1. Bogor adalah kota sejarah penting bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Bogor menjadi tempat berdirinya lembaga studi ekonomi Islam pertama, pengukuhan bank syariah pertama, dan sekolah-sekolah ekonomi syariah awal.
2. Beberapa tokoh kunci ekonomi syariah Indonesia seperti Prof. Dr. Ir. A.M. Saefuddin dan Dr. M. Syafi'i Antonio juga berasal dari dan berkiprah di Bogor.
Ppt ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah "perbankan syariah di indonesia". berisi tentang asal muasal kelahiran perbankan syariah di dunia maupun di indonesia
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Tri Agustuti
tugas ini untuk melengkapi tugas mata kuliah BLKS yang diajarkan oleh dosen Desi Isnaini, MA. di Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. pada tanggal 21 April 2015
semoga bermanfaat.
Ppt ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah "perbankan syariah di indonesia". berisi tentang asal muasal kelahiran perbankan syariah di dunia maupun di indonesia
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Tri Agustuti
tugas ini untuk melengkapi tugas mata kuliah BLKS yang diajarkan oleh dosen Desi Isnaini, MA. di Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. pada tanggal 21 April 2015
semoga bermanfaat.
Les privat jogja murah terbaik datang kerumah TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa untuk semua matapelajaran.
BIMBEL Les Privat Terbaik Di Jogja
Gama Cendekia Learnesia merupakan Bimbingan belajar les privat jogja memiliki lebih dari ratusan tentor yang siap untuk menjadikan putra/putri anda berprestasi. Dengan Latar belakang pengajar dari berbagai perguruan tinggi ternama di jogja seperti UGM, UNY, UIN, UPN dll.
Jenjang Yang tersedia di Les Privat Terbaik Di Jogja
• Les Privat TK
• Les Privat SD
• Les Privat SMP
• Les Privat SMA / SMK
• Les Privat Mahasiswa
Pilihan Mata Pelajaran Les Privat Terbaik Di Jogja
• Les Privat Calistung
• Les Privat Matematika
• Les Privat IPA
• Les Privat Fisika
• Les Privat Kimia
• Les Privat Biologi
• Les Privat IPS
• Les Privat Ekonomi
• Les Privat Geografi
• Les Privat Akutansi
• Les Privat Sejarah
• Les Privat Sosiologi
• Les Privat Bahasa Indonesia
• Les Privat PKN
• Les Privat Pendidikan Agama
• Les Privat Bahasa Inggris
Segera kunjungi website kami untuk informasi lebih detailnya. Dan pastikan putra/putri bapak ibu untuk juara bersama kami Les Privat Terbaik Di Jogja – Menggapai Mimpi Meraih Prestasi.
Hubungi kami les privat jogja
Website : http://lesprivatjogja.com
Facebook : @guruprivatjogja
Twitter : @guruprivatjogja
Instagram : @guruprivatjogja
Les privat jogja murah terbaik datang kerumah TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa untuk semua matapelajaran.
BIMBEL Les Privat Terbaik Di Jogja
Gama Cendekia Learnesia merupakan Bimbingan belajar les privat jogja memiliki lebih dari ratusan tentor yang siap untuk menjadikan putra/putri anda berprestasi. Dengan Latar belakang pengajar dari berbagai perguruan tinggi ternama di jogja seperti UGM, UNY, UIN, UPN dll.
Jenjang Yang tersedia di Les Privat Terbaik Di Jogja
• Les Privat TK
• Les Privat SD
• Les Privat SMP
• Les Privat SMA / SMK
• Les Privat Mahasiswa
Pilihan Mata Pelajaran Les Privat Terbaik Di Jogja
• Les Privat Calistung
• Les Privat Matematika
• Les Privat IPA
• Les Privat Fisika
• Les Privat Kimia
• Les Privat Biologi
• Les Privat IPS
• Les Privat Ekonomi
• Les Privat Geografi
• Les Privat Akutansi
• Les Privat Sejarah
• Les Privat Sosiologi
• Les Privat Bahasa Indonesia
• Les Privat PKN
• Les Privat Pendidikan Agama
• Les Privat Bahasa Inggris
Segera kunjungi website kami untuk informasi lebih detailnya. Dan pastikan putra/putri bapak ibu untuk juara bersama kami Les Privat Terbaik Di Jogja – Menggapai Mimpi Meraih Prestasi.
