Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota Palembang.
2. Variabel bebasnya adalah motivasi dan kepuasan kerja, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja pegawai.
3. Hipotesis penelitian ini adalah motivasi dan kepuasan kerja secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
Lepius Yikwa: Results of data processing show that there is a significant positive effect given by Transformation Leadership on Employee Performance PT. Bank Sulut Go Kawangkowan Branch. Thus the higher the Transformation Leadership of PT Bank Sulut Go Kawangkowan Branch hence the higher Level of Employee Performance in the company. Statistically Proved that Transformation Leadership Positively influence on Employee
Performance so that hypothesis accepted. From the results of this study indicates Transformation Leadership is needed
someone to stimulate employee to work better and make employee as the most valuable asset in the company. For employee, having a leader who is able to transform in leadership
leads employee to be motivated and kens to work well for the company’s progress. this shows the hypothesis of Transformation Leadership on Employee Performance is Positive
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...RosalinaKartikaSari1
Judul Prosiding : "SEMNASHUMTEK" Peran Teknologi Dalam Pembangunan Masyarakat Yang Cerdas Dan Humanis
ISSN/ISBN : 978-602-50656-0-6
Tahun Terbit : 2017
Penyelenggara/Waktu/Tempat Seminar : STIKOM YOS SUDARSO/ 7 Oktober 2017/ Aula STIKOM YOS SUDARSO Purwokerto
Penerbit/Organizer : STIKOM YOS SUDARSO
Penulis ; Rosalina Anindia Sari Kartika, SE, MM
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
Lepius Yikwa: Results of data processing show that there is a significant positive effect given by Transformation Leadership on Employee Performance PT. Bank Sulut Go Kawangkowan Branch. Thus the higher the Transformation Leadership of PT Bank Sulut Go Kawangkowan Branch hence the higher Level of Employee Performance in the company. Statistically Proved that Transformation Leadership Positively influence on Employee
Performance so that hypothesis accepted. From the results of this study indicates Transformation Leadership is needed
someone to stimulate employee to work better and make employee as the most valuable asset in the company. For employee, having a leader who is able to transform in leadership
leads employee to be motivated and kens to work well for the company’s progress. this shows the hypothesis of Transformation Leadership on Employee Performance is Positive
Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT BPR Kroya Bangun...RosalinaKartikaSari1
Judul Prosiding : "SEMNASHUMTEK" Peran Teknologi Dalam Pembangunan Masyarakat Yang Cerdas Dan Humanis
ISSN/ISBN : 978-602-50656-0-6
Tahun Terbit : 2017
Penyelenggara/Waktu/Tempat Seminar : STIKOM YOS SUDARSO/ 7 Oktober 2017/ Aula STIKOM YOS SUDARSO Purwokerto
Penerbit/Organizer : STIKOM YOS SUDARSO
Penulis ; Rosalina Anindia Sari Kartika, SE, MM
Pengaruh motivasi kerja dari model kepemimpinan dan budaya kerja disebuah perusahaan.
apakah model kepemimpinan dan budaya kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan ?
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap kinerja karyawan (diterbitkan pada Jurnal Ilmu Manajemen; ISSN : 2089-8177; Desember 2014 vol 4 No. 1)
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Jurnal Ekonomi & Kewirausahaan; Media STIM Amkop; Periode Mei-Agustus 2016
1. PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR WALIKOTA PALEMBANG
Muhammad Deni
Dosen Politeknik Darussalam Palembang
ABSTRACT
The research aim to study the influence of motivation and job satisfaction to the employee
performances at Palembang Major’s Office. Palembang Major’s Office is taken as the
population. The technique sampling used proportionate stratified random sampling. The
tools for data analysis are linear regretion, determination coefficient and hypothesis
examination with F-test and t-test. This research results the equation of regression
Y=1,857+0,264X1+0,253X2, The motivation and job satisfaction towards the employee
performance contributes 47,8%. F-test results in rejection of null hypothesis and acceptance
of alternative hypothesis meaning the motivation and job satisfaction simultaneously
influence the employee performance significantly. t-test results in rejection of null hypothesis
and acceptance of alternative hypothesis meaning the motivation and job satisfaction
partially influence towards the employeeperformance ofPalembang Major’s
Officesignificantly.
