Dokumen tersebut membahas mengenai penguatan pengelolaan sistem informasi kesehatan dalam rangka implementasi rekam elektronik 2023. Beberapa masalah utama pelayanan kesehatan adalah akses data kesehatan yang sulit, kelengkapan dan konsistensi data yang belum tercapai, serta pencatatan data yang tidak efektif. Pemerintah berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mendorong transformasi layanan primer dan sistem informasi kesehatan mel
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfMuh Saleh
Â
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis bahwa perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan secara elektronik dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data dan informasi.
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis.
Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME Aspek Hukum dan Etika RME
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PERMASALAHAN PELAYANAN KESEHATAN
LAYANAN PRIMER DAN SEKUNDER
4
2
PENCATATAN
DATA
3
STANDARISASI
DATA
KONSISTENSI
DATA
Data Kesehatan sulit diakses oleh tenaga kesehatan secara
mudah, berkesinambungan dan real time
Belum tercapainya kelengkapan, konsistensi, dan akurasi
data kesehatan dalam memenuhi kebutuhan penyusunan
kebijakan berbasis bukti
(evidence based policy)
Tidak adanya standarisasi dan integrasi data kesehatan sehingga
sulit untuk mewujudkan interoperabiitas data kesehatan dalam
pelaksanaan prinsip continuum of care
Pencatatan data kesehatan tidak efektif dan efisien karena
jumlah aplikasi administrasi terlalu banyak sehingga data yang
tercatat tumpang tindih
Pencatatan data yang tidak lengkap, inkonsisten, serta akurasinya yang masih rendah merupakan
faktor utama penurunan kualitas dalam pelayanan kesehatan
AKSES DATA
KESEHATAN
1
Permasalahan
Utama
3. TRANSFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN 2020 - 2024
Pembangunan
SDM
Pembangunan
Infrastruktur
Transformasi
Ekonomi
6 PILAR TRANSFORMASI
Transform
asi
layanan
primer
1 Transformasi
layanan
rujukan
2
Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
3
Transformasi
sistem
pembiayaan
kesehatan
4 Transformasi
SDM
Kesehatan
5 Transformasi
Teknologi
kesehatan
6
Peningkatan Kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana (KB) &
kesehatan reproduksi
Peningkatan
pengendalian penyakit
Pembudayaan perilaku
hidup sehat melalui
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Penguatan sistem
kesehatan dan
pengawasan obat dan
makanan
Penyederhanaan
Regulasi
Penyederhanaan
Birokrasi
Percepatan perbaikan
gizi masyarakat
VISI 2045
Indonesia Maju
5. Beberapa Kebijakan Baru Terkait RME Sesuai PMK
No. 24 Tahun 2022
Rekam Medis Elektronik (RME) wajib diselenggarakan oleh seluruh fasilitas layanan kesehatan (Pasal 3) dan
diberikan waktu transisi paling lambat 31 Desember 2023 (Pasal 45)
Kewajiban penyelenggaraan RME oleh Fasyankes termasuk layanan telemedisin oleh Fasyankes (Pasal
4)
Seluruh Fasyankes wajib memiliki sistem elektronik dan menyelenggarakan RME wajib mengikuti
standar variable dan metadata meliputi definisi, format, dan kodifikasi termasuk protokol
pertukaran data yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Pasal 10, 11)
Pasien berhak mendapatkan isi rekam medis miliknya dan memberikan akses atas persetujuan pasien
(Pasal 26)
Fasyankes rujukan memiliki hak akses terhadap isi rekam medis elektronik seorang pasien atas
persetujuan pasien (Pasal 24)
Fasyankes wajib terhubung melalui platform terintegrasi dan ber interoperabilitas (SATUSEHAT) yang telah
disediakan oleh Kementerian Kesehatan (Pasal 21, 24)
6. ASPEK HUKUM REKAM MEDIS
ELEKTRONIK/RME
UU ITE No 11
tahun 2008
PP Sistem
Informasi
Kesehatan
No 46 Tahun
2014
KMK No. HK
01.07/
MENKES/142
3/2022
Pasal 5
Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen
Elektronik dan/atau hasil
cetaknya merupakan alat
bukti hukum yang sah
Pasal 17
Penyelenggaraan rekam
medik, meliputi rekam
medik elektronik dan
rekam medik
nonelektronik
Tentang Pedoman
Variabel dan Meta Data
Pada Penyelenggaraan
Rekam Medis
Elektronik
7. KEBIJAKAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK
Elektronik
Non
Elektronik
Integrasi
Rekam Medis yang di
hasilkan dari suatu sistem
elektronik kesehatan di
fasilitas pelayanan
kesehatan
Rekam Medis yang di hasilkan
dari suatu sistem elektronik
kesehatan yang lebih
komprehensif dari setiap fasilitas
pelayanan kesehatan
RME
SATUSEHAT
Rumah Sakit
Puskesmas
Klinik
Laboratorium
Apotik
Rekam Medis elektronik atau Rekam Kesehatan elektronik bukanlah sekedar menggantikan dari Rekam Medis kertas ke
Digital
Peralihan
bertahap
Alih media ?
