SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN FISKAL
NEGARA BRUNEI DARUSSALAM
Oleh: Anto Apriyanto, M.E.I.
PENDAHULUAN
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah di suatu negara untuk
mengelola perekonomian menuju kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Menurut Islam, sistem ekonomi pada dasarnya dibagi menjadi tiga sektor
utama, yaitu sektor publik, sektor swasta dan sektor keadilan sosial. Sektor publik merupakan sektor
perekonomian yang melibatkan peran negara, dan yang dimaksud sektor publik ini juga dapat
dianggap sebagai sektor fiskal.1
Dalam Islam, kebijakan fiskal telah lama dikenal, yaitu sejak zaman Rasulullah Saw. dan para
khalifah dan kemudian dikembangkan oleh para ulama. Pada zaman Rasulullah Saw., sisi penerimaan
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) terdiri atas kharaj (sejenis pajak tanah), zakat,
khums (pajak 1/5), jizyah (sejenis pajak atas badan orang non-muslim), dan penerimaan lain-lain
(diantaranya adalah kaffarah/ denda). Di sisi pengeluaran, terdiri atas pengeluaran untuk kepentingan
dakwah, pendidikan dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan dan keamanan,
kesejahteraan sosial, dan belanja pegawai.2
Fungsi fiskal menurut ekonomi konvensional adalah sebuah fungsi dalam tataran
perekonomian yang sangat identik dengan kemampuan yang ada pada pemerintah dalam
menghasilkan pendapatan untuk menutupi kebutuhannya dan kemudian mengalokasikan anggarannya
yang ada, yang biasa disebut dengan anggaran belanja negara, dan juga mendistribusikannya agar
tercapai apa yang dinamakan dengan efisiensi anggaran. Sedangkan instrumen fiskal yang biasa
digunakan adalah pajak transfer dan juga anggaran.3
Kebijakan fiskal ini adalah salah satu instrumen kebijakan ekonomi makro dimana tujuan
kebijakan ekonomi makro adalah menstabilkan kegiatan ekonomi; mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi; menghindari masalah inflasi; menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang teguh; dan mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan valuta asing.4
1
M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011), hal. 215
2
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Cet. Ke-7, (Jakarta: Gema Insani, 2007),
hal. 25.
3
M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, hal. 216
4
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi; Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hal.
28
1
Dalam pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi
pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat5
dapat ditambah dan
langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja.6
KONDISI NEGARA7
Negara Brunei Darussalam adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai
utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau
Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke
dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak.
Peta Brunei Darussalam
Sumber: http://www.pmo.gov.bn, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:37 WIB
Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki
absolut dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap
sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan
dan beberapa Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin yang gelarnya diturunkan dalam wangsa
yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Islam ialah agama resmi
Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut
termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama
orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).
5
Agregat adalah total persamaan untuk ekonomi makro secara keseluruhan. Lihat P. Eko Prasetyo, Fundamental
Makro Ekonomi, Cet. Ke-2 (Yogyakarta: Beta Offset, 2011), hal. 265
6
Ibid, hal. 24
7
Informasi tentang Brunei Darussalam ini disadur dari http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei, diakses pada Rabu, 28
November 2012, 14:23 WIB
2
Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan September 2000, Sultan bersidang
untuk menentukan Parlemen yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984. Parlemen ini tidak
mempunyai kuasa selain menasihati sultan. Disebabkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei
menjadi salah satu negara yang paling stabil dari segi politik di Asia.
Negara Brunei Darussalam
‫السالم‬‫ر‬‫دا‬ ‫بروني‬ ‫ا‬‫ر‬‫نڬا‬
Bendera Lambang Negara
Motto: " ‫بالهدى‬ ‫ن‬‫املحسنو‬ ‫ن‬‫الدائمو‬"
"Sentiasa membuat kebajikan dengan petunjuk Allah"
Lagu kebangsaan: Allah Peliharakan Sultan
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Bandar Seri Begawan
4°53.417’N 114°56.533′E
Bahasa resmi Bahasa Melayu
Pemerintahan Monarki absolut Islam
- Sultan Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin
- Pangeran Al-Muhtadee Billah
Formasi
- Sultan Abad ke-14
-
Akhir
Protektor Inggris
1 Januari 1984
Luas
- Total 5.765 km2
(172)
- Air (%) 8.6
Penduduk
- Perkiraan 2011 408,786 (175)
- Sensus 2001 332,844
- Kepadatan 67.3/km2
(134)
PDB (KKB) Perkiraan 2011
- Total $20.969 miliar (122)
- Per kapita $49,384 (5)
PDB (nominal) Perkiraan 2011
- Total $15.533 miliar (166)
- Per kapita $36,583 (26)
IPM (2011) ▲ 0.838 (sangat tinggi) (33)
Mata uang Dolar Brunei (BND)
3
Zona waktu (UTC+8)
Lajur kemudi Kiri
Ranah Internet .bn
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:23 WIB
Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris di mana
terdapat pasukan Gurkha yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya lebih
kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara-negara tetangga. Secara teori, Brunei berada
di bawah pemerintahan militer sejak pemberontakan yang terjadi pada awal dekade 1960-an.
Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar Britania Raya dari Singapura.
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Maka, budaya Brunei
seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan
lebih konservatif dibandingkan Malaysia.
KONDISI EKONOMI8
Saat ini, Brunei memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara
setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter
Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam
keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara
terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain
itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam,
baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat. Penjualan dan penggunaan
alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua
botol miras setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an,
semua tempat-tempat minum dan klub malam dipaksa tutup.
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan
nasional yang termasuk tinggi di dunia. Pengeluaran minyak mentah dan gas alamnya terdiri dari
hampir setengah PDB. Mitra ekspor utamanya adalah Jepang, Indonesia, Australia, Afrika Selatan dan
Amerika Serikat. Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba
melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan
dan Industri.