Keywords : motivation, job satisfaction, employee performance
PENDAHULUAN
Tuntutan masyarakat terhadap efektivitas suatu instansi pemerintahan semakin tinggi
dewasa ini. Upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat dalam mencapai efektivitas
organisasi perlu didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia yang tepat agar diperoleh
kinerja pegawai yang optimal. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam
upaya mencapai tujuan organisasi secara efektif. Pencapaian tujuan organisasi diterjemahkan
dalam bentuk kinerja yang dicapai sumber daya manusia baik kinerja sebagai individu, tim
maupun organisasi.
Pengelolaan sumber daya dalam organisasi meliputi pemeliharaan variabel-variabel
sumber daya manusia diantaranya motivasi dan kepuasan kerja pegawai. Pemeliharaan
variabel-variabel tersebut ditujukan untuk menjaga semangat dan kegairahan kerja pegawai
agar produktivitas pegawai meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas.
Setiap instansi pemerintahan berusaha mendapatkan sumber daya manusia yang
produktif. Sumber daya yang diinginkan organisasi adalah sumber daya yang memiliki
motivasi yang kuat. Setiap individu memiliki tingkat motivasi yang berbeda. Setiap individu
membutuhkan motivasi agar timbul semangat dan kegairahan kerja. Motivasi berasal dari
dalam diri untuk bekerja dengan baik dan memiliki keinginan untuk terus berkembang di
masa yang akan datang.
Keinginan dari dalam diri tersebut tidak akan menghasilkan kinerja yang baik apabila
tidak didukung oleh dorongan dari luar.Dorongan dari luar merupakan dorongan dari
pimpinan instansi kepada karyawannya yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok
sampai dengan kebutuhan untuk maju dan berkembang.
Pegawai akan menunjukkan sikap yang mendukung organisasi apabila pegawai
memiliki kepuasan kerja. Sebaliknya,pegawai akan menunjukkan sikap kurang mendukung
pelaksanaan pekerjaan apabila pegawai mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, walaupun
sebagian individu dalam instansi adalah individu yang loyal dan bersedia menunggu kondisi
dalam organisasi menjadi lebih baik dalam persepsi mereka.
2. Dukungan pegawai terhadap organisasi dalam bentuk kepuasan kerja dapat diamati
dari kondisipegawaiyang bersedia bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Pegawai
bersedia mengerahkan sumber daya yang dimilikinya secara optimal.
Organisasi akan mendapat manfaat dari adanya kepuasan kerja pegawaianya
didukung dengan motivasi pegawai yang tinggi dimana pegawai akan bekerja dengan
mencurahkan kemampuannya serta bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan
kepadanya. Kondisi ini akan menghasilkan kinerja individu yang baik yang selanjutnya akan
berakumulasi pada kinerja organisasi yang efektif.
Kantor Walikota Palembangmerupakan instansi pemerintah yang berupaya mencapai
pelayanan prima kepada masyarakat. Kinerja instansi terlihat dari kemampuan individu
dalam organisasi untuk bekerja sama dan meningkatkan komunikasi internal sehingga tujuan
instansi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat tercapai.
Langkah yang telah dilakukan pimpinanuntuk mencapai kinerja tersebut dilakukan
melalui upaya memelihara motivasi pegawai dan menciptakan kepuasan kerja sehingga
diharapkan pegawai dapat memberikan umpan balik berupa pelayanan prima secara internal
maupun kepada masyarakat. Pemeliharaan motivasi dan pencapaian kepuasan kerja antara
lain melalui pemberian penghasilan yang memadai melalui tunjangan dan fasilitas, pemberian
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi, kesempatan untuk maju melalui mutasi dan
promosi serta kepastian jaminan kesehatan dan jaminan hari tua (pensiun).
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah motivasi dan kepuasan kerja secara
parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap pegawai Kantor Walikota Palembang? Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh motivasi dan kepuasan kerja baik secara
parsial maupun simultan terhadap pegawai Kantor Walikota Palembang?
LANDASAN TEORI
Motivasi
Robbins dalam Suwatno dan Priansa (2011:171) mendefinisikan motivasi sebagai
kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi tujuan-tujuan keorganisasian
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual lainnya.
Motivasi juga didefinisikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer untuk
memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan
untuk mengambil tindakan-tindakan (Manullang, 2011:194).
Kemampuan manajer untukmemotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi dengan para bawahannyaakan menentukan efektifitas manajer (Handoko,
2009:251). Pendapat-pendapat tersebut memberikan makna bahwa motivasi merupakan
dorongan dari dalam diri individu maupun maupun dari luar individu dalam upaya
pencapaian prestasi kerja yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang telah
direncanakan.
Mangkunegara (2009:63-73) mengemukakan beberapa teori mengenai motivasi dari
para ahli, diantaranya Maslow’s Need Hierarchy Theorydari Abraham Maslowyang
menjelaskan hiraki kebutuhan manusia terdiri dari:1)kebutuhan fisiologis 2)kebutuhan rasa
aman 3)kebutuhan rasa memiliki 4)kebutuhan harga diri dan 5)kebutuhan aktualisasi diri.
Selanjutnya,Achievement Theory dari David C. McClelland yangmenjelaskan produktivitas
seseorang ditentukan virus mental yang ada pada dirinya yang meliputi dorongan kebutuhan:
1)untuk berprestasi 2)untuk memperluas pergaulan dan 3)untuk menguasai sesuatu.
Motivasi mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya faktor yang
membentuk kinerja (Kretner dan Kinicki dalam Wibowo, 2012:389). Pekerja akan lebih
termotivasi apabila mereka percaya bahwa kinerja mereka dihargai.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins, 2008:99). Kepuasan
kerja juga didefinisikan oleh Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2012:501) sebagai sikap
posistif dan negatif yang dilakukan individu terhadap pekerjaan mereka. Pendapat-pendapat
tersebut memberikan makna bahwa individu mengharapkan memperoleh kepuasan kerja dari
pekerjaannya yang akan menimbulkan kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Individu juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja.
Robbins (2008:112) menjelaskan empat tanggapan yang akan dilakukan individu
akibat ketidakpuasan kerja yaitu:1)keluar dari organisasi 2)menyampaikan aspirasi melalui
usaha aktif dan konstruktif 3)kesetiaan pada organisasi menunggu membaiknya kondisi
4)pangabaian dengan membiarkan kondisi menjadi lebih buruk. Perilaku keluar dan
pengabaian mencakup kinerja berupa produktivitas, ketidakhadiran dan perputaran karyawan.
Kepuasan kerja diukur dengan beberapa cara yaitu ratingscale dan kuisioner, critical
incidents dan interviews(Greenberg dan Baron dalam Wibowo, 2012:511-512). Pendekatan
rating scale dan kuisioner memungkinkan responden melaporkan reaksi mereka pada
pekerjaannya, critical incidents menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan
mereka dengan yang mereka rasakan sedangkan interviews adalah melakukan wawancara
dengan pekerja.
Kepuasan kerja dan kinerja menunjukkan hubungan positif. Kepuasan kerja
menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif (Gibson
dalam Wibowo, 2012:508)
Kinerja
Moeheriono (2009:60) mendefinisikan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu
organisasi. Kinerja juga didefinisikan sebagai suatu hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan seperti standar kerja, target atau sasaran (Kaswan, 2012:187).
Pendapat-pendapat tersebut memberikan makna bahwa kinerja erat kaitannya dengan hasil
kerja individu berdasarkan kemampuanya dengan maksud mendukung pencapaian tujuan
organisasi.
Gibson dalam Notoatmodjo (2009:124) mengelompokkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja seseorang adalah variabel individu, organisasi dan psikologi. Variabel
individu antara lain pemahaman terhadap pekerjaan, pengalaman kerja, latar belakang
keluarga, tingkat sosial ekonomi dan faktor demografi. Variabel organisasi antara lain
kepemimpinan, desain pekerjaan dan struktur organisasi. Variabel psikologi antara lain
persepsi terhadap pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan dan kepribadian.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran untuk menguji pengaruh variabel bebas motivasi dan kepuasan
kerja terhadap variabel terikat kinerja pegawai ditampilkanpada gambar berikut ini.
Motivasi
Kepuasan
Kerja
Kinerja Karyawann
4. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah secara simultan dan parsial,
motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor
Walikota Palembang.
PROSEDUR PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik
deskriptif kuantitatif merupakan teknik pengolahan data dan penyajian hasil penelitian
dengan menggunakan angka-angka yang kemudian dianalisis melalui penjelasan atau
penggambaran.
VariabelPenelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputivariabelbebasdanterikat.
Variabelbebasadalahmotivasi dan kepuasan
kerjasedangkanvariabelterikatadalahkinerjakaryawan.
Definisi Operasionalisasi Penelitian
.Variabel motivasi didefinisikan sebagai kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan
memelihara perilakumanusia (Handoko, 2009:251).Variabel motivasi dijabarkan dalam bentuk
indikator yaitu 1)lingkungan kerja 2) gaji yang adil 3)insentif 4)rasa aman 5)penghargaan dan
6)perlakuan yang adil (Rivai, 2009:235).
Variabel kepuasan kerja didefinisikan sebagai pemikiran, perasaan dan kecenderungan
tindakan seseorang yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan (Vecchio dalam Wibowo,
2012:501). Variabel kepuasan kerja dijabarkan dalam bentuk indikator yaitu 1)pemenuhan kebutuhan
2)perbedaan antara apa yang diharapkan dan diperoleh individu 3)pencapaian nilai kerja individual
4)keadilan di tempat kerja dan 5)komponen genetik individu (Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo,
2012:504).
Variabel kinerja didefinisikan sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman serta kesungguhan dalam waktu tertentu (Hasibuan, 2011:94).Variabel kinerja
dijabarkan dalam bentuk indikator yaitu 1)tujuan 2)standar 3)umpan balik 4)alat atau sarana
5)kompetensi 6)motif dan 7)peluang (Hersey, Blanchard dan Johnson dalam Wibowo,
2012:102-103).
Populasi dan Sampel
PopulasidalampenelitianiniadalahPegawai Negeri Sipil yang bekerja di kantor
Walikota Palembang berjumlah 161 orang.
Teknikpengambilansampeldalampenelitianiniadalahproportionate stratified random
sampling. Teknik ini digunakan apabila sampelmemiliki anggota yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2012:118).
Jumlah anggota sampel diambil berdasarkan rumus dari Slovin dalam Sujarweni
(2014:16) yaitu n=N/(1+Ne2) dimana n adalah ukuran sampel, N adalah jumlah populasi dan
e adalah tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel sebesar 10%. Jumlah anggota sampel
= n= 16 /(1+161x0,12) = 62 responden.
SumberdanTeknikPengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh
langsung dari obyek penelitian yaitu Kantor Walikota Palembang. Teknik pengumpulan data
5. dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang merupakan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012:403).
Skala Pengukuran
Indikator pada masing-masing variabel penelitian diuraikan menjadi 10 butir
kuisioner. Hasil tanggapan responden yang bersifat kualitatif diolah agar bersifat kuantitaif
menggunakan skalapengukuran yaitu skalaLikert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial
(Riduwan dan Kuncoro, 2011:20). Setiap jawaban atau tanggapan dihubungkan dalam bentuk
pernyataan dengan 5 skalatanggapandalamkuisioner. Tanggapan tersebut
diberikanskorberdasarkanmasing-masingpilihantanggapan yangmeliputiSangatSetuju (SS)
denganskor 5, Setuju (S) denganskor 4, Netral (N) denganskor 3, TidakSetuju (TS)
denganskor 2 danSangatTidakSetuju (STS) denganskor 1.
UjiInstrumenPenelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kuisioner. Instrumen yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian adalah instrumen yang dapat dipercaya
dan dapat diandalkan dengan tujuan memperoleh hasil penelitian yang dapat menggambarkan
keadaan sesungguhnya. Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum data penelitian diolah
lebih lanjut dan meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Uji instrumen dalam penelitian ini
diselesaikan dengan software SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Sekaran dalam Sarjono dan Julianita (2011:35) menjelaskan validitas adalah bukti
bahwa instrumen, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-
benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Sekaran dalam Sarjono dan Julianita (2011:40)
juga menjelaskan bahwa reliabilitas suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias.
Sarjono dan Julianita (2011:45) menjelaskan untuk menguji validitas adalah dengan
memperhatikan tabel Item-Total Statistic kolom Corrected Item-Total Correlation dari output
SPSS. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan r tabel. r tabel dicari pada derajat bebas
yang diperoleh dengan jumlah sampel dikurangi 2 atau n-2 dan taraf nyata atau α sebesar
5%.Sarjono dan Julianita (2011:45) juga menjelaskan untuk menguji reliabilitas adalah
dengan memperhatikan tabel Reability Statistics pada output SPSS kolom Cronbach’s Alpha.
Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial
meliputi regresi linear berganda, koefisien determinasi dan uji hipotesis.Penyelesaian
pengolahan data pada teknik statistik inferensial menggunakan softwareSPSS (Statistical
Program and Service Solution).
Model regresi linear disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik
(Sarjono dan Julianita, 2011:53). Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi
ujinormalitas, multikolinearitasdanheterokedastisitas. Ujinormalitasbertujuan untuk
mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Sarjono dan Julianita (2011:63)
menjelaskan untuk menentukan normal tidaknya suatu data adalah melihat nilai Sig. Di
bagian Kolmogorov-Smirnov dalam tabel Tests of Normality. Kriteria uji normalitas adalah
jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0,05 menunjukkan data berdistribusi
normal sedangkan jika Sig. < 0,05 menunjukkan data tidak berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel
bebas memiliki gejala multikolinearitas atau tidak. Sarjono dan Julianita (2011:70)
menjelaskan dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
6. gejala multikolinearitas di antara varaibel bebas dan jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala
multikolinearitas di antara variabel bebas.
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas.
Wijaya dalam Sarjono dan Julianita (2011:66) menjelaskan heterokedastisitas menunjukkan
bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Sarjono dan Julianita (2011:70)
menjelaskan salah satu cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan melihat
scatterplot. Scatterplot yang memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian
atas angka nol atau di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y
menunjukkan tidak terjadi heterokedatisitas dalam model regresi.
Sekaran dalam Sarjono dan Julianti (2011:91) menjelaskan regresi berganda
dilakukan untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas terhadap satu varaibel terikat.
Perumusan persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah Y = a + b1X1 +
b2X2 di mana Y adalah variabel terikat, a adalah kontanta dan b adalah koefisien regresi pada
masing-masing variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi sebagai
variabel X1 dan kepuasan kerja sebagai variabel X2 sedangkan variabel terikat adalah kinerja
karyawan sebagai variabel Y.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan melihat nilai R Square (R2). R Square dapat menganalisis
besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam suatu model regresi.
Pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini dilakukan
secara simultan dan parsial. Pengujian secara simultan atau uji F bertujuan untuk menguji
hipotesis alternatif yang menyatakan secara simultan variabel-variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.Langkah-langkahpengujian hipoetsis dengan uji F
adalah:1) menentukanhipotesisnolyang berarti secara simultan motivasi dan kepuasan
kerjatidak berpengaruh signifikan terhadap pegawai Kantor WalikotaPalembang serta
menentukan hipotesis alternatif secara simultan motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota Palembang
2)menentukantarafsignifikan atau α sebesar5% atau 0,05
3)menentukankriteriapengujianyaitujika nilai probabilitas Sig. lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas (Sig ≥ 0,05) maka hipotesis nol diterima dan jika nilai probabilitas Sig.
lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas (Sig ≤ 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif diterima4)mengambilkesimpulanuntukmenerimaataumenolakhipotesis
noldenganmembandingkanantaranilaiprobabilitas Sig.dengan α.
Pengujian secara parsial atau uji t bertujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan
secara parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Langkah-langkah
pengujian hipotesis dengan uji t adalah :1) menentukanhipotesisnolyang berarti secara parsial
motivasi dan kepuasan kerjatidak berpengaruh signifikan terhadap pegawai karyawan Kantor
Walikota Palembang serta menentukan hipotesis alternatif secara parsial motivasi dan
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota Palembang
2)menentukantarafsignifikan atau α sebesar5% atau 0,05 dengan uji 2 sisi atau α/2 atau 0,025
3)menentukankriteriapengujianyaitujika nilai probabilitas Sig. lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas (Sig ≥ 0,025) maka hipotesis nol diterima dan jika nilai probabilitas Sig.
lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas (Sig ≤ 0,025) maka hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif diterima4)mengambilkesimpulanuntukmenerimaataumenolakhipotesis
noldenganmembandingkanantaranilaiprobabilitas Sig.dengan α/2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HasilUji Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen penelitian dengan uji validitas dilakukan terhadap butir-butir
instrumen masing-masing variabel penelitian. Pengambilan kesimpulan uji validitas dihitung
7. dengan mengetahui nilai Corrected Item-Total Correlation atau r hitung, kemudian
dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel dicari dengan menentukan taraf signifikan atau α
sebesar 0,05 padauji 2 sisidanjumlah data sebanyak n-2=62-2=60yaitu 0,254.
