahasa Melayu itu berkembang dan diperkayakan dengan
kemasukan perkataan-perkataan yang baharu dan ianya merupakan suatu proses yang
berterusan. Namun begitu, seiring dengan ledakan globalisasi pada masa ini, keagungan
Bahasa Melayu itu semakin terjejas dan keutamaannya boleh dilihat semakin sirna dalam
kalangan masyarakat. Namun, keagungan Bahasa Melayu itu boleh dikembalikan dengan
beberapa inisiatif. Inisiatif ini hendaklah dilakukan oleh setiap ahli masyarakat dan atas
kesedaran masyarakat itu sendiri, seperti yang dikatakan oleh Prof. Madya Dr. Ding Choo Ming
(2006) yang menyatakan bahawa masa depan Bahasa Melayu itu terletak pada diri kita semua
dalam memperkembang bahasa tersebut sebagai bahasa sumber ilmu.
Oleh itu, antara cara untuk mengembalikan keagungan Bahasa Melayu itu sendiri
adalah dengan menerapkan pendidikan mengenai bahasa tersebut seawal usia. Hal ini kerana,
melentur buluh itu biarlah dari rebungnya. Kanak-kanak yang berada di usia yang muda
adalah lebih mudah dididik mengenai suatu perkara, kerana, keperibadian dan minda mereka
lebih mudah menerima suatu ilmu jika diberikan pendekatan yang sesuai. Sebagai contoh,
aktiviti permainan bahasa dapat meningkatkan prestasi pelajar dalam mata pelajaran bahasa.
Suatu permainan bahasa yang dikenali sebagai “Jom Cari Kosa Kata” telah dijalankan ke atas
seramai 60 orang pelajar, para pelajar tersebut memperlihatkan minat dan kesungguhan
untuk mengikuti pelajaran Bahasa Melayu (Ilangko, 2014). Menurut Ilangko (2014) juga,
pembelajaran bahasa dianggap sebagai suatu pembelajaran yang bosan kerana,
pendekatannya yang tidak sesuai, akan tetapi, menerusi aktiviti permainan bahasa ianya
adalah amat berkesan. Hal ini bermakna, pendekatan ini boleh dipergiat oleh para tenaga
pengajar dalam mendidik kanak-kanak seawal usia untuk memupuk minat mereka terhadap
Bahasa Melayu.
5. Selain itu, cara lain dalam mengembalikan keagungan Bahasa Melayu adalah dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sedia ada pada masa kini. Memandangkan, di
dunia zaman moden ini, teknologi menjadi prioriti utama dalam kalangan masyarakat, Bahasa
Melayu boleh dimartabatkan penggunaannya menerusi medium ini. Sebagaimana yang
dilakukan di England, Australia dan Amerika Syarikat dalam usaha memperkembang Bahasa
Inggeris di bawah projek penyelidikan bahasa Inggeris seperti Technology Enhanced
Language Learning (TELL), telah tersedia pakej internet, data bahasa terbaca dan CD-ROM
yang berkaitan Bahasa Inggeris (Prof. Madya Dr. Ding Choo Ming, 2006). Usaha yang sama
juga boleh dilakukan dalam memartabatkan Bahasa Melayu, meskipun pada masa kini sudah
tersedia portal di internet dalam menyebarluaskan bahan Bahasa Melayu di ruang siber iaitu
www.malaycivilization.com , namun hal ini merupakan salah satu permulaan kecil dalam salah
satu usaha memartabatkan Bahasa Melayu menerusi internet. Usaha-usaha seperti ini boleh
lebih dipergiat lagi dalam memastikan Bahasa Melayu terus mendapat tempat di hati
masyarakat dan ianya terus subur dalam arus menongkah zaman.
Selain itu juga, usaha menterjemah sumber-sumber rujukan ilmiah ke dalam Bahasa
Melayu. Proses penterjemahan buku ini boleh tertumpu kepada bahan-bahan rujukan Sains
dan Teknologi, hal ini kerana, tahap penggunaan Bahasa Melayu dalam aliran ini adalah
kurang. Hal ini juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penyampaian Bahasa
Melayu dalam subjek tersebut adalah di tahap yang kurang memberangsangkan. Pihak
kerajaan, Institut Terjemahan Negara Malaysia Berhad (ITNMB), perlu lebih mempergiat
usaha dalam menterjemah rujukan-rujukan Sains dan Teknologi untuk penggunaan pelajar di
peringkat IPT (Hamdan & Noor Rohana, 2011). Melalui pendekatan seperti ini, tidak mustahil
keagungan Bahasa Melayu itu dapat dikembalikan sebagaimana, yang berlaku di negara-
negara seperti Jepun dan Korea yang maju dalam aspek teknologi mengikut acuan negara
mereka sendiri, meskipun mereka menggunakan bahasa ibunda mereka. Perkara ini pasti
boleh dicapai oleh Malaysia juga suatu hari nanti.
