SlideShare a Scribd company logo
International Journal of Mathematics and Mathematical Sciences
Optimal Control Problem of
Treatment for Obesity in
a Closed Population
By : D. Aldila, N. Rarasati, N. Nuraini, and E. Soewono, MIPA-ITB (2014)
Diulas Oleh : Nurhayati Rahayu(23814305)
Latar Belakang (1)
Obesitas adalah kondisi dari seseorang yang memiliki berat badan yang melebihi dari
ukuran ideal yang seharusnya. Setiap orang pada dasarnya membutuhkan kalori untuk
berbagai macam manfaat, misalnya untuk mengatur suhu tubuh, energi untuk
beraktifitas, dll. Namun pada pengkonsumsian yang berlebih dan tidak disertai dengan
gaya hidup sehat, kalori terbukti tidak baik untuk kesehatan tubuh yang dapat
mengakibatkan penyakit obesitas.
Latar Belakang (2)
• Untuk mengatasi hal ini, penulis memberikan solusi dinamik untuk mensimulasikan
interaksi antara berat tubuh ideal (healthy people), berat tubuh berlebih
(overweight people) dan berat tubuh sangat berlebih (obese people)
• Membagi populasi manusia menjadi 3, yaitu :
– Populasi I : Manusia dengan berat badan tubuh ideal (x)
– Populasi II : Manusia dengan berat badan tubuh berlebih (y)
– Populasi III : Manusia dengan berat badan tubuh sangat berlebih (z)
• Berbeda dengan pemodelan yang telah dibangun sebelumnya, pada penelitian kali
ini penulis akan melakukan pendekatan yang berbeda yaitu pemodelan
matematika dengan melihat kasus ini dari sisi penyebaran penyakit secara vertikal
dan horizontal. Interfensi dari 2 skenario sebagai variabel kontrol yang bergantung
terhadap waktu, yaitu :
– Skenario 1 : program diet dengan kampanye hidup sehat untuk populasi ‘y’
– Skenario 2 : program perawatan untuk populasi ‘z’
Perumusan Masalah
solusi optimal untuk melaksanakan skenario guna
meminimumkan jumlah manusia yang terindikasi penyakit
berat badan berlebih (overweight) dan berat badan sangat
berlebih (obesity) dengan biaya serendah mungkin
Asumsi
• Titik kesetimbangan bebas penyakit, titik kesetimbangan penyakit, dan rasio dasar reproduksi (ℜ0)
sebagai indikator penyakit ditunjukkan secara analitical
• Titik kesetimbangan bebas penyakit akan dinyatakan stabil bila dan hanya bila ℜ0< 1
• Obesitas tidak mengakibatkan kepunahan pada populasi manusia
• Rata-rata masuknya penderita baru pada ketiga populasi adalah sama dengan mortalitas. Hal ini
untuk menghindari pengurangan manusia di setiap bagian (𝜃 = 𝜇)
Parameter Deskripsi Nilai
𝜽 Rata2 kemunculan sampel manusia baru secara alami (per hari) 1
(65𝑥365)
𝝁 Rata2 kepunahan secara alami (per hari) 1
(65𝑥365)
𝒃 Koefisien interaksi manusia (per hari) 0.1
𝐾
𝜶 Infeksi dikarenaka gaya hidup tidak sehat (per hari) 0.05
𝜸 Rata-rata kesembutan dari populasi ‘y’ ke populasi ‘x’ secara alami (per hari) 0.05
𝑲 Total sampel manusia pada semua populasi 1000
𝒑 Jumlah sampel manusia baru sehat keturunan dari ortu dg riwayat overweight 0.5
𝒒 Jumlah sampel manusia baru sehat keturunan dari ortu dg riwayat obesitas 0.5