8. SDM
FASYANKES
WAKTU
KEPEMILI
KAN
PEMANF
AATAN
WAKTU
Rekam Medis dilakukan
sejak pasien masuk
sampai pasien pulang,
dirujuk atau meninggal
KEPEMILIKAN
Dokumen Rekam Medis milik
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Isi Rekam Medis berupa informasi
medis pasien merupakan milik
pasien. Resume Medis
PEMANFAATAN
pemeliharaan kesehatan
alat bukti dalam proses
penegakan hukum
keperluan pendidikan dan
penelitian dasar
pembayaran biaya, DLL
FASYANKES
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
harus melakukan pengelolaan
Rekam Medis
SDM
Dokter, Dokter Gigi,
dan/atau Tenaga
Kesehatan WAJIB
KONSEP REKAM MEDIS ELEKTRONIK
Rekam Medis adalah dokumen yang
berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien yang dibuat dengan
menggunakan sistem elektronik
PMK No 24 Th 2022
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang
dirancang untuk membantu kinerja manajemen
rumah sakit dan perencanaan program kesehatan
yang dilakukan dari mulai pengumpulan data
hingga penyajian data yang mudah untuk dipahami
semua departemen yang terlibat.
REKAM
MEDIS
9. PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS ELEKTORNIK
1. Registrasi Pasien
2. Pendistribusian data
RME
3. Pengisian informasi
klinis
4. Pengolahan informasi
RME
5. Penginputan data untuk
klaim pembiayaan
6. Penyimpanan RME
7. Penjaminan mutu
RME
8. Transfer isi RME
Setiap Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib
menyelenggarakan Rekam
Medis Elektronik
dilakukan sejak Pasien masuk
sampai Pasien pulang, dirujuk,
atau meninggal
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
harus menyusun standar
prosedur operasional
10. PRINSIP REKAM MEDIS ELEKTRONIK
1
KEAMANAN DATA
Rekam Medis harus memenuhi
prinsip keamanan data dan
informasi, meliputi kerahasiaan
(confidentiality); integritas
(integrity); dan ketersediaan
(availability) serta Otentifikasi
untuk akses
PERLINDUNGAN DATA
pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
membuat prosedur pemberian hak akses
kepada tenaga kesehatan .
Hak akses meliputi hak untuk
penginputan data, perbaikan data
dan peninjauan data
Rekam medis dapat
dilengkapi Tanda tangan
elektronik sebagai alat
verifikasi dan
autentifikasi atas isi
Rekam Medis dan
identitas penanda
tangan
2
11. KEAMANAN DATA
PERATURAN TERKAIT KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN DATA
UU No 24 tahun 2013
Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi
Kependudukan
PK Kominfo No 20
tahun 2016
Perlindungan
Data Pribadi
dalam Sistem
Elektronik
Perlindungan
Data Pribadi
Data Pribadi Penduduk
yang harus dilindungi :
1. Keterangan tentang
cacat fisik dan/atau
mental
2. Sidik Jari
3. Iris Mata
4. Tanda tangan
5. Elemen data lainnya
yang merupakan aib
seseorang
Data Perseorangan
dan dokumen
kependudukan
wajib disimpan dan
dilindungi
kerahasiaannya
oleh Negara
12. PRINSIP REKAM MEDIS ELEKTRONIK
PENYIMPANAN DATA
Penyimpanan data Rekam Medis
dilakukan paling singkat 25 tahun
sejak tanggal kunjungan terakhir
pasien dengan
mempertimbangkan pembiayaan
dan kapisitas penyimpanan.
