Ringkasan dari jurnal refleksi dwi mingguan tentang modul 1.4 Budaya Positif adalah sebagai berikut:
Calon guru penggerak mengikuti serangkaian kegiatan belajar untuk mempelajari materi modul 1.4 Budaya Positif, meliputi mempelajari materi, diskusi kelompok, presentasi, dan praktik penerapan konsep seperti membuat keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Calon guru penggerak merasakan antusias
Aksi PPL Ke-1
➢ Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam materi Asking someone’s
willingness to do something (Listening)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menerapkan penggunaan
ungkapan terkait materi Asking someone’s willingness to do something
(Listening)
Aksi PPL Ke-2
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat kalimat terkait the
existence of something (Writing)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun teks monolog/dialog
terkait the existence of something (Writing)
Aksi PPL Ke-1
➢ Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam materi Asking someone’s
willingness to do something (Listening)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menerapkan penggunaan
ungkapan terkait materi Asking someone’s willingness to do something
(Listening)
Aksi PPL Ke-2
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat kalimat terkait the
existence of something (Writing)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun teks monolog/dialog
terkait the existence of something (Writing)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
JURNAL REFLEKSI 1.4.pdf
1. JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF
WIJAYANTI OKTAVIA, S.Pd
CGP ANGKATAN 9
SMA NEGERI 19 KOTA BEKASI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaratuh
Selamat bertemu kembali dengan saya dan kali ini saya akan menuliskan tentang jurnal refleksi
dwi mingguan saya pada modul 1.4 tentang Budaya Positif. Jurnal refleksi ini harus dituangkan
kedalam jurnal refleksi setiap saya menyelesaikan materi setiap modul. dan jurnal refleksi ini
merupakan tugas yang wajib harus dilakukan pada pendidikan guru penggerak oleh semua Calon
Guru Penggerak. Seperti biasanya saya menuliskan kegiatan refleksi ini saya menggunakan model
4F yaitu:
1. Facts (Peristiwa)
2. Feelings(Perasaan)
3. Findings(Pembelajaran)
4. Future (Penerapan)
Dan marilah kita ikuti satu persatu refleksi saya tentang modul 1.4 budaya positif.
1. Facts(Peristiwa)
Kegiatan pada modul 1.4 dimulai dari tanggal 29 September 2023 saya mempelajari materi mulai
dari diri. Pada materi ini saya mempelajari materi dan membuat pertanyaan maupun pernyataan
tentang kasus atau persoalan yang diberikan dalam LMS. Kemudian pada tanggal 02 sampai
dengan 05 Oktober 2023 saya mempelajari materi Eksplorasi Konsep .
Materi pada ekspolrasi konsep ini cukup banyak. Disamping mempelajari materi saya juga harus
membuat pernyataan yang ada pada materi tersebut.Materinya tentang disiplin positif dan nilai-
nilai kebajikan universal ,teori motivasi , hukuman dan penghargaan ,restitusi ,keyakinan
kelas,kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas,segitiga restitusi. Pada tanggal 06 sampai
dengan 09 Oktober 2023 masuk ruang kolaborasi .
Pada ruang kolaborasi ini saya mempelajari materi dan menjawab pertanyaan yang ada di LMS
serta saya memberikan tanggapan pernyataan teman calon guru penggerak lainnya Disini saya
dan teman-teman calon guru penggerak lain dibimbing Fasilitator saya yaitu Bapak Tedy
Soekamto dengan didampingi pengajar Pratik Ibu Haryati Soedjono. Dalam diskusi ini calon
guru penggerak memahami konsep budaya positif dan saling berdiskusi memberi masukan dan
penguatan serta saling menanggapi. Pada tanggal 09 Oktober 2023 bersama fasilitator lewat vcon
dibagi menjadi 3 kelompok ,saya harus mendiskusikan bersama kelompok tentang 4 kasus yang
diberikan .