𝒖 𝟏 Skenario 1 : program diet dengan kampanye hidup sehat untuk populasi ‘y’ (per hari) [0.1]
𝒖 𝟐 Skenario 2 : program perawatan untuk populasi ‘z’ (per hari) [0.1]
Solusi (1) : Dinamic Programming
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, maka dibentuk sistem dinamik seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Health (x) Overweight (y) Obese (z)
𝜃(𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧)
𝛾 + 𝑢1(𝑡) 𝑦
(𝑏𝑦 + 𝑏𝑧)𝑥 (𝑏𝑧 + 𝛼)𝑦
𝑢1(𝑡)𝑦
𝑢2(𝑡)𝑧
𝜇𝑧𝜇𝑦𝜇𝑥
𝑑𝑥
𝑑𝑡
= 𝜃 𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧 + 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 −
𝑏
𝐾
𝑦 +
𝑏
𝐾
𝑧 𝑥 − 𝜇𝑥 (1)
𝑑𝑦
𝑑𝑡
= 𝜃 1 − 𝑝 𝑦 + 1 − 𝑞 𝑧 +
𝑏
𝐾
𝑦 +
𝑏
𝐾
𝑧 𝑥 + 𝑢2 𝑡 𝑧 − 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 −
𝑏
𝐾
𝑧 + 𝛼 𝑦 − 𝜇𝑦 (2)
𝑑𝑧
𝑑𝑡
=
𝑏
𝐾
𝑧 + 𝛼 𝑦 − 𝑢2 𝑡 𝑧 − 𝜇𝑧 (3)
Dimana 𝑢1(𝑡) dan 𝑢2(𝑡) adalah merupakan variabel kontrol yang bergantung terhadap waktu. Sistem di
atas harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dengan menerapkan semua skenario yang ada.
Analisis Model : Titik Kesetimbangan
Pada sisi kanan dari persamaan (1) sampai dengan (3) akan memiliki dua persamaan titik
kesetimbangan yang berbeda, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit (Disease Free
Equilibrium / DFE) diartikan bahwa ketiga populasi yang terinfeksi = 0, titik kesetimbangan
penyakit (Endemic Equilibrium / EE) diartikan bahwa semua populasi terisi.
Persamaan DFE dan EE adalah sebagai berikut :
𝐷𝐹𝐸 = 𝑥∗
, 𝑦∗
, 𝑧∗
= (𝐾, 0,0) (4)
𝐸𝐸 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 = (
𝑔
𝑢2 𝐾+𝜇𝐾+𝑏 𝑧+𝛼𝐾 𝑏
,
𝑧𝐾 𝜇+𝑢2
𝑏 𝑧+𝛼𝐾
, 𝑧) (5)
Dimana :
𝑔 = 𝐾(𝑝𝜇𝐾𝑢2 + 𝑝𝜇2
𝐾 + 𝜇𝑞𝑏 𝑧 + 𝜇𝑞𝛼𝐾 + 𝐾𝛾𝑢2 + 𝐾𝛾𝜇 + 𝐾𝑢1 𝑢2 + 𝐾𝑢1 𝜇) (6)
K = Jumlah sampel manusia dan dipenuhi dengan :
𝐾 = 𝑥 + 𝑦 + 𝑧
Analisis Model : Titik Kesetimbangan
Rasio Dasar Reproduksi dinotasikan sebagai ℜ0 mewakili jumlah yang diharapkan untuk
kasus yang lain dimana terjadi infeksi pada masa inkubasi pada populasi ‘x’ atau sampel
manusia yang sehat. Untuk itu pertama kali perlu dibangun suatu matriks terhadap
kehadiran generasi baru.
𝐴 = (𝐺 + 𝑇)𝐴 (7)
Dimana :
𝐴 = (𝑦, 𝑧) 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑜𝑠𝑒
𝐺 = matriks transisi / peralihan, mendeskripsikan tentang setiap perubahan kondisi,
termasuk rata-rata kepunahan dikarenakan oleh kematian atau daya tahan tubuh pada
populasi ‘y’ dan ‘z’.
𝑇 = matriks transmisi, mendeskripsikan tentang proses produksi infeksi baru
K = Jumlah sampel manusia dan dipenuhi dengan :
Matriks G dan matriks T adalah sebagai berikut :
𝐺 =
1 − 𝑝 𝜇 − 𝛼 − 𝛾 − 𝑢1 − 𝜇 1 − 𝑞 𝜇 + 𝑢2
𝛼 −𝑢2 − 𝜇
(8)
𝑇 =
𝑏 𝑏
0 0
(9)
Analisis Model : Rasio Dasar Reproduksi
Dikarenakan oleh DFE berisi sampel semua manusia yang sehat maka DFE = K. ℜ0 juga
sama dengan jarak spektrum matriks 𝑇𝐺−1
, dimana 𝑇𝐺−1
dapat disebut dengan
matriks generasi baru (NGM).
𝑁𝐺𝑀 =
𝑏(𝜇+𝑢2)
𝐿
+
𝑏𝛼
𝐿
−
𝑏 −𝜇+𝜇𝑞−𝑢2
𝐿
+
𝑏(𝜇𝑝+𝛼+𝛾+𝑢1)
𝐿
0 0
(10)
Dimana :
𝐿 = 𝑝𝜇𝑢2 + 𝜇2 𝑝 + 𝛼𝜇𝑞 + 𝛾𝑢2 + 𝜇𝛾 + 𝑢1 𝑢2 + 𝜇𝑢1
Maka Rasio Dasar Reproduksi dapat dihitung dengan persamaan berikut :
ℜ0 =
𝑏(𝜇+𝑢2+𝛼)
𝜇2 𝑝+ 𝑝𝑢2+𝑞𝛼+𝛾+𝑢1 𝜇+𝑢2(𝛾+𝑢1)
(11)
Kita dapatkan bahwa DFE akan stabil jika dan hanya jika ℜ0 < 1.
Analisis Model : Sensitifitas ℜ0
Solusi (2) : Optimal Control Ploblem
Setelah mengetahui tujuan dari penelitian ini, maka dibentuklah fungsi objektif,
sebagai berikut :
𝐽 𝑢𝑖, Ω = 0
𝑇
(𝑤 𝑥 𝑥2
+ 𝑤 𝑦 𝑦2
+ 𝑤𝑧 𝑧2
+ 𝑤 𝑢1
𝑢1
2
+ 𝑤 𝑢2
𝑢2
2
)𝑑𝑡 (12)
Dimana :
Ω = populasi ‘x’,’y’ dan ‘z’
i = 1,2 = skenario 1 dan 2
𝑤 𝑥, 𝑤 𝑦, 𝑤𝑧 = nilai bobot untuk masing-masing populasi
Dengan fungsi objektif yaitu meminimumkan jumlah manusia yang terinfeksi, dimana
telah di atur bahwa 𝑤 𝑥 = 0, 𝑤 𝑦 > 0 dan 𝑤𝑧 > 0.
𝑤 𝑢1
, 𝑤 𝑢2
= nilai bobot untuk masing-masing skenario
menemukan nilai dari variabel kontrol 𝑢1(𝑡) dan 𝑢2(𝑡) dari t=0 hingga t=T :
𝐽 𝑢1 𝑡 , 𝑢2 𝑡 = min{𝐽(𝑢𝑖
∗
, Ω)|(𝑢1, 𝑢2)𝜖𝜙} (13)
Subject to : sistem pada persamaan (1) sampai dengan (3) dan dimana set kontrol dari
𝜙 adalah merupakan fungsi pada [0,T] dan 𝑎𝑖 ≤ 𝑢𝑖
∗
≤ 𝑏𝑖 untuk i = 1,2. Parameter 𝑎𝑖
dan 𝑏𝑖 adalah merupakan batas bawah dan batas atas dari variabel kontrol.
Solusi (2) : Optimal Control Ploblem
Sehingga persamaan Lagrangian seperti berikut ini :
ℒ Ω, Λ = 𝑤 𝑥 𝑥2
+ 𝑤 𝑦 𝑦2
+ 𝑤𝑧 𝑧2
+ 𝑤 𝑢1
𝑢1
2
+ 𝑤 𝑢2
𝑢2
2
+ 𝜆 𝑥 𝜃 𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧 + 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 −
Solusi (2) : Optimal Control Ploblem
Untuk mendapatkan kondisi optimal untuk meminimalkan fungsi biaya (cost function)
pada persamaan (12), maka perlu untuk memberlakukan Lagrangian pada variabel
kontrol sehingga sama dengan 0, seperti pada persamaan berikut ini :
𝜕ℒ
𝜕𝑢1
= 2𝑤 𝑢1
𝑢1 + 𝑦 𝜆 𝑥 − 𝜆 𝑦 = 0 (18)
𝜕ℒ
𝜕𝑢2
= 2𝑤 𝑢2
𝑢2 + 𝑧 𝜆 𝑦 − 𝜆 𝑧 = 0 (19)
Pada dua persamaan di atas, kita memperoleh :
𝑢1 =
𝑦(𝜆 𝑦−𝜆 𝑥)
2𝑤 𝑢1
, 𝑢2 =
𝑧(𝜆 𝑧−𝜆 𝑦)
2𝑤 𝑢2
(20)
Dengan mempertimbangkan batas bawah 𝑎𝑖 dan batas atas 𝑏𝑖 untuk i =1,2 untuk
masing-masing variabel kontrol, maka diperoleh kontrol optimal seperti berikut :
𝑢1 = max(𝑎1, min(𝑏1,
𝑦(𝜆 𝑦−𝜆 𝑥)
2𝑤 𝑢1
)) (21)
𝑢2 = max(𝑎2, min(𝑏2,
𝑧(𝜆 𝑧−𝜆 𝑦)
2𝑤 𝑢2
)) (22)
Hasil Simulasi
• Pada simulasi akan diberikan kondisi bobot berbeda pada masing-masing variabel kontrol
(𝑢1(t) dan 𝑢2(𝑡)), pemberian kondisi awal untuk masing-masing populasi yang berbeda dan
akan menghasilkan keluaran yang berbeda-beda pula.
• Kondisi awal populasi : 𝑥 0 = 970, 𝑦 0 = 20, 𝑧 0 = 10
• Pengurangan populasi pd masa inkubasi : 𝑥 0 = 830, 𝑦 0 = 20, 𝑧 0 = 150
Hasil Simulasi
Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil optimal terhadap fungsi biaya jika
memberikan skenario treatment pencegahan (prevention scenario) pada penderita yang
terindikasi infeksi penyakit overweight (gambar a) dan obesitas (gambar b). Hasilnya
adalah dengan melakukan tindakan pencegahan, biaya pengobatan dapat lebih ditekan
karena penggunaan obat dengan dosis rendah serta efek negatif obat dapat dihindari.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Closed Population

Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
WiandhariEsaBBPKCilo
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
Riswan
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Ir. Zakaria, M.M
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
Rani Nooraeni
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Ir. Zakaria, M.M
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasBoim Genchar
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
nyungunyung
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
LusiYanti12
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
BennyKurniawan42
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
indrayani2002
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
Ian Sang Awam
 
Makalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi BinomialMakalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi Binomial
Jenny Givany
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASLAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
Farida Dadari
 
Statistika Non Parametrik
Statistika Non ParametrikStatistika Non Parametrik
Statistika Non Parametrik
Peggy Roselidiah
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
reno sutriono
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Aisyah Turidho
 

Similar to Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Closed Population (20)

Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
 
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
06. Distribusi Peluang Kontinu.pptx
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
Makalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi BinomialMakalah Distribusi Binomial
Makalah Distribusi Binomial
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UASLAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
 
Statistika Non Parametrik
Statistika Non ParametrikStatistika Non Parametrik
Statistika Non Parametrik
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 

More from ayu bekti

Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
ayu bekti
 
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree AnalysisAnalisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
ayu bekti
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
ayu bekti
 
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
ayu bekti
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
ayu bekti
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
ayu bekti
 
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
ayu bekti
 
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast ServeJournal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
ayu bekti
 
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
ayu bekti
 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
ayu bekti
 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
ayu bekti
 

More from ayu bekti (11)

Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
 
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree AnalysisAnalisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
 
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
 
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast ServeJournal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
 
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
 

Recently uploaded

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
MarvinPatrick1
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
tejakusuma17
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 

Recently uploaded (9)