Pendapatan yang cukup besar juga berasal dari pekerjaan luar negeri. Kerajaan membekali
semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Rancangan-rancangan yang
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Brunei, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:26 WIB
4
dinyatakan untuk masa depan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan
pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi
asas ekonominya. Sistem Penerbangan Diraja Brunei, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai
pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/ Selandia Baru.
Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah
orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga
menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi,
serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas
ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.
Pendapatan ekonomi Brunei berasal dari sektor migas. Perekonomian brunei menyusut 1,8%
yoy pada tahun 2009 dan diperkirakan telah tumbuh lebih dari 1% pada tahun 2010, di belakang
kenaikan harga komoditas global. Risiko terbesar dalam pertumbuhan berkelanjutan adalah
ketergantungan minyak dari negara itu. Kebijakan ekonomi diarahkan pada diversifikasi ekonomi dan
mengurangi sektor publik. Situasi politik dan sosial sangat stabil. Pendapatan rata-rata tinggi dan
tingkat pengangguranrendah.
Pada tahun 2009, Brunei Darussalam memperbesar pengeluaran pemerintah selain untuk
menghadapi krisis ekonomi juga untuk mengurangi ketergantungan perekonomian negara kepada
perdagangan minyak. Pemerintah Brunei melakukan insentif fiskal di dalam negeri dengan cara
meningkatkan belanja pemerintah untuk memberdayakan sektor UMKM dan menurunkan tingkat
pajak pendapatan perusahaan.9
PRODUK DOMESTIK BRUTO10
Produk Domestik Bruto11
Brunei Darussalam (PDB) secara konstan tumbuh sebesar 0,7 %
year-on-year (yoy) pada kuartal pertama 2012 (Q1 2012), turun dari 1,3 % pertumbuhan yoy pada
kuartal keempat tahun 2011 (Q4 2011). Akibatnya, nilai PDB di Q1 2011 naik ke BND3,042.6 juta di
Q1 2012. Selama periode yang sama, nilaiPDB yang berlaku BND5, 364.4 juta. (Tabel 1)
Pertumbuhan PDB riil terutama disumbangkan oleh non-migas sebesar 1,3 poin persentase
(pp). Sektor ini mencatat pertumbuhan 2,6 % yoy di Q1 2012, setelah 5,1 % pertumbuhan yoy pada
9
Marissa Malahayati, “Analisis Fenomena Twin Deficit Pada Negara-Negara ASEAN”, Skripsi Departemen
Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011, hal. 33
10
Department of Economic Planning and Development, Prime Minister’s Office, Brunei Darussalam, “Brunei
Economic Bulletin; Quarter 1 2012”, file pdf, didownload dari http://www.depd.gov.bn, diakses pada 1 Januari
2013, pukul 14:30.
11
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu warga negara dalam
suatu wilayah tertentu, baik warga negara dalam negeri maupun warga asing yang ada di dalam suatu negara
tersebut. Lihat P. Eko Prasetyo, Fundamental Makro Ekonomi, hal. 269.
5
Q4 2011. Sektor migas, sementara itu, memberi kontribusi -0.6 pp terhadap pertumbuhan PDB riil dan
dikontrak yoy sebesar 1,3 % di Q1 2012. Pada periode sebelumnya, sektor ini dikontrak sebesar 3,5 %
yoy.
Dalam hal distribusi, sektor migas merupakan 48,1 % dari PDB riil, naik 42,3 % dari periode
sebelumnya. Secara nominal, saham sektor migas dalam perekonomian adalah 69,4 % dari PDB pada
Q1 2012. Dalam Q4 2011, sahamnya adalah 66,3 %.
Tabel 1:Gross Domestic Product (Summary)
Levels
(BNDmillion)
Growth rates
(y-o-y % change)
Distribution
(%of GDP)
Growth
contributions (pp)
Q4
2011
Q1
2012
Q4
2011
Q1
2012
Q4
2011
Q1
2012 Q1 2012
GDP at constant (2000) prices 3,298.2 3,042.6 1.3 0.7 - - 0.7
Oiland gas 1,394.9 1,464.2 -3.5 -1.3 42.3 48.1 -0.6
Non-oiland gas 1,903.3 1,578.4 5.1 2.6 57.7 51.9 1.3
GDP at current prices 5,521.4 5,364.4 - - - - -
Oiland gas 3,658.2 3,724.8 - - 66.3 69.4 -
Non-oiland gas 1,863.2 1,639.6 - - 33.7 30.6 -
Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Antara Q1 2011 dan Q1 2012, PDB tertinggi di Q1 2011, tumbuh pada 2,8 % y-o-y (Grafik 1).
Tingkat pertumbuhan di Q1 2012 adalah yang terendah dalam lima kuartal terakhir. Sektor non-
migas memberikan kontribusi lebih terhadap pertumbuhan selama lima periode dengan
pengecualian dari Q3 2011. Dalam dua periode sebelumnya, sektor minyak dan gas dikontrak dan
kinerja yang relatif baik dari sektor non-migas mencegah tingkat pertumbuhan keseluruhan menjadi
lebih rendah atau negatif.
Grafik 1:GDPGrowth Ratesand Contributions (Q1 2011toQ12012)
6
Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Pertumbuhan ekonomi di Q1 2012 didorong oleh permintaan domestik, terutamapengeluaran
konsumsi personal (PCE) yang diperluas sebesar 3,5 % yoy. Tingkat yang sesuai pada Q42011 adalah
8,8 % yoy (Tabel 2). Ekspansi ini sebagian disebabkan oleh 2,9 % perbaikan nyata di sektor grosir dan
retail.
Pembentukan modal tetap bruto(GCFC) mencatat tingkat pertumbuhan yoy dari 0,6 %, setelah
3,2 % pertumbuhan yoy pada Q4 2011. Ekspansi ini didukung oleh 2,8 %yoykenaikan dalam investasi
mesin dan peralatan. Beban pengeluaran khusus lainnyayang terutama terdiri dari pengadaan
barangpemerintah, meningkat sebesar 10,7 %. Di sisi lain, pengeluaran konsumsi pemerintah (GCE)
mencatat penurunan0,2 % yoy di Q1 2012 setelah tumbuh sebesar 3,3 % yoy pada Q42011. Hal ini
disebabkan oleh penurunan 23,2 % dalam biaya lain pemerintah yang berulangsetiap tahun
(OCAR)dalam pengeluaran di Q1 2012.
Pada periode Q1 2012 juga terlihat penurunan ekspor barang dan jasa 1,6 % yoy, disusul
penurunan dari 17,5 % yoy pada Q42011. Hal ini terutama disebabkan oleh penyusutan 11,7 % yoy
ekspor jasa di Q12012. Meskipun pertumbuhan yoy positif dari ekspor barang dagangan 0,3 %, tetapi
terjadi peningkatan 20,3 % yoypada periode sebelumnya, permintaan eksternal secara keseluruhan
masih dikontrak. Alasan utama untuk ekspansi di barangperdagangan adalah peningkatan ekspor
metanol dari 175.693ton pada Q1 2011 menjadi 259.526 ton pada Q1 2012, 47,7 %.
Imporbarang dan jasa mencatat pertumbuhan 5,0 % yoy di Q12012, setelah tumbuh17,4 %
yoy pada kuartal sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh 12,3 % yoy pertumbuhan barangimpor. Pada
periode sebelumnya, hal itu naik 25,8 % yoy.
7
Pada Q1 2012, totalagregat permintaannaik 0,2 % yoy, dengan permintaan domestik menjadi
kontributor utama di 0,8 pp (Tabel 2). Dalam permintaan domestik, PCE memberi kontribusi
pertumbuhan 0,8 pp untuk pertumbuhan totalpermintaan, sementara GCFC juga memberikan
kontribusi positif terhadap pertumbuhan 0,1 pp. Di sisi lain, GCE mengurangi pertumbuhan secara
keseluruhan sebesar 0,04 pp. Kontribusi positif dari perekonomian domestik dirusak oleh permintaan
eksternal, yang mencukur 0,7 pp dari pertumbuhan secara keseluruhan.
Tabel 2: GDP by Expenditure
Types of expenditures Constant
(2000)prices
(BNDmillion)
Currentprices
(BNDmillion)
Growth rates
(y-o-y%change)
Growth
contributions
(pp)
Q1 2012 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q1 2012