Penyimpanan data Rekam Medis
dilakukan pada media
penyimpanan berbasis digital
berupa server, system cloud, atau
media digital lain
Apabila terdapat keterbatasan
sumber daya, fasyankes dapat
bekerjasama dengan pihak ketiga
(PSE) yang memiliki fasilitas
penyimpanan dalam negeri dan
mendapat rekomendasi dari
Pusdatin Kemenkes
4
3
SISTEM ELEKTRONIK/APLIKASI
Rekam Medis dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang
dikembangkan oleh fasyankes sendiri, Kementerian Kesehatan, atau pihak
ketiga (penyelenggara system elektronik/PSE) melalui kerja sama
 Sistem elektronik yang digunakan harus teregistrasi di Kemenkes
 Aplikasi harus dapat interoperabilitas (Dapat terhubung dengan
SATUSEHAT), dan menggunakan variable/meta data dalam bentuk
Keputusan Menteri (KMK) KMK No HK.01.07/menkes/1423/2022 Tentang
Pedoman Variabel Dan Meta Data Pada Penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronis
13. IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK
PMK NO.24 Tahun 2022 Pasal 45
Seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini paling lambat pada tanggal 31
Desember 2023.
1. Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data
from multiple source)
2. Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the
point of care)
3. Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan
(Support caregiver decision making).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan
Rekam Medis elektronik dan memenuhi fungsi dan kriteria
sebagai berikut:
6 Pelayanan + Resume Medis
1.Pendaftaran
2.IGD
3.Rawat Jalan
4.Rawat Inap
5.Penunjang (Lab, Radiologi)
6.Farmasi
14. Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes Data dan Fragmentasi Data
Terdapat 400+ aplikasi
kesehatan milik
pemerintah yang belum
saling terintegrasi
1
Beberapa data yang
sama dikumpulkan oleh
sistem / aplikasi yang
berbeda-beda
2
3
Sistem / Aplikasi milik developer
Health Information System belum
terintegrasi dengan ekosistem
layanan kesehatan Indonesia
Tidak adanya
standar format dan
kam us data
interoperabilitas
5
Ketidakseragam an
metadata
menyebabkan
interoperabilitas sulit
dilakukan
4
15. Penerapan RME
â—Ź 1260 dari 3000an Rumah Sakit
menerapkan RME, baiksebagian
maupun sepenuhnya
Aplikasi Tidak Interoperabel
â—Ź Terdapat > 50 Aplikasi/Sistem
Informasi yang digunakan.
Sebagian besar tidak interoperabel
dengan SIMRS
Sumber Daya Manusia
â—Ź SDM bidang Teknologi Informasi
terbatas, baik dalam jumlah dan
kompetensi
Biaya Digitalisasi
â—Ź Transformasi digital belum
menjadi prioritas. Anggaran
untuk digitalisasi rata-rata <3% dari
total anggaran RS
Tantangan Sistem dan Data Rumah Sakit
16. “Fokus Teknologi Digital Kesehatan
akan digeser dari Pelaporan ke
Pelayanan. Sehingga untuk seluruh
fasilitas kesehatan berinovasi
menciptakan aplikasi-aplikasi,sistem
teknologi yang sebaik-baiknya untuk
melayani masyarakat yang
berinteraksi dengan mereka”
Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU
Menteri Kesehatan
Sumber: Kompas.com - 16/12/2021 dengan judul "Menkes: FokusTeknologi Digital
Kesehatan Akan Digeserdari Pelaporan ke Pelayanan",
17. Aplikasi Portal SATUSEHAT
Portal SATUSEHATsaat ini bersifat
web-based, yang dimana digunakan oleh
fasyankes maupun vendor penyedia sistem
RME untuk dapat terintegrasi dengan
SATUSEHAT.
