sejarah bani umayyah

1. Sejarah
Kebudayaan
Islam

2. PERADABAN
YANG TUMBUH
PADA MASA BANI
UMAYYAH 1

3. Pengembangan budaya filsafat dan ilmu pada masa Bani Umayyah 1 difokuskan
pada beberapa bidang, diantaranya :
1. Ilmu pengetahuan
 Ilmu Tafsir
 Ilmu Hadis
 Ilmu Qira’at
 Ilmu Nahwu
 Tarikh & Geografi
 Seni Bahasa

4. 2. Membentuk dan Menyempurnakan Depertemen
Kepemerintahan
Departemen yang berkembang pada massa Bani
Umayyah nyaitu khuralafaurrasidin,pemerintahan
Khalifah Umar, membentuk 5 departemen,Nidhamul
Maaly, Nidhamul Harbi,Nidhamul Idary,Nidhmul Siashi
dan Nidhamul Qadhi.departemen tersebut di
kembangkan oleh Muawiyyah bin Abu Sufyan dalam
bentuk yang lebih luas yang berkembang pada massa
Bani Umayyah .

5. Departemen yang berkembang pada masa Bani
Umayyah yaitu :
o Diwan Qadhil (fungsi dan tugasnya nirip dengan
Departemen Kehakman) yang dipinpin oleh Qadhil
Qudhah (Ketua Mahkamah Agung) .Semua badan
pengadilan ataw badan lain yang ada hubungan
dwngan kehakiman berada dibawah Diwan Qadhil
Qudhah .
o Qudhah Al-Aqali (hakim provinsi yang mengetahui
panggilan tinggi) .
o Qudha Al-Amsar (hakim kota yang mengetuai
pengadilan negeri al-Qadhau atau al-Hisbah).
o Ai-Sulthah Al-Qadhaiyah nyaitu jabatan kejaksaan
di ibu kota negara dipinpin oleh Al-Mudda’il
Umumi (jaksa agung),dan di tiap-tiap kota oleh
Naib Umumi (jaksa).

6. Adapun Badan pengadilan ada tiga macam nyaitu:
o Al-Qadhau dengan hakikatnya yang bergelar Al-Qadhi.
o Al-Hisbah dengan hakimnya yang bergelar Al-
Muhtasib.
o An-Nadhar fil Madhalim dengan hakikatnya yang
bergelar shahibul atau qadhil madhalim.
Mahkamah Madhalim juga mengurusi hal-hal berikut :
o Pengaduan rakyat atas para gubernur yang
memperkosa keadilan,para petugas pajak,pengawai
tinggi yang menyeleweng dan lain-lain.
o Pengaduan para pegawai dikurangi gajinya atau
terlambat pembayarannya.
o Menjalankan keputusan-keputusan hakim yang tidak
berdaya,kemudian qadhi atau muhtashib yang
menjalankannya.
o Mengawasi terletaksanaya ibadah.

7. Departemen yang lahir pada masa khulafaurrasyidin di
kembangkan dan di sempurnakan oleh Bani Umayyah
a. Diwan Qadhlil Qudhah ( fungsi & tugasnya mirip dengan
Departemen kehakiman ) yang dipimpin oleh Qadhil Qudhah
( ketua mahkamah agung ). Semua badan pengadilan atau
badan lain yang ada hubungan dengan kehakiman berada
dibawah Diwan Qadhil Qudhah.
b. Qudhah Al-Aqali ( hakim provinsi yang mengetuai
pengadilan tinggi ).
c. Qudhah Al-Amsar ( hakim kota yang mengetuai pengadilan
negeri Al-qadhau atau Al-Hisbah ).
d. Al-Sulthah Al-Qadhaiyah, yaitu jabatan kejaksaan. Di ibu
kota negara dipimpin oleh Al-Mudda’ il Umumi (jaksa
agung),dan di tiap-tiap kota oleh Naib Umumi (jaksa )