Gross domesticproduct 3,042.6 5,364.4 1.3 0.7 -
Personal consumptionexpenditure(PCE) 968.8 998.6 8.8 3.5 0.8
Government consumptionexpenditure(GCE) 774.6 667.4 3.3 -0.2 -0.04
Capitalformation 587.1 638.2 3.2 0.6 0.1
Grossfixedcapitalformation(GFCF) 587.0 638.1 3.2 0.6 0.1
Construction 392.5 410.6 5.6 -0.5 -0.0
Machinery and equipment 194.4 227.5 -1.3 2.8 0.1
Changein stocks 0.1 0.1 - - -
Exportsof goodsandservices 1,725.0 4,757.4 -17.5 -1.6 -0.7
Exportsof goods 1,486.8 4,422.7 -20.3 0.3 0.1
Exportsof services 238.3 334.7 1.7 -11.8 -0.8
Importsof goodsand services 1,448.8 1,598.8 17.4 5.0 1.7
Importsof goods 1,008.8 1,073.5 25.8 12.3 2.7
Importsof services 440.0 525.3 1.3 -8.7 -1.0
Statisticaldiscrepancy 435.8 -98.3 - - -
Totalaggregate demand 4,055.6 7,061.6 -4.6 0.2 0.2
Domesticdemand 2,330.6 2,304.2 5.1 1.5 0.8
External demand 1,725.0 4,757.4 -17.5 -1.6 -0.7
Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Sektor migas susut 1,3 % yoy di Q1 2012, menyusul susut 3,5 % yoy pada Q4 2011 (Tabel 3).
Penurunan ini disebabkan oleh susutnya1,6 %yoy di sub-sektor tambang, minyak dan
gas;menimbulkan penurunan 3,5 % produksi minyak mentah dari 170.700 barel per hari (bph) pada
Q1 2011 menjadi 164.736 barel per hari di Q1 2012.
8
Industri gas alam cair (LNG) dan sub-sektor metanol juga menyusut sebesar 0,4 % yoy setelah
tumbuh 1,0 % yoy di Q4 2011 terutama sebagai akibat dari penurunan produksi gas alam cair dari
1.130.757 juta British thermal unit (MMBtu ) pada Q1 2011 menjadi 1.064.490 MMBtu di Q1
2012;turun 5,9 % yoy.
Sementara itu, sektor non-migas tercatat tumbuh 2,6 % yoy di Q1 2012, mempertahankan
momentumnya setelah tumbuh 5,1 % yoy pada periode sebelumnya. Setelah mencatat pertumbuhan
3,6 % yoy pada Q4 2011, pertumbuhan sektor jasa pemerintah di Q1 2012 mencapai3,9 % y-o-y.
Layanan sektor swasta juga tercatatberekspansi 1,9 % yoy, setelah tumbuh6,2 % yoy pada kuartal
sebelumnya.
Q1 2012 menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam beberapa sub sektor non-
migas,khususnyakehutanan, sayuran, buah-buahan dan pertanian, serta listrik dan air.
Pertumbuhan sub-sektor kehutanan sangat meningkat, dengan 185,7 % yoy di Q1 2012,
menyusul tumbuh 41,7 % yoy pada Q4 2011. Sayuran, buah-buahan dansub-sektor pertanian lainnya
juga tumbuh signifikan sebesar 42,3 % yoy di Q1 2012, dengan pertumbuhan 15,8 % yoy pada Q4
2011. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan produksi buah-buahan dan sayuran. Produksi
buah-buahan meningkat 160,9 % yoy dari 649,6 metrik ton (mT) di Q1 2011 menjadi 1,695.0 mT di
Q1 2012. Produksi sayuran meningkat sebesar 29,0 % yoy dari 2,812.1 mT di Q1 2011 menjadi
3,627.5 mT di Q12012.
Sub-sektor listrik & air tumbuh sebesar 7,5 % yoy di Q1 2012, lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,5 % yoy. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari
peningkatan produksi listrik sebesar 9,7 % yoy ke 951,0 gigawatt hour (GWh) pada Q1 2012 dari
866,8 GWh pada Q1 2011.
Table 3: GDP by Production
Typeof economicactivities
Constant(2000)
prices
(BNDmillion)
Currentprices
(BNDmillion)
Growth
(y-o-y%change)
Growth
contributions
(pp)
Q1 2012 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q1 2012
Gross domesticproduct 3,042.6 5,364.4 1.3 0.7 0.7
Oilandgas sector 1,464.2 3,724.8 -3.5 -1.3 -0.6
Oiland gasmining 1,080.6 3,188.7 -5.1 -1.6 -0.6
Manufactureof liquefiednatural gas(LNG)&
methanol
383.7 536.2 1.0 -0.4 -0.1
Non-oilandgas sector 1,578.4 1,639.6 5.1 2.6 1.3
Governmentservices 569.1 586.7 3.6 3.9 0.7
9
Private sector 1,009.3 1,052.9 6.2 1.9 0.6
Vegetables, fruits&other agriculture 10.4 9.7 15.8 42.3 0.1
Livestock &poultry 15.7 13.4 24.7 -1.4 -0.0
Forestry 1.9 1.9 41.7 185.7 0.0
Fishery 9.9 12.7 1.0 4.2 0.0
Manufactureof wearingapparel& textile 10.9 14.1 -8.5 -7.0 -0.0
Other manufacturing 21.9 19.5 0.8 3.3 0.0
Electricity & water 26.5 36.1 1.5 7.5 0.1
Construction 113.2 122.5 6.7 -0.8 -0.0
Wholesale& retailtrade 169.8 183.2 9.2 2.9 0.2
Water transport 64.3 44.0 3.1 -0.4 -0.0
Air transport 18.3 34.2 6.7 -0.4 -0.0
Other transport services 38.5 51.8 11.5 -0.4 -0.0
Communication 22.5 20.8 8.8 -0.4 -0.0
Finance 107.5 117.2 1.3 0.5 0.0
Real estate&ownershipof dwellings 107.6 109.2 5.7 0.1 0.0
Hotels& restaurants 21.0 19.6 14.0 3.5 0.0
Private health&educationservices 44.8 45.6 4.9 3.5 0.1
Businessservices 177.6 166.1 7.4 3.5 0.2
Domestic services 13.7 14.1 7.9 3.5 0.0
Other privateservices 13.2 17.1 13.2 3.9 0.0
Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Pada Q1 2012, sektor non-migas terus memimpin pertumbuhan riil PDB negara itu sebesar 1,3
pp (Tabel 3). Dalam sektor ini, sektor jasa pemerintah memberikan kontribusi relatif lebih pada 0,7 pp
dibandingkan dengan kontribusi sektor swasta 0,6 pp.
Dalam sektor swasta, kontribusi terbesar berasal dari sub-sektor bisnisjasa dan perdagangan
grosir &retailmasing-masingsebesar 0,2 pp, diikuti oleh sub-sektorsayuran, buah-buahan dan pertanian
lainnya, listrik dan air, serta kesehatan swasta&layanan pendidikan, masing-masing 0,1 pp.
Di sisi lain, sektor migas memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan PDB di Q1
2012, mengurangi 0,6 pp dari tingkat pertumbuhan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh
kontribusi negatif dari minyak dan gas bumi, dan pembuatan gas alam cair dan sub-sektormetanol.
KEUANGAN PUBLIK
Pada Q1 2012, Brunei Darussalam mencatat surplus fiskal BND1,163.2 juta; sekitar 21,1 %
dari PDB (Tabel 4). Pada kuartal sebelumnya, surplus fiskal adalah BND 1,839.6 juta (33,3 % dari
PDB).
Dalam hal pertumbuhan yoy, keseimbangan fiskal meningkat sebesar 12,1 % di Q12012,
sedangkan angka yang sesuai adalah 266,8 % di Q4 2011. Peningkatan persentase lebih rendah,
disebabkan oleh pertumbuhan total pendapatan yang relatif rendah di Q12012 dibandingkan dengan
10
Q4 2011 (0,5 % dibandingkan 68,2 %). Total belanja justru turun sebesar 5,3 % yoy; dibandingkan
dengan 9,2 % peningkatan yoy pada Q4 2011.
Dalam hal distribusi, penerimaan dan pengeluaran fiskal sekitar56,0 % dan 35,0 % dari PDB
masing-masing. Pada Q4 2011, pendapatan fiskal adalah 66,7 % dari PDB, sedangkan pengeluaran
fiskal adalah 33,4 % dari PDB.
Tabel 4: Public Finance (Summary)
Value(BNDmillion) Growth rates
(y-o-y %change)
Distribution
(%of GDP)
Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012
Fiscal balance 1,839.6 1,163.2 266.8 12.1 33.3 21.1
Totalrevenues 3,682.5 3,093.0 68.2 0.5 66.7 56.0
Totalexpenditures 1,842.9 1,929.8 9.2 (5.3) 33.4 35.0
Sumber: Ministryof Finance.Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Dalam lima kuartal terakhir, surplus fiskal tertinggi tercatat di Q3 2011 sebesar 35,0 % dari
PDB (Grafik 2). Sebaliknya, pada Q1 2011 tercatat keseimbangan fiskal terendah20,8 %dari PDB
Grafik2: Revenues, Expenditures and Fiscal Balances (Q1 2011 to Q1 2012)
Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Total pendapatan di Q1 2012 adalah BND 3,093,0 juta; yang merupakan kenaikan 0,5 %yoy.
