3. Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang
sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam
rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan
khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung
kehidupan ibu maupun janin.
4. Lanjut
Faktor risiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda
atau tua, banyak anak dan beberapa faktor biologis
lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung
menambah risiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil.
Risiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan
mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya
pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi.
Beberapa faktor risiko yang sekaligus terdapat pada
seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi
(Wikjhosastro, 2005).
5. Kehamilan Tidak Diinginkan
(KTD)
• Menurut kamus istilah program keluarga berencana,
kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami
oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum
menginginkan atau sudah tidak menginginkan hamil
(BKKBN, 2007).
• Sedangkan menurut PKBI, kehamilan tidak diinginkan
merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak
menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari
kehamilan. Kehamilan juga merupakan akibat dari suatu
perilaku seksual yang bisa disengaja maupun tidak
disengaja.
6. Lanjut
Istilah kehamilan yang tidak diinginkan merupakan kehamilan
yang tidak menginginkan anak sama sekali atau kehamilan yang
diinginkan tetapi tidak pada saat itu (mistmed pregnancy)
dimana kehamilan terjadi lebih cepat dari yang telah
direncanakan. Sedangkan kehamilan yang diinginkan adalah
kehamilan yang terjadi pada waktu yang tepat (Muzdalifah,
2008).
Kehamilan yang tidak diinginkan menimbulkan banyak
kecemasan pada wanita. Meskipun keputusan melakukan aborsi
tampak tepat bagi mereka, adanya penyesalan yang tidak dapat
dielakkan. Wanita dapat mengalami berbagai tahap berduka
karena keputusan mereka, menyangkal, marah, depresi dan
menerima (Suzanne, 2008).
7. Alasan Kehamilan Tidak
Diinginkan
• Anak sudah banyak,
• Informan masih dalam kontrak kerja,
• Ketika informan dalam masa subur, suami selalu tidak mau tahu
tidak pernah mau pakai kondom,
• Umur informan sudah tua dan anak sudah cukup,
• Tidak boleh hamil anak keempat karena sudah tiga kali operasi
Caesar,
• Suami tidak bersedia menerima kehamilan lagi walaupun anak
baru satu,
• Jarak antara kelahiran anak terlalu dekat,
• Tidak sanggup menanggung anak tambahan.
8. Penyebab Kehamilan yang Tidak
Diinginkan
Menurut WHO (1998), penyebab terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan adalah karena pasangan yang tidak menggunakan
kontrasepsi atau metode yang digunakan gagal (Muzdalifah, 2008).
Meskipun metode KB sudah tersedia, namun masih ada para ibu
yang tetap tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Hal ini dikarenakan kurangnya akses informasi dan pelayanan
KB, incest atau perkosaan, kepercayaan akibat hubungan seks
yang tidak aman, alasan ekonomi, dilarang anggota keluarga, takut
akan efek samping yang dirasakan terhadap kesehatan, dan
terbatasnya kemampuan perempuan untuk mengambil keputusan
dengan melihat dari hubungan seksual dan kontrasepsi yang
digunakan.
9. Akibat yang Ditimbulkan oleh
Kehamilan yang Tidak
Diinginkan
Berbagai akibat yang mungkin dapat ditimbulkan oleh kehamilan yang
tidak diinginkan, antara lain (Muzdalifah, 2008):
• Kehamilan yang tidak diinginkan dapat mengakibatkan lahirnya seorang
anak yang tidak diinginkan (unwanted child). Masa depan anak yang tidak
diinginkan ini sering tidak mendapat kasih saying dan pengasuhan yang
semestinya dari orang tuanya sehingga pertumbuhannya dapat terganggu.
• Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dapat memicu terjadinya
pengguguran kandungan (aborsi) karena sebagian besar perempuan
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan mengambil keputusan atau
jalan keluar dengan mengalami aborsi, terlebih lagi aborsi yang tidak aman.
10. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kehamilan Yang
Tidak Diinginkan :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Jumlah Anak
4. Pekerjaan
5. Pendapatan
6. Pengetahuan tentang alat/cara KB
11. Kesimpulan
• KTD (kehamilan yang tidak diinginkan) adalah suatu kondisi
pasangan yang tidak menghendaki adanya kehamilan yang
merupakan akibat dari suatu perilaku seksual (HUS) baik secara
sengaja maupun tidak sengaja.
• Kehamilan tidak diinginkan (KTD) banyak terjadi karena pola
hubungan suami istri tidak seimbang yang mengakibatkan
hubungan seksual sebagai awal terjadinya kehamilan sering kali
dipahami sebagai kewajiban (agama) istri saja. Istri diposisikan
untuk melayani suami kapan saja sementara akibat dari
hubungan ini bila terjadi kehamilan hanya istri seorang yang
menanggung. Selain terjadi pada remaja, KTD justru banyak
dialami oleh ibu-ibu dengan keluarga harmonis.