8. Al-Hitbah seperti halnya pada masa permulaan
islam,maka pada masa Daulah Umayyah dibentuk
semecam Dewan Sekretariat Negara yang mengurus
berbagai urusan pemerintahan. Karena dalam masa ini
urusan pemerintahan telah menjadi lebih banyak,maka
ditetapkan lima orang sekretaris :
• Katib Ar-Rasail (Sekretaris Urusan Persuratan)
• Katib Al-Kharraj (Sekretaris Urusan Pajak atau
Keuangan)
• Katib Asy-Syurthah (Sekretaris Urusan Kepolisian)
• Katib Al-Qadhi (Sekretaris Urusan Kehakiman)
Diantara para sekretaris itu,katib Ar-Rasail-lah yang
paling penting,sehingga para khalifah tidak akan memberi
jabatan itu,kecuali kerabat atau orang-orang tertentu.
Diantara para kuttab yang paling terkenal selama Daulah
Umayyah adalah:
• Zaiyad bin Abihi,sekretaris Abu Musa Al-Asy’ary
• Salim,sekretaris Hisyam bin Abdul Malik

9. Al-Hijabah yaitu urusan pengawalan kesempatan khalifah.pada masa
pembunuhan terhadap Ali dan percobaan pembunuhan terhadap
Muawiyyah dan Amru bin Ash,maka diadakanlah penjagaan yang ketat
sekali terhadap diri khalifah,sehingga siapapun tidak dapat menghadap
sebelum mendapat izin dari para pengawal ( hujjab ).
Departemen yang lahir pada masa Khulafaurrasyiddin dikembangkan dan
disempurnakan oleh Bani Umayyah terutama pada masa Umayyah :
1. An-Nidham Al-Idari
o Ad-Dawawin. Untuk mengurus tata usaha pemerintahan, makaDaulah
umayyah mengadakan empat buah dewan atau kantor pusat, yaitu :
 Diwanul Kharraj
 Diwanur Rasail
 Diwanui mustaghilat al-Mutanawi’ah
 Diwanul Khatim,dewan ini sangat penting karena tugasnya mengurus
surat-suratlamaran raja,menyiarkannya,menstempel membungkus
dengan kain dan di balut dengan lilin kemudian di atasnya dicap.

10. o Al-Imarah Ala Al-buldan.
Daulah umayyah membagi daerah mamlakah islamiyah kepada lima
wilayah besar,yaitu:
 Hijaz,Yaman dan Nejed (pedalamanjazirah arab)
 Irak arab dan Irak Ajam,Aman dan Bahrain,Karman dan
Sajistan,Kabul dan Khurasan,negeri-negeri di belakang sungai (Ma
Wara’a Nahri)
 Mesir dan sudan
 Armenia, Azerbaijan, dan asia kecil
 Afrika utara, Libia, Andalusia, Sisilia, Sardinia, Balyar.
o Barid
Organisasi pos diadakan dalam tata usaha Negara Islam semenjak
Muawiyyah bin Abi Sufyan memegang jabatan khalifah. Setelah
khalifah Abdul Malik bin Marwan berkuasa maka diadakan perbaikan-
perbaikan dalam organisasi pos, sehingga ia menjadi alat yang sangat
vital dalam administrasi negara.
o Syurthah
Organisasi syurthah ( kepolisian ) dilanjutkan terus dalam masa
Daulah Umayyah, bahkan disempurnakan.

11. 2. An-Nidham Al-Mali
Yaitu Organisasi keuangan atau ekonomi,
o Al-Daraib,yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh warga
Negara (Al-Daraib) pada zaman Daulah Umayyahdan sudah
berlaku kewajiban ini dizaman permulaan islam.
o Masharif Baitul Mal,yaitusaluran uang keluar pada Masa Daulah
Umayyah.
Daji para pegawai dan tentara serta biaya tata usaha Negara :
 Pembangunan pertanian, termasuk irigasi dan penggalian terusan-
terusan.
 Biaya orang-orang hukuman dan tawuran perang.
 Biaya perlengkapan perang.
 Hadiah-hadiah kepada para pujangga dan para ulama.
Kecuali itu, para khalifah Umayyah menyediakan dana khusus untuk
dinas rahasia, sedangkan gaji tentara ditingkat kan sedemikian rupa,
demi untuk menjalankan politik tangan besinya.

12. 3. An-Nidham Al-Harbi
Organisasi pertahanan pada masa Daulah Umayyah sama seperti yang
telah dibuat oleh khalifah Umar, hanya lebih disempurnakan. Hanya bedanya,
kalau pada waktu Khalifah Rasyidin tentara islam adalah tentara sukarela,
maka pada zaman Daulah Umayyah orang masuk tentara kebanyakan
dengan paksa atau setengah paksa, yang dinamakan Nidhamut Tajnidil Ijbari
yaitu semacam undand-undang wajib militer.
Politik ketentaraan atau pada masa Bani Umayyah,yaitu politik Arab
oriented dimana anggota tentara haruslah terdiri dari orang-orang Arab atau
Imam Arab.
Organisasi tentara pada masa ini banyak mencontoh organisasi tentara
persia. Setelah Umayyah memegang kendali negara islam,
Maka dibangunlah armada Islam yang kuat dengan tujuan :
• Untuk mempertahankan daerah-daerah islam dari serangan armada
Romawi
• Untuk memperluas dakwak islamiyah.
Muawiyyah membentuk armada musim panas dan armada musim dingin,
sehingga ia sanggup bertempur dalam segala musim. Armada Laut Syam
terdiri dari banyak kapal perang, dizaman Muawiyyah Laksamana Aqobah bin
Amri Fahrim menyrang pulau Rhadas. Dalam tahun 53 H, aramada romawi
menyerang daerah islam dan terbunuh seorang panglimanya yang bernama
Wardan. Hal ini membuka mata kaum muslimin sehingga para pembesar
islam bergegas membangun galangan kapal perang di Pulau Praudhah

13. 4. An-Nidhamm Al-Qabhai
Di Zaman Daulah Umayyah kekuasaan pengadilan telah dipisahkan dari
kekuasaan politik. Kehakiman pada zaman itu mempunyai dua ciri
khasnya :
 Bahwa seorang qadhi memutuskan perkara dengan ijtihajnya, karena
pada waktu itu belum ada lagi madzhab empat atau madzhab lainnya.
Pada masa itu para qadhi menggali hukum sendiri dari al-Qur’an dan
As Sunnah dengan berijtihad.
 Kehakiman belum terpengaruh dengan politik, karena para qahdi
bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh dengan
kehendak para pembesar yang berkuasa.
Para hakim pada zaman Umayyah adalah manusia pilihan yang
bertakwa kepada Allah SWT. Kekuasaan kehakiman di zaman ini dibagi
menjadi tiga badan :
 Al-Qadha tugas qahdi menyelesaikan perkara-perkara yang
berhubungan dengan agama.
 Al-Hisbah dimana tugas al-Mustashib ( kepala hisbah ) menyelesaikan
perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang memerlukan
tindakan cepat.
 An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau mahkamah
banding.

14. 5. An-Nadhar fil Madhalim
Adalah pengadillan tertinggi, yang bertugas menerima banding dari
pengadilan yang dibawahnya dan mengadili para hakim dan para
pembesar tinggi yang bersalah.
Pengadilan ini bersidang dibawah pimpinan khalifah sendiri atau orang
yang ditunjuk olehnya. Para khalifah Bani Umayyah menyediakan satu hari
saja dalam seminggu untuk keperluan ini dan yang pertama kali
mengadakannya yaitu khalifah Abdul Malik bin Marwan. Seperti
mahkamah-mahkamah yang lain, maka mahkamah Madhalim ini diadakan
dalam masjid.
Ketua Mahkamah Madhalim dibantu oleh lima orang pejabat lainnya,
dimana sidang mahkamah itu tidak sah tanpa mereka yaotu :
a. Para pengawal yang kuat, yang sanggup bertindak kalau para
pesakitan lari
b. Para hakim dan qadhi
c. para sarjana hukum ( fuqaha ) tempat para hakim meminta pendapat
tentang hukum
d. Para penulis yang bertugas mencatat segala jalannya sidang

15. 3. pusat-pusat peradaban Bani Umayyah
selama 92 tahun berdiri Bani Umayyah 1 dapat mengembangkan
budaya dan ilmu pengetahuan dengan baik,meskipun
pengembangannya berjalan kurang lamban karena pola
pengembangan memakai pendekata arab oriented. Pusat-pusat
peradaban sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan Bani
umayyah 1 menyebar diberbagai wilayah Magribi. Diantaranya
Kufah, Madinah, Syiria, Mesir, Yaman dan Wilayah Magribi.
Diantara pusat-pusat peradaban Bani Umayyah 1 pada
beberapa kota yang berkembang ilmu pengetahuan dengan baik
seperti :
 Kufah
 Bashrah
 Syiria
 Andalusia
 Kordova
 Granada
 Mesir

16. Wasalamualaikum
wr wb