Pada Q4 2011, total pendapatan mencapai BND 3,682.5 juta ketika yoy meningkat68,2 %. Pendapatan
migas naik sebesar 8,5 % yoy pada periode ini, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 72,0 %
yoy yang tercatat pada Q4 2011. Komponen ini sekitar 94,0 % (BND 2,934.1 juta) dari total
pendapatan; yang mana 0,9 % lebih rendah dibandingkan dengan Q4 2011 (Tabel 5). Dibandingkan
11
dengan Q4 2011, pendapatan migas di Q1 2012 lebih rendah terutama disebabkan oleh rendahnya
tingkat produksi dan volume ekspor minyak mentah serta dollar AS yang lemah.
Tabel5: Government Revenues
Types of revenues
Value
(BNDmillion)
Growth rates
(y-o-y %change)
Distribution
(%ofTotal revenues)
Q4
2011
Q1
2012
Q4
2011
Q1
2012
Q4
2011
Q1
2012
Totalrevenues 3,682.5 3,093.0 68.2 0.5 100.0 100.0
Oilandgas revenues 3,462.9 2,934.1 72.0 8.5 94.9 94.0
Revenues from government operations 218.0 156.5 24.9 (15.2) 5.1 5.9
Taxes 132.6 70.2 35.2 (16.9) 2.3 3.6
Fees, chargesandrent 81.3 78.1 11.9 (7.1) 2.5 2.2
Other 4.1 8.2 7.1 (48.8) 0.3 0.1
Returns from investments andsavings 1.6 2.5 96.0 (98.7) 0.1 0.0
Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Pada Q1 2012, produksi dan ekspor minyak mentah,masing-masingadalah 164.736 bph dan
157.182 bph. Pada Q4 2011, masing-masing angka yang sesuai adalah167.058 bph dan 170.621 bph.
WACOP adalah USD125.84 perbarel di Q1 2012, lebih tinggi dari harga yang sesuai di Q4 2011
(USD 117,34 per barel).
Tidak seperti minyak mentah, produksi dan ekspor gas alam cair lebih tinggi pada Q1 2012
dibandingkan dengan Q4 2011. Harga rata-rata gas alam cair juga lebih tinggi. Pada Q1 2012,
produksi dan ekspor gas alam cair masing-masingadalah 1.064.490 juta British thermal unit (MMBtu)
per hari dan 1.049.475 MMBtu per hari. Pada Q4 2011, produksi gas alam cair adalah 960.468
MMBtu per hari, sedangkan ekspor 923.566 MMBtu per hari. Harga rata-rata gas alam cair di Q1
2012 adalah USD17.71 per MMBtu, lebih tinggi dari harga yang tercatat di Q4 2011 (USD 17.14 per
MMBtu).
Pendapatan dari operasional pemerintah turun 15,2 % yoy setelah naik sebesar 24,9 % yoy
pada Q4 2011. Pada Q1 2012, sekitar 5,9 % dari total pendapatan di Q1 2012, lebih tinggi dari 5,1 %
saham terekam pada Q4 2011.
Di luar itu, pajak merupakan komponen terbesar (3,6 %); diikuti oleh jasa, biaya, dan sewa
(2,2 %) dan lainnya (0,1 %). Semua komponen dari operasional pemerintah mengalami penurunan
dalam tingkat pendapatan; pajak jatuh sebesar 16,9 %, jasa, biaya dan sewa sebesar 7,1 % dan lainnya
48,8 %. Meskipun mengalami penurunandalam nilai absolut, pajak dari operasional pemerintah benar-
benar tumbuh untuk mengshare keseluruhan total pendapatan.
12
Penghasilan dari investasi dan tabungan juga jatuh dalam hal nilai absolut dan share-nya. Pada
Q1 2012, turun 98,7 % yoy setelah tumbuh 96,0 % per y-o-y di Q4 2011. Nilai di Q1 2012 adalah
BND 2.5 juta;sekitar 0,04 % dari total pendapatan.
Total belanja pemerintah di Q1 2012 turun sebesar 5,3 % yoy setelah tumbuh sebesar 9,2 %
yoy pada Q4 2011 (Tabel 6). Ini membawa totalangka pengeluaran BND 1,929.8 juta di Q1 2012.
Penurunan total pengeluaran ini disebabkan oleh penurunan 7,5 % yoy dalam pengeluaran saat ini.
Pada Q1 2011, pengeluaran saat ini adalah BND 1,383.8 juta. Belanja modal justru meningkat menjadi
BND546.0 juta; naik 0,8 % yoy pada periode yang sama.
Pada periode Q4 2011 yang lalu, pengeluaran saat ini naik 13,3 % yoy, sedangkan belanja
modal turun sebesar 2,6 persen yoy. Meskipun penurunan pengeluaran saat ini masih komponen
terbesar dari belanja pemerintah di Q1 2012 (76,9 % dari total pengeluaran). Sebagai perbandingan,
belanja modal sekitar 23,1 %.
Tabel6: Government Expenditures
Types of expenditures
Value
(BND million)
Growth rates
(y-o-y %change)
Distribution
(%oftotalexpenditures)
Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012
Totalexpenditures 1,929.8 9.2 -5.3 100.0 100.0
Current expenditures 1,383.8 13.3 -7.5 71.7 76.9
Chargedexpenditures 421.7 25.0 12.0 21.9 23.9
Personal emoluments(PE) 442.3 7.3 -0.3 22.9 30.7
Other chargesannually recurrent
(OCAR) 519.8 10.8 -23.2 26.9 22.4
Capitalexpenditures 546.0 -2.6 0.8 28.3 23.1
Developmentexpenditure(DE) 323.3 20.9 -5.1 16.8 16.7
Other charges special expenditure
(OCSE) 222.6 -35.3 10.7 11.5 6.4
Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office.
Pada Q1 2012, honorarium pribadi (PE) adalah bagian terbesar dari pengeluaran saat ini
dengan 30,7 % dari total pengeluaran, meskipun mengalami penurunan 0,3 % yoy. OCAR adalah
komponen terkecil dari pengeluaran saat ini yang membuat naik 22,4 % dari PDB setelah jatuh 23,2 %
yoy.
Dalam hal belanja modal, belanja pembangunan (DE) untuk pelaksanaan proyek-proyek
infrastruktur dari Rencana Pembangunan Nasional (RKN) turun 5,1 % yoy di Q1 2012. Sebaliknya,
13
OCSE yang terutama terdiri dari pembelian pemerintah terhadap modalbarang naik sebesar 10,7 %.
Meskipun, DE adalah komponen terbesar dari belanja modal pemerintah dengan pangsa 16,7 % dari
total pengeluaran. OCSE terdiri 6,4 % dari total pengeluaran di Q1 2012.
KESIMPULAN
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan
nasional yang termasuk tinggi di dunia. Pengeluaran minyak mentah dan gas alamnya terdiri dari
hampir setengah PDB. Selain itu, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber
ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan industri.
Pada tahun 2009, untuk menghadapi krisis ekonomi dan mengurangi ketergantungan
perekonomian kepada sektor migasBrunei Darussalam melakukan insentif fiskal di dalam negeri
dengan cara meningkatkan belanja pemerintah untuk memberdayakan sektor UMKM dan menurunkan
tingkat pajak pendapatan perusahaan.
Pertumbuhan ekonomi pada Q1 2012 yang didorong oleh permintaan domestik, pengeluaran
konsumsi terutama konsumsi personal diperluas sebesar 3,5 % yoy. Sektor migas dikontrak oleh 1,3 %
yoy di Q1 2012, menyusul menciut 3,5 % yoy pada Q4 2011. Sementara itu, sektor non-migas
mencatat pertumbuhan 2,6 % yoy di Q1 2012.
Pada Q1 2012, Brunei Darussalam mencatat surplus fiskal BND 1,163.2 juta, setara dengan
21,1 % dari PDB. Dibandingkan dengan Q4 2011, pendapatan migas di Q1 2012 lebih rendah
terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat produksi dan ekspor minyak mentah.
REFERENSI
Al-Arif, M. Nur Rianto, 2011, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Solo: Era Adicitra Intermedia.
Department of Economic Planning and Development, Prime Minister’s Office, Brunei Darussalam,
“Brunei Economic Bulletin; Quarter 1 2012”.
Karim, Adiwarman A, 2007, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Cet. Ke-7, Jakarta: Gema
Insani.
Malahayati, Marissa, 2011, “Analisis Fenomena Twin Deficit Pada Negara-Negara ASEAN”, Skripsi
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Prasetyo, P. Eko, 2011, Fundamental Makro Ekonomi, Cet. Ke-2, Yogyakarta: Beta Offset.
Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi; Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
14
http://id.wikipedia.org
http://www.depd.gov.bn
http://www.pmo.gov.bn