Portal SATUSEHAT
Platform SATUSEHAT
https://satusehat.kemkes.go.id/
: Portal yang membantu user mempelajari integrasi ke platform SATUSEHAT
: Pertukaran data kesehatan nasional terintegrasi, diinisiasi oleh Kementerian
Kesehatan RI yang berstandar global
1
7
18. Solusi integrasi
Sistem Informasi Kesehatan
SatuSehat
Penghubung seluruh ekosistem pelaku dalam industri kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Startup,
Apotek, Dinas Kesehatan, Industri Kesehatan, Laboratorium, dll)
SatuSehat menyediakan spesifikasi dan mekanisme terstandar untuk: proses bisnis, data, teknis dan
keamanan
Software developer dapat menggunakan bahasa apapun untuk mengembangkan aplikasinya, namun
harus sesuai dengan spesifikasi dan mekanisme pertukaran data (HL7 FHIR dan HTTPS REST API)
SatuSehat Number yang menjadi single identifier informasi kesehatan pasien untuk secure single
identified ID memastikan setiap masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan kesehatan yang
berkesinambungan
20. RMETerintegrasi.
Riwayat pengobatan pasien
terpantau dengan detail dan
runtut meski pasien berobat di
fasyankes berbeda sehingga
dapat membantu
pengambilan keputusan /
kesimpulan oleh Dokter
Mengangkat beban Tenaga
Kesehatan. Nakes tidak perlu
menginput data berulang
pada aplikasi yang berbeda
IHS
Developer
Hub
Master Data
FHIR API
Server
Terminologi
Fasyankes
Perusahaan
Asuransi
Laboratorium
Pasien
Health-Tech
â—Ź Personal Health Record
â—Ź Promosi Kesehatan
â—Ź Personalized Education
â—Ź Wearable Devices
Integration
â—Ź etc
Pemerintah
Dashboard terpadu yang
akan membantu dalam
pengambilan keputusan
berbasiskan bukti dan data
(Evidence Based Policy)
Ketahanan Krisis
Kesehatan. Meningkatkan
kem ampuan pemerintah
untuk mendeteksi dini,
pencegahan, respon
terhadap penyakit menular /
KLB
Lab
Bioteknologi
Farmasi
dll.
Para Pelaku Industri Kesehatan
Pemberdayaan atau pengayaan data melalui IHS
Menghubungkan seluruh penyedia dan pengguna layanan kesehatan
Arsitektur dan Interoperabilitas dalam SatuSehat
IHS memberikan
imbal hasil
m anfaat berupa
data hasil
olahan big data
analytics serta
inform asi
terintegrasi
21. Dapat digunakan oleh seluruh stakeholder kesehatan melalui Platform SatuSehat
Standarisasi dan Manajemen Data SatuSehat
Data Patient (Master Patient Index)
â—Ź Product data yang didesain khusus sebagai standard
data pasien yang akan tervalidasi oleh DUKCAPIL untuk
data yang berkaitan dengan demografi
â—Ź Dapat digunakan sebagai standar utama data pasien
oleh seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Indonesia via IHS
Data Fasyankes (Master Sarana Index)
â—Ź Master data yang didesain khusus sebagai standar
data Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari
35 jenis Fasilitas Pelayanan kesehatan.
â—Ź Data-data ini disusun berdasarkan dari berbagai
sumber seperti SISDMK, RS Online, SIMADA, dan lain-
lain
Data Nakes (Master Nakes Index)
â—Ź Produk data yang didesain khusus sebagai standard
data index tenaga kesehatan yang digabungkan dari
berbagai sumber data SDM tenaga kesehatan (Nama,
STR, SIP, dll)
Data Alat Kesehatan dan Obat (Kamus KFA)
â—Ź Produk data yang didesain sebagai Master
data Farmasi, Obat, dan Alat Kesehatan
yang dikumpulkan dari berbagai sumber
data seperti BPOM, LKPP sebagai standar
referensi data obat (kandungan zat aktif,
ukuran, volume, dll) dan alat kesehatan
Data Pembiayaan
â—Ź Produk data yang didesain sebagai Master
data Pembiayaan yang dapat digunakan
oleh seluruh Fasilitas Kesehatan dan dapat
dijadikan standar untuk penyusunan
format biaya untuk pelayanan, tindakan,
dan lain-lain.
Data Layanan
â—Ź Produk data yang didesain sebagai Master
data Layanan yang dapat digunakan oleh
seluruh Fasilitas Kesehatan dan dapat
dijadikan standar pengkodean layanan.
22. Standar Terminologi yang Digunakan
Standar diagnosis
ICD- 10 ICD-9-CM
Standar Penamaan
Prosedur & Tindakan
Medis
LOINC
Standar Penamaan Uji
Laboratorium
SNOMED-CT
Standar Penamaan
Istilah Klinis
23. Use Case :Standarisasi Kamus Data Farmasi
Brand
Manajemen Integrasi Data dengan Kamus Farmasi dan Alkes (kf+a)
Referensi dalam Kf+a :
â—Ź Peraturan BPOM No 24/ 2017 (dosage
form & prosedur registrasi obat)
â—Ź ATC / DDD - WHO (Chemical
Produk asli dan Virtual Product berdasarkan model data kf+a
Kf+a menyediakan kodifikasi spesifik untuk setiap jenis obat, produk, bahan baku, dan alat kesehatan
dengan referensi dan standar yang sudah diakui secara luas, untuk dimanfaatkan bersama
classification system of anatomical
therapy drugs)
â—Ź RxNorm NLM|NIH - US (zat aktif-
terintegrasi dengan AT
C)
â—Ź UCUM (Measurement unit)
â—Ź CVX - NCIR
D (Vaksin)
IHS kf+a
Kam us Farm asi dan
Alat Kesehatan (Kf+a)
24. Dashboard Satu Data Kesehatan
Pusat portal satu informasi terkait Kesehatan di Indonesia berbasis wilayah untuk perumusan
kebijakan berbasis data
1 Seluruh data yang terintegrasi
dengan Satu Sehat ditampilkan
dalam Dashboard Satu Data
Kesehatan
2
Seluruh sistem terkait dashboard
dan analisa data di Kemenkes
menjadi satu di dalam Dashboard
Satu Data Kesehatan
Visualisasi data yang ditampilkan
di dashboard berdasarkan
prioritas dari use-case SatuSehat
Dashboard Satu Data Kesehatan
memiliki pembagian akses hingga
tingkat Dinas Kesehatan Provinsi,
Kota/Kabupaten,Puskesmas,
sehingga unit tersebut tidak perlu
membangun sistem dashboard
masing-masing
3
4
16
Terintegrasi Platform SatuSehat
Dashboard Satu Data Kesehatan Berbasis Wilayah
Dashboard
Wilayah
Nasional
Dashboard
Wilayah
Provinsi
Dashboard
Wilayah
Kota/Kab
Dashboard
Wilayah
Kecamatan
Dashboard
Wilayah
Kelurahan/Desa
Dashboard
Publik /
Terbatas
Kebijakan Berbasis Data Mulai Dari Tingkat Puskesmas
Dashboard
Wilayah
Puskesmas
SIMPUS
Terintegrasi
(web/
mobile)
Data pada
Sistem
Existing
Sistem dari
Ekosistem
(Primaku,
Halodoc,
Lainnya)
PeduliLindungi
25. Integrasi data dapat meningkatan efisiensi dan
kualitas layanan kesehatan
â—Ź Penyedia layanan
kesehatan cukup
sekali m enginput
data dan melakukan
bagipakai berbagai
data yang terintegrasi
di IHS
â—Ź Pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan
yang lebih
komprehensif dan
saling terhubung
berkat data yang
sudah integrated di
IHS
*
Sumber:BPJSKesehatan
Rumah Sakit A
Rumah Sakit B
Apotek
Laboratorium,
Klinik, dll
Satu Sehat
CHA
Akses data
kesehatan
personal, dan
portal layanan
kesehatan
Berkunjung
Kirim Data
Akses Data
Kirim Data
Akses Data
Data Personal Health Record tertampil di CHA
Pasien
Mengakses
392,9 juta kunjungan ke
fasyankes dengan
memanfaatkan JKN
sepanjang 2021
(1,1juta kunjungan/ hari)*
Analytic
Processing
26. Outline Fitur Portal SATUSEHAT
1. Fitur account management
a. Buat Akun
b. Login
c. Reset Password
2. Fitur Client IDdan Secret Key
3. Fitur referensi terminologi
4. Fitur registrasi institusi
a. Pendaftaran
b. Fitur review registrasi
institusi (admin)
c. Status registrasi
2
6
27. 5
Account Management
Buat akun (1)
Buka laman
https://satusehat.kemkes.go.id
/platform/welcome
Klik tombol “Buat Akun”
1
2 Isi data sesuai dengan
instruksi lalu klik tombol
“Buat Akun”
Buka email anda dan aktivasi akun anda
melalui email yang diterima dengan
menekan tombol “Aktivasi Akun”
3
3
28. Account Management
Buat akun (2)
Jika anda diarahkan ke
halaman ini, maka anda
berhasil membuat akun
4
5 Jika anda tidak diarahkan ke halaman no (4),
maka anda bisa mencoba menyalin tautan
(URL) yang ada di email aktivasi
3
2
8
30. Account Management
Reset Password
Pada halaman login tekan
tombol “Lupa kata sandi?”