Hasilujivaliditas variabel-variabel penelitian direkapitulasi pada tabelberikut ini.
Hasil UjiValiditas
ButirKuis ione r C o r r e c t e d I t e m - T o t a l C o r r e l a t i o n
M o t i v a s i Kepuasan Kerja Kinerja Pegawai
1 0 , 3 9 1 0 , 5 7 4 0 , 4 4 9
2 0 , 5 2 3 0 , 5 1 6 0 . 4 7 7
3 0 , 6 4 0 0 , 4 7 3 0 , 3 8 3
4 0 , 6 4 3 0 , 4 9 9 0 , 5 4 9
5 0 , 4 7 7 0 , 2 8 7 0 , 4 6 8
6 0 , 5 1 0 0 , 3 2 1 0 , 4 7 3
7 0 , 5 3 3 0 , 5 1 0 0 , 4 3 4
8 0 , 5 9 0 0 , 5 5 7 0 , 3 6 9
9 0 , 3 2 0 0 , 2 9 0 0 , 4 3 8
1 0 0 , 5 1 3 0 , 4 5 7 0 , 2 8 5
Uji validitas terhadap butir-butir kuisioner masing-masing variabel menghasilkan nilai
hitung lebih besar dari r tabel. Hasil tersebut memberikan makna butir-butir kusioner adalah
valid, dengan demikian butir-butir kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data penelitian untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut. Butir-butir kuisioner
dapat digunakan sebagai instrumen penelitian karena instrumen tersebut benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian instrumen penelitian dengan uji reliabilitasdilakukan terhadap butir-butir
instrumen masing-masing variabel penelitian.Pengambilan kesimpulan uji realibilitas
dihitung dengan mengetahui koefisienCronbach‘s Alpha, kemudian dibandingkan dengan
batasan penerimaan realibilitas butir kuisioner sebesar 0,60.
Hasil uji reliabilitas variabel-variabel penelitian direkapitulasi pada tabel berikut ini.
Hasil Uji Reliabilitas
V a r i a b e l C r o n b a c h ’ s A l p h a
M o t i v a s i 0 , 7 8 2
K e p u a s a n K e r j a 0 , 7 4 1
K i n e r j a P e g a w a i 0 , 7 1 9
Uji reabilitas terhadap butir-butir kuisioner masing-masing variabel menghasilkan
koefisien Cronbach’s Alphalebih besar dari batasan penerimaan 0,60. Hasil tersebut
memberikan makna butir-butir kusioner adalah reliabel, dengan demikian butir-butir
kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian untuk diolah dan
dianalisis lebih lanjut. Butir-butir kuisioner dapat digunakan sebagai instrumen penelitian
karena instrumen tersebut dapat dipercaya keabsahannya sebagai alat instrumen
pengumpulan data.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diperlukan sebelum melakukan analisis regresi meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. Tabel berikut ini menampilkan
hasil uji normalitas variabel-variabel penelitian.
Hasil Uji Normalitas
V a r i a b e l K o l m o g o r o v - S m i r n o v
S i g .
M o t i v a s i 0 , 2 0 7
8. K e p u a s a n K e r j a 0 , 1 5 3
K i n e r j a P e g a w a i 0 , 0 0 8
Hasil uji normalitas dengan melihat nilai signifikansiKolmogorov-Smirnov masing-
masing variabel penelitian menghasilkan nilai signifikansi untuk variabel motivasi adalah
0,207, variabel kepuasan kerja 0,153 dan variabel kinerja karyawan sebesar 0,08.Nilai-nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 yang memberikan makna bahwa data pada masing-masing
variabel berditribusi normal.
Tabel berikut ini menampilkan hasil uji multikolinearitas variabel-variabel penelitian.
Hasil Uji Multikolinearitas
M o d e l V I F
M o t i v a s i 1 , 0 3 4
K e p u a s a n K e r j a 1 , 0 3 4
Hasil uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF variabel bebas masing-masing
sebesar 1,034 atau kurang dari 10 memberikan makna tidak terjadi gejala multikolinearitas
antara variabel bebas.
Gambar berikut ini menampilkan hasil uji heterokedastisitas variabel-variabel
penelitian.