More Related Content

What's hot

Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia
Ruang Lingkup Perekonomian IndonesiaRuang Lingkup Perekonomian Indonesia
Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia
Nasyida Rokhmadiyah
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
miftakhulkhoiroh
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
mas karebet
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
Erlita Marcelia II
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
1. Pengertian Sejarah Pasar Modal.pdf
1. Pengertian  Sejarah Pasar Modal.pdf1. Pengertian  Sejarah Pasar Modal.pdf
1. Pengertian Sejarah Pasar Modal.pdf
FebrianAgungGinting1
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
Ferdi Ozom
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Yuca Siahaan
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaReo_Marfeeza
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
siti aisah
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
rusdiman1
 
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
pakguruku.site
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,bradpull
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Dadang Solihin
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Yesica Adicondro
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
Eva Andini
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
Siti Sahati
 

What's hot (20)

Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia
Ruang Lingkup Perekonomian IndonesiaRuang Lingkup Perekonomian Indonesia
Ruang Lingkup Perekonomian Indonesia
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan FiskalBab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
Bab 07 Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
 
1. Pengertian Sejarah Pasar Modal.pdf
1. Pengertian  Sejarah Pasar Modal.pdf1. Pengertian  Sejarah Pasar Modal.pdf
1. Pengertian Sejarah Pasar Modal.pdf
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
Ekonomi tiga sektor (Ppt Ekonomi)
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 

Similar to Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto

Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalam
Iwan Nugrah
 
Sistem Perekonomian Brunei Darussalam
Sistem Perekonomian Brunei DarussalamSistem Perekonomian Brunei Darussalam
Sistem Perekonomian Brunei DarussalamHerlambang Bagus
 
Pertemuan iii
Pertemuan iii  Pertemuan iii
Pertemuan iii
Darwin Damanik
 
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIAEKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
amelqatrunnada
 
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANHerlambang Bagus
 
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
Putri Sanuria
 
SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN
Dini Sri Rahayu
 
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinGino Yunanda
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
NhaAnawati
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
ily_sugli
 
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptxKuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Andhika182254
 
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
JesslynLee3
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
OSIS SMA Bina Insani
 
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyatASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
Ferie Sulistiono
 
Brunai darussalam (klmp.1)
Brunai darussalam (klmp.1)Brunai darussalam (klmp.1)
Brunai darussalam (klmp.1)
Nuril Qomariyah
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
Joel mabes
 
Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalam
ayuksri Rahayu
 

Similar to Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto (20)

Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalam
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Sistem Perekonomian Brunei Darussalam
Sistem Perekonomian Brunei DarussalamSistem Perekonomian Brunei Darussalam
Sistem Perekonomian Brunei Darussalam
 
Pertemuan iii
Pertemuan iii  Pertemuan iii
Pertemuan iii
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Depol
DepolDepol
Depol
 
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIAEKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
 
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
 
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
 
SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN SEJARAH PEREKONOMIAN
SEJARAH PEREKONOMIAN
 
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptxKuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
 
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyatASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
ASEAN Free Trade Area dll yg pro rakyat
 
Brunai darussalam (klmp.1)
Brunai darussalam (klmp.1)Brunai darussalam (klmp.1)
Brunai darussalam (klmp.1)
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
 
Negara brunei darussalam
Negara brunei darussalamNegara brunei darussalam
Negara brunei darussalam
 

More from Anto Apriyanto, M.E.I.

Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.pptAnto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptxAnto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto ApriyantoMendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto ApriyantoVisi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoBogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto ApriyantoSejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen
Anto Apriyanto, M.E.I.
 

More from Anto Apriyanto, M.E.I. (20)

Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.pptAnto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
 
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptxAnto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto ApriyantoMendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
 
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto ApriyantoVisi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
 
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoBogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
 
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto ApriyantoSejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
 
50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen
 

Recently uploaded

DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 

Recently uploaded (18)

DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 

Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto

  • 1. KEBIJAKAN FISKAL NEGARA BRUNEI DARUSSALAM Oleh: Anto Apriyanto, M.E.I. PENDAHULUAN Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah di suatu negara untuk mengelola perekonomian menuju kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Menurut Islam, sistem ekonomi pada dasarnya dibagi menjadi tiga sektor utama, yaitu sektor publik, sektor swasta dan sektor keadilan sosial. Sektor publik merupakan sektor perekonomian yang melibatkan peran negara, dan yang dimaksud sektor publik ini juga dapat dianggap sebagai sektor fiskal.1 Dalam Islam, kebijakan fiskal telah lama dikenal, yaitu sejak zaman Rasulullah Saw. dan para khalifah dan kemudian dikembangkan oleh para ulama. Pada zaman Rasulullah Saw., sisi penerimaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) terdiri atas kharaj (sejenis pajak tanah), zakat, khums (pajak 1/5), jizyah (sejenis pajak atas badan orang non-muslim), dan penerimaan lain-lain (diantaranya adalah kaffarah/ denda). Di sisi pengeluaran, terdiri atas pengeluaran untuk kepentingan dakwah, pendidikan dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan dan keamanan, kesejahteraan sosial, dan belanja pegawai.2 Fungsi fiskal menurut ekonomi konvensional adalah sebuah fungsi dalam tataran perekonomian yang sangat identik dengan kemampuan yang ada pada pemerintah dalam menghasilkan pendapatan untuk menutupi kebutuhannya dan kemudian mengalokasikan anggarannya yang ada, yang biasa disebut dengan anggaran belanja negara, dan juga mendistribusikannya agar tercapai apa yang dinamakan dengan efisiensi anggaran. Sedangkan instrumen fiskal yang biasa digunakan adalah pajak transfer dan juga anggaran.3 Kebijakan fiskal ini adalah salah satu instrumen kebijakan ekonomi makro dimana tujuan kebijakan ekonomi makro adalah menstabilkan kegiatan ekonomi; mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi; menghindari masalah inflasi; menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh; dan mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan valuta asing.4 1 M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011), hal. 215 2 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Cet. Ke-7, (Jakarta: Gema Insani, 2007), hal. 25. 3 M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, hal. 216 4 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi; Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hal. 28
  • 2. 1 Dalam pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat5 dapat ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja.6 KONDISI NEGARA7 Negara Brunei Darussalam adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak. Peta Brunei Darussalam Sumber: http://www.pmo.gov.bn, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:37 WIB Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki absolut dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Sultan Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil). 5 Agregat adalah total persamaan untuk ekonomi makro secara keseluruhan. Lihat P. Eko Prasetyo, Fundamental Makro Ekonomi, Cet. Ke-2 (Yogyakarta: Beta Offset, 2011), hal. 265 6 Ibid, hal. 24 7 Informasi tentang Brunei Darussalam ini disadur dari http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:23 WIB
  • 3. 2 Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan September 2000, Sultan bersidang untuk menentukan Parlemen yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984. Parlemen ini tidak mempunyai kuasa selain menasihati sultan. Disebabkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu negara yang paling stabil dari segi politik di Asia. Negara Brunei Darussalam ‫السالم‬‫ر‬‫دا‬ ‫بروني‬ ‫ا‬‫ر‬‫نڬا‬ Bendera Lambang Negara Motto: " ‫بالهدى‬ ‫ن‬‫املحسنو‬ ‫ن‬‫الدائمو‬" "Sentiasa membuat kebajikan dengan petunjuk Allah" Lagu kebangsaan: Allah Peliharakan Sultan Ibu kota (dan kota terbesar) Bandar Seri Begawan 4°53.417’N 114°56.533′E Bahasa resmi Bahasa Melayu Pemerintahan Monarki absolut Islam - Sultan Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin - Pangeran Al-Muhtadee Billah Formasi - Sultan Abad ke-14 - Akhir Protektor Inggris 1 Januari 1984 Luas - Total 5.765 km2 (172) - Air (%) 8.6 Penduduk - Perkiraan 2011 408,786 (175) - Sensus 2001 332,844 - Kepadatan 67.3/km2 (134) PDB (KKB) Perkiraan 2011 - Total $20.969 miliar (122) - Per kapita $49,384 (5) PDB (nominal) Perkiraan 2011 - Total $15.533 miliar (166) - Per kapita $36,583 (26) IPM (2011) ▲ 0.838 (sangat tinggi) (33) Mata uang Dolar Brunei (BND)
  • 4. 3 Zona waktu (UTC+8) Lajur kemudi Kiri Ranah Internet .bn Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:23 WIB Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris di mana terdapat pasukan Gurkha yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara-negara tetangga. Secara teori, Brunei berada di bawah pemerintahan militer sejak pemberontakan yang terjadi pada awal dekade 1960-an. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar Britania Raya dari Singapura. Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Maka, budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. KONDISI EKONOMI8 Saat ini, Brunei memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua tempat-tempat minum dan klub malam dipaksa tutup. Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia. Pengeluaran minyak mentah dan gas alamnya terdiri dari hampir setengah PDB. Mitra ekspor utamanya adalah Jepang, Indonesia, Australia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri. Pendapatan yang cukup besar juga berasal dari pekerjaan luar negeri. Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Rancangan-rancangan yang 8 http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Brunei, diakses pada Rabu, 28 November 2012, 14:26 WIB
  • 5. 4 dinyatakan untuk masa depan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. Sistem Penerbangan Diraja Brunei, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/ Selandia Baru. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia. Pendapatan ekonomi Brunei berasal dari sektor migas. Perekonomian brunei menyusut 1,8% yoy pada tahun 2009 dan diperkirakan telah tumbuh lebih dari 1% pada tahun 2010, di belakang kenaikan harga komoditas global. Risiko terbesar dalam pertumbuhan berkelanjutan adalah ketergantungan minyak dari negara itu. Kebijakan ekonomi diarahkan pada diversifikasi ekonomi dan mengurangi sektor publik. Situasi politik dan sosial sangat stabil. Pendapatan rata-rata tinggi dan tingkat pengangguranrendah. Pada tahun 2009, Brunei Darussalam memperbesar pengeluaran pemerintah selain untuk menghadapi krisis ekonomi juga untuk mengurangi ketergantungan perekonomian negara kepada perdagangan minyak. Pemerintah Brunei melakukan insentif fiskal di dalam negeri dengan cara meningkatkan belanja pemerintah untuk memberdayakan sektor UMKM dan menurunkan tingkat pajak pendapatan perusahaan.9 PRODUK DOMESTIK BRUTO10 Produk Domestik Bruto11 Brunei Darussalam (PDB) secara konstan tumbuh sebesar 0,7 % year-on-year (yoy) pada kuartal pertama 2012 (Q1 2012), turun dari 1,3 % pertumbuhan yoy pada kuartal keempat tahun 2011 (Q4 2011). Akibatnya, nilai PDB di Q1 2011 naik ke BND3,042.6 juta di Q1 2012. Selama periode yang sama, nilaiPDB yang berlaku BND5, 364.4 juta. (Tabel 1) Pertumbuhan PDB riil terutama disumbangkan oleh non-migas sebesar 1,3 poin persentase (pp). Sektor ini mencatat pertumbuhan 2,6 % yoy di Q1 2012, setelah 5,1 % pertumbuhan yoy pada 9 Marissa Malahayati, “Analisis Fenomena Twin Deficit Pada Negara-Negara ASEAN”, Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2011, hal. 33 10 Department of Economic Planning and Development, Prime Minister’s Office, Brunei Darussalam, “Brunei Economic Bulletin; Quarter 1 2012”, file pdf, didownload dari http://www.depd.gov.bn, diakses pada 1 Januari 2013, pukul 14:30. 11 Produk Domestik Bruto (PDB) adalah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu warga negara dalam suatu wilayah tertentu, baik warga negara dalam negeri maupun warga asing yang ada di dalam suatu negara tersebut. Lihat P. Eko Prasetyo, Fundamental Makro Ekonomi, hal. 269.