1 Ketik email yang anda gunakan
sebagai akun anda, lalu klik tombol
“Atur Ulang”
2
3
0
31. Account Management
Reset Password
Buka email anda dan verifikasikan pembaruan
email anda melalui email yang diterima dengan
menekan tombol “Perbarui kata sandi”
3
Ketik kata sandi anda yang baru di
kedua kolom yang disediakan, lalu klik
tombol “Atur Ulang”
4
Jika anda sudah melihat laman
konfirmasi ini, maka proses
pembaruan kata sandi telah selesai
5
3
1
32. API Crededentials
Melihat Client ID, Secret Key, dan Organization ID
Pada homepage portal
SATUSEHAT buka menu
akses kode API
1
3
2
33. API Credentials
Melihat Client ID, Secret Key, dan Organization ID
2
Anda dapat melihat
Orgnaziation ID, Client Key,
dan Secret Key yang dapat
digunakan pada API
SATUSEHAT
3
3
34. Referensi Terminologi
Melihat terminologi yang digunakan di SATUSEHAT
1
Ada 2referensi terminologi
yang saat ini tersedia di
SATUSEHAT, yaitu:
1. KFA (Kamus Farmasi
dan Alat Kesehatan)
dan
2. Browser terminologi
LOINC
3
4
35. Registrasi Intitusi
Mendaftarkan institusi untuk mendapatkan akses ke production
1
Pada homepage portal
SATUSEHAT buka menu
“Registrasi Institusi” lalu klik
tombol “Mulai Pengisian”
3
5
36. Registrasi Intitusi
Memilih kategori fasyankes
2
Pilih kategori fasyankes
anda yang sesuai. Ada 2
tipe kategori institusi yang
saat ini diperbolehkan
mendaftar:
A. Fasilitas pelayanan
kesehatan
B. Penyedia sistem RME
(vendor)
3
6
37. A. Registrasi Fasyafikes
Input jenis dan kode faskes
Input jenis Fasilitas
Kesehatan yang sesuai
dengan jenis Fasyankes. Lalu
masukan kode fasilitas
kesehatan anda.
3
Jika anda belum
mempunyai kode faskes,
bisa daftarkan di
Regfasyankes dengan klik
tombol “di sini”
4
3
7
38. A. Registrasi Fasyafikes
Mendaftar ke Yankes, jika Faskes belum punya kode
5
Klik tombol “Pendaftaran
Fasyankes” untuk dapat
mendaftarkan Fasyankes
anda di laman resmi DItjen
Pelayanan Kesehatan
Kemenkes
3
8
39. A. Registrasi Fasyafikes
Melengkapi profil fasyankes
6
Isi detail profil institusi
dengan mengisi form yang
sudah disediakan
7
Unggah dokumen
pendukung sesuai dengan
yang diharuskan
3
9
40. A. Registrasi Fasyafikes
Melengkapi data pemohon
6
Isi detail pemohon dengan
mengisi form yang sudah
disediakan
Unggah dokumen surat
kuasa /surat tugas untuk
memastikan bahwa
pemohon terafiliasi resmi
dengan institusi
7
4
0
41. A. Registrasi Fasyafikes
Memilih siapa pengembang sistem yang ada di fasyankes
8
Pilih siapa yang
mengembangkan sistem
RME yang anda gunakan.