Hubungi kami les privat jogja
Website : http://lesprivatjogja.com
Facebook : @guruprivatjogja
Twitter : @guruprivatjogja
Instagram : @guruprivatjogja
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
1. 1
BOGOR: KOTA SEJARAH EKONOMI SYARIAH
Anto Apriyanto, S.Pd.I., M.E.I.1
Bahwa sejatinya Ekonomi Syariah yang dewasa ini tengah booming di Indonesia tidak
akan pernah memulai perkembangan yang begitu massif jika perjuangannya tidak pernah
diawali dari kota hujan, Bogor. Tulisan ini mencoba mengingatkan kembali peran dan posisi
Bogor dan warga Bogor sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perkembangan
Ekonomi Syariah di Indonesia. Ya, sejarah adalah cerminan di masa lalu yang bisa dijadikan
bahan monitoring dan evaluasi agar kehidupan di masa depan bisa lebih baik lagi. Apalagi
manusia dan kehidupannya tidak akan pernah lepas dari sejarah. Bukankah Presiden
Soekarno telah mengingatkan JASMERAH!, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, yang
disampaikannya dalam pidato HUT RI Tanggal 17 Agustus 1966?
Bukti Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah
Tidak dapat disangkal bahwa Bogor menyimpan berjuta kenangan dan sejarah yang
berkaitan dengan negara Indonesia maupun dunia. Jika memang tidak bisa dikatakan sering,
beberapa kali bahkan Bogor menjadi saksi suatu sejarah dan dengan senang hati menjadi tuan
rumah bagi penyelenggaraan suatu sejarah.Misalnya Konferensi Panca Negara II yang dihelat
di Bogor pada 22–29 Desember 1954, sejatinya menjadi cikal bakal Konferensi Asia-Afrika
yang beberapa waktu lalu diperingati ke-60 di Bandung. Namun akhirnya terlupakan. Padahal
inilah bukti nyata salah satu sumbangsih Bogor untuk dunia internasional. Atau kiprah dan
kontribusi perjuangan rakyat Bogor Barat dalam melawan kolonialisme serta
mempertahankan kedaulatan Indonesia yang dipimpin oleh Mayor TNI-AD KH. Sholeh
Iskandar, pun mengalami hal serupa, terlupakan dari pentas sejarah nasional. Banyak bukti
data dan saksi sejarah yang berbicara namun hingga detik ini penghargaan terhadap Sholeh
Iskandar dan pasukannya sebagai pahlawan nasional tidak pula diberikan oleh pemerintah.
Padahal ia merupakan sahabat karib KH. Noer Alie, Mohammad Natsir, dan Sjafruddin
Prawiranegara, yang baru berhasil diakui sebagai pahlawan nasional masing-masing berturut-
turut pada 2006, 2008, dan 2011. Dengan demikian, tanpa disadari warga Bogor mewarisi
darah para pejuang dan pahlawan nasional.
Sebagai warga dan putra Bogor ‘ketururan’ para pejuang dan pahlawan, sudah saatnya
meluruskan sejarah dari segala hal upaya pembelokan atau penghapusan sejarah. Satu sejarah
1
Pegiat Komunitas Ekonomi Islam Indonesia (KONEKSI), Dosen Ekonomi Islam Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
2. 2
lain yang dimaksud adalah mengenai sejarah perkembangan Ekonomi Syariah di tanah air.
Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata perjuangan penegakkan Ekonomi Syariah di
Indonesia secara nasional dan formal dimulai dari Kota Bogor. Apa saja yang menjadi bukti
dan saksi bahwa Kota Bogor adalah Kota Sejarah Ekonomi Syariah?
1. Pusat Studi Ekonomi Islam Pertama Indonesia
Lembaga yang secara concern meneliti dan mengkaji Ekonomi Islam pada masa
Orde Baru berkuasa bisa dikatakan masih sedikit. Apalagi aroma islamophobia pada
waktu itu begitu menyengat. Maka sulit sekali melacak keberadaan kelompok studi
Ekonomi Islam. Namun pada sekitar 1982 salah satu lembaga tersebut ternyata sudah ada
di Kota Bogor. Lembaga itu bernama Pusat Studi Ekonomi Islam, didirikan A.M.
Saefuddin di Universitas Ibn Khaldun Bogor.2
Dari lembaga inilah A.M. Saefuddin mulai
menyebarkan ide tentang ekonomi Islam, baik secara konsepsi maupun aksi ke seluruh
Indonesia. Di belahan Indonesia lain menyusul berdiri pula Forum Kajian Ekonomi dan
Bank Islam (FKEBI) pada tahun 1990 di IAIN Sumatera Utara, yang menurut klaim
Agustianto merupakan Perguruan Tinggi paling awal dalam pengembangan kajian
ekonomi Islam di Indonesia. (agustianto.com, 14/04/2011)
Tentu dilihat dari sumber otentik Kota Bogor lebih awal menjadi perintis studi
Ekonomi Islam sebab pada 1982 sudah berdiri Pusat Studi Ekonomi Islam di Perguruan
Tinggi Swasta Tertua di Bogor tersebut. Sedangkan di Kota Medan FKEBI baru berdiri 8
tahun setelahnya di IAIN-SU. Jelas, Kota Bogor adalah kota pertama yang mengkaji dan
menggaungkan Ekonomi Syariah ke seluruh pelosok nusantara.
2. Pengukuhan Bank Syariah Pertama Indonesia
Di kalangan masyarakat umum tanah air, Ekonomi Islam dikenal secara luas sejak
mulai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada 27 Syawal 1412 H atau
bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1992.3
Pada perkembangan selanjutnya lebih dikenal
dengan Bank Muamalat saja. Tidak banyak pula yang mengetahui behind the scene
pendirian bank syariah pertama tersebut. Ternyata kesuksesan Muamalat sebagai lembaga
pelopor perbankan syariah di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Kota Bogor. Ya, Istana
2
Lihat Buku Panduan Dies Natalies XXI dan Pelantikan Sarjana Tahun 1982 Universitas Ibn Khaldun
Bogor, hlm. 8.
3
Website resmi Bank Muamalat, "Profil Muamalat",
<http://www.muamalatbank.com/home/about/profile>, diakses tanggal 06-01-2014.
3. 3
Bogor menjadi saksi pengukuhan dan pengumpulan saham Bank Muamalat untuk pertama
kalinya.
Hari itu, 3 November 1991, adalah hari bersejarah ketika Presiden Soeharto
menyelenggarakan silaturahmi dengan masyarakat Jawa Barat. Dalam suasana sejuk Kota
Bogor yang masih diselimuti kabut pagi, samar-samar terlihat berbondong-bondong
masyarakat Jawa Barat memasuki dan memenuhi Istana Bogor. Empat ribu masyarakat
Islam Jawa Barat begitu antusias untuk membeli saham bank tersebut. Gambaran inilah
yang kemudian dinyatakan Karnaen Anwar Perwataatmadja (Bapak Bank Syariah
Indonesia) sebagai janji Allah dalam Al-Quran Surat An-Nashr: 1-2. Pertemuan
monumental di Istana Bogor tersebut berhasil meningkatkan jumlah modal dasar dari Rp
85 milyar menjadi lebih dari Rp 110 milyar! Sebuah pencapaian yang spektakuler!
Padahal menurut peraturan saat itu cukup dengan Rp 10 milyar saja bank syariah tersebut
sudah bisa beroperasi.4
Bahkan, bukan hanya izin yang diberikan, Soeharto saat itu juga
meminjamkan uang dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila sebanyak Rp 3 milyar
tanpa bunga. Dengan penuh semangat Pak Harto pun berjanji membantu menjualkan dan
memasarkan bank syariah tersebut. Meskipun beberapa kali Presiden Orde Baru itu keliru
melafalkan nama banknya yang seharusnya Muamalat namun ia sebut ‘Mualamat’.5
Dari Istana Bogor itulah perjalanan perbankan syariah di tanah air dimulai. Kali ini
Kota Bogor menjadi tuan rumah perhelatan akbar muslim Jawa Barat untuk mendirikan
institusi keuangan syariah. Maka pada perkembangan selanjutnya tidak mengherankan bila
melihat pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia umumnya, dan di Bogor khususnya. Di
Bogor, selain Muamalat bermunculan pula cabang-cabang perwakilan bank syariah
lainnya, antara lain Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, BTN Syariah, BJB
Syariah, hingga BCA Syariah.
Di tingkat mikro, berkembang pula BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah).
Salah satu BPRS berprestasi dari Bogor di kancah nasional adalah BPRS Amanah
Ummah, yang berpusat di Leuwiliang dan berdiri pada 11 Juli 1992, diprakarsai oleh KH.