Hasil uji heterokedastisitas dengan melihat scatterplot memberikan makna bahwa
tidak ditemukan adanya masalah heterokedastisitas karena titik-titik menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah angka nol dari sumbu vertikal.
Uji normalitas yang menghasilkan data berdistribusi normal, uji multikolinearitas
yang menghasilkan tidak adanya gejala multikolinearitas dan uji heterokedastisitas yang
menghasilkan tidak terjadi heterokedastisitas menunjukkan terpenuhinya asumsi dalam model
regresi. Selanjutnya model regresi dapat digunakan dalam penelitian ini.
Hasil Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas motivasi
(X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y). Tabel berikut
ini menampilkan hasil olah data untuk koefisien regresi linear berganda.
Koefisien Model Regresi
M o d e l K o e f i s e n R e g r e s i
K o n s t a n t a a 1 , 8 5 7
9. Koefisien b1
Koefisien b2
0,264
0,253
Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah
Y=1,857+0,264X1+0,253X2.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas
motivasi dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Tabel berikut ini
menampilkan hasil olah data untuk koefisien determinasi.
Koefisien Determinasi (R Square)
M o d e l R 2
K o e f i s i e n D e t e r m i n a s i 0 , 4 7 8
Koefisiendeterminasisebesar 0,478atau 47,8% menunjukkan besarnya pengaruh
variabel motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai adalah 47,8%, sedangkan
besarnya variabel lain yang mempengaruhi variabel kinerja pegawai adalah 52,5%. Variabel
lain tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga tidak dimasukkan dalam model
regresi.
Hasil PengujianHipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas motivasi
(X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap variabel terikat (Y) kinerja pegawai baik secara
parsial maupun simultan. Tabel berikut ini menampilkan hasil pengujian hipotesis secara
simultan dengan uji F.
UjiF
M o d e l S i g . F
M o t i v a s i d a n K e p u a s a n K e r j a 0 , 0 0 0
Pengujian hipotesis secara simultan menghasilkan nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000
atau lebih kecil dari probabilitas dengan α sebesar 0,05. Keputusan uji F adalah menolak
hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif.
Tabel berikut ini menampilkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t.
Uji t
M o d e l S i g . t
M o t i v a s i 0 , 0 0 6
K e p u a s a n K e r j a 0 , 0 0 5
Pengujian hipotesis secara parsialdengan variabel bebas motivasi menghasilkan nilai
probabilitas Sig. sebesar 0,006 atau lebih kecil dari probabilitas dengan α sebesar 0,025.
Keputusan uji t adalah menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif.
Pengujian hipotesis secara parsial dengan variabel bebas kepuasan kerja
menghasilkan nilai probabilitas Sig. sebesar 0,005 atau lebih kecil dari probabilitas dengan α
sebesar 0,025. Keputusan uji t adalah menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis
alternatif.
Pembahasan
Persamaan regresi linier berganda adalah Y=1,857+0,264X1+0,253X2. Konstanta a
bernilai 1,857 satuan menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel motivasi dan
kepuasan kerja maka nilai variabel kinerja pegawai adalah 1,857 satuan. Kinerja
pegawaipegawai Kantor Walikota Palembang tetap memiliki nilai karena tidak hanya
variabel motivasi dan kepuasan kerja yang berperan dalam pencapaian kinerja pegawai.
Koefisien regresi b1 dengan variabel bebas motivasi sebesar 0,264 satuan
menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel motivasi akan memberikan
kenaikan nilai variabel kinerja pegawai sebesar 0,264 satuan, dengan demikian kinerja
pegawaiKantor Walikota Palembang akan meningkat apabila motivasi meningkat. Hal ini
10. diperkuat dengan hasil penelitian Mangkunegara (2009:76) yang menghasilkan ada hubungan
positif antara motivasi dengan pencapaian kinerja.
Koefisien regresi b2 dengan variabel bebas kepuasan kerja sebesar 0,253 satuan
menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel kepuasan kerja akan memberikan
kenaikan nilai variabel kinerja pegawai sebesar 0,253 satuan, dengan demikian kinerja
pegawai meningkat apabila kepuasan kerja pegawai Kantor Walikota Palembang meningkat.
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Iffaldano dan Mucinky dalam Engko (2008) yang
menemukan korelasi yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja.