  • 6. 5 Q4 2011. Sektor migas, sementara itu, memberi kontribusi -0.6 pp terhadap pertumbuhan PDB riil dan dikontrak yoy sebesar 1,3 % di Q1 2012. Pada periode sebelumnya, sektor ini dikontrak sebesar 3,5 % yoy. Dalam hal distribusi, sektor migas merupakan 48,1 % dari PDB riil, naik 42,3 % dari periode sebelumnya. Secara nominal, saham sektor migas dalam perekonomian adalah 69,4 % dari PDB pada Q1 2012. Dalam Q4 2011, sahamnya adalah 66,3 %. Tabel 1:Gross Domestic Product (Summary) Levels (BNDmillion) Growth rates (y-o-y % change) Distribution (%of GDP) Growth contributions (pp) Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q1 2012 GDP at constant (2000) prices 3,298.2 3,042.6 1.3 0.7 - - 0.7 Oiland gas 1,394.9 1,464.2 -3.5 -1.3 42.3 48.1 -0.6 Non-oiland gas 1,903.3 1,578.4 5.1 2.6 57.7 51.9 1.3 GDP at current prices 5,521.4 5,364.4 - - - - - Oiland gas 3,658.2 3,724.8 - - 66.3 69.4 - Non-oiland gas 1,863.2 1,639.6 - - 33.7 30.6 - Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Antara Q1 2011 dan Q1 2012, PDB tertinggi di Q1 2011, tumbuh pada 2,8 % y-o-y (Grafik 1). Tingkat pertumbuhan di Q1 2012 adalah yang terendah dalam lima kuartal terakhir. Sektor non- migas memberikan kontribusi lebih terhadap pertumbuhan selama lima periode dengan pengecualian dari Q3 2011. Dalam dua periode sebelumnya, sektor minyak dan gas dikontrak dan kinerja yang relatif baik dari sektor non-migas mencegah tingkat pertumbuhan keseluruhan menjadi lebih rendah atau negatif. Grafik 1:GDPGrowth Ratesand Contributions (Q1 2011toQ12012)
  • 7. 6 Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Pertumbuhan ekonomi di Q1 2012 didorong oleh permintaan domestik, terutamapengeluaran konsumsi personal (PCE) yang diperluas sebesar 3,5 % yoy. Tingkat yang sesuai pada Q42011 adalah 8,8 % yoy (Tabel 2). Ekspansi ini sebagian disebabkan oleh 2,9 % perbaikan nyata di sektor grosir dan retail. Pembentukan modal tetap bruto(GCFC) mencatat tingkat pertumbuhan yoy dari 0,6 %, setelah 3,2 % pertumbuhan yoy pada Q4 2011. Ekspansi ini didukung oleh 2,8 %yoykenaikan dalam investasi mesin dan peralatan. Beban pengeluaran khusus lainnyayang terutama terdiri dari pengadaan barangpemerintah, meningkat sebesar 10,7 %. Di sisi lain, pengeluaran konsumsi pemerintah (GCE) mencatat penurunan0,2 % yoy di Q1 2012 setelah tumbuh sebesar 3,3 % yoy pada Q42011. Hal ini disebabkan oleh penurunan 23,2 % dalam biaya lain pemerintah yang berulangsetiap tahun (OCAR)dalam pengeluaran di Q1 2012. Pada periode Q1 2012 juga terlihat penurunan ekspor barang dan jasa 1,6 % yoy, disusul penurunan dari 17,5 % yoy pada Q42011. Hal ini terutama disebabkan oleh penyusutan 11,7 % yoy ekspor jasa di Q12012. Meskipun pertumbuhan yoy positif dari ekspor barang dagangan 0,3 %, tetapi terjadi peningkatan 20,3 % yoypada periode sebelumnya, permintaan eksternal secara keseluruhan masih dikontrak. Alasan utama untuk ekspansi di barangperdagangan adalah peningkatan ekspor metanol dari 175.693ton pada Q1 2011 menjadi 259.526 ton pada Q1 2012, 47,7 %. Imporbarang dan jasa mencatat pertumbuhan 5,0 % yoy di Q12012, setelah tumbuh17,4 % yoy pada kuartal sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh 12,3 % yoy pertumbuhan barangimpor. Pada periode sebelumnya, hal itu naik 25,8 % yoy.
  • 8. 7 Pada Q1 2012, totalagregat permintaannaik 0,2 % yoy, dengan permintaan domestik menjadi kontributor utama di 0,8 pp (Tabel 2). Dalam permintaan domestik, PCE memberi kontribusi pertumbuhan 0,8 pp untuk pertumbuhan totalpermintaan, sementara GCFC juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan 0,1 pp. Di sisi lain, GCE mengurangi pertumbuhan secara keseluruhan sebesar 0,04 pp. Kontribusi positif dari perekonomian domestik dirusak oleh permintaan eksternal, yang mencukur 0,7 pp dari pertumbuhan secara keseluruhan. Tabel 2: GDP by Expenditure Types of expenditures Constant (2000)prices (BNDmillion) Currentprices (BNDmillion) Growth rates (y-o-y%change) Growth contributions (pp) Q1 2012 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q1 2012 Gross domesticproduct 3,042.6 5,364.4 1.3 0.7 - Personal consumptionexpenditure(PCE) 968.8 998.6 8.8 3.5 0.8 Government consumptionexpenditure(GCE) 774.6 667.4 3.3 -0.2 -0.04 Capitalformation 587.1 638.2 3.2 0.6 0.1 Grossfixedcapitalformation(GFCF) 587.0 638.1 3.2 0.6 0.1 Construction 392.5 410.6 5.6 -0.5 -0.0 Machinery and equipment 194.4 227.5 -1.3 2.8 0.1 Changein stocks 0.1 0.1 - - - Exportsof goodsandservices 1,725.0 4,757.4 -17.5 -1.6 -0.7 Exportsof goods 1,486.8 4,422.7 -20.3 0.3 0.1 Exportsof services 238.3 334.7 1.7 -11.8 -0.8 Importsof goodsand services 1,448.8 1,598.8 17.4 5.0 1.7 Importsof goods 1,008.8 1,073.5 25.8 12.3 2.7 Importsof services 440.0 525.3 1.3 -8.7 -1.0 Statisticaldiscrepancy 435.8 -98.3 - - - Totalaggregate demand 4,055.6 7,061.6 -4.6 0.2 0.2 Domesticdemand 2,330.6 2,304.2 5.1 1.5 0.8 External demand 1,725.0 4,757.4 -17.5 -1.6 -0.7 Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Sektor migas susut 1,3 % yoy di Q1 2012, menyusul susut 3,5 % yoy pada Q4 2011 (Tabel 3). Penurunan ini disebabkan oleh susutnya1,6 %yoy di sub-sektor tambang, minyak dan gas;menimbulkan penurunan 3,5 % produksi minyak mentah dari 170.700 barel per hari (bph) pada Q1 2011 menjadi 164.736 barel per hari di Q1 2012.
  • 9. 8 Industri gas alam cair (LNG) dan sub-sektor metanol juga menyusut sebesar 0,4 % yoy setelah tumbuh 1,0 % yoy di Q4 2011 terutama sebagai akibat dari penurunan produksi gas alam cair dari 1.130.757 juta British thermal unit (MMBtu ) pada Q1 2011 menjadi 1.064.490 MMBtu di Q1 2012;turun 5,9 % yoy. Sementara itu, sektor non-migas tercatat tumbuh 2,6 % yoy di Q1 2012, mempertahankan momentumnya setelah tumbuh 5,1 % yoy pada periode sebelumnya. Setelah mencatat pertumbuhan 3,6 % yoy pada Q4 2011, pertumbuhan sektor jasa pemerintah di Q1 2012 mencapai3,9 % y-o-y. Layanan sektor swasta juga tercatatberekspansi 1,9 % yoy, setelah tumbuh6,2 % yoy pada kuartal sebelumnya. Q1 2012 menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam beberapa sub sektor non- migas,khususnyakehutanan, sayuran, buah-buahan dan pertanian, serta listrik dan air. Pertumbuhan sub-sektor kehutanan sangat meningkat, dengan 185,7 % yoy di Q1 2012, menyusul tumbuh 41,7 % yoy pada Q4 2011. Sayuran, buah-buahan dansub-sektor pertanian lainnya juga tumbuh signifikan sebesar 42,3 % yoy di Q1 2012, dengan pertumbuhan 15,8 % yoy pada Q4 2011. Pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan produksi buah-buahan dan sayuran. Produksi buah-buahan meningkat 160,9 % yoy dari 649,6 metrik ton (mT) di Q1 2011 menjadi 1,695.0 mT di Q1 2012. Produksi sayuran meningkat sebesar 29,0 % yoy dari 2,812.1 mT di Q1 2011 menjadi 3,627.5 mT di Q12012. Sub-sektor listrik & air tumbuh sebesar 7,5 % yoy di Q1 2012, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,5 % yoy. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari peningkatan produksi listrik sebesar 9,7 % yoy ke 951,0 gigawatt hour (GWh) pada Q1 2012 dari 866,8 GWh pada Q1 2011. Table 3: GDP by Production Typeof economicactivities Constant(2000) prices (BNDmillion) Currentprices (BNDmillion) Growth (y-o-y%change) Growth contributions (pp) Q1 2012 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q1 2012 Gross domesticproduct 3,042.6 5,364.4 1.3 0.7 0.7 Oilandgas sector 1,464.2 3,724.8 -3.5 -1.3 -0.6 Oiland gasmining 1,080.6 3,188.7 -5.1 -1.6 -0.6 Manufactureof liquefiednatural gas(LNG)& methanol 383.7 536.2 1.0 -0.4 -0.1 Non-oilandgas sector 1,578.4 1,639.6 5.1 2.6 1.3 Governmentservices 569.1 586.7 3.6 3.9 0.7
  • 10. 9 Private sector 1,009.3 1,052.9 6.2 1.9 0.6 Vegetables, fruits&other agriculture 10.4 9.7 15.8 42.3 0.1 Livestock &poultry 15.7 13.4 24.7 -1.4 -0.0 Forestry 1.9 1.9 41.7 185.7 0.0 Fishery 9.9 12.7 1.0 4.2 0.0 Manufactureof wearingapparel& textile 10.9 14.1 -8.5 -7.0 -0.0 Other manufacturing 21.9 19.5 0.8 3.3 0.0 Electricity & water 26.5 36.1 1.5 7.5 0.1 Construction 113.2 122.5 6.7 -0.8 -0.0 Wholesale& retailtrade 169.8 183.2 9.2 2.9 0.2 Water transport 64.3 44.0 3.1 -0.4 -0.0 Air transport 18.3 34.2 6.7 -0.4 -0.0 Other transport services 38.5 51.8 11.5 -0.4 -0.0 Communication 22.5 20.8 8.8 -0.4 -0.0 Finance 107.5 117.2 1.3 0.5 0.0 Real estate&ownershipof dwellings 107.6 109.2 5.7 0.1 0.0 Hotels& restaurants 21.0 19.6 14.0 3.5 0.0 Private health&educationservices 44.8 45.6 4.9 3.5 0.1 Businessservices 177.6 166.1 7.4 3.5 0.2 Domestic services 13.7 14.1 7.9 3.5 0.0 Other privateservices 13.2 17.1 13.2 3.9 0.0 Sumber: Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Pada Q1 2012, sektor non-migas terus memimpin pertumbuhan riil PDB negara itu sebesar 1,3 pp (Tabel 3). Dalam sektor ini, sektor jasa pemerintah memberikan kontribusi relatif lebih pada 0,7 pp dibandingkan dengan kontribusi sektor swasta 0,6 pp. Dalam sektor swasta, kontribusi terbesar berasal dari sub-sektor bisnisjasa dan perdagangan grosir &retailmasing-masingsebesar 0,2 pp, diikuti oleh sub-sektorsayuran, buah-buahan dan pertanian lainnya, listrik dan air, serta kesehatan swasta&layanan pendidikan, masing-masing 0,1 pp. Di sisi lain, sektor migas memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan PDB di Q1 2012, mengurangi 0,6 pp dari tingkat pertumbuhan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh kontribusi negatif dari minyak dan gas bumi, dan pembuatan gas alam cair dan sub-sektormetanol. KEUANGAN PUBLIK Pada Q1 2012, Brunei Darussalam mencatat surplus fiskal BND1,163.2 juta; sekitar 21,1 % dari PDB (Tabel 4). Pada kuartal sebelumnya, surplus fiskal adalah BND 1,839.6 juta (33,3 % dari PDB). Dalam hal pertumbuhan yoy, keseimbangan fiskal meningkat sebesar 12,1 % di Q12012, sedangkan angka yang sesuai adalah 266,8 % di Q4 2011. Peningkatan persentase lebih rendah, disebabkan oleh pertumbuhan total pendapatan yang relatif rendah di Q12012 dibandingkan dengan