Sholeh Iskandar. Hingga 2014 BPRS Amanah Ummah telah memiliki tiga kantor cabang
di luar kantor pusat dengan total aset mencapai Rp 153 milyar. Sejumlah penghargaan pun
diraih, di antaranya adalah penghargaan dari Infobank (2012) sebagai BPRS dengan
kategori Sangat Bagus serta dari Karim Consulting Indonesia sebagai The 1st Rank The
4
Lihat Chandra Ismail, Agoes MD, dan Sigit Pribadi Ds,Bank Syari’ah Setelah Dua Dekade Antara Cita
dan Fakta Pemikiran dan Biografi Karnaen Anwar Perwataatmadja, (Jakarta: Duta Pustaka Indonesia, 2013),
hlm. 196.
5
Hasil wawancara dengan Karnaen A. Perwataatmadja di STEI Husnayain Jakarta, Jum’at (29/11/2013).
4. 4
Most Prudent Islamic Rural Bank, Java Region (2014). Hal ini membuktikan BPRS made
in Bogor tersebut telah menjadi pelopor sekaligus teladan bagi BPRS lainnya di seluruh
Indonesia.
3. Pelopor Pendidikan Ekonomi Syariah Indonesia
Ada yang unik ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada kurun 1997/1998.
Pada saat bersamaan mulai tumbuh subur lembaga pendidikan Ekonomi Syariah. Menurut
Agustianto, memang IAIN-SU sejak tahun 1997 telah membuka Program D3 Manajemen
Bank Syariah, sebagai Program Diploma Ekonomi Syariah pertama di Indonesia yang
membuka jurusan bank syariah. Tapi untuk program Strata-1, STEI Yogyakarta yang
dirintis Dr. Muhammad pada 13 Mei 1996 adalah pelopor pendidikan Ekonomi Syariah
pertama yang disusul kemudian oleh Dr. M. Syafi’i Antonio yang mendirikan STEI
Tazkia di Kota Bogor pada 11 Maret 1999. Pada perkembangannya, STEI Tazkia lebih
dikenal secara luas dibandingkan STEI Yogyakarta. Kampus Tazkia yang awalnya
berpusat di Kota Bogor bagian barat dikembangkan ke lokasi baru di kawasan Sentul City
yang lebih representatif. Berbondong-bondong mahasiswa dari seluruh pelosok Indonesia
menuntut ilmu Ekonomi Syariah di kampus yang terkenal karena ketokohan Syafi’i
Antonio tersebut. Bahkan sekarang sudah membuka pula untuk jenjang S2 Ekonomi dan
Keuangan Islam.
Pada 2004 Universitas Ibn Khaldun Bogor pun membuka S1 Ekonomi Islam, yang
sebelumnya sudah diawali dengan membuka S2 Ekonomi Islam terlebih dahulu. Disusul
kemudian oleh Universitas Djuanda dan Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT)
Modern Sahid yang turut membuka S1 Ekonomi Islam, serta STAI Al-Hidayah yang
membuka D3 Perbankan Syariah. Diikuti pula oleh IPB yang membuka S1 lmu Ekonomi
Syariah. Semua ini menjadi bukti bahwa Kota Bogor tidak pernah tinggal diam dalam
perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia. Kota Bogor selalu berkontribusi dalam
pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Yang belum ada adalah SMK
Ekonomi Syariah atau SMA yang membuka kelas IPS Ekonomi Syariah, yang di beberapa
kota di Indonesia sudah mulai marak berdiri.
4. Tokoh-Tokoh Kunci Ekonomi Syariah Indonesia
Tidak banyak yang menyadari bahwa di Kota Bogor terdapat tokoh-tokoh kunci
Ekonomi Syariah Indonesia. Dari sejak perintisannya pada masa awal Orde Baru hingga
5. 5
saat ini Kota Bogor menjadi tempat kediaman, tempat belajar, atau berkiprah dalam
Ekonomi Syariah. Beberapa tokoh tersebut di antaranya:
• Prof. Dr. Ir. A.M. Saefuddin
Mungkin banyak yang tidak mengenal sosok dengan panggilan Pak AM dalam kancah
Ekonomi Syariah Indonesia. Sebab dalam dunia akademik ia merupakan Guru Besar
Ilmu Pemasaran Pertanian dari Universitas Djuanda, bukan Guru Besar Ekonomi
Syariah.6
Tapi siapa sangka bahwa ialah, yang sejak kepulangannya dari menghadiri
The First International Conference on Islamic Economics di Mekkah (Arab Saudi)
pada 21-26 Februari 1976, menyuarakan Ekonomi Syariah dari satu forum ke forum
lainnya dan menuliskannya dalam beberapa buku. Jika bukan atas ‘tangan dingin’
Mohammad Natsir yang mengutusnya bersama beberapa aktivis muda Islam saat itu,
mungkin Ekonomi Syariah dalam tataran ilmiah tidak akan pernah terbangun.
Pada tahun 1984, A.M. Saefuddin sudah menulis buku Nilai-nilai Sistem Ekonomi
Islam, yang menjadi buku pencerah bagi Adiwarman Azwar Karim sebagai
mahasiswa AM. Tak berlebihan jika kemudian Adiwarman menyebut A.M. Saefuddin
sebagai master mind ekonomi Islam.7
Adiwarman Karim yang kini dikenal sebagai
tokoh Ekonomi Syariah Indonesia pertama kali belajar Ekonomi Syariah saat menjadi
Mahasiswa IPB.
Sedangkan menurut Adian Husaini, tokoh pemikiran Islam Indonesia, A.M. Saefuddin
adalah salah satu motor dalam pengembangan ekonomi Islam di Indonesia.8
Hal yang
sama diutarakan M. Syafi’i Antonio yang mengakui bahwa belajar banyak Ekonomi
Syariah dari A.M. Saefuddin.
Mantan Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor periode 1983-1985 dan Menteri
Negara Pangan dan Hortikultura RI pada Kabinet Reformasi Pembangunan Presiden
B.J. Habibie tahun 1998-1999 ini, sejak 1956 sudah menjadi warga Bogor hingga
masa senjanya sekarang.
• Dr. M. Syafi’i Antonio, M.Ec.
Publik mengenalnya sebagai praktisi bank dan bisnis syariah, setelah awalnya diajak
terlibat langsung dalam pendirian Bank Muamalat oleh Karnaen A. Perwataatmadja.
6
Lihat Buku Orasi Ilmiah Pengukuhan A.M. Saefuddin sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Pemasaran
Pertanian, "Pasar Ekspor Hasil Pertanian Indonesia Era Liberalisasi Perdagangan", (Bogor: Universitas
Djuanda, 2000).
7
Agus Wahid (ed.), A.M. Saefuddin:Membumikan Ekonomi Islam, (Jakarta: PPA Consultants, 2011),
hlm. 317.
8
A.M. Saefuddin, Dari Cendana ke Reformasi, (Jakarta: PPA Consultants, 2011), hlm. x1.
6. 6
Selain bertemu Karnaen ia bertemu A.M. Saefuddin dan tokoh-tokoh lainnya yang
membuat Syafi’i Antonio memiliki pengalaman berharga untuk meneruskan
perjuangan penerapan ekonomi Islam di Indonesia ke depannya. Saat ini ia menjadi
tokoh ekonomi dan perbankan syariah papan atas yang dikenal di negeri ini serta
Direktur STEI Tazkia yang berlokasi di Dramaga dan Sentul City Bogor, sejak
berdirinya hingga sekarang.
• Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.S.
Bersama dengan A.M. Saefuddin ia dibina oleh para ulama pejuang saat itu, di
antaranya adalah KH. Sholeh Iskandar dan Mohammad Natsir. Dalam ranah ekonomi
Islam di tanah air namanya dikenal sebagai tokoh zakat. Ia berhasil memberdayakan
zakat sebagai pilar ekonomi Islam. Banyak kegiatan ekonomi umat yang berhasil
dituntaskan sejak ia memimpin BAZNAS RI. Guru Besar IPB dan Direktur
Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor ini adalah putra Bogor dan menjadi
tokoh Ekonomi Syariah Indonesia terkemuka dewasa ini.
• Irfan Syauqi Beik, M.Sc., Ph.D.
Putra sulung Pakar Zakat Nasional Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.S. ini
merupakan tokoh muda putra Bogor yang juga diperhitungkan dalam kancah
Ekonomi Syariah Indonesia. Posisinya sebagai Staf Ahli BAZNAS RI dan Ketua
Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Syariah IPB serta Direktur Center for Islamic
Business and Economic Studies (CIBEST) LPPM IPB adalah bukti kepakarannya
dalam bidang Ekonomi Syariah.