Koefisien determinasi memberikan makna dalam model regresi bahwa terdapat
variabel bebas yang turut mempengaruhi variabel terikat tetapi tidak diteliti dalam model
regresi. Kontribusi variabel motivasi dan kepuasan kerja Pegawai Kantor Walikota
Palembang terhadap kinerja pegawaisebesar 47,8% sedangkan kontribusi variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model regresi sebesar 52,5%. Variabel yang turut memberikan
kontribusi pada perubahan kinerja dan dapat menjadi variabel bebas selain variabel motivasi
dan kepuasan kerja yaitu faktor individu dan lingkungan kerja (Stern dalam Mangkunegara,
2009:16-17). Faktor individu yang dimaksud Stern adalah adanya konsentrasi individu dalam
bekerja yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan potensi yaitu kecerdasan pikiran
(Intelegency Quotient) dan kecerdasan emosi (Emotional Quotient), individu yang mampu
bekerja dengan baik apabila mempunyai tingkat intelegensi minimal normal dengan tingkat
kecerdasan emosi baik. Faktor lingkungan organisasi sangat menunjang individu dalam
mencapai prestasi kerja.
Keputusan uji F adalah menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif.
Penerimaan hipotesis alternatif memberikan arti bahwa motivasi dan kepuasan kerja
berpengaruh simultan dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota
Palembang.Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suwardi dan Utomo (2011) yang
menyatakan pegawai yang memiliki motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi, maka akan
cenderung mempunyai kinerja yang tinggi terhadap organisasi. Untuk mencapai kinerja yang
tinggi, maka motivasi dan kepuasan kerja harus ditingkatkan.
Keputusan uji t dengan variabel bebas motivasi adalah menolak hipotesis nol dan
menerima hipotesis alternatif. Penerimaan hipotesis alternatif memberikan arti bahwa
motivasi berpengaruh parsial dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota
Palembang. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Suwardi dan Utomo (2011) yaitu
secara parsial motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Keputusan uji t dengan variabel bebas kepuasan kerja adalah menolak hipotesis nol
dan menerima hipotesis alternatif. Penerimaan hipotesis alternatif memberikan arti bahwa
kepuasan kerja berpengaruh parsial dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota
Palembang.Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Suwardi dan Utomo (2011) yaitu
secara parsial kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelian ini adalah motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh
simultan dan signifikan terhadap kinerja pegawai, motivasi berpengaruh parsial dan
signifikan terhadap kinerja pegawaiserta kepuasan kerja berpengaruh parsial dan signifikan
terhadap kinerja pegawai Kantor Walikota Palembang. Saran yang dapat diajukan dari
penelitian ini adalah 1)pimpinan menjaga motivasi agar kinerja pegawaioptimal melalui
pemberdayaan pegawai dengan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan
memberikan tugas-tugas baru 2)pimpinanmenjaga kepuasan kerja pegawai melalui
memahami kebutuhan pegawai dan rasa keadilan antara pegawai dengan rekan kerjanya
3)pimpinan menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai melalui pemahaman motivasi dan
kepuasan kerja serta variabel lainnya.
11. DAFTAR PUSTAKA
Engko, Cecilia. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self
Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Akuntansi
Volume 10 Nomor 1 April 2008 Halaman 1-12.
Handoko, T. Hani.2009.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE.
Yogyakarta
Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
Kaswan. 2012.Manajemen Sumber Daya Manusia, untuk Keunggulan Bersaing Organisasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu.2009.Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung
Manullang. 2011.Manajemen Personalia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Moeheriono. 2009.Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia. Bogor
Notoatmodjo, Soekidjo.2009.Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta
Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2011.Cara Menggunakan dan Memaknai Path
Analysis (Analisis Jalur). Alfabeta. Bandung
Rivai, Veitzal. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori dan
Praktek. Rajagrafindo Persada
Robbins. 2008.Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Jakarta
Sarjono. Haryadi dan Winda Julianita. 2011, SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar Aplikasi
untuk Riset. Salemba Empat. Jakarta
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.Bandung
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPP untuk Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Baru Press.
Suwardi dan Joko Utomo. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasional terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai Setda Kabupaten
Pati).Jurnal Analisis Manajemen Volume 5 Nomor 1 Juli 2011 ISSN:14411-1799
Halaman 75-86.
Suwatno dan Priansa. 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung
Wibowo. 2012.Manajemen Kinerja.Rajagrafindo Persada. Jakarta