Saya masuk di kelompok 3 bersama Bapak Ade Saiful Bahri,Bapak Yusup Kurniawan dan Ibu
Sabiani Manik. Setelah diskusi tentang 4 kasus tersebut kita disuruh menyiapakan presentasi
tentang satu kasus yang dipilih kelompok. Pada tanggal 09 Oktober 2023 saya kembali bersama
2. dengan Fasilitator dan teman guru penggerak lainnya melakukan kegiatan presentasi. Saya
kelompok 3 mempresentasikan kasus tentang manajer. Pada saat presentasi calon guru
penggerak aktif dalam tanya jawab. Setiap kelompok mempresentasikan dan menanggapi
presentasi dari kelompok lain. setelah presentasi tugas kelompok semakin sempurna diunggah
ke LMS pada sesi unggah ruang kolaborasi. Pada tanggal 10 Oktober masuk ke demonstrasi
kontekstual . saya pada kegiatan ini diminta untuk mempraktikkan segitiga restitusi dengan dua
kasus berbeda. Selanjutnya untuk diunggah di LMS. Saat itu saya mempraktikkan kasus murid
yang terlambat masuk sekolah dan juga kasus perundungan di dalam kelas.
Pada tanggal 13 Oktober saya masuk pada materi elaborasi pemahaman lewat vcon bersama
instruktur nasional Ibu Sri Subekti. Disini Ibu Sri Subekti memberikan penguatan tentang
modul 1.4 budaya positif ini. kemudian saya diminta untuk membuat koneksi antar
materi,mengaitkan materi sebelumnya dengan materi sekarang serta membuat kesimpulan .
Pada tanggal yang samapun saya mengikuti kegiatan pendampingan individu dengan pengajar
praktik Ibu Haryati Soedjono, bersama dengan kepala sekolah dan perwakilan guru-guru
menyaman visi dan prakarsa perubahan sekolah .
Pada 14 Oktober 2023, bersama dengan CGP angkatan 9 Kota Bekasi lainnya, kami mengikuti
Lokakarya 2, di lokasi yang sama dengan lokakarya sebelumnya, yaitu Kampus Bina
Insani,Bekasi. Setelah itu semua dilanjutkan untuk membuat aksi nyatanya untuk diunggah di
LMS. Pada aksi nyata untuk modul 1.4 ini saya melakukan pengimbasan kepada teman-teman
di sekolah terkait konsep-konsep utama yang terdapat dalam materi budaya positif pada tanggal
21 Oktober 2023. pada tanggal 17 Oktober 2023 saya menjalani post tes modul 1.4 budaya
positif. Saya diberikan waktu satu jam untuk menjawab 20 soal pilihan ganda tentang materi
budaya positif modul 1.4 ini.
2. Feelings(Perasaan)
Setelah mempelajari modul 1.4 perasaan saya menjadi sangat senang dan semakin antusias
untuk bisa menerapkan materi modul 1.4 ini. Dan pada saat saya menerapkan membuat
keyakinan kelas disitulah saya menemukan hal yang berbeda karena dalam pembuatan
keyakinan kelas ini murid dengan kesadaraannya mengungkapkan nilai-nilai kebajikan disiplin
positif yang akan diyakininya. Pada saat pembuatan keyakinan kelas ini perasaan saya senang
karena ternyata murid juga antusias melaksanakannya. Selain itu saya juga senang dalam
praktik segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan murid. Pada saat saya melakukan
restitusi itu saya sangat menghargai murid karena mau terbuka dengan permasalahan yang
dihadapi dan tentang bagaimana cara memperbaikinya. Sangat senangnya perasaannya ketika
saya bisa melakukan kedua hal tersebuat. Ketika murid melanggar peraturan mereka harus
menerima konsekuensi sesuai dengan apa yang kemarin disepakati.
3. Findings(Pembelajaran)
Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.4 budaya positif ini
adalah bahwa sebagai calon guru penggerak harus menempatkan diri dalam posisi kontrol yang
tepat dalam penerapan budaya positif disekolah yaitu posisi kontrol sebagai manajer dengan
3. manajer dengan menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang melanggar
keyakinan kelas.
Karena restitusi menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki kesalahan merekabisa kembali
pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Gossen;2004). Dan memang benar
hal tersebut dapat menyelesaikan masalah selesai dengan damai dan anak-anakpun tidak
kehilangan identitas mereka justru mereka kembali dengan karakter yang lebih kuat dan lebih
baik.
4. Future(Penerapan)
sebagai penerapan kedepan saya adalah sebagai berikut:
mengimbaskan kepada rekan sejawat apa yang sudah saya pelajari dan praktekkan
membuat keyakinan kelas pada kelas yang lain
selalu menerapkan segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan murid
Demikianlah Jurnal Dwi Mingguan saya terkait modul 1.4 tentang Budaya Positif.
Salam Guru Penggerak !!!
Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabaratuh