SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH HASIL RIVIEW JURNAL
“The International Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport The Philosophy of Sport”
MATA KULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH OLAHRAGA
SAMPUL
Disusun Oleh:
Muhammad Aghniyaa-u Romadlon
20060484064
2020B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
TAHUN AKADEMIK2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb, Bismillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Hasil Riview Jurnal Dari The International
Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport The Philosophy of Sport”.
Dalam pembuatan ini saya dapat terbantu dengan adanya data-data yang lengkap mengenai materi yang
diberikan sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu dan tidak ada masalah apapun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini jauh dari kata yang sempurna maka dari itu saya menerima saran atau kritik yang bersifat
membangun atau membuat makalah ini lebih baik lagi. Sekian dan selamat membaca, terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Surabaya, 16 Maret 2021
Muhammad Aghniyaa-u Romadlon
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................iii
JURNAL..................................................................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................................................ 7
REVIEW JURNAL..................................................................................................................................................... 7
BAB III....................................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................................................. 9
KESIMPULAN........................................................................................................................................................... 9
SARAN....................................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................ 10
1
JURNAL
Jurnal Internasional Sejarah Olahraga
ISSN: 0952-3367(Cetak)1743-9035(Online) Halaman mukajurnal: http://www.tandfonline.com/loi/fhsp20
FilsafatOlahraga
Andrew Edgar
Untuk mengutip artikel ini: AndrewEdgar (2015):The Philosophy ofSport, The International Journal of theHistory ofSport,
DOI: 10.1080/ 09523367.2015.1108309
Untuk menautkan ke artikel ini: http://dx.doi.org/10.1080/09523367.2015.1108309
Dipublikasikan secara online: 16November 2015.
Kirimkan artikel Anda ke jurnal ini
Tampilan artikel: 18
Lihat artikel terkait
Lihat data Crossmark
Syarat & Ketentuan lengkap akses dan penggunaan dapat ditemukan di
http://www.tandfonline.com/action/journalInformation?journalCode=fhsp20
Unduh oleh: [ Perpustakaan ECU] Tanggal: 10Januari 2016,
Pukul: 06:42
2
Januari
2016
Jurnal Internasional Sejarah Olahraga, 2015
http://dx.doi.org/10.1080/09523367.2015.1108309
FilsafatOlahraga
Andrew Edgar *
Universitas Cardiff - ENCAP,Cardiff,Inggris
Filsafatsebagai disiplin biasanyadicirikan melalui penggunaan argumen dan analisis
yang ketat,dan kejelasan fi kation makna konsep. Masalah filosofis dengan demikian
diselesaikan, bukan melalui seruan terhadap bukti empiris,tetapi dengan
mengidentifikasi polapemikiran dan pemikiran yang tidak konsisten dan
membingungkan. fl ection. Makalah ini akan mengklarifikasi sifat metodologi filosofis
dengan menjelaskan hubungan antarafilsafatolahragadan bidangtradisional inti filsafat,
metafisika, epistemologi,aksiologi dan logika.
Kata kunci:filsafat; metafisika; epistemologi; aksiologi;logika
Sedangkan istilahnya ' filsafat' mungkin berarti ' cintakebijaksanaan '( jika turunannyadari bahasa
Yunani diartikan secaraharfiah), filsafat kontemporer lebih bermanfaatde fi ned sebagai ' pemikiran
kritis rasional '. 1 Penyelidikan filosofis dengan demikian dapat dianggapsebagai proses urutan kedua
kembali fl ection atas fi aktivitas pesanan pertama - seperti olahraga
- dengan tujuan menjelaskan bagaimanaitu fi aktivitas tingkat pertamadipahami dan dipraktikkan.
Pada inti dari setiap metodologi filosofis terdapat komitmen yangkuat terhadap kejelasan konseptual
dan argumentasi yangkonsisten,dengan tujuan menghilangkan kebingungan dan kesalahpahaman.
Teknik analisis dan argumen yang digunakan oleh filsuf olahraga dapat dipahami dengan
mengenali jenis pertanyaan yang dibahas oleh filosofi olahraga. Filsafat secara umum biasanya dibagi
menjadi empatcabang utama: metafisika; epistemologi; aksiologi;logika.
Metafisika bertanyatentangsifatdasar realitas. Dengan demikian,ini mungkin tampak terpisah dari
sesuatu yangtampaknya tidak fundamental seperti olahraga. Namun, seperti pendapat Mumford,
pertanyaan tentanghakikat olahragaitu sendiri, atau tentang aturan, atau apaartinya menjadi seorang
atlet, adalah pertanyaan metafisik. 2 Mereka adalah pertanyaan tentangrealitas fundamental olahraga,
bagian-bagian komponennya,dan merekayang memainkannya. Tujuan dari penyelidikan tersebutadalah
menghasilkan model konseptual yangkoheren dan komprehensif, yang sekaligus mencakup dan
menjelaskan semuamanifestasi olahraga, dan secara jelas membedakan antaraolahragadan aktivitas lain
(seperti bermain atau seni). Di sini, dalam ilustrasi, Jas ' de fi Judul sebuah permainan dapat
dipertimbangkan. 3 Sebuah permainan, menurutnya,dibentuk oleh aturannya.Aturan memungkinkan
tindakan tertentu, sehingga, misalnya,seseorangtidak dapat mencetak home run atau mencuri basis di luar
aturan bisbol.Lebih jauh, Suits berpendapat, bahwatujuan yangdibuatoleh aturan (seperti mencetak gol,
mengoleksi putt atau menyelesaikan maraton)hanyauntuk dicapai melalui inef. fi cient berarti speci fi
dieditoleh aturan. Ada carayanglebih mudah untuk memasukkan bola golf ke dalam lubangdaripada
dengan memukulnya dengan tongkatgolf. Selanjutnya, Setelan
* Surel: edgar@cf.ac.uk
© 2015 Taylor& Francis
3
2016
2 A. Edgar
berpendapatbahwaolahragadapat dibedakan dari permainan lain, dalam olahragaitu menguji
seorang pemain ' Keterampilan fisik. Jadi, sepak bola dan anak panah adalah olahraga, dan catur,
oleh de ini fi nition, bukan.
Epistemologi adalah teori pengetahuan. Ini berkaitan dengan pertanyaan tentangapa itu pengetahuan
(berbedadengan keyakinan atau pendapat);bagaimanamenjadi adil fi ed;atau bahkan secaraskeptis
apakah adasesuatu yangbisadiketahui. Di sini, filsufolahragamungkin tertarik pada hakikat pengetahuan
dalam olahraga, dan dengan demikian apakah seorangatlet harus menguasai suatu teknik, atau bagaimana
wasit mengakui pelanggaran aturan.Perbedaan pentingdalam epistemologi adalah di antarakeduanya'
mengetahui bahwa' dan ' pengetahuan-bagaimana '. 4 Biasanya, prioritas telah diberikan dalam budaya
Barat untuk mengetahui-itu, yaitu,mengetahui proposisi (seperti ' akar kuadrat dari 4 adalah 2 ' atau '
Paris adalah ibu kota Prancis ') adalah benar.Filosofi olahraga menunjukkan bahwam engetahui cara,
yaitu mengetahui caramelakukan sesuatu, sebenarnya lebih penting. Di sini,pertanyaan tentang
epistemologi dan ontologi tumpang tindih,untuk justifikasi fi kation prioritas mengetahui-bagaimana
bersandar padapengakuan metafisik bahwa atlet padadasarnya diwujudkan, dan sedemikian rupa
sehingga keputusan strategis
dalam pertandingan (seperti batsman ' Keputusan tentang bagaimanamemainkan bola tertentu di
kriket)dapatterjadi tanpakesadaran mental kembali fl ection.
Aksiologi adalah studi tentangnilai. Pada dasarnya,ini adalah untuk menanyakan mengapa
olahragaitu penting.Karenaitu mencakupsatu bagian terbesar dari filosofi olahraga, karena itu
melibatkan etika,5
politik dan estetika. Etikaolahragamencakup,di satu sisi, pertanyaan tentangetikadalam permainan,
dan dengan demikian berbagai bentuk kecurangan yangmungkin terjadi. Di sini, pertanyaan filosofis
inti mungkin adalah apakah menyontek selalu buruk (pertimbangkan peran profesional yangcurang),
atau apayangmembuat menyontek menjadi buruk. Di sisi lain, etikaolahragamenyikapi ke dalam fl
pengaruh olahragapadamasyarakat yanglebih luas,dan dengan demikian misalnyapertanyaan,
apakah olahraga dapat dan harus menumbuhkan kebajikan atletyangdapat membentuk perilaku etis
merekadi dunia non-olahraga. Nilai lain yangmungkin dimiliki olahragaadalah nilai estetika. 6
Olahragamungkin indah,meningkatkan kehidupan, dan bahkan dapat menerangi dan memberi makna
pada kehidupan non-olahraga.Pertanyaan filosofis lagi-lagi terletak padapertanyaan tidak hanya
apakah olahraga itu indah,dan dalam apa keindahan itu mungkin ada, tetapi juga apakah itu
seharusnya indah. Mungkinkah adanilai dari keburukan olahragakekerasan?
Itu di Cabangterakhir filsafatyang disebutkan di atas adalah logika.Karenastudi tentang
penalaran, logikaadalah bentuk filsafat yangpaling murni,dan dengan demikian merupakan bentuk
yang palingjauh dari filsafatolahraga. Namun, padasatu tingkat, dapat dicatat bahwa olahraga itu
sendiri harus dibentuk oleh seperangkat aturan yangkonsisten secaralogis. Jikaaturan olahraga tidak
konsisten,maka pada titik tertentu akan menjadi tidak jelas, bagi pemain dan dari fi cials sama,
bagaimanamelanjutkan. Jadi, konsistensi logis adalah bagian dari olahraga, dan kembali fl Bagian
tentangaturan olahragamemberi tahu filsuf banyak hal tentangbagaimanaaturan ditafsirkan,diikuti,
dan bagaimanainkonsistensi diselesaikan. 7
Lebih mendasar, logika menyoroti metodologi filsafat. Seperti disebutkan di atas, filsuf' Alatyang
palingpenting adalah penalaran yang konsisten. Adapendekatan yangberbedadalam filsafat, dengan
perbedaan antara filsufanalitik dan kontinental menjadi yangpalingjelas. 8 Meskipun adil untuk
mengatakan filsufanalitik lebih menekankan pada analisis logis (seperti yangdisarankan label),dan
filsufkontinental mungkin berpendapatada hubungan erat antara filsafat dan proses kreatif dan
imajinatif dari sastra dan puisi, semuanyamenyadari pentingnya argumen yangketat.Dengan demikian,
metafisika, epistemologi dan aksiologi berjalan,baik itu dipraktikkan oleh filsuf analitik atau
kontinental, olehde fi menemukan konsep dan mengeksplorasi implikasi dari de tersebutfi definisi atau
asumsi dan aksiomafundamental lainnya. Penekanan padapenalaran ini mungkin menunjukkan hal itu
4
2016
Jurnal Internasional Sejarah Olahraga 3
Filsafatdapatdilakukan tanpamengacu pada bukti empiris atau tanpamengacu padadataempiris. Meskipun ini
mungkin benaruntuk ahli logika,dan filsafatsering disajikan seolah-olah itu adalah disiplin yang memiliki nilai
tepatnya dalam pengabaian bukti empiris, filsafat' Hubungan dengan bukti membutuhkan pertimbangan yang
cermat untuk memahami metodologi filosofis.
Untuk kembalike contoh-contoh yangditawarkan di atas, disarankan bahwametafisikaolahragamengusulkan de
tertentu fi Definisi olahraga.Perlu dicatat bahwa pendekatan semacam itu tidak berusaha, seperti yang mungkin dilakukan
oleh seorangleksikograf, untukmenetapkan apa yangdimaksud oleh penggunabahasa biasadengan istilah tersebut. '
olahraga
'. Inti dari Suits ' penyelidikan menunjukkan bahwapenggunaan bahasamungkin sering membingungkan. Filsuf
berusahauntuk menawarkan de yang konsisten fi negarayang melihat dan menyelesaikan kebingungan itu.
Kebingungan sehari-hari antara,katakanlah,olah ragadan permainan atau olah raga dan permainan dapat
disingkapkan.Diskusi kritis tentangSuits ' Karya, sebagaimanasesuai dengan argumenfilosofis semacam itu, akan
fokus sebagian besar padaapakah de-nyafi nisi koheren. Namun, filsuf tidak dapat melanjutkan dalam
ketidaktahuan sepenuhnyaakan bahasasehari-hari. Sebuah konsep filosofis olahraga yanggagal memetakan pada
apa yangbiasanyadiakui sebagai olahragamemanganeh (meskipun filsufseni seringbersedia menawarkan de fi
namadari ' seni ' yangbertentangan dengan penggunaan sehari-hari). Filsafat bahasa biasa, yangdiilhami olehkarya
Austin, Ryledan kemudian Wittgenstein, memperhatikan penggunaan itu, sebagian sebagai reaksi terhadap
kecenderungan filsafat sebelumnya kepada pengguna bahasapolisi dan untuk mendikte mereka apaarti kata-kata
mereka. Jadi, sementaraSuits mungkin dikritikdalam hal konsistensi internal analisisnya, dia mungkin jugadikritik
karenagagal memperhitungkan penggunaan sehari-hari. De nyafi Misalnya, bidang olahraga mencakup banyak
video game(justru karenaitu menguji keterampilan fisik).Masalah filosofis,kemudian, bukanlah dayatarik yang
blak-blakan apakah video game secaraumum dianggap olahragaatau tidak (dan karenanyatidak akan diselesaikan
oleh survei empiris terhadap orang-orang. ' sikap terhadap video game). Sebaliknya, masalahnyaadalah apakah
pantas atau diinginkan untuk mengklasifikasikan videogame sebagai olahraga. Penyelesaiannyamembutuhkan,
bukan bukti empiris lebih lanjut, tetapi argumen mengenai sifat dan nilai olahraga (dan videogame).
Hal serupadapat dikatakan tentangepistemologi. Epistemologi bukanlah studi empiris tentangpembelajaran
atau perolehan pengetahuan, meskipun sekali lagi mungkin memanfaatkan,katakanlah,ilmu olahraga atau
psikologi olahragadalam menjawab pertanyaan filosofis tentang alam dan alam. fi asal dari ' teknik ' atau '
pengetahuan ' dalam olahraga. Mengingat bahwanilai bukanlah sesuatu yang jelas dapat dilihatsecaraempiris,
aksiologi bersandar lebih jelas pada argumen, menghilangkan konsekuensi dari suatu hal tertentu. fi c pandangan
tentangapa yangberharga.
Terlepas dari pentingnyanalar dalam filsafat, parafilsuf olahraga mengambil contoh kehidupan nyata. Namun,
merekabiasanyatidak menghasilkan data empiris,memperlakukan argumen merekasebagai hipotesis yang
memerlukan pengujian. 9 Sebaliknya, contoh-contoh tersebut diperlakukan sebagai rangsangan untuk kembali kritis
fl ection. Contoh ini jarangterbukti dengan sendirinya dalam signi-nyafi tongkat.Itu adalah sang filsuf' interpretasi
tentangnya, dan dengan demikian wawasan tentangpotensinya, yangmembuatnya penting.Contoh kehidupan nyata
terkadangdapat diganti dengan eksperimen pemikiran,yangbiasanyamembayangkan situasi atau praktik baru,
dan sebagai tantangan asumsi yangditerimabegitu sajatentangbagaimanaduniabekerja dan dipahami.10
Eksperimen pikiran dan contoh kehidupan nyatasama-samamenantang,pada akhirnyabertujuan untuk
menghilangkan kebingungan.Seorangfilsuf mungkin,misalnya, memperlakukan kinerjawasit Howard Webb di
Final Piala DuniaSepak Bola2012(di manaseringkali pelanggaran brutal dibiarkan begitu saja) sebagai contoh
wasit yangbaik (katakanlah, mengingatkebutuhan untuk tidak merusak cangkir fi nal dengan mengurangi jumlah
pemain secara berlebihan
5
2016
4 A. Edgar
di lapangan). Di sini, kehidupan nyatatelah memberikan contoh yangdapat digunakan untuk
menantangkonsepsi nilai yangditerimabegitu sajadalam olahraga.
Satu di titik akhir dapatdibuat.Sementarafilsafatdapat menganalisis olahraga, mencari pemahaman yang lebih dalam
tentangapa itu olahraga dan mengapa itu penting, olahraga jugadapatdilihat sebagai bentuk laboratoriumfilosofis itu
sendiri. Gagasan bahwaolahragaadalah a ' laboratorium moral ' telah diusulkan olehMcFee. 11Aturan konstitutif
olahragamenimbulkan ujian moral tertentu, dengan menggodapesainguntuk menyontek, atau melihat bagaimanamereka
akan bereaksi terhadap kekerasan atau kebetulan belaka. Mungkin jugadisarankan bahwaaturan olahraga
mengeksplorasi pertanyaan metafisik yang lebih dalam,seperti sifatkebetulan,kausalitas,dan kehendak bebas. Seperti
yang dikatakan Hegel bahwa seni adalah filsafat, 12 Tapi di medium yang berbeda, jadi mungkin jugaolahragaadalah
filosofi,tapi di medium kompetisi yangterwujud, bukan argumen dan analisis konseptual. Pernyataan pengungkapan
Tidak ada potensi penipu fl ictyang menarik telah dilaporkan oleh penulis.
Catatan tentang kontributor
Andrew Edgar adalah Pembaca Filsafat di Universitas Cardiff, Inggris,dan presiden Asosiasi Eropa untuk Filsafat
Olahraga.
Catatan
1. Anthony Quinton, ' Pertanyaan Filsafat', dalam Ted Honderick (ed.), PendampingOxford untuk
Filsafat, ( Oxford: Oxford University Press,2005), xx. Stephen Mumford, ' Metafisika dan Olahraga
', dalam Mike McNamee dan William J. Morgan (eds.),Routledge
2. Handbook of the Philosophy ofSport, (Buku Pegangan Routledge dari Filsafat Olahraga,(
London:Routledge, 2015), 274.Bernard Suits,' Elemen Permainan ', dalam William J.
Morgan dan Klaus V. Meirer (eds.),
3. Pertanyaan Filsafat dalam Olahraga, Edisi ke-2.(Champaign, IL: Human Kinetics, 1988), 8 - 15.Steffen Borge, '
Epistemologi
4. dan Olahraga', dalam Mike McNamee dan William J. Morgan (eds.),
Routledge Handbook of thePhilosophyof Sport, (Buku Pegangan Routledge dari Filsafat Olahraga,( London:
Routledge,
5. 2015), 115. Untuk kumpulan esai inti dalam etikaolahraga, lihat Mike McNamee (ed.), EtikaOlahraga: Pembaca (
Abingdon:
Routledge, 2010). Tentang estetikaolahraga, lihatAndrew Edgar, Olahraga dan Seni:Esai dalam Hermeneutika
Olahraga( Abingdon:
6. Routledge, 2014). Graham McFee,Olahraga, Aturan dan Nilai: Investigasi Filosofis ke dalam SifatOlahraga(
London:
Routledge 2004).
7.
8. Tentangperbedaan antarafilsafatanalitik dan filsafat kontinental,lihat Scott Kretchmar, ' Filsafat
Olahragadan FilsafatAnalitik ', dalam Cesar R. Torres (ed.),Pendamping BloomsburypadaFilsafat
Olahraga, ( London: Bloomsbury, 2014),41 -
51. Baru-baru ini terjadi perkembangan ' filsafat eksperimental ', meskipun ini tidak ada fl pengaruhfilosofi olahraga
(Lihathttp://plato.stanford.e
9. entries / experimental-moral / (diakses 27Agustus 2015). Lihat, misalnya,Jas, ' Elemen
Permainan ', 14, dan kasus pengemudi yangberdedikasi, sebuah eksperimen pemikiran yang
membayangkan seorangpembalap yang begitu berdedikasi sehinggamerekamenganggap
melukai penonton sebagai pelanggaran yang lebih ringan daripada
6
10. m
e
l
a
n
g
g
ar aturan olahraga.Eksperimen memungkinkan kembali fl eksi atas sifat aturan dan prioritas
kewajiban olahragadan non-olahraga. Graham McFee, ' Olahraga:Laboratorium Moral? ', dalam
Mike McNamee (ed.),Just Leisure: Kebijakan, Etika dan Profesionalisme, ( Eastbourne:Asosiasi
Studi Rekreasi, 2000),153 - 68.
11.
12. GWFHegel, Kuliah Pengantar Estetika( London: Penguin, 1993).
7
BAB II
REVIEW JURNAL
Judul Jurnal Internasional Sejarah Olahraga
Pengarang Edgar, Andrew
Nama Jurnal The International Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport Th
Philosophy of Sport
Volume, Issue 3367, Januari
Tahun, halaman 16 November 2015, 1804-1807
reviewer Muhammad Aghniyaa-u Romadlon (18-3-2021)
Tanggal (18-3-2021)
Tujuan Jurnal Filsafat sebagai disiplin biasanya dicirikan melalui penggunaan argumen
dan analisis yang ketat, dan kejelasan fi kation makna konsep. Masalah
filosofis dengan demikian diselesaikan, bukan melalui seruan terhadap
bukti empiris, tetapi dengan mengidentifikasi pola pemikiran dan
pemikiran yang tidak konsisten dan membingungkan. fl ection. Makalah ini
akan mengklarifikasi sifat metodologi filosofis dengan menjelaskan
hubungan antara filsafat olahraga dan bidang tradisional inti filsafat,
metafisika, epistemologi, aksiologi dan logika.
Hasil Review ....Metafisika bertanya tentang sifat dasar realitas. Dengan demikian, ini
mungkin tampak terpisah dari sesuatu yang
tampaknya tidak fundamental seperti olahraga. Namun, seperti pendapat
Mumford, pertanyaan tentang hakikat olahraga itu
sendiri, atau tentang aturan, atau apa artinya menjadi seorang atlet, adalah
pertanyaan metafisik. 2 Mereka adalah
pertanyaan tentang realitas fundamental olahraga, bagian-bagian
komponennya, dan mereka yang memainkannya. Tujuan
dari penyelidikan tersebut adalah menghasilkan model konseptual yang
koheren dan komprehensif, yang sekaligus
mencakup dan menjelaskan semua manifestasi olahraga, dan secara jelas
membedakan antara olahraga dan aktivitas lain
(seperti bermain atau seni). Di sini, dalam ilustrasi, Jas ' de fi Judul sebuah
permainan dapat dipertimbangkan. 3 Sebuah
permainan, menurutnya, dibentuk oleh aturannya. Aturan memungkinkan
tindakan tertentu, sehingga, misalnya, seseorang
tidak dapat mencetak home run atau mencuri basis di luar aturan bisbol.......
..... Epistemologi adalah teori pengetahuan. Ini berkaitan dengan
pertanyaan tentang apa itu pengetahuan (berbeda
dengan keyakinan atau pendapat); bagaimana menjadi adil fi ed; atau
bahkan secara skeptis apakah ada sesuatu yang bisa diketahui. Di sini,
8
filsuf olahraga mungkin tertarik pada hakikat pengetahuan dalam olahraga,
dan dengan
demikian apakah seorang atlet harus menguasai suatu teknik, atau
bagaimana wasit mengakui pelanggaran aturan.
Perbedaan penting dalam epistemologi adalah di antara keduanya '
mengetahui bahwa ' dan ' pengetahuan-bagaimana '. 4 Biasanya, prioritas
telah diberikan dalam budaya Barat untuk mengetahui-itu, yaitu,
mengetahui proposisi (seperti ' akar kuadrat dari 4 adalah 2 ' atau ' Paris
adalah ibu kota Prancis ') adalah benar.....
....... Etika olahraga mencakup, di satu sisi, pertanyaan tentang etika dalam
permainan, dan dengan
demikian berbagai bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. Di sini,
pertanyaan filosofis inti mungkin adalah apakah
menyontek selalu buruk (pertimbangkan peran profesional yang curang),
atau apa yang membuat menyontek menjadi
buruk. Di sisi lain, etika olahraga menyikapi ke dalam fl pengaruh olahraga
pada masyarakat yang lebih luas, dan dengan
demikian misalnya pertanyaan, apakah olahraga dapat dan harus
menumbuhkan kebajikan atlet yang dapat membentuk
perilaku etis mereka di dunia non-olahraga......
....... Filsafat dapat dilakukan tanpa mengacu pada bukti empiris atau tanpa
mengacu pada data empiris. Meskipun ini
mungkin benar untuk ahli logika, dan filsafat sering disajikan seolah-olah
itu adalah disiplin yang memiliki nilai
tepatnya dalam pengabaian bukti empiris, filsafat ' Hubungan dengan bukti
membutuhkan pertimbangan yang
cermat untuk memahami metodologi filosofis.
Untuk kembali ke contoh-contoh yang ditawarkan di atas, disarankan
bahwa metafisika olahraga mengusulkan de
tertentu fi Definisi olahraga. Perlu dicatat bahwa pendekatan semacam itu
tidak berusaha, seperti yang mungkin dilakukan
oleh seorang leksikograf, untuk menetapkan apa yang dimaksud oleh
pengguna bahasa biasa dengan istilah tersebut.....
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sementara filsafat dapat menganalisis olahraga, mencari pemahaman yang lebih dalam
tentang apa itu olahraga dan mengapa itu penting, olahraga juga dapat dilihat sebagai
bentuk laboratorium filosofis itu sendiri. Gagasan bahwa olahraga adalah ' laboratorium
moral ' telah diusulkan oleh McFee. 11 Aturan konstitutif olahraga menimbulkan ujian
moral tertentu, dengan menggoda pesaing untuk menyontek, atau melihat bagaimana
mereka akan bereaksi terhadap kekerasan atau kebetulan belaka. Mungkin juga
disarankan bahwa aturan olahraga mengeksplorasi pertanyaan metafisik yang lebih
dalam, seperti sifat kebetulan, kausalitas, dan kehendak bebas. Seperti yang dikatakan
Hegel bahwa seni adalah filsafat, 12 Tapi di medium yang berbeda, jadi mungkin juga
olahraga adalah filosofi, tapi di medium kompetisi yang terwujud, bukan argumen dan
analisis konseptual.
SARAN
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan di dalam makalah
ini. Untuk ke depannya dapat menjelaskan secara detail dari berbagai sumber
10
DAFTAR PUSTAKA
Edgar, Andrew.(2015). The Philosophy of Sport. 1804-1807
Link slideshare

More Related Content

What's hot

Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sportsReview jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
IndraSaputra107
 
Review 5 jurnal internasional
Review 5 jurnal internasionalReview 5 jurnal internasional
Review 5 jurnal internasional
gabrielkristianto1
 
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
AzrulAzwar3
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap i
sairi72
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011irdinasyitah
 

What's hot (7)

Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sportsReview jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
Review jurnal philosophy of sport to philosophies of sports
 
Review 5 jurnal internasional
Review 5 jurnal internasionalReview 5 jurnal internasional
Review 5 jurnal internasional
 
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
Ppt review jurnal internasional azrul azwar 20_d_130
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap i
 
Topik 1 falsafah
Topik 1 falsafahTopik 1 falsafah
Topik 1 falsafah
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011
 
Sp sainsukan
Sp sainsukanSp sainsukan
Sp sainsukan
 

Similar to Review Jurnal 5 the international journal of the history of sport the philosophy of sport the philosophy of sport

Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
HestyOliviaSafitri
 
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
IndanaHaq
 
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
FajarArbi
 
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docxbeno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
GossGoss
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Muhammad Naufal Anditya
 
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
IndraSaputra107
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
SevtianDimas
 
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
MuhammadFarhanKholid
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
FayzaWibisono
 
21 yudis annotated bibliography
21 yudis  annotated bibliography21 yudis  annotated bibliography
21 yudis annotated bibliography
yudissihanita
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2
DimasSuudi
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
FayzaWibisono
 
Review jurnal what is the philosophy of sport
Review jurnal what is the philosophy of sportReview jurnal what is the philosophy of sport
Review jurnal what is the philosophy of sport
IndraSaputra107
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
MohamadSaputra1
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
NahriyahSalsabilah
 
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi OlahragaIlham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
IlhamPutra61
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
ArifUtomo7
 
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
MohamadSaputra1
 
Review jurnal 3
Review jurnal 3Review jurnal 3
Review jurnal 3
AzizHerdiansyah
 
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
YanuarAndiPratama
 

Similar to Review Jurnal 5 the international journal of the history of sport the philosophy of sport the philosophy of sport (20)

Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
 
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
 
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
Paradigma pendidikan dan filsafat pembinaan sepak bola, sebuah teoritis persp...
 