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 

Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Closed Population

  • 1. International Journal of Mathematics and Mathematical Sciences Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Closed Population By : D. Aldila, N. Rarasati, N. Nuraini, and E. Soewono, MIPA-ITB (2014) Diulas Oleh : Nurhayati Rahayu(23814305)
  • 2. Latar Belakang (1) Obesitas adalah kondisi dari seseorang yang memiliki berat badan yang melebihi dari ukuran ideal yang seharusnya. Setiap orang pada dasarnya membutuhkan kalori untuk berbagai macam manfaat, misalnya untuk mengatur suhu tubuh, energi untuk beraktifitas, dll. Namun pada pengkonsumsian yang berlebih dan tidak disertai dengan gaya hidup sehat, kalori terbukti tidak baik untuk kesehatan tubuh yang dapat mengakibatkan penyakit obesitas.
  • 3. Latar Belakang (2) • Untuk mengatasi hal ini, penulis memberikan solusi dinamik untuk mensimulasikan interaksi antara berat tubuh ideal (healthy people), berat tubuh berlebih (overweight people) dan berat tubuh sangat berlebih (obese people) • Membagi populasi manusia menjadi 3, yaitu : – Populasi I : Manusia dengan berat badan tubuh ideal (x) – Populasi II : Manusia dengan berat badan tubuh berlebih (y) – Populasi III : Manusia dengan berat badan tubuh sangat berlebih (z) • Berbeda dengan pemodelan yang telah dibangun sebelumnya, pada penelitian kali ini penulis akan melakukan pendekatan yang berbeda yaitu pemodelan matematika dengan melihat kasus ini dari sisi penyebaran penyakit secara vertikal dan horizontal. Interfensi dari 2 skenario sebagai variabel kontrol yang bergantung terhadap waktu, yaitu : – Skenario 1 : program diet dengan kampanye hidup sehat untuk populasi ‘y’ – Skenario 2 : program perawatan untuk populasi ‘z’
  • 4. Perumusan Masalah solusi optimal untuk melaksanakan skenario guna meminimumkan jumlah manusia yang terindikasi penyakit berat badan berlebih (overweight) dan berat badan sangat berlebih (obesity) dengan biaya serendah mungkin
  • 5. Asumsi • Titik kesetimbangan bebas penyakit, titik kesetimbangan penyakit, dan rasio dasar reproduksi (ℜ0) sebagai indikator penyakit ditunjukkan secara analitical • Titik kesetimbangan bebas penyakit akan dinyatakan stabil bila dan hanya bila ℜ0< 1 • Obesitas tidak mengakibatkan kepunahan pada populasi manusia • Rata-rata masuknya penderita baru pada ketiga populasi adalah sama dengan mortalitas. Hal ini untuk menghindari pengurangan manusia di setiap bagian (𝜃 = 𝜇) Parameter Deskripsi Nilai 𝜽 Rata2 kemunculan sampel manusia baru secara alami (per hari) 1 (65𝑥365) 𝝁 Rata2 kepunahan secara alami (per hari) 1 (65𝑥365) 𝒃 Koefisien interaksi manusia (per hari) 0.1 𝐾 𝜶 Infeksi dikarenaka gaya hidup tidak sehat (per hari) 0.05 𝜸 Rata-rata kesembutan dari populasi ‘y’ ke populasi ‘x’ secara alami (per hari) 0.05 𝑲 Total sampel manusia pada semua populasi 1000 𝒑 Jumlah sampel manusia baru sehat keturunan dari ortu dg riwayat overweight 0.5 𝒒 Jumlah sampel manusia baru sehat keturunan dari ortu dg riwayat obesitas 0.5 𝒖 𝟏 Skenario 1 : program diet dengan kampanye hidup sehat untuk populasi ‘y’ (per hari) [0.1] 𝒖 𝟐 Skenario 2 : program perawatan untuk populasi ‘z’ (per hari) [0.1]
  • 6. Solusi (1) : Dinamic Programming Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, maka dibentuk sistem dinamik seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Health (x) Overweight (y) Obese (z) 𝜃(𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧) 𝛾 + 𝑢1(𝑡) 𝑦 (𝑏𝑦 + 𝑏𝑧)𝑥 (𝑏𝑧 + 𝛼)𝑦 𝑢1(𝑡)𝑦 𝑢2(𝑡)𝑧 𝜇𝑧𝜇𝑦𝜇𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑡 = 𝜃 𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧 + 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 − 𝑏 𝐾 𝑦 + 𝑏 𝐾 𝑧 𝑥 − 𝜇𝑥 (1) 𝑑𝑦 𝑑𝑡 = 𝜃 1 − 𝑝 𝑦 + 1 − 𝑞 𝑧 + 𝑏 𝐾 𝑦 + 𝑏 𝐾 𝑧 𝑥 + 𝑢2 𝑡 𝑧 − 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 − 𝑏 𝐾 𝑧 + 𝛼 𝑦 − 𝜇𝑦 (2) 𝑑𝑧 𝑑𝑡 = 𝑏 𝐾 𝑧 + 𝛼 𝑦 − 𝑢2 𝑡 𝑧 − 𝜇𝑧 (3) Dimana 𝑢1(𝑡) dan 𝑢2(𝑡) adalah merupakan variabel kontrol yang bergantung terhadap waktu. Sistem di atas harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dengan menerapkan semua skenario yang ada.
  • 7. Analisis Model : Titik Kesetimbangan Pada sisi kanan dari persamaan (1) sampai dengan (3) akan memiliki dua persamaan titik kesetimbangan yang berbeda, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit (Disease Free Equilibrium / DFE) diartikan bahwa ketiga populasi yang terinfeksi = 0, titik kesetimbangan penyakit (Endemic Equilibrium / EE) diartikan bahwa semua populasi terisi. Persamaan DFE dan EE adalah sebagai berikut : 𝐷𝐹𝐸 = 𝑥∗ , 𝑦∗ , 𝑧∗ = (𝐾, 0,0) (4) 𝐸𝐸 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 = ( 𝑔 𝑢2 𝐾+𝜇𝐾+𝑏 𝑧+𝛼𝐾 𝑏 , 𝑧𝐾 𝜇+𝑢2 𝑏 𝑧+𝛼𝐾 , 𝑧) (5) Dimana : 𝑔 = 𝐾(𝑝𝜇𝐾𝑢2 + 𝑝𝜇2 𝐾 + 𝜇𝑞𝑏 𝑧 + 𝜇𝑞𝛼𝐾 + 𝐾𝛾𝑢2 + 𝐾𝛾𝜇 + 𝐾𝑢1 𝑢2 + 𝐾𝑢1 𝜇) (6) K = Jumlah sampel manusia dan dipenuhi dengan : 𝐾 = 𝑥 + 𝑦 + 𝑧