• Hendri Tanjung, M.M., M.Ag., M.Phil., Ph.D.
Meski bukan putra Bogor ia secara tidak langsung sudah menjadi warga Bogor sejak
kuliah di IPB hingga saat ini. Menjadi Doktor Ekonomi Islam pertama dari
International Islamic University of Islamabad, Pakistan, yang berasal dari Bogor
bahkan Indonesia. Puluhan buku telah ia tulis, dan menjadi salah satu tokoh ekonomi
Islam Indonesia yang tengah naik daun di kancah nasional maupun internasional.
Salah satu bukti kiprah warga Kota Bogor untuk Ekonomi Syariah Indonesia.
• Ir. Ridha Nugraha, M.E.I.
Namanya mungkin asing di telinga masyarakat umum. Tapi bagi masyarakat muslim
yang sering berhubungan dengan Baitul Mal wa Tamwil (BMT), ia adalah pakarnya
dan menjadi pimpinan dari BMT Ibaddurahman Bogor yang memiliki banyak prestasi
di tingkat nasional. Warga Bogor yang saat ini diamanahi pula sebagai Sekretaris
7. 7
Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bogor seringkali diundang menjadi
Trainer dan Konsultan BMT di seluruh Indonesia. Satu lagi kontribusi nyata warga
Bogor terhadap perkembangan Ekonomi Syariah di tanah air.
• Ir. M. Ismail Yusanto, M.M.
Publik mengenalnya sebagai Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia. Warga Kota Bogor
ini bisa dikatakan termasuk penulis awal literatur Ekonomi Syariah ketika lembaga
pendidikan Ekonomi Syariah mulai marak berdiri pada masa Reformasi Indonesia.
Hal ini menjadi bukti kembali bahwa tokoh Ekonomi Syariah nasional memang
banyak berdomisili di Kota Bogor. Sama seperti Syafi’i Antonio ia kemudian
mendirikan STEI Hamfara pada tahun 2004 di Yogyakarta dan menjadi Ketuanya
hingga sekarang. Buku Pengantar Ekonomi Islam dan Menggagas Bisnis Islami
adalah karyanya bersama rekannya di bidang Ekonomi Syariah. Bahkan salah satu
dosen di kampusnya menerbitkan buku Ekonomi Islam Mazhab Hamfara yang
dianggap sebagai konsep Ekonomi Syariah alternatif yang turut memperkaya
khazanah Ekonomi Syariah.
Penutup
Demikianlah paparan mengenai sekelumit kecil catatan sejarah kiprah Kota Bogor dan
warganya terhadap kemajuan Ekonomi Syariah di Indonesia. Seyogianya menjadi perhatian
bagi pemerintah pusat dan khususnya Pemerintah Kota Bogor untuk dijadikan dasar pijakan
bagi pembangunan Kota Bogor ke depannya. Berdasarkan tinjauan historical tersebut di atas,
sudah saatnya Kota Bogor dicanangkan dan didorong untuk menjadi Kota Ekonomi Syariah
pertama di Indonesia, menyempurnakan wacana Kota Halal yang pernah dicanangkan pada
masa Walikota Diani Budiarto dan diperjuangkan oleh Almarhum Dr. Fahrudin Sukarno,
Ketua Keluarga Muslim Bogor (KMB). Terlebih dengan aset-aset SDM Ekonomi Syariah
yang tersedia di Kota Bogor yang juga telah disebutkan di atas. Sangat disayangkan jika
kemudian tokoh-tokoh kunci Ekonomi Syariah Indonesia tersebut yang berdomisili atau
mempunyai kampus di Kota Bogor dibiarkan beraktivitas di luar sementara di kota tempat
tinggalnya tidak diberdayakan untuk membantu Pemerintah Kota Bogor dalam mengurai
problematika yang begitu banyak. Bukankah akan lebih terasa hasilnya kelak jika Pemerintah
Kota Bogor bersama tokoh-tokoh Ekonomi Syariah tersebut bahu-membahu mengerjakan
‘PR’ yang masih menumpuk di meja kerja Walikota dan DPRD Kota Bogor? Harapannya,
segala permasalahan ekonomi dan sosial di Kota Bogor dapat terselesaikan dengan
pendekatan Ekonomi Syariah yang sesuai aturan Allah SWT dan Rasul-Nya. [ ]