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docxbeno widyadhana_kelas_E (2).docx
beno widyadhana_kelas_E (2).docx
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
 
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
Review jurnal a hermeneutical analysis of the internalist approachin the phil...
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
 
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
REVIEW JURNAL_A Hermeneutical Analysis of the InternalistApproachin the Philo...
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
 
21 yudis annotated bibliography
21 yudis  annotated bibliography21 yudis  annotated bibliography
21 yudis annotated bibliography
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2
 
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
 
Review jurnal what is the philosophy of sport
Review jurnal what is the philosophy of sportReview jurnal what is the philosophy of sport
Review jurnal what is the philosophy of sport
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
 
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
Nahriyah salsabilah 2020 b_075_makalah reviuw 3
 
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi OlahragaIlham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
 
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 1
 
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
TUHAN, FILSAFAT OLAHRAGA, KINESIOLOGY : PENGUJIAN MACLNTYRE OLEH GREGG TWIETM...
 
Review jurnal 3
Review jurnal 3Review jurnal 3
Review jurnal 3
 
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Review Jurnal 5 the international journal of the history of sport the philosophy of sport the philosophy of sport

  • 1. i MAKALAH HASIL RIVIEW JURNAL “The International Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport The Philosophy of Sport” MATA KULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH OLAHRAGA SAMPUL Disusun Oleh: Muhammad Aghniyaa-u Romadlon 20060484064 2020B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI TAHUN AKADEMIK2020/2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb, Bismillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Hasil Riview Jurnal Dari The International Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport The Philosophy of Sport”. Dalam pembuatan ini saya dapat terbantu dengan adanya data-data yang lengkap mengenai materi yang diberikan sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu dan tidak ada masalah apapun. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata yang sempurna maka dari itu saya menerima saran atau kritik yang bersifat membangun atau membuat makalah ini lebih baik lagi. Sekian dan selamat membaca, terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb Surabaya, 16 Maret 2021 Muhammad Aghniyaa-u Romadlon
  • 3. iii DAFTAR ISI SAMPUL...................................................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................................................................................. ii DAFTAR ISI................................................................................................................................................................iii JURNAL..................................................................................................................................................................... 1 BAB II ........................................................................................................................................................................ 7 REVIEW JURNAL..................................................................................................................................................... 7 BAB III....................................................................................................................................................................... 9 PENUTUP.................................................................................................................................................................. 9 KESIMPULAN........................................................................................................................................................... 9 SARAN....................................................................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................ 10
  • 4. 1 JURNAL Jurnal Internasional Sejarah Olahraga ISSN: 0952-3367(Cetak)1743-9035(Online) Halaman mukajurnal: http://www.tandfonline.com/loi/fhsp20 FilsafatOlahraga Andrew Edgar Untuk mengutip artikel ini: AndrewEdgar (2015):The Philosophy ofSport, The International Journal of theHistory ofSport, DOI: 10.1080/ 09523367.2015.1108309 Untuk menautkan ke artikel ini: http://dx.doi.org/10.1080/09523367.2015.1108309 Dipublikasikan secara online: 16November 2015. Kirimkan artikel Anda ke jurnal ini Tampilan artikel: 18 Lihat artikel terkait Lihat data Crossmark Syarat & Ketentuan lengkap akses dan penggunaan dapat ditemukan di http://www.tandfonline.com/action/journalInformation?journalCode=fhsp20 Unduh oleh: [ Perpustakaan ECU] Tanggal: 10Januari 2016, Pukul: 06:42
  • 5. 2 Januari 2016 Jurnal Internasional Sejarah Olahraga, 2015 http://dx.doi.org/10.1080/09523367.2015.1108309 FilsafatOlahraga Andrew Edgar * Universitas Cardiff - ENCAP,Cardiff,Inggris Filsafatsebagai disiplin biasanyadicirikan melalui penggunaan argumen dan analisis yang ketat,dan kejelasan fi kation makna konsep. Masalah filosofis dengan demikian diselesaikan, bukan melalui seruan terhadap bukti empiris,tetapi dengan mengidentifikasi polapemikiran dan pemikiran yang tidak konsisten dan membingungkan. fl ection. Makalah ini akan mengklarifikasi sifat metodologi filosofis dengan menjelaskan hubungan antarafilsafatolahragadan bidangtradisional inti filsafat, metafisika, epistemologi,aksiologi dan logika. Kata kunci:filsafat; metafisika; epistemologi; aksiologi;logika Sedangkan istilahnya ' filsafat' mungkin berarti ' cintakebijaksanaan '( jika turunannyadari bahasa Yunani diartikan secaraharfiah), filsafat kontemporer lebih bermanfaatde fi ned sebagai ' pemikiran kritis rasional '. 