  • 8. Analisis Model : Titik Kesetimbangan Rasio Dasar Reproduksi dinotasikan sebagai ℜ0 mewakili jumlah yang diharapkan untuk kasus yang lain dimana terjadi infeksi pada masa inkubasi pada populasi ‘x’ atau sampel manusia yang sehat. Untuk itu pertama kali perlu dibangun suatu matriks terhadap kehadiran generasi baru. 𝐴 = (𝐺 + 𝑇)𝐴 (7) Dimana : 𝐴 = (𝑦, 𝑧) 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑜𝑠𝑒 𝐺 = matriks transisi / peralihan, mendeskripsikan tentang setiap perubahan kondisi, termasuk rata-rata kepunahan dikarenakan oleh kematian atau daya tahan tubuh pada populasi ‘y’ dan ‘z’. 𝑇 = matriks transmisi, mendeskripsikan tentang proses produksi infeksi baru K = Jumlah sampel manusia dan dipenuhi dengan : Matriks G dan matriks T adalah sebagai berikut : 𝐺 = 1 − 𝑝 𝜇 − 𝛼 − 𝛾 − 𝑢1 − 𝜇 1 − 𝑞 𝜇 + 𝑢2 𝛼 −𝑢2 − 𝜇 (8) 𝑇 = 𝑏 𝑏 0 0 (9)
  • 9. Analisis Model : Rasio Dasar Reproduksi Dikarenakan oleh DFE berisi sampel semua manusia yang sehat maka DFE = K. ℜ0 juga sama dengan jarak spektrum matriks 𝑇𝐺−1 , dimana 𝑇𝐺−1 dapat disebut dengan matriks generasi baru (NGM). 𝑁𝐺𝑀 = 𝑏(𝜇+𝑢2) 𝐿 + 𝑏𝛼 𝐿 − 𝑏 −𝜇+𝜇𝑞−𝑢2 𝐿 + 𝑏(𝜇𝑝+𝛼+𝛾+𝑢1) 𝐿 0 0 (10) Dimana : 𝐿 = 𝑝𝜇𝑢2 + 𝜇2 𝑝 + 𝛼𝜇𝑞 + 𝛾𝑢2 + 𝜇𝛾 + 𝑢1 𝑢2 + 𝜇𝑢1 Maka Rasio Dasar Reproduksi dapat dihitung dengan persamaan berikut : ℜ0 = 𝑏(𝜇+𝑢2+𝛼) 𝜇2 𝑝+ 𝑝𝑢2+𝑞𝛼+𝛾+𝑢1 𝜇+𝑢2(𝛾+𝑢1) (11) Kita dapatkan bahwa DFE akan stabil jika dan hanya jika ℜ0 < 1.
  • 10. Analisis Model : Sensitifitas ℜ0
  • 11. Solusi (2) : Optimal Control Ploblem Setelah mengetahui tujuan dari penelitian ini, maka dibentuklah fungsi objektif, sebagai berikut : 𝐽 𝑢𝑖, Ω = 0 𝑇 (𝑤 𝑥 𝑥2 + 𝑤 𝑦 𝑦2 + 𝑤𝑧 𝑧2 + 𝑤 𝑢1 𝑢1 2 + 𝑤 𝑢2 𝑢2 2 )𝑑𝑡 (12) Dimana : Ω = populasi ‘x’,’y’ dan ‘z’ i = 1,2 = skenario 1 dan 2 𝑤 𝑥, 𝑤 𝑦, 𝑤𝑧 = nilai bobot untuk masing-masing populasi Dengan fungsi objektif yaitu meminimumkan jumlah manusia yang terinfeksi, dimana telah di atur bahwa 𝑤 𝑥 = 0, 𝑤 𝑦 > 0 dan 𝑤𝑧 > 0. 