Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik bahan pakan alternatif. Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pakan meliputi kualitas nutrisi, bersih dari kotoran, dan memiliki karakteristik fisik yang mendukung proses pengolahan dan pencernaan hewan. Sifat fisik seperti berat jenis, kepadatan tumpukan, dan sudut tumpukan mempengaruhi proses penanganan dan campuran bahan
This presentation is talking about composition of fish meal. Regarding it's change in Protein and lipid we discuss about mechanism of deterioration and processing.
This presentation is talking about composition of fish meal. Regarding it's change in Protein and lipid we discuss about mechanism of deterioration and processing.
RINGKASAN
KELOMPOK IXB. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak ( Asisten: Mentari Diana Vergi).
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 mei 2013 pukul 05.30 – 00.30 WIB dan hari Selasa tanggal 21 mei 2013 pukul 05.30 – 23.00 WIB diLaboratorium Ilmu Makanan Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dari tepung jerami padi melalui analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan BETN. Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui kandungan Nutrisi tepung jerami padi dengan analisis proksimat.
Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel pakan tepung jerami padi, sedangkan alat dan bahan yang digunakanadalah botol timbang untuk analisis kadar air, timbangan analitis untuk menimbang bahan, oven, eksikator untuk mendinginkan bahan, crucible porcelain sebagai wadah saat dioven dan eksikator pada analisis kadar abu dan kadar serat kasar, tanur listrik untuk menghilangkan bahan organik dalam analisis kadar abu dan kadar serat kasar, labu erlemeyer sebagai tempat sampel yang akan dianalisis kadar proteingelas beker sebagai wadah sampel, gelas ukur untuk mengukur jumlah larutan yang digunakan dalam analitis, corong Bucher untuk analisis kadar serat kasar, kertas saring untuk menyaring sampel, H2SO4 0,3 N 50 ml, N- heksan, H2SO4 98%, NaOH1,5 N 25 ml, H3BO4 4%, air panas, labu penyari untuk analisis kadar lemak, soxhlet, pendingin tegak, corong, penjepit, pompa vacum, selongso penyari, buret untuk titrasi, labu dekstruksi untuk proses destruksi, dan alat titrasi untuk menitrasi sampel pada analisis protein, metil blue+metil red, lemari asam untuk proses destruksi. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah yaitu dengan menganalisis protein, kadar abu, protein kasar. Lemak kasar dan serat kasar pada sampel bahan pakan tepung jerami padi dengan metode analisis proksimat.
Hasil analisis proksimat dengan sampel pakan tepung jerami padi diperoleh data dalam bahan kering sebagai berikut : kadar air sebesar 12,32 %, kadar abu sebesar 17,72 %, kadar protein kasar sebesar 4,68%, kadar lemak kasar 0,023%, kadar serat kasar 31,44%, dan BETN sebesar 78,97%. Perbedaan hasil praktikum dengan standar yang ada disebabkan oleh kualitas dari bahan pakan, masa panen, lama penyimpanan, radiasi matahari, suhu lingkungan, kelembaban dan kondisi padi.
Kata Kunci : tepung jerami padi, destilasi, destruksi, analisis proksimat
RINGKASAN
KELOMPOK IXB. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak ( Asisten: Mentari Diana Vergi).
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 mei 2013 pukul 05.30 – 00.30 WIB dan hari Selasa tanggal 21 mei 2013 pukul 05.30 – 23.00 WIB diLaboratorium Ilmu Makanan Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi dari tepung jerami padi melalui analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan BETN. Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui kandungan Nutrisi tepung jerami padi dengan analisis proksimat.
Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel pakan tepung jerami padi, sedangkan alat dan bahan yang digunakanadalah botol timbang untuk analisis kadar air, timbangan analitis untuk menimbang bahan, oven, eksikator untuk mendinginkan bahan, crucible porcelain sebagai wadah saat dioven dan eksikator pada analisis kadar abu dan kadar serat kasar, tanur listrik untuk menghilangkan bahan organik dalam analisis kadar abu dan kadar serat kasar, labu erlemeyer sebagai tempat sampel yang akan dianalisis kadar proteingelas beker sebagai wadah sampel, gelas ukur untuk mengukur jumlah larutan yang digunakan dalam analitis, corong Bucher untuk analisis kadar serat kasar, kertas saring untuk menyaring sampel, H2SO4 0,3 N 50 ml, N- heksan, H2SO4 98%, NaOH1,5 N 25 ml, H3BO4 4%, air panas, labu penyari untuk analisis kadar lemak, soxhlet, pendingin tegak, corong, penjepit, pompa vacum, selongso penyari, buret untuk titrasi, labu dekstruksi untuk proses destruksi, dan alat titrasi untuk menitrasi sampel pada analisis protein, metil blue+metil red, lemari asam untuk proses destruksi. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah yaitu dengan menganalisis protein, kadar abu, protein kasar. Lemak kasar dan serat kasar pada sampel bahan pakan tepung jerami padi dengan metode analisis proksimat.
Hasil analisis proksimat dengan sampel pakan tepung jerami padi diperoleh data dalam bahan kering sebagai berikut : kadar air sebesar 12,32 %, kadar abu sebesar 17,72 %, kadar protein kasar sebesar 4,68%, kadar lemak kasar 0,023%, kadar serat kasar 31,44%, dan BETN sebesar 78,97%. Perbedaan hasil praktikum dengan standar yang ada disebabkan oleh kualitas dari bahan pakan, masa panen, lama penyimpanan, radiasi matahari, suhu lingkungan, kelembaban dan kondisi padi.
Kata Kunci : tepung jerami padi, destilasi, destruksi, analisis proksimat
2. MuRe 2013 2
Faktor utama dalam
menentukan pemilihan dan
penggunaan bahan pakan
dalam penyusunan ransum
Kualitas Nutrisi Bahan Pakan
Metode :
1.Fisik
2.Kimia
3.Biologi
3. MuRe 2013 3
• Bersih dari benda asing
• Pada bijian, bentuk bulat, tidak pecah dan
hancur
• KA sekitar 12%
• Warna yang baik sesuai dengan ciri spesies
aslinya
• Bebas dari kutu, kuman dan serangga perusak
• Bebas dari bau tengik
(Andriati, 2000)
Kualitas Pakan yang Baik
Secara Fisik
4. MuRe 2013 4
• Mengamati langsung bahan
pakan yang akan digunakan
dalam ransum
• Sifat dasar yang dimiliki oleh
suatu bahan
• Salah satu fakor yang sangat
penting untuk diketahui
• Menentukan keberhasilan
pengembangan teknologi
pakan seperti :
1. homogenitas bahan pakan
2. laju aliran pakan dalam
organ pencernaan
3. proses absorbsi
Sifat Fisik
5. MuRe 2013 5
Ukuran Bentuk Struktur
Tekstur Warna
Sifat-sifat
optik
Penampakan
Karakteristik Fisik Pakan
6. MuRe 2013 6
Membantu dalam merancang
pengembangan alat pengolahan
(processing) dan pemindahan
(conveying) dalam rangka
mengurangi kerusakan pakan
Manfaat mengetahui sifat fisik
bahan pakan
7. MuRe 2013 7
Berat Jenis
Kerapatan Tumpukan
Kerapatan Pemadatan Tumpukan
Sudut Tumpukan
Daya Ambang
Faktor Higroskopis
Sifat Fisik Pakan yang Penting
8. Berat Jenis / Berat Spesifik (BJ)
Perbandingan
antara massa
bahan
terhadap
volumenya
Berperan
penting
dalam
berbagai
proses
pengolahan,
penanganan
dan
penyimpana
n
BJ dan
ukuran
partikel
bahan
berpengaruh
terhadap
homogenitas
penyebaran
partikel dan
stabilitas
campuran
pakan
MuRe 2013 8
9. Berat Jenis / Berat Spesifik (BJ)
Ransum
dengan
bahan pakan
yang BJ
berbeda
cukup besar
menghasilka
n campuran
tidak stabil
dan mudah
terpisah
Sangat
menentukan
tingkat
ketelitian
dalam proses
penakaran
otomatis
(proses
pengemasan
pabrik)
Variasi nilai BJ
dipengaruhi
oleh
kandungan
nutrisi bahan,
distribusi
partikel dan
kerakteristik
ukuran
partikel
MuRe 2013 9
10. Kepadatan Tumpukan (KT)/ Bulk
Density
MuRe 201310
Perbandingan antara
berat bahan dengan
volume ruang yang
ditempati (kg/m3)
Berpengaruh
terhadap daya
campur dan
ketelitian penakaran
secara otomatis
Berperan dalam
menghitung volume
ruang yang
dibutuhkan suatu
bahan dengan BJ
tertentu
11. MuRe 201311
Kepadatan Tumpukan (KT)/ Bulk
Density
Menunjukkan porositas (jumlah
rongga udara yang terdapat di
antara partikel-partikel) bahan
Pakan dengan :
KT tinggi (>500kg/m3) sulit dicampur dan
mudah terpisah
KT rendah (<450kg/m3) waktu jatuh/waktu
mengalir lebih lama dan dapat ditimbang
lebih teliti dengan penakar otomatus
KT>1000kg/m3 kurang teliti bila ditimbang
KT meningkat sejalan dengan KA
12. Kerapatan Pemadatan
Tumpukan (KPT)
• Perbandingan antara berat bahan terhadap
volume ruang yang ditempati setelah melalui
proses pemadatan.
• Kapasitas silo, konteiner dan kemasan seperti
karung terletak antara KT dan KPT.
• Komposisi kimia bahan turut mempengaruhi
sifat fisik terutama KT,KPT dan BJ
MuRe2013
12
13. Sudut Tumpukan (ST)
MuRe 201313
Terbentuk jika bahan dicurahkan pada bidang
datar
Sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel,
bentuk dan karakteristik permukaan partikel,
kandungan air, BJ, dan KT
Merupakan kriteria kebebasan bergerak
partikel dari suatu tumpukan bahan. Semakin
bebas suatu partikel bergerak maka ST
semakin kecil.