1 Penyelidikan filosofis dengan demikian dapat dianggapsebagai proses urutan kedua kembali fl ection atas fi aktivitas pesanan pertama - seperti olahraga - dengan tujuan menjelaskan bagaimanaitu fi aktivitas tingkat pertamadipahami dan dipraktikkan. Pada inti dari setiap metodologi filosofis terdapat komitmen yangkuat terhadap kejelasan konseptual dan argumentasi yangkonsisten,dengan tujuan menghilangkan kebingungan dan kesalahpahaman. Teknik analisis dan argumen yang digunakan oleh filsuf olahraga dapat dipahami dengan mengenali jenis pertanyaan yang dibahas oleh filosofi olahraga. Filsafat secara umum biasanya dibagi menjadi empatcabang utama: metafisika; epistemologi; aksiologi;logika. Metafisika bertanyatentangsifatdasar realitas. Dengan demikian,ini mungkin tampak terpisah dari sesuatu yangtampaknya tidak fundamental seperti olahraga. Namun, seperti pendapat Mumford, pertanyaan tentanghakikat olahragaitu sendiri, atau tentang aturan, atau apaartinya menjadi seorang atlet, adalah pertanyaan metafisik. 2 Mereka adalah pertanyaan tentangrealitas fundamental olahraga, bagian-bagian komponennya,dan merekayang memainkannya. Tujuan dari penyelidikan tersebutadalah menghasilkan model konseptual yangkoheren dan komprehensif, yang sekaligus mencakup dan menjelaskan semuamanifestasi olahraga, dan secara jelas membedakan antaraolahragadan aktivitas lain (seperti bermain atau seni). Di sini, dalam ilustrasi, Jas ' de fi Judul sebuah permainan dapat dipertimbangkan. 3 Sebuah permainan, menurutnya,dibentuk oleh aturannya.Aturan memungkinkan tindakan tertentu, sehingga, misalnya,seseorangtidak dapat mencetak home run atau mencuri basis di luar aturan bisbol.Lebih jauh, Suits berpendapat, bahwatujuan yangdibuatoleh aturan (seperti mencetak gol, mengoleksi putt atau menyelesaikan maraton)hanyauntuk dicapai melalui inef. fi cient berarti speci fi dieditoleh aturan. Ada carayanglebih mudah untuk memasukkan bola golf ke dalam lubangdaripada dengan memukulnya dengan tongkatgolf. Selanjutnya, Setelan * Surel: edgar@cf.ac.uk © 2015 Taylor& Francis
  • 6. 3 2016 2 A. Edgar berpendapatbahwaolahragadapat dibedakan dari permainan lain, dalam olahragaitu menguji seorang pemain ' Keterampilan fisik. Jadi, sepak bola dan anak panah adalah olahraga, dan catur, oleh de ini fi nition, bukan. Epistemologi adalah teori pengetahuan. Ini berkaitan dengan pertanyaan tentangapa itu pengetahuan (berbedadengan keyakinan atau pendapat);bagaimanamenjadi adil fi ed;atau bahkan secaraskeptis apakah adasesuatu yangbisadiketahui. Di sini, filsufolahragamungkin tertarik pada hakikat pengetahuan dalam olahraga, dan dengan demikian apakah seorangatlet harus menguasai suatu teknik, atau bagaimana wasit mengakui pelanggaran aturan.Perbedaan pentingdalam epistemologi adalah di antarakeduanya' mengetahui bahwa' dan ' pengetahuan-bagaimana '. 4 Biasanya, prioritas telah diberikan dalam budaya Barat untuk mengetahui-itu, yaitu,mengetahui proposisi (seperti ' akar kuadrat dari 4 adalah 2 ' atau ' Paris adalah ibu kota Prancis ') adalah benar.Filosofi olahraga menunjukkan bahwam engetahui cara, yaitu mengetahui caramelakukan sesuatu, sebenarnya lebih penting. Di sini,pertanyaan tentang epistemologi dan ontologi tumpang tindih,untuk justifikasi fi kation prioritas mengetahui-bagaimana bersandar padapengakuan metafisik bahwa atlet padadasarnya diwujudkan, dan sedemikian rupa sehingga keputusan strategis dalam pertandingan (seperti batsman ' Keputusan tentang bagaimanamemainkan bola tertentu di kriket)dapatterjadi tanpakesadaran mental kembali fl ection. Aksiologi adalah studi tentangnilai. Pada dasarnya,ini adalah untuk menanyakan mengapa olahragaitu penting.Karenaitu mencakupsatu bagian terbesar dari filosofi olahraga, karena itu melibatkan etika,5 politik dan estetika. Etikaolahragamencakup,di satu sisi, pertanyaan tentangetikadalam permainan, dan dengan demikian berbagai bentuk kecurangan yangmungkin terjadi. Di sini, pertanyaan filosofis inti mungkin adalah apakah menyontek selalu buruk (pertimbangkan peran profesional yangcurang), atau apayangmembuat menyontek menjadi buruk. Di sisi lain, etikaolahragamenyikapi ke dalam fl pengaruh olahragapadamasyarakat yanglebih luas,dan dengan demikian misalnyapertanyaan, apakah olahraga dapat dan harus menumbuhkan kebajikan atletyangdapat membentuk perilaku etis merekadi dunia non-olahraga. Nilai lain yangmungkin dimiliki olahragaadalah nilai estetika. 6 Olahragamungkin indah,meningkatkan kehidupan, dan bahkan dapat menerangi dan memberi makna pada kehidupan non-olahraga.Pertanyaan filosofis lagi-lagi terletak padapertanyaan tidak hanya apakah olahraga itu indah,dan dalam apa keindahan itu mungkin ada, tetapi juga apakah itu seharusnya indah. Mungkinkah adanilai dari keburukan olahragakekerasan? Itu di Cabangterakhir filsafatyang disebutkan di atas adalah logika.Karenastudi tentang penalaran, logikaadalah bentuk filsafat yangpaling murni,dan dengan demikian merupakan bentuk yang palingjauh dari filsafatolahraga. Namun, padasatu tingkat, dapat dicatat bahwa olahraga itu sendiri harus dibentuk oleh seperangkat aturan yangkonsisten secaralogis. Jikaaturan olahraga tidak konsisten,maka pada titik tertentu akan menjadi tidak jelas, bagi pemain dan dari fi cials sama, bagaimanamelanjutkan. Jadi, konsistensi logis adalah bagian dari olahraga, dan kembali fl Bagian tentangaturan olahragamemberi tahu filsuf banyak hal tentangbagaimanaaturan ditafsirkan,diikuti, dan bagaimanainkonsistensi diselesaikan. 7 Lebih mendasar, logika menyoroti metodologi filsafat. Seperti disebutkan di atas, filsuf' Alatyang palingpenting adalah penalaran yang konsisten. Adapendekatan yangberbedadalam filsafat, dengan perbedaan antara filsufanalitik dan kontinental menjadi yangpalingjelas. 8 Meskipun adil untuk mengatakan filsufanalitik lebih menekankan pada analisis logis (seperti yangdisarankan label),dan filsufkontinental mungkin berpendapatada hubungan erat antara filsafat dan proses kreatif dan imajinatif dari sastra dan puisi, semuanyamenyadari pentingnya argumen yangketat.Dengan demikian, metafisika, epistemologi dan aksiologi berjalan,baik itu dipraktikkan oleh filsuf analitik atau kontinental, olehde fi menemukan konsep dan mengeksplorasi implikasi dari de tersebutfi definisi atau asumsi dan aksiomafundamental lainnya. Penekanan padapenalaran ini mungkin menunjukkan hal itu