Selain itu juga, usaha-usaha mengembalikan keagungan Bahasa Melayu ini juga boleh
dijalankan dengan melancarkan lebih banyak aktiviti- aktiviti yang berlunaskan Bahasa Melayu
seperti mewajibkan Bulan Bahasa Melayu di peringkat sekolah mahupun di peringkat IPT.
Antara aktiviti-aktiviti yang boleh dijalankan adalah seperti pertandingan Debat Bahasa
Melayu, Pidato, Pesta Pantun, Sajak, Syair dan Forum Bahasa. Usaha ini merupakan suatu
perkara yang boleh menonjolkan keindahan Bahasa Melayu dalam kalangan masyarakat
bukan sahaja dari rumpun Melayu malahan dalam kalangan mereka yang bukan dari rumpun
Melayu. Sebagai contoh, Pertandingan Pidato Bahasa Melayu peringkat Antarabangsa yang
6. pernah ditayangkan di saluran RTM, memperlihatkan penyampaian pidato Bahasa Melayu
daripada kalangan orang bukan Melayu malahan daripada pelbagai negara. Usaha ini
seharusnya diteruskan lagi, agar semua orang boleh menikmati keindahan Bahasa Melayu
sekaligus meletakkan bahasa ini di tempat yang istimewa di persada anntarabangsa.
Usaha-usaha seperti kempen-kempen kesedaran juga boleh dijalankan untuk
memupuk kesedaran terhadap kepentingan Bahasa Melayu itu sendiri. Disamping itu, dalam
memupuk kesedaran dalam kalangan masyarakat terhadap kepentingan Bahasa Melayu,
pihak-pihak yang bertanggungjawab khususnya golongan ahli akademik hendaklah
memperbanyakkan kajian-kajian atau jurnal mengenai Bahasa Melayu agar ianya menjadi
suatu fenomena dalam penulisan akademik di peringkat antarabangsa. Dengan kajian yang
lebih banyak ini, akan menjadikan masyarakat lebih cakna mengenai isu Bahasa Melayu itu
sendiri. Banyak kajian yang dilakukan oleh para pencinta Bahasa Melayu seperti Nik Safiah
Karim dan Asmah Omar, yang merupakan golongan ahli akademik yang terkenal dalam
penulisan mengenai Bahasa Melayu. Dalam dunia yang semakin pesat ini, lebih banyak
pengkaji dan pejuang Bahasa Melayu diperlukan dalam memartabatkan Bahasa Melayu agar
ianya terus mekar dalam kalangan masyarakat.
3) Rumuskan pandangan anda mengenai masa depan Bahasa Melayu di
Malaysia?
Secara keseluruhannya, masa depan Bahasa Melayu itu sebenarnya merupakan
tanggungjawab setiap seorang dalam masyarakat. Nadi Bahasa Melayu itu akan terus
berdenyut jika setiap daripada ahli masyarakat memainkan peranan mereka. Pada hari ini,
antara cabaran yang harus ditempuhi dalam masa depan Bahasa Melayu itu adalah antaranya
Bahasa Inggeris yang kian menjadi dilema dalam kalangan masyarakat hari ini. Kenyataan
yang menyatakan bahawa penguasaan Bahasa Inggeris adalah sangat penting dalam
menyediakan seorang pelajar untuk menyumbang sesuatu kepada pembinaan negara sama
ada sebagai seorang birokrat, teknokrat ataupun profesian lain (Asmah, 2003). Hal ini
merupakan realiti yang harus diterima walaupun pahit mengenai masa depan Bahasa Melayu.