Ada 2 pilihan untuk jenis
pengembang:
A1. Penyedia sistem RME
A2. Sistem mandiri
4
1
42. A1.Registrasi Fasyafikes – Menggunakan Vendor RME
Pilih penyedia sistem RME dari list yang sudah terdaftar
Pilih penyedia sistem RME,
hanya penyedia sistem
RME yang sudah terdaftar
di SATUSEHAT yang akan
ditampilkan.
Jika penyedia sistem RME
belum ada, maka
koordinasikan dengan
pihak vendor untuk
mendaftarkan sistem RME
mereka di SATUSEHAT
9
10
Unggah dokumen bukti
kerja sama resmi dengan
pihak penyedia sistem RME.
Lalu klik tombol “Kirim”
4
2
43. A2. Registrasi Fasyankes – Mengembangkan Sendiri
Isi data sistem RME (1)
11
Lengkapi formulir data
sistem RME yang fasyankes
miliki sesuai dengan
informasi yang diminta
Jika sistem belum
didaftarkan ke PSE,maka
daftarkan sistem ke PSE
Kominfo melalaui tautan
yang sudah disediakan
12
4
3
44. A2. Registrasi Fasyafikes - Mefigembafigkafi Sefidiri
Isi data sistem RME (2)
13
Unggah dokumen
pendukung sesuai dengan
dokumen yang diminta
14
Isi data pemohon untuk
pendaftaran sistem RME,
jika pemohon sama,maka
centang checkbox “Sama
dengan institusi”
Lalu klik tombol “Kirim”
4
4
45. A2. Registrasi Fasyafikes - Mefigembafigkafi Sefidiri
Isi survei keamanan
15
Isi survei keamanan sesuai
dengan pertanyaan yang
ditampikan
Lalu klik tombol “Kirim”
4
5
46. A. Registrasi Fasyafikes
Pastikan data yang diinput sudah benar sebelum dikirim
!!
Pastikan data yang anda isi
sudah benar, karena data
yang sudah di kirim tidak
dapat diubah
4
6
48. B. Registrasi Sistem RME
Isi data sistem RME (1)
1
Lengkapi formulir data
sistem RME yang fasyankes
miliki sesuai dengan
informasi yang diminta
Jika sistem belum
didaftarkan ke PSE,maka
daftarkan sistem ke PSE
Kominfo melalaui tautan
yang sudah disediakan
2
4
8
49. B. Registrasi Sistem RME
Isi data sistem RME (2)
3
Unggah dokumen
pendukung sesuai dengan
dokumen yang diminta
4
Isi data pemohon untuk
pendaftaran sistem RME,
jika pemohon sama,maka
centang checkbox “Sama
dengan institusi”
Lalu klik tombol “Kirim”
4
9
50. B. Registrasi Sistem RME
Isi survei keamanan
5
Isi survei keamanan sesuai
dengan pertanyaan yang
ditampikan
Lalu klik tombol “Kirim”
5
0
51. B. Registrasi Sistem RME
Pastikan data yang diinput sudah benar sebelum dikirim
!!