  • 7. 4 2016 Jurnal Internasional Sejarah Olahraga 3 Filsafatdapatdilakukan tanpamengacu pada bukti empiris atau tanpamengacu padadataempiris. Meskipun ini mungkin benaruntuk ahli logika,dan filsafatsering disajikan seolah-olah itu adalah disiplin yang memiliki nilai tepatnya dalam pengabaian bukti empiris, filsafat' Hubungan dengan bukti membutuhkan pertimbangan yang cermat untuk memahami metodologi filosofis. Untuk kembalike contoh-contoh yangditawarkan di atas, disarankan bahwametafisikaolahragamengusulkan de tertentu fi Definisi olahraga.Perlu dicatat bahwa pendekatan semacam itu tidak berusaha, seperti yang mungkin dilakukan oleh seorangleksikograf, untukmenetapkan apa yangdimaksud oleh penggunabahasa biasadengan istilah tersebut. ' olahraga '. Inti dari Suits ' penyelidikan menunjukkan bahwapenggunaan bahasamungkin sering membingungkan. Filsuf berusahauntuk menawarkan de yang konsisten fi negarayang melihat dan menyelesaikan kebingungan itu. Kebingungan sehari-hari antara,katakanlah,olah ragadan permainan atau olah raga dan permainan dapat disingkapkan.Diskusi kritis tentangSuits ' Karya, sebagaimanasesuai dengan argumenfilosofis semacam itu, akan fokus sebagian besar padaapakah de-nyafi nisi koheren. Namun, filsuf tidak dapat melanjutkan dalam ketidaktahuan sepenuhnyaakan bahasasehari-hari. Sebuah konsep filosofis olahraga yanggagal memetakan pada apa yangbiasanyadiakui sebagai olahragamemanganeh (meskipun filsufseni seringbersedia menawarkan de fi namadari ' seni ' yangbertentangan dengan penggunaan sehari-hari). Filsafat bahasa biasa, yangdiilhami olehkarya Austin, Ryledan kemudian Wittgenstein, memperhatikan penggunaan itu, sebagian sebagai reaksi terhadap kecenderungan filsafat sebelumnya kepada pengguna bahasapolisi dan untuk mendikte mereka apaarti kata-kata mereka. Jadi, sementaraSuits mungkin dikritikdalam hal konsistensi internal analisisnya, dia mungkin jugadikritik karenagagal memperhitungkan penggunaan sehari-hari. De nyafi Misalnya, bidang olahraga mencakup banyak video game(justru karenaitu menguji keterampilan fisik).Masalah filosofis,kemudian, bukanlah dayatarik yang blak-blakan apakah video game secaraumum dianggap olahragaatau tidak (dan karenanyatidak akan diselesaikan oleh survei empiris terhadap orang-orang. ' sikap terhadap video game). Sebaliknya, masalahnyaadalah apakah pantas atau diinginkan untuk mengklasifikasikan videogame sebagai olahraga. Penyelesaiannyamembutuhkan, bukan bukti empiris lebih lanjut, tetapi argumen mengenai sifat dan nilai olahraga (dan videogame). Hal serupadapat dikatakan tentangepistemologi. Epistemologi bukanlah studi empiris tentangpembelajaran atau perolehan pengetahuan, meskipun sekali lagi mungkin memanfaatkan,katakanlah,ilmu olahraga atau psikologi olahragadalam menjawab pertanyaan filosofis tentang alam dan alam. fi asal dari ' teknik ' atau ' pengetahuan ' dalam olahraga. Mengingat bahwanilai bukanlah sesuatu yang jelas dapat dilihatsecaraempiris, aksiologi bersandar lebih jelas pada argumen, menghilangkan konsekuensi dari suatu hal tertentu. fi c pandangan tentangapa yangberharga. Terlepas dari pentingnyanalar dalam filsafat, parafilsuf olahraga mengambil contoh kehidupan nyata. Namun, merekabiasanyatidak menghasilkan data empiris,memperlakukan argumen merekasebagai hipotesis yang memerlukan pengujian. 9 Sebaliknya, contoh-contoh tersebut diperlakukan sebagai rangsangan untuk kembali kritis fl ection. Contoh ini jarangterbukti dengan sendirinya dalam signi-nyafi tongkat.Itu adalah sang filsuf' interpretasi tentangnya, dan dengan demikian wawasan tentangpotensinya, yangmembuatnya penting.Contoh kehidupan nyata terkadangdapat diganti dengan eksperimen pemikiran,yangbiasanyamembayangkan situasi atau praktik baru, dan sebagai tantangan asumsi yangditerimabegitu sajatentangbagaimanaduniabekerja dan dipahami.10 Eksperimen pikiran dan contoh kehidupan nyatasama-samamenantang,pada akhirnyabertujuan untuk menghilangkan kebingungan.Seorangfilsuf mungkin,misalnya, memperlakukan kinerjawasit Howard Webb di Final Piala DuniaSepak Bola2012(di manaseringkali pelanggaran brutal dibiarkan begitu saja) sebagai contoh wasit yangbaik (katakanlah, mengingatkebutuhan untuk tidak merusak cangkir fi nal dengan mengurangi jumlah pemain secara berlebihan
  • 8. 5 2016 4 A. Edgar di lapangan). Di sini, kehidupan nyatatelah memberikan contoh yangdapat digunakan untuk menantangkonsepsi nilai yangditerimabegitu sajadalam olahraga. Satu di titik akhir dapatdibuat.Sementarafilsafatdapat menganalisis olahraga, mencari pemahaman yang lebih dalam tentangapa itu olahraga dan mengapa itu penting, olahraga jugadapatdilihat sebagai bentuk laboratoriumfilosofis itu sendiri. Gagasan bahwaolahragaadalah a ' laboratorium moral ' telah diusulkan olehMcFee. 11Aturan konstitutif olahragamenimbulkan ujian moral tertentu, dengan menggodapesainguntuk menyontek, atau melihat bagaimanamereka akan bereaksi terhadap kekerasan atau kebetulan belaka. Mungkin jugadisarankan bahwaaturan olahraga mengeksplorasi pertanyaan metafisik yang lebih dalam,seperti sifatkebetulan,kausalitas,dan kehendak bebas. Seperti yang dikatakan Hegel bahwa seni adalah filsafat, 12 Tapi di medium yang berbeda, jadi mungkin jugaolahragaadalah filosofi,tapi di medium kompetisi yangterwujud, bukan argumen dan analisis konseptual. Pernyataan pengungkapan Tidak ada potensi penipu fl ictyang menarik telah dilaporkan oleh penulis. Catatan tentang kontributor Andrew Edgar adalah Pembaca Filsafat di Universitas Cardiff, Inggris,dan presiden Asosiasi Eropa untuk Filsafat Olahraga. Catatan 1. Anthony Quinton, ' Pertanyaan Filsafat', dalam Ted Honderick (ed.), PendampingOxford untuk Filsafat, ( Oxford: Oxford University Press,2005), xx. Stephen Mumford, ' Metafisika dan Olahraga ', dalam Mike McNamee dan William J. Morgan (eds.),Routledge 2. Handbook of the Philosophy ofSport, (Buku Pegangan Routledge dari Filsafat Olahraga,( London:Routledge, 2015), 274.Bernard Suits,' Elemen Permainan ', dalam William J. Morgan dan Klaus V. Meirer (eds.), 3. Pertanyaan Filsafat dalam Olahraga, Edisi ke-2.(Champaign, IL: Human Kinetics, 1988), 8 - 15.Steffen Borge, ' Epistemologi 4. dan Olahraga', dalam Mike McNamee dan William J. Morgan (eds.), Routledge Handbook of thePhilosophyof Sport, (Buku Pegangan Routledge dari Filsafat Olahraga,( London: Routledge, 5. 2015), 115. Untuk kumpulan esai inti dalam etikaolahraga, lihat Mike McNamee (ed.), EtikaOlahraga: Pembaca ( Abingdon: Routledge, 2010). Tentang estetikaolahraga, lihatAndrew Edgar, Olahraga dan Seni:Esai dalam Hermeneutika Olahraga( Abingdon: 6. Routledge, 2014). Graham McFee,Olahraga, Aturan dan Nilai: Investigasi Filosofis ke dalam SifatOlahraga( London: Routledge 2004). 7. 8. Tentangperbedaan antarafilsafatanalitik dan filsafat kontinental,lihat Scott Kretchmar, ' Filsafat Olahragadan FilsafatAnalitik ', dalam Cesar R. Torres (ed.),Pendamping BloomsburypadaFilsafat Olahraga, ( London: Bloomsbury, 2014),41 - 51. Baru-baru ini terjadi perkembangan ' filsafat eksperimental ', meskipun ini tidak ada fl pengaruhfilosofi olahraga (Lihathttp://plato.stanford.e 9. entries / experimental-moral / (diakses 27Agustus 2015). Lihat, misalnya,Jas, ' Elemen Permainan ', 14, dan kasus pengemudi yangberdedikasi, sebuah eksperimen pemikiran yang membayangkan seorangpembalap yang begitu berdedikasi sehinggamerekamenganggap melukai penonton sebagai pelanggaran yang lebih ringan daripada