Namun begitu, dengan dasar perundangan yang sedia ada secara tidak langsung masa depan
Bahasa Melayu itu adalah lebih terjamin dengan syarat, pelaksanaannya dirancang secara
sistematik dan teratur khususnya, pelaksanaan penggunaan Bahasa Melayu dalam dunia
pendidikan.Pada hari ini juga, kita memerlukan lebih ramai pejuang dan tokoh Bahasa Melayu
seperti Za’ba dan Dato A. Samad Said agar masa depan Bahasa Melayu itu terus bersinar di
setiap peralihan zaman. Bukan itu sahaja, sudah ada contoh yang membuktikan bahawa
penggunaan bahasa ibunda mampu membentuk sebuah ketamadunan negara, sepertimana
7. yang kita lihat pada negara Jepun dan Korea, negara-negara ini merupakan antara contoh
negara yang berkembang maju khususnya dalam aspek pembangunan teknologi. Pada masa
yang sama, penggunaan bahasa ibunda mereka bergerak seiring dengan perkembangan
tersebut. Perkara yang sama juga, boleh berlaku terhadap negara Malaysia dalam
memperjuangkan bahasa ibunda ini di peringkat yang lebih tinggi daripada tahap yang sedia
ada.
Pelbagai ilmu yang ada di dunia ini boleh diperolehi dengan apa jua bahasa dan ilmu
itu diadun mengikut acuan ketamadunan negara masing-masing. Dalam hal ini, Bahasa
Melayu boleh dijadikan wadah dalam matlamat tersebut. Lihat sahaja, ketamadunan
terdahulu, seperti Tamadun Mesir Purba, penciptaan kertas papyrus, pembinaan bandar
terancang pada zaman Tamadun Indus, semua ilmu ini mereka perolehi menerusi sistem
tulisan dan bahasa yang mereka gunakan. Oleh itu, hal ini bermakna, tidak mustahil Bahasa
Melayu itu boleh menjadi medium penting dalam memperoleh ilmu, sedangkan bahasa ini
sudah mengukir keagungannya pada suatu masa dahulu. Pada hari ini, telah ramai golongan
intelektual yang dilahirkan, malahan, saban tahun, setiap IPT melahirkan para graduan yang
terdiri daripada ribuan pelajar yang cemerlang dan berkualiti. Para golongan inilah, yang
sebenarnya boleh memperkembang martabat Bahasa Melayu dan megembalikan keagungan
Bahasa Melayu sebagaimana namanya bersinar suatu ketika dahulu. Ternyata, masa depan
Bahasa Melayu di Malaysia sememangny adalah cerah selagimana, terdapat golongan yang
mempunyai kesedaran mengenai kepentingan Bahasa Melayu.
Rujukan
Ahmad Zaini Nordin. (2013). Nasib Bahasa Melayu: Mendepani Cabaran Nilai Ekonomi. Dewan
Bahasa dan Pustaka. Diakses daripada
http://dwnbahasa.dbp.my/?m=201302&paged=2 pada 8 April 2015.
Asmah Haji Omar. (2003). Language and Language Situation In South East Asia: With A Focus
On Malaysia. dlm. Jaafar Bin Jambi. (2008). Cabaran Dan Proses Pemantapan Bahasa
Melayu, Jurnal Pengajian Melayu, 19, 68-90.
Chew Fong Peng & Zahari Ishak. (2008). Tahap Penggunaan Bahasa Melayu Dan Bahas
Inggeris Dalam Kalangan Mahasiswa/I IPTA dan IPTS Dalam Sistem Pendidikan
Negara. Jurnal Pengajian Melayu, 19, 16-36.
Hamdan Azmi Abd. Aziz & Noor Rohana Mansor. (2013). Persepsi Tenaga Akademik Di Institusi
Pengajian Tinggi Terhadap Kemampuan Bahasa Melayu Berfungsi Sebagai Pengantar
Utama Ilmu. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 3 (2), 41-48.
Ilangko Subramaniam. (2014). Aktiviti Permainan Bahasa , Wahana Penguasaan Kosa Kata.
Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 4 (2), 1-9.
8. Kamal Shukri Abdullah Sani. (2007). Bahasa Melayu Apa Suda Jadi?. dlm. Hamdan Azmi Abd.
Aziz & Noor Rohana Mansor. (2013). Persepsi Tenaga Akademik Di Institusi Pengajian
Tinggi Terhadap Kemampuan Bahasa Melayu Berfungsi Sebagai Pengantar Utama
Ilmu. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 3 (2), 41-48.
Lembaga Penyelidikan Undang-undang. (2014). Perlembagaan Dan Undang-Undang Am (
Panduan Kepada Calon-Calon Peperiksaan Undang-Undang Kerajaan). Selangor:
International Law Book Services.
Prof. Madya. Dr. Ding Choo Ming. (2006). Cabaran Memperkembang Bahasa Melayu Dalam
Era Teknologi Maklumat. Berita Harian 17 Mei 2006.