  • 11. 10 Q4 2011 (0,5 % dibandingkan 68,2 %). Total belanja justru turun sebesar 5,3 % yoy; dibandingkan dengan 9,2 % peningkatan yoy pada Q4 2011. Dalam hal distribusi, penerimaan dan pengeluaran fiskal sekitar56,0 % dan 35,0 % dari PDB masing-masing. Pada Q4 2011, pendapatan fiskal adalah 66,7 % dari PDB, sedangkan pengeluaran fiskal adalah 33,4 % dari PDB. Tabel 4: Public Finance (Summary) Value(BNDmillion) Growth rates (y-o-y %change) Distribution (%of GDP) Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Fiscal balance 1,839.6 1,163.2 266.8 12.1 33.3 21.1 Totalrevenues 3,682.5 3,093.0 68.2 0.5 66.7 56.0 Totalexpenditures 1,842.9 1,929.8 9.2 (5.3) 33.4 35.0 Sumber: Ministryof Finance.Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Dalam lima kuartal terakhir, surplus fiskal tertinggi tercatat di Q3 2011 sebesar 35,0 % dari PDB (Grafik 2). Sebaliknya, pada Q1 2011 tercatat keseimbangan fiskal terendah20,8 %dari PDB Grafik2: Revenues, Expenditures and Fiscal Balances (Q1 2011 to Q1 2012) Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Total pendapatan di Q1 2012 adalah BND 3,093,0 juta; yang merupakan kenaikan 0,5 %yoy. Pada Q4 2011, total pendapatan mencapai BND 3,682.5 juta ketika yoy meningkat68,2 %. Pendapatan migas naik sebesar 8,5 % yoy pada periode ini, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 72,0 % yoy yang tercatat pada Q4 2011. Komponen ini sekitar 94,0 % (BND 2,934.1 juta) dari total pendapatan; yang mana 0,9 % lebih rendah dibandingkan dengan Q4 2011 (Tabel 5). Dibandingkan
  • 12. 11 dengan Q4 2011, pendapatan migas di Q1 2012 lebih rendah terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat produksi dan volume ekspor minyak mentah serta dollar AS yang lemah. Tabel5: Government Revenues Types of revenues Value (BNDmillion) Growth rates (y-o-y %change) Distribution (%ofTotal revenues) Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Totalrevenues 3,682.5 3,093.0 68.2 0.5 100.0 100.0 Oilandgas revenues 3,462.9 2,934.1 72.0 8.5 94.9 94.0 Revenues from government operations 218.0 156.5 24.9 (15.2) 5.1 5.9 Taxes 132.6 70.2 35.2 (16.9) 2.3 3.6 Fees, chargesandrent 81.3 78.1 11.9 (7.1) 2.5 2.2 Other 4.1 8.2 7.1 (48.8) 0.3 0.1 Returns from investments andsavings 1.6 2.5 96.0 (98.7) 0.1 0.0 Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Pada Q1 2012, produksi dan ekspor minyak mentah,masing-masingadalah 164.736 bph dan 157.182 bph. Pada Q4 2011, masing-masing angka yang sesuai adalah167.058 bph dan 170.621 bph. WACOP adalah USD125.84 perbarel di Q1 2012, lebih tinggi dari harga yang sesuai di Q4 2011 (USD 117,34 per barel). Tidak seperti minyak mentah, produksi dan ekspor gas alam cair lebih tinggi pada Q1 2012 dibandingkan dengan Q4 2011. Harga rata-rata gas alam cair juga lebih tinggi. Pada Q1 2012, produksi dan ekspor gas alam cair masing-masingadalah 1.064.490 juta British thermal unit (MMBtu) per hari dan 1.049.475 MMBtu per hari. Pada Q4 2011, produksi gas alam cair adalah 960.468 MMBtu per hari, sedangkan ekspor 923.566 MMBtu per hari. Harga rata-rata gas alam cair di Q1 2012 adalah USD17.71 per MMBtu, lebih tinggi dari harga yang tercatat di Q4 2011 (USD 17.14 per MMBtu). Pendapatan dari operasional pemerintah turun 15,2 % yoy setelah naik sebesar 24,9 % yoy pada Q4 2011. Pada Q1 2012, sekitar 5,9 % dari total pendapatan di Q1 2012, lebih tinggi dari 5,1 % saham terekam pada Q4 2011. Di luar itu, pajak merupakan komponen terbesar (3,6 %); diikuti oleh jasa, biaya, dan sewa (2,2 %) dan lainnya (0,1 %). Semua komponen dari operasional pemerintah mengalami penurunan dalam tingkat pendapatan; pajak jatuh sebesar 16,9 %, jasa, biaya dan sewa sebesar 7,1 % dan lainnya 48,8 %. Meskipun mengalami penurunandalam nilai absolut, pajak dari operasional pemerintah benar- benar tumbuh untuk mengshare keseluruhan total pendapatan.
  • 13. 12 Penghasilan dari investasi dan tabungan juga jatuh dalam hal nilai absolut dan share-nya. Pada Q1 2012, turun 98,7 % yoy setelah tumbuh 96,0 % per y-o-y di Q4 2011. Nilai di Q1 2012 adalah BND 2.5 juta;sekitar 0,04 % dari total pendapatan. Total belanja pemerintah di Q1 2012 turun sebesar 5,3 % yoy setelah tumbuh sebesar 9,2 % yoy pada Q4 2011 (Tabel 6). Ini membawa totalangka pengeluaran BND 1,929.8 juta di Q1 2012. Penurunan total pengeluaran ini disebabkan oleh penurunan 7,5 % yoy dalam pengeluaran saat ini. Pada Q1 2011, pengeluaran saat ini adalah BND 1,383.8 juta. Belanja modal justru meningkat menjadi BND546.0 juta; naik 0,8 % yoy pada periode yang sama. Pada periode Q4 2011 yang lalu, pengeluaran saat ini naik 13,3 % yoy, sedangkan belanja modal turun sebesar 2,6 persen yoy. Meskipun penurunan pengeluaran saat ini masih komponen terbesar dari belanja pemerintah di Q1 2012 (76,9 % dari total pengeluaran). Sebagai perbandingan, belanja modal sekitar 23,1 %. Tabel6: Government Expenditures Types of expenditures Value (BND million) Growth rates (y-o-y %change) Distribution (%oftotalexpenditures) Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Q4 2011 Q1 2012 Totalexpenditures 1,929.8 9.2 -5.3 100.0 100.0 Current expenditures 1,383.8 13.3 -7.5 71.7 76.9 Chargedexpenditures 421.7 25.0 12.0 21.9 23.9 Personal emoluments(PE) 442.3 7.3 -0.3 22.9 30.7 Other chargesannually recurrent (OCAR) 519.8 10.8 -23.2 26.9 22.4 Capitalexpenditures 546.0 -2.6 0.8 28.3 23.1 Developmentexpenditure(DE) 323.3 20.9 -5.1 16.8 16.7 Other charges special expenditure (OCSE) 222.6 -35.3 10.7 11.5 6.4 Sumber: Ministryof Finance. Department of Economic Planning andDevelopment, Prime Minister’s Office. Pada Q1 2012, honorarium pribadi (PE) adalah bagian terbesar dari pengeluaran saat ini dengan 30,7 % dari total pengeluaran, meskipun mengalami penurunan 0,3 % yoy. OCAR adalah komponen terkecil dari pengeluaran saat ini yang membuat naik 22,4 % dari PDB setelah jatuh 23,2 % yoy. Dalam hal belanja modal, belanja pembangunan (DE) untuk pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur dari Rencana Pembangunan Nasional (RKN) turun 5,1 % yoy di Q1 2012. Sebaliknya,
  • 14. 13 OCSE yang terutama terdiri dari pembelian pemerintah terhadap modalbarang naik sebesar 10,7 %. Meskipun, DE adalah komponen terbesar dari belanja modal pemerintah dengan pangsa 16,7 % dari total pengeluaran. OCSE terdiri 6,4 % dari total pengeluaran di Q1 2012. KESIMPULAN Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia. Pengeluaran minyak mentah dan gas alamnya terdiri dari hampir setengah PDB. Selain itu, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan industri. Pada tahun 2009, untuk menghadapi krisis ekonomi dan mengurangi ketergantungan perekonomian kepada sektor migasBrunei Darussalam melakukan insentif fiskal di dalam negeri dengan cara meningkatkan belanja pemerintah untuk memberdayakan sektor UMKM dan menurunkan tingkat pajak pendapatan perusahaan. Pertumbuhan ekonomi pada Q1 2012 yang didorong oleh permintaan domestik, pengeluaran konsumsi terutama konsumsi personal diperluas sebesar 3,5 % yoy. Sektor migas dikontrak oleh 1,3 % yoy di Q1 2012, menyusul menciut 3,5 % yoy pada Q4 2011. Sementara itu, sektor non-migas mencatat pertumbuhan 2,6 % yoy di Q1 2012. Pada Q1 2012, Brunei Darussalam mencatat surplus fiskal BND 1,163.2 juta, setara dengan 21,1 % dari PDB. Dibandingkan dengan Q4 2011, pendapatan migas di Q1 2012 lebih rendah terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat produksi dan ekspor minyak mentah. REFERENSI Al-Arif, M. Nur Rianto, 2011, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Solo: Era Adicitra Intermedia. Department of Economic Planning and Development, Prime Minister’s Office, Brunei Darussalam, “Brunei Economic Bulletin; Quarter 1 2012”. Karim, Adiwarman A, 2007, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Cet. Ke-7, Jakarta: Gema Insani. Malahayati, Marissa, 2011, “Analisis Fenomena Twin Deficit Pada Negara-Negara ASEAN”, Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Prasetyo, P. Eko, 2011, Fundamental Makro Ekonomi, Cet. Ke-2, Yogyakarta: Beta Offset. Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi; Suatu Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: Raja Grafindo Persada.