Pastikan data yang anda isi
sudah benar, karena data
yang sudah di kirim tidak
dapat diubah
5
1
52. 2
B. Registrasi Sistem RME
Halaman konfirmasi
Selamat! Data sudah
berhasil dikirim. Tunggu
verifikasi dari admin
53. Review registrasi ifistitusi
Lihat daftar pihak yang mendaftar
2. Fasyankes dengan
vendor
3. Penyedia sistem RME
1
Ada 3 kategori pendaftar:
1. Fasyankes dengan
sistem mandiri
2
Lihat list pendaftar di
masing-masing kategori
Lihat detail isian
formulir
pendaftar
3
5
3
54. Review registrasi institusi
Lihat detail pendaftaran institusi
4Admin dapat melihat
masing-masing form
yang di submit oleh
institusi
5 Lihat detail isian dari
masing-masing butir
pertanyaan
6
Admin bisa
menentukan
apakah isian
sudah sesuai
atau belum
5
4
55. 37
Review registrasi institusi
Lihat detail pendaftaran institusi
7Admin dapat memberikan
pesan terhadap pendaftar
jika ada yg belum sesuai dan
apa yang perlu diperbaiki
verifikasi formulir, jika semua
field =“Sudah Sesuai”, maka
formulir dianggap diterima
8 Admin dapat menyimpan hasil
56. 1
.Menunggu Verifikasi
Perbaikan registrasi institusi
1
Informasi bahwa pendaftaran
sedang diverifikasi
2
User dapat
memeriksa ulang
data pendaftaran
mereka, tapi tidak
dapat diubah
5
6
57. 2. Ditolak
Perbaikan registrasi institusi
1 Jika pengajuan ditolak, maka user
dapat mengajukan perbaikan sesuai
dengan catatan yang diberikan
pemeriksa
2
User dapat
melakukan perbaikan
data sesuai dengan
catatan pemeriksa
5
7
58. 2. Ditolak
Tampilan jika pendaftaran masih belum sesuai
3
User dapat melihat catatan yang
diberikan oleh pemeriksa
4 User dapat melihat kolom
mana yang belum sesuai dan
butuh diperbaiki
Lalu user dapat klik tombol
“Kirim”
5
8
59. 3. Diterima
Halaman konfirmasi
Selamat! Pendaftaran telah
diterima dan berhak
mendapatkan client ID dan
secret key production
1
Ubah environment dari
Sandbox ke Production
untuk dapat Akses
Kode API Production
5
9
60. 3. Diterima
User mendapatkan kode akses API production
2
Kode API yang tampil
akan disesuaikan
dengan environment
yang dipilih
6
0
61. Aduan Kendala
Jika ada kendala dalam
penggunaan portal SATUSEHAT
Silahkan lakukan aduan dalam mengisi di
link berikut ini:
https://s.id/AduanPortalSATUSEHAT
6
1
68. • Kurangnya Komitmen Fasilitas
Pelayanan Kesehatan untuk
Menerapkan Rekam Medis
Elektronik dan Rekam Kesehatan
Integrasi
• Perubahan budaya manual
menuju Elektronik/Digital
• Resistensi para Tenaga Kesehatan
• Aspek Legal dan Standar Keamanan
Rekam Medik Elektronik masih
belum tersedia
• Tim teknologi informasi yang harus
siap setiap saat agar tidak terjadi
kendala sistem RME down.
Rekam Medis
Elektronik
K
E
N
D
A
L
A
T
A
N
T
A
N
G
A
N
• Infrastruktur jaringan komunikasi dan
data (internet) di daerah masih kurang
dan tidak stabil, terutama DTPK
• Masih kurangnya sumber daya
manusia terutama tenaga perekam
medis dan teknologi informasi di
fasilitas pelayanan kesehatan untuk
operasional rekam medis elektronik.
• Belum seluruh rumah sakit ataupun
fasilitas pelayanan kesehatan dapat
menerapkan SIMRS.
• Ketidaksiapan pengetahuan sumber
daya manusia yang mengerti masalah
kedokteran sekaligus masalah teknologi
komputer dalam rangka
penyelenggaraan rekam medis
elektronik dan standar terminologi klinik
• Pemanfaatan Kemajuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi belum dapat
diikuti fasilitas pelayanan kesehatan
KENDALA
69. KESIMPUL AN
Rekam Medis Elektronik (RME) adalah sebuah sistem yang berisi riwayat
kesehatan dan penyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis yang lain
dan informasi biaya perawatan.
Rekam Medis Elektronik (RME) tidak memerlukan kertas, alat tulis, dan
rak-rak penyimpanan yang besar sehingga biaya yang dibutuhkan lebih
efisien.
Secara hukum data dalam RME merupakan rekaman legal dari pelayanan
yang telah diberikan pada pasien
Rekam Medis Elektronik (RME) diharapkan memberi manfaat antara lain
peningkatan kualitas layanan kesehatan karna diagnosis yang runtut dan
tercatat secara digital, serta kemudahan akses riwayat penyakit pasien (lewat
interoperabilitas data RME)