  • 9. 6 10. m e l a n g g ar aturan olahraga.Eksperimen memungkinkan kembali fl eksi atas sifat aturan dan prioritas kewajiban olahragadan non-olahraga. Graham McFee, ' Olahraga:Laboratorium Moral? ', dalam Mike McNamee (ed.),Just Leisure: Kebijakan, Etika dan Profesionalisme, ( Eastbourne:Asosiasi Studi Rekreasi, 2000),153 - 68. 11. 12. GWFHegel, Kuliah Pengantar Estetika( London: Penguin, 1993).
  • 10. 7 BAB II REVIEW JURNAL Judul Jurnal Internasional Sejarah Olahraga Pengarang Edgar, Andrew Nama Jurnal The International Journal of the History of Sport The Philosophy of Sport Th Philosophy of Sport Volume, Issue 3367, Januari Tahun, halaman 16 November 2015, 1804-1807 reviewer Muhammad Aghniyaa-u Romadlon (18-3-2021) Tanggal (18-3-2021) Tujuan Jurnal Filsafat sebagai disiplin biasanya dicirikan melalui penggunaan argumen dan analisis yang ketat, dan kejelasan fi kation makna konsep. Masalah filosofis dengan demikian diselesaikan, bukan melalui seruan terhadap bukti empiris, tetapi dengan mengidentifikasi pola pemikiran dan pemikiran yang tidak konsisten dan membingungkan. fl ection. Makalah ini akan mengklarifikasi sifat metodologi filosofis dengan menjelaskan hubungan antara filsafat olahraga dan bidang tradisional inti filsafat, metafisika, epistemologi, aksiologi dan logika. Hasil Review ....Metafisika bertanya tentang sifat dasar realitas. Dengan demikian, ini mungkin tampak terpisah dari sesuatu yang tampaknya tidak fundamental seperti olahraga. Namun, seperti pendapat Mumford, pertanyaan tentang hakikat olahraga itu sendiri, atau tentang aturan, atau apa artinya menjadi seorang atlet, adalah pertanyaan metafisik. 2 Mereka adalah pertanyaan tentang realitas fundamental olahraga, bagian-bagian komponennya, dan mereka yang memainkannya. Tujuan dari penyelidikan tersebut adalah menghasilkan model konseptual yang koheren dan komprehensif, yang sekaligus mencakup dan menjelaskan semua manifestasi olahraga, dan secara jelas membedakan antara olahraga dan aktivitas lain (seperti bermain atau seni). Di sini, dalam ilustrasi, Jas ' de fi Judul sebuah permainan dapat dipertimbangkan. 3 Sebuah permainan, menurutnya, dibentuk oleh aturannya. Aturan memungkinkan tindakan tertentu, sehingga, misalnya, seseorang tidak dapat mencetak home run atau mencuri basis di luar aturan bisbol....... ..... Epistemologi adalah teori pengetahuan. Ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apa itu pengetahuan (berbeda dengan keyakinan atau pendapat); bagaimana menjadi adil fi ed; atau bahkan secara skeptis apakah ada sesuatu yang bisa diketahui. Di sini,
  • 11. 8 filsuf olahraga mungkin tertarik pada hakikat pengetahuan dalam olahraga, dan dengan demikian apakah seorang atlet harus menguasai suatu teknik, atau bagaimana wasit mengakui pelanggaran aturan. Perbedaan penting dalam epistemologi adalah di antara keduanya ' mengetahui bahwa ' dan ' pengetahuan-bagaimana '. 4 Biasanya, prioritas telah diberikan dalam budaya Barat untuk mengetahui-itu, yaitu, mengetahui proposisi (seperti ' akar kuadrat dari 4 adalah 2 ' atau ' Paris adalah ibu kota Prancis ') adalah benar..... ....... Etika olahraga mencakup, di satu sisi, pertanyaan tentang etika dalam permainan, dan dengan demikian berbagai bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. Di sini, pertanyaan filosofis inti mungkin adalah apakah menyontek selalu buruk (pertimbangkan peran profesional yang curang), atau apa yang membuat menyontek menjadi buruk. Di sisi lain, etika olahraga menyikapi ke dalam fl pengaruh olahraga pada masyarakat yang lebih luas, dan dengan demikian misalnya pertanyaan, apakah olahraga dapat dan harus menumbuhkan kebajikan atlet yang dapat membentuk perilaku etis mereka di dunia non-olahraga...... ....... Filsafat dapat dilakukan tanpa mengacu pada bukti empiris atau tanpa mengacu pada data empiris. Meskipun ini mungkin benar untuk ahli logika, dan filsafat sering disajikan seolah-olah itu adalah disiplin yang memiliki nilai tepatnya dalam pengabaian bukti empiris, filsafat ' Hubungan dengan bukti membutuhkan pertimbangan yang cermat untuk memahami metodologi filosofis. Untuk kembali ke contoh-contoh yang ditawarkan di atas, disarankan bahwa metafisika olahraga mengusulkan de tertentu fi Definisi olahraga. Perlu dicatat bahwa pendekatan semacam itu tidak berusaha, seperti yang mungkin dilakukan oleh seorang leksikograf, untuk menetapkan apa yang dimaksud oleh pengguna bahasa biasa dengan istilah tersebut.....
  • 12. 9 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Sementara filsafat dapat menganalisis olahraga, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang apa itu olahraga dan mengapa itu penting, olahraga juga dapat dilihat sebagai bentuk laboratorium filosofis itu sendiri. Gagasan bahwa olahraga adalah ' laboratorium moral ' telah diusulkan oleh McFee. 11 Aturan konstitutif olahraga menimbulkan ujian moral tertentu, dengan menggoda pesaing untuk menyontek, atau melihat bagaimana mereka akan bereaksi terhadap kekerasan atau kebetulan belaka. Mungkin juga disarankan bahwa aturan olahraga mengeksplorasi pertanyaan metafisik yang lebih dalam, seperti sifat kebetulan, kausalitas, dan kehendak bebas. Seperti yang dikatakan Hegel bahwa seni adalah filsafat, 12 Tapi di medium yang berbeda, jadi mungkin juga olahraga adalah filosofi, tapi di medium kompetisi yang terwujud, bukan argumen dan analisis konseptual. SARAN Saya sebagai penulis, menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan di dalam makalah ini. Untuk ke depannya dapat menjelaskan secara detail dari berbagai sumber
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Edgar, Andrew.(2015). The Philosophy of Sport. 1804-1807 Link slideshare