𝑤 𝑢1 , 𝑤 𝑢2 = nilai bobot untuk masing-masing skenario menemukan nilai dari variabel kontrol 𝑢1(𝑡) dan 𝑢2(𝑡) dari t=0 hingga t=T : 𝐽 𝑢1 𝑡 , 𝑢2 𝑡 = min{𝐽(𝑢𝑖 ∗ , Ω)|(𝑢1, 𝑢2)𝜖𝜙} (13) Subject to : sistem pada persamaan (1) sampai dengan (3) dan dimana set kontrol dari 𝜙 adalah merupakan fungsi pada [0,T] dan 𝑎𝑖 ≤ 𝑢𝑖 ∗ ≤ 𝑏𝑖 untuk i = 1,2. Parameter 𝑎𝑖 dan 𝑏𝑖 adalah merupakan batas bawah dan batas atas dari variabel kontrol.
  • 12. Solusi (2) : Optimal Control Ploblem Sehingga persamaan Lagrangian seperti berikut ini : ℒ Ω, Λ = 𝑤 𝑥 𝑥2 + 𝑤 𝑦 𝑦2 + 𝑤𝑧 𝑧2 + 𝑤 𝑢1 𝑢1 2 + 𝑤 𝑢2 𝑢2 2 + 𝜆 𝑥 𝜃 𝑥 + 𝑝𝑦 + 𝑞𝑧 + 𝛾 + 𝑢1 𝑡 𝑦 −
  • 13. Solusi (2) : Optimal Control Ploblem Untuk mendapatkan kondisi optimal untuk meminimalkan fungsi biaya (cost function) pada persamaan (12), maka perlu untuk memberlakukan Lagrangian pada variabel kontrol sehingga sama dengan 0, seperti pada persamaan berikut ini : 𝜕ℒ 𝜕𝑢1 = 2𝑤 𝑢1 𝑢1 + 𝑦 𝜆 𝑥 − 𝜆 𝑦 = 0 (18) 𝜕ℒ 𝜕𝑢2 = 2𝑤 𝑢2 𝑢2 + 𝑧 𝜆 𝑦 − 𝜆 𝑧 = 0 (19) Pada dua persamaan di atas, kita memperoleh : 𝑢1 = 𝑦(𝜆 𝑦−𝜆 𝑥) 2𝑤 𝑢1 , 𝑢2 = 𝑧(𝜆 𝑧−𝜆 𝑦) 2𝑤 𝑢2 (20) Dengan mempertimbangkan batas bawah 𝑎𝑖 dan batas atas 𝑏𝑖 untuk i =1,2 untuk masing-masing variabel kontrol, maka diperoleh kontrol optimal seperti berikut : 𝑢1 = max(𝑎1, min(𝑏1, 𝑦(𝜆 𝑦−𝜆 𝑥) 2𝑤 𝑢1 )) (21) 𝑢2 = max(𝑎2, min(𝑏2, 𝑧(𝜆 𝑧−𝜆 𝑦) 2𝑤 𝑢2 )) (22)
  • 14. Hasil Simulasi • Pada simulasi akan diberikan kondisi bobot berbeda pada masing-masing variabel kontrol (𝑢1(t) dan 𝑢2(𝑡)), pemberian kondisi awal untuk masing-masing populasi yang berbeda dan akan menghasilkan keluaran yang berbeda-beda pula. • Kondisi awal populasi : 𝑥 0 = 970, 𝑦 0 = 20, 𝑧 0 = 10 • Pengurangan populasi pd masa inkubasi : 𝑥 0 = 830, 𝑦 0 = 20, 𝑧 0 = 150
  • 15. Hasil Simulasi Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil optimal terhadap fungsi biaya jika memberikan skenario treatment pencegahan (prevention scenario) pada penderita yang terindikasi infeksi penyakit overweight (gambar a) dan obesitas (gambar b). Hasilnya adalah dengan melakukan tindakan pencegahan, biaya pengobatan dapat lebih ditekan karena penggunaan obat dengan dosis rendah serta efek negatif obat dapat dihindari.

Editor's Notes

  1. KILLER PRESENTATIONS Series “1001 Best Collections Power Template & Presentation Tools © 2011 IDEASMAX - Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com